• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agi Aditiya Agasi 1708821010 Kepemimpinan

N/A
N/A
Rio Agung Prabowo

Academic year: 2023

Membagikan "Agi Aditiya Agasi 1708821010 Kepemimpinan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL - JAWAB

Diajukan pada Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia oleh Prof. Dr. Dewi Susita, M.Si.

Nama : Agi Aditiya Agasi Nim : 1708821010

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021

(2)

1. Sebutkan yang anda ketahui tentang gaya-gaya kepemimpinan. Beri contohnya !

2. Uraikan bahwa menjadi pemimpin dapat by born dan by made. Jelaskan dan beri contohnya 3. Gaya kepemimpinan yang seperti apakah bila anda menjadi pimpinan sebuah lembaga

Pendidikan. Jelaskan !

4. Benarkah bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki sifat yang kharismatis. Jelaskan ! 5. Pada kuadran mana seorang Pimpinan Perusahaan seharusnya berada? Jelaskan !

Jawab :

1.

Kepemimpinan menurut Kreitner dan Kinicki (2005, h.299) mengungkapkan bahwa kepemimpinan atau leadership didefinisikan sebagai suatu proses pengaruh sosial dimana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Maka kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk menjadi bawahan dalam mencapai tujuan bersama. Dapat disintesiskan bahwa pemimpin haruslah orang yang adapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama maka daripada itu pemimpin biasanya memiliki beberapa gaya kepemimpinan

Kartono (2002, h.62), menjelaskan bahwa “ gaya kepemimpinan adalah cara kerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya untuk membuat sesuatu” maka dapat disentesiskan bahwa gaya kepemimpinan merupakan sifat dan perilaku pemimpin yang diterapkan kepada bawahannya untuk membimbing bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan.

Adapun gaya-gaya kepemimpinan yaitu sebagai berikut :

Gaya Kepemimpinan Delegatif

Salusu (2006: 195) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan delegatif adalah gaya yang mendorong kemampuan staf untuk mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila staf memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran organisasi. Sedangkan Permadi (2006: 97) mengatakan bahwa dalam gaya kepemimpinan bertipe delegatif ditemukan nilai-nilai pelimpahan kekuasaan atau nilai kepercayaan yang sangat tinggi dari seorang atasan kepada seorang bawahan. Selain itu, nilai pengutusan yang tulus dari seorang atasan sangat kuat, sehingga bawahan dapat membuat keputusan dengan penuh tanggungjawab, walau tetap memperhatikan kemajuan manajernya.

Gaya Kepemimpinan Otoriter

(3)

Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya kepemimpinan yang memuastkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oelh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkanpara bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

.

Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Hasibuan (2017) mengatakan bahwa: Kepemimpinan partisipatif, yaitu jika seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya dilakukan secara persuasif, menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan

.

loyalitas dan partisipasi bawahanya.

Pemimpin memotivasi para bawahan, agar mereka merasa ikut memiliki perusahaan, falsafah pemimpin, pemimpin adalah untuk bawahan, dan bawahan diminta untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dengan memberikan informasi, saran-saran dan pertimbangan. Pemimpin menerapkan sistem manajemen terbuka (open management).

Gaya Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi transaksi antara pemimpin dan bawahan di mana pemimpin akan memberikan reward ketika bawahan berhasil melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan. Pemimpin dan bawahan memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan masing-masing.

Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic adalah gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas tanggung jawab para bawahannya.

2.

Danim (2010:7) menerangkan bahwa ada beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain:

➢ Teori Genetis

Teori ini menerangkan bahwa pemimpin besar (great leader) di lahirkan, bukan dibuat (leader are born, and not made). Penganut teori ini Ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan terbentuk dengan sendirinya karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin. Mitos ini berbahaya bagi perkembanganya regenerasi pemimpin karena yang dipanang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya

(4)

dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Contoh pemimpin ini adalah Ir Soekarno

➢ Teori Sosial

Teori ini manyatakan bahwa pemimpin-pemimpin itu harus disiapkan dan di bentuk, jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, Maka penganut- penganut sosial menyatakan sebaliknya yaitu “leaders are made and not born”. Penganut- penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila di beri pendoidikan dan kesempatan untuk itu. Contoh pemimpin ini adalah Chairul Tanjung

3. Perilaku kepemimpinan yang akan saya terapkan adalah Gaya Kepemimpinan Delegatif dan Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Mengapa? Karena seorang pemimpin lembaga Pendidikan harus,mampu mendorong kemampuan anak didik dan staf dibawah naungannya untuk mengambil suatu inisiatif, dan mandiri itu merupakan contoh dari gaya kepemimpinan delegatif dan untuk gaya kepemimpinan yang cenderung melaksanakan kepemimpinannya secara persuasif, ini sangat berguna untuk membuat keharmonisan antara murid, staf dan pengajar untuk memberikan kesan bahwa pendidik hanya memberikan arahan persuasif agar anak didik mau melakukan tugas-tugas dengan keinginan oleh diri sendiri.

4. Saya rasa pemimpin itu memang harus memiliki karismatik, karena jika pemimpin tidak memiliki karismatik ia cenderung kurang di harga dan dihormati oleh bawahannya kadangkala hal ini terjadi di perusahaan/organisasi, seseorang yang menjadi pemimpin karena lamanya bekerja dan berbagai faktor lainnya bukan karena jiwa pemimpin yang ia miliki pasti bawahannya cenderung kurang menghargai pemimpin tersebut.

5. Menjadi pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan POAC. POAC yaitu Planning,

Organizing, Actuating, dan Controlling. Suatu manajemen bisa dikatakan berhasil jika

keempat fungsi di atas bisa dijalankan dengan baik. Kelemahan pada salah satu fungsi

manajemen akan mempengaruhi manajemen secara keseluruhan dan mengakibatkan tidak

(5)

tercapainya proses yang efektif dan efisien (Ramlan, 2017). Dengan pemimpin yang memiliki planning yang baik diharapkan dapat membawa perusahaan kepada tujuan yang lebih baik pula, setelah planning yang baik pemimpin diharapkan dapat menjalankan Organizing untuk mengarahkan tugas-tugas bawahnnya untuk melakukan tugas sesuai dengan jobdesk lalu pemimpin pula harus menjalankan Actuating yang baik dimana ia dapat memberikan motivasi secara persuasive maupun secara aktif untuk mendorong bawahannya untuk bekerja dengan baik, setelah semua itu pemimpin dapat mengevaluasi/

Controlling bagaimana kinerja bawahnya apakah sudah mencapai target planning yang

telah dibuat pada awal atau tidak

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P.. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartono, Kartini. (2002) Pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta, Rajawali Press.

Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. (2005) Perilaku organisasi. Jakarta, Salemba Empat.

Ramlan, 2017. Pengaruh Fungsi-Fungsi Manajemen Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Prima Swadharma Makassar. Jurnal Riset Edisi XVIII. Vo 3 (007) : 45-56.

Salusu, J,Pengambilan Keputusan Stratejik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utamna. 2006.

Sudarwan Danim, Kepemimpinan Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.7

Referensi

Dokumen terkait

• Agribisnis merupakan usaha yang Agribisnis merupakan usaha yang mempunyai skala bervariasi. Mulai mempunyai