• Tidak ada hasil yang ditemukan

09 Saifulloh El Faruq Penugasan MPI 5 Penilaian

N/A
N/A
saifp2pm dinkesgk

Academic year: 2024

Membagikan "09 Saifulloh El Faruq Penugasan MPI 5 Penilaian"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KELOMPOK ABSEN 1-15

(2)

1. Kasus 1

Pada tahun 2024 diketahui jumlah terduga yang ditemukan di Kabupaten A adalah 7500 orang, namun jumlah kasus yang TBC yang ditemukan hanya 1200 orang (18%). Padahal tren di tahun- tahun sebelumnya jumlah notifikasi kasus TBC selalu di atas 30%

dari jumlah terduga yang ditemukan.

a. Dari sisi kelengkapan data SITB, alert apakah yang perlu dicek pengelola program Kabupaten A untuk meningkatkan jumlah penemuan kasus TBC?

b. Apa tindak lanjut yang harus dilakukan Dinas Kesehatan dan

Fasyankes dari hasil pemantauan alert-alert tersebut?

(3)

a. Dari sisi kelengkapan data SITB, alert apakah yang perlu dicek pengelola program Kabupaten A untuk meningkatkan jumlah penemuan kasus TBC?

1) Terduga TBC belum ada permintaan lab, 2) Terduga TBC belum ada hasil lab

3) Permohonan pemeriksaan laboratorium yang membutuhkan sample baru

4) Terduga TBC SO dengan hasil positif ( Hasil Lab Xpert) belum mengisikan hasil lab

5) Terduga TBC SO dengan hasil positif ( Hasil Lab Mikroskopis) belum mengisikan hasil lab

6) Terduga RO dengan hasil TCM Rif Res yang belum memulai

pengobatan

(4)

b. Apa tindak lanjut yang harus dilakukan Dinas Kesehatan dan Fasyankes dari hasil pemantauan alert-alert tersebut?

Dinas Kesehatan Provinsi:

1) Melakukan umpan balik data penemuan kasus TBC ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap triwulan

2) Melakukan umpan balik data alert dan reminder SITB ke Dinas kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan

3) Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan supervisi ke fasyankes Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota:

4) Melakukan umpan balik data penemuan kasus TBC ke Fasyankes setiap triwulan 5) Melakukan umpan balik data alert dan reminder SITB ke Fasyankes setiap bulan 6) Mengadakan validasi data secara rutin

7) Melakukan supervisi ke fasyankes

(5)

Fasyankes

T erduga TBC belum ada permintaan lab:

1) Memastikan pencatatan permohonan lab tercatat pada SITB

2) Semua terduga wajib dilakukan pemeriksaan TCM, dibuatkan permohonan lab di SITB

Terduga TBC belum ada hasil lab:

3) Mengidentifikasi alasan belum ada hasil lab

4) Melakukan pelacakan terhadap terduga yang tidak datang ke faskes untuk menyerahkan sampel

5) Memastikan pencatatan hasil lab manual juga tercatat pada SITB

(6)

Fasyankes

Terduga TBC SO dengan hasil positif ( Hasil Lab Xpert) belum mengisikan hasil lab:

1) Menginput data hasil diagnosis dari terduga dengan hasil TCM positif 2) Memastikan pencatatan hasil diagnosis di form manual sudah terinput

di SITB

Terduga TBC SO dengan hasil positif ( Hasil Lab Mikroskopis) belum mengisikan hasil lab

3) Menginput data hasil diagnosis dari terduga dengan hasil bakteriologis positif

4) Memastikan pencatatan hasil diagnosis di form manual sudah terinput

di SITB

(7)

2. Kasus 2

Pada tahun 2023 diketahui jumlah pasien TBC SO yang memulai pengobatan di Kota B adalah sebanyak 1500 orang (1000 orang terkonfirmasi bakteriologis dan 500 orang terdiagnosis klinis). Pada akhir tahun 2023, 1000 orang sudah dievaluasi hasil akhir pengobatannya.

Capaian angka keberhasilan pengobatan di Kota B hanya 55% (825 orang dengan hasil akhir pengobatan sembuh dan pengobatan lengkap).

Capaian tersebut tentu lebih rendah dari target treatment success rate yaitu 90%. Selain itu, diketahui ada 100 orang yang pindah pengobatan.

(8)

a. Dari sisi kelengkapan data SITB, alert apakah yang perlu dicek pengelola program Kota B untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan?

Jawaban : alert pasien TBC SO yang belum ada hasil pengobatan, Pasien belum ada permintaan lab untuk pemantauan pengobatan, pasien rujukan/ pindahan TBC SO keluar belum lapor

b.

Apa yang perlu dilakukan Fasyankes dan Dinkes untuk mengevaluasi hasil akhir pengobatan dari pasien yang pindah pengobatan?

Jawaban : berkoordinasi dengan faskes tujuan atau Dinas Kesehatan setempat apabila

faskes tujuan belum melakukan input data hasil akhir pengobatan (pada pasien pindah

pengobatan), merujuk pasien melalui SITB ke fasyankes yang diinginkan

(9)

c. Apa tindak lanjut yang harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Fasyankes dari hasil pemantauan alert-alert tersebut?

Jawaban

Pasien belum ada permintaan lab untuk pemantauan pengobatan :

1) Perlu ada identifikasi pasien bakteriologis yang belum ada pemantauan pengobatan 2) Melakukan koordinasi dengan faskes tujuan untuk ditindaklanjuti

3) Melakukan validasi data manual dengan SITB secara rutin Pasien TBC yang belum ada hasil pengobatan :

4) Identifikasi apakah pasien masih dalam pengobatan atau tidak dengan mem-filter tanggal mulai pengobatan pada tampilan alert

5) Identifikasi apakah pasien memenuhi syarat putus berobat (tidak minum OAT selama minimal 2 bulan)

6) Memastikan checklist absensi pengobatan sudah terisi secara lengkap

7) Koordinasi dengan faskes tujuan atau Dinas Kesehatan setempat apabila faskes tujuan belum melakukan input data hasil akhir pengobatan (pada pasien pindah pengobatan)

8) Memastikan pencatatan hasil akhir pengobatan manual juga tercatat pada isian hasil akhir pengobatan di SITB

(10)

3. Kasus 3

Kabupaten C sedang melaksanakan kegiatan validasi data bersama petugas TBC fasyankes dan petugas laboratorium. Data SITB menunjukkan jumlah notifikasi kasus TBC di tahun 2024 adalah sebanyak 2000 orang, namun jumlah orang yang memulai pengobatan hanya 1100 orang (55%). Berdasarkan info petugas lab, hasil pemeriksaan lab sudah secara rutin diinput ke SITB.

a. Dari sisi kelengkapan data SITB, alert dan data apakah yang perlu dicek pengelola program Kabupaten C untuk meningkatkan jumlah pasien TBC yang diobati?

b. Apa tindak lanjut yang harus dilakukan Dinas Kesehatan dan Fasyankes dari hasil pemantauan alert-alert tersebut?

(11)

a. Dari sisi kelengkapan data SITB, alert dan data apakah yang perlu dicek pengelola program Kabupaten C untuk meningkatkan jumlah pasien TBC yang diobati?

Jawaban :

Alert dan data :

- Terduga TBC yang diobati belum terdaftar sebagai Pasien TBC SO

- Pasien TBC SO yang belum

ada Paduan Obatnya

(12)

b. Apa tindak lanjut yang harus dilakukan Dinas Kesehatan dan Fasyankes dari hasil pemantauan alert-alert tersebut?

1. Memastikan apakah pasien TB yang ternotifikasi, belum memulai pengobatan atau sudah memulai pengobatan namun belum terinput sebagai pengobatan TB

2. Menyampaikan ke pengelola program TBC untuk melengkapi input data SITB (jika memang sudah memulai pengobatan)

3. Menyampaikan ke pengelola program TBC untuk mengedukasi pasien yang belum memulai pengobatan

4. mengidentifikasi kenapa pasien belum ada paduan pengobatan, apakah berobat di tempat lain.

5. memastikan data paduan OAT manual juga tercatat pada isian paduan OAT

SITB

(13)

4. Kasus 4

Pada tahun 2024 di Kabupaten D diketahui jumlah notifikasi kasus TBC adalah sebanyak 1000 orang, namun jumlah kasus yang diobati hanya 700 orang. Kondisi geografis di Kabupaten D adalah pegunungan dengan akses jalan yang sulit serta jarak fasyankes yang jauh. Selain itu, rata-rata penduduknya memiliki penghasilan rendah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya tingkat enrollment pengobatan TBC. Dari sisi kelengkapan data di SITB, kasus-kasus yang tidak diobati seperti ini perlu ditindaklanjuti pengisian datanya. Identifikasilah tindak lanjut hasil diagnosis terduga di SITB berdasarkan kasus pasien tidak diobati sebagai berikut:

a. Sebanyak 175 orang tidak kembali ke fasyankes dalam jangka waktu >2 bulan setelah tegak diagnosis b. Sebanyak 25 orang meninggal sebelum mulai berobat TBC

c. Sebanyak 50 orang belum dapat memutuskan kesediaan untuk memulai pengobatan dan sebagian lainnya masih ragu menentukan tempat pengobatan

d. Sebanyak 50 orang enggan memulai pengobatan walaupun sudah dilakukan upaya pendampingan dan edukasi

(14)

KASUS 4

A. 175 orang yang tidak kembali ke fasyankes untuk pengobatan dalam

waktu lbh dr 2 bulan, dapat ditutup sebagai pasien lost to follow up

sebelum pengobatan. Di SITB fasyankes dapat diklik melalui Menu

TERDUGA TBC >> Pilih nama >> Klik kaca pembesar>> klik tab DATA

KASUS >> Edit hasil Diagnosis >> isi semua isian dan pada kolom

Tidak Lanjut diisi “LOST TO FOLLOW UP SEBELUM

PENGOBATAN”

(15)

KASUS 4

B. 25 orang yang mninggal sebelum pengobatan dapat ditutup sebagai

pasien “Meninggal Sebelum Pengobatan.” Di SITB fasyankes dapat

diklik melalui Menu TERDUGA TBC >> Pilih nama >> Klik kaca

pembesar>> klik tab DATA KASUS >> Edit hasil Diagnosis >> isi

semua isian dan pada kolom Tidak Lanjut diisi “MENINGGAL

SEBELUM PENGOBATAN”

(16)

KASUS 4

C. 50 orang yang belum dapat memutuskan kapan memulai

pengobatan dapat ditutup sebagai Pasien “Akan Memulai

Pengobatan”. Di SITB fasyankes dapat diklik melalui Menu

TERDUGA TBC >> Pilih nama >> Klik kaca pembesar>> klik tab DATA

KASUS >> Edit hasil Diagnosis >> isi semua isian dan pada kolom

Tidak Lanjut diisi “AKAN MEMULAI PENGOBATAN”

(17)

Kasus 4

d. 50 orang yang enggan memulai pengobatan dapat ditutup sebagai

pasien Menolak Pengobatan. Di SITB fasyankes dapat diklik melalui

Menu TERDUGA TBC >> Pilih nama >> Klik kaca pembesar>> klik tab

DATA KASUS >> Edit hasil Diagnosis >> isi semua isian dan pada

kolom Tidak Lanjut diisi “MENOLAK PENGOBATAN”

Referensi

Dokumen terkait