Pemerintah dalam Kacamata Gamers (Peran Fasilitas dan Pembinaan) Atlet E-Sports di Kota Palembang
Penulis : Rajas Chusnul Hidayat, Novia Kencana, Muhammad Qur'anul Kariem
Peran Puskesmas Kecamatan Pademangan Kota Administrasi Jakarta Utara Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 Di Masyarakat
Penulis : Muhamad Afif Faiq, Herlina Muzanah Zain Herlina
Peran Lembaga Pengawas Pemilu: Data Pemilih Berkualitas menuju Pemilu 2024 Penulis : Zulkifli Sultan, Muhammad, Wais Alqarni
Penguatan Etika Pemerintahan sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintahan
Penulis : Afrijal Afrijal, Helmi Helmi, Ikhwan Rahmatika Latif, Bustami Usman
Proses Collaborative Governance dalam Penanganan Banjir di Kota Semarang City Penulis : Muhammad Arif Hidayatullah, Hartuti Purnaweni, Teguh Yuwono
Strategi Kampanye hingga Peran Partai pada Pencalonan Legislatif Petahana dan Pendatang Baru Tahun 2019
Penulis : Rizky Julmansyah Lombu, Dejehave Al Jannah
Translasi Konsep Global Community Security ke Tingkat Lokal: Eksistensi Pecalang dalam Skema Pengamanan KTT G20 tahun 2022 di Bali
Penulis : I Putu Hadi Pradnyana, Toto Noerasto, Diah Rukmawati
Kolaborasi Kebijakan Pemerintah dalam Mengurangi Penyelundupan di Daerah Perbatasan (Studi Kasus Republik Indonesia & Republik Demokratik Timor Leste) Penulis : Hesti Rokhanyah, M. Ilham Nazaruddin Noor, Ali Musa Harahap, Bagas Sagita Wijaya, Novi Rizka Amalia
Analisis Bibliometrik Tentang Mitigasi Bencana dan Pembangunan Berkelanjutan:
Inisisasi Kebijakan Untuk Indonesia
Penulis : Abd Haris, Supratman Tahir, Muhammad Nurjaya, Tawakkal Baharuddin Kinerja Implementasi Kebijakan Pendataan Lengkap Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2022 di Sumatera Selatan
Penulis : Hanafi, Ardiyan Saptawan, Nengyanti
P E M E R I N T A H A N D A N P E M E R I N T A H A N D A N P E M E R I N T A H A N D A N
P O L I T I K P O L I T I K P O L I T I K
JURNAL JURNAL
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
J l . J e n d S u d i r m a n N o . 6 2 9 K m . 4 P a l e m b a n g T e l p . 0 7 1 1 - 3 2 2 7 0 5 , 3 2 2 7 0 6 F a x . 0 7 1 1 - 3 5 7 7 5 4 ALAMAT REDAKSI :
I S S N : 2 5 0 2 - 2 0 3 2
V O L U M E 8 N O M O R 4 N O V E M B E R 2 0 2 3
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK
Volume 8 Nomor 4 November 2023
Jurnal Pemerintahan dan Politik merupakan majalah ilmiah Universitas Indo Global Mandiri yang telah terakreditasi Sinta 4 dan terafiliasi dengan Kesatuan Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia (KAPSIPI) mencakup hasil penelitian, makalah review, dan komunikasi singkat bidang Pemerintahan dan Politik. Topik-topik yang tercakup dalam jurnal ini adalah semua bidang terkait dengan ilmu Pemerintahan dan Politik Jurnal ini terbit (4) empat kali dalam setahun, yakni pada bulan Januari, Mei, Agustus, dan November dengan jumlah 10 artikel setiap edisi.
PELINDUNG H. Marzuki Alie, SE., MM., Ph.D
PENANGGUNG JAWAB Aji Windu Viatra, S.Sn.,M.Sn
(Universitas IGM)
PIMPINAN REDAKSI Dr. Shinta Puspasari, S.Kom., M.Kom.
(Universitas IGM)
REVIEWER TEAM Prof. Dr. Dyah Mutiarin, M.Si (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Dr. Phil. Ridho Al Hamdi, M.A. (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Dr. Tunjung Sulaksono, M.Si (Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta) Dr. Nengyanti (Universitas Sriwijaya) 5. Dwian Hartomi Akta Padma Eldo, M.I.P. (Universitas Sains Al Qur'an) Ady Muzwardi, M.I.P. (Universitas Maritim Raja Ali
Haji) (Universitas Siliwangi Riska Sarofah, M.I.P 8. Ilham Zitri, M.I.P.
(Universitas Muhammadiyah Mataram) Dr. Aos Kuswandi (Universitas Islam 45 Bekasi) Queenie Pearl Tomaro (Mindanao State University - lligan Institute of Technology) Dwi Mirani, M.Si (Universitas Sriwijaya)
EDITORIAL BOARD Amaliatulwalidain, M.A. (Universitas IGM) Isabella, M.Si (Universitas IGM) Novia Kencana, S.IP., M.PA (Universitas IGM) Doris Febriyanti, S.IP., M.Si (Universitas IGM) Herman Lawelai, M.I.P. (Univ. Muhammadiyah Buton) Afrijal, M.I.P. (Universitas Syiah Kuala)
Junior Hendri Wijaya, M.I.P. (STPMD
"APMD"Yogyakarta) Hapsa, S.IP., M.I.P. (Universitas Jambi) Dr. Atrika Iriani, M.Si (STISIPOI Candradimuka Palembang) EDITOR IN CHIEF Muhammad Qur’anul Kariem,S.IP.,M.I.P (Universitas IGM)
TIM REDAKSI Melinda M. Alief Akhbar P.A.G., S.I.P
PENERBIT
LP2MK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI ALAMAT REDAKSI
Jl. Jend Sudirman No. 629 Km. 4 Palembang Telp. 0711-322705,322706 Fax. 0711-357754
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK
Volume 8 Nomor 4 November 2023
DAFTAR ISI
Pemerintah dalam Kacamata Gamers (Peran Fasilitas dan Pembinaan) Atlet E-Sports di Kota Palembang
Rajas Chusnul Hidayat, Novia Kencana, Muhammad Qur'anul Kariem………
Hal 246 - 252
Peran Puskesmas Kecamatan Pademangan Kota Administrasi Jakarta Utara Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 Di Masyarakat
Muhamad Afif Faiq, Herlina Muzanah Zain Herlina………
Hal 253 - 259
Peran Lembaga Pengawas Pemilu: Data Pemilih Berkualitas menuju Pemilu 2024
Zulkifli Sultan, Muhammad, Wais Alqarni………..………. Hal 260 - 268 Penguatan Etika Pemerintahan sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintahan
Afrijal Afrijal, Helmi Helmi, Ikhwan Rahmatika Latif, Bustami Usman ….……… Hal 269 - 275 Proses Collaborative Governance dalam Penanganan Banjir di Kota Semarang City
Muhammad Arif Hidayatullah, Hartuti Purnaweni, Teguh Yuwono………... Hal 276- 285 Strategi Kampanye hingga Peran Partai pada Pencalonan Legislatif Petahana dan Pendatang Baru
Tahun 2019
Rizky Julmansyah Lombu, Dejehave Al Jannah…….………...
Hal 286 - 294
Translasi Konsep Global Community Security ke Tingkat Lokal: Eksistensi Pecalang dalam Skema Pengamanan KTT G20 tahun 2022 di Bali
I Putu Hadi Pradnyana, Toto Noerasto, Diah Rukmawati..………...
Hal 295-304
Kolaborasi Kebijakan Pemerintah dalam Mengurangi Penyelundupan di Daerah Perbatasan (Studi Kasus Republik Indonesia & Republik Demokratik Timor Leste)
Hesti Rokhanyah, M. Ilham Nazaruddin Noor, Ali Musa Harahap, Bagas Sagita Wijaya, Novi Rizka Amalia…...
Hal 305 - 313
Analisis Bibliometrik Tentang Mitigasi Bencana dan Pembangunan Berkelanjutan: Inisisasi Kebijakan Untuk Indonesia
Abd Haris, Supratman Tahir, Muhammad Nurjaya, Tawakkal Baharuddin……….……….
Hal 314 - 324
Kinerja Implementasi Kebijakan Pendataan Lengkap Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2022 di Sumatera Selatan
Hanafi, Ardiyan Saptawan, Nengyanti………... Hal 325 - 337
Jurnal ini diedarkan untuk untuk Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Perpustakaan yang tertarik pada kajian bidang Ilmu Pemerintahan dan Politik. Bagi Masyarakat Umum yang
berminat memiliki jurnal ini dapat menghubungi Redaksi.
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 No. 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 246 - 252
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
246
Pemerintah dalam Kacamata Gamers (Peran Fasilitas dan Pembinaan) Atlet E-Sports di Kota Palembang
Rajas Chusnul Hidayat1, Novia Kencana2, Muhammad Qur’anul Kariem3
1,2,3
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Indo Global Mandiri Jend. Sudirman Km.4 No.629 Kota Palembang
Email Korespondensi : [email protected]
ABSTRACT
This research discusses governance from the perspective of gamers (the role of facilities and development) of e-sports athletes in the city of Palembang. The aim of this research is to find out the government's role in developing e-sports athletes in Palembang City andalso to provide information to professional players regarding the development of e- sports athletes in Palembang City. The method used in this research is a qualitative method using Jim Ife's role theory which consists of 4 aspects, namely the role of facilitator, the role of education, the role of representational and the role of technical ability. The results of this research include first, the facilities provided to Palembang esports to date have not been adequate or optimal; secondly, currently the esports coaches or coaches themselves have not been provided by the relevant agencies and there has also been no socialization regarding the coaching of esports athletes themselves;
third, Dispora has not carried out and organized events or competitions because there is no readiness to organize the event itself; And fourth, until now the Dispora has not carried out its own selection process but rather the selection process is carried out directly by the respective communities.
Keywords : Government, Gamers, Athlete, E-Sport
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Pemerintahan dalam Kacamata Gamers (Peran Fasilitas dan Pembinaan) Atlet E- Sports di Kota Palembang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam pembinaan atlet e-sport di Kota Palembang dan juga memberikan informasi kepada professional player mengenai pembinaan atlet esport di Kota Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan menggunakan teori Peran Jim Ife yang terdiri dari 4 aspek yaitu peran fasilitator, peran edukasi, peran representasional dan peran teknis kemampuan. Hasil penelitian ini meliputi pertama, fasilitas yang diberikan kepada im esport Palembang hingga sat ini belum memadai atau pun maksimal; kedua, utnuk saat ini pelatih atau Pembina esport itu sendiri belum di sediakan oleh instansi terkait dn juga belum adanya sosialisasi terkait pembinaan atlit esport itu sendiri; ketiga, Dispora belum melakukan dan menyelenggarakan event ataupun perlombaan dikarenakan belum adanya kesiapan untuk menyelenggarakan event itu sendiri; Dan keempat, sampai saat ini dispora belum melaksanakan proses seleksi sendiri melainkan proses seleksi dilakukan langsung oleh komunitas masing-masing.
Kata Kunci : Pemerintah, Gamers, Atlet, E-Sport
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 No. 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 246 - 252
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
247 1. Pendahuluan
Dengan perkembangan zaman, teknologi juga semakin maju. Fenomena esports akhir-akhir ini bisa dikatakan sedang mengalami popularitas yang tinggi.
Di kalangan generasi muda saat ini, esports telah menjadi daya tarik yang besar. Esports atau olahraga elektronik adalah bidang yang menggunakan game online sebagai platform kompetisi. Beberapa waktu yang lalu, esports benar-benar merupakan hal yang asing bagi kebanyakan orang. Namun, kini, fenomena esports terus berkembang dan memikat perhatian berbagai pihak, termasuk pemain, media, serta perusahaan-perusahaan besar yang sebelumnya sama sekali tidak terlibat dalam dunia esports (Kurniawan, 2019).
Berolahraga merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh manusia. Di Eropa, istilah "sports"
sering digunakan, yang berasal dari akronim
"sportsmanship" atau "sportivity" (Aprilianto &
Fahrizqi, 2020). Kesimpulannya, olahraga tidak hanya melibatkan aktivitas fisik, melainkan juga mencakup sikap sportif selama partisipasi, baik dalam disiplin olahraga atletik maupun dalam jenis permainan (Pratama & Yuliandra, 2021). Sportivitas bisa diidentifikasi melalui tindakan yang jujur dan menghormati rekan-rekan satu tim atau pesaing, serta kemampuan untuk menerima hasil pertandingan dengan lapang dada (Nugroho et al., 2021). Teori ini membentuk dasar bagi berbagai cabang olahraga, termasuk yang melibatkan aktivitas fisik maupun yang tidak, seperti permainan olahraga yang membutuhkan keterampilan motorik halus (Pratomo & Gumantan, 2020).
Banyak yang berpendapat bahwa esports memiliki nilai-nilai yang mendidik peserta didik, bukan hanya sekadar hiburan semata. Esports dapat menjadi kegiatan yang memberikan manfaat serta mengandung berbagai nilai positif ketika dilaksanakan dengan terarah dan konsisten, asalkan ada bimbingan dan pengawasan yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa esports juga dapat memiliki dampak negatif, khususnya terkait dengan masalah kecanduan game online yang semakin meningkat seiring popularitas esports. Hal ini berkaitan dengan upaya untuk mencapai prestasi sebagai pemain esports yang terkadang menyebabkan pengabaian terhadap berbagai aspek lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Weiss (2011), serta tantangan, kompetisi, dan pengalaman positif yang terkait dengan esports. Adapun, permainan yang bersifat kompetitif yang mampu memunculkan intensitas agresi yang lebih tinggi daripada permainan yang tidak bersifat bersaing (Hughes & Louw, 2013). Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan calon atlet perlu memiliki pemahaman menyeluruh mengenai esports sebagai opsi pekerjaan yang inovatif sehingga mereka bisa mengerti manfaat dan dampak dari hal tersebut dengan baik dari terlibat dalam esports, dan juga untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan terhadap game online.
Perkembangan esports di Kota Palembang membuka peluang bagi para penggemar game di kota tersebut untuk mengembangkan potensi mereka sebagai atlet berbakat. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui partisipasi dalam turnamen yang diselenggarakan oleh IeSPA, sebuah organisasi swasta yang bertanggung jawab atas pengaturan atlet dan tim yang berkompetisi baik di tingkat internasional maupun dalam negeri. Sebaliknya, PBESI (Persatuan Besar Esports Indonesia) adalah organisasi yang berada di bawah pengawasan pemerintah.
Pemerintah Kota Palembang melalui DISPORA, memiliki tanggung jawab untuk mengorganisir kegiatan olahraga sebagai bagian dari upaya pembinaan di setiap wilayahnya. Potensi keolahragaan di Kota Palembang menawarkan peluang yang menjanjikan, didukung oleh sumber daya manusia dan kemampuan wilayah dalam mengorganisir kegiatan olahraga, terutama dalam mengembangkan bakat atlet-atlet esports. Namun, tantangan utama dalam sistem pembinaan olahraga di Kota Palembang adalah kurangnya keseriusan dalam pembinaan, serta kekurangan sarana dan prasarana, seperti tidak adanya Gaming House (GH) untuk para atlet olahraga. Ini terjadi karena Pemerintah tidak memberikan perhatian yang cukup, khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palembang, dalam meningkatkan fasilitas dan infrastruktur untuk esports.
Karena alasan itu, pendidikan terkait esports perlu direncanakan dan diperkenalkan di Indonesia. Ini bukan hanya masalah sebuah hiburan ataupun sekedar bisnis semata, melainkan juga melibatkan nilai-nilai edukatif yang esensial untuk ditanamkan, terutama pada generasi muda dan milenial saat ini dan yang akan datang (Restika, 2018).
Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) memegang peran yang sangat krusial dalam pengembangan dunia olahraga dan kepemudaan.
Namun, fokus pembinaan dan pengembangan olahraga tidak hanya terletak pada pencapaian prestasi olahraga semata. Perhatian juga difokuskan pada peningkatan kesehatan melalui sistem keolahragaan. Dengan menjalankan budaya olahraga secara teratur dan efektif, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kesegaran fisik dan rekreasi, Olahraga memiliki tujuan untuk meningkatkan dimensi fisik, mental, dan spiritual, sekaligus membentuk karakter, disiplin, sportivitas yang tinggi, dan mencapai prestasi yang membanggakan di tingkat nasional maupun tingkat internasional dalam dunia keolahragaan.
Berdasarkan hasil wawancara hingga saat ini peran Dinas Pemuda dan Olahraga belum memiliki fasilitas rutin yang diberikan kepada atlit esport itu sendiri. Fasilitas yang di berikan hanya berupa kuota internet dan gadget untuk atlit tertentu yang akan mengikut event atau perlombaan. Untuk latihan sehari- hari atliti tidak mendapatkan fasilitas dari DISPORA, fasilitas yang di miliki oleh atliti berasal dari kas pribadi masing-masing atlit. Dan juga anggaran yang di keluarkan oleh DISPORA saat ini belum memiliki
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 No. 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 246 - 252
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
248 anggaran khusus yang di tujukan untuk pembinaan atlit esports itu sendiri. Selain itu, anggaran yang di berikan belum stabil dan tidak menentu.
Hingga sekarang, DISPORA juga belum melaksanakan upaya untuk memperkenalkan dan membimbing atlet-atlet esports. Baik Koni maupun ESI juga belum merasakan adanya sosialisasi terkait pembinaan atlit esports tersebut sehingga dalam indikator edukasi ini sendiri peran esports kota Palembang masih sangat belum terlihat dan berjalan dengan baik.
Penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik pembahasan penelitian ini mencakup karya pertama, yaitu studi yang dilakukan oleh Daniel Rainhard Tarigan yang berjudul “IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBINAAN ESPORT DI SMA 1 PERKUMPULAN SEKOLAH KRISTEN DJAKARTA”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembinaan Esports di SMA 1 PSKD Jakarta mencakup beberapa hal berikut: (1) Implementasi pembinaan Esports telah mematuhi Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 dan tercermin dalam kebijakan program Pembinaan Esports. (2) Program pembinaan E-Sport dilaksanakan oleh seorang pelatih yang memiliki kualifikasi profesional. (3) Program pembinaan Esports memfokuskan pada SMA 1 PSKD Jakarta. (4) Perencanaan pembelajaran Esports belum mempunyai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), namun secara tersirat pembelajaran telah memiliki elemen RPP. (5) Perencanaan pembelajaran Esports mengacu pada jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan.;
kedua, penelitian ini dilakukan oleh Windy Asni Septian yang berjudul “PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA (DISPORA) DALAM PEMBINAAN ATLET DI KOTA SAMARINDA” ditemukan hasil penelitian yaitu, Pembinaan atlet di kota Samarinda telah berlangsung efektif karena Dinas Pemuda dan Olahraga telah melakukan program-program dengan tujuan untuk meningkatkan mutu atlet dan memajukan kota Samarinda sebagai pusat atlet profesional. Selain itu, DISPORA juga melakukan kerja sama dengan lembaga atau kelompok lainnya untuk menyediakan fasilitas, sarana, dan prasarana bagi atlet guna keperluan pertandingan ataupun latihan.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Handel Deos Manoy, Marlien Lapian, dan Ventje Kasenda yang berjudul “PERAN PEMERINTAH DALAM PEMBINAAN ATLET DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD (STUDI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA) ditemukan hasil penelitian yaitu, (1) Keterlibatan Pemerintah dalam pembinaan atlet telah mengalami kemajuan positif terutama dalam hal perencanaan dan pengembangan sarana serta prasarana untuk latihan atlet. Namun, terdapat beberapa aspek seperti bantuan buku tabungan yang masih belum seluruhnya terlaksana. (2) Langkah-langkah Pemerintah dalam memberikan fasilitas dan menyelenggarakan program pelatihan serta pendidikan bagi atlet telah berjalan lancar. Hal ini terlihat dari kolaborasi yang terbentuk antara sekolah dan Dinas
Pemuda dan Olahraga dalam upaya pembinaan atlet.
(3) Pemerintah juga telah berhasil memberikan dan menjaga standar dalam format kebijakan, seperti terlihat dari penyelenggaraan kejuaraan POPDA setiap tahunnya; Keempat, penelitian ini dilakukan oleh Ifah Atur dan Henry Irmansyah yang berjudul “POLA KOMUNIKASI E-SPORT DALAM PEMBINAAN ATLET” ditemukan hasil penelitian ini yaitu (1) Indonesia Esport Association (IeSPA) menggunakan berbagai pola komunikasi, termasuk pola komunikasi primer, sekunder, linear, dan sirkular serta persiapan atlet untuk ikut serta dalam ajang Asian Games 2022.
(2) Terlebih lagi, IeSPA juga menjalin komunikasi secara langsung dengan calon atlet untuk memahami karakteristik mereka, menggunakan pola komunikasi linear. (3) Komunikasi antara IeSPA dan para Atlet Esport juga melibatkan pola komunikasi sirkular, karena tujuannya adalah untuk mendapatkan respons dari atlet.; kelima, penelitian yang dilakukan oleh Samsuryani dengan judul “PERAN DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN
BONE DALAM PEMBINAAN KEGIATAN
OLAHRAGA TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF UU NO. 3 TAHUN 2005 TENTNAG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL” ditemukan hasil penelitian yaitu, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bone terlibat dalam mengembangkan dan membina generasi muda dengan melibatkan beragam jalur dalam kehidupan masyarakat, seperti yang tercantum seperti berikut; 1. Strategi DISPORA dengan jalur keluarga. 2 Strategi DISPORA dengan jalur organisasi kepemudaan. 3. Strategi DISPORA dengan jalur Masyarakat. 4. Strategi DISPORA dengan jalur lingkup Lembaga pemerintahan lainnya.
Walaupun upaya dilakukan oleh lembaga pemerintahan, termasuk DISPORA, bermitra dengan pemerintah kecamatan untuk mengembangkan dan membina generasi muda, namun hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan. Beberapa instansi atau lembaga pemerintahan yang terlibat secara langsung dalam membina generasi muda melalui program-program mereka meliputi: 1 Departemen Agama. 2. BNN 3.
Pihak Kepolisian. 4. Petugas Pemerintahan Desa.
Penelitian ini memiliki ciri khas yang berbeda dan baru dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Keunikan dari penelitian ini terletak pada fokusnya yang berada di Kota Palembang. Selain itu, penelitian ini mengadopsi metode yang merujuk pada aspek yang diuraikan oleh Jim Ife dalam (Nurmayati & Pujiastuti, 2021) Peran dari Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai Fasilitator, Edukasi, Representasional, dan Teknis Kemampuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai komprehensif tentang peran Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palembang dalam membinaan atlet esports PUBG Mobile di Kota tersebut.
Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif. Metode ini dipilih untuk menggambarkan peran DISPORA Kota Palembang dalam
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 No. 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 246 - 252
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
249 mengembangkan atlet dan calon atlet, serta untuk mengevaluasi fasilitas dan struktur yang telah disiapkan oleh pihak berwenang. dalam rangka pembinaan atlet esports di kota Palembang.
Penulis menggunakan dua jenis sumber data untuk mendukung penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari wawancara secara langsung dengan subjek penelitian dan observasi di lokasi terkait. Sedangkan, referensi sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, dokumen resmi, jurnal ilmiah, dan artikel, dan berita di media online yang berkaitan dengan isu-isu terkait pemerintah dalam perspektif para gamers (seperti peran fasilitas dan pembinaan) terhadap atlet esports di Kota Palembang.
Data diperoleh melalui wawancara langsung dengan informan dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dengan mengajukan pertanyaan tertentu kepada atlit dan calon atlit yang berkaitan dengan Pembinaan atlit esports di Kota Palembang.
Kedua, observasi ke beberapa atlit dan calon atlit Kota Palembang mengenai pembinaan atlit esport di Kota Palembang.; Ketiga, penulis mendokumentasikan kegiatan penelitian.
Pendekatan analisis yang diterapkan dalam penelitian ini melibatkan pengumpulan data lapangan dari berbagai sumber, termasuk buku, jurnal, dan sumber lainnya yang membahas konsep teoritis serta pandangan terkait pembinaan atlet esports PUBG Mobile.
2. Pembahasan
Penelitian ini merujuk pada aspek yang telah dijelaskan Jim Ife dalam (Nurmayati & Pujiastuti, 2021) yaitu, Dinas Pemuda dan Olahraga berperan sebagai Fasilitator, Edukasi, Representasional, dan Teknis Kemampuan. Tujuannya adalah untuk memahami dengan jelas mengenai Peran Dinas Pemuda Dan Olahraga Terhadap Pembinaan Atlet esport Pubg Mobile di Kota Palembang, yaitu sebagai berikut:
Peran Dinas dan Pemuda Olahraga Terhadap Pembinaan Atlet Esport PUBG Mobile Kota Palembang
Perkembangan esports di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa waktu terakhir.
Sejak tahun 2018, banyak tim esports dari Indonesia yang telah berhasil mencatatkan prestasi di kancah turnamen internasional. Pada tahun 2020, tim-tim terbaik dari Indonesia berhasil memenangkan kejuaraan dalam salah satu turnamen bergengsi dunia, yaitu PMPL. Fakta ini menegaskan bahwa industri esports telah mendapatkan popularitas yang tinggi di Indonesia.
Bahkan pemerintah juga telah mengakui signifikansinya, sebagaimana terlihat dari penyelenggaraan turnamen seperti Piala Presiden esports. Dengan demikian, pertumbuhan industri esports di Indonesia dapat dikatakan sangat menggembirakan, terlebih lagi karena industri ini juga dapat dijadikan sarana promosi oleh pemerintah.
Undang-undang nomor 11 tahun 2022 pasal 21 ayat 1 yang berbunyi “Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah membina dan mengembangkan olahraga yang berbasis teknologi digital / elektronik” dan pasal 25 yang berisi Lembaga, baik dari sektor pemerintah maupun swasta, memiliki tanggung jawab untuk secara rutin dan berkelanjutan mengadakan program pembinaan dan pengembangan olahraga bagi karyawannya. Maksud dari ini adalah untuk memperbaiki pemulihan, kesehatan, kebugaran, kesejahteraan mental, hubungan sosial, dan juga tingkat serta efektivitas kerja sesuai dengan kebutuhan tiap individu. Pada tahun 2022, Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Palembang mengadakan 52 acara olahraga, namun tidak ada turnamen esports yang diselenggarakan di antara acara tersebut. Mengingat urgensi perkembangan industri esports dan peran penting dinas pemuda dan olahraga dalam merespons hal ini untuk kemajuan industri esports, peneliti tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana keterlibatan Dinas Pemuda dan Olahraga dalam mengembangkan atlet esports. Hingga kini, belum ada dasar hukum yang mengatur esports secara khusus.
Namun, esports di Indonesia dapat tunduk pada undang- undang olahraga, dengan dasar bahwa pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah bertanggung jawab dalam membina dan mengembangkan esports.
Sampai saat ini, dinas pemuda dan olahraga belum menunjukkan tingkat keseriusan dan prioritas yang memadai dalam memajukan industri esports serta memberikan pembinaan kepada para atlet esports. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai mengapa dinas pemuda dan olahraga belum melakukan pembinaan terhadap atlet esports hingga saat ini.
Peran Fasilitator
Tugas dari peran fasilitator mencakup mendukung, memperkuat, mengakui, dan menghargai kontribusi serta upaya orang-perorang, kelompok, dan seluruh masyarakat dalam membangun tingakat kinerja yang efisien. Dalam melaksanakan peran sebagai fasilitator, Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga meliputi menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan oleh atlet esports. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses latihan dan pembinaan.
Dinas Pemuda dan Olahraga belum memiliki alokasi anggaran yang memadai untuk pembinaan atlet PUBG Mobile, sehingga fasilitas yang disediakan belum optimal atau belum mencukupi. Oleh karena itu, dinas tersebut perlu memaksimalkan upaya untuk mendapatkan alokasi anggaran yang memadai untuk pembinaan atlet PUBG Mobile. Dengan begitu, ketika anggaran sudah tersedia, Dinas Pemuda dan Olahraga dapat memberikan fasilitas pembinaan kepada atlet secara maksimal dan terbaik. Hal ini akan memungkinkan para atlet yang berpartisipasi dalam kompetisi untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki.
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 No. 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 246 - 252
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
250 Peran Edukasi
Dalam upaya membina atlet esports, Dinas Pemuda dan Olahraga memberikan pelatihan mengenai esports kepada para gamers dengan tujuan untuk mencetak atlet berbakat. Oleh karena itu, peneliti telah mengajukan beberapa pertanyaan terkait aspek pendidikan, termasuk apakah Dinas Pemuda dan Olahraga telah mengadakan sosialisasi mengenai esports.
Hingga kini, belum ada penyediaan pelatih atau pembina esports oleh instansi terkait. Akibatnya, para atlet belajar sendiri atau saling mengajari sesama atlet esports. Dari situ dapat disimpulkan bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga belum melakukan upaya sosialisasi terkait pembinaan atlet esports. Tidak hanya itu, baik KONI maupun ESI juga belum merasakan adanya sosialisasi terkait pembinaan atlet esports ini. Oleh karena itu, dalam aspek edukasi ini, peran esports Kota Palembang belum terlihat dengan jelas dan belum berjalan secara optimal.
Peran Resprentasional
Dalam peran ini, Dinas Pemuda dan Olahraga juga berinteraksi dengan komunitas- komunitas untuk memenuhi kepentingan orang perorang, kelompok, dan komunitas secara menyeluruh. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya, melalui media sosial, kegiatan interaksi sosial masyarakat, jejaring kerja, dan lainnya (Putri, 2021).
Salah satu event yang dilaksanakan oleh IESPL di Kota Palembang yang bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kantor Staf Presiden, dan Badan Ekonomi Kreatif. Untuk Event yang dilaksanakan oleh IESPL sendiri diselenggarakan pada 8 kota di Indonesia (Palembang, Pontianak, Manado, Makassar, Bekasi, Solo, Surabaya, Denpasar), dan pada saat Grand Final di pertandingkan dilaksanakan di Jakarta. Pada pertandingan di regional Palembang diikuti oleh 64 tim dan pada setiap tim beranggotakan 5-6 orang, untuk peserta regional Palembang berasal dari Pulau Sumatera.
DISPORA pernah membangun relasi kepada organisasi atau komunitas esports di kota Palembang yang telah di lakukan oleh Dispora yaitu Dispora membangun kerjasama dan relasi kepada komunitas- komunitas esports yang selanjutnya dispora akan melakukan kerjasama dalam bentuk lanjutan seperti mengadakan event yang akan di selenggarakan sendiri dan lainnya. Maka dari itu dalam hal ini dispora telah melakukan kerjasama dengan baik bersama komunitas-komunitas esports yang ada.
Peran Teknis Kemampuan
Dinas Pemuda dan Olahraga penting untuk memahami dan menguasai "peran teknis" sehingga dapat menilai keberhasilan kemampuan pegawai dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Dalam melakukan pengembangan dan keberhasilan dalam
melakukan pengembangan. Peran teknis dalam penelitian ini yang di lakukan oleh Dispora yaitu apakah Dinas Pemuda dan Olahraga kota Palembang sudah menyiapkan wadah untuk para gamers berbakat di kota Palembang.
Sampai dengan saat ini seleksi oleh Dispora belum di laksanakan, Dispora hanya meminta perpanjang tanganan dari komunitas untuk menentukan atlit-atlit atau gamers yang dapat di ikut sertakan dalam perlombaan atau event yang di laksanakan. Dan proses seleksi yang dilakukan juga langsung di lakukan oleh komunitas masing- masing yang menjadi perpanjangan tangan bagi Dispora.
Komunitas tersebut merupakan komunitas yang memiliki skill dan komptensi yang telah memenuhi standar dan kualifikasi dalam suatu event ataupun perlombaan.
Analisis Esport Sebagai Media Kampanye
Saat memasuki tahun politik, banyak partai politik berusaha untuk memperoleh dukungan dari kalangan anak muda. Secara umum, media sosial dianggap sebagai alat politik yang efektif dalam melakukan kampanye (Adiah & Intan, 2022). Selain menggunakan media sosial, partai politik juga berupaya untuk memperoleh dukungan dari para gamers. Mereka mengambil inisiatif dengan sangat serius, termasuk dengan mensponsori dan mengadakan turnamen esports sebagai bukti bahwa mereka peduli terhadap anak muda, mengingat 77%
penduduk Indonesia adalah pemain video game (kompasiana.com, 2021. liputan6.com, 2022). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika politisi melihat game sebagai arena untuk mendapatkan dukungan elektabilitas baru. Namun, tindakan yang dilakukan politisi terhadap video game saat ini dapat dianggap sebagai politics of mimicry atau politik peniruan (Betz, 2002).
Salah satu politisi yang mengadakan kampanye melalui esports adalah Ganjar Pranowo.
Acara ini diadakan pada bulan Juli 2022 di Kota Palembang. Dalam penyelenggaraannya, diikuti oleh 16 tim dari Kota Palembang, di mana masing-masing tim terbentuk oleh empat individu. Untuk dapat berpartisipasi dalam turnamen "Sahabat Ganjar,"
persyaratan yang diberikan adalah peserta harus mengikuti seluruh akun media sosial Sahabat Ganjar.
Yang menarik, tidak ada biaya pendaftaran sama sekali untuk mengikuti turnamen ini (sumber:
sahabatganjar.com).
Meskipun tindakan tersebut hanya terjadi selama periode kampanye, kita harus menganggap pemilihan umum sebagai lambang dari harapan dan aspirasi baru bagi generasi muda. Terlepas dari itu, upaya dari partai politik atau calon legislatif untuk mendekati komunitas gamers bertujuan untuk memperkenalkan diri sebagai pihak yang memperhatikan masa depan generasi muda. Di bawah ini adalah beberapa tanggapan dari sejumlah generasi
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 No. 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 246 - 252
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
251 muda di Kota Palembang terkait penggunaan esports sebagai alat kampanye.
Pengaruh esport sebagai alat kampanye saat ini dianggap sebagai tindakan yang positif. Hal ini menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik politisi maupun komunitas gamers. Dari perspektif politisi, strategi ini dapat membantu mereka memperoleh dukungan dari sejumlah besar pemilih, terutama karena esports didominasi oleh generasi milenial yang merupakan kelompok terbesar di Indonesia saat ini.
Sementara itu, komunitas gamers juga mendapat manfaat dari adanya event esports yang diselenggarakan, karena memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka di dunia esports.
Namun, pada kenyataannya, pada pemilihan umum tahun 2019 belum ada politisi yang berhasil menduduki kursi legislatif melalui kampanye yang ditujukan kepada gamers atau melalui media esports itu sendiri.
Pembinaan Atlet Esport Oleh Dinas Pemuda dan Olahraga
Peran Dinas Pemuda dan Olahraga di Kota Palembang sesuai dengan UU Keolahragaan Nomor 11 Tahun 2022 adalah melaksanakan inisiatif untuk meningkatkan keterampilan atlet, pelatih, dan wasit, yang mencakup program pengembangan olahraga pada tingkat prestasi, program pelatihan dan pengembangan bidang olahraga di antara siswa dan mahasiswa, serta program pembinaan olahraga di satuan pendidikan (SD/SMP/MA). Dalam analisis pembinaan yang dilakukan dalam penelitian ini terfokus pada apakah Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palembang telah menjalankan tugas dan fungsi mereka sesuai dengan Undang-Undang Keolahragaan.
Sampai dengan saat ini pembinaan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap Atlet esports belum dilaksanakan hanya dalam tahap perencanaan saja. Dinas Pemuda dan Olahraga hanya menyediakan pelatih itupun hanya 1 pelatih yang seharusnya pelatih esports minimal 2 Pelatih. Dan atlet yang di jadikan perwakilan daerah di ambil dari juara turnamen yang di adakan oleh Organisasi Masyrakat dan Komunitas, atlet tersebut merupakan atlet berbakat yang menjuarai event Organisasi/Komunitas yang dilaksanakan di seluruh kota di Indonesia.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Bagaimana Peran DISPORA dalam Pembinaan Atlet Esports di Kota Palembang maka dapat di tarik kesimpulan yaitu: Pertama, berdasarkan indikator peran fasilitator, hingga saat ini fasilitas yang di berikan kepada tim e-sport Palembang hingga saat ini belum memadai atau pun maksimal. Untuk itu Dinas Pemuda dan Olahraga juga perlu memaksimalkan dan mengupayakan anggaran yang di ajukan terkait pembinaan atlit PUBG Mobile tersebut; Kedua, peran Edukasi yaitu untuk saat ini pelatih atau pembina esports itu sendiri belum di sediakan oleh instansi terkait, sehingga atlit belajar secara otodidak maupun belajar
satu sama lain sesama atlit esports itu sendiri. Dapat di simpulkan bahwa hingga saat ini dinas pemuda dan olahraga juga belum melakukan sosialisasi terkait pembinaan atlit esports itu sendiri. Baik Koni maupun ESI juga belum merasakan adanya sosialisasi terkait pembinaan atlit esports tersebut sehingga dalam indikator edukasi ini sendiri peran e-sport kota Palembang masih sangat belum terlihat dan berjalan dengan baik.
Ketiga, Peran Representasional yaitu untuk sekarang Dinas Pemuda dan Olahraga belum melakukan dan menyelengarakan event atau pun perlombaan di karena kan belum adanya kesiapan untuk menyelenggarakan event itu sendiri. Selain itu untuk melaksanakan event perlu adanya kesiapan antara instansi.; Keempat, Peran teknis kemampuan sampai dengan saat ini seleksi oleh DISPORA belum di laksanakan, DISPORA hanya meminta perpanjang tangan dari komunitas untuk menentukan atlit-atlit atau gamers yang dapat di ikut sertakan dalam perlombaan atau event yang di laksanakan. Dan proses seleksi yang dilakukan juga langsung di lakukan oleh komunitas masing- masing yang menjadi perpanjangan tangan bagi Dinas Pemuda dan Olahraga.
Maka dari itu, berdasarkan beberapa indikator di atas maka pada penelitian Peran DISPORA dalam membinaan Atlet Esports di Kota Palembang dapat di simpulkan bahwa peran dari Dinas Pemuda dan Olahraga hingga saat ini masih minim dan belum maksimal di lakukan pada atlit-altit esports yang ada di palembang. Sehingga perlu adanya peran yang lebih aktif lagi bagi para atlit sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan e-sport di kota Palembang itu sendiri. Selain itu hal itu juga dapat memberikan dampak yang baik bagi peran Dinas Pemuda dan Olahraga untuk mengembangkan lagi e- sport di kota Palembang ini sendiri.
Daftar Pustaka Buku dan Jurnal :
Adiah, M., & Intan, L. N. (2022). Efektivitas Media Sosial Sebagai Alat Politik Praktis Dalam Kampanye Pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Pemerintah Dan Politik. 7(4), 13-19
Aprilianto, M. V., & Fahrizqi, E. B. (2020). Tingkat Kebugaran Jasmani Anggota Ukm Futsal Universitas Teknokrat Indonesia., (1), 1 9.
Betz, David J. (2002). Politics Of Exclusion : Comparing Post-Communist Civil-Military Relations in Poland and Hungary,Russia and Ukraine, 1991- 1999. European. Tesis. Program S2 Departemen Studi Eropa Tengah dan Timur Universitas Glasgow
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 No. 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 246 - 252
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
252 Hughes, M., & Louw, J. (2013). Playing games: The
salience of social cues and group norms in eliciting aggressive behaviour. South African Journal of Psychology, 43(2), 252–262. Doi:
10.1177/0081246313482629
Nugroho, R. A., & Yuliandra, R., Gumantan, A., &
Mahfud, I. (2021). Pengaruh Latihan Leg Press dan Squat Trust Terhadp Peningkatan Power Tungkai Atlet Bola Voli. Jendela Olahraga, 7(2), 40-49.
Nugroho, R. A., & Yuliandra, R. (2021). Analisis Kemampuan Power Otot Tungkai Pada Atlet Bolabasket. Sport Science and Education Journal, 2(1), 34–42. https://doi.org/10.33365/ssej.v2i1.988 Nurmayati, S., & Pujiastuti, N. (2021). Peranan Dinas Sosial Kota Samarinda Dalam Pembinaan Anak Jalanan. 2, 253–270.
Putri, Rani Wahidra. (2021). Peran Kelompok Wanita Tani (KWT) Sehati Dalam Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Jorong Malana Ponco-Jati Nagari Beringin Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Pratama, W. U., & Yuliandra, R. (2021). Presensi Anggota Ektrakulikuler Bola Basket Terhadap Penggunaan Aplikasi Papan Strategi. 2 (2), 1-7.
Pratomo, C., & Gumantan, A. (2020). Hubungan Panjang Tungkai Dan Power. Jurnal Of Physical education, 1(1), 26-31.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.
Weiss, T. (2011). Fulfilling the needs of E-Sports consumers: A uses and gratifications perspective.
Proceedings of 24th Bled eConference, 572– 580.
Website :
Kurniawan Teguh Martono. (2019). Pengembangan Game Dengan Menggunakan Game Engine Game Maker. Jurnal Sistem Komputer (Online), 5(1), 23- 30. Https://Jsiskom.Undip.Ac.Id/Index.Php/Jsk/Art icle/Download/80/54.
Ramadhani, Gilar. (2023). Geluti Dunia Game dan Esport? Pasang Provider WIFI Rumah untuk Koneksi Tanpa Hambatan. https://www.liputan6.c om/tekno/read/5323606/geluti-dunia-game-dan- esport-pasang-provider-wifi-rumah-untuk- koneksi-tanpa-hambatan
Restika, Ria. (2018). E-Sports dan Asian Games 2018. https://E-Sportsnesia.com/aktual/berita/E- Sports-dan-asian-games/.
Sahabat Ganjar (2022). Tournament Esport Hadiah Jutaan
Rupiah Dari Sahabar Ganjar. https://sahabatganjar .com/2022/03/02/tournament-esports-hadiah- jutaan-rupiah-dari-sahabat-ganjar/
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 NOMOR 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 253 - 259
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
253
Peran Puskesmas Kecamatan Pademangan Kota Administrasi Jakarta Utara Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 Di Masyarakat
Muhamad Afif Faiq1), Herlina Muzanah Zain 2)
1), 2)
Ilmu Pemerintahan, Universitas 17 Agustus 1945
[ Jl. Sunter Permai Raya No.1,RT.11/RW.6,Sunter Agung,Kec. Tj. Priok,Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14350]
Email : [email protected]1), [email protected]2) ABSTRACT
The results of this study indicate that Pademangan Health Center has succeeded in overcoming the COVID-19 pandemic through the implementation of a well-managed Covid-19 vaccination program. This success is reflected in the cooperation between various related sectors. This research refers to the regulations contained in Presidential Regulation Number 14 of 2021 "concerning Vaccine Procurement and Vaccination Implementation in the Framework of Overcoming the 2019 CORONA Virus Disease (Covid-19) Pandemic. The research approach used is qualitative method, by collecting data through interviews, participatory observations, case studies, field notes, and document analysis.Interviews conducted by researchers to support the argument were with the administrative staff of the relevant puskesmas and with local residents who became the reference for the research conducted. Puskesmas organizes vaccination programs, arranges vaccination schedules and places, and provides vaccine injections to the community.
Pademangan Health Center plays an important role in handling the COVID-19 pandemic through education, swab tests, and vaccination efforts. Although there are several drivers that support these efforts, there are still some obstacles that affect the handling of the pandemic at the Puskesmas level. Therefore, greater efforts are needed to strengthen human resources, increase public awareness, and improve the availability of medical equipment to increase the effectiveness of handling the COVID-19 pandemic.
Keywords : Covid-19, Effectiveness, Vaxin, Peranan
ABSTRAK
Hasil dari studi ini mengindikasikan bahwa Puskesmas Pademangan berhasil mengatasi pandemi COVID-19 melalui pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 yang terkelola dengan baik. Keberhasilan ini tercermin dalam kerjasama yang terjalin antara berbagai sektor terkait. Penelitian ini merujuk pada regulasi yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 “Tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi CORONA Virus Desease 2019 (Covid-19). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, melalui wawancara, observasi partisipatif, studi kasus, catatan lapangan, serta analisis dokumen.Wawancara yang dilakukan peneliti untuk mendukung argumentasi ialah dengan staf administrasi puskesmas terkait serta dengan warga sekitar yang menjadi acuan penelitian yang dilakukan. Puskesmas menyelenggarakan program vaksinasi, mengatur jadwal dan tempat vaksinasi, serta memberikan suntikan vaksin kepada masyarakat. Puskesmas Pademangan memainkan peran penting dalam penanganan pandemi COVID-19 melalui upaya edukasi, tes swab, dan vaksinasi.
Meskipun ada beberapa pendorong yang mendukung upaya tersebut, masih ada beberapa penghambat yang mempengaruhi penanganan pandemi di tingkat Puskesmas. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih besar untuk memperkuat sumber daya manusia, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memperbaiki ketersediaan peralatan medis guna meningkatkan efektivitas penanganan pandemi COVID-19.
Kata Kunci : Covid-19, Efektivitas, Vaksin, Peranan
1. Pendahuluan
Pandemi Indonesia pertama kali melaporkan kasus COVID-19 pada Maret 2020 dan sejak saat itu telah melaporkan lebih dari 1,7 juta kasus dan lebih dari 46.000 kematian (data per 7 Mei 2023). Pada bulan maret 2020, WHO telah mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi. Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat, sehingga diperlukan upaya yang komprehensif dalam penanganan kasus dan pencegahan penyebaran. Pemerintah Indonesia telah mengambil
berbagai tindakan untuk mengendalikan penyebaran virus, termasuk pembatasan sosial, karantina wilayah, dan kampanye kesadaran publik tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah Indonesia juga telah memulai program vaksinasi nasional pada Januari 2021 dengan target untuk memvaksinasi sekitar 181 juta orang, atau sekitar 70% dari total populasi Indonesia.
Pada peraturan Keppres Nomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Status Kedaruratan Kesehatan
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 NOMOR 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 253 - 259
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
254 Masyarakat. Pemerintah menetapkan Covid-19 sebagai bencana non alam. Dari 34 provinsi di Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta memiliki umlah kasus terbanyak di Indonesia. Jumlah kasus yang tinggi di DKI Jakarta membuat provinsi ini menjadi kontributor utama terhadap jumlah kasus konfirmasi positif Covid- 19.Menanggapi peningkatan kasus penyebaran virus Covid-19, pemerintah Indonesia memilih untuk menerapkan kebijakan social distancing sebagai alternatif lockdown seperti yang dilakukan oleh beberapa negara lain. Keputusan untuk menerapkan social distancing telah diambil setelah pertimbangan matang oleh pemerintah, mengingat mayoritas penduduk Indonesia mengandalkan mata pencaharian dari sektor atau aktivitas pekerjaan sehari-hari..
Kebijakan merupakan serangkaian ide dan prinsip yang membentuk kerangka dasar dalam menghadapi isu tertentu, menjadi panduan dalam merencanakan pelaksanaan tugas, mengarahkan kepemimpinan dan tindakan, menyatakan tujuan, prinsip, atau niat dalam mengatasi permasalahan sebagai landasan untuk mengelola usaha mencapai target atau maksud. Dengan cara lain, kebijakan menjadi acuan tindakan bagi para pengambil keputusan(Baragi, et al., 2021).
Instruksi dan penekanan mengenai penerapan social distancing datang langsung dari Presiden Joko Widodo kepada semua Gubernur di Indonesia. (Pangaribuan &
Munandar, 2021). Lalu, terdapat pula kebijakan yang di ambil oleh pemerintah yaitu penerapan kebijakan (PSBB) pembatasan social bersekala besar. Pengambilan kebijakan PSBB ini di nilai cukup efektif. Penerapan PSBB diatur dalam PP Nomor 21 Tahun 2020.Beberapa pengamat berpendapat bahwa implementasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah DKI Jakarta tidak memiliki efektivitas yang memadai dalam mengatasi kasus Covid-19 dan dalam menghentikan penyebaran virus Covid-19 di Jakarta.
(Pangaribuan & Munandar, 2021) .
Pada tanggal 3 April 2020, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 yang berisi Panduan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Mempercepat Penanganan Covid-19 dikeluarkan.
Kebijakan PSBB meliputi langkah-langkah seperti: 1) Penutupan sekolah dan tempat kerja; 2) Pengurangan aktivitas keagamaan; 3) Pembatasan aktivitas di tempat umum atau fasilitas publik; 4) Pembatasan kegiatan sosial dan budaya; 5) Pengurangan moda transportasi.
Secara keseluruhan, pengambilan keputusan untuk menerapkan suatu kebijakan dianggap sebagai suatu langkah yang dilakukan dengan tujuan utama dan bertujuan untuk mengatasi masalah dengan menggunakan metode tertentu dalam rentang waktu tertentu. (Pangaribuan & Munandar, 2021).
Pemberian perlindungan kesehatan kepada seluruh penduduk Indonesia telah diamanatkan dalam konstitusi.
Melalui penyediaan perlindungan kesehatan oleh pemerintah, tanggung jawab pemerintah terhadap rakyatnya menjadi lebih kokoh, terutama dalam menghadapi situasi sulit seperti pandemi Covid-19 (Wibawa & Putri, 2021). Presiden Indonesia
menginstruksikan kepada bawahannya untuk segera bertindak mengatasi hal tersebut dan segera berkordinasi terhadap kepala daerah serta mendistribusikan vaksinasi sampai ke tingkat puskesmas agar tersalurkan dengan baik (Kemenkes RI , 2020).
Puskesmas memiliki peran utama dalam menghentikan penyebaran COVID-19, karena tersebar di seluruh wilayah dan memiliki cakupan yang luas. Dalam konteks pandemi COVID-19 saat ini, Puskesmas memegang peranan penting dalam berbagai usaha untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi.
Namun, walaupun fokus saat ini adalah penanganan COVID-19, hal ini tidak berarti Puskesmas boleh mengabaikan tugas-tugas lain seperti pelaksanaan intervensi kesehatan masyarakat (PKM) dan intervensi kesehatan perorangan tingkat pertama (UKP) sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 mengenai Pusat Kesehatan Masyarakat
Oleh karena itu puskesmas kecamatan pademangan menyambut dengan baik instruksi tersebut dan telah mengambil berbagai tindakan untuk mengendalikan penyebaran virus. Program vaksinasi COVID-19 di Puskesmas kecamatan Pademangan telah dimulai pada awal tahun 2021. Proses vaksinasi dilakukan secara berangsur-angsur, dimulai dari kelompok tenaga kesehatan dan orang lanjut usia, lalu dilanjutkan kepada seluruh masyarakat umum.
Program vaksinasi dilakukan secara bertahap, dimulai dengan tenaga kesehatan dan lanjut usia, kemudian ke masyarakat umum. Vaksin yang digunakan di Indonesia saat ini termasuk Sinovac, Astra zeneca, Pfizer, Moderna, dan Novavax. Sinovac adalah vaksin yang paling banyak digunakan dan diproduksi di dalam negeri oleh PT Bio Farma. Vaksinasi dilakukan secara gratis di pusat-pusat vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah, serta melalui program vaksinasi mandiri oleh perusahaan dan organisasi lainnya.
Puskesmas kecamatan Pademangan juga mengambil berbagai tindakan lain untuk mengendalikan penyebaran virus, termasuk melakukan tes PCR dan rapid test, melakukan pelacakan kontak, serta menyediakan obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pasien COVID-19. Oleh karena itu tenaga kesehatan puskesmas menyambut dengan baik instruksi tersebut. telah mengambil berbagai tindakan untuk mengendalikan penyebaran virus. Puskesmas kecamatan Pademangan meluncurkan program vaksinasi COVID-19 pada awal tahun 2021 Program vaksinasi dilakukan secara bertahap, dimulai dengan tenaga kesehatan dan lanjut usia, kemudian ke masyarakat umum. Puskesmas Pademangan juga mengambil berbagai tindakan lain untuk mengendalikan penyebaran virus, termasuk melakukan tes PCR dan rapid test, melakukan pelacakan kontak, serta menyediakan obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan untuk pasien COVID-19.
Meskipun program vaksinasi telah dilakukan di Puskesmas kecamatan Pademangan, masih ada beberapa tantangan dalam mengatasi pandemi COVID-19, seperti keterbatasan sumber daya dan logistik yang terbatas.
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 NOMOR 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 253 - 259
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
255 Namun, dengan upaya yang terus-menerus dan dukungan dari masyarakat, diharapkan Puskesmas Pademangan dapat terus berkontribusi dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19 dan mencapai kekebalan komunitas.
Perlu adanya sosialisasi dan komunikasi yang lebih masif lagi agar hal tersebut dapat tercapai. Hal tersebut perlu dilakukan oleh pejabat atau pimpinan setempat untuk mengedukasi Kembali kepada warganya untuk lebih berhati-hati dan tidak lengah.
Dalam menangani wabah pandemi COVID-19 di Indonesia, penting untuk menjalankan komunikasi yang efektif sehingga terhindari kesenjangan dalam pemahaman masyarakat. Hal Ini akan memungkinkan masyarakat untuk menilai setiap pernyataan yang diberikan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah saat mereka menyampaikan informasi kepada masyarakat (Putra & Handoko, 2021).
Ditakutkan hal tersebur malah menjadi titik balik jika kalau warga sendiri abai akan informasi yang diberikan pihak terkait.
Kinerja merujuk pada hasil atau tingkat prestasi individu selama jangka waktu tertentu dalam melaksanakan tugas, dibandingkan dengan berbagai pilihan seperti standar kinerja, target, atau kriteria yang telah ditetapkan dan disetujui sebelumnya selama periode waktu tertentu untuk menyelesaikan tugas.
(Sya'baniah, et al., 2019). Kinerja merujuk pada Efektivitas suatu organisasi, program, atau kegiatan dapat diukur dari sejauh mana hasilnya berdampak besar terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Dari definisi yang dapat kita pahami dan simpulkan bahwa keberhasilan penanganan Covid-19 dapat terlihat pada kualitas pelayanan dari hasil kinerja seseorang individu maupun kelompok baik jumlah besar maupun kecil dalam hal ini tenaga Kesehatan yang telah dikerjakan atas dasar tanggung jawab yang diterima pada waktu tertentu dan memiliki penilaian baik.
Berangkat pada indikator teori yang terdapat pada model Van Meter dan Horn Subarsono (2006) mengemukakan bahwa terdapat enam variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi yakni standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, hubungan antar organisasi, karaketristik agen pelaksana, kondisi sosial politik dan ekonomi, disposisi implementor. Pelaksanaan kebijakan memerlukan sokongan sumber daya, termasuk tenaga kerja dan aset non-manusia.
Melihat pada sumber daya yang dimiliki puskesmas kecamatan pademangan dapat di katakan masih kekurangan tenaga Kesehatan yang dilihat pada membeludaknya pasien yang ditangani puskesmas pademangan pada masa pandemik. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat para tenaga Kesehatan berkecil hati, mereka bekerja secara simultan dan terukur agar seluruh pasien dapat mendapatkan pelayanan yang maksimal ditengah keterbatasan tenaga Kesehatan yang dimiliki. Oleh karna itu sumber daya yang dimiliki tidak menghalangi tenaga Kesehatan puskesmas pademangan dalam memberikan penanganan yang maksimal disini
kita dapat memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tenaga kesehatan.
Metode
Metode yang digunakan peneliti pada pelaksaan penelitian yaitu deskriptif kualitatif, penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang bertujuan untuk memahami dan menjelaskan fenomena dari sudut pandang peserta atau subjek penelitian.Metode ini sering digunakan dalam penelitian yang mencari pemahaman mendalam tentang perilaku, pandangan, keyakinan, nilai, dan pengalaman manusia. Teknik pengumpulan data yang dilakukan Penelitian kualitatif dengan melalui wawancara, observasi partisipatif, studi kasus, catatan lapangan, atau analisis dokumen. Wawancara yang dilakukan peneliti untuk mendukung argumentasi ialah dengan staf administrasi puskesmas terkait serta dengan warga sekitar yang menjadi acuan penelitian yang dilakukan. Adapun yang menjadi objek penelitian kali ini ialah peran puskesmas kecamatan pademangan dalam pandemi covid-19 sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah pusat.
2. Pembahasan Pelayanan Masyarakat
Langkah-langkah kesehatan masyarakat terus dilakukan selama pandemi COVID-19 diberikan skala prioritas. Puskesmas terus menawarkan layanan dasar untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan masyarakat dan dengan capaian SPM perkotaan bidang kesehatan yang disajikan pada bagian Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 yang berisi tentang Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 yang mengatur tentang standar teknis pemenuhan mutu pelayanan merujuk pada dasar-dasar standar minimal pelayanan di sektor layanan kesehatan. Di samping itu, pemerintah daerah memiliki fleksibilitas untuk meningkatkan pelayanan sesuai dengan situasi kesehatan lokal, terutama berkaitan dengan perkiraan kejadian darurat yang mungkin terjadi.
Mengalami malaria selama periode yang sama tahun lalu di daerah tersebut. Ini melibatkan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk mencegah penyakit, mempromosikan perilaku sehat, memberikan perawatan medis, dan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah pademangan yang menjadi prioritas untuk mendapatkan hak-nya. Hal ini menjukan bahwa puskesmas selaku perpanjangan tangan dari pemerintah harus dapat melaksanakan dengan baik (Kementrian Kesehatan, 2020) .
Pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah puskesmas kecamatan pademangan didasarkan pada pendekatan holistik dan Mengambil kira aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat. Pelayanan dapat didefinisikan sebagai tindakan yang diberikan untuk membantu mempersiapkan dan mengelola, baik dalam bentuk barang atau jasa, oleh satu pihak.. Puskesmas kecamatan pademangan telah memberikan pelayanan secara
JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK VOLUME 8 NOMOR 4 NOVEMBER 2023 Halaman : 253 - 259
ISSN PRINT : 2502-0900 ISSN ONLINE : 2502-2032
256 maksimal dan berkelanjutan demi terciptanya kesehatan masyarakat yang idela pada semestinya.
Peranan Pelaksanaan
Peranan pelaksanaan merujuk pada sejauh mana suatu program berhasil mencapai tujuannya dengan cara yang efisien. Efektivitas dapat diartikan sebagai relasi antara hasil yang diperoleh dan semakin besar sumbangan atau efek yang dicapai oleh hasil terhadap pencapaian tujuan, semakin tinggi tingkat efektivitas dari organisasi, program, atau kegiatan tersebut. Penilaian efektivitas implementasi sering dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya (Raharjo, 2020)
Fungsi Pusat Pelayanan Kesehatan Primer pada masa pandemi Covid-19 memiliki peranan yang signifikan dalam melakukan tindakan pencegahan, pendeteksian, dan respons dalam usaha mencegah serta mengendalikan penyebaran Covid-19 (Pangoempia, et al., 2021).Tentunya peran pelaksaaan agar program-program yang dimiliki dapat berjalan dengan baik, perlu adanya sosialisasi dengan masif sehingga pesan yang ingin disampaikan harus bisa diterima secara positif. serta dapat meminimalisir persebaran berita hoax yang tengah beredar di jagat dunia maya. oleh sebab itu menurut George C. Edward III dalam (Agustino Leo, 2017) tujuan dari implementasi kebijakan publik sangat menentukan keberhasilan pencapaian. Sosialisasi untuk mengkomunikasikan program sebagai daya upaya untuk memutus mata rantai persebaran covid-19 tentunya melibatkan berbagai pihak agar program yang ingin dituju mendapatkan hasil yang di inginkan.
Sejumlah tindakan sosialisasi yang telah dijalankan mencakup memberikan pesan kepada masyarakat agar mematuhi pedoman kesehatan, seperti mencuci tangan dan mengenakan masker berlapis, menjaga jarak, dan bekerja sama kepada pihak keamanan seperti TNI,POLRI,POL-PP dan tokoh masyarakat agar membantu menjaga tempat vital seperti area pasar, area berkumpul dan sejenisnya agar masyarakat mau menaati anjuran untuk dapat mengurangi aktivitas di keramaian yang berpontensi meningkat-kan penularan virus covid tersebut. Beberapa sumber menunjukkan bahwa kolaborasi tidak hanya melibatkan interaksi personal, tetapi juga melibatkan pembangunan kepercayaan di antara mereka. Membangun kepercayaan, atau proses pembentukan kepercayaan, adalah tahapan yang digunakan untuk membentuk pemahaman bersama di antara pemangku kepentingan dan melibatkan mereka dalam proses kolaboratif (Orbawati, et al., 2023).
Menurut teori model Van Meter dan Horn (subarsono 2006:99) Kerja sama antara organisasi diperlukan dalam berbagai program, di mana pelaksana suatu program memerlukan dukungan dan koordinasi dengan lembaga lain. Oleh karena itu, kolaborasi dan koordinasi antar lembaga menjadi penting untuk mencapai keberhasilan suatu program.
Masyarakat dewasa ini sudah semakin cerdas dalam menemukan dan memanfaatkam media yang ada untuk mendapatkan informasi yang diterima oleh masyarakat.
namun , Sangat disayangkan bahwa banyak media yang menyajikan informasi yang tidak akurat dan berpotensi memicu kecemasan di kalangan masyarakat. Oleh sebab itu, peranan yang sangat signifikan dari puskesmas menjadi lebih vital dalam menangani penyebaran informasi palsu yang dibuat oleh pihak yang tidak memiliki tanggung jawab.. Membangun keyakinan dan kepercayaan dalam kalangan masyarakat bukanlah hal yang sederhana; diperlukan pendekatan strategis yang matang. Masyarakat di Kecamatan Pademangan, seperti masyarakat umumnya, memiliki tingkat pemahaman yang terbatas mengenai informasi yang disampaikan oleh pihak yang berkomunikasi. Masyarakat lebih cenderung meniru tindakan konkret yang diambil oleh pemerintah.
Implementasi strategi dalam pencegahan penularan Covid-19 di wilayah Kecamatan Pademangan diwujudkan melalui penyusunan informasi yang teratur dan terstruktur. Upaya ini bertujuan agar masyarakat memiliki pemahaman yang jelas tentang langkah- langkah dalam menangani penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Ada sejumlah faktor krusial yang diperlukan untuk suksesnya program vaksinasi kepada masyarakat, termasuk sumber daya manusia, fasilitas, dan aset lainnya.
Realisasi rencana pencegahan penularan Covid-19 di daerah Kecamatan Pademangan dijalankan melalui penyusunan informasi yang tertata dan terstruktur.
Langkah ini bertujuan agar masyarakat memahami dengan jelas langkah-langkah dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan program vaksinasi kepada masyarakat, termasuk keberadaan sumber daya manusia, fasilitas, dan aset lainnya.. Kinerja tenaga Kesehatan sesuai dengan instruksi pimpinan sehingga dalam menjalankan tugasnya dilakukan dengan sesuai harapan yang ingin di capai. Penulis telah melihat dan berdiskusi dengan tenaga Kesehatan terkait kinerja yang mereka laksanakan pada pandemic covid-19.
Program Puskesmas Kepada Masyarakat
Terdapat beberapa program yang telah di jalankan puskeskamas kecamatan pademangan dalam mengatasi pandemic covid-19, terdapat Poli ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dimana salah satu manfaat yang diberikan yakni membantu dalam mendeteksi dan mendiagnosis infeksi saluran pernapasan akut, termasuk kasus-kasus yang berpotensi terkait dengan COVID-19.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang dipengaruhi dari lingkungan dan seringkali dianggap sebagai hal yang umum oleh masyarakat. Namun, jika ISPA tidak diatasi dengan efektif, dapat mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia atau bahkan kematian. (Khairunnisa, et al., 2022). Lalu, Dengan adanya poli ISPA, pasien yang mengalami gejala pernapasan dapat ditangani secara terpisah dari pasien lain di fasilitas kesehatan. Terdapat pula program jemput bola, dimana masyarakat yang terdampak maka petugas medis akan mendatangi rumah