• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Ayat-Ayat Al-Qur`an tentang Penciptaan Alam Semesta (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dengan Tafsir Departemen Agama RI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kajian Ayat-Ayat Al-Qur`an tentang Penciptaan Alam Semesta (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dengan Tafsir Departemen Agama RI)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI)”

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Tafsir Hadis (S.Ag)

Disusun Oleh : Siti Lutfiah Mahmudah

NIM. 13210550

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2017 M / 1437 H

(2)

ALAM SEMESTA

(Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI)”

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Tafsir Hadis (S.Ag)

Disusun Oleh : Siti Lutfiah Mahmudah

NIM. 13210550

Dosen Pembimbing : Dr. Ali Mursyid, M.A

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2017 M / 1437 H

(3)

i

Semesta (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dengan Tafsir Departemen Agama RI)” yang disusun oleh Siti Lutfiah Mahmudah dengan Nomor Induk Mahasiswa 13210550 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqosyah.

Jakarta, 14 Agustus 2017 Pembimbing

Ali Mursyid, MA

(4)

ii

Semesta (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dengan Tafsir Departemen Agama RI)” oleh Siti Lutfiah Mahmudah dengan NIM: 13210550 telah diujikan pada sidang munaqosyah Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al- Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal Agustus 2017. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag).

Jakarta, 16 Agustus 2017 Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,

Dra. Hj. Maria Ulfah, M.A Sidang Munaqosyah

Ketua Sidang Sekertaris Sidang

Dra. Hj. Maria Ulfa, M.A Dra. Ruqoyah Tamimi

Penguji I Penguji II

Dr. KH. Ahsin Sakho. M, M.A H. M. Ulinnuha, Lc, M.A Pembimbing

Ali Mursyid, MA

(5)

iii

Nama : Siti Lutfiah Mahmudah

NIM : 13210550

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 12 Juli 1995

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul “Kajian Ayat- Ayat Al-Qur`an tentang Penciptaan Alam Semesta (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dengan Tafsir Departemen Agama RI)” adalah benar-benar hasil karya saya, kecuali kutipan-kutipan yang di sebutkan sumbernya. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 14 Agustus 2017

Siti Lutfiah Mahmudah

(6)

iv

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk emi dan bapak

yang sudah bersedia menjadi tangan kanan Allah untuk membesarkan teteh, mendidik teteh, menyayangi teteh, memenuhi kebutuhan teteh selama

mencari ilmu, yang selalu mengalir do‟anya untuk kebaikan teteh, yang mudah-mudahan emi dan bapak di panjangkan umurnya, disehatkan

selalu badannya, dikuatkan selalu dalam mendidik teteh dan adik-adik teteh, di naikkan derajatnya, dilimpahkan rizkinya agar tidak ada kekurangan,

selalu sayang sama teteh dan adik-adik teteh.

Teteh cinta emi dan bapak karena Allah swt.

(7)

v









Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

(8)

vi

melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kajian Ayat-Ayat Al-Qur`an tentang Penciptaan Alam Semesta (Studi Komparatif Tafsir Al-Misbâh dengan Tafsir Departemen Agama RI)”

Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam sang reformasi senjata, suri tauladan umat, yang telah menciptakan bagaimana hidup didunia harus dengan etos kerja yang disiplin, tanpa melupakan hakikat kita sebagai hamba Allah SWT, yakni Habibana Wanabiyyana Wamaulana Muhammad Saw.

Hamdan lillah, tidak henti-hentinya penulis bersyukur kepada Sang Maha Kuasa, sehingga atas kuasa-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan perkumpulan dari perjuangan-perjuangan kecil penulis. Dalam penyelasaian skripsi ini penulis harus mengkolaborasikan antara kesabaran, semangat dan kerajinan, serta senantiasa menjaga ketiganya agar tetap stabil selama masa pengerjaan.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa karya sederhana ini sebenarnya bukanlah mutlak hasil dari kerja keras penulis seorang. Karena banyak sekali sumbangsih dari orang lain dalam proses pengerjaannya. Untuk ini, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah swt, yang Maha Pengasih, Maha Baik dan Maha Top atas setiap kemudahan dan surprise-Nya selama penulis mengerjakan skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA Ibunda kita semua, Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakart.

3. Ibu Dr. Hj. Maria Ulfa, MA Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur‟n (IIQ) Jakarta, atas kesediannya menetujui judul penulis, juga merekomendasikan dospem yang kredibel.

4. Bapak Dr. Ali Mursyid, MA my real guide sejak ide skripsi ini tertuang dalam bentuk proposal satu tahun lalu, sehingga detik- detik terakhir sebelum sidang munaqosyah. Tidak bosan-bosan mengingatkan penulis, baik dalam hal yang berkaitan dengan teknis, maupun dalam hal meluruskan pemahaman. Jazakallah, bapak.

5. Kak A‟yuna, Ibu Mahmudah, Ibu Sami‟ah, Ibu Arbiyah, Ibu Atiqoh, Ibu Mutmainnah, Ibu Muzayyanah dan Ibu Istiqomah.

(9)

vii

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al- Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah membagikan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis mampu memahami banyak hal terkait ilmu-ilmu Al-Qur‟an,

7. Seluruh staf Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah membantu setiap tangga proses yang penulis lalui.

8. Pimpinan dan staf perpustakaan Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, perpustakaan Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Sainteks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan PSQ dan perpustakaan Umum Islam Iman Jama‟ terimakasih atas kesempatannya untuk penulis dalam mencari bahan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.

9. Ibu Hj. Uum Nurhasanah, S.Pd.i dan Bapak H. Mahmudi Roeslan, SQ, bagi penulis tidak ada satu barisan huruf pun yang dapat menggambarkan betapa besar pengorbanannya untuk penulis. I Love Mom and Dad Because Allah.

10. Bapak H. Nasri, terimakasih telah menjadi orang tua kedua untuk penulis, telah memberi banyak argumen-argumen dalam kelancaran skripsi ini.

11. Lucky Pratama, Dalit, Mang Yana dan Mang Aang terimakasih telah memberi semangat kepada penulis dan telah membantu penulis dalam kelancaran skripsi ini.

12. Seluruh anggota Takuy Community yang telah memberikan atmosfer positif dan semangat yang luar biasa membara kepada penulis.

13. Teman-teman angkatan 2013 terkhusus untuk teman-teman Ushuluddin, atas kebersamaan dan supportnya selama masa perkulihan hingga sekarang.

Tak lupa penulis ucapkan permohonan maaf kepada seluruh pembaca jika terdapat kesalahan dalam penulisan meupun menyusunan skripsi ini. Penulis menyadari, masih banyak sekali kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Kesempurnaan hanya milik Allah swt semata dan kekurangan ada pada diri penulis. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif di dunia akdemis, serta memberikan pemahaman baru pada masyarakat.

Jakarta, 14 Agustus 2017

Siti Lutfiah Mahmudah

(10)

viii

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN PENULIS ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi, Pembatasan Dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 9

D. Tinjauan Pustaka ... 9

E. Metodologi Penelitian ... 12

1. Jenis Penelitian ... 12

2. Sumber Data ... 12

3. Metode Pengumpulan Data ... 13

4. Metode Analisis Data ... 13

F. Teknik Dan Sistematika Penulisan ... 13

BAB II PENJELASAN TEORI ALAM SEMESTA A. Teori-Teori Penciptaan Alam Semesta ... 15

1. Teori Stedy State ... 15

2. Teori Oscillating Universe (Big Bang) ... 17

3. Teori Isolasi ... 19

4. Teori Nebula ... 19

5. Teori Tidal/Teori Pasang Surut ... 20

6. Teori Bintang Kembar Dua ... 20

BAB III BIOGRAFI PENULIS DAN PROFIL KITAB TAFSIR A. Tafsir Al-Misbâh Karya Muhammad Quraish Shihab ... 25

1. Biografi Quraish Shihab ... 25

2. Karya-karya Quraish Shihab ... 30

(11)

ix

b. Metode Penafsiran dan Coraknya ... 38

c. Karakter Penulisan ... 40

d. Sumber-Sumbernya ... 41

B. Al-Qur‟an dan Tafsirnya karya Departemen Agama RI ... 41

1. Tim Penyusunan Al-Qur‟an dan Tafsirnya ... 41

2. Profil Tafsir Departemen Agama RI ... 45

a. Metode dan Corak Penulisan ... 45

b. Sistematika Penulisan ... 45

c. Sumber Rujukan ... 46

BAB IV ANALISIS TAFSIR PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI DALAM AL-QUR`AN A. Ayat-ayat Al-Qur`an yang Terkait dengan Penciptaan Langit dan Bumi ... 47

B. Tafsir dari Ayat-ayat yang Terkait dengan Penciptaan Alam Semesta dalam Tafsir Al-Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI ... 48

1. Allah yang Menciptakan Langit dan Bumi ... 48

a. Surah Al-Anbiya` [21]: 30. ... 48

b. Surah Ibrâhin [14]: 19. ... 52

c. Surah An-Nahl [16]: 3. ... 53

d. Surah Asy-Syûra [42]: 29. ... 54

e. Surah Al-Wâqi'ah [56]: 75-76. ... 57

2. Allah yang Menciptakan Langit ... 59

a. Surah Luqmân [31]: 10-11. ... 59

3. Allah Menciptakan Bumi dalam Dua Masa ... 62

a. Surah Fushsilat [41]: 9-10. ... 62

4. Allah Menciptakan Langit dan Bumi dalam Enam Masa .... 65

a. Surah Al-A„râf [7]: 54. ... 65

b. Surah Al-Furqân [25]: 59. ... 69

C. Analisis Komparatif Tafsir Al-Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI ... 71

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73

B. Saran-Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(12)

x Huruf

Arab Nama Huruf

Latin Keterangan

أ alif - Tidak dilambangkan

ة bā` B Huruf “be”

ث tā` T Huruf “te”

ث tsā` Ts Huruf “te” dan “es”

ج jim J Huruf je

ح hā` H Huruf “ha” dengan garis bawah

خ khā` Kh Huruf “ka” dan “ha”

د dal D Huruf “de”

ذ dzal Dz Huruf “de” dan “zet”

ز rā` R Huruf “er”

ش zai Z Huruf “zet”

س sin S Huruf “es”

ش syin Sy Huruf “es” dan “ye”

ص shād Sh Huruf “es” dan “ha”

ض dhād Dh Huruf “de” dan “ha”

ط thā` Th Huruf “te” dan “ha”

ظ zhā` Zh Huruf “zet” dan “ha”

ع „ain „ Koma terbalik di atas hadap

kanan

غ ghain Gh Huruf “ge” dan “ha”

ف fā` F Huruf “ef”

ق qāf Q Huruf “qi”

ك kāf K Huruf “ka”

ل lām L Huruf “el”

و mim M Huruf “em”

ن nun N Huruf “en”

و wāwu W Huruf “we”

ھ hā` H Huruf “ha”

ء hamzah ` Apostrof

ي yā` Y Huruf “ye”

(13)

xi Tanda Vocal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

__َ__

A Harakat Fathah

__ِ__

I Harakat Kasrah

__ُ__

U Harakat Dhammah

 Vokal Panjang Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

ا __ َ__

ȃ Huruf “a” dengan topi di

atas

ي __ ِ__

Î Huruf “i” dengan topi di atas

و __ ُ__

Û Huruf “u” dengan topi di

atas

 Vokal Rangkap Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

__َ__

ي

Ai Huruf “a” dan “i”

__َ__

و

Au Huruf “a” dan “u”

C. Kata Sandang

1) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (لا) qamariyyah ditransliterasi sesuai dengan bunyinya. Contohnya:

ةسقبنا: al-Baqarah تىيدمنا: al-Madînah

2) Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (لا) syamsiyyah ditransliterasi sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai bunyinyaContoh:

مجسنا : ar-rajul ةدّيسنا : as-Sayyidah سمشنا : asy-syams ىمزادنا : ad-Dȃrimî

3) Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan dengan lambang (_ّ_), sedangkan untuk alih aksara dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd.

Aturan ini berlaku umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Contoh:

(14)

xii

4) Ta Marbuthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh:

ِةَدِئْفَلأا : al-Af`idah

تَّيِم َلَْسِلإا تَعِمبَجنا : al-Jȃmi’ah al-Islȃmiyyah

Sedangkan ta marbuthah yang diikuti atau disambungkan (di- washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi huruf “t”. Contoh:

ٌتَبِصبَو ٌتهِمبَع :’Âmilatun Nashibah ى ٰسْب كنا تَيلٱا : al-Âyat al-Kubrȃ

(15)

xiii

Ayat-Ayat tentang Penciptaan Alam Semesta (Studi Komparatif Tafsir Al- Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI”, diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (Strata-1), Fakultas Ushuluddin, Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

Skripsi ini menelaah tentang bagaimana Allah menciptakan Alam Semesta yang sangat luas beserta dengan isinya yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup, penulis mengambil tema ini karena banyaknya teori para ilmuwan yang kerap berubah-ubah, berangkat dari permasalahan ini akhirnya penulis terdorong untuk mengkaji lebih mendalam, bagaimana alam semesta ini tercipta pada titik temu yang pasti dengan mengambil ayat-ayat yang terkait dan menafsirkannya dengan tafsir Al-Misbah dan tafsir Departemen Agama RI, yang mana kedua tafsir tersebut menggunakan metode tahlili.

Pada skripsi ini terdapat 2 pokok permasalahan, Pertama, Apa saja ayat-ayat Al-Qur`an yang berbicara mengenai penciptaan alam semesta serta penafsirannya menurut Al-Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI, Kedua, Bagaimana perbandingan penfasiran antara tafsir Al-Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI juga relevansinya dengan teori Ilmuwan Barat.

Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Research), maka penulis merujuk kepada Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Departemen Agama RI sebagai data primer. Kemudian didukung oleh data dari literature yang berkaitan dengan penelitian ini. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data-data tersebut dikumpulkan kemudian mencari titik persamaan dan perbedaannya melalui pendekatan metode tafsir muqarin.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam tafsir Al-Misbah dan tafsir Departemen Agama RI yang mana kedua tafsir tersebut adalah tafsir tahlili. Al-Misbah mengatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan cara menurunkan hujan dari langit dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan di bumi dan Allah menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam masa, sedangkan dalam tafsir Departemen Agama RI mengatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan cara menaikkan langit ke atas dan membiarkan bumi di tempatnya (di bawah), yakni dengan adanya udara di antara keduanya.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Alam semesta ini tidak berada dalam tatanan yang kacau, tetapi dalam tatanan hukum regular yang teratur. Hukum semesta itu mengatur entitas yang paling kecil serupa atom hingga yang paling rumit seperti galaksi1. Semuanya bergerak dalam tatanan hukum yang baku, tidak bergerak bebas dan kacau. Semuanya bekerja tanpa ada satupun yang berlawanan dengan hukum. Terbit dan terbenamnya matahari, perubahan-perubahan secara regular di wilayah terangnya bulan, berbagai posisi bintang di malam hari, gerak elektron-elektron dalam atom, hukum-hukum fisika, kimia, biologi, geologi dan sebagainya, begitu pula dalam urutan kelahiran, pertumbuhan, kemunduran (fisik), dan kematian tumbuhan serta binatang, semua itu merupakan bukti konklusif adanya hukum alam (Sunnatullâh) yang telah di tentukan sejak azali dan tidak dapat di ubah oleh manusia, di jelaskan dalam Al-Qur`an dengan ungkapan:2









“dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” (QS. Al-A’lâ [87]: 3)

























“hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.”

(QS. Al-Ra’d [13]: 15)

1 Galaksi adalah suatu kelompok yang banyak sekali bintang yang letaknya di angkasa terpisah dari kelompok-kelompok sejenisnya, dan kerap sekali mengandung gas dan debu. Lihat di David Bergamimi, The Universe, di terjemahkan oleh Bambang Hidayat, (Jakarta: Tira Pustaka, 1982), Cet. 1, hal.186.

2 Min Aneesuddin, Buku Saku Ayat-Ayat Semesta, Mengerti Rahasia Alam Nyata dan Gaib dalam Al-Qur`an dan Sains, (Jakarta: Zaman, 2014), Cet. 1, hal. 25-26

(17)

Beberapa waktu lalu dunia pengetahuan digemparkan dengan suara aneh yang terdengar di beberapa tempat di dunia. Beberapa orang berspekulasi bahwa ia adalah suara sangkakala, bahkan sebelum suara ini telah terdengar suara lain dari langit seperti gumaman.3 Tetapi para Saintis menganggap suara itu hanyalah gesekan lempeng bumi atau gelombang magnet yang saling bertabrakan di langit. Seorang peneliti Lapan, Thomas Jamaludin mengatakan jika suara itu bukan dari Bumi.

Beberapa ahli yang meneliti suara ini berkesimpulan bahwa itu hanyalah fenomena “ ”Earth Hum”” atau “ ”dengungan Bumi”” suara ini merupakan suara berfrekuensi rendah yang dapat terdengar oleh sebagian orang di sebagian wilayah. Frekuensi suara ini hanya berkisar 10 Hertz, jauh di bawah minimal frekuensi pendengaran manusia. Para peneliti NASA percaya bahwa suara kebisingan tersebut berasal dari kebisingan latar belakang bumi.4

Sebelum abad modern banyak orang berpikir bahwa alam semesta ini ada dengan sendirinya, mereka yang yakin bahwa alam semesta adalah sebuah ruang besar yang abadi tidak memiliki awal dan tidak pula menemui akhir. semua yang nampak teratur sebenarnya hanyalah ketidak sengajaan belaka. Alam hadir begitu saja dan tidak membutuhkan pencipta. Namun dengan banyaknya teori-teori pengetahuan dan penelitian anggapan di atas dapat di tepis, bahwa di alam semesta terdapat kenyataan yang lebih mencengangkan dibanding keyakinan akan keadaannya yang statis. Dengan demikian, menurut mereka yang berada sebelum abad modern berfikir bahwa keberadaan planet bumi juga tidak pernah mengalami proses bagaimana ia berbentuk karena bumi adalah bagian dari alam semesta yang dikatakan sudah ada dengan sendirinya itu.

Teori tersebut disanggah oleh Edwin Hubble5 dengan mengatakan bahwa alam semesta pasti pernah mengalami proses pembentukan. Ia

3http://.tribunnews.com/internatonal/2015/05/27sebelem-suara-sangkakala- fenomena-gumaman-dari-langit-sempar-gemparkan-dunia. Diakses pada 07 Januari 2017.

4http://britabagus.com/akhirnya-terkuak-asal-usul-terompet-sangkakala. diakses pada 07 Januari 2017.

5 Edwin Hubble memiliki nama asli yaitu Edwin Powell Hubble, (lahir di Missouri, AS, pada tanggal 29 November 1889). Lihat selengkapnya di http://biografiku.com. Diakses pada 25 Januari 2017. Dan (meninggal di San Marino, California, pada tanggal 28 September 1953). Ia adalah seorang astronom, ia pernah mnjadi pengacara dengan membuka pelayanan hukum di Ouseville, Kentucky dan juga pernah menjadi pelatih basket di New Albany, Indiana di sekolah menengah. Lihat selengkapnya di http://hanyatauaja.com.

Diakses pada 25 Januari 2017. Minatnya pada dunia sains dan miseri dalam pembentukam alam semesta terlihat dari hobi membaca buku-buku karangan Julius Varne, misalnya 20.000 Leagues Under the Sea dan From the Eart to the Moon, juga King Solomon’ s Mines karya

(18)

memaparkan, bahwa galaksi selalu bergerak menjauhi bumi, jarak antara galaksi pun selalu bertambah setiap waktu, dan itu berarti alam semesta tidak statis dan selalu berproses. Menurutnya, semua galaksi di alam semesta semula bersatu di satu titik. Hingga kemudian terpecah-pecah karena suatu Dentuman Besar (Big Bang). Rumusan Hubble inilah yang dinamakan teori Big Bang yang menjadi pembuktian tentang proses terbentuknya bumi.6

Dalam Al-Qur`an penciptaan langit dan bumi disebutkan terjadi dengan enam masa, enam masa yang dimaksud Al-Qur`an tidak bisa Henry Rider Haggard. Di masa mudanya ia lebih dikenal sebagai atlet dari pada kegeniusannya. Tujuh kali dia menjadi juara dan sekali saja menduduki peringkat ketiga dalam sebuah kompetisi tingkat sekolah 1906. Pada tahun yang saja rekor lompat tinggi di Illnois berhasil dipecahkannya. Ketika kuliah Hubble melanjutkan minatnya pada bidang olahraga dengan berlatih basket dan tinju. Meski demikian, bukan berarti kuliahnya terabaikan, ia lulus tepat waktu dan ia menjadi sarjana dalam bidang matematika dan astronomi di Universitas Cichago pada tahun 1910. Kemudian dia memilih melanjutkan kuliah hukum di Universitas Oxford, Inggris. Setelah memperoleh biayasiswa Rhodes. Saat itu ia tidak berfikir untuk berkarir dalam bidang sains. Waktu tiga tahun dihabiskannya hingga memperoleh gelar Master of Arts. Pada tahun 1913, Hubble kembali ke AS dan memulai karirnya sebagai pengacara dengan membuka pelayanan hukum di Ouseville, Kenticky. Dia juga sempat menjadi guru sekolah menengah dan pelatih basket di New Albany, Indiana.Kondisi tersebut tidak berlangsung lama setelah dia menyadari bahwa minatnya pada bidang astronomi jauh lebih besar. Oleh karna itu, dia kembali mendalami ilmu astronominya dan bergabung dengan Observatorium Yerkes di Universitas Chicago hingga memperoleh gelar doctor pada tahun1917. Setelah menjalni wajib militer dalam perang Dunia I, Hubble bekerja di Observatorium Mount Wilson di California. Hubble meninggalkan Mount Wilson pada tahun 1942 untuk terlibat dala perang Dunia II, pada tahun 1946, dia menerima penghargaan Medal of Merit atas jasanya yang besar terhadap masyarakat. Pada tahun 1948 dia juga terpilih sebagai Honorary Fellow dari Queen’ s Collage, Oxford atas kontribusinya yang luar biasa bagi dunia astronomi. Sesudah perang berakhir Hubble kembali melanjutkan kegiatannya di Mount Wilson. Saat itu, ia mengalami sedikit kesulitan untuk melakukan penelitian sehingga meyakinkan pengelola Obsevatorium untuk memasang teleskop yang lebih besar agar dapat mempelajari alam semesta lebih baik.

Hubble sendiri ikut menentukan instrumen pada desain Teleskop Hale berdiameter 500 cm yang di pasang di obsevatorium Mount Palomar. Sebagai penghormatan, dia menjadi pemakan perdana pada alat tersebut. Saat itu ia mengatakan "Saya berharap dapat mendapat sesuatu yang diluar dugaan". Rasa penasarannya terhadap misteri alam alam semesta dilanjutkan dengan penelitian baik pada observatorium di Mount Wilson mupun Mount Palomar. Ia meninggal pada saat penelitiannya yang belum selesai. Pantaslah jika teleskop terbaik yang pernah dibangun diluar angkasa dan masih beroperasi sampai sekarang. Dan diberi nama Teleskop Ruang Angkasa Hubble (HST). Untuk mengenang jasanya yang sangat besar dalam bidang astronomi. Sejak diluncurkan tahun 1990. HST telah menghasilkan potret luar angkasa yang menakjubkan. Meskipun sekarang HST berada diambang mas uzurnya, kelak pasti akan lahir generasi-generasi teleskop baru yang akan menemukan sesuatu di luar angkasa yang diluar dugaan untuk menguak rahasia alam semesta. Lihat selengkapnya di http://biografiku.com. Di akses pada 25 Januari 2017.

6 http://www.hanyatauaja.com. Diakses pada 25 Januari 2017.

(19)

disamakan dengan hari-hari yang dimiliki oleh manusia, ia boleh jadi lebih dari itu bahkan sangat lama, hal ini didukung oleh teori pengetahuan akan kemunculan mahluk-mahluk di bumi -setelah suhu bumi dalam keadaan stabil- yang antara jarak satu dan lainnya mencapai ribuan tahun, maka enam masa itu dapat kita andaikan sebagai jangka waktu yang begitu lama. Ada semacam proses yang sengaja Allah sampaikan agar manusia memahaminya.7

Dalam bukunya History of Earth, Agus Sudarmojo, mengatakan bahwa menurut versi sains umur alam semesta sejak peristiwa Big Bang adalah 13,7¹º tahun, terdapat selisih sekitar 20 juta tahun antara perhitungan versi sains Al-Qur`an dan sains murni tetapi perbedaan ini dapat ditoleransi dalam perhitungan kosmologi. Peristiwa big bang ini sangat erat terkait dengan penciptaan bumi yang tercipta kurang lebih 9 milyar setelah peristiwa ledakan dahsyat kosmis.8

Inti dari perdebatan di kalangan Ilmuan Barat yaitu apakah alam ini diciptakan atau ada dengan sendirinya. Sampai muncul teori ledakan dahsyat atau Dentuman Dahsyat (Big Bang), sehingga mereka berkesimpulan bahwa alam semesta ini diciptakan. Jika memang alam semesta ini diciptakan, lalu siapa yang menciptakannya? Ilmuan yang terkenal pada abad ke-20 ini, George Lemaitre9 (1894-1966 M) adalah

7 Mahmud Assyafrawi, Bumi sebelum Manusia Tercipta, (Mutiara Media, 2014), cet. 1,hal. 92.

8 Ir. Agus Haryo Sudarmojo, History of Earth; Menyingkap Keajaiban Bumi dalam al-Quran’ an, (Yogyakarta: Bunyan, 2013), cet. 1, hal. 19.

9 George Lemaitre memiliki nama asli yaitu Monsignor Georges Henri Joseph Édouard Lemaître, (lahir di Charleroi, Belgia, pada tanggal 17 Juli 1894, dan meninggal di Leuven pada tanggal 20 Juni 1966 pada umur 71 tahun). Ia adalah seorang Imam, astronom dan Profesor Fisika di Universitas Katolik Leuven, ia juga adalah orang pertama yang mengusulkan teori perluasan jagat raya yang seringkali disalahhubungkan dengan Edwin Hubble. Selain itu, ia juga merupakan orang pertama yang menemukan hukum Hubble dan membuat perkiraan konstanta Hubble pertama pada tahun 1927, dua tahun sebelum artikel Hubble diterbitkan. Lemaître juga mengusulkan teori ledakan dahsyat sebagai penjelasan mengenai asal usul alam semesta, yang ia sebut dengan ‘ hipotesis atom primeval. Lihat selengkapnya di http://personifikasi-nasional.um-bengkulu.web.id/id1/2775-2653/Geoege- Lema-Tre_230329_ personifikasi-nasional-um-bengkulu. Diakses pada 19 Desember 2016.

George Lemaitre memulai karir ilmiahnya di College of Engineering di Leuven pada tahun 1913. Namun, tahun berikutnya ia terpaksa meninggalkan studynya yang mengikuti wajib militer pada bagian artileri selama Perang Dunia 1. Setelah perang berakhir, ia masuk seminar Maison Saint Rambout milik Keuskupan Agung Malines. Selama di seminar, waktu senggang ia habiskan untuk mempelajari matematika dan sains. Setelah ditahbiskan menjadi pastor pada tahun 1923, ia mempelajari Matematuka dan Sains di Universitas Cambridge.

Tahun berikutnya ia habiskan si Harvard College tObservatory di Cambridge, Massachusetts-Amerika Serikat dan Massachussets Institute of Technology (MIT) dimana ia

(20)

orang pertama yang menyadari apa arti perhitungan Friedman.

Berdasarkan perhitungan ini, astronomi Belgia, Lemaitre, menyatakan bahwa alam semesta mempunyai permulaan dan bahwa ia mengembang sebagai akibat dari sesuatu yang telah memicunya. Dia juga menyatakan bahwa tingkatan radiasi (rate of radiation) dapat digunakan sebagai ukuran akibat (aftermath) dari "sesuatu" itu.10

Lemaitre menggambarkan awal mula alam semesta seperti kembang api yang terbakar, dimana galaksi-galaksi sama seperti percikan bunga api yang menyebar ke mana-mana. Ia yakin inilah saatnya di mana waktu untuk pertama kali ada, ”Suatu hari tanpa hari kemari”. Setelah melalui perdebatan selama beberapa decade, para ilmuan akhirnya menerima teori Big Bang sebagai sebuah fakta. Namun, ketika hampir semua ilmuwan (termasuk matematikawan Stephen Hawking) memprediksikan bahwa gravitasi pada akhirnya akan memperlambat pengembangan alam semesta dan membuat alam semesta mengecil (Shrink) kembali kebentuk awalnya, Lemaitre berkeyakinan bahwa alam semesta akan terus mengembang. Ia berargumentasi bahwa Big Bang merupakan suatu peristiwa yang unik, sementara ilmuwan lain tetap yakin bahwa alam semesta akan kembali mengecil ke bentuk awalnya dan kemudian akan terjadi Big Bang. Demikianlah seterusnya seperti itu.11

Pada saat Edwin Hubble melihat bintang-bintang memancarkan cahaya berwana merah sesuai dengan jaraknya. Ia tersadar bahwa bintang-bintang itu ternyata bergerak menjauhi bumi, juga menjauhi satu dengan yang lainnya. Melihat fenomena ini, Hubble berkesimpulan bahwa tata surya tidaklah statis, namun selalu bergerak atau mengembang. Inilah peluang Hubble untuk merumuskan proses pembentukan bumi dengan meruntuhkan teori lama tentang terjadinya tata surya. Akhirnya, pada tahun 1929, Hubble sudah menemukan rangkaian benang merah dari hasil pengamatannya selama ini. Ia berkeyakinan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan satu kesatuan yang pada akhirnya terpecah-belah karena terjadinya suatu mengambil doctor sainsnya. Ia kemudian kembali ke Belgia dan menjadi professor di Universitas Katolik Leuven. Untuk tesis doctoralnya yang berjudul The Gravitatonal Field in a Fluid Sphere of Uniform Invariant Density According to The Theori of Relativity, Lemaitre mencoba mengamati kembali teori Relativitas Einstein. Lihat juga selengkapnya di http://m.kompasiana.com/sezumodhe/gorge-lemaitre-rohaniwan-dan-ilmuan-penggagasan- the-big-bang-theory_550dcf42a33311c81c2e3d98. Diakses pada 20 Desember 2016.

10 Harun Yahya, Penciptaan Alam Semesta, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2004), Cet.1, hal.15.

11http://m.kompasiana.com/sezumodhe/george-lemaitre-rohaniwan-dan-ilmuwan- penggagas-the-big-bang-theory_550dcf42a33311c81c2e3d98. Di akses pada 20 Desember 2016.

(21)

ledakan besar. Efek dari ledakan yang super dahsyat itulah yang berakibat pada munculnya galaksi dan benda-benda langit yang memiliki orbit masing-masing. Bumi adalah salah satu benda langit yang terbentuk akibat ledakan besar tersebut. Inilah rumusan Hubble yang kemudian kesohor dengan sebutan Teori Big Bang.

Teori Big Bang yang dicetuskan oleh Hubble itu secara mutlak mampu mematahkan dan melumpuhkan keyakinan lama perihal asal- muasal bumi. Ilmuwan terkenal Elbert Einstein12, yang juga merumuskan tentang teori penciptaan alam semesta, menyadari kekeliruannya. Pada tahun 1931, Einstein menemui Hubble untuk mengucapkan selamat dan terima kasih.13

12 Elbert Einstein (lahir di Ulm, Wurttemberg, Germoni pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal di Priceton, New Jersey, U.S pada tanggal 8 April1995). Lihat selengkapnya di https://www.britannica.com. Diakses pada 11 Febrari 2017. Dia adalah seorang Ilmuan Fisika teoritis yang dipandang luas sebagai ilmuan terbesar pada abad ke-20. Ia mengemukakan teori Relatifitas dan juga banyak menyumbang untuk pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Einstein juga merupakan dalang dari terciptanya terkuat di Dunia yaitu ‘ Bom Atom’ yang membuat Jepang menyerah pada tahun 1945. Ia di anugerahi penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya pada Fisika Teoritis". Setelah teori Relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. http://biografiku.com. Diakses pada 11 Februari 2017. Pada saat Einstein kecil, ia mulai mengenyam pendidikannya di Luitpold Gymnasium, Munich. Semasa belajar Einstein sempat dikeluarkan oleh pihak sekolah karena dianggap melakukan hal yang aneh dan tidak wajar seperti anak-anak pada umumnya. Namun ia selalu mendapat juara dibidang matematika. Pada tahun 1896 Einstein melanjutkan pendidikannya di Swiss Federal Polytechnic School until untuk mendalami pengajaran Matematika dan Fisika. Disaat yang bersamaan ia juga bekerja sebagai asisten teknisi di Swiss Patent Office.

Selama bekerja ditempat tersebut, Einstein mendapat pencerahan terkait fenomena alam yang ia amati hingga menghasilkan Teori Relativitas tentang kesetaraan energi dan massa benda E=MC2 (kuadrat) pada tahun 1905. Pada tahun 1911 ia diangkat sebagai Profesor Fisika Teoritis di Praha, namun tak lama kemudian ia kembali lagi ke Zurich. Di tahun 1952 Eintein pernah ditawarkan untuk menjadi Presiden Israel, namun tawaran itu ia tolak, karena merasa dirinya terlali naif di bidang politik. Dia berkomentar "Rumusan Fisika dan Matematika lebih menarik dari pada politik dan menjadi Presiden. Politik adalah kehidupan sekarang dan jangka pendek, sedangkan rumusan adalah sesuatu yang abadi". Lihat selengkapnya di http://m.liputan6.com. Diakses pada tanggal 11 Februari 2017. Dimasa tuanya, ketenarannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasannya atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang dikenal diseluruh dunia. Pada tahun 1999 Einstein dinamakan

"Orang Abadi Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein"

digunakan secara dalam iklan dan barang dagangan lain. Dan akhirnya "Elbert Einstein"

didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya. Sebuah satuan dalam fotokimia dinamai Einstein, sebuah unsur kimia dinamai Einsteinium dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Lihat selengkapnya di http://biografiku.com. Diakses pada 11 Februari 2017.

13 wwwhanyatauaja.com. Diakses pada 25 Januari 2017.

(22)

Setelah mendatangi Hubble, Einstein berpendapat bahwa alam semesta ini memiliki awal mulanya, maka sudah pasti ada yang menciptakannya14 dan jika alam semesta ini ada akhirnya, berarti alam semesta ini tidak abadi dan tentu menciptakannya adalah yang Abadi, yakni Tuhan. Einstein memandang peristiwa dentuman besar sebagai batas awal dari proses seluruh alam semesta yang secara matematika Einstein menganggap suatu proses integrasi.15 Nah disinilah ia yakin bahwa alam semesta pasti ada awalnya dan pasti akan ada akhirnya pula.

Jadi, rumusan Teori Big Bang menjadi salah satu babak penting dalam sejarah ilmu astronom.16

Dari paparan diatas sudah bisa dipastikan bahwa proses pencitaan alam semesta ini memiliki awal dan akhirnya dan tentu itu diciptakan oleh Tuhan. Di sinilah penulis tertarik untuk menjelaskan kajian ayat- ayat Al-Qur`an tentang penciptaan alam semesta dalam tafsir Al-Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI. Berkaitan dengan hal itu, penulis menganggap perlu melakukan penelitian untuk mengetahui apa dan bagaimana penciptaan langit dan bumi menurut Tafsir Al-Misbâh, Tafsir Departemen Agama RI dan bagaimana penciptaan alam semesta menurut beberapa teori menurut ilmuwan sains. Karena pada skripsi ini penulis mengambil judul: “KAJIAN AYAT-AYAT AL-QUR`AN TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA (Studi Komparatif Tafsir Al- Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI)”.”

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis dapat diidentifikasikan dengan beberapa masalah sebagai berikut:

a. Ada beberapa teori penciptaan alam semesta diantaranya adalah teori Big Bang, teori apa saja yang menyebabkan terjadinya penciptaan alam semesta?

b. Tafsir Al-Misbâh dikenal sebagai tafsir yang menyampaikan pesan-pesan Al-Qur`an dalam konteks kekinian dan masa sekarang yang sangat sederhana dan mudah dimengerti, bagaimana teori penciptaan alam semesta menurut tafsir ini?

c. Tafsir Departemen Agama RI dikenal sebagai tafsir yang pembahasannya sangat luas dalam konteks kekinian yang sangat sederhana dan mudah dimengerti, bagaimana teori penciptaan alam semesta menurut tafsir ini?

14 Wisnu Arya Wardhana, Melacak Teori Einstein dalam al-Qur`an, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2005), hal. 146.

15 Wisnu Arya Wardhana, Melacak Teori Einstein dalam Al-Qur`an..., hal. 144.

16 http://wwwhanyatauaja.com. Diakses pada 25 Januari 2017.

(23)

2. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, Untuk memberi arah dalam membatasi masalah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dengan membatasi pembahasan penelitian ini masalah b dan c, yakni tafsir Al-Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI, artinya: Penelitian ini akan meneliti teori penciptaan langit dan bumi dalam penafsiran Al-Qur`an menurut Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya dan tafsir Departemen Agama RI. Penafsiran ini hanya mengkhususkan pada ayat-ayat yang berkaitan dengan penciptaan langit dan bumi.

Ayat-ayat yang akan dibahas adalah ayat-ayat tentang penciptaan langit dan bumi. Penulis menyimpulkan ada empat indikator yang bersangkutan dengan penciptaan langit dan bumi, yakni 1. Allah yang menciptakan langit dan bumi yang terdapat pada surah Al-Anbiya` [21]: 30, surah Ibrâhim [14]: 19, surah An-Nahl [16]: 3, surah Asy-Syûra [42]: 29 dan surah Al-Wâqi'ah [56]: 75-76.

2. Allah yang menciptakan langit yang terdapat pada surah Luqmân [31]: 10-11. 3. Allah menciptakan bumi dalam dua masa yang terdapat pada surah Fushsilat [41]: 9-10. 4. Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa yang terdapat pada surah Al-A‘râf [7]: 54 dan surah Al-Furqân [25]: 59.

Ada dua pendapat yang menjelaskan awal mula terciptanya langit dan bumi, yang Pertama, langit dan bumi awalnya merupakan gumpalan yang padu dan tidak terpisahkan, kemudian Allah pisahkan keduanya dengan cara menurunkan air hujan dari langit dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan di bumi. Yang Kedua, pada awalnya langit dan bumi adalah suatu yang utuh, kemudian Allah pisahkan keduanya dengan cara menaikan langit ke atas dan membiarkan bumi di tempatnya (dibawah).

3. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Apa saja ayat-ayat Al-Qur`an yang berbicara mengenai penciptaan langit dan bumi serta penafsirannya menurut tafsir al-Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI?

b. Bagaimana perbandingan penafsiran antara tafsir Al- Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI juga relevansinya dengan teori Ilmuwan Barat?

(24)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan awal terjadinya semesta menurut teori Para Ilmuwan Barat, Tafsir Al-Misbâh dan tafsir Departemen Agama RI.

2. Untuk menganalisis perbandingan tentang konsep penciptaan alam semesta menurut teori Para Ilmuwan Barat, Tafsir Al-Misbâh dan tafsir Deprtemen Agama RI.

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah keyakinan kita kepada Sang Pencipta atas keagungan ciptaan-Nya.

2. Menambah wawasan dan informasi mengenai proses terjadinya alam semesta dan ilmu pengetuan dalam Al- Qur`an.

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelusuran penulis terdapat beberapa pembahasan yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut:

Muhammad Rusli menulis Skripsi, Fakultas Ushuluddin Program Strata 1 Jurusan Tafsir Hadits tahun 2013, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, yang berjudul "Konsep Penciptaan Alam Semesta dalam Tafsir Al-Misbâh (Tinjauan Tafsir Tematik dan Sains)."

Dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana pandangan M. Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat tentang penciptaan alam dan melihat relevansinya dengan penciptaan alam semesta menurut ilmuan sains.

Disisi lain ada perbedaan antara keduanya jika menurut teori osilasi ada teori ekspansi, dengan adanya teori ekspansi ini, ilmuan sains berpandangan bahwa alam ini tidak ada awal dan tidak ada akhirnya.

Sementara M. Quraish Shihab menyebutkan bahwa awal alam ini dimulai penciptaannya selama enam hari dan berakhir pada saat Kiamat telah tiba.17

UlKhusna Nidaa menulis Skripsi, Fakultas Ushuluddin Program Studi Tafsir Hadis tahun 2013, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

17 Muhammad Rusli, Konsep Penciptaan Alam Semesta dalam Tafsir al-Misbah (Tinjauan Tafsir Tematik dan Sains), (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2013).

(25)

Hidayatullah Jakarta, dengan Judul "Konsep Penciptaan Alam Semesta (Studi Komparatif Antara Teori-M Stephen Hawking dengan Tafsir Ilmi Penciptaan Jagat Raya, Kementrian Agama RI)" dalam skripsi ini membahas tentang diterapkannya materi kuantum untuk menjawab awal alam sementa ini, bemula dengan usaha menggabungkan empat partiker pembawa gaya (gravitasi, elektromagnetik, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir kuat). Maka dihasilkan berturut-turun dimulai dari, teori elektrodinamika kuantum (quantum choromodynamics, QCD), teori terpadu agung (grand unified theory, GUT), teori dawai (string theory), sehingga ditemukan Teori-M yang merupakan teori gravitasi supersimentris yang paling umum dan merupakan satu-satunya kandidat teori alam semesta yang lengkap. Teori yang dipercaya menjadi model alam semesta yang menciptakan dirinya sendiri, walaupun belum dibuktikan. Maka di skripsi inilah akan dibandingkan antara Teori-M Stephen Hawking dengan konsep penciptaan yang ditawarkan oleh Tafsir Ilmi Penciptaan Jagat Raya Kementrian Agama RI.18

Syaean Fariyah menulis Skripsi, Fakultas Ushuluddin Program Studi Tafsir Hadits Tahun 2008, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, yang berjudul “ Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap Ayat-Ayat Tentang Penciptaan Alam Semesta” dalam skripsi ini membahas bahwa penafsiran yang dilakukan oleh M. Quraish Shihab terhadap ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta diterangkan cukup panjang dengan menyajikan data mengenai terbentuknya alam raya beserta isinya dengan mengemukakan kehebatan ilmu yang terkandung di dalamnya, langit (ruang alam) dan bumi (ruang materi) sebelum dipisahkan oleh Allah merupakan sesuatu yang padu. Hal ini berisi bahwa sebelum sistem tata surya terbentuk, alam semesta merupakan satu kumpulan, seperti yang telah disebutkan dalam Al-Qur`an surat al- Anbiya’ ayat 30. Penafsiran yang dilakukan oleh M. Quraish Shihab tidak lepas dari teori-teori ilmu pengetahuan yang ada, namun dari beberapa teori tersebut ada satu yang dapat diterima yakni teori George Gamow seorang fisikawan Rusia yang dikenal dengan teori evolusinya, karena teori ini cukup sesuai dengan sesuai dengan Al-Qur`an: pertama, teori ini bukan hanya menyangkut persoalan terjadinya bumi, langit dan tata surya kita, tetapi menyangkut persoalan alam semesta seluruhnya.

Kedua, kehancuran teori tersebut lebih terperinci, yang menyangkut

18 UlKhusna Nidaa, Konsep Penciptaan Alam Semesta (Studi Komparatif Antara Teori-M Stephen Hawking dengan Tafsir Ilmi Penciptaan Jagat Raya, Kementrian Agama RI), (Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013).

(26)

tentang adanya ledakan serta bahan yang disebut akan menambah kesan adanya persesuaian antara teori dengan Al-Qur`an.19

Rizki Firmansyah menulis Tesis, Program Studi Agama dan Filsafat Konsentrasi Studi Hadits tahun 2015, Universitas Islam Negera (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang berjudul “ Teori Penciptaan Bumi Dan Langit Dalam Tafsir Al-Jawahir Karya Tantawi Jauhari”

dalam tesis ini membahas bahwa penafsiran Thantawi tentang penciptaan alam semesta hanya berdasarkan pada ayat-ayat Al-Qur`an yang menunjukkan arti penciptaannya saja tetapi turut didukung oleh penemuan-penemuan ilmiah tentang kejadian alam, dari banyaknya teori sains tentang penciptaan semesta (bumi dan langit) Tantawi berkesimpulan jika bumi dan langit tercipta karena satu ledakan besar (big bang) iapun sepakat jika asap merupakan materi pembentuk bumi dan langit. Dan sejauh yang penulis amati tafsiran tersebut bersesuaian dengan penelitan-penelitan ilmiah akan teori awal adanya semesta, bahan pembentuknya, proses kejadian bumi yang begitu lama, hingga tingkatan-tingkatan yang ada di langit dan di bumi, kendati semua ayat yang berbicara tentang itu tidak berada di satu tempat.

Di akhir kesimpulan penulispun berusaha menjabarkan proses penciptaan bumi dan langit dari awal hingga akhir terbentuknya.

Kelebihan tafsir ini adalah kajian ayat-ayatnya banyak di dukung oleh data-data sains yang berkembang, bahkan ia lengkapi dengan gambar dan foto-foto tentang bumi, langit, hewan, tumbuhan bahkan organ manusia.

Kekurangannya, data ilmiah yang ia sedikit pun Tantawi kurang mengoreksi data-data ilmiah tersebut. Relevansi penafsiran Tantawi dengan dengan ilmu pengetahuan, bahwa saat ini menjadi urgen mengembangkan pengetahuan berdasar pada isyarat teks suci hingga akhirnya dapat mendekatkan agama dengan ilmu pengetahuan.20

Harun Yahya menulis buku yang berjudul Penciptaan Alam Raya, dalam buku tersebut dibahas tentang: dari mulai Dentuman Besar (Big Bang), sampai keempat dasar gaya fisika, dari reaksi nuklir di bintang- bintang ke struktur atom, semua ditata untuk mendukung kehidupan manusia. Struktur bumi, posisinya diangkasa dan atmosfer, semua dirancang sebagaimana seharusnya. Sifat fisika dan kimia atom-atom

19 Syaean Fariyah, Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap Ayat-Ayat Tentang Penciptaan Alam Semesta, (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, 2008).

20 Rizki Firmansyah, Teori Penciptaan Bumi Dan Langit Dalam Tafsir Al-Jawahir Karya Tantawi Jauhari, (Universitas Islam Negera (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015).

(27)

seperti karbon dan oksigen, atom mulekul seperti air ditata untuk memungkinkan kehidupan manusia. Seluruh alam semesta diciptakan sesuai tujuan tertentu dan dalam keseimbangan, keselarasan dan keteraturan yang sangat luar biasa.21

E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, karena memaparkan data kualitatif, peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan (liberary research) yaitu suatu rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan judul skripsi ini.

2. Sumber Data

Data-data yang diambil untuk penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Data Primer dan Data Sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data ini merupakan sumber rujukan utama dalam penelitian ini. Ada pun sumber primer dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Al-Qur`an dan Terjemahan Departemen Agama RI.

2. Tafsir Al-Misbâh.

3. Tafsir Departemen Agama RI (Al-Qur`an dan Tafsirnya).

b. Sumber Data Sekunder

Selanjutnya yang dimaksud dengan sumber data ini adalah sumber pendukung yang dijadikan rujukan dalam penelitian. Ada pun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tafsir lainnya.

2. Kamus/ensiklopedi, Mu`jam al-Mufahros li al- Fadhil Qur`an.

3. Ilmu Alamiah Dasar.

21 Yahya, Harun, Penciptaan Alam Semesta, (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2004), Cet.1.

(28)

4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi terhadap beberapa literatur. Yaitu dengan menyelidiki sumber-sumber tertulis seperti buku, dokumen, yang uraiannya memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya. Dengan studi Dekumentasi ini, penulusuran pustaka penulis dapat memperoleh data atau informasi dari berbagai sumber tertulis atau dari sumber data yang ada pada informan.

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Historis, melakukan interpretasi ulang terhadap informasi yang terdapat dalam literatur tafsir berdasarkan data-data tafsir yang lebih valid dan kredibel dengan obyek kajian dan literatur pendapat para ilmuwan barat dengan data-data astronomi yang lebih valid. Analisis ini digunakan pada Bab II, yakni pada pembahasan mengenai teori alam semesta dan pada Bab IV, yakni pada pembahasan mengenai penciptaan langit dan bumi dalam kedua tafsir (Tafsir Al-Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI [Al- Qur`an dan Tafsirnya]) yang dimana ayat-ayat yang berkaitan ada kaitannya dengan ayat sebelumnya dan Asbabul Nuzulnya.

2. Komparatif, membandingkan antara data atau informasi dari kedua tafsir (Tafsir Al-Misbâh dan Tafsir Departemen Agama RI [Al-Qur`an dan Tafsirnya]), metode ini akan digunakan pada Bab IV.

Selain itu peneliti juga akan melakukan analisis dengan pemaparan yang argumentatif22 agar penelitian ini lebih sistematis.

F. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik penulisan dalam penelitian ini merujuk pada pedoman pembuatan yang berjudul: Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi

22 Anton Bakker dan Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta:

Kanisius, 1990), hal. 18.

(29)

Institut Ilmu Al-Qur`an(IIQ) Jakarta (Edisi Revisi) yang diterbiskan oleh IIQ Press Cetakan ke-2 tahun 2011.23

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, penulis membagi dengan beberapa Bab yang diuraikan dengan sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

Bab Pertama, merupakan Pendahuluan yang meliputi latar belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Telaah Pustaka, Metode Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Sumber Data, Metode Analisis Data dan Sistematika Penulisan.

Bab pertama ini merupakan pembuka bagi para pembaca agar mengetahui alasan dan latar belakang penulis penelitian dengan tema penelitian tersebut.

Bab Kedua, pada bab ini penulis akan mengulas secara teoritis mengenai teori-teori penciptaan alam semesta.

Bab Ketiga, merupakan sekilas tentang Quraish shihab beserta profil kitab Tafsirnya dan profil Tafsir Departemen Agama RI, yang meliputi biografi, metode, corak, dan karya-karya penafsirannya. Pada bab ini aalah merupakan bab teori, mengingat pentingnya sumber primer untuk para pembaca sebelum masuk pada pembahasan utama yakni menjelaskan menjelaskan biografi para mufassir.

Bab Keempat, mencantumkan ayat-ayat Al-Qur`an yang terkait dengan penciptaan langit dan bumi dan tafsiran ayat al-Qur`an yang berkenaan sesuai dengan Tafsir Al-Misbâh dabn dengan Tafsir Departemen Agama RI. Bab ini merupakan pokok pembahasan utama penelitian skripsi ini. Tujuannya yakni untuk mengetahui bagaimana analisis penafsiran tentang ayat-ayat penciptaan langit dan bumi.

Bab Kelima, merupakan Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan, saran-saran dan daftar pustaka. Bab ini merupakan akhir dari semua pembahasan.

Setelah melewati pintu gerbang penelitian dengan memahami Latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta sistematika penulisan skripsi ini. Kita akan masuk di ruang depan penelitian. Maka selanjutnya penulis akan mulai mengkaji apa saja teori penciptaan alam semesta menurut

23 Huzaemah T. Yanggo, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, (Jakarta: IIQ Press, 2011), cet. 2, h. 22.

(30)

para ilmuwan sains, apa saja ayat-ayat yang berkaitan dengan penciptaan langit dan bumi dan tafsiran dari ayat-ayat yang berkaitan.

(31)

15 BAB II

PENJELASAN TEORI ALAM SEMESTA A. Teori-Teori Penciptaan Alam Semesta Menurut Ilmu Sains.

Alam semesta menjadi tempat tinggal manusia yang terdiri atas benda-benda material yang tidak terhitung banyaknya, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, yang bergerak, yang relatif diam, dan juga beragam energi dalam bentuk panas, cahaya, listrik dan sebagainya. Semua itu memberi kita segala macam kenikmatan material.

Sejenak memandang langit, terutama di malam hari akan memberi kita gagasan tentang betapa luasnya ruang angkasa dan betapa besarnya kekuatan yang bersama-sama menopang benda-benda langit. Pergantian siang dan malam memberi kita rentang waktu dalam bentuk jam, hari, minggu, bulan dan tahun.1

Seabad yang lalu, penciptaan alam semesta adalah sebuah konsep yang diabaikan oleh para ahli astronmi. Alasannya adalah penerimaan umum atas gagasan bahwa alam semesta telah ada sejak waktu tak terbatas. Dalam mengkaji alam semesta, ilmuwan beranggapan bahwa jagat raya hanyalah akumulasi2 materi yang tidak memiliki awal. Tidak ada momen “Penciptaan”, yakni momen ketika alam semesta dan segala isinya muncul.3

Pada umumnya para ahli geologi dan astronomi sepakat bahwa Alam Semesta yang terdiri atas galaksi-galaksi yang terbentuk dari bintang-bintang sudah mengalami perkembangan dari massa besar gas yang semula terdiri, terutama dari hidrogen, sebagai unsur yang paling sederhana. Disini ada lima teori alam semesta menurut ilmu Sains.

1. Teori Steady State

Teori ini berpendapat bahwa materi yang hilang melalui resesi4 galaksi-galaksi, karena pengembungan alam yang berlangsung terus-menerus, diganti materi yang baru saja tercipta sehingga alam semesta yang terlihat tetap berada

1 Mir Aneesuddin, Buku Saku Ayat-Ayat Semesta, Mengerti Rahasia Alam Nyata dan Gaib dalam Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Zaman, 2014), Cet. 1, h. 25

2 Akumulasi adalah pengumpulan, penghimpunan, penimbunan, lihat lebih lanjut di Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), Ed. 2. Cet.

7, h. 21.

3 Harun Yahya, Penciptaan Alam Semesta, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2004), Cet. 1, h. 14

4 Resesi adalah kelesuan/penurunan/mundur, lihat lebih lanjut di Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia… h. 837.

(32)

dalam keadaan tidak berubah (steady State). Artinya, materi terus tercipta di seluruh alam semesta.5 Teori ini ditemukan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold yang menyatakan bahwa alam semesta terus menerus dalam keadaan tetap, tidak berawal dan tidak berakhir.6 Teori ini sama sekali tidak menyebut peristiwa awal yang bersifat khusus pada waktu atau ruang, tidak ada awal maupun akhir karena materi diperbaharui terus-menerus di satu tempat sementara di tempat lain dihancurkan.7 Berdasarkan kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta di manapun dan bagaimanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama walupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama.

Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).

Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan dengan jarak antara galaksi- galaksi dengan bumi dari hasil pemotretan satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, maka makin cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi.

Dari hasil penemuan teori ini menguatkan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi).

Dengan demikian harus ada ledakan (Big Bang) yang memulai adanya pengembangan.8

5 Heru Apriyono, The Big Bang Theory, Teori Terbentuknya Alam Semesta, (Yogyakarta: Narasi, 2013), Cet. 1, h. 54.

6 Supartono Widyosiswoyo. dkk, Ilmu Alamiah Dasar, (Bogor Selatan: Ghali Indonesia, 2004), cet. 4, h. 59.

7 Heru Apriyono, The Big Bang Theory, Teori Terbentuknya Alam Semesta… h. 54.

8 Abdullah Aly, Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet.

6, h. 34-35

(33)

2. Teori Oscillating Universe (Big Bang)

Teori ini juga dikenal sebagai Teori Super Dense atau Teori Big Bang9. Teori ini ditemukan pertama kali oleh George Lemaitre. Teori ini menyatakan bahwa jika alam semesta mengembung pada skala tertentu maka ketika kita pergi kembali dalam waktu, kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat dan tentu akan sampai pada suatu saat ketika semua materi dan energi yang membentuk alam semesta terkonsentrasi di suatu tempat dalam bentuk gumpalan yang sangat padat (super dense agglomeration). Dengan bekerja mundur, dari peringkat resesi galaksi-galaksi yang teramati, ditemukan bahwa galaksi-galaksi itu diduga telah berdekatan satu sama lain sekitar 15 milyar tahun yang lalu.

Dipostulasikan bahwa pada periode itulah terjadi Ledakan Besar (Big Bang), dan kemudian alam semesta mengembung 10³º kali atau lebih dari ukuran aslinya. Akibatnya, gumpalan yang sangat padat berupa materi dan energi berserak menjadi banyak bagian, yang semuanya berjalan dengan kecepatan yang berbeda-beda dan kearah yang berbeda-beda pula. Semua gumpalan padat itu akhirnya berkondensasi membentuk benda-benda langit seperti yang ada sekarang. Pengembungan alam yang teramati ini merupakan kelanjutan proses ini. Teori ini berkonstrasi pada peristiwa spesifik sebagai „Awal‟ alam semesta dan menampilkan suatu evolusi progresif sejak titik itu hingga sekarang10.

Teori ini juga di kemukakan oleh George Gamow, pakar kelahiran Rusia yang bekerja di Amerika, ia menggunakan gagasan bahwa seluruh bahan dan tenaga dalam alam semesta pernah terpadu dalam satu bola padat raksasa. Bola yang terdiri dari neutron dan tenaga pancaran yang dinamainya dengan Ylem11. Yelm meledak kemudian terpancar kealam luas dan menguraikan neutron menjadi proton dan elektron.12 semua neutron serentak berubah menjadi proton dan elekron.

9 Big Bang adalah ledakan besar, dan itu terjadi hanya satu kali di masa lalu dan tidak akan berulang. Lihat selengkapnya di Heru Apriyono, The Big Bang Theory, Teori Terbentuknya Alam Semesta… h. 04

10 Mir Aneesuddin, Buku Saku Ayat-Ayat Semesta, Mengerti Rahasia Alam Nyata dan Gaib dalam Al-Qur’an da Sains… h. 71-74

11 Ylem di baca dengan ailem. Lihat selengkapnya di David Bergamimi, The Universe, di terjemahkan oleh Bambang Hidayat, (Jakarta: Tira Pustaka, 1982), Cet. Dua, h.

170.

12 Supartono Widyosiswoyo. dkk, Ilmu Alamiah Dasar… h. 59.

(34)

Tenaga pancaran itu mengakibatkan zarah-zarah tersebut bergabung dan membentuk atom hidrogen, atom helium dan seterusnya, sampai unsur terberat. Semua unsur yang dikenal dengan manusia dihasilkan selama setengah jam pertama dalam Dentuman Besar lebih kurang kecepatan rentetan reaksi nuklir dalam bom nuklir yang tengah meledak. Kira-kira selama 30 juta tahun semua atom terus melayang ke luar dan alam semesta pun menyejuk. Setelah suhu alam semesta turun sampai 300° di atas nol mutlak semua atom mulai bergabung dan membentuk gas tipis kemudian terbentuklah kawasan gas yang kerapatannya tinggi, dan itu akan menghasilkan galaksi.13

Berlandasan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Ada beberpa massa yang penting selama terjadinya alam semesta, sebagai berikut:

a. Massa batas dinding Planck. Yaitu pada saat alam semesta berumur 10ˉ detik berdasarkan hasil perhitungan Planck.

b. Massa Jiffy, yaitu massa pada saat alam semesta berumur 10‾²³ detik, dengan jari-jari alam semesta 10‾¹³ cm dengan kerapatannya 10 kali kerapatan air.

c. Massa Quark, yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10‾ detik. Pada masa ini partikel-partikel saling bertumpah tindih dan tidak berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron yang mempunyai kerapatan 10 ton tiap sentimeter kubik.

d. Massa pembentukan Lipton, yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10‾ detik.

e. Massa Radiasi, yaitu masa pada saat alam semesta berumur 1 detik sampai satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium mempunyai suhu 10 derajat kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 10 sampai 10 tahun mempunyai suhu 3000 derajat kelvin.

f. Massa pembentukan Galaksi, yaitu pada usia alam semesta 10 -10 tahun. Pada saatu usia ini galaksi

13 David Bergamimi, The Universe, di terjemahkan oleh Bambang Hidayat… h.

170

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini kepuasan pada pimpinan tidak berpengaruh pada kinerja tenaga penjual, sehingga dapat disimpulkan meskipun kinerja tenaga penjual meningkat

Aplikasi ini merupakan aplikasi dari analisa yang terjadi di lapangan bagaimana prosedur penyewaan fasilitas yang ada digambarkan ke dalam rancangan sistem

Sedangkan menurut Holahan dan Gilbert dalam Schabracq (1996) yang menjadi sumber terjadinya konflik peran adalah saat seseorang memiliki anak, komitmen seseorang terhadap

Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian FR Retno Anggraini (2006) dan eddy (2005) yang menyebutkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh pada tingkat pengungkapan

Jumlah produksi jagung respnden di Desa Bange Kecamatan Sangau Ledo dijelaskan sebesar 97,00% oleh faktor-faktor penggunaan benih, jumlah penggunaan pupuk urea, jumlah

Dari analisis data diperoleh hasil: (1) terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat tinggi gaya flop mahasiswa program studi pendidikan olahraga dengan

Penerapan teori humanistik dalam pembelajaran dapat dimodifikasi secara lentur oleh guru, hal ini lebih memberikan ruang kreatifitas yang tidak terbatas pada

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P Saya dengan judul pemanfatan ekstrak daun, biji,kulit gamal(gliricidia sepium) dicampurkan dengan ekstrak akar tuba (derris