PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Identifikasi dan Perumusan Masalah
- Identifikasi Masalah
- Perumusan Masalah
Penggunaan anggaran pada instansi pemerintah kota bogor belum sepenuhnya menerapkan kebijakan penganggaran berbasis kinerja dan penerapan organisasi berbasis kinerja. Selain itu, terdapat perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai dampak penggunaan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Kota Bogor.
Maksud dan tujuan Penelitian
- Maksud Penelitian
- Tujuan Penelitian
Padahal, jika penggunaan anggaran disusun sesuai dengan proses penganggaran berbasis kinerja, maka pemerintah dapat dengan baik mewujudkan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
Kegunaan Penelitian
- Kegunaan Praktis
- Kegunaan Akademis
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi Sektor Publik
- Desinisi Akuntansi
- Definisi Akuntansi Sektor Publik
Organisasi nirlaba milik negara adalah bagian dari organisasi sektor publik yang bukan merupakan lembaga pemerintah tetapi dimiliki oleh negara. Organisasi nirlaba swasta ini merupakan bagian dari organisasi sektor publik yang dimiliki dan dioperasikan secara swasta.
Anggaran Berbasis Kinerja
- Definisi Anggaran
- Pengukuran Kinerja
Pengertian kinerja badan publik itu sendiri menurut Keputusan Kepala Negara, Lembaga Nomor; 239/IX/6/8/2003 merupakan gambaran tingkat pencapaian tujuan atau sasaran otoritas publik sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi otoritas publik, yang menunjukkan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan di bidang pemerintahan. konsisten dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Menanggapi instruksi tersebut, Lembaga Administrasi Negara dan BPKP telah menyusun pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) instansi pemerintah. Manfaat pengukuran kinerja menurut Rudianto dalam Darmawan Mengelola kegiatan organisasi secara efektif dan efisien melalui motivasi.
Siklus pengukuran kinerja dimulai dengan proses perencanaan strategis, yang meliputi pendefinisian visi, misi, tujuan dan sasaran, kebijakan program operasional dan kegiatan. Setelah merumuskan strategi, lembaga pemerintah harus mengembangkan dan menentukan ukuran atau kinerja dan berbagai jenis program. Fase ini mudah dan sederhana untuk didefinisikan. Indikator kinerja dapat berupa indikator input, proses, output, outcome, manfaat dan dampak. Integrasi dengan proses manajemen Setelah pengukuran kinerja tersedia, tantangan berikutnya adalah mengintegrasikan pengukuran kinerja dengan proses manajemen.
Akuntabilitas Kinerja
- Definisi Akuntabilitas Kinerja
- Macam-macam Auntabilitas
- Prinsip-prinsip Akuntabilitas Kinerja
- Sistem Akuntabilitas Kinerja
Untuk mencapai LAKIP yang baik, perlu diterapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Perencanaan kinerja adalah proses penentuan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. Sementara itu, dalam perjanjian pelaksanaan dibuat lembaran atau pernyataan. Dokumen perjanjian kinerja memperhatikan dokumen pelaksanaan anggaran.
Perjanjian Kinerja disusun dengan memuat sasaran strategis, sasaran program, sasaran kegiatan, indikator kinerja, sasaran kinerja, program dan kegiatan serta anggaran. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam lembar dokumen atau pernyataan Perjanjian Kinerja. Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan capaian Kinerja dengan Sasaran Kinerja yang dituangkan dalam lembar dokumen atau kesepakatan kinerja dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun berjalan, dimana capaian Kinerja Program sampai dengan tahun berjalan dibandingkan. dengan sasaran kinerja lima (lima) tahun yang direncanakan dalam Rencana Strategis.
Penelitian Sebelumnya dan Kerangka Pemikiran
- penelitian Sebelumnya
- Kerangka Pemikiran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan akuntansi sektor publik terhadap kinerja instansi pemerintah daerah. Terdapat pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan pengawasan internal terhadap kinerja instansi pemerintah daerah Kabupaten Muara Enim. Pengaruh penganggaran berbasis kinerja dan kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada lembaga penjaminan mutu.
Penganggaran berbasis kinerja dan kejelasan tujuan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Kejelasan tujuan anggaran secara parsial mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa diduga penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Anggaran Berbasis Kinerja berpengaruh signifikan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Bogor.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Objek, Unit Analisis, dan Lokasi Penelitian
- Objek Penelitian
- Unit Analisis Penelitian
- Lokasi Penelitian
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Operasionalisasi Variabel
Metode Penarikan Sampel
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sampel dalam penelitian ini terdiri dari pegawai Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bogor di lima departemen SKPD.
Metode Pengumpulan Data
Metode Pengolahan/ Analisis Data
- Uji Kualitas Data
- Uji Asumsi Klasik
- Analisis Regresi
Agar instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat berfungsi sebagaimana diharapkan, maka instrumen tersebut dapat diuji berupa uji validitas dan uji realitas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α) untuk menguji reliabilitas masing-masing instrumen. Menurut Ghozali (2016), tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui dan memprediksi apakah variabel (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y) dan seberapa besar pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel terikat (Y) dalam penelitian ini. Semakin tinggi 𝑅2 maka semakin penting suatu variabel karena dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel, sehingga koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 yang disajikan pada tabel Koefisien.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Kota Bogor
- Gambaran Kota Bogor
- Visi dan Misi Kota Bogor
Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan di Kota Bogor melemah karena pemerintahan terpusat pada tingkat keresidenan yang berpusat di Kota Bogor. Kemudian UU 18/1965 dan UU/1974 menetapkan perubahan nama Pemerintahan Kota menjadi Pemerintah Kota Bogor sampai sekarang. Secara Geografis Kota Bogor terletak antara 106' 48' Bujur Timur dan 6' 26' Lintang Selatan, posisi geografis Kota Bogor berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor dan letaknya sangat dekat dengan Ibu Kota Negara yang merupakan sebuah Potensi strategis bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi serta jasa, pusat kegiatan nasional industri, perdagangan, transportasi, komunikasi dan pariwisata.
Kota Bogor mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 m dan maksimum 330 m diatas permukaan laut dengan kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata bulanan 26'C dengan suhu terendah 21,8'C dengan suhu tertinggi 30,4'C.
Hasil Pengumpulan Data
- Deskripsi Karakteristik Responeden
- Deskripsi Data Variabel
Dari seluruh pernyataan mengenai variabel akuntansi sektor publik, mayoritas responden menyatakan setuju sebesar 28,8%. Berdasarkan tabel 4.10 pernyataan anggaran berbasis kinerja, mayoritas responden pada pernyataan pertama menjawab dengan persentase sebesar 29,17% setuju bahwa penyusunan anggaran berbasis kinerja harus mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan. Sedangkan pada pernyataan nomor enam sebanyak 37,5% menjawab positif mengenai pengembangan penganggaran berbasis kinerja, yaitu dengan melakukan penyempurnaan secara berkala pada klasifikasi belanja, indikator kinerja lainnya dan standar biaya tertentu, sehingga kinerja penganggaran berbasis kinerja semakin membaik.
Selanjutnya pernyataan nomor sepuluh, mayoritas responden setuju dengan persentase 68,75%, bahwa penganggaran berbasis kinerja mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang mengandung kelemahan dan memerlukan pencermatan lebih dalam. Dari seluruh pernyataan variabel anggaran berbasis kinerja, mayoritas responden setuju dengan persentase sebesar 17,8%, sehingga indikator anggaran berbasis kinerja antara lain: relevan, terpercaya dan mudah dipahami, yang sudah mewakili pernyataan-pernyataan dari indikator-indikator tersebut. Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh hasil bahwa pernyataan pertama mayoritas responden setuju dengan persentase sebesar 29,17% bahwa visi dan misi program ditetapkan sesuai rencana strategis organisasi, pernyataan kedua sebesar 41,67%.
Analisis Data
- Hasil Uji Kualitas Data
- Hasil Uji Asumsu Klasik
- Hasil Uji Regresi Linear Berganda
- Pengujian Hipotesis
Artinya setiap kenaikan satu satuan penerapan akuntansi sektor publik maka variabel kinerja instansi pemerintah mengalami penurunan sebesar -0,072 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Artinya setiap kenaikan satu satuan anggaran berbasis kinerja maka variabel kinerja instansi pemerintah meningkat sebesar 0,801 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Variabel penerapan akuntansi sektor publik mempunyai nilai t hitung sebesar -0,270 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,789 lebih besar dari tingkat kesalahan (a) sebesar 5% atau 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi sektor publik publik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja instansi pemerintah kota bogor.
Hasil tersebut membuktikan hipotesis H1 ditolak yang dapat dikatakan bahwa penerapan akuntansi pada sektor publik tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Bogor. Berdasarkan tabel 4.21 diatas terlihat hasil perhitungan regresi dengan nilai F sebesar 17,871 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti variabel penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja. pengaruh keseluruhan yang signifikan terhadap kinerja instansi pemerintah kota bogor. Dengan demikian, seiring dengan meningkatnya penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja, maka kinerja instansi pemerintah juga akan meningkat.
Pembahasan
- Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik terhadap
- Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja terhadap Kinerja
- Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan
Hasil tersebut membuktikan hipotesis H3 diterima yang dapat dinyatakan bahwa penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Bogor. Penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja secara simultan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Bogor. Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Bengkulu.
Pengaruh penganggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Studi Kasus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja terhadap kinerja instansi pemerintah. Berikut pernyataan mengenai “Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Anggaran Kinerja Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Bogor”.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Bogor. Menggunakan dua variabel independen yaitu penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja, dan variabel dependen yaitu kinerja instansi pemerintah. Penggunaan akuntansi sektor publik tidak berpengaruh dan tidak relevan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Bogor karena penerapan akuntansi sektor publik tidak dapat mendukung akuntabilitas kinerja pada instansi pemerintah.
SKPD Kota Bogor belum memiliki bahan pengambilan keputusan untuk perbaikan tata kelola yang lebih baik dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan 2. Oleh karena itu, meningkatkan kinerja berarti meningkatkan anggaran berbasis kinerja, karena anggaran berbasis kinerja yang baik dan optimal akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kinerja. kinerja lembaga pemerintah. Penerapan akuntansi sektor publik dan penganggaran berbasis kinerja akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah untuk meningkatkan tata kelola dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Saran
Pengaruh penganggaran berbasis kinerja dan kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pakuan yang berjudul “Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kota Bogor”, I dengan ini bermaksud meminta bantuan anda sebagai responden dalam penelitian ini. 3 Penyusunan anggaran berbasis kinerja merupakan kombinasi perencanaan kinerja yang menghubungkan dana yang tersedia dengan hasil yang diharapkan.
6 Pengembangan penganggaran berbasis kinerja berarti perbaikan secara berkala terhadap klasifikasi pengeluaran, indikator kinerja lainnya dan standar biaya tertentu, sehingga efektivitas penganggaran berbasis kinerja meningkat. 5 Pengembangan penganggaran berbasis kinerja berarti perbaikan secara berkala terhadap klasifikasi pengeluaran, indikator kinerja lainnya dan standar biaya tertentu, sehingga efektivitas penganggaran berbasis kinerja meningkat. 6 Pengembangan penganggaran berbasis kinerja berarti memperbaiki klasifikasi pengeluaran, indikator kinerja lainnya dan standar biaya tertentu.