• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Inti dari pendidikan Al-Qur'an adalah pengembangan manusia menuju kesempurnaan dan peningkatan spiritual, moral, sosial dan intelektual. Dengan demikian, Al-Qur'an merupakan pedoman utama bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Selain itu, Alquran juga memuat motivasi untuk menjelajahi alam dan mencintai ilmu pengetahuan.

Al-Qur'an menegaskan bahwa tidak akan ada hasil yang sempurna yang dicapai oleh manusia tanpa usaha yang maksimal dengan sungguh-sungguh. Salah satu prinsip utama yang dapat dikembangkan dalam Al-Qur'an adalah pendidikan. 6 Sayuti Rahawarin, Klasifikasi Ayat Al-Qur'an dan Terjemahannya (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2002), vii.

Diantara 114 surat yang terdapat dalam Al-Qur'an, peneliti tertarik dengan surat al-'Alaq.

Telaah Pustaka

Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pemikiran tentang konsep pendidikan yang dapat digunakan dalam pengembangan pendidikan. Sesuai dengan hasil penelitian ini, terdapat persamaan dan perbedaan yang signifikan dengan penelitian ini, yaitu: persamaannya, sama-sama menggunakan Al-Qur'an sebagai dasar dan juga menggunakan surat al-'Alaq sebagai fokus penelitian. bahwa penelitian ini hanya dikhususkan pada kata Iqro' sebagai landasan belajar sepanjang hayat, sedangkan penelitian ini menggali konsep pendidikan Islam sebagaimana terkandung dalam al-'Alaq secara keseluruhan.

Metode Penelitian

Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan komentar-komentar para mufasir, ulama dan cendekiawan tentang makna konsep pendidikan Islam dalam surah al-'Alaq. Data penelitian merupakan hak yang mendasar dan utama, karena dengan data yang diperlukan penelitian dapat dilakukan. Sumber data primer adalah Alquran dan tafsir baku, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing.

Sumber data sekunder yaitu sumber data lain yang digunakan penulis untuk membantu menganalisis data yang dikumpulkan dan sebagai pembanding daripada data primer atau disebut sebagai data yang berkaitan dengan analisis. Yakni, pemeriksaan ulang terhadap data yang diperoleh, khususnya yang berkaitan dengan kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara satu dengan lainnya.

Sistematika Pembahasan

Pembagian dalam tesis ini dibagi menjadi beberapa bab, dengan bab yang satu berkaitan erat dengan bab lainnya sehingga diperoleh pemahaman yang utuh dan seragam. Masing-masing bab ini dibagi lagi menjadi beberapa subbab terkait. Dengan demikian, terbentuk sistem penulisan ilmiah linier yang terpadu, sehingga dalam pembahasan nanti tampak adanya hubungan yang sistematis dengan hubungan yang koheren, logis, dan menyeluruh.

BAB I merupakan gambaran umum dari keseluruhan laporan penelitian yang meliputi latar belakang masalah, desain dan struktur masalah, alasan mengapa masalah ini diangkat, rumusan masalah, tujuan penelitian, pengertian istilah, metode dan diakhiri dengan pembahasan yang sistematis. BAB DUA merupakan kerangka teori pendidikan Islam yang membahas tentang pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, bahan ajar Islam dan metode pengajaran Islam. Bab ini terdiri dari: Ciri-ciri surat al-'Alaq, meliputi sejarah turunnya surat al-'Alaq, penamaan surat al-'Alaq, isi surat al-'Alaq, dan asbabun nuzul dari surat al-'Alaq.

Dan konsep pendidikan Islam dalam Surah Al-Alak yang merangkumi aspek tujuan pendidikan Islam dalam Surah Al-Alak, aspek material pendidikan Islam dalam Surah Al-Alak, aspek kaedah pendidikan dalam Surah Al-Alak. .

Pengertian Pendidikan Islam

Dengan kata lain, pendidikan dipahami dan dikembangkan serta dijiwai dengan ajaran dan nilai fundamental yang terdapat pada sumbernya, yaitu al-qur an dan hadits. Pada kenyataannya, pendidikan yang dibangun dan dikembangkan dari kedua sumber dasar tersebut memiliki beberapa perspektif, yaitu: (1) pemikiran, teori dan praktik penerapannya menyerah atau tidak memperhitungkan situasi konkrit dari dinamika sosial umat Islam. masyarakat. (era klasik dan kontemporer) yang mengelilinginya.

Tujuan Pendidikan Islam

Manusia memiliki banyak kecenderungan; Hal ini karena banyaknya potensi yang dibawanya, secara garis besar kecenderungan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kecenderungan menjadi orang baik dan kecenderungan menjadi orang jahat. Namun, pendidikan Islam dibebani dengan pengembangan akal dan pengaturan perilaku dan emosi manusia berdasarkan ajaran Islam. Hakikat dari ciri pendidikan Islam adalah ibadah kepada Allah semata, dan tidak dapat dipisahkan dari konsep pendidikan Islam dari tujuan hidup manusia.

Untuk itu perlu dirumuskan tujuan khusus yang menjelaskan apa yang hendak dicapai melalui pendidikan Islam. Tujuan khususnya adalah tahapan penguasaan siswa terhadap bimbingan yang diberikan kepada tiga potensi siswa, yaitu potensi 'aqliyah, jismiyah dan khuluqiyah secara serasi, selaras dan seimbang. Ada beberapa sarana untuk membantu keberhasilan pendidikan jasmani, antara lain: Pertama, sarana fisik yaitu.

Kedua, fasilitas pendidikan jasmani pasif, seperti ruang kelas dan kondisi yang kondusif, jumlah siswa di kelas tidak terlalu banyak. Pendidikan yang membantu mencapai tujuan perkembangan akal dan intelektual harus diikuti dengan dalil-dalil yang relevan dengan apa yang dipelajari, yaitu menjelaskan bagaimana fakta-fakta dari ayat-ayat Allah menjadi saksi atas keberadaan-Nya. Tujuan utama pendidikan Islam adalah pembentukan akhlak dan karakter yang mampu menghasilkan manusia yang berakhlak, berjiwa suci, cita-cita yang hakiki, mengetahui kewajiban dan pelaksanaannya, menghindari perbuatan yang memalukan dan mengingat Allah dalam setiap pekerjaan.

Oleh karena itu, jalan terbaik yang harus ditempuh dalam pendidikan adalah mendidik manusia melalui pendidikan yang bersifat individual dan sosial. Menurut Mahmud Yunus, ada enam hal yang dapat menanamkan sifat individual dan sosial pada diri siswa. Keenam hal tersebut adalah (1) meningkatkan perkembangan akal anak sehingga mampu mengetahui semua yang dibutuhkan dalam hidupnya (2) meningkatkan perkembangan fisiknya sehingga mampu melakukan sesuatu yang dibutuhkan akalnya. dan berpengaruh nyata terhadap dirinya sendiri (3) meningkatkan perkembangan moralnya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat dan dirinya dalam kehidupan yang baik (4) mengajarkan keterampilan kerja sehingga dapat berusaha bertahan hidup (5) mengajarkan yang terbaik cara menggunakan waktu luangnya agar hidupnya lebih bahagia dan lebih baik (6) petunjuk dalam tugas yang harus dilakukan untuk masyarakat, juga dalam haknya untuk dilakukan.

Maknanya seperti seperangkat tujuan yang lengkap untuk mencapai suatu hasil tertentu tanpa menentukan metode yang digunakan untuk memperoleh hasil tertentu tanpa belajar yang direncanakan dan diinginkan. Ciri-ciri relatif seimbangnya antara isi kurikulum ilmu pengetahuan dan seni atau syarat-syarat kurikulum dalam pendidikan Islam. Kurikulum dalam pendidikan Islam dengan kesiapan peserta didik serta minat, kemampuan, kebutuhan dan kesiapan individu mereka.

Komponen kurikulum sekurang-kurangnya meliputi tujuan, struktur program, strategi pelaksanaan yang berkaitan dengan penyampaian pelajaran, penilaian hasil belajar, orientasi penyuluhan, administrasi pendidikan, dan supervisi. Kurikulum pendidikan yang sesuai dengan cita-cita Islam adalah kurikulum yang memuat materi (materi) keilmuan yang mampu berfungsi sebagai sarana menuju tujuan hidup Islami. Agar dapat berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum harus mengandung nilai-nilai Islam intrinsik dan ekstrinsik yang mampu memenuhi tujuan pendidikan Islam.

Peraturan kurikulum, kaedah dan objektif pendidikan Islam hendaklah dikaitkan dengan produk aspirasi mengikut ajaran Islam. Mohammad Al Thoumy Al-Syaibany menyatakan bahawa prinsip umum yang menjadi asas pembentukan kurikulum pendidikan Islam ialah yang pertama iaitu asas agama. Yayasan ini memberikan arah kompas untuk tujuan pendidikan Islam, dengan landasan falsafah, suatu kurikulum pendidikan Islam dapat disusun yang mengandung kebenaran, khususnya dari segi nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini benar.

Dasar ini berarti bahwa kurikulum pendidikan Islam harus disusun dengan memperhatikan tahapan tumbuh kembang yang dilalui peserta didik. Namun harus menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat membentuk kurikulum pendidikan Islam yang holistik, yaitu kurikulum yang memenuhi kebutuhan perkembangan peserta didik dalam unsur tauhid, agama, pengembangan potensi diri sebagai khalifah, pengembangan pribadi sebagai individu. dan pengembangan. dalam kehidupan sosial. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dan mewujudkan harapan manusia sesuai dengan tujuan yang kita perjuangkan.

Metode Pendidikan Islam

Asas-asas agama yaitu asas-asas, landasan-landasan dan fakta-fakta umum dari sumber-sumber agama Islam yaitu Al-Quran dan Sunnah Nabi. Ketiga, terkait dengan motivasi dan disiplin menurut ajaran al-Qur'an yang disebut dengan pahala dan siksa. Ada beberapa petunjuk tentang metode pengajaran Islam di dalam Al-Qur'an, dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Cara ini merupakan salah satu cara yang direkomendasikan oleh Al-Qur'an yang dijelaskan dalam beberapa ayat, di mana manusia secara optimal memfungsikan akalnya untuk mencari kebenaran, sehingga dapat mengoptimalkan logika untuk memahami kebenaran dan kesalahan serta membedakan mana yang benar dan mana yang benar. apa yang salah hanya berdasarkan studi empiris dan bukan keyakinan buta. Al-Qur'an menggunakan retorika yang sangat bervariasi untuk mendorong nalar berpikir tentang 'illat di baliknya. Dialektika ini sangat baik jika digunakan dalam pendidikan karena peserta didik akan merasa puas jika setiap ilmu yang dipelajari, perilaku yang dilakukan, perintah yang dilakukan dan larangan yang dihindari diketahui 'illatnya', bukan hanya karena Allah berfirman ini dan itu. atau karena ilmu menganjurkan ini dan itu, tetapi atas dasar argumentasi yang jelas mengapa hal itu dilakukan.

Pendidikan Islam harus menemukan langkah-langkah dalam inisiasi program pendidikan dan pengajaran, yaitu dengan mengatur langkah-langkah agar guru berpikiran terbuka dan dapat menjawab pertanyaan siswa dengan baik. Metode ini digunakan Al-Qur’an ketika diturunkan, di mana Al-Qur’an diturunkan secara bertahap (munajjaman) sesuai dengan keadaan peristiwa (hadits). Al-Qur'an memerintahkan manusia untuk mencari pengalaman yang dijadikan pelajaran, dan setiap rintangan dicari penyelesaiannya.

Peristiwa masa lalu merupakan sarana yang efektif untuk menghubungkan materi pembelajaran dengan kondisi mental siswa, yang berujung pada kesuksesan. Al-Qur'an menjelaskan bahwa mau'izhah adalah untuk orang yang beriman, juga menjelaskan bahwa mau'izhah terkadang juga datang dari pemimpin, orang tua, nabi, rasul, bahkan dari orang yang lebih kecil, mau'izhah Nabi Ibrahim kepada orang tuanya. Jika demikian, mau'izhah dalam al-Qur'an memberikan wacana utama tentang pendidikan Islam.43 3) Menghargai dan menghukum.

Al-Qur'an mengisyaratkan agar sebelum menghukum atau memuji, terlebih dahulu memberikan peringatan, karena jika tujuan akhir hukuman adalah untuk memperbaiki kesalahan murid, maka peringatan itu adalah janji kepuasan (tarhib) yang harus dipenuhi. Al-Qur'an dalam memberikan pahala sesuai dengan kemaslahatan hidup, tetapi dalam memberikan hukuman dipilih yang lebih mudah dan jika kesalahan diulang, hukuman disesuaikan dengan kondisi agar manusia memperbaiki kesalahannya. merasakan kepahitan dan beratnya hukuman.

Referensi

Dokumen terkait

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH ,URNAL NASIONAL Judul Jumal llmiah Artikel Pengaruh Ekstraks MaserasiThe Hijau Terhadap Apoplosis Sel Granulosa