• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Jembatan Struktur Beton Bertulang

N/A
N/A
069@Aranza Putra

Academic year: 2025

Membagikan "1. Jembatan Struktur Beton Bertulang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Jembatan Struktur Beton Bertulang

 Biasanya digunakan pada jempatan dengan bentang yang pendek

 Plat lantai, gelagar memanjang dan melintang dicor menjadi satu dengan mutu beton yang sama

 Penulangan gelagar diasumsikan sebagai balok «T»

 Plat lantai diasumsikan sebagai plat satu arah

 Distribusi beban mati dan hidup dapat diasumsikan sebagai beban amplop Gambar Denah Struktur Bangunan Atas Jembatan Beton Bertulang

Gambar Denah Struktur Bangunan Atas Jembatan Beton

(2)

Penulangan:

1. Penulangan Plat Lantai Kendaraan

(3)

2. Penulangan Gelagar Melintang

3. Penulangan Gelagar Utama (Gelagar Memanjang)

(4)

Contoh Perencanaan:

Diketahu suatu jembatan yang terbuat dari beton bertulang memiliki data-data sebagai berikut:

a. Bentang jembatan : 16 m b. Jarak gelagar melintang : 4 m c. Tebal plat lantai kendaraan : 20 cm

d. Lebar lantai kendaraan : 6 m / 2 lajur e. Tebal lapisan aspal : 7 cm

f. Lebar trotoar : 2 x 1 m g. Kelas jembatan : kelas 1

h. Mutu bahan : Mutu beton : f c'=30MPa ,berat jenis beton = 2,5 t

m3=24kn/m3

Mutu Baja: Tulangan utama fy=400MPa ,tulangan sengkang

fy=240MPa. Berat Jenis Aspal : 2,2t/m3 Rencanakan struktur atas jembatan tersebut!!

Langkah Perencanaan:

STEP 1: Rencanakan Denah Struktur Bangunan Atas Jembatan

STEP 2: Rencanakan Tiang Sandaran

 Direncanakan tiang sandaran dengan dimensi lebar balok (b) = 15 cm, tinggi balok (h) = 20 cm

 Asumsikan beban yang bekerja pada tiang sandaran = 1 kn/m

 Jarak tiang sandaran = 4 m

(5)

Perhitungan momen yang bekerja akibat beban 1 kn/m:

a. Beban sandaran : Pu = 1.6D = 1,6

(

1knm x4m

)

=6,4kn

b. Momen pada pangkal tiang (Mu) : 6,4kn x0,8m=5,12kn . m c. Gaya geser pada pangkal tiang : 6,4kn

Perhitungan penulangan:

a. Tulangan lentur

Dimensi sandaran = lebar (b) = 15 cm, dan tinggi (h) = 20 cm Mutu bahan = f c'=25MPa , fy=240MPa

Mu = 5,12kn . m=6,12x106Nmm

d (tinggi rencana) = h−70=200mm−70mm=130mm

Rn = Mu

ϕb d2= 5,12x106

0,9x150x1302=2,38

ω = 0,85−

0,7231,7

(

f cRn'

)

=0,85

0,7231,7

(

225,38

)

=0,1

ρ = ω

(

f cfy'

)

=0,1

(

24025

)

=0,0104

ρb = 0,85f c'

fy β1

(

600600+fy

)

=0,85240xMPa25Mpa(0,85)

(

600+600240MPa

)

=0,0538

ρmax = 0,75ρb

ρmin =1,4

fy =1,4

240=0,00583 Kontrol rasio tulangan:

ρmin<ρ<ρmax

0,00583<0,0104<0,4373 (Okee!!) Hitung Jumlah tulangan:

As = ρ . bf . d=0,0104x150mm x130mm=202,8m m2 Apabila dipakai tulangan dengan diameter 12, maka jumlahnya:

n = As

1 4π D2

=202,8m m2 1

4 π(122)

=1,79≫ pasang 2 tulangan

b. Tulangan Geser

d = 200mm−40mm=160mm

bw = 150mm

Vu = 6,4kn

Gaya geser yang ditahan oleh beton:

Vc = 1

6

fc . bw . d=1

6

25.150mm .160mm=20Kn

Kontrol = Vu (6,4 kn) < Vc (20 kn) Oke!

Maka dipakai sengkang praktis ukuran ϕ8−100mm

(6)

STEP 3: Perencanan plat lantai kendaraan dan trotoar Direncanakan plat lantai kendaraan setebal 20 mm

Pembebanan:

 Beban yang bekerja pada plat lantai kendaraan berupa beban mati, beban hidup trotoar, beban hidup kendaraan berupa beban roda «T»

 Perbandingan bentang panjang plat dan bentang pendek plat: ly lx= 4

1,5=2,67>2 (plat 1 arah dengan lebar plat diambil 1 m)

a. Beban Merata:

Beban mati:

Beban sendiri plat = 0,2x24kn

m2 = 4,8kn/m2 Beban aspal = 0,07x22kn

m2 = 1,54kn/m2

qD = 6,34kn/m2

Beban hidup:

Beban hidup air hujan = (t = 10 cm) qL = 0,1x10 kn

m2 = 1kn/m2 qUL ¿1,6(1kn/m2) = 1,6kn/m2

beban terfaktor (qu) = qL + qUD = 6,34 kn

m2+1,6 kn

m2=9,21kn m2 Perhitungan statika plat lantai kendaraan akibat beban mati dan beban hidup air hujan :

(7)

Titik A B C D E

Batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED EE’

Momen di Tumpua n (kN/m)

Momen Lapangadi n (kN/m)

(8)

b. Beban Hidup Kendaraan dan Trotoar Beban Hidup Trotoar:

Beban hidup pejalan kaki (qlt) ¿5kPa ¿5KN/m2 Beban hidup kendaraan (beban T) :

Beban roda ¿112.5KN

factor beban dinamis (FBD) = bentang jembatan 16 m maka FBD

= 40%

factor beban ultimate jembatan beton = 1.8

beban roda Pu = 1.8 (112.5) + 0.4(112.5) = 247.5 KN

Variasi pembebanan beban hidup kendaraan :

Variasi pembebanan bertujuan untuk mendapatkan gaya dalam maksimum (momen tumpuan dan momen lapangan maksimum) yang bekerja pada plat akibat dari beban hidup kendaran.

Variasi 1: untuk mendapatkan momen maksimum salah satu roda ditempatkan ditengah bentang

Tabel momen plat berfaktor akibat beban hidup kendaraan dan beban hidup trotoar variasi 1

Titik A B C D E

Batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED EE’

Tumpuan Mut1

(KNm/m) Lapangan Mul1 (KNm/m)

(9)

Variasi 2: untuk mendapatkan momen maksimum 2 roda ditempatkan di tengah bentang

Tabel momen plat berfaktor akibat beban kendaraan dan beban trotoar variasi 2

Titik A B C D E

Batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED EE’

Tumpuan Mtu2

(KNm/m) Lapangan Mlu2 (KNm/m)

Catatan : momen yang dipakai adalah momen yang terbesar dari hasil perhitungan variasi 1 atau variasi 2

Momen Total Plat: Jumlah dari momen akibat beban merata dan momen maksimum dari variasi beban hidup kendaraan

Momen tumpuan plat:

Tumpuan A B C D E

Batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED EE’

B. merata Mtu1

(KNm/m) B. kend. Mtu2

(KNm/m) Mtu ( total )

(KNm/m)

Momen lapangan plat : (KNm/m)

Momen lapangan (Mlu) A - B B - C C - D D - E B. merata (KNm/m)

B. kend. (KNm/m) Mlu total (KNm/m)

(10)

Perencanaan penulangan plat lantai kendaraan :

Hal-hal yang perlu diperhatikan perencanaan penulangan plat lantai kendaraan :

 Perencanaan penulangan plat didasarkan pada momen yang terbesar di tumpuan dan di lapangan plat.

 Perhitungan penulangan plat lantai kendaraan menggunakan perhitungan penulangan plat satu arah dengan bentang pendek sebagai bentang plat.

 Tulangan plat didaerah lapangan adalah berupa tulangan rangkap.

 Diameter tulangan plat minimum 12 mm dan diameter tulangan bagi 10 mm.

Momen maksimum plat lantai kendaraan dan trotoar :

Momen tumpuan lantai trotoar : Mtu = ………...

Momen tumpuan plat lantai kendaraan maksimum : Mtu = ……….

Momen lapangan plat lantai kendaraan maksimum : Mlu = ……….

a. Perencanaan penulangan lantai trotoar Tebal Plat (h) = 20 cm = 200 mm

Lebar Plat (b) = 1000 mm

f c' = 30 MPa

fy = 240 MPa

d (tinggi rencana) = h−70=200mm−50mm=150mm

Rn = Mu

ϕb d2= … …..

0,9x150x1302=

ω = 0,85−

0,723−1,7

(

f cRn'

)

=0,85−

0,723−1,7

(

30

)

=

ρ = ω

(

f cfy'

)

=

ρb = 0,85f c'

fy β1

(

600+600fy

)

=

ρmax = 0,75ρb

ρmin =1,4

fy = Kontrol rasio tulangan:

ρmin<ρ<ρmax

<… .< (Okee/tidak oke?) Hitung Jumlah tulangan:

As = ρ . bf . d=

Dipakai tulangan = ...

Tulangan bagi

As = 0,02bh=

Dipakai tulangan = ...

Analisa penampang dengan nilai tulangan yang telah ditentukan:

(11)

As = ...

d = ...

a = As . fy

0,85.f c'. b= Mn = As . fy

(

da2

)

=

Kontrol =

ϕMn>Mu

> (oke atau tdk oke ?) b. Perencanaan penulangan lantai trotoar Tebal Plat (h) = 20 cm = 200 mm

Lebar Plat (b) = 1000 mm

f c' = 30 MPa

fy = 240 MPa

d (tinggi rencana) = h−70=200mm−50mm=150mm

Rn = Mu

ϕb d2= … …..

0,9x150x1302=

ω = 0,85−

0,7231,7

(

f cRn'

)

=0,85

0,7231,7

(

30

)

=

ρ = ω

(

f cfy'

)

=

ρb = 0,85f c'

fy β1

(

600+600fy

)

=

ρmax = 0,75ρb

ρmin =1,4

fy =

Kontrol rasio tulangan:

ρmin<ρ<ρmax

<… .< (Okee/tidak oke?) Hitung Jumlah tulangan:

As = ρ . bf . d= Dipakai tulangan = ...

Tulangan bagi

As = 0,02bh=

Dipakai tulangan = ...

Analisa penampang dengan nilai tulangan yang telah ditentukan:

(12)

As = ...

d = ...

a = As . fy

0,85. f c'. b= Mn = As . fy

(

da2

)

=

Kontrol =

ϕMn>Mu

> (oke atau tdk oke ?)

Gambar detail tulangan plat lantai kendaraan dan trotoar

Tulangan bagi Tulangan pokok

0.25b b

0.5b 0.25b

0.25b b1

b

tulangan bagi tulangan bagi

Ø………

.. Ø…………tulangan bagi

Ø…………..

Ø…………..

Ø………

tulangan pokok tulangan pokok tulangan pokok

b1 b

0.25b

0.5b 0.25b

0.25b 1

(13)

Keterangan :

tulangan nomor dua dari atas tulangan paling atas

tulangan nomor dua dari bawah tulangan paling bawah

(14)

STEP 4: Perencanaan balok melintang dan gelagar utama/memanjang jembatan

Merencanakan dimensi penampang balok : Balok induk gelagar (L = 16 m) :

Tinggi gelagar h = 1/14 (1600) = 114.286 cm ; dipakai h =115 cm Lebar gelagar = ½ h = ½ (115) = 57.5 cm dipakai b = 60 cm Balok melintang direncanakan : b = 20 cm dan h = 40 cm

Gambar distribusi beban dari plat ke balok

a. Perencanaan balok melintang

Beban mati (plat + aspal) : (qD = 6.34 KN/m2 )

Beban plat = 2 . 2/3 qD (b) = 2 . 2/3 (6.34)(0.75) = 6.34 KN/m Berat sendiri balok = 0.2(0.4 – 0.20). 24 = 1.44 KN/m

qD = 7.78 KN/m

Beban hidup :

Beban hidup air hujan : ( t = 10 cm)

qL = 2 . 2/3 qL (b) = 2 . 2/3 (0.1 x 10)(0.75) = 1.0 KN/m Total beban merata berfaktor :

qu1 = 1.2 qD + 1.6 qL = 1.2 ( 7.78 ) + 1.6 ( 1 ) = 10.94 KN/m2

Beban mati pada trotoar :

beban plat = 2/3 qD (b) = 2/3 (6.34)(0.75) = 3.17 KN/m

berat sendiri balok = 0.3(0.4 – 0.20). 24 = 1.44 KN/m berat ps. Urug tegel dan spesi = 1.0 KN/m

qD = 5.61 KN/m

Beban hidup pada trotoar : qh = 5 KN/m2

(15)

Beban plat = 2/3 qD (b) = 2/3 (5)(0.75) = 2.5 KN/m qu2 = 1.2 qD + qL = 1.2 ( 5.61 ) + 1.6 ( 2.5 ) = 10.732 KN/m2

Beban merata plat:

momen berfaktor balok melintang akibat beban mati dan beban hidup

titik A B C D E

batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED EE’

Tumpuan Mtu1( KN

m )

5,36

6 5,36

6 1,26

6 1,26

6 2,38

9 2,38

9 1,26

6 1,266 5,366 5,366 Gaya

Geser 10,7

32 10,9

38 5,47

2 7,45

6 8,95

4 8,95

4 7,45

6 5,472 10,938 10,732 Lapangan

Mlu1( KN m )

1,34

2 0,239 -1,249 -1,249 0,239 1,342

Beban hidup kendaraan (beban T) :

beban roda = 112.5 KN

faktor beban dinamis (FBD) : bentang jembatan 16 m maka FBD = 40%

factor beban ultimate jembatan beton bertulang = 1.8

beban roda Pu = 1.8 (112.5) + 0.4(112.5) = 247.5 KN

Variasi Pembebanan:

a. Variasi 1

(16)

Momen berfaktor balok melintang akibat beban beban hidup kendaraan variasi 1

titik A B C D E

batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED EE’

Tumpuan Mtu1( KN

m ) Lapangan Mlu1( KN

m )

b. Variasi 2

Momen berfaktor balok melintang akibat beban beban hidup variasi 2

titik A B C D E

batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED EE’

Tumpuan Mtu1( KN

m )

2,5 2,5 35,3

95 35,3

95 42,8

23 42,8

23 35,3

95 35,39

5 2,5 2,5

Lapangan Mlu1( KN

m )

5,62 5

211,035 157,704 157,704 211,035 5,625

Momen total berfaktor :

titik A B C D E

batang AA’ AB BA BC CB CD DC DE ED

Tumpuan (KNm) Mtu1 + Mtu2

10,36

5 10,36

5 58,07

5 58,07

5 96,54

8 96,54

8 96,54

8 10,36

5 10,365 Lapangan

(KNm) Mlu1 + Mlu2

21,98

2 246,539 326,276 246,539 21,982

Catatan : momen yang dipakai adalah momen yang terbesar dari hasil perhitungan variasi 1 atau variasi

PerencanaanPenulangan Balok Melintang Momen tumpuan (Mtu) = 2,5

Momen lapangan (Mlu) = 96,548

Gaya Geser (Vu) = 8,954

a. Perhitungan penulangan lentur : Tinggi balok : h = 40 cm

Lebar balok : b = 20 cm

Mutu beton fc’ = 30 MPa

Mutu baja : fy = 240 MPa

Momen = ……….

(17)

Rn = Mu ϕb d2=

ω = 0,85−

0,723−1,7

(

f cRn'

)

=

ρ = ω

(

f cfy'

)

=

ρb = 0,85f c'

fy β1

(

600+600fy

)

=

ρmax = 0,75ρb

ρmin =1,4

fy = Kontrol rasio tulangan:

ρmin<ρ<ρmax

<< (Okee/tdk oke?) Hitung Jumlah tulangan:

As = ρ . bf . d=

Apabila dipakai tulangan dengan diameter ..., maka jumlahnya:

n =

As 1 4π D2

=

Analisa penampang dengan nilai tulangan yang telah ditentukan:

As = ...

d = ...

a = As . fy

0,85. f c'. b= Mn = As . fy

(

da2

)

=

Kontrol =

ϕMn>Mu

> (oke atau tdk oke ?) b. Tulangan Geser

d = 200mm−40mm=160mm

bw = … mm

Vu = … kn

Gaya geser yang ditahan oleh beton:

Vc = 1

6

fc . bw . d=

Kontrol = Vu (...) < Vc (...) Oke!/tdk oke?

(18)

Maka dipakai sengkang praktis ukuran ϕ8−100mm (?)

Referensi

Dokumen terkait

c) Beban aksial dengan momen yang lebih besar daripada keadaan (b) sedemikian sehingga tegangan tarik mulai muncul pada salah satu sisi kolom. Jika eksentrisitas

Pada kedua sisi bentang tengah jembatan, didukung oleh pilar sejarak ± 10 m dari rencana kepala jembatan ( abutment ) dengan posisi yang sudah dioptimalkan tidak

Karena pada rangka batang jembatan, momen yang akan diabaikan adalah momen 2-2 rangka batang jembatan, momen yang akan diabaikan adalah momen 2-2 (minor) maka

Terlihat dari hasil perhitungan bahwa variabel-variabel bebas yang diasumsikan mempengaruhi penurunan kondisi jembatan seperti panjang bentang, lebar jembatan, umur dan

Berdasarkan hasil analisis tinjauan secara langsung diperoleh nilai lendutan maksimum yang terjadi ketika dilewati beban truk bermuatan besar dari semua bentang sebesar 9.4

Menentukan ketebalan plat hendaknya memperhatikan fungsi dan bentuk struktur bangunan, apabila bangunan difungsikan untuk memikul beban hidup yang berat atau

Widi Hartono, Sipil UNS GESER PADA STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG 1 Teori Dasar Geser • Sebuah balok diberi beban seperti pada Gambar • Akan muncul momen lentur dan gaya geser

Posisi dan penyebaran pembebanan truk “T” dalam arah melintang  Terlepas dari panjang jembatan atau susunan bentang, hanya ada satu kendaraan truk “T” yang ditempatkan pada satu