• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA CITRA RUMAH TINGGAL MASYARAKAT MUNA

N/A
N/A
Arsitektur S1

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISA CITRA RUMAH TINGGAL MASYARAKAT MUNA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LA ODE MUHAMMAD ANJAR ALJIBRA

E1B118047

ANALISA CITRA RUMAH

TINGGAL MASYARAKAT

MUNA

(2)

0 1

KODE PENANDA PADA BENTUK

BANGUNAN DAN LAY-OUT RUANGAN

0 2

KODE PENANDA PADA ORNAMEN DAN ELEMEN ESTETIS

03 KODE PENANDA PADA SISTEM

PENGHWAAN DAN PENGHANGATAN

0 4

KODE PENANDA PADA

PENGGUNAAN MATERIAL

(3)

PENDAHULUAN

Rumah selalu dinapasi oleh kehidupan manusia, oleh watak dan kecenderungan-kecenderungan, sehingga rumah dikatakan mampu membahasakan jati diri penghuninya. Rumah adalah kebudayaan fisik, yang dalam konteks tradisional merupakan bentuk ungkapan yang berkaitan erat dengan kepribadian masyarakatnya. Ungkapan fisiknya sangat dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan lingkungan di mana ia tumbuh dan berkembang.

Perbedaan wilayah dan latar budaya akan menyebabkan perbedaan pula dalam ungkapan arsitekturalnya. Sesuai Turner (dalam Harimu dan Wunas, 2005), rumah selalu berkembang seiring dengan kondisi sosial dan ekonomi penghuninya. Menurut Kirmanto (dalam Harimu dan Wunas, 2005), rumah merupakan simbol status sosial bagi pemiliknya, cermin jati diri (jaminan dan pengakuan akan eksistensi diri dan keluarga dalam masyarakat).

Dalam konteks perwujudan arsitektural, maka bentukan rumah tinggal tradisional diupayakan tampil sebagai ekspresi budaya masyarakat setempat, bukan saja yang menyangkut fisik bangunannya, tetapi juga semangat dan jiwa yang terkandung di dalamnya. Hal ini memperjelas bahwa betapa pentingnya rumah bagi manusia, dan mereka masih mengikuti aturan- aturan yang berlaku serta pola-pola yang telah diikuti sejak jaman dulu.

Patokan tersebut karena dipakai berulang-ulang akhirnya menjadi sesuatu yang baku, seperti patokan terhadap tata ruang, patokan terhadap pola massa, bentuk bangunan, struktur bangunan, maupun ornamennya, dan lain- lain.Konsekuensi logis dari perkembangan kehidupan manusia dalam proses menghuni rumah, cepat atau lambat akan mengalami perubahan sesuai dengan abstraksi prilaku manusia yang kompleks dan bervariasi, sehingga memang sulit

untuk menterjemahkan

keseluruhannya tanpa menelusuri latar belakang sosial, ekonomi dan budaya penghuni, yang sangat terkait dengan persepsi dan eksistensi individu yang cenderung menjadi motivasi terhadap tindakannya.

(4)

PROSES PEMBANGUNAN

Ketika akan

membangun rumah ini prosesnya akan

melibatkan masyarakat setempat yang berada dalam lingkungan

rumah yang di bangun.

1. Menentukan Lokasi

2. Mengambil karano untuk di gantung bangunan yang

akan didirikan 3. Mendirikan tiang

4. Memasang gelagar 5. Memasang gelagar

atap

6. Memasang kasau 7. Memasang atap

8. Memasang lantai dan dinding

9. Menempati rumah baru

(5)

KODE PENANDA PADA BENTUK BANGUAN DAN LAY-OUT RUANG

RUMAH SUKU MUNA MEMILIKI 2 JENIS YAITU RUMAH YANG DIBENTUK SEBAGAI STRUKTUR AAT DAN RUMAH SEBAGAI PEMBAGI YAKNI RUMAH MERUPAKAN APLIKASIH DARI MANUSIA DAN PENGISINYA ADALAH ORGAN TUBUH MANUSIA (PENGHUNINYA),

SEHINGGA RUMAH TESEBUT DI BANGUN DAN DI ISI BERUPAYA UNTUK MELINDUNGI DARI ANCAMAN HEWAN ATAU KENDALA LAINNYA. DAN SETIAP MANUSIA HARUS TAAT KEPADA TUHANNYA.

KETIKA RUMAH

TERSEBUT TIDAK MEMILIKI ELEMEN

INTERIOR DAN

DETAILNYA MAKA ITU DANAMAKAN RUMAH RAKYAT BIASA

(6)

ARSITEKTUR RUMAH VERNAKULAR JIKA DIKAITKAN DENGAN RUMAH MODERN PERBEDAANYA DAPAT DILIHAT DARI SEGI STRUKTUR BAHAN DAN MATERIAL DULU YANG DIGUNAKAN DENGAN YANG SKARANG,

ARSITEKTUR MODERN SASARAN

PERANCANGANNYA YAITU WUJUD FISIK BANGUNAN DENGAN PENALRAN FUNGSI SEBGAI DOMAIN UTAMANYA,SEDANGK AN ARSITEKTUR VERNAKULAR YAITU MENGUTAMAKAN

PROSES

PEMBENTUKANNYA

YANG LEBIH

MENEKAN KEPADA

SENDI-SENDI RITUAL

AGAMA SERTA

KEPERCAYAAN ORANG

DISEKITAR

(7)

KODE PENANDA PADA ORNAMEN DAN ELEMEN ESTETIS

TANGGA ATAP

DINDING RUMAH

(8)

TEORI BANGUNAN MUNA

Rumah tradisional kasus rumah rakyat merupakan rumah panggung terdiri

atas dua bagian, yaitu badan rumah (rumah inti ) dan ruang dapur. Antar

rumah dibatasi oleh pagar yang terbuat dari belahan batang pinang atau

kayu jati, orientasi rumah untuk badan rumah membujur arah timur barat,

sedang ruang tambahan ( dapur ) membujur arah utara selatan. Kamar

mandi wc terpisah dari badan rumah dan letaknya pada bagian belakang

rumah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada sketsa/ gambar 2.

(9)

KODE PENANDA PADA SISTEM PENGHAWAAN DAN PENCAHYAAN

JENDELA

VENTILASI

KOLONG RUMAH

(10)

KODE PENANDA PADA PENGGUNAAN

MATERIAL

(11)

KESIMPULAN

Dari pembahasan dan analisis diatas dapat diuraikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Masyarakat muna dalam membangun rumah tinggal atau dengan kata lain rumah tradisional masih memakai pola dan tatanan yang diwarisi secara turun-temurun, yaitu mulai dari pengumpulan bahan bangunan, penentuan kedudukan tiang utama, ukuran, dan orientasi rumah hingga mulai mendiami rumah.

2. Rumah dibuat berdasarkan serangkaian tujuan yang kompleks, kerena hampir semua komunitas masyarakat tradisional dapat dijumpai upacara ritual yang berhubungan dengan konstruksi . 1 Km/Wc A C Kaki Badan Kepala B 2 3 Gambar 10. Hirarki Kosmologis Sumber : Analisis penulis, 2002 Arsitektur Vernakular Muna (Sachrul Ramadan) 77 copyright

3. Rumah tradisional Muna merupakan suatu mikrokosmos yang

diatur dengan cara yang sama seperti alam semesta dan

merupakan ciptaan yang luar biasa rumitnya. Keteraturan ruang ini

dibuktikan dalam penyusunan fisik denah dan ruang, arah dan

orientasi, perbedaan tinggi rendah lantai serta aturan-aturan

penggunaan rumah tersebut. Yang kesemuanya terwujud karena

ada pertimbangan lain yang mendasari. Hal ini sejalan esensi dari

kajian pustaka yang menjadi landasan teori pada analisis ini

Referensi

Dokumen terkait

Gapok was also designed to be more mobile, as it was intended to be performed in urban poor communities, but the objectives of both plays were still the same, which according to Terence