PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN
JURNAL PEMBELAJARANKU
Oleh: NANIK YULIATI, S.Pd.SD
AKSI NYATA
Merancang Kegiatan
Pembelajaran Berdiferensiasi
oleh :
NANIK YULIATI, S.Pd.SD
NANIK YULIATI, S.Pd.SD
Guru Kelas VI SDN ketangirejo II
Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan Mahasiswa PPG Guru Tertentu Tahun 2024
LPTK Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.Hamka
IDE APA YANG BAPAK/IBU GURU
DAPATKAN SETELAH BELAJAR TOPIK INI?
1.
Memahami Keberagaman Siswa : Setiap siswa itu unik, mereka memiliki minat, gaya belajar, dan kemampuan yang berbeda. Guru memahami keberagaman ini untuk merancang kegiatan pembelajaran yang efektif dan inklusif.
1.
Pemetaan Kebutuhan Belajar Siswa : Guru dapat melakukan pemetaan kebutuhan siswa untuk menetukan materi, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan masing - masing individu atau kelompok siswa.
2.
Penyusunan Rencana Pembelajaran yang Fleksibel sesuai kebutuhan siswa : Guru dalam menyusun rencana pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, baik dalam hal konten, proses, dan produk yang dihasilkan.
3.
Penilaian yang beragam : Guru dapat menggunakan berbagai jenis penilaian, berupa formatif, maupun sumatif yang dapat menggambarkan kemampuan siswa secara menyeluruh, tidak hanya pada satu aspek saja.
4.
2. MENURUT BAPAK/IBU GURU, PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI SEPERTI APA YANG RELEVAN UNTUK DIKEMBANGKAN DI SEKOLAH BAPAK/IBU GURU?
KEMBANGKAN RENCANA PEMBELAJARAN (RPP/MODUL AJAR) YANG BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI.
Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan disekolah bisa dikembangkan dengan mengetahui keberagaman siswa. yaitu mulai dari gaya belajar, minat, hingga kemampuan akademiknya. Rencana pembelajaran harus mencakup tujuan yang jelas, konten bervariasi sesuai gaya belajar siswa. serta menggunakan metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran. Pengelompokan siswa dapat dilakukan berdasarkan minat, atau kemampuan siswa untuk menyesuaikan kegiatan pembelajaran.
Penilaian juga harus mencakup berbagai aspek kemampuan siswa. serta memberikan umpan balik
yang konstruktif. Kolaborasi dengan teman guru serta komunikasi dengan orang tua juga penting
dalam mendukung kegiatan pembelajaran berdiferensiasi.
PRINSIP PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Pendekatan berdiferensiasi pada pembelajaran MTK di kelas 6 SD Negeri Ketangirejo II yaitu menekankan pada keberagaman kebutuhan belajar peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi diterapkan sebagai
alternatif solusi memperbaiki kualitas pembelajaran
MTK dikelas 6 SDN Ketangirejo II
Pembelajaran berdiferensiasi adalah Pembelajaran yang memberi keleluasaan pada peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik tersebut.
Pembelajaran Berdiferensiasi
MISI PERUSAHAAN
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Proses
Mengacu pada bagaimana murid memahami materi Konten
Teknik apa yang kita ajarkan pada
murid terkait
bahan atau materi
Produk
Terkait bukti yang menunjukkan apa
yang murid telah
pahami
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Menentukan Tujuan Pembelajaran pada Mata Pelajaran MTK Kelas 6 Memetakan kebutuhan belajar siswa
Menyusun Rencana Pembelajaran sesuai kebutuhan siswa
Menentukan berbagai jenis penilaian, yang dapat menggambarkan kemampuan siswa secara komprehensif
Visual Audiotori Kinestetik
MERANCANG PEMBELAJARAN MENETUKAN CP DAN TP
CP :
Berdasarkan pemahaman terhadap konsep perkalian pecahan siswa dapat melakukan operasi perkalian pecahan dengan bilangan asli
Setelah memperhatikan penjelasan video pembelajaran, peserta didik mampu melakukan perkalian pecahan dengan bilangan asli dengan tepat
Setelah memperhatikan penjelasan video pembelajaran, peserta didik mampu melakukan perkalian bilangan asli dengan pecahan dengan tepat
Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menyelesaikan masalah perkalian pecahan dengan bilangan asli dengan tepat
TP :
MERANCANG ASESMEN AWAL
Asesmen menggunakan formatif jawaban singkat
Membuat pertanyaan terbuka
Menyampaikan instruksi kepada siswa
Minta siswa untuk menjawab pertanyaan yang sudah
disediakan sesuai dengan yang mereka ketahui
a.Bagaimana cara menjumlahkan pecahan?
b.Bagaimana mengalikan pecahan dengan bilangan asli dan sebaliknya?
c.Apakah saat mengalikan pecahan
dengan bilangan asli kalian harus
menyamakan penyebut pecahannya
dahulu?
KEGIATAN AWAL 10 MENIT
Pendahuluan :
Guru bersama peserta didik saling memberi dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya masing-masing.
Ketua kelas diminta untuk memimpin doa.
Guru bersama peserta didik membaca teks Pancasila dan menyanyikan lagu
“Indonesia Raya”
Guru bersama peserta didik mengecek kehadiran dengan melakukan presensi.
Apersepsi :
Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk mengingat kembali materi pecahan dengan bentuk pertanyaan sebagai berkut:
“Apa itu pecahan?”
Peserta didik memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
Guru Memberikan pree tes tentang materi pecahan (untuk melihat kesiapan siswa atau asesmen diagnostik kognitif)
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
KEGIATAN INTI 50 MENIT
Diferensiasi Konten
1.Siswa yang memerlukan bimbingan: Fokus pada 3 hal terpenting: pengertian pecahan, cara menulis pecahan, cara melakukan perkalian pecahan.
Siswa yang cukup mahir: Pelajari keseluruhan materi tentang pecahan, termasuk cara mengalikan pecahan dengan bilangan asli, mengalikan bilangan asli dengan pecahan
Siswa yang sudah mahir : Memberikan tantangan tambahan seperti soal-soal aplikasi perkalian pecahan dalam kehidupan sehari-hari atau soal-soal yang memerlukan pemikiran kritis
2.Guru menunjukkan gambar pecahan melalui power point dan peserta didik diminta untuk mengamati gambar tersebut
3.Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang gambar pecahan 4.Guru menyajikan video tentang perkalian pecahan
5.Peserta didik menyimak video tersebut.
6.Setelah mengamati dan menyimak video, guru dan siswa bertanya jawab tentang video pembelajaran
tersebut.
Diferensiasi Proses
7.Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok sesuai instruksi guru
8.Guru membagikan LKPD kepada tiap kelompok untuk diskusi kelompok (KSE Keterampilan Berelasi)
9.Siswa yang memerlukan bimbingan boleh kembali menonton video pembelajaran hingga paham dan didampingi guru untuk mengerjakan LKPD
10.Siswa yang cukup mahir: Diawali dengan modeling, kemudian kerja mandiri, praktik, dan review
Diferensiasi Produk
11.Pada kelompok 1: Siswa diminta mengerjakan LKPD soal cerita tentang perkalian pecahan melalui diskusi kelompok.
12.Pada kelompok 2 : Siswa mengerjakan LKPD soal perkalian pecahan serta membuat kesimpulan
13.Pada kelompok 3 : Siswa mengerjakan LKPD soal perkalian pecahan. Jika mengalami kesulitan dalam pengerjaan LKPD siswa bisa mengulang menonton video pembelajaran
14. Guru mempersilahkan perwakilan kelompok menyajikan hasil LKPD/ presentasi di depan kelas.
KEGIATAN AKHIR 10 MENIT
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
Siswa mengerjakan soal evaluasi sebagai bentuk pemantapan dari materi yang diberikan guru.
Guru bersama siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah berlangsung.
Kegiatan kelas di akhiri dengan doa Bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Pembelajaran berdiferensiasi pada materi perkalian pecahan dengan bilangan asli di kelas enam SDN Ketangirejo II Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap murid sesuai dengan kemampuan belajar mereka. Pada saat awal kegiatan dilakukan asesmen diagnostik kognitif tentang pecahan. ada beberapa siswa dengan cepat mengerjakan dan setelah dianalisis siswa - siswa tersebut mampu menyelesaikan dengan benar, dan ada juga siswa yang belum mampu mengerjakan dengan benar. Untuk kegiatan pembelajaran materi perkalian pecahan ini menggunakan media pembelajaran PPT, Gambar, digunakan untuk siswa yang gaya belajarnya visual, video pembelajaran digunakan untuk siswa yang gaya belajarnya audiotori, serta menggunakan model pembelajaran untuk siswa yang gaya belajarnya kinestetik.
Dalam pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membagi siswa menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat pemahaman mereka: murid yang memerlukan bimbingan, murid yang cukup mahir, dan murid yang sudah mahir. Untuk murid yang memerlukan bimbingan, guru dapat fokus pada tiga hal terpenting dalam perkalian pecahan, seperti memahami konsep dasar pecahan, cara mengalikan pecahan dengan bilangan asli, dan menyederhanakan hasil perkalian. Murid-murid ini dapat bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan satu lembar kerja yang berisi soal-soal dasar. Murid yang cukup mahir dapat diberikan seluruh materi tentang perkalian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengerjakan empat soal lembar kerja kelompok yang mencakup soal-soal dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Pendekatan ini membantu mereka memperdalam pemahaman dan mengasah keterampilan mereka dalam menyelesaikan soal-soal perkalian pecahan. Untuk murid yang sudah mahir, guru dapat memberikan tantangan tambahan seperti soal-soal aplikasi perkalian pecahan dalam kehidupan sehari-hari atau soal-soal yang memerlukan pemikiran kritis. Murid-murid ini dapat mempresentasikan hasil kerja mereka menggunakan soal cerita untuk menjelaskan konsep perkalian pecahan dengan bilangan asli.
Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dilaksanankan dengan baik. Pendekatan diferensiasi ini tidak hanya membantu murid memahami materi sesuai dengan kemampuan mereka, tetapi juga meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka dalam belajar.
Dengan memberikan tantangan yang sesuai, setiap murid merasa dihargai dan didukung dalam proses belajar mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi ini juga mendorong murid untuk lebih aktif dan percaya diri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang tepat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.
REFLEKSI
Nama : Bu EKA NOVIA SARI, S.Si
Tugas / Jabatan : Guru Kelas IV SDN Ketangirejo II
Rancangan pembelajaran dibuat dengan baik karena memfasilitasi beragam gaya belajar peserta didik. Pendekatan diferensiasi yang dilakukan juga berhasil menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan, sehingga siswa terlihat antusias dan aktif selama proses pembelajaran.
Adanya refleksi dan umpan balik pada akhir pembelajaran juga membuat peserta didik lebih memahami materi dan mengetahui perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan saya ingin menerapkannya dikelas saya.
UMPAN BALIK REKAN GURU
Nama : Lamina, S.Pd
Tugas / Jabatan : Guru Kelas I SDN Ketangirejo II
Rancangan pembelajaran berdiferensi yang dibuat sudah sangat baik, saya sangat terinspirasi dengan pembelajaran berdifernsiasi yang mengakomodir keragaman kebutuhan belajar peserta didik
UMPAN BALIK REKAN GURU
DOKUMENTASI KEGIATAN