Harta merupakan salah satu keperluan asas manusia dalam menjalani kehidupan ini, maka oleh ulama ushul fiqh, masalah harta termasuk dalam salah satu al-d}aruriyat al-khamsah (lima keperluan asas), yang terdiri daripada agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Modal tidak boleh diketepikan tetapi harus digunakan dengan baik agar terus produktif dan tidak habis. Islam meletakkan kekayaan sebagai satu daripada lima keperluan asas kehidupan manusia yang mesti dipelihara (al-d}aruriya al-khamsah).
Keuangan publik merupakan suatu hal yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sedangkan kebijakan keuangan publik adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah sehubungan dengan penerimaan dan pengeluarannya untuk mempengaruhi roda perekonomian guna mencapai maksud atau tujuan kegiatan perekonomian yang ada. Dalam literatur keuangan publik, tujuan utama analisis keuangan publik adalah untuk mencapai efisiensi dan pemerataan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, salah satu fungsi pemerintah dari sudut pandang perekonomian adalah menjamin tercapainya efisiensi perekonomian dan pemerataan kegiatan perekonomian.
Oleh karena itu, sumber daya keuangan publik dapat diteliti berdasarkan pertimbangan dan kepentingan belanja pemerintah, sedangkan kebijakan belanja pemerintah harus mengacu pada prinsip distribusi. Prinsip utama dari konsep distribusi dalam pandangan Islam adalah pertumbuhan dan pemerataan kekayaan agar perputaran kekayaan semakin meningkat sehingga kekayaan yang ada merata melimpah dan tidak hanya beredar pada kelompok tertentu saja. Keuangan publik adalah cabang ilmu ekonomi yang berhubungan dengan pengadaan, pemeliharaan, dan pengeluaran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pemerintah.
Keuangan publik juga berkaitan dengan peran pemerintah dalam situasi perekonomian individu dan lembaga serta studi dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan.12. 12 Wahyu Wibisana, “Pendapat Ibnu Taimiyah Mengenai Keuangan Negara”, Jurnal Pendidikan Agama Islam-Ta’lim Vol 14 No. Jizyah pada masa Nabi diwajibkan bagi laki-laki yang telah baligh dan tidak dikenakan kepada perempuan atau anak-anak karena laki-laki sudah terbiasa berperang.
Hak Kepemilikan Tanah
Jika seorang muslim membawa barang dagangan yang harganya kurang dari 200 dirham, maka ia tidak dikenakan pajak meskipun ia berulang kali membawa barang yang sama. Sedangkan kafir dhimmi atau h}arbi membawa barang dagangan lebih dari satu kali dalam setahun, dikenakan bea masuk untuk pertama kalinya, kemudian tidak dikenakan bea apa pun jika barang dagangan tersebut satu jenis dalam setahun. Hukum waris Islam memperbolehkan pembagian tanah kepada mereka yang terikat untuk menerimanya setelah kematian pemiliknya.
Maka untuk itu pemilik tanah diakui sebagai pemilik atas tanah tersebut namun hak kepemilikannya sangat terbatas karena negara Islam mempunyai hak untuk mengambil alih tanah tersebut jika dianggap oleh negara untuk kepentingan terbaik masyarakat. untuk berbagai keperluan misalnya peternakan, taman, taman bermain, jalan, kanal, dan untuk pekerjaan umum lainnya serta kebutuhan nasional. Tanah tersebut kemudian dibagikan kepada kaum Muhajirin dan Ansar yang miskin serta para pejuang dan tetap menjadi tanggung jawab dan diatur oleh Khalifah, namun kepemilikan tanah berada di tangan ISIS. Kepemilikan khilafah berlaku terhadap semua jenis tanah, antara lain: milik orang-orang yang masuk Islam, orang-orang yang mengadakan perjanjian dengan negara-negara Islam tetapi tidak berpindah keyakinan, milik orang-orang yang ditaklukkan melalui peperangan, dan tanah yang tidak dimiliki oleh siapa pun. seperti.
Pada prinsipnya, suatu negara memperoleh tanah melalui dua cara, ada yang melalui cara damai dan melalui perjuangan, dan ada yang melalui perang, misalnya melalui penyatuan Jazirah Arab. Tanah dan harta benda yang diperoleh melalui perang disebut ghani>mah, sedangkan pergantian kekuasaan tidak terjadi melalui perang, tetapi mungkin melalui kudeta atau kemenangan dalam suatu pemilu, penyerahan negara kolonial secara damai, dan cara-cara lain. tanah negara dan benda-benda lainnya disebut fa'i. Pada masa awal Islam, wilayah yang ditaklukkan dibagikan sebagai tunjangan militer, namun ketika wilayah Islam diperluas dengan masuknya Irak di bawah Khalifah Umar bin Khattab, wilayah tersebut tetap menjadi milik negara, dan hasilnya digunakan untuk membiayai kebutuhan masyarakat.
Dalam Islam, wilayah yang ditaklukkan ditetapkan sebagai milik Allah dan Rasul-Nya, dan tidak serta merta menjadi milik kaum atau kelompok tertentu. Sebagai wakil Allah di muka bumi, Rasulullah dan khalifahnya membagi-bagikan tanah tersebut untuk kemaslahatan masyarakat pada umumnya. Diantara masyarakat yang mendapat bagian adalah masyarakat yang berjuang, masyarakat adat dan masyarakat miskin yang tidak mempunyai mata pencaharian.
Demi kepentingan masyarakat umum, ISIS selalu memberikan bantuan tanah negara kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Pertama, diberikan kepada masyarakat yang mampu menggarap sendiri lahannya untuk meningkatkan taraf hidupnya kembali. Kedua, bagi masyarakat yang berprofesi sebagai abdi masyarakat, sehingga tidak bisa menggarap lahannya sendiri.
Harta Yang Wajib Dizakati
- Uang (Emas dan Perak)
- Binatang Ternak
- Tanaman dan Buah-buahan
- Barang perniagaan
- Barang tambang dan terpendam
Adapun setiap harta yang tidak dapat tumbuh dan berkembang yaitu harta yang sifatnya harta statis maka harta itu tidak dikenai kewajiban zakat. Sebab harta yang tidak dapat dikembangkan lalu dikenai kewajiban zakat tentu dalam jangka waktu kira-kira 40 tahun harta itu akan habis dizakatkan dan ini tentu saja akan mendatangkan mudarat bagi si pemilik harta. Adapun harta yang dapat tumbuh dan berkembang maka zakat itu pada dasarnya berkaitan dengan tumbuh dan berkembangnya harta itu sendiri, di mana asalnya harta tidak mungkin habis dan berkurang.28.
Al-Qur'an tidak secara jelas dan tegas menyatakan harta benda yang harus dikeluarkan zakatnya; Sunnah Nabilah yang menjelaskan lebih lanjut tentang harta yang harus dikeluarkan zakatnya dan berapa besarnya yang harus dikeluarkan. Emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya, baik dalam bentuk mata uang (dinar atau dirham) maupun emas biasa (batang dan sebagainya), apapun jenis hartanya, baik harta riil maupun harta nilai. Artinya, orang yang bertransaksi langsung dengan emas atau perak, atau orang yang bertransaksi dengan uang jenis lain yang nilainya setara dengan emas dan perak, termasuk saham dan sertifikat berharga yang nilai agunannya nyata, semua itu.
Emas tidak wajib dizakati, kecuali jumlahnya telah mencapai 20 mithqa>l, sementara perak tidak wajib dizakati kecuali telah mencapai 200 dirham.31 Apabila emas dan perak telah mencapai nisab, maka disyaratkan pula syarat lain, yaitu sempurnanya satu tahun kepemilikan yang dihitung berdasarkan bulan Qamariyah tanpa ada pengurangan sedikitpun dari nilai tersebut dari nisab, maka wajib mengeluarkannya sebanyak 2,5% dari keseluruhan emas dan perak tersebut.32. Jika jumlah unta melebihi 120 ekor maka dalam setisp 40 ekor dizakati satu ekor unta bint labun, 50 ekor dizakati satu ekor hiqqah, dan jika untanya berjumlah lebih dari 170 ekor serta kepemilikannya telah mencapai haul maka wajib dizakati tiga unta bint labun ditambah satu ekor hiqqah. Jumlah zakatnya terus bertambah ketika sapinya bertambah banyak dengan ketentuan 30-39 zakatnya seekor tabi’ atau tabi’ah (sapi berumur satu tahun), 40-59 zakatnya seekor musinnah (sapi berumur dua tahun), 60-69.
Jika bilangan lembu melebihi 119 ekor, maka bagi setiap 30 zakat seorang tabi' dan bagi setiap 40 zakat seorang musinnah. Kambing tidak diwajibkan zakat melainkan sudah mencapai 40 dan jumlah zakat terus meningkat apabila jumlah kambing bertambah dengan peruntukan 40-120 zakat untuk seekor kambing, 121-200 zakat untuk dua kambing dan 201-300 zakat. untuk tiga ekor kambing. Kadar wajib zakat terus meningkat sekiranya bilangan kambing melebihi 300 ekor dengan peruntukan seekor kambing bagi setiap 100 ekor kambing.
Jika lembu dipelihara untuk tujuan pekerjaan (seperti membajak, mengangkut barang) maka lembu tersebut tidak diwajibkan zakat 33. Tanaman dan buah-buahan yang wajib dizakatkan hanyalah yang biasa dijadikan makanan ruji oleh manusia dan tidak rosak. jika disimpan dalam jangka masa yang lama. Bagi tanaman, ia termasuk gandum, barli, padi, kekacang, jagung, dan sebagainya. seperti kulit buah, lumpur, tanah, dll.
Barang perniagaan dibandingkan dengan emas dan perak dari segi nisab dan tangkapan serta kadar zakat yang diwajibkan. Selain itu, tidak perlu mengeluarkan zakat, tetapi wajib mengeluarkan zakat apabila ia diperoleh sebanyak 1/5 (satu perlima) atau 20% daripada jumlah harta yang diperoleh.