• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 LAPORAN KP SHERINA DAN IRMA

N/A
N/A
19-124 Sherina Violetta Br Sinulingga

Academic year: 2023

Membagikan "4 LAPORAN KP SHERINA DAN IRMA"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Pada tahun 1928 Pabrik Kelapa Sawit berkapasitas 50 ton/jam dan produksinya terdiri dari minyak sawit mentah dan minyak inti sawit. Kondisi iklim merupakan salah satu faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan kelapa sawit (Benny, dkk., 2015). Tanaman kelapa sawit tumbuh baik di dataran rendah di daerah tropis yang beriklim basah.

Di luar wilayah tersebut biasanya pertumbuhan tanaman kelapa sawit sedikit terhambat sehingga masa awal produksi juga terhambat. Secara umum tanaman kelapa sawit tumbuh optimal di dataran rendah pada ketinggian 200-500 m di atas permukaan laut (mbq). Perubahan ketinggian akan mempengaruhi suhu, tingkat cahaya dan curah hujan pada tanaman kelapa sawit (Nasamsir dan Indrayadi, 2016).

Gambar 1.1 Flowchart Pelaksanaan Kuliah Praktek Industri
Gambar 1.1 Flowchart Pelaksanaan Kuliah Praktek Industri

KOMPOSISI MINYAK INTI KELAPA SAWIT (PKO)

SIFAT FISIK DAN KIMIA MINYAK KELAPA SAWIT

Sebaiknya tepung inti sawit mempunyai warna yang relatif terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tetap tidak berubah.

KUALITAS MINYAK KELAPA SAWIT

Kadar Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid)

Asam yang terdapat di alam terbagi menjadi dua golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Dalam makanan, asam lemak dengan kandungan air lebih dari 0,2% berat lemak akan menghasilkan rasa atau rasa yang tidak diinginkan, yang mungkin juga menjadi racun bagi tubuh. Dengan menetralkan minyak sebelum digunakan dalam makanan, jumlah asam lemak bebas dapat dikurangi hingga kandungan asam maksimum 0,2%.

Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi pada minyak sawit dapat menyebabkan rendemen minyak menurun (Rantawi, dkk., 2017). Reaksi ini juga dipengaruhi oleh adanya air, panas, keasaman dan katalis (enzim lipase).

Kadar Air

Kadar Kotoran

PALM OIL MILL

Stasiun Timbangan (Weighbridge Station)

Stasiun penimbangan berperan sebagai penimbangan buah dan menentukan jumlah buah masuk yang nantinya akan diolah. Pada stasiun penimbangan terdapat 4 buah sensor di ujung timbangan dengan kapasitas maksimal 55 ton. Berat bersih tandan buah segar yang masuk dihitung dari selisih antara berat truk beserta isinya (gross) dan berat truk kosong (tara).

Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Loading Ramp)

  • Lori Rebusan (Boogies & Cages)
  • Jaringan Rel (Rail Track)
  • Rebusan (Sterilizer)
  • Conveyor Buah (Fruit Conveyor)
  • Conveyor Janjangan Kosong (Empty Bunch Conveyor)
  • Pengempa (Screw Press)
  • Pemecah Ampas Kempa (Cake Breaker Conveyor)
  • Nut Polishing Drum (NPD)
  • Silo Biji (Nut Silo)
  • Gudang Inti (Kernel Storage)

Stewpot adalah alat untuk mengangkut dan memasak buah-buahan di dalam stewpot (sterilizer) yang dapat dilihat pada Gambar 3.8. Capstand merupakan alat untuk menarik keluar masuk truk dari alat sterilisasi (boiler) dengan menggunakan tali manila, dapat dilihat pada Gambar 3.10. Stasiun perontokan merupakan stasiun yang memisahkan buah dari tandannya setelah direbus, seperti terlihat pada Gambar 3.14. Kekurangan proses pada stasiun ini akan mempengaruhi efisiensi pabrik.

Automatic Feeder berfungsi untuk memindahkan buah dari pintu masuk mangkuk menuju mesin perontok yang dapat dilihat pada gambar 3.16. Perontok berfungsi melepaskan dan memisahkan buah dari tandannya dengan cara buah secara otomatis masuk ke dalam drum yang berputar (±23 rpm) terlihat pada Gambar 3.17 Buah yang sudah ditumbuk akan melewati parutan drum menuju conveyor belt jatuh. di bawah perontok, sedangkan tandan kosong akan didorong keluar dan masuk ke ban berjalan tandan kosong untuk diproses lebih lanjut. Fruit elevator merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkut buah-buahan atau buah buahan dari lower cross conveyor ke upper cross conveyor, kemudian untuk dibawa ke konveyor pemisah, seperti terlihat pada gambar 3.18.

Konveyor campuran retak adalah alat transportasi yang mengangkut inti dan cangkang dari pabrik riak ke elevator campuran retak. Konveyor butiran basah adalah alat transportasi yang mengangkut inti basah dari penangas tanah liat ke elevator butiran basah.

Gambar 3.7 Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Loading Ramp)
Gambar 3.7 Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Loading Ramp)

Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)

  • Tangki Pemisahan Pasir (Sand Trap Tank)
  • Saringan Bergetar (Vibrating Screen)
  • Pengeringan Minyak (Vacuum Dryer)
  • Tangki Penampung Minyak (Reclaimed Oil Tank)
  • Tangki Pengutipan Minyak (Sludge Oil Recovery Tank)
  • Tangki Penimbunan Minyak (Oil Storage Tank)

Minyak yang berada pada lapisan atas (overflow) akan mengalir ke dalam tangki minyak dan cairan lumpur yang berada pada lapisan bawah (underflow) akan mengalir ke dalam tangki lumpur. Minyak yang dipisahkan dalam tangki pemisah ditampung dalam tangki untuk dipanaskan kembali sebelum diproses lebih lanjut dalam sentrifugasi minyak. Oil purifier merupakan alat yang digunakan untuk memurnikan minyak yang berasal dari tangki penyimpanan minyak yang masih mengandung kandungan air.

Tangki pelampung digunakan untuk mengatur jumlah minyak yang masuk ke dalam tangki vakum agar merata dan konstan (konstan). Tangki pelampung juga mengatur jumlah minyak yang masuk ke tangki vakum agar merata dan konstan (konstan). Lumpur underflow VCT yang masih mengandung minyak 8% - 10% diolah untuk mengekstrak sisa minyak, dimana lumpur tersebut dimasukkan ke dalam tangki lumpur yang berfungsi sebagai penampung lumpur sementara untuk menjaga suhu lumpur pada kisaran 90-95oC. .

Dengan adanya gaya sentrifugal, minyak dengan berat jenis yang lebih rendah bergerak menuju poros dan dipaksa keluar melalui sudu-sudu (cakram pemotong) ke dalam ruang pertama tangki kontinu. Tangki ini menampung sedimen dari separator, tangki minyak goreng, tangki lumpur, yang disebarkan setiap pagi sebelum diolah. Demikian pula, minyak yang diambil dari lubang lumpur atau tangki pengumpul minyak lumpur disimpan di tangki ini.

Minyak yang mengapung di bagian atas dialirkan ke tangki penyimpanan minyak (reclaimed oil tank), sedangkan lumpur pekat dibuang ke tangki penyimpanan lumpur (sludge pit). Cairan dengan kandungan minyak tinggi dari tangki pembuangan lumpur ditampung di tangki ini kemudian dipompa ke tangki pemisah. Cairan lumpur dari tangki air limbah dipompa ke tangki ini untuk ekstraksi minyak lebih lanjut.

Minyak yang diekstraksi dituangkan ke dalam tangki penampung dan dipompa ke tangki pembuangan lumpur, dan cairan bagian bawah dibuang ke saluran pembuangan limbah melalui luapan.

Gambar 3.34 Tangki Pemisahan Pasir (Sand Trap Tank)
Gambar 3.34 Tangki Pemisahan Pasir (Sand Trap Tank)

UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

UTILITAS

  • Unit Pengolahan Air (Water Treatment)
    • Waduk Penampungan
    • Pompa Bahan Kimia (Chemical Pump)
    • Tangki Pemisah Endapan/Lumpur (Clarifier Tank)
    • Demineralisasi (Demin Plant)
    • Ketel Uap (Boiler)
    • Turbin Uap (Steam Turbine)

Pompa kimia digunakan untuk memasukkan bahan kimia ke dalam pipa air sebelum masuk ke tangki pemisahan lumpur, seperti terlihat pada Gambar 4.2. Tangki pembersih digunakan sebagai tempat menampung dan membuang kotoran/lumpur setelah tercampur dengan bahan kimia yang terlihat. Pengisian air pada tangki pemisah sedimen disesuaikan dengan kapasitas yang ditentukan (waktu pemisahan/waktu retensi ± 1 jam).

Menara air digunakan untuk menyimpan dan menyalurkan air ke peralatan yang membutuhkan air yaitu air servis dan air umpan boiler seperti terlihat pada gambar 4.6. Untuk mencegah kerak dan korosi pada boiler, air umpan dan air boiler harus memenuhi persyaratan. Tangki air umpan digunakan sebagai tempat penyimpanan air umpan boiler, dapat dilihat pada gambar 4.7.

Air dalam tangki air umpan dipanaskan hingga suhu 60-70◦C dengan injeksi uap untuk memudahkan pelepasan gas pada alat berikut. Deaerator merupakan alat yang digunakan untuk menurunkan suhu dan kandungan oksigen pada air umpan sehingga mengurangi proses oksidasi pada pipa boiler. Selain itu, Deaerator juga merupakan tempat pembuangan gas-gas yang larut dalam air (oksigen dan karbon dioksida). Meskipun air yang disuplai ke boiler telah mengalami demineralisasi, namun bukan berarti dapat langsung digunakan sebagai air umpan boiler.

Bahan bakar yang digunakan pada boiler merupakan bahan bakar yang berasal dari limbah padat berupa tandan kosong kelapa sawit, fiber dan cangkang inti sawit. Steam boiler pada unit PTPN II Sawit Seberang menggunakan bahan bakar shell dan fiber. Data nilai bahan bakar yang digunakan dapat dilihat pada tabel 4.2. Uap yang keluar dari ketel uap masuk ke sudu-sudu dan menggerakkan rotor yang porosnya terhubung dengan poros gearbox.

Alat ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan sebagai pengaduk uap yang keluar dari boiler.

Gambar 4.2 Pompa bahan kimia
Gambar 4.2 Pompa bahan kimia

UNIT PENGOLAHAN LIMBAH

  • Unit Pengolahan Limbah Cair Sistem Ponding
    • Pendinginan
    • Pembiakan bakteri
    • Proses Anaerobic
    • Proses Aerobic
  • Unit Pengolahan Limbah Cair Sistem Lumpur Aktif
    • Bak Aerasi
    • Bak Sedimentasi
    • Pompa Lumpur Balik
    • V-notch Lumpur Balik
    • Bak Saringan Pasir
    • Bak Kontrol
    • V-notch Outlet

Limbah cair yang akan diekstraksi dari minyak pada Grease pit mempunyai sifat asam dengan pH sekitar 4-4,5 dengan suhu 70-78 ◦C. Kapasitas kolam 5.126, norma BOD bervariasi antara mg/L, suhu 500°C dan pH 4, pada kolam ini terdapat menara pendingin yang mempercepat proses pendinginan. Pencampuran ini bertujuan agar bakteri aktif dari kolam anaerobik dapat bercampur dengan limbah cair sehingga proses aktivasi bakteri dapat dipercepat.

Pada kolam anaerobik, bakteri anaerob aktif akan membentuk asam organik dan gas karbon dioksida. Proses yang terjadi pada kolam ini adalah penonaktifan bakteri anaerob menggunakan bakteri aerob dan anaerob dengan pH 7,6 – 7,8. Proses yang terjadi pada kolam ini merupakan proses aerobik, pada kolam ini tumbuh alga dan mikroba heterotrofik yang berbentuk serpihan.

Proses yang terjadi di kolam ini adalah mempercepat pemecahan tetesan minyak dan padatan lain yang berasal dari kolam aerobik. Limbah cair dari bagian atas kolam ini mengalir secara gravitasi ke v-notch. Limbah cair dari saluran keluar sistem kolam disalurkan dan dikumpulkan dalam tangki perata dan dinetralkan pada pH 6 – 9, optimal 7.

Massa lumpur aktif mengental seiring waktu, sehingga harus dihilangkan dengan pompa pengangkat udara. Apabila terdapat kelebihan lumpur aktif (ditandai dengan SV-30 > 500), maka lumpur tersebut dialirkan ke tangki penyaring pasir. Massa lumpur refluks akan dipompa ke dalam tangki aerasi melalui saluran masuk v-notch atau ke dalam tangki penyaring pasir.

Volume limbah cair yang dibuang ke badan air harus diukur setiap hari dengan menggunakan alat ukur.

Gambar 4.12 Flowchart Effluent Treatment Ponding System PKS Sawit Seberang  PTPN II
Gambar 4.12 Flowchart Effluent Treatment Ponding System PKS Sawit Seberang PTPN II

TUGAS KHUSUS

  • Judul Tugas Khusus
  • Latar Belakang Tugas Khusus
  • Tujuan Tugas Khusus
  • Objek Tugas Khusus
  • Metodologi
  • Tinjauan Pustaka .1 Kelapa Sawit
    • Parameter Pengujian Minyak Kelapa Sawit
  • Metodologi Tugas Khusus .1 Alat dan Bahan
    • Alat-alat
    • Hasil
    • Pembahasan

Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas (ALB) dan kadar air yang terkandung dalam CPO di PT. Berdasarkan data yang diperoleh, parameter asam lemak bebas (ALB) dan kadar air dapat dianalisis. Semakin tinggi asam lemak bebas dalam minyak maka kualitas minyak tersebut akan semakin rendah (Lukito & Sudradjat, 2017).

Asam lemak bebas terbentuk sebagai hasil proses oksidasi dan hidrolisis enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Reaksi minyak sawit menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6. Salah satu faktor penyebab meningkatnya kadar asam lemak bebas pada minyak adalah rusaknya morfologi dan mikroorganisme pada buah kelapa sawit.

Aktivitas mikroorganisme pada buah sawit memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan kandungan asam lemak bebas minyak (Hikmawan, et al., 2019). Di PTPN II PKS Sawit Seberang, metode yang digunakan untuk menganalisis asam lemak bebas adalah titrasi asam basa. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah CPO memenuhi standar yang ada, dapat dilakukan analisis dengan menggunakan parameter asam lemak bebas dan kadar air.

Data dan hasil kadar air dan kadar asam lemak bebas (ALB) pada tanggal 10 Oktober 2022 sampai dengan 14 Oktober 2022 diperoleh dari PT Laboratorium. Dengan demikian, pembentukan asam lemak bebas selama pemetikan, pengumpulan, penumpukan dan pengangkutan buah dapat dikurangi. Semakin besar kadar air dan kondisi optimal reaksi enzim yang dicapai maka semakin tinggi pula kandungan asam lemak bebas pada CPO.

Proses hidrolisis merupakan hasil keluarnya asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak akibat proses lipolisis. Lipolisis merupakan proses hidrolisis ikatan ester pada lemak (triasilgliserol) sehingga menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas rantai pendek akan menimbulkan bau tidak sedap yang khas yang disebut ketengikan.

Tabel 4.2 Parameter Pengujian Minyak Kelapa Sawit   Parameter  Standar (%)
Tabel 4.2 Parameter Pengujian Minyak Kelapa Sawit Parameter Standar (%)

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Efisiensi alat/mesin harus dijaga dan diawasi dengan sebaik-baiknya karena kehilangan minyak bergantung pada efisiensi alat/mesin.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 1.1 Flowchart Pelaksanaan Kuliah Praktek Industri
Gambar 2.1 PKS Sawit Seberang PT. Perkebunan Nusantara II  (PTPN II, 2012)
Gambar 2.2 Bagan Organisasi PKS Sawit Seberang PT. Perkebunan Nusantara II  (PTPN II PKS Sawit Seberang, 2022)
Tabel 3.1 Standar kematangan TBS Kelapa Sawit Di Indonesia  Nama fraksi  Kategori kematangan  Kriteria Brondolan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Gambar 2.11 Evaporator tipe WDD -7.5 Dokumentasi PT Agung Segar Teknik 2.1.5 Komponen Pendukung Cold Storage • Oil Separator Oil separator yaitu alat yang berfungsi untuk memisah

[r]