• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE QUEUE TREE DAN PCQ (PEER CONNECTION QUEUE)

N/A
N/A
Ikna awaliyani

Academic year: 2023

Membagikan "OPTIMALISASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE QUEUE TREE DAN PCQ (PEER CONNECTION QUEUE)"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan antara penggunaan metode queue tree dan PCQ (Peer Connection Queue) untuk mengoptimalkan bandwidth Internet. Atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan disertasi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana pada Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo dengan judul “OPTIMISASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN QUEUE TREE AND METODE PCQ (ANTRIAN KONEKSI PEER)". Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis menggunakan topik penelitian yang berjudul “Optimasi Manajemen Bandwidth Jaringan Komputer Menggunakan Metode Queue Tree dan PCQ (Peer Connection Queue)” sebagai media optimalisasi kinerja Departemen Teknik Ilmu Komputer Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan
  • Tinjauan Pustaka

Skripsi ini disusun secara bertahap agar para pembaca dapat lebih mudah memahami isi laporan ini.

LANDASAN TEORI

Jaringan Komputer

Local Area Network adalah jaringan komputer yang cakupan wilayahnya terbatas pada wilayah atau lokasi tertentu. Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang jangkauannya meluas ke satu kota atau lebih (Sudarma S., 2010:4). Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer yang jangkauannya cukup luas, misalnya antar wilayah atau antar negara (Sudarma S., 2010:2).

Gambar 2.2.Metropolitan Area Network  3.  Wide Area Network (WAN)
Gambar 2.2.Metropolitan Area Network 3. Wide Area Network (WAN)

Topologi Tree

Topologi tree memenuhi salah satu ciri dan persyaratan jaringan komputer yaitu skalabilitas, dimana topologi ini dapat beradaptasi dengan kondisi dan kebutuhan, misalnya pada gedung bertingkat berskala besar. Topologi tree merupakan pengembangan dari topologi star, sehingga sangat mudah untuk dikembangkan dengan menambahkan komputer root dan komputer pusat. 5. Pada topologi tree, jika komputer root atau komputer pusat terganggu maka komputer-komputer yang berada di bawah jaringan juga akan terganggu.

Internet

Quality of Service (QoS)

Throughput adalah jumlah total penerimaan paket yang berhasil diamati per tujuan dalam interval waktu tertentu dibagi dengan durasi interval waktu tersebut. Hal ini disebabkan adanya variasi panjang antrian, waktu pemrosesan data, dan juga waktu perakitan kembali paket di akhir perjalanan jitter. Jitter biasa disebut dengan variasi penundaan, erat kaitannya dengan penundaan yang menunjukkan besarnya variasi. penundaan transfer data jaringan. Ini adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari sumber ke tujuan. Latensi dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kemacetan, atau waktu pemrosesan yang lama.

Tabel 2.1 Throughput  Kategori
Tabel 2.1 Throughput Kategori

Router

Target atau tujuan ini bisa berada pada jaringan yang sama maupun pada jaringan yang berbeda, baik secara topologi maupun geografis. Sebuah sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan. Paket komputer atau perangkat lunak khusus untuk menangani koneksi antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat tujuan dan alamat sumber paket data yang melewatinya serta memutuskan rute mana yang akan digunakan dan jalur terbaik bagi paket data tersebut untuk mencapai tujuannya.

MikroTik

  • Pengertian MikroTik
  • Jenis-jenis MikroTik
  • Fitur-fitur MikroTik

MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengubah komputer menjadi router jaringan yang andal, termasuk beberapa fitur yang dibuat untuk jaringan IP dan jaringan nirkabel, cocok untuk digunakan oleh ISP dan penyedia hotspot (Prasetyo Helmi., 2014: 2) . MikroTikRoutrBoard merupakan salah satu produk router embedded dari MikroTik. Board router ini seperti sebuah komputer mini yang terintegrasi karena dalam satu board tersebut tertanam processor, RAM, ROM dan flash memory (Prasetyo Helmi., 2014: 2). Asynchronous: Mendukung dial-in/out serialPPP, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial-on-demand, kumpulan modem hingga 128 port.

Gambar 2.5. Logo MikroTik
Gambar 2.5. Logo MikroTik

Bandwidth

Up Stream adalah bandwidth yang digunakan untuk mengirim data (misalnya mengirim file melalui File Transfer Protocol (FTP) ke salah satu alamat jaringan). Bandwidth rendah adalah bandwidth yang digunakan untuk menerima data (misalnya menerima file atau data dari satu alamat jaringan). Besar kecilnya masing-masing komponen bandwidth mungkin tidak sama atau sama.

Management Bandwidth

  • Simple Queue
  • Queue Tree

Fase ini terdiri dari perbandingan QoS sebelum dan sesudah implementasi Queuing Tree dan PCQ. Di bawah ini adalah tampilan statistik setiap klien menggunakan pohon antrian dan manajemen bandwidth PCQ. Dari pengujian yang telah dilakukan, manajemen bandwidth setelah menggunakannya lebih baik dibandingkan tidak menggunakan spanning tree dan PCQ.

Hal ini karena dengan menggunakan spanning tree dan PCQ transfer data lebih cepat karena bandwidth setiap klien dibagi rata. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode spanning tree dan PCQ, throughput yang dihasilkan tetap berkurang. Delay dan penundaan pengelolaan bandwidth menggunakan metode Queue tree dan anti antrian PCQ lebih sedikit dibandingkan tidak menggunakan Queue tree dan PCQ.

Throughput pada pengendalian bandwidth menggunakan metode antrian pohon antrian dan PCQ lebih sedikit dibandingkan tidak menggunakan pohon antrian dan PCQ. Penggunaan manajemen bandwidth dengan metode Queue Tree dan PCQ (Peer Connection Queue) dapat dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan Departemen Teknik Informatika, karena mengingat banyaknya pengguna Internet yang menyebabkan konsumsi resource melebihi kapasitas. Management Bandwidth Queue Tree dan PCQ (Peer Connection Queue) diharapkan dapat memenuhi kebutuhan Departemen Teknik Informatika.

Gambar 2.8Simple Queue
Gambar 2.8Simple Queue

Peer Connection Queue (PCQ)

WinBox

  • Pengertian WinBox
  • Menu Menu WinBox
  • Perangkat Keras
  • Perangkat Lunak

DHCP Client, Menu ini berfungsi untuk mengaktifkan klien Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) pada perangkat dengan OS MikroTik. Neighbors Menu ini berfungsi untuk melihat informasi mengenai daftar tetangga perangkat yang terhubung dengan perangkat kita. Packing Menu ini berfungsi untuk 'mengemas kembali' paket data yang dikirimkan.

VPLS (Virtual Private LAN Service), Menu ini berfungsi untuk menghubungkan beberapa wilayah geografis terpisah dengan meniru konektivitas domain. Daftar awalan, Menu ini berfungsi untuk menerima, menolak, tindakan yang muncul sesuai aturan lalu lintas. Antrian sederhana, menu ini berfungsi untuk membatasi penggunaan bandwidth klien pada jaringan skala kecil dan menengah.

Flood Ping Menu ini berfungsi untuk melakukan tes ping banjir pada mesin lawan (membanjiri data ping ke suatu host). Traffic Generator Menu ini berfungsi untuk mengevaluasi kinerja DUT (Device Under Test) atau SUT (System Under Test). Pemantauan Lalu Lintas Menu ini berfungsi untuk menjalankan skrip konsol ketika lalu lintas antarmuka melebihi ambang batas tertentu.

Exit, Menu ini berfungsi untuk menutup antar muka windows pada sistem operasi MikroTik yang diakses melalui aplikasi Winbox.

Gambar 2.12Tampilan Quick Set  2.  Interface :
Gambar 2.12Tampilan Quick Set 2. Interface :

Pengumpulan Data

Di bawah ini Anda akan melihat perbedaan kecepatan transfer antara jaringan yang tidak menggunakan Queue Tree dan PCQ dan yang menggunakan Queue Tree dan PCQ. Packet loss antara manajemen bandwidth tanpa Queuing Tree dan PCQ tanpa Queuing Tree dan PCQ mempunyai nilai yang tidak berbeda nyata.

Gambar 3.1 NDLC
Gambar 3.1 NDLC

Prosedur Penelitian

Topologi Jaringan

Topologi jaringan yang digunakan pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo dan topologi yang digunakan untuk simulasi adalah topologi tree. Berikut gambar rancangan topologi jaringan yang akan digunakan pada simulasi implementasi Queue Tree dan PCQ. Di Laboratorium Multimedia dibagi menjadi switch dan access point yang terhubung ke komputer server yang digunakan sebagai layanan untuk komputer pengguna, dan didistribusikan ke router Laboratorium Pemrograman, dimana sebagian besar komputer klien menggunakan access point untuk terhubung ke jaringan. , dan dari router Laboratorium Sistem Informasi disalurkan melalui switch ke Program Studi Informatika untuk menghubungkan pengguna ke layanan Internet.

Yang paling atas adalah Internet Service Provider (ISP) dalam penelitian ini dengan bantuan kabel pada switch laboratorium yang dihubungkan dengan Internet kemudian diteruskan ke router Mikrotik, disini Mikrotik berfungsi untuk mendistribusikan jaringan disini akan didistribusikan untuk berpindah perangkat.

Gambar 3.2 Gambaran Topologi Jaringan Jurusan Teknik Informatika  Pada gambar 3.2 merupakan gambaran topologi jaringan di jurusan Teknik  Informatika,  dari  ISP  (internet  service  provider)  yang  digunakan  universitas  diteruskan  ke  fakultas  Teknik
Gambar 3.2 Gambaran Topologi Jaringan Jurusan Teknik Informatika Pada gambar 3.2 merupakan gambaran topologi jaringan di jurusan Teknik Informatika, dari ISP (internet service provider) yang digunakan universitas diteruskan ke fakultas Teknik

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Perancangan Sistem

Implementasi

  • Kebutuhan Sistem / System Requirements
  • Alur Sistem

Kemudian bandwidth tersebut dibagi ke 2 client, sehingga bandwidth yang didapat masing-masing client saat online adalah 512Kbps. Namun jika hanya 1 pelanggan yang online, maka pelanggan tersebut akan mendapatkan bandwidth penuh yaitu 1024 Kbps. Secara umum teknik Queue Tree dan PCQ akan dibagi rata tergantung jumlah client yang sedang online dengan tujuan untuk menghindari client yang offline karena tidak menerima bandwidth. Queuing tree dan PCQ akan diimplementasikan pada sistem dengan menggunakan aplikasi Winbox dan Wireshark sebagai pendukung yang meliputi proses desain dan analisis, permasalahan implementasi dan pengujian.

Membangun sistem ini memerlukan perangkat fisik dan perangkat lunak yang akan dibangun menjadi suatu sistem berdasarkan topologi yang dirancang. Topologi yang digunakan untuk mengoptimalkan jaringan nirkabel dan melakukan pengujian QoS (Quality of Service) dimana sistem ini memerlukan 1 buah router, 1 buah switch, 5 buah kabel UTP dan 3 buah laptop/PC. Pada Gambar 4.1 terlihat port 1 pada router Mikrotik terhubung dengan kabel ISP (Internet Service Provider) sebagai sumber pengaturan bandwidth komputer client pada jaringan lokal yang tersedia jaringan Internet dan port 2 terhubung. ke switch sebagai penghubung ke komputer client dan 3 Laptop yang digunakan akan terhubung satu sama lain melalui jaringan nirkabel, laptop 1 akan berperan sebagai configurator dan client dimana router Mikrotik akan dikonfigurasi dengan Winbox sebagai aplikasi pendukungnya, sedangkan Laptop 2 dan 3 akan berperan sebagai komputer client dan akan digunakan sebagai hardware untuk pengujian QoS dengan menggunakan Wireshark dan IDM sebagai aplikasi pendukungnya.

Tabel 4.1 Hardware yang digunakan
Tabel 4.1 Hardware yang digunakan

Konfigurasi IP Address Mikrotik

  • Login ke Winbox
  • Rename Interface pada Mikrotik
  • Setting IP Address pada masing-masing Interface
  • Setting NAT
  • Setting Mikrotik untuk Bandwidth Management
  • Setting IP Address pada PC Client

Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai throughput untuk pengendalian bandwidth menggunakan metode Queue tree dan PCQ atau yang tidak menggunakan metode Queue tree dan PCQ.

Gambar 4.4 Langkah 1 riname interface
Gambar 4.4 Langkah 1 riname interface

PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

Pengujian Koneksi

  • Ping dari PC Client ke Mikrotik
  • Test Download pada Client

Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pengelolaan bandwidth dengan metode Quee Tree dan PCQ jauh lebih efisien dan optimal dibandingkan tidak menggunakan metode manajemen bandwidth pada jaringan area lokal nirkabel. Pengujian ini akan menunjukkan perbandingan kualitas jaringan setelah menggunakan metode Quee Tree dan PCQ yaitu dengan menguji kualitas layanan jaringan atau QoS. Setelah melakukan beberapa langkah konfigurasi pada router Mikrotik seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan tes ping pada setiap komputer, baik dari komputer server ke client maupun dari komputer client ke Mikrotik.

Perancangan topologi dan konfigurasi pada router Mikrotik telah berhasil diselesaikan jika tes ping berhasil. Di bawah ini adalah gambar hasil test ping dari masing-masing komputer. Setelah masing-masing komputer berhasil terhubung melalui kabel LAN dan Internet, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dengan melakukan download tes untuk pengujian dan melihat perbandingan kecepatan transfer jaringan menggunakan metode Queue Tree dan PCQ. dan yang tidak menggunakan metode antrian konfigurasi pohon antrian dan PCQ. Setiap client terhubung dengan koneksi internet, client 1 disini berperan sebagai komputer yang menjalankan aplikasi Wireshark dan juga mendownloadnya untuk mendapatkan data uji parameter sehingga dapat membandingkan QoS (Quality of Service) antara jaringan yang menggunakan Queue Tree dan PCQ dengan yang menggunakan Queue Tree. jangan gunakan Pohon Antrian dan PCQ.

Gambar 5.1 Ping dari Client 1 keMikrotik
Gambar 5.1 Ping dari Client 1 keMikrotik

Pengujian Pada Router Mikrotik

Ketika setiap pelanggan melakukan aktivitas online, aplikasi Winbox menampilkan statistik setiap pelanggan. Terlihat pada perbandingan ketiga gambar di atas, besaran bandwidthnya tidak jauh berbeda, yaitu pada gambar klien 1 rata-rata bandwidth yang digunakan.

Gambar 5.12Statistic client 1
Gambar 5.12Statistic client 1

Pengujian Parameter

  • Delay
  • Jitter
  • Throughout
  • Packet Loss

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada saat perancangan dan analisis komparatif QoS terhadap kecepatan download tanpa menggunakan metode antrian Queue tree dan PCQ serta menggunakan metode Queue tree dan PCQ, maka dapat diambil kesimpulan demikian. Berdasarkan hasil diatas terlihat kualitas jaringan dengan menggunakan metode queue tree dan antrian PCQ sudah optimal, hal ini dikarenakan bandwidth yang didistribusikan sesuai dengan aturan yang diterapkan.

Saran

Gambar

Gambar 2.2.Metropolitan Area Network  3.  Wide Area Network (WAN)
Gambar 3.2 Gambaran Topologi Jaringan Jurusan Teknik Informatika  Pada gambar 3.2 merupakan gambaran topologi jaringan di jurusan Teknik  Informatika,  dari  ISP  (internet  service  provider)  yang  digunakan  universitas  diteruskan  ke  fakultas  Teknik
Gambar 4.8 Langkah 3 setting IP Address interface untuk internet
Gambar 4.11 Langkah 1 Setting NAT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2014 ini ialah sistem jaringan komputer Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dengan judul

Pengujian terhadap parameter QOS (Quality Of Service) dengan metode PCQ (Per Connection Queue) pada router mikrotik RB941-2nD-TC disaat kondisi jaringan yang

Dengan hasil pengujian parameter QoS (Quality of Service) terhadap metode HTB (Hierarchical Token Bucket) dengan nilai rata-rata delay: 29,2 ms, througput : 453,2 bps

Cara mengonfigurasi Queue Tree pada Mikrotik RouterBoard RB-750 adalah dengan membuat mangle pada firewall yang terdiri dari pembuatan Mark Connection dan Mark Packet ,

Dari Gambar 5, grafiknya dapat dilihat adanya pengurangan kecepatan transfer rate, disini proses download dan upload dibatasi dengan melakukan pembatasan dengan

Manajemen bandwith menggunakan queue tree dapat diterapkan untuk mengatasi keterbatasan bandwidth, dengan membuat rule mark pada firewall dan membuat rule limitter

Kesimpulan bahwa metode Hierarchical Token Bucket HTB yang lebih unggul dapat di lihat pada perbandingan nilai rata-rata throughput, delay, jitter yang di mana metode HTB selalu unggul

Berdasarkan hasil dari implementasi manajemen jaringan penulis memberikan kesimpulan bahwa Router Mikrotik dapat memanajemen sebuah jaringan menjadi lebih optimal, yang mana dalam