• Tidak ada hasil yang ditemukan

14 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "14 BAB I"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis di berbagai sektor menuntut perusahaan untuk lebih memacu dan mengembangkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut teori perusahaan (theory of the firm) tujuan normatif perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore dalam Dani, 2015: 2). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab semakin tinggi nilai perusahaan maka harga saham juga semakin tinggi sehingga turut meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan mencerminkan harga yang akan dibeli investor jika perusahaan dijual.

Saat ini kinerja keuangan mengalami fluktuasi karena disebabkan oleh kondisi keuangan yang tidak stabil, sehingga dengan memiliki kinerja keuangan yang baik, sebuah perusahaan akan menjadi pertimbangan utama bagi investor untuk menanamkan sahamnya. Nilai perusahaan merupakan hasil dari kinerja perusahaan tersebut dalam satu periode. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka semakin mudah untuk menarik investor untuk menginvestasikan dananya untuk perusahaan, karena diharapkan semakin baik kinerja suatu perusahaan maka nilai saham akan meningkat dan memberikan return yang diharapkan oleh investor.

(2)

Nilai suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan tersebut, dimana profitabilitas tercermin pada harga saham dan ditunjukkan dalam kinerja keuangan pada bagaimana perusahaan menggunakan asset yang dimilikinya guna memperoleh laba maksimal (Wihardjo, 2014:2). Tingkat return yang baik menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, dengan demikian secara tidak langsung kinerja keuangan menunjukkan nilai perusahaan itu sendiri, apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan; Wihardjo, 2014:2).

Fenomena yang terjadi pada tahun 2015 yang peneliti kutip dari Bisnis.com (28 Maret 2016), PT Indofood Sukses Makmur Tbk membukukan penurunan laba bersih 24,7% sepanjang tahun 2015. Berdasarkan laporan keuangan perseroan 2015, perseroan mencetak laba tahun berjalan Rp.2,97 triliun, turun dari laba per 2014 sebesar Rp. 3,95 triliun. Marjin bersih juga turun menjadi 4,6% dari 6,2%. Diduga adanya penurunan tersebut karena adanya rugi kurs yang belum teralisasi seiring melemahnya nilai tukar rupiah juga adanya kebijakan pemerintah yang tidak konsisten mengenai ekspor/cost price dalam negeri, peraturan pengiriman bahan baku, logistik dan lainnya.

Penilaian harga saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi perusahaan yang diramalkan (yang diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham (Husnan; Rositha, 2014:2). Sejalan dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini dan berlakunya perdagangan bebas antar negara menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Ketatnya persaingan usaha dirasakan oleh hampir seluruh kegiatan usaha tidak terkecuali bagi perusahaan yang bergerak di bidang Food and Beverage diantaranya yaitu

(3)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, untuk dapat mempertahankan perusahaannya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus bersaing dengan perusahaan lainnya dimana perusahaan tersebut harus memiliki dana yang cukup besar, dana tersebut digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan ataupun untuk melakukan investasi.

Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja perusahaan. Tujuan investor ketika membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan adalah dengan harapan akan memperoleh dividen atau capital gain.

Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham di masa datang (Prastowo; Wiro, 2014:12). Dalam laporan keuangan, cerminan nilai perusahaan adalah Price to Book Value (PBV). Price to Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga saham dan nilai buku (book value) yang diberikan pasar keuangan untuk mengukur nilai perusahaan (Dani; Safitri, 2016:9). Nilai Price to Book Value (PBV) yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja dan prospek perusahaan. Berdasarkan teori ini, jika harga saham lebih tinggi dari nilai buku perusahaan, nilai PBV akan meningkat sehingga perusahaan semakin bernilai tinggi di pasar keuangan. Dengan demikian, nilai PBV dapat dijadikan strategi investasi bagi calon investor.

Berikut akan peneliti tampilkan grafik nilai perusahaan yang akan diproksikan dengan Price Book Value (PBV) pada gambar I.1:

(4)

Sumber: www.idx.co.id

Gambar I.1

Price to Book Value (PBV)

Nilai perusahaan yang diproksikan dengan nilai PBV itu mengalami fluktuasi. Nilai tertinggi sebesar 1,51 kali pada tahun 2013 dan terendah sebesar 1,05 kali pada tahun 2015. Terjadinya fluktuatif pada nilai perusahaan disebabkan oleh adanya penurunan kinerja yang dicerminkan oleh tingkat return di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Penurunan return tersebut yang salah satu komposisinya adalah dividen, diakibatkan terjadinya krisis global yang mengakibatkan harga saham mengalami penurunan, sehingga investor tidak tertarik dalam berinvestasi karena perusahaan dinilai memiliki Earning Per Share menurun, yang mencerminkan apresiasi pasar dalam memberi nilai atau harga saham perusahaan dalam menghasilkan laba menurun pula.

Salah satu masalah dalam kebijakan keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah masalah struktur modal. Masalah ini merupakan masalah pen ting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai utang yang

2011 2012 2013 2014 2015

PBV 1.278 1.504 1.510 1.438 1.054

0 500 1.000 1.500 2.000

PBV

(5)

sangat besar akan memberikan beban yang berat pada perusahaan yang bersangkutan (Riyanto; Munawar, 2012:296). Struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Besarnya struktur modal sangat tergantung dari sumber dana yang diperoleh dari pihak eksternal serta sumber dana yang diperoleh dari pihak internal perusahaan (Andika, 2016: 11). Besar kecilnya struktur modal perusahaan akan memberikan implikasi terhadap kinerja yang dicerminkan oleh harga saham sehingga mempengaruhi kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan.

Informasi yang peneliti dapat dari m.komtan.co.id (14 Mei 2014) PT Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan penerbitan surat utang, obligasi yang akan INDF terbitkan bernilai sebesar Rp. 2M, dengan tingkat bunga tetap dan tenor 5 tahun. INDF akan melakukan pembayaran bunga obligasi tersebut dalam 20 tahap atau setiap 3 bulan. Bunga perdana akan diabayarkan 13 September 2014 dan bunga terakhirnya pada 13 Juni 2019. Rencananya, anak usaha Grup Salim ini melakukan penerbitan surat utang untuk membayar utang. Pemakaian utamanya yaitu untuk melunasi utang pokok obligasi V tahun 2009, senilai Rp. 1.61 triliun yang jatuh tempo pada tahun 18 Juni 2014, kemudian sisanya akan digunakan untuk membayar hutang jangka pendek.

Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini berhubungan dengan keputusan pendanaan dimana perusahaan lebih memilih pembiayaan hutang dibandingkan modal sendiri. Adapun rasio yang umumnya digunakan adalah Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER), Berikut akan peneliti tampilkan grafik struktur modal PT Indofoof Sukses

(6)

Makmur Tbk yang akan diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) periode 2011 sampai dengan 2015 pada gambar I.2:

Sumber: www.idx.co.id

Gambar I.2 Debt Equity Ratio (DER)

Berdasarkan grafik pada gambar I.2 tampak bahwa nilai struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) di PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya selama periode 2011 s.d 2015. Nilai DER tertinggi sebesar 1,13% pada tahun 2015 dan angka terendah sebesar 0,70% pada tahun 2011. Perbandingan antara hutang dan ekuitas jelas terlihat semakin meningkat setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 tahun, ini dikarenakan kebijakan perusahaan dalam mengelola keuangan dalam pembiayaan keperluan perusahaan lebih banyak menggunakan modal dari luar, apabila tidak diimbangi dengan pendapatan laba yang maksimal tentunya akan berpengaruh

2011 2012 2013 2014 2015

DER 0,70 0,74 1,04 1,08 1,13

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20

DER

(7)

terhadap nilai perusahaan. Penggunaan sumber dana yang berasal dari utang maupun modal sendiri termasuk investor merupakan salah satu yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memperoleh return setiap periodenya.

Salah satu indikator penentu keputusan investasi yang sering digunakan oleh investor adalah Earnings Per Share (EPS). Earnings Per Share adalah kemampuan setiap lembar saham dalam menciptakan laba dalam satu periode pelaporan keuangan. Besarnya EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk para pemegang saham dari jumlah saham yang beredar (Tandelilin; Dani, 2015:2).

Semakin besar nilai EPS, maka semakin besar pula laba bersih yang disediakan perusahaan untuk para pemegang saham. Dengan demikian, minat investor akan meningkat dan berpengaruh pada naiknya harga saham sehingga nilai perusahaan juga ikut meningkat. Bagi setiap perusahaan, memilih alternatif pendanaan adalah hal penting untuk membiayai operasional dan pengembangan perusahaan. Stabilitas keuangan perusahaan dan risiko gagal melunasi utang tergantung pada sumber, jenis, dan jumlah dari berbagai aktiva yang dimiliki (Wild; Irawati, 2014:1), hal yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana perusahaan menciptakan kombinasi yang optimal antara sumber dana internal perusahaan dan sumber dana eksternal dari hutang jangka panjang.

(8)

Sumber: www.idx.co.id

Gambar I.3 Earning Per Share (EPS)

Berdasarkan grafik pada gambar I.3 tampak bahwa Earning Per Share (EPS) mengalami fluktuasi. Nilai tertinggi sebesar 442 (dalam Rupiah) pada tahun 2014 dan terendah sebesar 285 (dalam Rupiah) pada tahun 2013. Terjadinya fluktuatif EPS dapat dipengaruhi dengan terjadinya krisis global yang mengakibatkan harga saham mengalami penurunan, sehingga investor tidak tertarik dalam berinvestasi karena perusahaan dinilai memiliki Earning Per Share menurun, yang mencerminkan apresiasi pasar dalam memberi nilai atau harga saham perusahaan dalam menghasilkan laba menurun pula

PT Indofood Sukses Makmur Tbk secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasi yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan. Sebagai perusahaan terkemuka di Indonesia, PT Indofood dituntut untuk dapat menjaga kelancaran operasinya dengan baik. Salah satu hal yang merupakan aspek penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan dengan baik adalah melalui manajemen

2011 2012 2013 2014 2015

EPS 350 371 285 442 338

0 100 200 300 400 500

EPS

(9)

keuangan, khususnya pengendalian struktur modal dan kebijakan dividen perusahaan yang erat kaitannya dengan investasi dan Earning Per Share (EPS).

Dewi dan Ary (2013) dalam penelitiannya tentang pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan price to book value (PBV), profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian tersebut, penggunaan hutang pada tingkat tertentu akan meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. Marlina (2013) dalam penelitiannya terkait pengaruh earnings per share (EPS), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER) dan size terhadap price to book value (PBV) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI pada periode 2006 – 2010 menunjukkan bahwa EPS dan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Debt To Equity Ratio (DER) yang merupakan ukuran struktur modal dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV, sedangkan variabel size atau ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap PBV.

Penelitian terbaru oleh Prasetya (2014) dalam penelitian tentang faktor- faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan otomotif di BEI pada periode 2009 – 2012 menunjukkan bahwa secara parsial, struktur modal (DER) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini bertentangan dengan penelitian Marlina (2013) sebelumnya

(10)

dimana ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari penelitian-penelitian sebelumnya, hasil yang diperoleh masih belum konsisten terkait faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu, terdapat hasil penelitian yang bertentangan baik antar penelitian maupun dengan kajian teori keuangan secara umum. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN EARNING PER SHARE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Struktur modal yang diproksikan dengan Debt To Equity Ratio (DER) PT Indofood Sukses Makmur Tbk cenderung meningkat selama periode tahun 2011-2015. Hal tersebut mengindikasikan bahwa struktur modal kurang baik, karena perbandingan antar hutang dan ekuitas lebih tinggi.

2. Earning Per Share (EPS) PT Indofood Sukses Makmur Tbk cenderung mengalami fluktuatif dan menurun drastis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2013 menjadi 285 (dalam Rupiah) dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. EPS yang menurun menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba juga menurun.

3. Nilai perusahaan yang diukur dengan PBV (Price Booked Value) relatif tidak stabil selama periode tahun 2011-2015. PBV yang menurun pada tahun 2015

(11)

menjadi 1.05 kali dibandingkan tahun sebelumnya dan diiringi dengan adanya penurunan harga saham.

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Struktur Modal pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk?

2. Bagaimana Earning Per Share pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk?

3. Bagaimana Nilai Perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk?

4. Seberapa besar pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk?

5. Seberapa besar pengaruh Earning Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk?

6. Seberapa besar pengaruh Struktur Modal, Earning Per Share terhadap nilai perusahaan secara simultan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Berdasarakan laporan dari rumusan masalah yang telah diuraikan penulis, adapun maksud dari penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan program strata satu (S1) Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas BSI.

(12)

1.3.2. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran struktur modal pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. Untuk mengetahui gambaran Earning Per Share pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

3. Untuk mengetahui gambaran nilai perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

4. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

5. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share terhadap nilai perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

6. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal, Earning Per Share terhadap nilai perusahaan secara simultan pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan informasi bagi pihak- pihak yang berkepentingan, terutama bagi penelitian yang sejenis, sehingga dapat mempermudah dalam menyelesaikan penelitiannya. Penelitian ini juga dapat

(13)

digunakan untuk mengemban ilmu mengenai positif Accounting Theory, khususnya tentang struktur modal, Earning Per Share dan perusahaan, sehingga dapat memperoleh permodelan-permodelan praktek secara konseptual berpengaruh terhadap struktur modal dan earning per share serta dampaknya pada Nilai Perusahaan.

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi para pemakai laporan keuangan dan manajemen perusahaan dalam memahami peran struktur modal dan earning per share yang dilakukan perusahaan untuk membenahi kinerja keuangan dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan penulis mewujudkan dalam bentuk penelitian tentang “ Peningkatan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa melalui model