Pembahasan tentang jihad dan konsep-konsep lanjutan sedikit banyak mengalami pergeseran dan perubahan dalam kaitannya dengan konteks dan lingkungan masing-masing pemikir.1 Di sisi lain, sejumlah orang mengklaim bahwa apa yang disebut jihad d a kbar adalah perjuangan di bidang ekonomi, sosial, dan sosial. , bidang politik dan terutama militer tidak ada alasan untuk memprioritaskan. Karya terbesarnya adalah Tafsir al-Azhar, di mana ia berbicara tentang konteks kesejarahan ayat-ayat Al-Qur'an dan kaitannya dengan peristiwa yang ada di Indonesia saat itu. Salah satu faktornya adalah keinginannya untuk menanamkan semangat dan keimanan Islam pada jiwa generasi muda Indonesia yang sangat berminat untuk memahami Al-Qur'an namun terhalang oleh ketidakmampuan mereka menguasai bahasa Arab.
Karena itu, Tafsir al-Azhar bisa dikatakan sebagai salah satu media Hamk untuk menyampaikan ide-ide barunya dalam menafsirkan Alquran. Karena topik bahasan dalam penelitian ini adalah konsep jihad dalam Tafsir al-Azhar, maka sumber data utama penulis dalam penelitian ini adalah buku Hamk, Tafsir al-Azhar. 7 Tafsir ma ud}u'i adalah penjelasan yang mengumpulkan beberapa ayat Al-Qur'an dengan topik yang sama, semuanya ditempatkan di bawah satu judul, dan kemudian dijelaskan.
Bab ketiga membincangkan pengertian jihad secara umum, di mana penulis akan membincangkan konsep jihad dari sudut al-Quran secara terperinci: definisi jihad, jenis-jenis jihad, ayat-ayat yang berkaitan dengan jihad dan penjelasan perang jihad nabi.Pandangan Hamka tentang jihad terdapat dalam kitab “Tafsir Al-Azhar”. Pada tahun 1948, bapanya berpindah dari Maninjau ke Padang Panjang.12 Pada ketika inilah dia mula belajar al-Quran daripada ibu bapanya sehingga berumur enam tahun.
Karir Intelektual Hamka
Pada tahun 1934 mendirikan Kuliyyatul Muballighin di Padang Panjang dan diangkat menjadi Dewan Konsuler Muhammadiyah Sumatera Tengah. Kemudian pada tahun 1936 pindah ke Medan, di kota ini bersama tokoh Muhammadiyah lainnya seperti Zainal Abidin Ahmad dan M. Yunan Nasution, Hamka mendirikan majalah Pedoma n Masyarakat dan menjadi pimpinannya, aktif dalam gerakan Muhammadiyah Sumatera Timur hingga beliau akhirnya terpilih menjadi pimpinan Muhammadiyah Sumatera Timur pada tahun 1942,34.
Karir intelektual Hamko tidak berhenti sampai di situ, ia pindah ke Jakarta pada tahun 1949, yakni setelah berakhirnya perjanjian Roem Royem.35 Di kota metropolitan ini, ia mengawali kariernya sebagai PNS golongan F di Kementerian Agama, selama beberapa waktu. tahun tepatnya. Dan di tahun yang sama, ia juga menghadiri undangan Universitas al-Azhar Kairo untuk memberikan kuliah tentang pengaruh Muhammad Abduh di Indonesia. Setelah bebas, Hamka kembali menekuni dunia jurnalistik dengan meluncurkan kembali majalah Panji Society pada tahun 1967 yang langsung dikelolanya hingga akhir hayatnya.
Bahkan, berkat ilmu otodidaknya, pada tahun 1974 Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causu (Doktor Sastra) kepada Hamka. Namun karena tugasnya sebagai ketua MUI pada periode pertama cukup berhasil, ia terpilih kembali untuk periode kedua (Munas II) pada tahun 1980.47 Kondisi inilah yang membuatnya tidak bisa berdiam diri di rumah. hingga akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya, lebih tepatnya dua bulan sebelum meninggal yaitu pada tahun 1981.48.
Karya-karya Hamka
Tafsir al-Azhar
Latar Belakang dan Sejarah Penulisan Tafsir al-Azhar
Setelah mengetahui latar belakang penamaan Tafsir al-Azhar, sekarang kita akan membahas tentang latar belakang sejarah penulisan Tafsir al-Azhar. Pada mulanya, tafsir ini hanyalah rangkaian kajian yang dilakukan Hamka saat kuliah pagi di Masjid al-Azhar yang terletak di Kebayoran Baru sejak tahun 1959.54 Salah satu faktornya adalah keinginannya untuk menanamkan ruh dan keimanan Islam di jiwa generasi muda Indonesia yang sangat tertarik untuk memahami Al Quran, namun terhalang oleh ketidakmampuannya menguasai bahasa Arab.
Kecenderungan menulis tafsir juga bertujuan untuk memudahkan pemahaman para mubaligh dan mubaligh, serta meningkatkan kesan penyampaian khotbah-khotbah yang diambil dari sumber-sumber berbahasa Arab.
Bentuk, Metode dan Karakteristik/Corak Tafsir al-Azhar
Pentingnya hal itu terlihat dari berbagai peristiwa yang menimpa masyarakat, antara lain aksi peledakan, penculikan, pembajakan, kekerasan dan lain-lain, yang oleh pelakunya disebut “jihad” atau dihadirkan ke publik dengan label jihad. Sebagian ulama fikih berpendapat bahwa jihad melatih kemampuan membunuh orang kafir dan pemberontak (bugha>t). Mungkin definisi ini lebih tepat dari definisi sebelumnya karena mencakup semua jenis jihad yang dijelaskan oleh Al-Qur'an dan Sunnah.
Makna dan maksud linguistik di atas dapat ditegaskan dengan berbagai ayat Alquran yang berbicara tentang jihad. Diakui salah satu bentuk jihad adalah perjuangan fisik atau perang, namun harus juga diingat bahwa masih ada jihad yang lebih besar dari perjuangan fisik yaitu jihad melawan nafsu 78 Oleh karena itu, dalam pengertian umum, jihad mencakup beberapa hal. Jihad melawan hawa nafsu atau diri (jiha>d a l-na fs) berarti mencurahkan segala upaya dan kemampuan untuk berkomitmen pada aturan Allah SWT dan mengikuti jalan lurus-Nya.
Jihad melawan hawa nafsu meliputi pengendalian diri untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Kecuali orang-orang yang dipelihara oleh Allah dengan karunia-Nya dan ditolong dengan rahmat-Nya. 1) Jihad terkait upaya peningkatan kualitas intelektual; baik untuk pendalaman ilmu umum (non islam) maupun ilmu pengetahuan.
Hal ini karena Allah memerintahkan menuntut ilmu agama dan menyiapkan pahala yang sangat besar bagi penuntut ilmu dan orang-orang yang berilmu. dan ihsan, artinya menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,88. Dari sini kita tahu bahwa salah satu aspek terpenting dari jihad melawan nafsu adalah kita harus melatih jiwa dan diri kita agar bisa memasuki medan perang jihad lainnya. Di antara jihad yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim, ada jihad melawan setan yang dianugerahkan Allah untuk mengganggu manusia, sebagai ujian kebenaran ibadah manusia kepada Tuhannya.
Oleh karena itu, kita melihat bahwa jihad dalam Islam termasuk jihad yang tersembunyi, seperti melawan musuh yang nyata, yang telah menyatakan permusuhannya terhadap umat manusia sejak Adam diciptakan, dan telah mempersiapkan diri dan pasukannya untuk berperang melawan umat manusia dengan segala senjata. Jihad melawan orang kafir adalah jihad yang paling banyak disebutkan dalam teks Al-Qur'an dan As-Sunnah. Jiha>d al-Muna>fiqi>n ini tidak kalah pentingnya dengan jihad-jihad yang telah disebutkan sebelumnya karena terlalu banyak orang yang ingin merusak Islam dari dalam dengan merusak sejarah Islam, memutarbalikkan, atau membuat umat Islam meragukan Din mereka Yang Mulia.
Jihad melawan orang kafir lebih tepatnya dengan menggunakan kekerasan, sedangkan melawan orang munafik lebih tepatnya dengan lidah (dakwa h). Nabi dan umat Islam berkemah di tempat yang hanya berjarak satu jam perjalanan dari Mekkah.
فيلبر دلا نماموي برضامو د اجيل لجرلا نا
Maka janganlah kamu menuruti kehendak orang-orang kafir ini dan perangilah mereka dengan Al-Quran ini, dengan jihad yang sungguh-sungguh." Maksudnya, jangan risau, saiz kamu bukan sebesar kampung, kamu adalah rahmat bagi seluruh alam, teruskan jihad dan berjuang ini, dan senjata yang akan kamu gunakan dalam peperangan yang kamu lalui itu tidak lain dan tidak bukan adalah Al-Quran itu sendiri. Berjuanglah dengan penuh semangat untuk menegakkan Al-Quran selagi kamu masih hidup dalam badan dan walaupun ia datang.
Maka ayat 52 ini sangat mujarab wahyu kepada Muhammad SAW tetapi ia memberi kesan yang besar kepada jiwa kita sebagai pewaris Muhammad kita juga berkewajipan untuk meneruskan jihad ini dengan al-Quran jihad yang besar jihad yang tidak jemu, apabila kita berfikir dengan teliti, kita sedar akan nilai hidup kita dan misi suci kita sebagai umat Islam di dunia ini. Dengan garis panduan sebegini iaitu berjuang menegakkan kalimah Allah, menegakkan al-Quran, kita meneruskan perjalanan. Apatah lagi di akhirat kelak, mereka yang berjuang menegakkan keadilan dan kebesaran Allah akan mendapat tempat yang istimewa di sisi Allah di syurga Jannatun Na'im, mendapat pahala dan pahala amalannya.
Apakah Anda berpikir bahwa Anda akan dibiarkan sendirian, meskipun Allah belum membuktikan siapa di antara Anda yang berjihad dan siapa yang tidak mengambil apa-apa selain Allah dan bukan Rasul-Nya dan tidak beriman, beberapa teman terdekat. 34; Tidak seorang pun akan meminta izin dari kalian orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berjihad dengan harta dan jiwa kalian. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan juga beriman kepada Hari Akhir, yaitu hari penghakiman pahala dan dosa, tidak akan meminta izin untuk tidak ikut berperang, berjuang dan berkorban untuk mendukung agama Allah dengan harta dan nyawa.
Seorang mukmin sentiasa bersedia dan bersedia apabila seruan dan perang Nafir telah sampai kepadanya. Berusahalah untuk menghentikan orang yang zalim dari kezalimannya dan orang kafir di antara kamu menolak kekufurannya. Ini kerana Allah SWT memerintahkan supaya mempelajari agama dan menyediakan pahala yang sangat besar bagi orang yang menuntut ilmu dan orang yang berilmu.126 Allah SWT berfirman.
Jihad melawan hawa nafsu juga adalah tentang amalan dan penerapan ilmu yang diperoleh,127 dengan keimanan dan kebaikan yang sempurna, yang bermaksud menghormati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya,128 firman Allah Ta'ala. dalam Al-Quran. Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, niscaya Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan memberi balasan kepada mereka disebabkan ketakwaan mereka". Dan jika Kami kehendaki, pasti Kami utus seorang pemberi peringatan (rasul) ke muka bumi, maka janganlah kamu mengikuti manusia. Furqan: 51-52).
Aku da n of een ng ora a ng ya ng ngukiliku ber da kwa h kepa da Alla h denga n hujja h ya ng nya ta. Da n Verhalte Ka mi tela h testa of a ng -or a ng sebelum mer eka , Ma ka Verhalte Alla h mengeta hui of a ng -or a ng ya ng.
PENUTUP
Saran