Nama : Lia Puspita Wahyuningrat NIM : 2223240047
Kelas : PGSD-B
Mata Kuliah : Projek Kepemimpinan
Tugas 1.3 Penilaian Refleksi
Guru merupakan profesi yang mulia, karena untuk menjadi guru berarti telah menerima panggilan luhur yang berasal dari hati. Profesi guru tidak semua orang mampu menjalaninya, mendedikasikan diri dalam bidang keilmuannya untuk mencerdaskan generasi bangsa merupakan tanggung jawab besar, karena harus memberikan pendampingan belajar secara kontinyu dengan menggunakan kompetensi pedagogik yang dimiliki. Guru memiliki beberapa kompetensi yang harus diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru yang professional berarti guru yang selalu menerapkan kompetensi pedagogik disetiap kesempatan pembelajaran. Kompetensi pedagogik guru, meliputi kemampuan menguasai karakteristik peserta didik, kemampuan menguasai teori belajar menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, kemampuan dalam mengembangkan kuriklum, kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik, kemampuan mengembangkan potensi peserta didik, kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi.
Guru professional tentu saja menghadapi tantangan dalam melaksanakan pembelajaran yang bermakna, meliputi adanya perubahan kurikulum, minat dan motivasi belajar rendah, dan sumber belajar kurang. Tantangan tersebut sangat memberikan dampak yang signifikan, dan dapat menimbulkan keterhambatan pembelajaran. Perubahan kurikulum yang bersifat dinamis, menjadi tantangan tersendiri bagi guru karena harus beradaptasi/menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang ada terutama ketika guru melakukan perancangan pembelajaran. Kemudian dukungan orang tua dirumah sangat mempengaruhi cepat lambatnya belajar peserta didik, karena lingkungan belajar yang ada tidak kondusif sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman mengakibatkan daya tangkap rendah dan enggan semangat belajar. Sumber belajar yang kurang mumpuni menjadi point penting dalam keberhasilan pembelajaran. Seringkali kita melihat bahwa fasilitas/sarana prasarana sekolah tidak memadai dikarenakan akses jalan yang sulit dijangkau mengakibatkan sekolah tidak dapat memberikan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Pada sisi lain, juga terdapat kekuatan yang menjadi fondasi nilai luhur seorang guru yang menjadi bekal dalam menciptakan pembelajaran bermakna, seperti memiliki keterampilan dan selalu berinovasi, mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran, serta menguasai kemampuan pedagogik. Kekuatan inilah yang memberikan guru cara-cara pengelolaan kelas dengan baik, melakukan variasi pembelajaran, merancang pembelajaran sesuai kebutuhan belajar peserta didik. Kemudian guru dapat berinovasi dengan mengintegrasikan teknologi, seperti membuat quiz dan permainan berbasis digital, serta dapat merancang modul ajar interaktif menggunakan sistem barcode. Kemampuan pedagogik guru menjadi fondasi utama dari kedua kekuatan lainnya, karena merupakan dasar kemampuan guru berasal.
