• Tidak ada hasil yang ditemukan

76 bab v kesimpulan dan saran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "76 bab v kesimpulan dan saran"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan kader sebelum intervensi sebagian besar masuk dalam kategori cukup sejumlah 15 respoden dan setelah intervensi sebagian besar masuk dalam kategori cukup sejumlah 18 responden.

2. Tingkat sikap kader sebelum intervensi sebagian besar masuk dalam kategori baik sejumlah 24 respoden dan setelah intervensi sebagian besar masuk dalam kategori baik sejumlah 26 responden.

3. Tingkat keterampilan kader sebelum intervensi sebagian besar masuk dalam kategori cukup sejumlah 16 respoden dan setelah intervensi sebagian besar masuk dalam kategori baik sejumlah 22 responden.

4. Tingkat keberhasilan program (N/D) setiap posyandu sebelum intervensi sebagian besar masuk dalam kategori memenuhi sejumlah 4 posyandu dan setelah intervensi sebagian besar masuk dalam kategori tidak memenuhi sejumlah 5 posyandu pada B2 dan B3.

5. Tingkat kelangsung penimbangan (D/K) setiap posyandu sebelum intervensi sebagian besar masuk dalam kategori memenuhi sejumlah 4 posyandu dan setelah intervensi sebagian besar masuk dalam kategori memenuhi sejumlah 5 posyandu pada B2 dan 6 posyandu pada B3.

6. Terdapat perbedaan terhadap pengetahuan kader sebelum dan sesudah pemberian formulir progress pada Refreshing kader di Desa Pandanlandung.

7. Terdapat perbedaan terhadap sikap kader sebelum dan sesudah pemberian formulir progress pada Refreshing kader di Desa Pandanlandung.

8. Terdapat perbedaan terhadap keterampilan kader sebelum dan sesudah pemberian formulir progress pada Refreshing kader di Desa Pandanlandung.

9. Terdapat perbedaan terhadap indikator tingkat keberhasilan program (N/D) sebelum dan sesudah pemberian formulir progress pada Refreshing kader di Desa Pandanlandung.

(2)

77 10. Terdapat perbedaan terhadap indikator tingkat kelangsungan penimbangan (D/K) sebelum dan sesudah formulir progress pada Refreshing kader di Desa Pandanlandung.

11. Jika dihitung menggunakan rumus progress regresi berganda, program indikator tingkat keberhasilan program dan indikator tingkat kelangsungan penimbangan (D/K) akan tercapai memenuhi target yang telah di tentukan pada bulan Maret 2020.

B. Saran

1. Bagi Puskesmas (Tenaga Kesehatan)

Diharapkan agar formulir kemajuan (progress) dapat digunakan sebagai referensi tenaga kesehatan di puskesmas untuk mengevaluasi kinerja posyandu, memprediksi progress (kemajuan) program di bulan-bulan selanjutnya serta bisa dijadikan referensi untuk menjadikan formulir ini sebagai salah satu format yang bisa masuk di Sistem Pelayanan Posyandu (SIP) untuk memantau kemajuan (progress) pengetahuan, sikap, dan keterampilan kader posyandu tentang SKDN terhadap tingkat Keberhasilan Program (N/D) dan tingkat kelangsungan penimbangan (D/K).

2. Bagi Kader Posyandu

Diharapkan dengan adanya formulir kemajuan (progress) dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kader posyandu tentang SKDN yang juga akan berdampak pada meningkatnya

tingkat Keberhasilan Program (N/D) dan tingkat kelangsungan penimbangan (D/K).

Referensi

Dokumen terkait

Puskesmas juga diharapkan dapat melakukan kegiatan seperti membuat perkumpulan pralansia khususnya pralansia laki-laki yang merupakan perokok agar dapat memberikan

1) Diharapkan masyarakat dapat memperhatikan tempat pembuangan air limbah rumah tangganya agar tidak mencemari dan mengotori lingkungan sekitar dan menjadi

1) Pemerintah diharapkan dapat memaksimalkan program pendidikan kesehatan guna meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai standar pemanfaatan pelayanan antenatal

Pada masa endemik Covid-19, tidak ada korelasi antara pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN di Puskesmas Pantai Cermin dengan keterjangkauan pelayanan.. Pada masa

Kinerja Pegawai di Unit Gawat Darurat (UGD) Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kalijati mengenai kualitas pelayanan belum

Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh guru PKn tentunya harus segara diatasi agar penegakan peraturan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga

Dengan kebiasaan makan lansia yang suka mengonsumsi makanan berlemak dan juga kurangnya konsumsi zat gizi pada lansia, kader dan tenaga kesehatan dapat mengedukasi lansia pada saat

Bagi Institusi Kesehatan, diharapkan dapat mempertimbangkan dalam penerapan teknik non farmakologi berupa tindakan hand massage sebagai asuhan keperawatan untuk mengurangi kecemasan