• Tidak ada hasil yang ditemukan

(7)vii (8)viii ABSTRAK Pelaksanaan Akad Mudharabah Antara Pemilik Kapal Dan Nelayan Oleh Ainani Fitri NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(7)vii (8)viii ABSTRAK Pelaksanaan Akad Mudharabah Antara Pemilik Kapal Dan Nelayan Oleh Ainani Fitri NIM"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

Subjek dalam penelitian ini adalah nelayan dan pemilik perahu di Desa Pasar Palik, Kecamatan Air Napal, Bengkulu Utara. Maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul PELAKSANAAN PERJANJIAN MUDHARABA ANTARA PEMILIK PERAHU DAN NELAYAN DI PASAR PALIK BENGKULU UTARA B. Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan akad mudharabah antara pemilik perahu dan nelayan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan akad mudharabah antara pemilik perahu dengan nelayan di desa Pasar Palki kecamatan Air Napal Bengkulu Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama antara pemilik perahu dengan nelayan di Desa Bontosunggu termasuk dalam kerjasama Mudharabah. 10 Slamet Prihatin, Tesis : “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Kerjasama Nelayan dan Pemilik Kapal (Studi Pada Masyarakat Nelayan Kabupaten Takalar)” (Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar, (2020), hal.53.

Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan dari penelitian ini yaitu pada penelitian ini peneliti membahas tentang pelaksanaan akad mudharabah antara pemilik kapal dan nelayan di Desa Pasar Palik Kecamatan Air Napal. 12Rita Amalia, Disertasi.” Tinjauan Kasus Hukum Muamalah Kerja Sama Pemilik Kapal dengan Nelayan (Studi Kasus di Pelabuhan Muara Angke) Jakarta: Lembaga Ilmu Al-Quran Jakarta (2021) Halaman 7. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah pemilik kapal dan nelayan di Desa Pasar Palik , Kecamatan Galesong, Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara.

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung terkait sistem kerjasama antara pemilik kapal dengan nelayan.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Informan/Subjek Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI

Pemilik Kapal

Nelayan pemilik atau pemilik kapal adalah orang-orang yang mempunyai modal berupa kapal atau perahu, beserta peralatan penangkapan ikannya, dan lebih baik secara ekonomi dibandingkan nelayan swasta. Namun yang dimaksud dengan pemilik-nelayan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Penangkapan Ikan adalah orang atau badan hukum yang dengan hak apa pun mempunyai kuasa atas kapal atau perahu yang digunakan dalam penangkapan ikan dan atas alat-alat penangkapan ikan. Pada tahun 1964 bentuknya sudah ditentukan dengan jelas. Hal ini dapat disebutkan dalam Pasal 3 ayat (2) yang pada pokoknya berlaku bagi perjanjian bagi hasil perikanan: untuk mencegah pungutan liar diperlukan pengawasan dari pemerintah daerah tingkat II, sehingga agar pengawasan dapat efektif maka dibuatlah perjanjian tertulis. pada Pasal 7 ayat (4) mengenai pengakhiran suatu perjanjian yang belum habis masa berlakunya, harus tegas mengenai syaratnya. Untuk mengetahuinya, Anda bisa melihat pada perjanjian tertulisnya.

Tujuan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1964 selain untuk menghindari pungutan liar juga untuk memberikan kewenangan hukum mengenai hak dan kewajiban para pihak yang mengadakan perjanjian. lokasi merupakan suatu perjanjian yang tidak tertulis berdasarkan adat istiadat setempat dimana perjanjian itu diadakan. 40Farida Tuharea, SH., MH. “Perlindungan Hukum Bagi Nelayan Tradisional Dalam Perjanjian Bagi Hasil Perikanan Antara Pemilik Kapal Dengan Nelayan Kecil Di Kabupaten Nabire”. Jurnal pluralisme hukum Vol 5 No 2 Juli 2015. Dalam setiap perjanjian selalu ditentukan hak dan kewajiban para pihak yang terlibat dalam perjanjian.

Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang harus ditaati oleh para pihak, karena perjanjian yang dibuat adalah Undang-Undang baginya sebagaimana disebutkan dalam KUH Perdata Pasal 1338 ayat (1) bahwa segala perjanjian yang dibuat sah berlaku adalah sebagai Undang-undang untuk. mereka yang membuatnya .42. Dalam setiap kerjasama antara dua orang atau lebih mempunyai matlamat yang lebih mudah dicapai apabila dilaksanakan bersama. Kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih melibatkan beberapa pihak seperti pelabur atau yang dipanggil pelabur dan pengurus (buruh).

Masing-masing pihak yang mengadakan perjanjian berhak atas bagian hasil perikanan yang ditentukan menurut adat istiadat Masyarakat yaitu sebesar 8%.

Nelayan

  • Pengertian Nelayan
  • Penggologan Masyarakat Nelayan
  • Posisi Nelayan Dalam Masyarakat Pesisir
  • Pentingnya Pembangunan Perikanan Bagi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pemilik kapal dan nelayan, sistem kerjasama yang digunakan relatif sama. Persentase bagi hasil kerjasama antara pemilik kapal dan nelayan di Desa Pasar Palik berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan awal pada saat perjanjian kerjasama. Perjanjian yang dilakukan antara pemilik perahu dengan nelayan di desa Pasar Palik sesuai dengan syariat Islam karena memenuhi syarat dan ketentuan akad.

Sebaiknya pemilik perahu dan nelayan di Desa Pasar Palik, Kecamatan Air Napal, Bengkulu Utara menggunakan nisbah bagi hasil sebesar 50%:50% karena saling menguntungkan satu sama lain. Judul : Implementasi Akad Mudharabah antara Pemilik Kapal dan Nelayan di Desa Pasar Palik Kecamatan Air Napal Bengkulu. Berdasarkan penelitian di lapangan, praktik koperasi yang dilakukan oleh pemilik kapal dan nelayan di Desa Pasar Palik termasuk dalam kerjasama mudharabah.

Berdasarkan hasil observasi awal di Desa Pasar Palik, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, terdapat aksi partisipasi antara pemilik perahu dan nelayan. Jurnal ini membahas tentang sistem bagi hasil antara pemilik kapal dan nelayan menurut hukum Islam. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang sistem bagi hasil antara pemilik kapal dan nelayan.

Sistem kerjasama antara pemilik kapal dan nelayan hanya sebatas bekerja dan mencapai hasil. Besarnya pembagian keuntungan antara pemilik perahu dan nelayan di Desa Pasar Palik berbeda-beda sesuai dengan dasar kesepakatan dalam membuat perjanjian kerjasama. Perjanjian kerjasama yang terjalin antara pemilik perahu dengan nelayan di desa Pasar Palik dilakukan secara lisan, tidak ada perjanjian tertulis, hanya atas kepercayaan kedua belah pihak.

Adanya akad lisan dan qabul antara pemilik perahu dan nelayan, dan yang melakukan akad adalah perseorangan. Dari tiga skema bagi hasil yang diperkenalkan, masing-masing memberikan manfaat yang sama kepada pemilik kapal dan nelayan. Praktik Akuntansi Risiko Kerugian Usaha pada Koperasi Pemilik Kapal Nelayan di Desa Pasar Palik Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara.

Dalam kerjasama antara pemilik kapal dan nelayan di Desa Pasar Palik, alokasi risiko tiap kapal berbeda-beda. Kerjasama yang dilakukan oleh pemilik kapal dan nelayan di Desa Pasar Palik termasuk dalam kerjasama mudharabah. Dari ketiga bagi hasil yang diterapkan, masing-masing sama-sama memberikan manfaat bagi pemilik kapal dan nelayan.

Tugas resiko yang dilaksanakan di Desa Pasar Palik terdapat 2 sistem kerjasama dimana tugas resiko sepenuhnya ditanggung oleh pemilik kapal.

Tabel 1. DAFTAR SUMBER DAYA ALAM
Tabel 1. DAFTAR SUMBER DAYA ALAM

Gambar

Tabel 1. DAFTAR SUMBER DAYA ALAM
Tabel  2.  Data  Sumber  Daya  Manusia  desa  Pasar  Palik  Kec. Air Napal dapatdilihat pada tabel berikut ini:

Referensi

Dokumen terkait

Mackenzie di Kabupaten Pemalang dan akibat hukum bagi kedua belah pihak dari hasil mediasi tersebut, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengkaji