Analisis Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Asset Pengaruhnya Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2017-2019)
Hani Nur Fatimah¹, Ainun Jariah², Zainul Hidayat³
STIE Widya Gama Lumajang123 Email: [email protected]¹ Email: [email protected]² Email: [email protected]³
Abstract
The company manufacturing is a company able to donate the biggest income to the state through tax and another contract and keep pace in any condition also includes the pandemic now.This research aims to test and analyze the influence of current ratio, a debt to equity ratio, return on assets, against dividend payout ratio to manufacturing companies are registered in indonesia stock exchange in 2017-2019.The data used is secondary data from the financial report ..
companyThe population of this research is the whole company manufacturing years 2017-2019 enrolled in the bei and were selected based on several criteria as specified.The sample collection technique in this research using the method of sampling, purposive an instrument used is a multiple. linear regression analysisBased on the analysis of this research suggests that current ratio significant impact on, dividend payout ratio a debt to equity ratio, and return on assets no significant impact on. dividend payout ratioCurrent ratio, simultaneously a debt to equity ratio, and return on assets to depend on dividend payout ratio with the value of the coefficients determined ( r square ) as much as 0,241 or 24,1 % while the remaining 75,9 % dividend payout ratio influenced by other variables.
Keyword: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Dividend Payout Ratio.
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia bisnis saat ini memiliki peningkatan yang cukup besar, hal ini menyebabkan persaingan dunia investasi bisnis juga semakin meningkat. Salah satu perusahaandi Indonesia yang terus berkembang yaitu perusahaan manufaktur sebagai penyumbang pendapatan paling besar terhadap negara melalui pajak dan kontrak lainnya. Menurut menteri perindustrian Airlangga Hartanto untuk kontribusi industri manufaktur nasional terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 20 persen. Hal ini memberikan kontribusi besar untuk menarik investor untuk berinvestasi di perusahaaan manufaktur di Indonesia. Investor dalam berinvestasi akan memilih perusahaan yang memiliki potensi yang dapat memenuhi dan mencapai tujuannya yaitu memperoleh keuntungan dari investasi yang ditanamkan pada perusahaan. Salah satu indikator yang bisa digunakan adalah dengan melihat kebijakan pembayaran dividen perusahaan. kebijakan deviden adalah kebijakan yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara pengguna pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan. Kebijakan Deviden dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi likuiditas dalam penelitian ini menggunakan Current Ratio dengan rumus perbandingan aset lancar dengan kewajiban lancar. Rasio Solvabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt to Equity Ratio dengan rumus perbandingan Total hutang dengan total ekuitas, dan Rasio Profitabilitas diproksikan dengan Return On Asset dengan rumus perbandingan laba bersih dengan total aset.
Current Ratio memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio dimana semakin tinggi Current Ratio menandakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancarnya semakin besar, semakin besar pendapatan dan dengan efisiensi beban akan
membuat perusahaan memiliki laba bersih yang besar, maka saldo laba perusahaan juga akan besar dan berpotensi membagikan deviden. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rakhmawati, A.D. (2017), dan Hasanah, N. (2019). Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanif, M., & Bustamam, B. (2017) yang menyatakan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio dimana semakin tinggi modal sendiri maka perusahaan tidak perlu untuk meminjam modal kepada piutang atau bank dan meminimalisir jumlah beban hutang atau beban bunga. Semakin minim beban hutang perusahaan dapat meningkatkan laba perusahaan yang dapat dibagikan secagai cash dividend. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudarrudin, dkk. (2017).dan Wahyuni, S. & Hafiz, M. (2018). Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanif, M., & Bustamam, B. (2017) dan Hasanah, N (2019) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Return On Asset memiliki pengaruh Dividend Payout Ratio dimana semakin tinggi Return On Asset, maka semakin bagus keadaan suatu perusahaan semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, semakin banyak keuntungan perusahaan yang akan didapatkan, sehingga akan menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanif, M., & Bustamam, B. (2017), Rakhmawati, A. (2017) dan Wahyuni, S. & Hafiz, M.
(2018). Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudarrudin, dkk. (2017) Hasanah, N (2019) dan Primananda, R. & Wahyono, M.(2020) yang menyatakan bahwa Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
Penelitian ini menguji variabel bebas yang terdiri dari Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio. Penelitian yang berkaitan dengan topik ini ialah Hasanah, N (2019) . Penelitian ini mengambil objek perusahaan Manufatur yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019 dengan rumusan penelitian, yang pertama apakah terdapat pengaruh Current Ratio yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019. yang kedua apakah terdapat pengaruh Debt to Equity Ratio yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2017-2019 yang ketiga apakah terdapat pengaruh Return On Asset yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019 dan yang keempat apakah terdapat pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Asset yang signifikan secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019.
Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul “Analisis Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Asset Pengaruhnya Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2017-2019)”.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mencari hubungan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 195 perusahaan dan tekhnik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Non Probability Sampling. Metode pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 24 perusahaan. Langkah analisis data yang digunakan adalah, Uji Asumsi Klasik, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis dan koefisien determinasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil pengolahan statistik deskriptif Devidend to Payout Ratio memiliki nilai standard deviation sebesar 0,4708 berarti bahwa devidend pay out ratio perusahaan satu dengan lainnya selama periode tersebut memiliki penyimpangan sebesar 47%. Current Ratio memiliki nilai standard deviation sebesar 1,6132 berarti bahwa tingkat penyimpangan data Current Ratio
perusahaan satu dengan yang lainnya sebesar 161%. Debt to Equity Ratio memiliki nilai standard deviation sebesar 0,2651 berarti bahwa tingkat penyimpangan data Debt to Equity Ratio perusahaan satu dengan yang lainnya sebesar 26%. Return on Assets memiliki nilai standard deviation sebesar 0,1403 berarti bahwa tingkat penyimpangan data Return on Assets perusahaan satu dengan yang lainnya sebesar 14%.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Pengujian Normalitas Data
Hasil pengujian normalitas data menggunakan uji kolmogorov smirnov dapat dilihat dari tabel Asymp sig dengan nilai sebesar 0,404 > 0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
Hasil Pengujian Multikolinieritas
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas pada penelitian ini bebas dari gejala multikolinieritas.
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets memiliki nilai sig > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil Pengujian Autokorelasi
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat dari tabel Durbin Watson dengan nilai Durbin-Watson sebesar 1,320. Nilai ini terletak antara -2 sampai dengan 2 dengan kriteria tidak ada autokorelasi yang memiliki kesimpulan bahwa model pada penelitian ini tidak memiliki keterkaitan (korelasi) dengan pengamatan lain yang disusun menurut runtutan waktu.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil pada analisis regresi dapat disusun suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut:
DPR = 1,32 - 0,16CR - 0,29DER - 0,039ROA
Hasil menunjukkan bahwa current ratio (X1) sebesar -0,16 dan bernilai negatif berarti apabila terjadi kenaikan 1 (satu) variabel current ratio maka akan mengakibatkan penurunan nilai dividend payout ratio sebesar -0,16 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan 1 (satu) variabel current ratio maka akan mengakibatkan kenaikan nilai dividend payout ratio sebesar -0,16 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan. Debt to equity ratio (X2) sebesar -0,297 dan bernilai negatif berarti apabila terjadi kenaikan 1 (satu) variabel debt to equity ratio maka akan mengakibatkan penurunan nilai dividend payout ratio sebesar -0,297 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan 1 (satu) variabel debt to equity ratio maka akan mengakibatkan kenaikan nilai dividend payout ratio sebesar -0,297 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan. return on assets (X3) sebesar -0,039 dan bernilai negatif berarti apabila terjadi kenaikan 1 (satu) variabel return on assets maka akan mengakibatkan penurunan nilai dividend payout ratio sebesar -0,039 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan 1 (satu) variabel return on assets maka akan mengakibatkan kenaikan nilai dividend payout ratio sebesar -0,039 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis pertama, hasil uji t untuk variabel Current Ratio (X1), variabel Debt to Equity Ratio (X2), dan variabel Return On Asset (X3) secara parsial. Untuk variabel Current Ratio diperoleh nilai t hitung = - 4,521 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar - 1,667. Ini berarti t hitung (- 4,521) < t tabel (-1,667). Dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berada di bawah batas signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Debt to Equity Ratio diperoleh t hitung = - 1,369 dengan tingkat signifikansi 0,175. Dengan menggunakan batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar -1,667. Ini berarti t hitung (-1,369) > t tabel (-1,667). Dengan tingkat signifikansi 0,175 yang berada di atas batas signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Return On Asset diperoleh t hitung = - 0,107 dengan tingkat signifikansi 0,915. Dengan
menggunakan batas signifikansi 5% atau 0,05 diperoleh t tabel sebesar – 1,667. Ini berarti t hitung (- 0,107) > t tabel (- 1,667). Dengan tingkat signifikansi 0,915 yang berada di atas batas signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
Tabel 1 Hasil Uji F (Simultan)
Model F Sig Keterangan
1 7,188 0,000 Berpengaruh simultan signifikan
Sumber: Lampiran 6, 2021.
Dari Tabel 1 di atas dapat diketahui F hitung (7,188) lebih besar dari F tabel (2,74), yang berarti H0 di tolak dan Ha diterima. Dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berada di bawah batas signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio.
Tabel 2 Hasil Koefisien Determinasi
Model R Square
1 0,241
Sumber: Lampiran 6, 2021.
Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,241. Hal ini berarti 4,13% Dividend Payout Ratio dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset, sedangkan sisanya 75,9%
Dividend Payout Ratio dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti Return on Equity, Firm Size, Growth, Net Profit Margin, Earning Pe Share, Leverage, dll.
PEMBAHASAN
Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019, Hal ini menunjukkan bahwa pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 memiliki kemampuan yang baik dalam membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Dengan kata lain perusahaan manufaktur memiliki lebih banyak aktiva lancar untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat mendorong semakin banyaknya pendapatan dan laba perusahaan. Namun laba perusahaan yang diperoleh tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen melainkan dimasukkan pada laba ditahan untuk pengembangan perusahaan kedepan. Hal ini dikarenakan pemegang saham lebih menyukai return investasi berupa capital gain dari pada dividen. Sesuai dengan teori perbedaan pajak (Tax Differential Theory) yang menyatakan bahwa investor atau pemegang saham lebih menyukai capital gain daripada dividen karena capital gain memiliki tarif pajak yang lebih rendah daripada tarif pajak dividen. Kalaupun perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen maka investor lebih senang dividen yang dibagikan tidak terlalu tinggi. Dengan demikian, current ratio yang tinggi memiliki kecenderungan menerapkan pembagian dividen (dividend payout ratio) yang rendah (Triawan, D.
2012). Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi current ratio maka semakin rendah dividend payout ratio. Current ratio secara tidak langsung dapat mendorong perusahaan dalam memperoleh laba sehingga perusahaan harus mempertimbangkan besarnya current ratio dan tujuan investor dalam menentukan kebijakan dividen (dividend payout ratio). Dividend payout ratio akan bernilai rendah apabila perusahaan mampu meningkatkan current ratio perusahaan.
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Kewajiban perusahaan melunasi hutang yang dimiliki tidak
dibayarkan dari laba perusahaan tetapi dibayarkan dari sumber eksternal yaitu modal pemegang saham dengan tujuan agar keuntungan yang baru dihasilkan dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Selain itu tidak semua hutang terdapat beban hutang (biaya bunga) yang harus ditanggung perusahaan seperti hutang dagang dan hutang gaji sehingga besar kecilnya Debt to Equity Ratio tidak mempengaruhi laba perusahaan dalam menetapkan kebijakan dividen. Hal ini dikarenakan perusahaan ingin menjaga nilai perusahan di mata pemegang saham sehingga meskipun perusahaan memiliki jumlah hutang atau debt to Equity Ratio yang besar perusahaan akan tetap membagikan dividen kepada pemegang saham karena pembagian dividen dapat digunakan sebagai sinyal terkait kondisi perusahaan kepada pemegang saham. Sesuai dengan teori hipotesis sinyal dividen (Dividend Signalling Hyphotesis) mengatakan bahwa pembayaran dividen dapat digunakan sebagai sinyal yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham bahwa kondisi keuangan perusahaan sangat kuat, kinerja perusahaan yang bagus, dan nilai perusahaan yang bagus sehingga mampu membagikan dividen. Dengan demikian Debt to Equity Ratio yang dimiliki perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (Triawan, D. 2012).
Pengaruh Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa variabel Return on Assets tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Hal ini dapat disebabkan karena Return On Assets tidak selamanya mempengaruhi kebijakan dividen terutama pada perusahaan yang sudah lama yang telah memiliki banyak cadangan laba yang digunakan baik untuk diinvestasikn kembali ataupun dibagikan dalam bentuk dividen tanpa merubah proporsi dividen bagi pemegang saham yang sebagian besar merupakan pemegang saham pengendali. Perusahaan ingin menjaga nilai perusahan di mata pemegang saham sehingga meskipun perusahaan memiliki laba perusahaan yang rendah perusahaan akan tetap membagikan dividen kepada pemegang saham karena pembagian dividen dapat digunakan sebagai sinyal terkait kondisi perusahaan kepada pemegang saham. Sesuai dengan teori hipotesis sinyal dividen (Dividend Signalling Hyphotesis) mengatakan bahwa pembayaran dividen dapat digunakan sebagai sinyal yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham bahwa kondisi keuangan perusahaan sangat kuat, kinerja perusahaan yang bagus, dan nilai perusahaan yang bagus sehingga mampu membagikan dividen. Dengan demikian Return On Assets yang dimiliki perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (Triawan, D. 2012).
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets berpengaruh secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Hal ini dikarenakan kebijakan dividen merupakan seluruh kebijakan manajerial yang dilakukan untuk menetapkan berapa besar laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa besar laba bersih yang tetap ditahan untuk cadangan investasi tahun depan. Kebijakan itu tercermin dari besarnya perbandingan laba yang dibayarkan sebagai dividen terhadap laba bersih. Dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham besarannya ditentukan dengan persentase yang disebut dengan “Dividen Payout Ratio”. Dividen Payout Ratio adalah perbandingan dividen yang dibayarkan dengan laba bersih. Semakin tinggi Dividen Payout Ratio pada suatu perusahaan, maka hal ini akan menguntungkan investor sebagai pemegang saham. Namun, apabila Dividen Payout Ratio pada suatu perusahaan rendah hal ini akan memperlemah finansial perusahaan tersebut.
Semakin tinggi Dividen Payout Ratio pada suatu perusahaan, maka hal ini akan menguntungkan investor sebagai pemegang saham. Namun, apabila Dividen Payout Ratio pada suatu perusahaan rendah hal ini akan memperlemah finansial perusahaan tersebut. likuiditas perusahaan menjadi faktor penting dalam menentukan kebijakan dividen, rasio likuiditas diproksikan dengan Current Ratio, Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk di dalamnya kewajiban membayar dividen kas yang terutang). Karena jika posisi likuiditas perusahaan kuat maka kemampuan perusahaan membayar dividen adalah besar, mengingat bahwa dividen merupakan arus kas keluar bagi perusahaan. Dengan adanya hal ini maka dapat meningkatkan kepercayaan para pemegang saham
akan suatu dividen yang nantinya akan dibagikan sesuai dengan harapan pemegang saham dan dapat menarik investor baru. Selain Current Ratio, Debt to Equity Ratio juga dapat menjadi pertimbangan kebijakan dividen, semakin tinggi tingkat debt to Equity Ratio, berarti komposisi hutang juga semakin tinggi, sehingga akan berakibat pada semakin rendahnya kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividen kepada pemegang saham, sehingga rasio pembayaran dividen semakin rendah, peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen. Return On Assets juga menjadi pertimbangan kebijakan dividen, semakin tinggi Return On asset, maka semakin bagus keadaan suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan besar laba bersih perusahaan. yang diperoleh apabila diukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, semakin banyak keuntungan perusahaan yang akan didapatkan, sehingga akan menghasilkan nilai perusahaan yang lebih tinggi. Dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan dengan syarat sudah memenuhi ketentuan yaitu pajak dan bunga. Deviden diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya Dividend Payout Ratio. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut diatas maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah, Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 sedangkan Debt to Equity Ratio dan Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019 dan secara simultan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets berpengaruh secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. (2017). Analisis Regresi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Brigham, F. Eugene, dan Joel F. Houston. (2013). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Jakarta:Salemba Empat.
Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dona, E. M. (2020). Pengaruh Return On Assets Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Di Perusahaan Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018. Jurnal Ilmiah Ekonomika, 13(1), 152-171.
Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : ALFABETA
Gumanti, Tatang A. (2018). Teori Sinyal Dalam Manajemen Keuangan . Research Gate, 0-29.
Gunawan. I. (2015). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Gunawan. I. (2017). Pengantar Statistik Inferensial. Jakarta: Raja Grafindo.
Halim, A. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Halim, A. dan Hanafi, M.M. (2009). Analisi Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hanafi, Mamduh. M., Halim, Abdul. (2016). Analisis Laporan Keuangan Edisi ke 5. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Hanif, M., & Bustamam, B. (2017). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Dan Earning Pe Share Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 2(1), 73-81.
Hantono. (2018). Konsep Analisa Laporan Keuangan dengan Pendekatan Rasio dan SPSS.
Yogyakarta: Deepublish.
Hasanah, N (2019). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Growth Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2014-2017. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Husna, A., & Satria, I. (2019). Effects of return on asset, debt to asset ratio, current ratio, firm size, and dividend payout ratio on firm value. International Journal of Economics and Financial Issues, 9(5), 50.
Kasmir, (2008), Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta.
Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenada Media Group Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif: Teori Dasar dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Mardiyanto, Handono (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO).
Mufarrikoh, Z. (2019). Statistika Pendidikan: Konsep Sampling dan Uji Hipotesis. Surabaya:
Jakad Media Publishing.
Primananda, R. E., & Wahyono, M. A. (2020). Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Tax Rate dan Return On Equity terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015- 2017) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Purwanto, A. Erwan, dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Untuk Administrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gaya Media Yogyakarta Rakhmawati, A. D. (2017). Pengaruh Current Ratio (Cr), Leverage, Return On Assets (ROA) Dan
Growth Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 5(5).
Rakhmawati, A. D. (2017). Pengaruh Current Ratio (Cr), Leverage, Return On Assets (ROA) Dan Growth Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 5(5).
Reeve, James M., dkk. (2010). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Riyanto, B. (2011). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.
Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode Riset Penelitian Kuantitatif:Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen. Yogyakarta: Deepublish.
Santoso, S. (2019). SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi, Jakarta, PT. Alex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.
Sartono, A. (2000). Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Smith, C. W. & Watts, R. L. (1992). The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies. Journal of Finance Economics 32 , 263-292
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.
Triawan, D. (2012) Penggalian Potensi Pph atas Dividen sebagai upaya meningkatkan penerimaan.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Unaradjan, Dominikus Dolet. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atmajaya.
Wahyudi, C. (2020). Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio Dengan Return On Assets Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Sub Sektor Semen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Doctoral dissertation, UMSU).
Wahyuni, S. F., & Hafiz, M. S. (2018). Pengaruh cr, der dan roa terhadap dpr pada perusahaan manufaktur di bei. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), 1(2), 25-42.
Yasa, K. D. M., & Wirawati, N. G. P. (2016). Pengaruh Net Profit Margin, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio pada Dividend Payout Ratio. E-Jurnal Akuntansi, 16(2), 921-950.
Yudarrudin, R., Defung, F., & Atmoko, Y. (2017). Pengaruh return on assets, debt to equity ratio, dan firm size terhadap dividend payout ratio.
http://www.kontakbanten.co.id/2019/05/pertumbuhan-manufaktur-terganjal.html [Diakses pada tanggal 10 Januari 2021]
https://www.jurnal.id/id/blog/kenali-ruang-lingkup-perusahaan-manufaktur/ [Diakses pada tanggal 10 Januari 2021]
https://www.bps.go.id/website/materi_ind/materiBrsInd-20200203114355.pdf [Diakses pada tanggal 14 Januari 2021]
https://pressrelease.kontan.co.id/release/kemenperin-pacu-kontribusi-industri-manufaktur- terhadap-perekonomian?page=all [Diakses pada tanggal 10 Januari 2021]
https://kemenperin.go.id/artikel/20579/Kontribusi-Manufaktur-Nasional-Capai-20-Persen,-RI- Duduki-Posisi-Ke-5-Dunia [Diakses pada tanggal 10 Januari 2021]
www.idx.co.id [Diakses pada tanggal 15 Februari 2021]