TEOREMA DAN ANALISA RANGKAIAN
OUTLINE
ANALISA MESH
ANALISA NODE
TEOREMA SUPERPOSISI
TEOREMA THEVENIN & TEOREMA NORTON
TRANSFER DAYA MAKSIMUM
ANALISA LOOP
PENGERTIAN LOOP DAN MESH Metoda analisa loop berlaku pada rangkaian sebidang, yaitu
rangkaian yang dapat
digambarkan pada sebuah permukaan bidang sedemikian rupa sehingga tidak ada cabang yang lewat di atas atau di bawah
cabang lain. (a) Rangkaian sebidang (b) Bukan rangkaian sebidang
ANALISA MESH (LANJ.)
Mesh adalah kondisi khusus dari loop, dimana mesh merupakan loop yang didalamnya tidak
terdapat elemen/komponen listrik.
Perhatikan disamping. Garis putus- putus menunjukkan loop,
sedangkan garis kontinyu menunjukkan mesh.
Mesh adalah loop yang tidak mengandung loop lain di dalamnya.
ANALISA MESH (LANJ.)
Dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan analisa loop dan analisa mesh secara
bersamaan. Artinya dalam suatu waktu digunakan loop dan di waktu lain digunakan mesh, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Yang penting adalah, dalam membuat lintasan loop atau mesh, semua elemen/komponen dilalui oleh loop minimal satu kali. Hal ini dikarenakan kedua metoda analisa tersebut menggunakan prinsip yang sama yaitu KVL. Oleh karena itu loop tidak bersifat unik. Beberapa alternatif kombinasi loop dapat dibuat dari satu macam
rangkaian (lihat Gambar disamping), dan dapat digunakan salah satu dari alternatif tersebut untuk melakukan analisa loop
ANALISA LOOP (LANJ.)
ARUS LOOP DAN ARUS CABANG
Perhatikan Gambar disamping. Jalur abefa dan bcdeb adalah mesh, tetapi jalur abcdefa bukan mesh.
Arus I
1, I
2, dan I
3disebut arus cabang, yaitu arus yang benar-
benar ada pada suatu cabang atau benar-benar mengalir pada
konduktor rangkaian (dapat diukur dengan amperemeter). Arus
i
1dan i
2disebut arus mesh, yaitu arus yang mengalir pada suatu
lintasan tertutup (tidak dapat diukur dengan amperemeter).
ANALISA MESH (LANJ.) METODA ANALISA MESH
Langkah-langkah dalam melakukan analisa loop adalah sebagai berikut :
1. Tetapkan arus mesh ke n mesh.
2. Terapkan KVL ke masing-masing n mesh.
Gunakan hukum Ohm untuk menyatakan tegangan dalam arus mesh.
3. Selesaikan n persamaan yang dihasilkan untuk mendapatkan arus mesh
• Langkah pertama menetapkan arus mesh pada mesh 1 dan 2.
Meskipun arus mesh dapat diberikan ke setiap mesh dalam arah yang berubah-ubah, pada pembahasan ini, kita asumsikan setiap arus mesh mengalir searah jarum jam.
• Langkah kedua, terapkan KVL ke setiap mesh.
KVL pada mesh 1:
−𝑉1 + 𝑅1𝑖1 + 𝑅3 𝑖1 − 𝑖2 = 0 atau 𝑅1 + 𝑅3 𝑖1 − 𝑅3𝑖2 = 𝑉1 ....(1) KVL pada mesh 2:
𝑅2𝑖2 + 𝑉2 + 𝑅3 𝑖2 − 𝑖1 = 0 atau −𝑅3𝑖1 + 𝑅2 + 𝑅3 𝑖2 = −𝑉2 ....(2) Pada pers (1), koefisien dari i1 adalah jumlah resistor pada mesh 1, sementara kooefisien dari i2 adalah resistor yang dipakai bersama oleh mesh 1 dan mesh 2.
• Langkah ketiga. Dapatkan arus mesh.
Letakkan per (1) dan (2) pada matrik:
𝑅1 + 𝑅3 −𝑅3
−𝑅3 𝑅2 + 𝑅3 𝑖1
𝑖2 = 𝑉1
−𝑉2 Sehingga diperoleh:
I1 = i1 I2 = i2 I3 = i1 – i2
LATIHAN
ANALISA MESH (LANJ.)
RANGKAIAN YANG MENGANDUNG SUMBER ARUS
Kasus 1: Ketika sumber arus hanya ada dalam satu mesh.
Kasus 2: Ketika sumber arus berada diantara 2 mesh
Gambar Kasus 1
Gambar Kasus 2
KASUS 1: KETIKA SUMBER ARUS HANYA ADA DALAM SATU MESH
Sebagai contoh perhatikan rangkaian pada Gambar disamping.
Kita tetapkan i2=-5A dan tulis persamaan mesh untuk mesh lainnya dengan cara biasa:
−10 + 4𝑖1 + 6 𝑖1 − 𝑖2 = 0 → 𝑖1 = −2𝐴
KASUS 2: KETIKA SUMBER ARUS
BERADA DIANTARA 2 MESH
Kita buat supermesh dengan mengecualikan sumber arus dan elemen apa pun yang terhubung secara seri dengannya, Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3.23(b). Dengan demikian, supermesh dihasilkan saat dua mesh memiliki sumber arus (dependent atau independent) yang sama.
Dengan menerapkan supermesh pada Gambar 3.2 (b), didapatkan:
−20 + 6 𝑖1 +10 𝑖2+ 4𝑖2=0 atau 6 𝑖1 + 14𝑖2 = 20
Dengan menerapkan KCL pada node 0 didapatkan:
𝑖2 = 𝑖1 + 6
Dari 2 persamaan diatas didapatkan:
𝑖1 = −3,2 𝐴 dan 𝑖2 = 2,8 𝐴