• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Akhlak pada Ayat-Ayat Filantropi dalam Al-Qur’an (Studi Kajian Tafsir Ruh Al-Ma’ani fi Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim wa As-Sab’i Al-Matsani dan Tafsir Khawathir As-Sya’rawi Haul Al-Qur’an Al-Karim)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Aspek Akhlak pada Ayat-Ayat Filantropi dalam Al-Qur’an (Studi Kajian Tafsir Ruh Al-Ma’ani fi Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim wa As-Sab’i Al-Matsani dan Tafsir Khawathir As-Sya’rawi Haul Al-Qur’an Al-Karim)"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

Kajian Tafsîr Rûh Al-Ma‟ânȋ Fȋ Tafsȋr Al-Qur‟ân Al „Azhȋm Wa As-Sab‟i Al-Matsânȋ dan Tafsȋr Khawâthir As-Sya‟râwȋ Haul Al-. Qur'an Al-Karȋm) Tesis. Tesis diploma bertajuk "Aspek Etika Ayat Dermawan dalam Al-Qur'an Kajian Tafsir Rûh Al-Ma'ânȋ. Tesis Diploma bertajuk "Aspek Etika Ayat Dermawan dalam Al-Qur'an, Kajian Tafsir Rûh Al-Ma'ânȋ. .

Sumber primernya adalah Ruh Al-Ma‘âni Fȋ Tefsȋr Al-Kur’ân El-„Azhȋm Wa Es-Sabʼi Al-Matsânȋ karya Al-Alûsi dan Khawâthir Es-Sya’râwȋ Haul El-Kur’ân El-Karȋm Sya'râwi.

Latar Belakang Masalah

نغ َّ

كلا

رل

لا

و َرح

للا

عال ى

لا َج

ولا

Dalam konteks Indonesia, ada satu tradisi yang mendarah daging dalam masyarakat sosial, yaitu gotong royong. Gotong-royong identik dengan kerja sama antar anggota satu sama lain dalam masyarakat yang diikat oleh ikatan kekerabatan umum dalam satu kesatuan ikatan sosial.2 Gotong-royong merupakan cara penerapan gotong royong dalam masyarakat. Ini juga sebagai bentuk upaya menyambung tali kekerabatan antara satu pihak dengan pihak lainnya.

2Muryanti, “Revitalisasi Gotong Royong Untuk Mempererat Persaudaraan Umat Islam di Pedesaan”, dalam Journal of Reflective Sociology, vol.9, No.

ي للّا

ك 9لا

ي ِللّا ل

صل

سل

مأ ا

ظل

مك , ا

لا ْي

يؿ

مك ؟ ا

لا َح 9

خذ

لا ُه

للّا َ

لَع ُللّا ى َّ

ماَّي َ أ

Islam adalah agama cinta dan kasih sayang, sejak awal dikenalkan dengan himpunan sifat-sifat yang ada pada Tuhan yaitu; ar-rahmân, ar-rahȋm5 dan al-jûd al-karȋm. 5 Al-Iz bin Abdissalam mengatakan bahwa suatu wilayah tidak layak bagi Ad-dayyan (orang beragama) jika ia tidak beretika dengan Al-Qur'an atau tidak beretika dengan sifat Ar-Rahmân sesuai dengan kemampuannya. Tidaklah pantas seorang ahli agama yang tidak beretika dengan Al-Qur'an dan sifat-sifat Ar-Rahman sesuai kemampuannya.

Kerana sesungguhnya Allah Yang Maha Berbuat, menyuruh berbuat kebaikan, Yang Maha Pemberi, menyuruh memberi, Yang Maha Baik, menyuruh berbuat kebaikan, Yang Maha Penyeru, menyuruh memberi manfaat, Yang Maha Pengampun, menyuruh memberi pengampunan, Yang Maha Meliputi, memerintahkan untuk menutupi, Yang Maha Kuasa, memerintahkan untuk memperbaiki, Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk menjadi kuat (berani atau perkasa), Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk menjadi hilm, Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk mengetahui, Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk menjadi bijaksana, Yang Maha Pengasih. perintah untuk belas kasihan, Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk bersabar, Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk bersyukur, Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk suci, Yang Maha Kuasa memerintahkan untuk sejahtera. Selagi dia beretika dengan sifat-sifat Tuhan, maka dia layak atau layak untuk menerima wilayah dan keredaannya."

لا ُج ْي

علا َم

ذآ ِرا

وك

خل

Tujuan Penelitian

Menganalisis aspek akhlak ayat-ayat dermawan dalam kitab Tafsir Ruh Al-Ma‟ânȋ Fȋ Tefsȋr Al-Qur‟ân Al „Azhȋm Wa Es-Sab‟i Al-Matsânȋ dan Tafsir Asy-Sya‟âwrâwȋ Sya‟râwȋ Haul. Al-Qur'an Al-Karȋm.

Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

Serta pembahasan instrumen lainnya seperti zakat, infak dan hibah.17 Hanya saja, poin yang ditekankan dalam kajian ini lebih fokus pada kajian fikih. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan etika atau moralitas terkait dengan praktik filantropi di masyarakat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Kedua: Jurnal yang ditulis oleh Muhammad Sa'i (2014) berjudul "Filantropi dalam Al-Qur'an: Kajian Tematik Makna dan Implementasi Perintah Infaq dalam Al-Qur'an".

Jurnal ini membahas bagaimana teks ayat-ayat perintah yang harus dibelanjakan dalam Al-Qur'an dan bagaimana kontekstualnya saat ini. Ketiga: Buku karya Asep Usman Ismail (2012) berjudul ―Al-Qur'an dan Kesejahteraan Sosial. Filantropi dalam Al-Qur'an: Kajian Tematik Makna dan Implementasi Perintah Infaq dalam Al-Qur'an, dalam Majalah Tasamuh, Vol.

Pembahasan yang disajikan di dalamnya cukup sistematis dengan menghadirkan materi Alquran terkait kesejahteraan sosial, kemudian Asep mencoba mengintegrasikannya dengan kondisi sosial saat ini disertai dengan kritik dan gagasan baru.19 Namun seperti penelitian sebelumnya, penelitian inipun belum menyentuh aspek moral pada ayat-ayat filantropi dalam dimensi sufi seperti yang akan penulis bahas dalam penelitian ini. Selain itu juga membahas tentang semangat filantropi yang merupakan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi, namun sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa penelitian ini masih sangat umum dan belum menyentuh filantropi dari seorang sufi. lensa sebagai penulis akan mengkaji 20 Penelitian yang penulis kaji disini akan memberikan nuansa moral bagi masyarakat dalam praktik filantropi sesuai dengan yang terkandung dalam nilai-nilai ajaran Islam, dalam hal ini Al-Qur’an. Masih sama dengan penelitian yang penulis kemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini masih bersifat sangat umum yaitu belum menyentuh aspek moral filantropi ayat-ayat filantropi dari perspektif tafsir sufi yang diulas oleh para pengarang. 21 Maka penelitian ini menjadi titik pembeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu lebih pada bagaimana moralitas praktik filantropi di kalangan umat yang sesuai dengan Al-Qur’an.

Metodologi Penelitian 1. Sifat dan Jenis Penelitian

Dari hasil penelusuran yang penulis lakukan, penulis hanya menemukan kajian-kajian terkait filantropi sebagaimana tersebut di atas, yaitu pembahasan tema filantropi masih bersifat sosial dan belum memahami aspek moral ayat-ayat filantropi dalam tafsir sufi. tersentuh. yang penulis rujuk. Selain itu, penulis juga akan mencoba melihat apakah ada pergeseran makna filantropi yang selama ini ada di kalangan masyarakat. Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai data yang tersedia di perpustakaan untuk menghasilkan data deskriptif.

Metode yang digunakan penulis adalah deskriptif-komparatif-analitik, yaitu dimana penulis terlebih dahulu memaparkan bagaimana pemahaman yang dibangun oleh Al-Lúsi dan Mutawalli As-Sya'râwi mengenai filantropi ayat-ayat dalam kitab tafsirnya. Kemudian penulis akan menganalisis tafsir keduanya untuk mengetahui apa esensi dari wacana filantropi yang dihadirkan oleh Al-Alûsi dan As-Syarawi dalam tafsirnya. Selain itu, penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan sosiologis, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana realitas filantropi yang ada dalam masyarakat sosial.

Kemudian, berdasarkan realitas tersebut akan diupayakan untuk menemukan sintesa (kombinasi) antara realitas norma filantropi yang ada di masyarakat dengan nilai-nilai religi yang terkandung dalam teks tafsir. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data yang diambil dari berbagai jenis buku yang berkaitan dengan tema ini, baik primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu teknik pencatatan, pengumpulan dan pencatatan semua data temuan dalam buku atau literasi lainnya baik primer maupun sekunder dicatat terlebih dahulu dan dikumpulkan dalam map dokumen yang terstruktur dan sistematis.

Sistematika Penulisan

Amalia Fauzia, The Lost of Us Morals, oleh Muhammad Quraish Shihab, majalah, buku dan lain-lain yang berkaitan dengan tema ini. Bab ketiga berisi tentang profil Al-Alûsi dan As-Sya'râwi, antara lain: riwayat hidup, riwayat lahir singkat, riwayat intelektual singkat, guru, murid, metode, sistematika dan pola tafsir, serta tasawuf dalam ranah sosial. , dan tasawwuf sebagai pemurnian filantropi, dan dilanjutkan dengan kilasan antara Al-Alûsi dan As-Sya'râwi dalam wacana filantropi. Bab Empat, bab ini membahas tentang tafsir ayat filantropi dalam tafsir Al-Alûsi dan As-Sya'rai, kemudian dilanjutkan dengan membandingkan dan menganalisis bagaimana tafsir esoterik ayat filantropi dalam pandangan tafsir Al-Alûsi dan Tafsir As-Sya 'râwi , kemudian dilanjutkan dengan bagaimana relevansi tafsir kedua tokoh tersebut berkaitan dengan masa kini.

Bab kelima berupa cover berisi kesimpulan tentang jawaban atas desain masalah yang menjadi pokok bahasan, dan beberapa saran. Pertama, jika mengacu pada uraian tafsir, Al-Alûsi sering menjelaskan bagaimana aspek susunan kalimat atau jumlah al-kalimah, sedangkan As-Sya'râwi memilih jalan ini hanya pada ayat-ayat tertentu. Kemudian, dari sudut pandang analisis moral atau hikmah, kedua tokoh ini sering dideskripsikan saat menjelaskan isi ayat tersebut.

Hanya saja perbedaannya, As-Sya'râwi lebih menekankan pada fakta-fakta yang ada di tengah realitas sosial masyarakat. Kedua, dalam konteks pemaknaan konsep akhlak dalam ayat-ayat filantropi di atas, kedua tokoh ini mengajak pembaca untuk menjadi pribadi yang memiliki solidaritas tinggi dan berbuat lebih baik kepada Allah (hablum minannâs) atau sesama manusia (hablum minannâs). sesuai dengan apa yang Allah dan Rasul ajarkan dan perintahkan. Atau dengan kata lain, dalam hal amalan akhlak dalam ayat-ayat filantropi, kedua tokoh tersebut selain meneladani sifat-sifat Allah, Arrahmân, Arrahȋm, Al-Jûd, Al-kaȋm (cinta memberi, kasih sayang, keluhuran) juga mengajak manusia untuk meneladani sifat-sifat Nabi dan Allah swt., yaitu memberi sesuatu tanpa mengharapkan pujian manusia, mementingkan diri sendiri atau tanpa mengharapkan imbalan apapun kecuali dari Allah swt.

Saran

Al Tirmȋdzȋ, bin Ad-Dhahhâk, bin Mûsâ, bin Sûrah, bin Isâ, Muhammad, Al-Jảmi‘ Al Kabỉr – Sunan Al Tirmidzi, Bairut: Dar Al Gharb Al Islam. Al-Alûsi, Al Husainȋ, bin Abdullâh, Mahmûd, Syhihâbuddȋn, Rúh Al- Ma‘anỉ Fỉ Tafsỉr Al-Qurản Al-„Azhỉm wa As-Sab‘ Al-Matsảnỉ, (Bair Al-Iut: 1 Al-Iut: 4 Al-Iut: 1 ). Darraz, Abddulllah, Al Naba' Al „Azhȋm nzhrât Jadȋdah Fȋ Al Qur'ân, (Riyadh: Dâr Thayyibah Li Al Nasr wa Al Tauzȋ, cet.1,1997) Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fakultas Il.

Faozan Amar, Implementasi Filantropi Islam di Indonesia, Al-Burhan, (Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, (Vol.1, No.1, juni 2017).Ibnu Rajab, bin Syihabuddin, Abul Faraj Abdurrahman, Zanuddin, Imam, Ali, Jâmi' Al “Ulûm wa Al Hikam Fȋ Syarḫ Khamsȋna Hadȋtsan min Jawâmi' Al Kalim, (Bairut: Dar Ibn Katsȋr, cet. 1, 2008) Imzi, Hakim, Husnul, A., Ensiklopedia Tafsir Kumpulan Buku Indah Piliyaanti , Transformasi Tradisi Filantropi Islam: Kajian Model Pemberdayaan Zakat, Infaq, Sadakah Wakaf di Indonesia, (Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam, Vol.-, No. II, Edisi II 2010).

Junaid, Rabi', Abdullah, Manhaj Al Syaikh Al-Alûsi Fi Tafsȋrih, Rûh Al M'âniȋ Fȋ Tafsȋr Al Qur'ân Al 'Azhȋm wa Sab' Al matsânȋ, (disertasi 2011). Jusuf, Chusnan, Filantropi Modern untuk Pembangunan Sosial, (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Vol. 12, No. 01. 2007). Sa'i, Muhammad, Filantropi dalam Al-Qur'an: Kajian Tematik Makna dan Implementasi Perintah Infaq dalam Al-Qur'an, (Jurnal Tasamuh, Vol.12, No.1, Desember 2014).

Setianingsih, Yeni, Menelusuri Pemikiran Al-Alûsi dalam Tafsir Rúh Al Ma'ảni, (Journal of Contemplation, vol. 05, no. 01 2017). Salut, Agus “Akhlak terpuji dan penerapannya di masyarakat”, dalam Koran Misykat Al-Anwar: Jurnal Islam dan Kajian Masyarakat, Vol.3, No.2 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Hadi, ”Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur‟an surat at-Tahrim ayat 6 dalam Tafsir Al-Mishbah” Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri