• Tidak ada hasil yang ditemukan

30 Delik Tindak Pidana Korupsi

N/A
N/A
Faa Kfifa

Academic year: 2024

Membagikan "30 Delik Tindak Pidana Korupsi "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

30 Delik Tindak Pidana Korupsi

Disusun oleh : Nur Khofifah Taufik

Tugas Presentasi Individu

(2)

Pengertian Korupsi

Dilihat dari segi peristilahan, kata korupsi berasal dari bahasa

latincorruptio atau menurut Webster Student Dictionary adalah corruptus.

Selanjutnya disebutkan bahwa corruptio itu berasal dari kata asal corrumpere, suatu kata Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin itulah turun ke banyak bahasa du Eropa seperti Inggris: corruption, corrupt; Perancis corruption, dan Belanda

corruptie (koruptie). Dapat diduga istlah korupsi berasal dari bahasa Belanda ini yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia “korupsi”.

Arti harfiah dari kata itu ialah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata

atau ucapan yang menghina atau memfitnah.

(3)

Dasar Hukum Pemberantasan Korupsi di Indonesia

TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara

yang Bersih dan Bebas KKN

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dari KKN;

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi;

Undang-Undang Nomor 15 tahun 2002 tentang Tindak

Pidana Pencucian Uang;

Permenristekdikti Nomor 33 Tahun 2019 tentang Kewajiban

Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi.

(4)

Kerugian keuangan negara,

Suap – menyuap, Penggelapan dalam jabatan, Pemerasa,

Perbuatan curang, Benturan kepentingan dalam PBJ, Gratifikasi.

Dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU 31 Tahun 1999 jo UU 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi

(Tipikor).Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi.Ketigapuluh

bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnnya dikelompokan menjadi 7 kelompok besar :

Tindak Pidana

Korupsi

(5)

30 Delik Tindak Pidana Korupsi

1. Menyuap pegawai negeri;

2. Memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya;

3. Pegawai negeri menerima suap;

4. Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya;

5. Menyuap hakim;

6. Menyuap advokat;

7. Hakim dan advokat menerima suap;

8. Hakim menerima suap;

9. Advokat menerima suap;

10. Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan;

(6)

30 Delik Tindak Pidana Korupsi

11. Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi;

12. Pegawai negeri merusakan bukti;

13. Pegawai negeri membiarkan orang lain merusakkan bukti;

14. Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan bukti;

15. Pegawai negeri memeras;

16. Pegawai negeri memeras pegawai negeri yang lain;

17. Pemborong membuat curang;

18. Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang;

19. Rekanan TNI/Polri berbuat curang;

20. Pengawas rekanan TNI/Polri berbuat curang;

(7)

30 Delik Tindak Pidana Korupsi

21. Penerima barang TNI/Polri membiarkan perbuatan curang;

22. Pegawai negeri menyerobot tanah negara sehingga merugikan orang lain;

23. Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya;

24. Pegawai negeri menerima gratifikasi dan tidak melaporkan ke KPK;

25. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi;

26. Tersangka tidak memberikan keterangan mengenai kekayaan;

27. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka;

28. Saksi atau ahli yang tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu;

29. Seseorang yang memegang rahasia jabatan, namun tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan palsu;

30. Saksi yang membuka identitas pelapor.

(8)

Daftar Pustaka

Kementrian Keuangan Republik Indonesia Inspektorat Daerah Kota Bogor 2021

Ariawan, I Gusti Ketut.2015.Buku Ajar Tindak Pidana Korupsi.Universitas Udayana

Buku Panduan Untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi.KPK

(9)

Terima

Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang Undang Nomor 48 Tahun

UU tindak pidana korupsi secara khusus adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas.. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang

Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,.. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang perubahan

104 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001Tentang Perubahan

Dalam pasal 12 B ayat 1 Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, mengatakan bahwa setiap

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tenang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah : “Setiap orang dikategorikan melawan hukum, melakukan

Dalam rumusan tindak pidana korupsi suap menurut Hukum Pidana Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana