*1) Email : [email protected]
*2) Email : [email protected]
ABSTRACT
FACTORS AFFECTING THE MOTIVATION ON INTEREST STUDENTS TO PARTICIPATE AN ACCOUNTING PROFESSION EDUCATION (Empirical Study on Accounting Students in Four State University Est Java)
By:
Puspita Nurindah Dewi1 Advisor Lecturer:
Dr. Zaki Baridwan, SE., M.Si., Ak., CA.2
This research aimed to determine the factors that affect the interests of accounting students at four State University in East Java to follow PPAk. The variables used are quality motivation, career motivation, economic motivation, achievement motivation, and awards / recognition motivation. The population in this research is a student majoring in Accounting S1 2011 wich is still active in four State University in East Java. Samples used in this research is 363 respondents.
In the research data used primary data obtained from questionnaire. The method used in this study is a survey method. Data were tested by using SmartPLS ver. 2.0 M3.
The results of this research shows that the career motivation, achievement motivation, and awards/recognition motivation have a significant influence toward the interest of accounting students to follow an PPAk. While quality motivation and economic motivation has no significant influence toward interest of accounting students to follow an PPAk.
Keywords : Quality Motivation, Career Motivation, Economic Motivation, Achievement Motivation, Awards/Recognition Motivation, Interest, Accounting Profession Education
LATAR BELAKANG
Akuntansi merupakan salah satu ilmu ekonomi yang dipelajari di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan banyak diminati mahasiswa saat ini. Mereka beranggapan bahwa dengan mempelajari bidang akuntansi dan menjadi akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya di Indonesia. . Ariani, (2004) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi professional dalam bidang akuntansi.
Kata profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya. Sikap profesional yang ingin dicapai dari pendidikan akuntansi menghendaki adanya keterampilan-keterampilan khusus yang harus dikuasai oleh seorang akuntan. Untuk mengatur hal- hal yang berhubungan dengan pelaksanaan dan pemenuhan keterampilan yang hendaknya dimiliki oleh seorang akuntan, maka pemerintah mengeluarkan peraturan atau undang-undang yang mengatur tentang pendidikan profesi akuntan.
Mengacu kepada Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan bahwa lulusan sarjana strata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mereka yang telah menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi nantinnya akan berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak), dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi. Menurut Lisnasari dan Fitriani, (2008) dijelaskan bahwa motivasi-motivasi yang mengarahkan atau menyebabkan seorang lulusan akuntansi ingin mengikuti program PPAk antara lain Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi mencari ilmu mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi gelar mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi mengikuti USAP mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, biaya pendidikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, dan lama pendidikan PPAk mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rochim (2012) yang meneliti pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi program S1 dan program PPAk untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) yang dilakukan di Universitas Brawijaya Malang, memperoleh hasil bahwa motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti program pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakuan oleh Benny dan Yuskar (2006) yang meneliti di Padang tentang Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) memperoleh hasil yaitu, motivasi ekonomi tidak siginfikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti program pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Hal ini
terjadi karena setiap orang yang bekerja pasti mendapatkan penghasilan tetapi tidak semua orang dapat langsung diterima dan bekerja. Berdasarkan penelitian sebelumnya penulis ingin melakukan pengujian tentang pengaruh motivasi (motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas, motivasi penghargaan/pengakuan, dan motivasi prestasi) terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk).
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Minat
Minat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Ketika seseorang melihat bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka ia akan menjadi berminat sehingga hal tersebut akan mendatangkan dorongan untuk mencapai kepuasan tersebut. Tetapi ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun, sehingga minat tidak bersifat permanen yang bisa berubah-ubah.
Crow dan Crow (dalam Abor, 1993:112) minat merupakan sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong diri sendiri untuk merasa tertarik kepada orang, benda, maupun kegiatan yang berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Chaplin (2008) mengatakan bahwa minat (interest) adalah (1) satu sikap yang berlangsung secara terus menerus perhatian seseorang sehingga membuat seseorang menjadi selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas seperti pekerjaan tersebut menjadi berharga bagi individu, (3) suatu keadaan motivasi yang menuntun tingkah laku seseorang untuk menuju ke satu arah atau sasaran tertentu.
Widyastuti (Ellya Benny dan Yuskar, 2005) mengatakan bahwa minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.
Motivasi
Motivasi menurut W.S Winkel (1996) adalah daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan atau mencapai aktivitas tertentu, demi mencapai suatu tujuan. Dengan kata lain motivasi merupakan sebuah proses untuk mencoba memengaruhi orang agar dapat melakukan pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan tujuan untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup.
Maslow (1943) mengemukakan bahwa manusia memiliki lima tingkat kebutuhan dalam suatu hierarki. Dalam piramid telah digambarkan dimana dorongan manusia dimulai dari tingkatan kebutuhan yang terendah sampai pada titik atas yang mewakili kebutuhan aktualisasi diri. Dimana seseorang tidak perlu merasa harus memenuhi kebutuhan ditingkat pertamanya untuk melanjutkan ke tingkat kedua, maupun ke tingkat ketiga sampai tingkat kedua telah puas, dan sebagainya.
Aldefer (1972) merumuskan kembali hierarki Maslow dalam tiga kelompok yang dinyatakan yaitu keberadaan (existence), keterkaitan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Menurut teori ERG, semua kebutuhan timbul pada waktu yang sama, dimana kebutuhan-kebutuhan eksistensi, hubungan
dan pertumbuhan terletak pada satu kesinambungan kekonkretan, dengan kebutuhan eksistensi sebagai kebutuhan yang paling konkret dan kebutuhan pertumbuhan sebagai kebutuhan yang paling kurang konkret (abstrak).
McGregor (1960) beranggapan bahwa manajer teori X memandang para pekerja sebagai pemalas yang tidak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu mereka cendeerung menggunakan pendekatan “wortel dan tongkat” untuk menanganinya.
Sedangkan teori Y memandang bahwa bekerja harus seimbang dengan istirahat dan bermain, dan bahwa orang-orang pada dasarnya cenderung untuk bekerja keras dan melakukan perkerjaan yang baik.
Profesi Akuntan
Profesi merupakan kata serapan dari kata dalam bahasa inggris profess dimana dalam bahasa yunani adalah professues yang memiliki makna janji untuk memenuhi kewajiban dalam melakukan suatu pekerjaan secara tetap atau permanen yang bersifat religious, sehingga ada suatu ikatan batin yang membuat seseorang dengan profesi yang sedang dijalani agar tidak melanggar dan memelihara profesinya.
W.E Moore dalam buku “The Professions Roles and Roles”
mengidentifikasi profesi bercirikan untuk menjalankan pekerjaannya seseorang menggunakan waktu penuh, seseorang terikat oleh suatu panggilan hidup, sehingga memperlakukan pekerjaannya sebagai norma kepatuhan dan perilaku, seseorang menjadi anggota organisasi profesional yang formal, seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang khusus berkaitan dengan bidangnya, seseorang terikat oleh syarat-syarat kompetensi, kesadaran prestasi, dan pengabdian terhadap pekerjaannya, seseorang memperoleh pendapatan sesuai dengan spesialissasi teknis yang dikuasainya.
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Indonesia
Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) adalah suatu usaha yang bertujuan untuk menghasilkan akuntan professional dengan standardisasi kualitas akuntan di Indonesia. Dengan adanya PPAk diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya akuntansi.
Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada jalur pendidikan tinggi setelah program sarjana studi akuntansi.
Berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas Nomor 180/P/2001 (Brodjonegoro, 2003), Pendidikan Profesi Akuntansi diselenggarakan untuk mendapatkan lulusan akuntansi yang menguasai keahlian di bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi.
Hipotesis Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Aktualisasi diri adalah salah satu teori kebutuhan dari Maslow (Robbins 2008) yang menyebutkan bahwa dorongan seseorang sesuai dengan kecakapannya. Dorongan tersebut meliputi pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri dalam hal kualitas yang dimiliki oleh individu. Dengan adanya hal tersebut diperlukan motivasi kualitas yang merupakan dorongan atau keinginan dari dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kualitas atas kemampuannya agar bisa menjalankan dan menyelesaikan tugas dengan baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Benny dan Yuskar (2006) membahas tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk pada perguruan tinggi di Padang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan motivasi yang berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah motivasi kualitas dan motivasi karir. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diajukan hipotesis yaitu:
H1 : Motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Hipotesis Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Dunia pendidikan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan karir seorang akuntan, bahkan seorang akuntan pendidik atau seseorang yang ahli di bidang akuntansi. Menurut Hall (1986) dalam Victor dan Jenny Marosa (2007) karir dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berhubungan dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan oleh Accounting Principals, anak perusahaan Profesional Services, Inc., Jancksonvoille, Florida terhadap 230 perusahaan di Amerika Serikat, 70% professional dalam bidang akuntansi dan keuangan menyatakan bahwa alasan utama dalam pemilihan karir adalah adanya kesempatan promosi.
Penelitian yang dilakukan oleh Tengker dan Marosa (2007) pada jurusan akuntansi FE Unsrat Manado, menyatakan bahwa hanya motivasi kariri yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diajukan hipotesis yaitu:
H2 : Motivasi karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
Hipotesis Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Penghargaan finansial merupakan salah satu sistem pengendalian manajemen. Widyastuti (2004) menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan, maka manajemen perusahaan dapat mengarahkan karyawannya dengan cara memberikan balas jasa atau reward dengan berbagai bentuk seperti financial reward. Penghargaan financial secara umum meliputi penghargaan langsung yang berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, gaji lembur, pembagian dari laba, dan penghargaan tidak langsung yang dapat berupa asuransi, tunjangan biaya sakit, program pension (Lisnasari dan Fitriany, 2008).
Dari penelitian di atas, menunjukkan penghargaan financial atau gaji merupakan faktor pendorong dalam memilih karir sebagai akuntan profesional.
Untuk mencapai penghargaan financial tersebut dibutuhkan kemampuan dan kompetensi dari dalam diri seseorang agar bisa meraih sebagai akuntan yang profesional. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diajukan hipotesis yaitu:
H3 : Motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
Hipotesis Pengaruh Motivasi Prestasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Teori kebutuhan McClelland dalam Robbins (2008) menyatakan bahwa adanya kebutuhan prestasi yaitu dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperagkat standar dan berjuang untuk sukses.
Untuk mencapai suatu prestasi membutuhkan kerja keras dan usaha bila ingin mendapatkan prstasi. Usaha yang dilakukan untuk mendapatkan prestasi dalam jenjang karir sebagai akuntan adalah mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) merupakan suatu ujian profesi yang berfungsi sebagai sebuah sistem saringan yang baku bagi mereka yang akan berpraktik sebagai Akuntan Publik. Pemerintah telah mengeluarkan ketentuan yang antara lain mensyaratkan bagi calon Akuntan Publik untuk lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik.
Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997 jo.
470/KMK.017/1999 tanggal 4 Oktober 1999. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diajukan hipotesis yaitu:
H4 : Motivasi prestasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
Hipotesis Pengaruh Motivasi Penghargaan/Pengakuan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Motivasi intrinsik merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Berbagai kebutuhan seperti keinginan dan harapan yang timbul di dalam pribadi masing-masing seseorang yang secara internal melekat pada diri pribadi meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan kesempatan untuk tumbuh atau pengembangan motivasi individu..
Alfriwita (2003) dalam Widyastuti (2004) mengatakan bahwa motivasi dikatakan sebagai dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang untuk melakukan sebuah tindakan demi mencapai tujuan yang diinginkan, dari tujuan yang telah dicapai muncullah sebuah prestasi. Kepuasan penghargaan/pengakuan merupakan suatu keadaan emosional yang menyenangkan bagi diri individu karena telah melakukan pekerjaan lebih baik daripada orang lain yang mendorong individu untuk menyelesaikan tugas lebih baik sehingga mencapai prestasi yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diajukan hipotesis yaitu:
H5 : Motivasi penghargaan/pengakuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan terstruktur yang segala sesuatu dalam proses penelitian, seperti obyek atau tujuan, desain penelitian, sampel, pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan kepada responden, telah ditentukan terlebih dahulu (Widi, 2010).
Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena banyak memiliki keuntungan yaitu subyek dan sample sudah diketahui, instrumen pengumpulan data sudah dipersiapkan, fleksibel, menghemat waktu, dan lebih praktis. Selain itu pendekatan kuantitatif dapat menguji korelasi yang signifikan dengan cara menggunakan metode statistik.
Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2009: 146-147). Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang di dapat dari jawaban responden atas kuesioner yang diajukan oleh peneliti.
Terdapat lima konstruk yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu konstruk pertama yaitu Motivasi Kualitas. Persepsi dari motivasi kualitas adalah sejauh mana seseorang memiliki dorongan dari dalam diri sesuai dengan kecakapannya (Robbins, 2008), konstruk kedua yaitu motivasi karir. Karir diartikan sebagai suatu rangkaian kerja yang dipegang selama kehidupan seseorang yang memberikan kesinambungan, ketentraman dan harapan untuk maju sehingga menciptakan sikap dan perilaku tertentu (Yendrawati, 2007), konstruk ketiga yaitu motivasi ekonomi. Menurut Wijayanti (2000) dalam Ariani (2004) dalam Ellyana dan Yuskar (2006) menyatakan bahwa salah satu harapan mahasiswa akuntansi memilih pekerjaan menjadi seorang akuntan publik yaitu gaji awal yang tinggi, konstruk keempat yaitu motivasi prestasi yang didefinisikan sebagai dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang untuk melakukan sebuah tindakan demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan sehingga dari tujuan yang telah dicapai muncullah sebuah prestasi Alfriwita (2003) dalam Widyastuti (2004), Konstruk kelima yaitu motivasi pengharapan/pengakuan.
Penghargaan/pengakuan merupakan suatu dorongan yang ada pada individu untuk bersaing, bekerja lebih baik untuk tercapainya prestasi serta kualitas kerja yang tinggi dari apa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Pengukuran indikator konstruk menggunakan skala likert tujuh poin mulai dari sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju (SS). Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 angkatan 2010 jurusan akuntansi yang masih aktif sampai tahun akademik 2013/2014 pada empat perguruan tinggi di Jawa Timur yang terdiri dari Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Negeri Jember. Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin, yaitu:
Keterangan :
N = Number of samples ( jumlah sampel )
N = Total population ( jumlah seluruh anggota populasi ) e = Error tolerance ( toleransi terjadinya kesalahan, yaitu 5% ) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Demografi Responden
Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini adalah 400 kuesioner yang disebarkan pada sampel terpilih. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 397 kuesioner atau sebesar 99,25% dan yang tidak kembali sebesar 3 kuesioner atau
sebesar 0,75%. Setelah diperiksa, kuesioner yang kembali tidak semuanya dapat diolah. Hal ini disebabkan karena adanya kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap, sehingga kuesioner yang memenuhi persyaratan dan layak dipakai hanya sebesar 363 kuesioner. Apabila kuesioner tersebut dikelompokan berdasarkan asal Universitas Negeri dapat ditunjukan pada Tabel 4.1
Hasil Pengujian Hipotesis
Analisis terhadap statistik deskriptif dilakukan terhadap 363 responden untuk mengetahui frekuensi dan variasi jawaban terhadap pertanyaan yang ada dalam kuisioner. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan menggunakan program Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS versi 2.0.M3 yang dapat di download dari http://www/smartpls.de. Hasil perhitungan sampel yang telah dilakukan ditunjukkan pada tabel 4.5. Berdasarkan pada data tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada data yang outlier. Menurut Sujianto (2009) apabila standard deviation nilai tidak melebihi rata-rata, maka menunjukkan bahwa tidak terdapat outlier.
Setelah disajikan statistic deskriptif tentang keseluruhan konstruk, peneliti akan menyajikan statistic deskriptif setiap indicator pada masing-masing konstruk. Tabel berikut adalah statistik deskriptif setiap indikator pada konstruk motivasi kualitas. Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui bahwa tidak ada data yang outlier karena seluruh nilai standar deviation lebih kecil dari rata-rata. Rata- rata untuk data motivasi kualitas di atas adalah 5,6. Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui bahwa tidak ada data yang outlier karena seluruh nilai standar deviation lebih kecil dari rata-rata. Rata-rata untuk data motivasi karir di atas adalah 5.6.
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa tidak ada data yang outlier karena seluruh nilai standar deviation lebih kecil dari rata-rata. Rata-rata untuk data motivasi ekonomi di atas adalah 5.5. Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa tidak ada data yang outlier karena seluruh nilai standar deviation lebih kecil dari rata-rata. Rata-rata untuk data motivasi ekonomi di atas adalah 5.7. Berdasarkan tabel 4.10 diatas diketahui bahwa tidak ada data yang outlier karena seluruh nilai standar deviation lebih kecil dari rata-rata. Rata-rata untuk data motivasi ekonomi di atas adalah 5.6. Berdasarkan tabel 4.11 diatas diketahui bahwa tidak ada data yang outlier karena seluruh nilai standar deviation lebih kecil dari rata-rata. Rata- rata untuk data motivasi ekonomi di atas adalah 4.8.
Evaluasi model dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengujian terhadap validitas konvergen, pengujian terhadap validitas diskriminan, serta pengujian terhadap reabilitas.
Validitas Konvergen. Penilaian dalam pengujian validitas konvergen didasarkan pada tiga parameter, yaitu AVE dan communality yang lebih dari 0,5 (>0,5) dan nilai Factor Loading yang lebih dari 0,7 (>0,7) dianggap ideal dan minimum lebih dari 0,5 (>0,5). Ketiga nilai tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil penelitian dari Tabel Alogaritma dan Tabel Outer Loading. Berdasarkan hasil pengujian outer loading pada Tabel 4.15 Outer Loading (revisi 1) terbaru, diperoleh hasil bahwa nilai AVE dan Communality telah bernilai lebih dari 0,5, dan untuk nilai outer loading di masing-masing indicator di setiap konstruk bernilai lebih dari 0,5 dan lebih dari 0,7, meskipun ada tiga indicator yang nilainya kurang dari 0,7 namun masih bernilai lebih dari 0,5 yaitu indicator dari minat ke-3, motivasi kualitas ke-3, dan motivasi penghargaan/pengakuan ke-1.
Dengan dihapuskannya indicator minat keempat dan kelima dari konstruk minat didapatkan hasil pengujian baru dimana mengindikasikan bahwa validitas konvergen dapat terpenuhi.
Validitas Diskriminan. Setelah menilai validitas konvergen, tahap selanjutnya adalah mengetahui validitas diskriminan suatu konstruk yang dinilai dengan melihat perbandingan nilai korelasi antara suatu konstruk dengan indikatornya dan nilai korelasi antara konstruk tersebut dengan indicator-indikator dari konstruk yang lainnya. Suatu konstruk dikatakan memenuhi validitas diskriminan apabila nilai korelasi antara konstruk tersebut dengan indikatornya lebih tinggi daripada nilai korelasi konstruk tersebut dengan indicator diri konstruk yang lain. Berdasarkan hasil uji dari Tabel 4.17 Cross Loading dapat dilihat bahwa validitas diskriminan terpenuhi karena setiap indicator pada setiap variable lebih dari 0,7 meskipun terdapat kondisi yang sama dengan penilaian Faktor Loading sebelumnya, yaitu terdapat nilai kurang dari 0,7 namun tetap dianggap valid karena masih mempunyai nilai lebih dari 0,5. Selain itu score loading masing-masing indicator di setiap konstruk berbeda dengan indicator di konstruk lain dan nilai score loading tersebut mengumpul pada konstruk yang dimaksud. Sehingga berdasarkan kedua tabel diatas dapat disimpulkan bahwa validitas deskriminan sudah terpenuhi karena indicator pada konstruk yang berbeda tidak berkorelasi tinggi.
Pengujian Reliabilitas. Setelah melakukan pengujian terhadap validitas konstruk dan memperoleh data yang valid, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap reliabilitas. Dalam uji reabilitas dapat dilakukan dengan dua metode yaitu a) nilai Cronbach’s Alpha yang nilainya harus > 0,6 dan b) nilai Composite Reability yang harus > 0,7. Berdasarkan hasil dari tabel Alogaritma 4.14 diatas, hampir semua variabel mempunyai nilai Cronbach’s Alpha> 0,6 kecuali variable minat yang memiliki nilai >0,5. Tetapi untuk nilai Composite Reability semua variable telah memenuhi nilai Composite Reability > 0,7. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa data dan hasil pengukuran yang dilakukan dianggap reliable karena nilai Composite Reability telah mencukupi meskipun dalam nilai Cronbach’s Alpha terdapat satu variable yaitu sikap yang nilainya tidak memenuhi. Selain itu dianggap reliable karena konsep reliabilitas sejalan dengan validitas konstruk atau kuantitatif, yaitu ketika konstruk yang telah di uji menunjukan hasil yang valid maka sudah pasti konstruk tersebut reliable (Jogiyanto, 2011).
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk
Hipotesis 1 menyatakan bahwa motivasi kualitas (X1) berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Menurut hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 4.19, nilai t-statistik yang dihasilkan sebesar 0,15865 atau bernilai di bawah 1,96. Hal ini berarti bahwa hipotesis 1 tidak didukung atau tidak dapat membuktikan bahwa motivasi kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Ada beberapa alasan yang membuat minat mahasiswa kurang untuk meningkatkan kualitas adalah kurang berminatnya dalam meningkatkan
kemampuan interpersonal dalam kerjasama suatu kelompok, kurangnya keahlian dalam praktik audit, dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki dalam akuntansi seperti penganggaran.
Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk
Hipotesis 2 menyatakan bahwa motivasi karir (X2) berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Menurut hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 4.19, nilai t-statistik yang dihasilkan sebesar 2,552072 atau bernilai di atas 1,96. Hal ini berarti bahwa hipotesis 2 didukung atau dapat membuktikan bahwa motivasi karir berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Menurut Siegel, Blank, dan Rigsby (1991) dalam Samiaji (2004) dalam Widyastuti, dkk (2004) yang melakukan penulisan untuk mengetahui hubungan antara struktur organisasi institusi pendidikan dengan perkembangan profesional selanjutnya bagi auditor, menunjukkan bahwa suatu struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan profesi auditor selanjutnya.
Seorang auditor yang memiliki latar belakang pendidikan profesional akuntansi membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk dipromosikan menjadi seorang auditor senior atau seorang manajer. Dengan demikian, pencapaian karir yang tinggi membutuhkan latar belakang pendidikan yang bagus dan diperoleh melalui pendidikan profesi.
Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk
Hipotesis 3 menyatakan bahwa motivasi ekonomi (X3) berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Menurut hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 4.19, nilai t-statistik yang dihasilkan sebesar 0,436555 atau bernilai di bawah 1,96. Hal ini berarti bahwa hipotesis 3 tidak di dukung atau tidak dapat membuktikan bahwa motivasi ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Kemampuan dan kualitas pribadi dibutuhkan setiap orang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya. Bila seseorang tidak memiliki kualitas dan kemampuan pribadi, maka seseorang tidak akan mendapatkan atau diterima untuk bekerja pada profesi yang diharapkan. Selain itu, pencapaian karir yang tinggi juga mempengaruhi penghasilan. Karena semakin tinggi karir yang dicapai, maka semakin besar penghasilan yang akan diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penghasilan yang tinggi dapat dicapai apabila seseorang telah meningkatkan kualitas, kemampuan pribadi, dan pencapaian karir yang tinggi.
Pengaruh Motivasi Prestasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk
Hipotesis 4 menyatakan bahwa motivasi prestasi (X4) berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Menurut hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 4.19, nilai t-statistik yang dihasilkan sebesar 2,390098 atau bernilai di atas 1,96. Hal ini berarti bahwa hipotesis 4 di dukung atau dapat
membuktikan bahwa motivasi prestasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Pada umumnya seseorang yang memiliki prestasi yang tinggi menginginkan reward atas prestasi yang diperoleh. Reward yang dimaksud bukan hanya reward berupa uang, melainkan pengakuan dari lembaga tempat kerja, sehingga setiap individu memiliki semangat dalam meningkatan kualitas kinerja.
Pengakuan prestasi ini berhubungan dengan pengembangan diri seseorang untuk memilih karir. Semakin banyak prestasi yang dicapai atau diraih oleh seseorang maka semakin tinggi tingkat keprcayaan yang akan didapat.
Pengaruh Motivasi Penghargaan/Pengakuan Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk
Hipotesis 5 menyatakan bahwa motivasi penghargaan/pengakuan (X5) berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Menurut hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 4.19, nilai t-statistik yang dihasilkan sebesar 2,139068 atau bernilai di atas 1,96. Hal ini berarti bahwa hipotesis 5 di dukung atau dapat membuktikan bahwa motivasi pengakuan/penghargaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Pada dasarnya penghargaan/pengakuan yang diberikan kepada seseorang, akan meningkatkan citra mereka sebagai individu yang profesional dalam lingkungan masyarakat atau dunia kerja. Menurut B.F Skinner dalam Stephen P Robins (2001) beranggapan bahwa motivasi seseorang tergantung pada penghargaan ekstrinsik (extrinsic reward). Penghargaan ekstrinsik (extrinsic reward) adalah penghargaan yang merupakan hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Membagikan penghargaan menurut cara dan waktu merupakan masalah penting karena jika penghargaan diberikan pada waktu yang tidak tepat maka hasil yang di peroleh tidak akan memuaskan bagi organisasi.
PENUTUP Kesimpulan
Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa :
1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kualitas dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara motivasi karir dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Artinya semakin tinggi motivasi karir, maka akan semakin tinggi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
3. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi ekonomi dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara motivasi prestasi dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Artinya semakin tinggi motivasi prestasi, maka akan semakin tinggi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi penghargaan/pengakuan
dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak PPAk agar memeperhatikan kembali faktor kualitas, motivasi karir, motivasi
ekonomi, motivasi prestasi, dan motivasi penghargaan/pengakuan dalam menerapkan dan mengembangkan faktor-faktor yang memperngaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti program pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Serta diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dan fasilitas program pendidikan PPAk.
Keterbatasan Penelitian dan Saran
Dalam penelitian ini banyak sampel yang disebar, namun tingkat pengembalian yang digunakan (usable respon rate) sebesar 90,75%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kuesioner yang digugurkan lebih dari 5%, sehingga hasil yang didapatkan dari penelitian ini tidak valid atau berkurang kevalidannya.
Peneliti berharap untuk peneliti selanjutnya menambah jumlah variable seperti motivasi gelar, motivasi mengikuti USAP, lama pendidikan, dan biaya pendidikan. Selain itu jumlah sampel ditambah dan penyebaran kuesioner lebih di kontrol agar mengurangi jumlah kuesioner yang digugurkan.
Daftar Pustaka
Aprilyan, Lara Absara. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik ( Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP dan Mahasiswa Akuntansi UNIKA).
Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Benny, Ellya dan Yuskar. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Simposium Nasional Akuntansi IX.
Bramantya, Gusti Rendi Oktaviano. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa S1 Akuntansi Untuk Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Empiris Di Universitas Brawijaya Malang).
Hamzah. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan).
Indriantoro dan Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Isgiyanto, Awal. 2009. Teknik Pengambilan Sampel pada Penelitian Non- Eksperimental. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Jogiyanto, Abdilah. 2009. Konsep Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris.
Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI No.179/U/2001 tertanggal 21 November 2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi.
Lisnasari Riani Nurainah dan Fitriany. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Accounting Conference UI 4-5 Nov 2008.
Nurhayani, Ulfa. 2012. Pengaruh Motivasi Terhadap Minta Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Medan). Jurnal Mediasi. Volume 4 No. 1 Juni 2012.
Puspitarini, Kusumawati. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris di Universitas Negeri Trunojoyo Madura).
Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12.
Buku 1, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Rochim, Andrias Nur. 2012. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Program S1 dan Program PPAk Universitas Brawijaya).
Victor, Jenny Marosa. 2007. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat MAhasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Skuntansi (PPAk) (Studi Pada Jurusan Akuntansi FE Unrat Manado).
Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana, Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar.
Yendrawati, Reni. 2007. Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai Akuntan.
Tabel 4.1
Sampel dan Tingkat Pengembalian Jumlah kuesioner yang disebar
Jumlah kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang digugurkan Kuesioner yang digunakan
400 3 397
37 363 Tingkat pengembalian (respon rate)
Tingkat pengembalian yang digunakan (usable respon rate)
99,25%
90,75%
Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Konstruk N Min Max Mean Std.
Deviation
MKL 363 2 7 5.650689 1.100176
MKR 363 3 7 5.670523 0.97588
ME 363 2 7 5.562534 1.151345
MPR 363 2 7 5.72562 1.016443
MPP 363 1 7 5.608264 1.082739
MI 363 1 7 4.808815 1.403627
Sumber : Data Primer (diolah) Keterangan:
MKL = Motivasi Kualitas MKR = Motivasi Karir ME = Motivasi Ekonomi MPR = Motivasi Prestasi
MPP = Motivasi Penghargaan/pengakuan MI = Minat
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Motivasi Kualitas
Konstruk N Min Max Mean Std.
Deviation MKL1
MKL2 MKL3 MKL4 MKL5
363 363 363 363 363
3 3 2 2 2
7 7 7 7 7
5.683196 5.716253 5.534435 5.603306 5.716253
1.01721 1.010681 1.144672 1.208712 1.119607 Sumber : Data Primer (diolah)
Tebel 4.7
Statistik Deskriptif Motivasi Karir
Konstruk N Min Max Mean Std.
Deviation MKR1
MKR2 MKR3 MKR4 MKR5
363 363 363 363 363
3 3 3 3 3
7 7 7 7 7
5.539945 5.550964 5.727273 5.705234 5.829201
1.067049 0.996967 0.888851 0.924587 1.001946 Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Motivasi Ekonomi
Konstruk N Min Max Mean Std.
Deviation ME1
ME2 ME3 ME4 ME5
363 363 363 363 363
3 2 2 2 2
7 7 7 7 7
5.628099 5.523416 5.435262 5.625344 5.600551
1.075587 1.123027 1.16963 1.147959 1.240522 Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Motivasi Prestasi
Konstruk N Min Max Mean Std.
Deviation MPR1
MPR2 MPR3 MPR4 MPR5
363 363 363 363 363
2 2 3 3 3
7 7 7 7 7
5.731763 5.644628 5.705234 5.69697 5.859504
1.039148 1.036831 1.058327 1.022761 0.925147 Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 4.10
Statistik Deskriptif Motivasi Penghargaan / Penghargaan
Konstruk N Min Max Mean Std.
Deviation MPP1
MPP2 MPP3 MPP4 MPP5
363 363 363 363 363
1 3 3 3 2
7 7 7 7 7
5.360882 5.741047 5.53719 5.820937 5.581267
1.318928 1.91588 1.097773 0.990788 1.09033 Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 4.11
Statistik Deskriptif Minat
Konstruk N Min Max Mean Std.
Deviation MI1
MI2 MI3 MI4 MI5
363 363 363 363 363
2 2 2 1 1
7 7 7 7 7
5.674931 5.608815 5.181818 3.534435 4.044077
1.068951 1.077715 1.252622 1.876225 1.74262 Sumber : Data Primer (diolah)
Tabel 4.14
Tabel Alogaritma (revisi 1)
AVE Composite
Reliability R Square Cronbachs
Alpha Communality Redundancy
ME 0.712709 0.925282 0.898765 0.712709
MI 0.623941 0.829262 0.469599 0.693522 0.623941 0.028896
MKL 0.594853 0.879356 0.83541 0.594852
MKR 0.642583 0.899386 0.85967 0.642583
MPP 0.563298 0.864469 0.809418 0.563298
MPR 0.679347 0.913563 0.881699 0.679347
Sumber : Data Primer (diolah)
Keterangan : ME: motivasi ekonomi, MI: minat, MKL: motivasi kualitas, MKR:
motivasi karir, MPP: motivasi penghargaan/pengakuan, MPR: motivasi prestasi
Tabel 4.15
Tabel Outer Loading (revisi 1)
ME MI MKL MKR MPP MPR
ME1 0.777751
ME2 0.87567
ME3 0.848842
ME4 0.853401
ME5 0.861988
MI1 0.825632
MI2 0.902928
MI3 0.612271
MKL1 0.806892
MKL2 0.770985
MKL3 0.645011
MKL4 0.832907
MKL5 0.786764
MKR1 0.816455
MKR2 0.868195
MKR3 0.848684
MKR4 0.758033
MKR5 0.705461
MPP1 0.607429
MPP2 0.815517
MPP3 0.710125
MPP4 0.801941
MPP5 0.79691
MPR1 0.855306
MPR2 0.841301
MPR3 0.864449
MPR4 0.793319
MPR5 0.762083
Sumber : Data Primer (diolah)
Keterangan : ME: motivasi ekonomi, MI: minat, MKL: motivasi kualitas, MKR:
motivasi karir, MPP: motivasi penghargaan/pengakuan, MPR: motivasi prestasi
Tabel 4.17 Tabel Cross Loading
ME MI MKL MKR MPP MPR
ME1 0.777751 0.387563 0.550822 0.555857 0.485593 0.430476 ME2 0.87567 0.392196 0.682253 0.523443 0.398395 0.409436 ME3 0.848842 0.354645 0.650253 0.466091 0.36479 0.399868 ME4 0.853401 0.334724 0.755857 0.450849 0.402048 0.406177 ME5 0.861988 0.373342 0.738248 0.474354 0.39927 0.396167 MI1 0.347698 0.825632 0.417049 0.55592 0.498164 0.593705 MI2 0.338232 0.902928 0.420207 0.569103 0.473762 0.568587 MI3 0.387919 0.612271 0.428896 0.360054 0.28418 0.286719 MKL1 0.643531 0.434667 0.806892 0.574838 0.487477 0.509207 MKL2 0.484135 0.534953 0.770985 0.686469 0.520841 0.718941 MKL3 0.535544 0.225395 0.645011 0.298868 0.17071 0.236691 MKL4 0.767637 0.378315 0.832907 0.531923 0.366122 0.405692 MKL5 0.713897 0.31732 0.786764 0.47972 0.369675 0.402958 MKR1 0.466323 0.529788 0.500199 0.816455 0.574884 0.55402 MKR2 0.538418 0.55425 0.597946 0.868195 0.651818 0.697347 MKR3 0.492056 0.575992 0.541012 0.848684 0.589077 0.618637 MKR4 0.432103 0.448238 0.546075 0.758033 0.531042 0.583759 MKR5 0.421151 0.438723 0.667139 0.705461 0.515271 0.542747 MPP1 0.212332 0.245497 0.232025 0.276189 0.607429 0.326435 MPP2 0.412158 0.453019 0.508396 0.639458 0.815517 0.620944 MPP3 0.399492 0.257646 0.408694 0.468664 0.710125 0.464466 MPP4 0.388722 0.43215 0.445951 0.660175 0.801941 0.559795 MPP5 0.391053 0.533502 0.373905 0.546162 0.79691 0.722813 MPR1 0.406139 0.611402 0.508412 0.655006 0.675307 0.855306 MPR2 0.404858 0.527991 0.511555 0.592121 0.629271 0.841301 MPR3 0.464017 0.539451 0.556817 0.647604 0.646808 0.864449 MPR4 0.384247 0.459375 0.601584 0.623095 0.580222 0.793319 MPR5 0.33227 0.464183 0.465417 0.564719 0.55702 0.762083
Sumber : Data Primer (diolah)
Keterangan : ME: motivasi ekonomi, MI: minat, MKL: motivasi kualitas, MKR:
motivasi karir, MPP: motivasi penghargaan/pengakuan, MPR: motivasi prestasi
Tabel 4.19
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Hipotesis yang Diajukan Hasil Uji Hipotesis
(t-values) Simpulan H1 : Motivasi kualitas berpengaruh
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
0,15865 Tidak Didukung
H2 : Motivasi karir berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
2,552072 Didukung
H3 : Motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
0,436555 Tidak Didukung
H4 : Motivasi prestasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
2,390098 Didukung
H5 : Motivasi penghargaan/pengakuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
2,139068 Didukung
Sumber: Data Primer (diolah)