Tujuan utama dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya cacat utama pada produk paint bucket 20L, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat mengurangi cacat yang terjadi serta kerugian yang terjadi. Ibu Popy Yuliarty, ST, MT yang membantu pelaksanaan dan bimbingan pelaksanaan serta penyusunan laporan tugas akhir.
DAFTAR TABEL
Permasalahan yang saat ini sering terjadi di PT XYZ adalah tingginya tingkat kerusakan/cacat pada salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. Tindakan perbaikan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat cacat cat pada kemasan pail 20 L dengan metode six sigma?
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
ANALISA / PEMECAHAN MASALAH
Sistem Produksi
Input dalam proses produksi terdiri dari bahan baku, konsumsi energi dan informasi yang dibutuhkan. Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk memisahkan proses produksi pada perusahaan ini akan bergantung pada tujuan pemisahan tersebut.
Pengertian Produk dan Produktivitas
Produktivitas dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Siklus produktivitas merupakan konsep produktivitas yang membahas tentang upaya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 untuk terus meningkatkan produktivitas.
Pengertian Kualitas
Menurut Scherkenbach (1991), kualitas adalah produk yang ditentukan oleh pelanggan, dimana pelanggan menginginkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan harapannya pada tingkat harga tertentu yang menunjukkan nilai produk tersebut. Menurut Elliot (1993), kualitas adalah sesuatu yang berbeda-beda pada setiap orang dan bergantung pada waktu dan tempat, dikatakan sesuai dengan tujuannya.
Pengendalian Kualitas
Menurut Assourri Sofjan (1993), pengendalian mutu adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk menjamin bahwa kebijakan mengenai mutu dapat tercermin pada hasil akhir.
Six Sigma
- Definisi Six Sigma
- Konsep Dasar Six Sigma
- Alat Bantu yang Digunakan dalam Six Sigma
Secara sederhana, six sigma (6 sigma) dapat diterjemahkan sebagai suatu proses dengan probabilitas kesalahan 3,4 dalam satu juta produk (jasa). Menetapkan tujuan kinerja untuk karakteristik utama (CTQ) yang akan ditingkatkan dalam proyek six sigma.
Istilah-istilah dalam Six Sigma
Namun apabila nilai-nilai yang tertera pada peta turun atau berada di luar batas kendali atau menunjukkan kecenderungan tertentu atau mempunyai bentuk yang tidak biasa, maka proses yang sedang berlangsung dianggap di luar kendali (tidak terkendali) dan harus dilakukan tindakan perbaikan. Peta yang digunakan adalah peta kendali P, karena jenis data yang dicakup adalah jenis data atribut yang digunakan untuk mengendalikan proporsi barang yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi tertentu, artinya termasuk dalam kategori cacat. Oleh karena itu, definisi operasional yang tepat mengenai apa yang dimaksud dengan ketidaksesuaian atau cacat sangat penting dan harus dipahami oleh setiap pengguna peta kendali P. ditentukan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan harapan berdasarkan manajemen.
Inilah yang dilihat dan dirasakan pelanggan dalam proses transaksi antara pemasok dan pelanggan. Variasi mengukur satu perubahan dalam proses atau praktik bisnis yang dapat berdampak pada hasil yang diterapkan.
Pnelitian Terdahulu
Pendekatan Metode Six Sigma (DMAIC) dan Proses Audit (CPPP) untuk Peningkatan Kualitas di PT.IGP. Metode Six Sigma didasarkan pada metodologi pemecahan masalah sederhana - DMAIC, yang merupakan singkatan dari Define (merumuskan), Measure (mengukur), Analyze (menganalisis), Improve (meningkatkan). DMAIC selalu dikaitkan dengan aktivitas six sigma, dan hampir semua aplikasi six sigma menggunakan pendekatan DMAIC.
Mendefinisikan kebutuhan pelanggan dalam proyek six sigma didasarkan pada kriteria pemilihan proyek six sigma dimana proses transformasi pengetahuan dilakukan. Pendefinisian proses-proses utama dan pelanggan pada proyek six sigma dilakukan sebelum mengetahui model proses SIPOC (Supplier-Input-Process-Output-Customer). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya persepsi dan interpretasi yang bisa saja salah bagi setiap orang dalam proyek six sigma dan menimbulkan kesulitan dalam mengukur atribut kualitas.
Karena proyek peningkatan kualitas six sigma yang telah ditetapkan akan fokus pada upaya peningkatan kualitas menuju nol. Hal-hal yang dilakukan pada tahap analisis yang merupakan langkah ketiga dalam langkah operasional peningkatan kualitas six sigma adalah: Menurut Gasperz, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rencana aksi peningkatan kualitas six sigma adalah:
Setiap proyek Six Sigma yang dipilih harus memiliki proses utama, urutan proses, interaksinya, dan pelanggan yang terlibat dalam setiap proses yang ditentukan.
Profil Perusahaan
Sejalan dengan visi Republik Indonesia untuk meningkatkan produksi dalam negeri, PT XYZ memutuskan untuk menggunakan produk dalam negeri dengan merek PT PT Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi, PT XYZ telah mengembangkan cat industri dan otomotif sejak September 2007 yang dikelola oleh tenaga ahli berpengalaman.
Sejak didirikan, PT Untuk menjaga kualitas hasil produksi, PT XYZ telah menempatkan tenaga ahli Quality Control yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang sangat baik. Saat ini, PT
Menjadi perusahaan manufaktur terkemuka di Asia Tenggara yang fokus pada produksi “Specialty Coatings” untuk kebutuhan industri perkapalan/docking. Pekerja yang jam kerja dan waktu istirahat atau lemburnya diatur oleh masing-masing departemen tersendiri karena sifat pekerjaannya.
Pengumpulan Data
Penentuan CTQ ( Critical to Quality )
Selain itu masih banyak lagi permasalahan yang dapat terjadi akibat dari jenis cacat tersebut diantaranya adalah cat dengan tutup yang tidak tertutup rapat dapat mencemari cat lain akibat tumpah akibat tutup yang tidak ditutup dengan benar. Biasanya kebocoran kemasan ember sering terjadi pada bagian gagang atau bagian bawah permukaan kaleng, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor tertentu sehingga menyebabkan kaleng bocor. Faktor kesalahan cacat ini terjadi jika cara penyimpanan yang tidak tepat atau terjadi benturan dengan kaleng cat kemasan lain pada saat proses pengemasan atau karena bahan pengemas cat yang buruk.
Volume tidak mencukupi merupakan jenis kesalahan yang terjadi ketika keadaan volume bening cat pada kemasan ember 20L tidak memenuhi standar. Jumlah yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kualitas spesifikasi cat menurun, terutama untuk cat epoxy dua komponen, jika jumlah cat atau hardener terlalu sedikit akan menyebabkan cat tidak kering atau lebih lambat kering dari standar yang ditentukan. Jumlah yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kerugian bagi pelanggan karena membeli produk yang tidak sesuai dengan isi yang tertera pada kemasan.
Jadi dapat diartikan isi bersih produk cat kemasan ember 20L adalah 19 kg karena berat jenis isi produk adalah 0,95 gram/mililiter.
Diagram Pareto Jumlah Produksi Cacat
Berdasarkan grafik Pareto di atas diketahui produksi tertinggi pada pengamatan hari ke 17 sebanyak 365 ember dan produksi terendah pada hari ke 12 sebanyak 167 ember. Terdapat berbagai macam jumlah produk cacat yang penyebabnya berbeda-beda karena banyak faktor, yang juga berakibat pada produk cacat itu sendiri.Berikut adalah Tabel 4.2 yang merupakan tabel ringkasan pendataan cacat pada produk cat kemasan cat 20L yang menjelaskan mengenai jumlah cacat. produk berdasarkan penyebabnya. Pada Tabel 4.2 terlihat jumlah cacat sebanyak 695 ember, dengan total cacat tertinggi disebabkan oleh tutup yang lepas, kaleng bocor, volume tidak mencukupi dan yang paling rendah adalah kaleng penyok.
Dalam hal ini, produktivitas produk dan hasil produk akan sangat terganggu hanya karena banyaknya produk cacat yang terjadi setiap harinya. Dari gambar di atas terlihat bahwa cacat produk terbanyak disebabkan oleh tutup yang lepas yaitu 301 produk, 119 kaleng bocor, 65 kaleng cacat, dan terakhir karena volume tidak mencukupi sebanyak 210 produk. Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase cacat tertinggi disebabkan oleh tutup yang longgar sebesar 43,31%, kaleng bocor sebesar 17,12%, volume tidak mencukupi sebesar 30,22%, dan terendah disebabkan oleh tutup kosong sebesar 9,35%.
Diagram SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Customer)
- Tahap Improve
- Kesimpulan
- Saran
Pada tahap ini akan diuraikan data kecacatan produk cat dari kemasan cat 20 liter dan kemampuan proses produksi saat ini. Berdasarkan data pada tabel diatas terlihat jenis cacat yang terjadi pada produk kemasan cat 20 liter adalah tutup lepas, kaleng bocor, kaleng penyok dan volume tidak mencukupi. Berdasarkan gambar diatas, terdapat 5 faktor yang menyebabkan tutup produk cat pada ember 20 liter tidak dapat ditutup dengan baik.
Pada faktor material ini terdapat kendala yang biasanya disebabkan oleh supplier yang mengirimkan kualitas material dan kemasan yang buruk sehingga menyebabkan tutup pada produk cat yang dikemas dalam ember 20 liter tidak tersegel dengan baik. Penyebab permasalahan pada faktor metode adalah metode yang digunakan masih konvensional dan belum ada perbaikan yaitu penggunaan alat pengepres manual sehingga ada kemungkinan tutup tidak menutup dengan baik pada kemasan ember 20L. Berdasarkan gambar diatas terdapat 4 faktor penyebab terjadinya kebocoran kaleng pada produk cat 20 liter yaitu.
Berdasarkan gambar diatas, terdapat 4 faktor penyebab terjadinya penyok pada kaleng pada produk warna 20 liter yang dikemas dalam ember yaitu. Berdasarkan gambar diatas, terdapat 4 faktor yang menyebabkan rendahnya volume produk berwarna yang dikemas dalam ember 20 liter yaitu. Adanya permasalahan pada faktor material ini biasanya disebabkan oleh supplier yang mengirimkan material yang buruk dan kualitas kemasan yang buruk sehingga mengakibatkan kaleng penyok pada produk warna ember 20 liter.
Penyebab permasalahan pada faktor metode adalah metode yang digunakan untuk mengatur volume produk tidak tepat sehingga mengakibatkan ketidakstabilan volume produk pada produk cat kemasan ember 20L.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan SFI, Six Sigma Approach (DMAIC) dan Audit Process (CPPP) Untuk Peningkatan Kualitas di PT.IGP, PASTI UMB Jilid VIII No. Pande, P 2002, The Six Sigma Way Manual, How GE, Motorola dan perusahaan terkenal lainnya, Jogyakarta, ANDI Publisher. Sukardi DKK 2011. Penerapan Six Sigma Dalam Pengujian Kualitas Produk Pada UKM Tinjauan Aspek Proses Keripik Apel.