• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK - Perpustakaan Universitas Negeri Padang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK - Perpustakaan Universitas Negeri Padang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pengembangan Mesin Pembuatan Santan Kering Dengan Menggunakan Prinsip Spray Drying Sebagai Bagian Pengolahan Santan Terpadu

Oleh: Arwizet K, Muhakir, Refdinal

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan untuk membuat dan meneliti Mesin Pembuatan Santan Kering Dengan Menggunakan Prinsip Spray Drying Sebagai Bagian Dari Pengolahan Santan Terpadu. Kegiatan penelitian ini akan dilakukan dalam jangka waktu dua (2) tahun. Tujuan penelitian tahun pertama adalah meneliti tentang karakteristik fisikokimia santan kelapa basah yang akan dijadikan santan kering, perancangan dan pembuatan mesin pembuatan santan kering dan pengujian terhadap unjuk kerjanya. Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin FT.UNP, di Laboratorium Penelitian Kimia Jurusan Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Padang, dan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang, Sumatera Barat.

Dengan didapatkannya karakteristik santan basah dan kinerja mesin pembuatan santan kering pada tahun pertama, maka pada tahun kedua dilakukan pengujian mesin pembuatan santan kering menggunakan santan basah dengan beberapa variasi percobaan, hingga diharapkan diperoleh hasil santan kering yang betul-betul dapat dikonsumsi oleh masyarakat; enak dan gurih. Selanjutnya agar terwujudnya pengolahan santan secara terpadu, maka pada tahun kedua direncanakan dan dibuat mesin kukur kelapa dan mesin pemeras santan sistem ekstrusi. Hal ini dimaksudkan jika pemarutan dan pemerasan dilakukan sendiri akan diperoleh santan yang benar-benar bersih dan tidak tercampur dengan air dan sisa kelapa lain yang sudah basi menempel pada mesin kukur atau mesin peras santan.

Mesin pembuatan santan kering sistem spray drying yang dirancang bangun pada penelitian ini, udara panasnya dihembuskan dengan menggunakan blower dengan sumber panas dari heater listrik. Temperatur udara yang dihembuskan ke dalam ruang pengering dikontrol sedemikian rupa agar tidak merusak produk yang dihasilkan. Proses kerja dari mesin pengering santan sistem spray drying dimulai dari penyemprotan butiran santan oleh pompa melalui sprayer. Butiran santan yang keluar dari sprayer akan berkontak langsung dengan udara panas dalam ruang pengering yang dihembuskan oleh blower. Udara yang dihembuskan oleh blower terlebih dahulu melewati heater listrik yang berfungsi sebagai sumber panas. Hasil kontak langsung antara butiran santan basah dengan udara panas diharapkan akan terjadi butiran-butiran santan kering. Butiran-butiran santan kering ini lalu dikumpulkan melalui mekanisme siklon I dan siklon II, sehingga diperoleh butiran-butiran santan yang siap dikonsumsi.

Pengujian terhadap kinerja mesin pengering diukur dari laju peningkatan temperatur dalam ruang pengering, laju pengeringan dan efisiensi thermal mesin pengering. Dari hasil pengujian terhadap unjuk kerja mesin pengering santan didapat bahwa distribusi temperatur cukup merata sepanjang proses pengeringan berkisar antara 90oC hingga 104oC dengan daya heater 1800-3000W variasi bukaan jendela blower adalah 1/2 dan 1 (penuh). Laju pengeringan berkisar antara 0,0562 kg/detik hingga 0,0582 kg/detik dan efisiensi thermal mesin pengering sekitar 30 hingga 36%.

Analisa kimia yang dilakukan terhadap santan basah dan santan hasil pengeringan ternyata tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Untuk santan dalam kondisi basah kandungan lemaknya 38,84%, protein 3.05% dan karbohidrat 2,50%. Setelah dikeringkan

(2)

kandungan lemaknya 36,77%, protein 3,51% dan karbohidrat 1,55%. Artinya secara teknis mesin pengering santan dengan prinsip spray drying telah sesuai dengan perencanaan. Akan tetapi bentuk wujud santan hasil pengering tidak didapatkan dalam bentuk butiran-butiran santan. Hasil yang diperoleh hanya dalam bentuk gumpalan-gumpalan santan kering yang mengandung banyak minyak.

 

Referensi

Dokumen terkait

• Heat can be defined as enthalpy changes of materials • Specific heat capacity cp : amount of energy needed to raise the temperature of 1 kg of a substance by 1K kJ/kgC or