JUDUL JURNAL; EVALUASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Konsep- konsep Evaluasi dalam proses pembelajaran dan deskripsinya yang di temukan di dalam bahan ajar ;
1. Pengertian evaluasi secara etimologi “ evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut al-qiamah ataual- taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan
Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang pengertian evaluasi diantaranya:
Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu.7 Sedangkan M.Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolok
2. Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian.
3. Evaluasi dalam pendidikan Islam adalah pengambilan sejumlah yang berkaitan dengan
pendidikan Islam guna melihat sejauhmana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
4. Tujuan evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk memperoleh kepastian mengenai
keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasi oleh peserta didik ataukah belum. Dan selain itu, apakah kegiatan pegajaraN yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.
5. Fungsi evaluasi adalah yang sudah menjadi pokok dalam proses keberlangsungan.
Pembelajaran sebaiknya dikerjakan setiap hari dengan skema yang sistematis dan terencana. Guru dapat melakukan evaluasi tersebut dengan menempatkannya satu kesatuan yang saling berkaitan dengan mengimplementasikannya pada satuan materi pembelajaran.
6. Manfaat Evaluasi, Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :
a. Memahami sesuatu : entry behavior, motivasi, dll, sarana dan prasarana, dan kondisi peserta didik dan dosen
b. Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan “masalah”, dll c. Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;\
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dalam suatu proses pembelajaran, sekaligus untuk memahami peserta didik tentang sejauhmana dapat memberikan bantuan terhadap kekurangan-kekurangan pesertadidik, dengan tujuan menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
Sedangkan fungsi evaluasi untuk membantu proses, kemajuan dan perkembangan hasil
belajarpeserta didik secara berkesinambungan, dan sekaligus dapat mengetahuikemampuan dan kelemahan peserta didik pada bidang studi tertentu, sekaligus dapat memberikan informasi kepada orang tua /wali peserta didik mengenai penentuan kenaikkan kelas atau penentuan kelulusan peserta didik.
Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.
1. Seorang guru/pendidik dituntut dapat memahami mampu memberikan inspirasi dan membuat siswa memahami apa yang diajarkan.
2. kepala madrasah dan guru memahami menyepakati instrumen yang akan dikembangkan, guru melakukan persiapan dengan menentukan aspek-aspek apa saja yang akan diperbaiki,
pelaksanaannya sama dengan teknik observasi kelas, setelah selesai mengajar guru melakukan refleksi, kepala madrasah memberikan umpan balik, guru yang diobservasi melakukan perbaikan dan perencanaan tindak lanjut.
JUDUL JURNAL; PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL BERORIENTASI HOTS BAGI PARA GURU SMA
Konsep- konsep dan deskripsinya yang di temukan di dalam bahan ajar ;
1. Asesmen merupakan salah satu komponen penting dalam suatu proses pembelajaran. Jenis asesmen yang diberikan harus sesuai dengan karateristik mata pelajaran dan capaian pembelajaran dari setiap target keterampilan yang hendak dicapai. Pendidik dituntut untuk mampu menerapkan jenis asesmen yang benar, tepat, dan berterima dalam mendukung keberhasilan belajar para peserta didik
2. Soal-soal yang berorientasi pada HOTS merupakan porsi yang lebih banyak dalam implementasi kurikulum 2013 yang diterapkan di sekolah formal mulai tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi (Pamungkas, 2018).Higher Order Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang berada pada tingkat kemampuan berpikir analisis, evaluatif, dan menciptakan (C4-C6 dalam taksonomi Bloom) (Ahmad, 2019).
3. Penilaian berbasis proyek berfokus pada tiga poin penting, seperti 1) manajemen waktu, yaitu siswa didorong untuk mampu memanfaatkan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap mengikuti pedoman dari guru; 2) relevansi, yaitu sesuaikan dengan karateristik mata pelajaran yang kita ampu dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dan target capaian belajar siswa, 3) orisinalitas, yaitu proyek yang telah diselesaikan oleh siswa merupakan hasil karya mereka sendiri. Guru dapat membandingkan progres akademik siswa dalam kelas dengan hasil karya yang dikerjakan di luar kelas.
4. Evaluasi sebagai langkah akhir dari kegiatan pelatihan ini. Evaluasi dibuat dalam bentuk lembar kuesioner. Tujuan utamanya adalah untuk merefleksikan kekurangan, kelemahan, dan keunggulan pelaksanaan pelatihan. Evaluasi berperan penting terhadap keberlanjutan kegiatan pelatihan.
kontekstualisasi atas paparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;\
pemaparan materi dalam bahan ajar Setelah melakukan pengamatan soal-soal berorientasi HOTS, maka dapat disimpulkan bahwa para peserta telah memahami penyusunan soalsoal yang berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill); guru/pendidik di harapkan dapat memahami klasifikasi penyusunana soal-soal yang berbasis pada Hots, Mots dan Lots dan para siswa atau guru mendapatkan konsep merdeka belajar, sekolah merdeka dalam mendorong semangat belajar peserta didik.
Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.
1. Guru di dorong untuk dapat memahami tentang penyusunan soal-soal yang berbasis pada HOTS, MOTS, dan LOTS mampu memberikan inspirasi dan membuat siswa memahami materi evaluasi pembelajaran
2. Berpikir kritis dan mengatasi masalah merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik pada pendidikan abad ke-21.
3. Seorang guru/pendidik dituntut dapat memahami mampu memberikan inspirasi dan membuat siswa memahami apa yang diajarkan.
JUDUL JURNAL : LANGKAH-LANGKAH DAN TEKNIK EVALUASI HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Oleh: Sawaluddin dan Muhammad Siddi)
Konsep-Konsep beserta deskripsinya yang anda temukan di dalam bahan ajar;
1. Evaluasi dalam pendidikan Islam cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku peserta didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental psikologis dan spritual religius peserta didik.
Karena sosok pribadi yang diinginkan oleh pendidikan Islam bukan hanya pribadi yang bersifat religius, tetapi juga memilki ilmu dan berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakat
2. Teknik Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang didalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut.
3. Evaluasi hasil belajar ini sangatlah penting dimana seorang guru harus benarbenar profesional dan objektif dalam melaksanakannya, karena disisi seorang guru akan memutuskan berhasil atau tidaknya seorang peserta didik (Sawaluddin, Sainab, 2019).
kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;
Adapun hasil penelitian ini yaitu Langkah-langkah evaluasi hasil belajar yaitu, menyusun rencana evaluasi hasil belajar, menghimpun data, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis data, memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan, tidak lanjut hasil evaluasi. Sedangkan teknik evaluasi hasil belajar yaitu teknik tes, teknik objektif dan teknik non tes
Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.
Guru di dorong untuk dapat memahami tentang langkah-langkah evaluasi hasil belajar yaitu, menyusun rencana evaluasi hasil belajar, menghimpun data, melakukan verifikasi data, mengolah dan menganalisis data, memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan, tidak lanjut hasil evaluasi.
Sedangkan teknik evaluasi hasil belajar yaitu teknik tes, teknik objektif dan teknik non tes.
JUDUL JURNAL : PEMBELAJARAN REMEDIAL SEBAGAI SUATU UPAYA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR
( Oleh: Maria Waldetrudis Lidi )
Konsep-Konsep beserta deskripsinya yang anda temukan di dalam bahan ajar;
1. Kata remedial berasal dari bahasa Inggris yang berarti bersifat menyembuhkan, mengobati, membetulkan atau membuat menjadi baik. Hal ini berarti bahwa pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang bersifat menyembuhkan sehingga menjadi baik atau sembuh dari masalah pembelajaran yang dirasa sulit,
Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Makmun (2012) mengatakan pembelajaran remedial merupakan upaya guru (dengan atau tanpa bantuan/
kerjasama dengan ahli atau pihak lain) untuk menciptakan situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan.
2. Pembelajaran remedial pada dasarnya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas masing- masing siswa dalam menguasai materi pelajaran. Jika setelah dilakukan tes perbaikan masih tetap ditemukan siswa yang mengalami kegagalan maka siswa yang bersangkutan diberikan kegiatan perbaika oleh guru sedangkan siswa yang telah tuntas akan diberikan pengayaan untuk memperluas dan memperdalam konsep yang telah dipelajarinya.
3. Tujuan Pembelajaran, tujuan remedial adalah; (1) agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya. (2) dapat memperbaiki/mengubah cara belajar siswa ke arah yang lebih baik. (3) dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat. (4) dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang jauh lebih baik. (5) dapat
melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya, setelah ia mampu mengatasi
hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya, dan dapat mengembangkan sikap serta kebiasaan yang baru dalam belajar
4. Prinsip Pembelajaran Remedial. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain (Suprihatiningrum, 2013) sebagai berikut: a. Adaptif: program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. b. Interaktif:
pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan karakteristik siswa. d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin e.
Kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian pelayanan: program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan program
5. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam remedial adalah sebagai berikut: (1) menganalisis kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kesulitan dan kebutuhan siswa (2) merancang pembelajaran, yang meliputi merancang rencana pembelajaran, merancang berbagai kegiatan, merancang belajar bermakna, memilih pendekatan/metode/teknik, merancang bahan pembelajaran (3) menyusun rencana pembelajaran, yaitu memperbaiki rencana pembelajaran yang telah ada, dimana beberapa komponen disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan siswa (4) menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti memperbaiki soal LKS (5) melaksanakan pembelajaran, yang meliputi; merumuskan gagasan utama, memberikan arahan yang jelas, meningkatkan
motivasi kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;
Pembelajaran remedial terdiri dari beberapa tahap yang diawali dengan tahap diagnosis kesulitan ditindaklanjuti dengan tahap perbaikan. Pembelajaran remedial hendaknya memperhatikan karakteristik dari anak didik sebelum diberikan perbaikan. Remedial dapat dilaksanakan setelah mempelajari beberapa kompetensi dasar atau satu kompetensi inti. Siswa baru boleh mempelajari materi pelajaran berikutnya apabila ia telah betul-betul menguasai isi pelajaran yang telah dipelajari Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.
1. Guru di dorong untuk dapat memahami tentang langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran remedial.
2. Guru sebagai pelaksana, pembimbing dan motivator dalam pembelajaran remedial tentunya harus mampu menentukan pilihan tindakan yang akan diambil guna mengatasi ketidaktercapaian kompetensi dari siswa.
3. Siswa yang masih merasa perlu meningkatkan ketuntasan belajarnya pada topik-topik tertentu merupakan sasaran secara umum pembelajaran remedial atau dengan kata lain,
pembelajaran remedial sebagai upaya pengayaan pemahaman siswa, bukan pembelajaran untuk anak yang tidak pintar.