Pengaruh paparan lagu dewasa tentang cinta terhadap imitasi bahasa pada anak di SD Perumnas Antang II/1 Kota Makassar. Lalu apakah lagu-lagu dewasa tersebut mempengaruhi pembelajaran bahasa anak dalam perkembangannya? Apakah fenomena peniruan bahasa yang dilakukan anak-anak merupakan bentuk seringnya mereka mengonsumsi lagu-lagu dewasa?
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh paparan lagu roman dewasa terhadap imitasi bahasa pada anak di SD Perumnas Antang II/I Kota Makassar?”. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi dan juga menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh paparan lagu dewasa terhadap peniruan bahasa masa kanak-kanak di SD Inpres Perumnas. Antang II/I.
Secara Praktis a. Bagi guru
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman bahwa ada pengaruh dari lagu-lagu orang dewasa yang didengarnya dengan menirukan bahasanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, memperkaya ilmu pengetahuan, selain itu juga dapat menjadi sumbangan pemikiran atau bahan evaluasi bagi media dan pencipta lagu dalam produksi lagunya agar semakin meningkat sehingga berpikir. juga untuk produksi lagu anak-anak.
Hasil Penelitian yang Relevan
Selpi Sari Ayu (2012) berjudul Pengaruh Tayangan Raja Gombal di Trans7 Terhadap Perilaku Meniru Bahasa Gaul. Hal ini terlihat dari 112 responden yaitu variabel X 0,652 dan variabel Y 0,684 yang diperoleh dengan menggunakan rumus alpha Cronbach dengan nilai kritis 0,6 Uji hipotesis menggunakan rumus uji f. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara menonton reality show Raja Gombal di Trans7 terhadap perilaku meniru bahasa gaul dengan Fhitung 409,891 >.
Pengertian Pengaruh
Pengertian Terpaan
Pengertian Lagu
Musik yang sangat populer atau dicari adalah dari kategori pop, misalnya lagu seperti Andmesh Kamaleng - Cinta Luar Biasa, Judika - Cinta Karena Cinta, Kasmaran - Jazz dan lain-lain. Interval (tempo) lagu remaja dan dewasa melebihi 1 oktaf dan bahasa yang digunakan rumit atau tidak sederhana. Saat aku melihatmu selingkuh. Sakitnya itu disini. Hatiku sakit. Sakitnya itu disini. Anda selingkuh. Peniruan dapat terjadi ketika seseorang melakukan tindakan meniru, baik secara sadar maupun tidak, terhadap perilaku orang lain.
Peniruan lebih mudah diamati dibandingkan dapat diidentifikasi, namun identifikasi merupakan efek media yang lebih persisten dan signifikan. Teori pembelajaran sosial secara bersamaan melihat bagaimana imitasi dan identifikasi dapat menjelaskan bagaimana orang belajar melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain di sekitar mereka.
Pengertian Anak-anak
Pemerolehan bahasa, yang paling mengesankan pada anak-anak yang belajar bahasa, sangat bervariasi dan rumit sehingga kadang-kadang tampak seperti sebuah keajaiban. Anak ekspresif cenderung menggunakan kata benda. kata ganti) dalam menyusun kalimat, sedangkan anak tipe referensi cenderung menunjukkan kemampuan mengartikulasikan kalimat dengan lebih jelas dan penguasaan kosa kata mereka cenderung lebih cepat. Anak tipe referensi cenderung mengatakan sesuatu dalam bentuk kalimat dengan menggunakan tag.
Anak tipe ekspresif cenderung berkata dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kalimat sosial. Namun menurunnya jumlah lagu anak-anak menjadi momok yang menakutkan karena mereka malah beralih mengonsumsi lagu-lagu dewasa dan meninggalkan lagu-lagu anak-anak. Mereka akan meniru atau menirukan gaya bahasa yang didengarnya melalui lagu-lagu dewasa, yang sangat berbeda dengan gaya bahasa lagu anak-anak.
Sedangkan anak membutuhkan bahasa yang sesuai dengan usianya, sehingga bahasa yang dipelajarinya dapat membantunya mengembangkan bahasa yang seharusnya diperolehnya. Efek (Respon, R) – dalam hal ini anak meniru atau menirukan bahasa yang dipelajarinya melalui lirik lagu dewasa. Dengan teori tersebut peneliti mencoba menyelidiki apakah penggunaan bahasa dewasa yang terdapat pada lirik lagu dewasa dapat mempengaruhi imitasi atau bahasa imitatif yang digunakan anak-anak dalam berkomunikasi di lingkungannya, khususnya pada anak kelas 4, 5 dan 6 SD Inpress Perumnas. Antang II/I.
Ho : Tidak terdapat pengaruh paparan lagu dewasa terhadap imitasi bahasa pada anak SD Inpres Perumnas Antang II/I. Ha : Terdapat pengaruh paparan lagu dewasa terhadap imitasi bahasa pada anak SD Inpres Perumnas Antang II/I. Peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen, karena pendekatan ini dapat mengukur secara jelas pengaruh paparan lagu roman dewasa terhadap peniruan bahasa anak di SD Perumnas Antang II/I. Perbandingan angka akan memudahkan dalam menganalisis dan memperoleh jawaban dari rumusan masalah.
Metode Penelitian
Selain itu, populasi tidak hanya sekedar kuantitas yang terdapat pada objek/objek yang diteliti, tetapi mencakup seluruh ciri-ciri/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres Perumnas Antang II/I Kota Makassar yang merupakan siswa kelas V di lingkungan sekolah tersebut yang berjumlah 28 orang. Hermawan (2019:61) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Jenis sampel yang digunakan adalah Non-Probability sampling. Artinya, teknik pengambilan sampelnya tidak dipilih secara acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa saja karena kebetulan atau karena faktor lain yang telah direncanakan sebelumnya oleh peneliti. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling Menurut Sugiyono (dalam Mamik 2018:47), teknik purposive sampling adalah suatu data teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Topik dan objek penelitian ditentukan oleh peneliti.
Konsep observasi atau observasi ini penting karena dapat membuka kemungkinan orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang sama, sehingga apa yang dilakukan peneliti terbuka untuk diuji ulang oleh orang lain. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali (hari) seseorang menggunakan media dalam seminggu (untuk meneliti program harian); berapa kali (minggu) seseorang menggunakan media tersebut dalam sebulan (untuk siaran mingguan dan semi bulanan); berapa kali (bulan) seseorang menggunakan media tersebut dalam setahun (untuk program bulanan). 3) Durasi. Durasi penggunaan media menghitung berapa lama audiens berinteraksi dengan media (berapa jam per hari); atau berapa lama penonton terlibat dalam program (berapa menit penonton terlibat dalam acara/audience share dalam program).
Peniruan bahasa ialah proses sosial atau perbuatan meniru seseorang, dalam hal ini objek peniruan ialah bahasa yang dituturkan oleh seseorang.
Instrumen Penelitian
Teknik PengumpulanData
Teknik Analisis Data
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Oktober – 18 Oktober 2020 untuk mengetahui pengaruh paparan lagu dewasa berlirik romantik terhadap peniruan bahasa anak, dengan peneliti mengambil sampel siswa kelas V SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota Makassar. Dari tabel 4.1 diatas terlihat terdapat 4 responden dengan persentase 26% sangat setuju sering mendengarkan lagu, 11 orang menyatakan setuju dengan persentase 73%. Dari Tabel 4.2 diatas terlihat terdapat 4 responden dengan persentase 26% sangat setuju sering mendengarkan lagu yang berlirik Romantis, 11 orang menyatakan setuju dengan persentase 73%.
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas terlihat terdapat 4 responden dengan persentase 26% yang sangat setuju untuk dapat menarasikan isi lagu. Berdasarkan Tabel 4.9 diatas terlihat terdapat 1 orang responden dengan persentase 6% sangat setuju dan menyimpulkan isi lagu terdapat 11 orang setuju dengan persentase 73%. Berdasarkan Tabel 4.10 diatas terlihat terdapat 3 orang responden dengan persentase 20% sangat setuju sering menyebutkan kata-kata dalam lagu tersebut, 12 orang menyatakan setuju dengan persentase 80%.
Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat 3 responden dengan persentase 20% setuju dapat menemukan makna lagu tersebut, 12 orang setuju dengan persentase 80%. Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat 8 orang responden dengan persentase 53% setuju dapat menggunakan kata-kata dalam lagu tersebut, 7 orang setuju dengan persentase 46%. Berdasarkan tabel 4.9 diatas terlihat 7 orang responden dengan persentase 46% setuju mengetahui arti pacaran dan cinta melalui lagu, 8 orang menyatakan setuju dengan persentase 53%.
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas terdapat 8 orang responden dengan persentase 53% yang menyatakan sangat setuju untuk berdiskusi tentang lagu bersama temannya, sedangkan 7 orang menyatakan setuju dengan persentase 46%. Berdasarkan tabel 4.17 di atas terlihat terdapat 8 orang responden dengan persentase 6% yang sangat setuju dimasukkannya ungkapan-ungkapan tersebut dalam isi lagu, sedangkan 7 orang setuju dengan persentase 46%. Berdasarkan Tabel 4.24 terlihat bahwa pengaruh variabel independen bersifat parsial atau individual terhadap variabel dependen.
Ha : Paparan lagu diduga mempengaruhi imitasi bahasa pada anak SD Perumnas Antang II/1 Kota Makassar. Ho: Paparan lagu diduga tidak berpengaruh terhadap imitasi bahasa pada anak SD Perumnas Antang II/1 Kota Makassar.
Pembahasan
Varian variabel peniruan bahasa anak di SD Permnas Permnas Antang II/1 khususnya kelas V dijelaskan oleh variabel terpaan lagu dewasa berlirik romantis sebesar 4,3%, sedangkan sisanya dijelaskan atau disebabkan oleh variabel lain. Hasil pengolahan data dalam penelitian yang dilakukan dengan memberikan alat ukur berupa angket yang diberikan kepada 15 responden yang dalam angket tersebut telah melalui beberapa perawatan sebelum diberikan kepada responden. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tidak ada pengaruh yang signifikan antara paparan lagu cinta dewasa terhadap imitasi bahasa anak di SD Inpres Perumnas Antang II/1 Kota Makassar khususnya di kelas V. Hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t (parsial) yang signifikansinya melebihi 5%, masing-masing 0,459>.
Melihat hal tersebut maka terlihat hasil yang menunjukkan bahwa hasil hipotesis diterima yaitu tidak terdapat pengaruh lagu dewasa terhadap peniruan bahasa anak, sedangkan varian variabel peniruan pada anak di SD Perumnas Antang II/1 Makassar Hal tersebut dijelaskan oleh variabel terpaan lagu romantis dewasa yang sama besarnya, sedangkan sisanya disebabkan oleh variabel lain.
Saran
Bimbingan guru yang baik agar siswa memahami proses berbahasa mana yang boleh ditiru dan mana yang tidak boleh ditiru ketika mendengarkan sebuah lagu. Sebaiknya orang tua mendampingi anak atau paling tidak memilih lagu yang akan didengarkan anak agar orang tua dapat memperhatikan apakah lagu tersebut cocok untuk didengarkan anak atau tidak. Orang tua hendaknya bisa menjelaskan makna lagu tersebut dengan bahasa yang baik dan sesuai, meskipun anak ingin mendengarkan lagu bergenre dewasa.
Orang tua harus terus berkomunikasi dengan guru siswa sehingga mereka dapat mengetahui kemajuan apa yang dicapai anak mereka di sekolah. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. http://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/1163, diakses 25 Januari 2020). Fenomena paparan lagu dangdut dengan lirik yang asyik terhadap perkembangan imitasi bahasa anak. Tesis. IKIP PGRI Madiun.
Surat Izin Penelitian
HASIL TURNITIN / PLAGIAT