• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN KONSENTRASI KEAHLIAN PRODUKSI FILM: PRODUKSI FILM

N/A
N/A
Sahid Anwar

Academic year: 2024

Membagikan "ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN KONSENTRASI KEAHLIAN PRODUKSI FILM: PRODUKSI FILM "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

KONSENTRASI KEAHLIAN PRODUKSI FILM

Bidang Keahlian : Seni Dan Ekonomi Kreatif

BIDANG KEAHLIAN : SENI DAN EKONOMI KREATIF PROGRAM KEAHLIAN : BROADCASTING & PERFILMAN MATA PELAJARAN : PRODUKSI FILM

FASE : F

NAMA PENYUSUN : SRI MUTIA WIDIA ASRI, S.Pd.

INSTANSI : SMK NEGERI 5 BANDUNG

(2)

BAGAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

(3)

ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Manajemen

Produksi Film

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis prosedur tahapan produksi, organisasi produksi, sumber daya produksi, ide dan kreatifitas, analisis naskah berdasarkan bidang kerja, analisis rancangan produksi, prosedur praproduksi, produksi dan paska produksi, memahami dokumen praproduksi, produksi dan pasca produksi pada bidang kerja manajemen produksi. Peserta didik mampu melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, melaksanakan tanggungjawab sebagai asisten lokasi dan produksi (production assistant) dengan mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi. Peserta didik juga mampu mengoperasikan perangkat lunak untuk manajemen produksi, dan melakukan perizinan lokasi.

1.1. Memahami analisis rancangan produksi, prosedur praproduksi, produksi dan paska produksi, beserta dokumennya

1.2. Memahami analisis tugas dan pentingnya profesi manajer produksi dalam pembuatan film

1.3. Memahami kemampuan manajerial produksi film 1.4. Memahami perencanaan

awal sebuah produksi film

Tahap 1

1.1.Memahami analisis rancangan produksi, prosedur praproduksi, produksi dan paska produksi, beserta dokumennya

1.2. Memahami analisis tugas dan pentingnya profesi manajer produksi dalam pembuatan film

1.3. Mahami kemampuan manajerial produksi film

1.4. Memahami perencanaan awal sebuah produksi film

Tahap 2

2.1. Memahami analisis kerangka menulis naskah film

2.2. Memahami penerapan keterampilan menulis naskah

2.3. Memahami pengarahan tim kerja produksi film (kru film)

2.4. Memahami komunikasi tata Bahasa film dalam penyutradaraan

Tahap 3

3.1. Memahami analisis pra produksi, produksi penataan kamera dan cahaya pada produksi film 1. Penulisan

naskah dan Penyutradaraan Film

Pada akhir fase F, dengan menggunakan rujukan naskah film yang disediakan bagi peserta didik, peserta didik mampu menganalisis prosedur penulisan naskah film, perumusan ide pokok, tema/logline, basic story, sinopsis, treatment dan skenario, bentuk dan format naskah, jenis naskah, struktur penulisan, dan pengembangan ide penulisan naskah. Peserta didik mampu menerapkan analisis terhadap: naskah, breakdown naskah untuk penyutradaraan, analisis storyboard, perumusan photoboard dan/atau videoboard, pemahaman look dan mood film, fungsi hunting lokasi, perumusan director’s shot atau shot list, bloking pemain, mengarahkan reading, rehearsal, penerapan garis imajiner,

2.1 Memahami analisis kerangka menulis naskah film

2.2 Memahami penerapan keterampilan menulis naskah

2.3 Memahami pegarahan tim kerja produksi film (kru film)

(4)

mengarahkan talent dan kru produksi. Peserta didik dapat melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, dan melaksanakan tanggung jawab kerja. Peserta didik juga mampu berkomunikasi secara lisan dalam bahasa Inggris, menyusun dokumen, laporan, dan lembaran kerja, menyusun laporan kebutuhan fasilitas seluruh aktor atau talent selama proses produksi dan- menyediakan data aktor atau talent yang telah ditetapkan.

2.4 Memahami komunikasi tata Bahasa film dalam penyutradaraan

3.2. Memahami perencanaan

pengoperasian teknik kamera dan pencahayaan

3.3. Memahami penerapan prosedur kesehatan, keselamatan, dan

keamanan di tempat kerja, etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, serta pelaksanaan tanggung jawab kerja

3.4. Memahami pengoperasian dan pengemasan perangkat konstruksi (grip set)

Tahap 4

4.1. Memahami analisis prosedur kerja tata suara film

4.2. Memahami penerapan setting peralatan dan rehearsal dilokasi syuting

Tahap 5

5.1. Memahami analisis prosedur kerja tata artistik produksi film

5.2. Memahami perencanaan desain artistik

5.3. Memahami penerapan rancangan desain artistik dalam bentuk nyata 2. Tata Kamera dan

Tata Cahaya Film

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata kamera dan tata cahaya, pengoperasian kamera dan peralatan pendukung kamera (camera support), analisis naskah, perencanaan kebutuhan lensa dan camera support, framing dan komposisi, camera movement, menganalisis dan memahami prosedur pengoperasian peralatan tata cahaya dan kelistrikan serta teknik pencahayaan. Peserta didik mampu melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, dan melaksanakan tanggung jawab kerja. Peserta didik juga mampu menerapkan skenario, menggunakan slate saat syuting, mendistribusikan data fail digital, menyiapkan perangkat dan pendukung tata cahaya, merapikan dan menyimpan perangkat tata cahaya, mengoperasikan perangkat konstruksi (grip set), melakukan pengemasan perangkat konstruksi (grip set), melakukan pendataan perangkat tata cahaya, memastikan dan memeriksa penempatan titik cahaya, merapikan dan menyimpan peralatan tata cahaya.

2.2. Memahami analisis pra produksi, produksi penataan kamera dan cahaya pada produksi film 2.3. Memahami perencanaan

pengoperasian teknik kamera dan pencahayaan 2.4. Memahami penerapan

prosedur kesehatan, keselamatan, dan

keamanan di tempat kerja, etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, serta pelaksanaan tanggung jawab kerja 2.5.Memahami pengoperasian

dan pengemasan

perangkat konstruksi (grip set)

(5)

3. Tata Suara Film Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata suara.

Peserta didik juga mampu menganalisis naskah berkaitan dengan tata suara, pengoperasian sound recorder dan peralatan pendukungnya, memahami penerapan bloking mikrofon, prosedur pengoperasian peralatan perekaman suara, penyusunan sound report, serta organisasi data hasil perekaman suara. Peserta didik dapat melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, melaksanakan tanggungjawab kerja, melakukan setting peralatan di lokasi syuting, melakukan rehearsal di lokasi syuting.

3.2. Memahami analisis prosedur kerja tata suara film

4.2 Memahami penerapan setting peralatan dan rehearsal dilokasi syuting

Tahap 6

6.1. Memahami analisis prosedur kerja editing film beserta dokumennya

6.2. Memahami pengelolaan editing 6.3. Memahami penyusunan laporan hasil

dan proses kerja editing

6.4. Memahami penyiapan asset 2D dan model 3D

6.5. Memahami analisis pekerjaan motion capture

5. Tata Artistik Film Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi tata artistik film. Peserta didik memahami analisis dan breakdown naskah, master breakdown, script breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa desain set, gambar perspektif, menggambar set dekor, property, wardrobe dan make up dan setting interior dan eksterior sesuai budaya dan masa. Peserta didik juga dapat melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, dan melaksanakan tanggung jawab kerja. Peserta didik mampu menerapkan desain artistik, menjaga continuity saat syuting, menyusun dokumen laporan dan lembaran kerja, mewujudkan rancangan desain artistik dalam bentuk nyata, mewujudkan rancangan desain kostum, make up, dan desain property dalam bentuk nyata.

5.1 Memahami analisis prosedur kerja tata artistik produksi film

5.2. Memahami perencanaan desain artistik

5.3. Memahami penerapan rancangan desain artistik dalam bentuk nyata

(6)

6. Editing Audio dan Video

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska produksi editing film. Peserta didik mampu memahami dan mengidentifikasi dokumen syuting (shooting report dan sound report), manajemen file hasil syuting, dan peralatan/teknologi editing audio visual.

Peserta didik mampu melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi, dan melaksanakan tanggung jawab kerja. Peserta didik juga mampu melakukan administrasi materi hasil syuting, memastikan kelengkapan editing, mendokumentasikan hasil klasifikasi materi syuting, mempersiapkan asset 2D, mengerjakan rendering, mengerjakan clean up, pengerjaan rotoscopic, mengerjakan composite, menyelaraskan kamera tracking dengan rencana objek digital. selanjutnya peserta didik juga mampu mewarnai dan membuat tekstur pada model 3D, melakukan rigging pada model, menggerakan objek animasi dan kamera, mengerjakan lighting/look development, melakukan rendering, mengerjakan composite, melakukan set up, merekam, dan menganalisis pekerjaan motion capture.

6.1 Memahami analisis prosedur kerja editing film beserta dokumennya

6.2 Memahami pengelolaan editing

6.3 Memahami penyusunan laporan hasil dan proses kerja editing

6.4 Memahami penyiapan asset 2D dan model 3D 6.5 Memahami analisis

pekerjaan motion capture

Referensi

Dokumen terkait

Sembilan Matahari menghasilkan bentuk designed film, diekseskusi melalui tiga tahapan proses produksi film yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi, dengan

Pada akhir fase E, peserta didik: a) mampu mendeskripsikan fungsi dan cara kerja sistem komputer, bagaimana komponen-komponen sistem bekerja dan saling berinteraksi, memahami

Pra Produksi merupakan elemen kerja terpenting dalam pembuatan Film Dokumenter, karna pada proses inilah yang menentukan sukses atau tidaknya produksi film

Mandiri Kemandirian peserta didik dibentuk dan dikembangkan antara lain melalui kegiatan: 1 mempelajari Prosedur Operasional Standar POS proses produksi; 2 penyusunan Instruksi Kerja

Menganalisis Kebijakan Khulafaurasyidin Periode klasik/zaman keemasan pada tahun 650 M Peserta didik mampu menganalisis proses lahirnya Daulah Umayyah, perkembangan peradaban dan ilmu

Peserta didik mampu memahami perkembangan proses produksi industri manufaktur mulai dari teknologi konvensional sampai dengan teknologi modern, Industri 4.0, Internet of Things,

ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PER ELEMEN Elemen Capaian Pembelajaran Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta, prosedur dengan

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Mengaplikasikan layanan room service dan menerima serta menyimpan persediaan barang Mengaplikasikan layanan akomodasi reception dan menyajikan informasi,