37
Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-experiment yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran matematika siswa kelas VIIB MTs. Muhammadiyah Sibatua Pangkajenne Kab. Pangkep.
B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar (hasil belajar matematika siswa), aktivitas siswa selama pembelajaran, kemampuan guru mengelola pembelajaran, serta respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
2. Desain Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan desain One Group Pre-Test – Post-Test Design, yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan dengan menggunakan tes awal (Pre-Test) sebelum adanya perlakuan (Treatment) dan setelah itu dilakukan tes akhir (Post-Test). Desainnya seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Skema Desain Penelitian
Pre-Test Treatment Post-test
O1 X O2
(sumber : Juliansyah Noor, 2015;115) Keterangan:
O1= Pre-test (sebelum perlakuan)
X = Treatment (perlakuan) pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
O2= Post-test (setelah perlakuan)
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(Sugiyono;117}
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Muhammadiyah Sibatua Pangkajenne Kab. Pangkep tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari tiga kelas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena kekurangan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). (Sugiyono;118)
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling yaitu sampel di ambil secara acak tanpa memperhatikan tingkat yang ada dalam populasi. Berdasarkan informasi dari guru matematika bahwa siswa kelas VIIB MTs Muhammadiyah Sibatua Pangkajenne Kab. Pangkep bersifat homogen sehingga sampel yang terpilih dianggap bisa mewakili populasi.
Adapun langkah-langkah memilih sampel sebagai unit penelitian dalam penelitian ini adalah:
a. Membuat kerangka penyampelan dengan kelas sebagai unit sampel.
b. Memilih salah satu kelas secara random dari tiga kelas yang ada.
c. Kelas yang terpilih dijadikan sampel atau unit penelitian. Kelas yang terpilih sebagai unit penelitian dalam penelitian ini adalah kelas VIIB.
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional didefinisikan sebagai berikut :
1. Efektivitas pembelajaran matematika adalah keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan Model Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang di tinjau dari hasil belajar, respon dan aktivitas siswa.
2. Hasil belajar matematika siswa adalah nilai hasil tes matematika siswa setelah diajar melalui model pembelajran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
3. Tingkat keterlaksanaan aktivitas siswa adalah perilaku yang ditampilkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Respon siswa adalah ukuran kesukaan, minat, ketertarikan, atau pendapat siswa tentang cara mengajar guru, LKS, bahan ajar, dan suasana kelas.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Konsultasi dengan guru mata pelajaran matematika di sekolah dan kepala sekolah agar penelitian diberi izin.
b. Melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi untuk mengenali subjek penelitian dengan baik.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencerminkan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
d. Menyusun instrumen penelitian dalam bentuk tes hasil belajar, lembar aktivitas siswa, lembar pengelolaan pembelajaran, dan lembar respons siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memilih satu kelas diantara kelas yang ada secara random. Siswa yang menjadi sampel diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
b. Memberikan pretest kepada siswa.
c. Satu kelas tersebut diberikan perlakuan yaitu diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
d. Memberikan posttest kepada siswa setelah diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
3. Tahap Akhir
a. Mengelolah data hasil penelitian.
b. Menganalisis dan membahas data hasil penelitian.
c. Menyimpulkan hasil penelitian.
F. Instrumen Penelitian 1. Tes Hasil Belajar Matematika
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan dengan menggunakan pendekatan Team Assisted Individualization (TAI), guru perlu menyusun suatu tes yang berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes tersebut kemudian diberikan kepada siswa. Penskoran hasil tes siswa menggunakan skala bebas yang tergantung dari bobot butir soal tersebut.
2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berlangsung.
Pengambilan data aktivitas siswa dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh seorang observer.
3. Angket Respon Siswa
Angket respon siswa digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai respon siswa terhadap pembelajaran yang digunakan. Respon siswa adalah
tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Angket respon siswa dirancang untuk mengetahui pendapat siswa mengenai kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yang digunakan oleh peneliti dalam pembelajaran matematika. Angket respon siswa diberikan pada siswa ketika proses belajar mengajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) telah selesai.
4. Keterlaksanaan pembelajaran
Lembar observasi keterlakasanaan pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui keterlakasanaan setiap langkah pembelajaran dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen ini dikembangkan sesuai dengan yang tercantum pada RPP yang mengikuti langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut :
1. Data yang berhubungan dengan hasil belajar diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar yang diberikan pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan.
2. Data tentang aktivitas siswa selama diberikan perlakuan diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa pada saat pemberian tindakan melalui pengamatan.
3. Data mengenai respon siswa terhadap perlakuan pembelajaran yang digunakan diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa yang dibagikan setelah perlakuan diberikan.
4. Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi yang diisi selama proses pembelajaran berlangsung.
H. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statisik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan yang telah terkumpul sebagaimana adanya tampa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, dan perhitungan persentase. (Sugiyono, 2015:208)
Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mengungkap hasil belajar matematika siswa, aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika, respon siswa dan keterlaksanaan pembelajaran.
a. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan pemahaman materi matematika siswa setelah dilakukan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar matematika berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional adalah dinyatakan dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Kategori Interval Penilaian Hasil Belajar Siswa yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
No Skor Kategori
1 0 - 59 Sangat Rendah
2 60–69 Rendah
3 70–79 Sedang
4 80–89 Tinggi
5 90–100 Sangat Tinggi
(Sumbur : Aqib, Zainal dkk, 2009:269)
Tabel 3.3 Kategori Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIB MTs. Muhammadiyah Sibatua Pangkajenne Kab.
Pangkep
Skor Kategori Ketuntasan Belajar
0 ≤×<70 Tidak tuntas
70≤×≤100 Tuntas
Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 70 sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 80% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 70.
b. Aktivitas Siswa
Analisis data aktivitas dilakukan dengan menentukan frekuensi dan persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Langkah-langkah analisis aktivitas siswa, yaitu :
1) Menentukan frekuensi hasil pengamatan aktivitas siswa untuk setiap indikator dalam satu kali pertemuan.
2) Mencari persentase frekuensi setiap indikator dengan membagi besarnya frekuensi dengan jumlah siswa, kemudian dikalikan 100%, dihitung dengan rumus:
ℎ × 100%
Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan persentase siswa yang aktif dari pertemuan I sampai pertemuan III.
c. Respon Siswa
Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, dan selanjutnya dianalisis dengan analisis persentase.
Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data respon siswa, yaitu :
1) Menghitung persentase banyaknya siswa yang memberikan respon positif dengan cara membagi jumlah siswa yang memberikan respon positif dengan jumlah siswa yang memberikan respon kemudian dikalikan dengan 100%.
2) Menghitung persentase banyaknya siswa yang memberikan respon negatif dengan cara membagi jumlah siswa yang memberikan respon negatif dengan jumlah siswa yang memberikan respon kemudian dikalikan dengan 100%. Persentase dari setiap respon siswa dihitung dengan rumus:
%
100 siswa
seluruh Jumlah
muncul yang
aspek tiap siswa respon Jumlah
Kriteria yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa para siswa memiliki respon positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah minimal 75% dari mereka memberi respon positif terhadap semua aspek yang ditanyakan.
d. Keterlaksanaan Pembelajaran
Data hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dilihat dari kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang dianalisis dengan mencari data-data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran selama penelitian berlangsung. Kategori kemampuan guru untuk setiap aspek dalam mengelola model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ditetapkan sebagai berikut:
1) skor 4 kategori sangat baik.
2) skor 3 kategori baik.
3) skor 2 kategori sedang.
4) skor 1 kategori kurang baik.
Sedangkan untuk memberikan interpretasi terhadap rata–rata skor akhir yang diperoleh digunakan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pedoman Rata–rata Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran
No. Skor X Kategori
1. 3,25 < x≤ 4,00 Sangat baik 2. 2,50 < x≤ 3,25 Baik 3. 1,75 < x≤ 2,50 Sedang 4. 1,25 < x≤ 1,75 Kurang baik
Sumber : (Hasanuddin, 2010:90) Data yang diperoleh, dicari rata-rata dari keseluruhan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran dikatakan efektif bila kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran telah mencapai minimal kategori baik.
e. Uji Gain Ternormalisasi
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa, diuji dengan menggunakan rumus Normalized Gain
= −
−
(Nursamsam, 2015:25) Keterangan:
Ng = Normalized gain
Posttest score = Nilai hasil belajar siswa setelah pembelajan melalui model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Pretest scor = Nilai hasil belajar siswa sebelum pembelajan melalui model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Maximum possible score = Nilai skor maksimal ideal Tabel 3.5 Kategori Nilai Normalisasi Gain
Nilai Gain (g) Ternormalisasi Kategori -1,00≤ g < 0,00
g = 0,00 0,00 < g < 0,30 0,30≤ g <0,70 0,70≤ g ≤ 1,00
Terjadi penurunan Tidak terjadi peningkatan
Rendah Sedang Tinggi Sumber: (Sundayana,2014:151)
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok
digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara random. (Sugiyono, 2015:209)
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan statistik Uji-t. Untuk menguji hipotesis penelitian, dilakukan dengan tahapan uji normalitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini akan digunakan uji one sampel kolmogorov smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 5% atau 0,05, dengan syarat:
Jika Pvalue≥ α = 0,05 maka distribusinya normal.
Jika Pvalue< α = 0,05maka distribusinya tidak normal.
b. Pengujian hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan tekhnik Uji-t. Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui dugaan sementara yang telah dipaparkan pada bab II.
1) Rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dihitung dengan menggunakan uji hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut:
∶ ≤ 69,9 lawan ∶ > 69,9 Keterangan:
=Parameter ketuntasan hasil belajar matematika
2) Rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:
∶ ≤ 0,29 lawan ∶ > 0,29 Keterangan:
=Parameter skor rata-rata gain ternormalisasi
I. Indikator Keefektifan
penelitian ini berhasil jika memenuhi ketiga indikator keefektifan pembelajaran berikut:
1. Ketuntasan hasil belajar matematika siswa
2. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika 3. Respon siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika
Penerapan dari indikator keefektifan pembelajaran matematika dapat dilihat pada tabel yang disajikan sebagai berikut.
Tabel 3.6 indikator keefektifan pembelajaran matematika
No. Indikator efektif Syarat
1
Ketuntasan hasil belajar matematika siswa
a. Dikatakan efektif jika nilai siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70.
b. Ketuntasan hasil belajar klasikal yakni minimal 80% siswa memperoleh nilai≥ 70.
2 Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa dikatakan efektif apabila ≥ 75%
siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
3 Respon Siswa
Respon siswa dikatakan efektif apabila persentase menjawab senang atau ya setiap aspek yang ditanyakan adalah≥ 75%.