• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DINAMIK SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PREDATOR - PREY TIGA SPESIES

N/A
N/A
Nguyแป…n Gia Hร o

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS DINAMIK SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PREDATOR - PREY TIGA SPESIES"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Manfaat Penelitian

Metode Penelitian

Sistematika Penulisan

7 predator-mangsa tiga spesies dengan penundaan dan keadaan titik keseimbangan dalam sistem predator-mangsa tiga spesies dengan penundaan.

KAJIAN PUSTAKA

  • Sistem Persamaan Diferensial
  • Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linier dan Nonlinier
  • Sistem Persamaan Diferensial Biasa Autonomous
  • Titik Kesetimbangan Sistem Autonomous
  • Linierisasi Sistem PDB Autonomous
  • Titik Tetap atau Fixed point
  • Analisis Kestabilan Fixed point
  • Nilai-Nilai Eigen dan Vektor Eigen
  • Kajian Al-Quran tentang Kestabilan Ekosistem

Sistem persamaan diferensial dapat mengungkapkan fenomena yang terjadi di dunia nyata secara matematis dengan mengambil risiko perubahan besaran satu terhadap perubahan besar lainnya. Banyaknya variabel bebas yang terlibat, maka bentuk persamaan diferensial ada dua yaitu persamaan diferensial biasa jika hanya ada satu variabel bebas. 10 dimasukkan dan persamaan diferensial parsial jika lebih dari satu variabel bebas dimasukkan (Kartono, 2012).

Sistem persamaan diferensial biasanya muncul secara alami dalam permasalahan yang melibatkan banyak variabel bebas (misalnya ๐‘ฅ1, ๐‘ฅ2, โ€ฆ , ๐‘ฅ๐‘›), yang masing-masing merupakan fungsi dari satu variabel bebas (misalnya ๐‘ก) (Kartono, 2012). Contoh sederhana ini menggunakan dua persamaan diferensial linier orde pertama. dengan persamaan linier untuk setiap fungsi dinyatakan dalam bentuk :. Menurut Finizio dan Ladas (1988), sistem persamaan diferensial linier adalah sistem yang mengandung ๐‘› persamaan diferensial dengan ๐‘› fungsi yang tidak diketahui, dimana ๐‘› adalah bilangan bulat yang lebih positif.

Suatu sistem persamaan diferensial dikatakan linier jika sistem tersebut terdiri dari lebih dari satu persamaan linier yang saling berhubungan. Sedangkan suatu sistem persamaan diferensial dikatakan nonlinier jika sistem tersebut terdiri dari lebih dari satu persamaan nonlinier yang saling berhubungan (Boyce dan Diprima, 1999). Linierisasi adalah proses pendekatan persamaan diferensial nonlinier dengan persamaan diferensial linier untuk membantu memahami persamaan diferensial nonlinier.

Sistem linier mendominasi di sekitar titik tetap, sehingga persamaan nonlinier juga memiliki titik tetap yang menarik, dan sebagian besar solusi mendekati titik tetap dengan garis asimtotik ๐‘ฆ โˆ’ 1. Manifold stabil titik tetap ๐‘Š๐‘ (๐‘ฅโˆ—) adalah kumpulan semua titik yang mendekati titik tetap seperti ke titik positif seperti . Manifold tidak stabil dari titik tetap ๐‘Š๐‘ข(๐‘ฅโˆ—) adalah himpunan semua titik yang mendekati titik tetap sebagai ๐‘ก hingga negatif tak terhingga.

Solusi yang dimulai pada titik tetap memiliki percepatan nol dari โˆ…(๐‘ก; ๐‘ฅโˆ—๐‘›) = ๐‘ฅโˆ— untuk semua ๐‘ก, ini adalah titik tetap. Titik tetap sistem linier ๐‘’๐ด๐‘ก0 = 0 adalah satu-satunya titik tetap sistem linier kecuali jika memasuki nilai Eigen (Robinson, 2004). Untuk mencari titik tetap dari sistem dinamik, tidak perlu mencari rumus yang tepat untuk ๐‘ฅ(๐‘˜) atau ๐‘ฅ(๐‘ก).

Memang, menyelesaikan sistem persamaan bisa rumit, tetapi setidaknya menyenangkan mengetahui bahwa hanya itulah satu-satunya masalah yang terlibat. Berikut adalah definisi dari tipe stabilitas dari titik tetap ๐‘ฅโˆ— = (๐‘ฅโˆ—, ๐‘ฆโˆ—), di mana ๐œ™(๐‘ก; ๐‘ฅ0) adalah solusi yang mirip dengan ๐‘ฅโˆ— untuk semua ๐‘ก โ‰ฅ 0 jika kondisi awal ๐‘ฅ0 mulai cukup dekat dengan ๐‘ฅโˆ—.

Tabel 2.1 Mencari Titik Tetap  Titik Tetap
Tabel 2.1 Mencari Titik Tetap Titik Tetap

PEMBAHASAN

  • Identifikasi Model Predator-Prey Tiga Spesies
  • Analisis Model Predator-Prey Tiga Spesies
  • Analisis Perilaku dari Model Predator-Prey Tiga Spesies
  • Besaran Parameter
  • Titik Tetap pada Sistem Persamaan
  • Linierisasi
  • Nilai Eigen
  • Kestabilan Titik Tetap
  • Simulasi Predator-Prey Tiga Spesies
  • Kajian Agama tentang Keseimbangan Makhluk Hidup

Model predator-mangsa tiga spesies terdiri dari spesies mangsa, spesies predator menengah, dan spesies predator puncak. Kemudian ada efek lain yang timbul dari banyaknya perlakuan mangsa ๐‘Ž2 yang dilakukan oleh spesies predator puncak (๐‘ง(๐‘ก)) terhadap spesies mangsa (๐‘ฅ(๐‘ก)). Persamaan di atas menunjukkan laju perubahan jumlah populasi predator perantara (๐‘ฆ(๐‘ก)) yang terjadi dari waktu ke waktu (๐‘‘๐‘ก) dengan laju pertumbuhan ๐‘1 yang dialami oleh predator perantara (๐‘ฆ(๐‘ก)) akibat memakan spesies mangsa (๐‘ฅ(๐‘ก)) berbanding terbalik dengan penjumlahan satuan tingkat kejenuhan ๐‘š1 yang dialami oleh bertambahnya populasi spesies mangsa ( ๐‘ฅ(๐‘ก)) karena gangguan (๐›พ) dari populasi spesies predator menengah (๐‘ฆ(๐‘ก)).

Persamaan di atas menunjukkan laju perubahan jumlah populasi spesies mangsa (๐‘ฅ(๐‘ก)) yang terjadi dari waktu ke waktu (๐‘‘๐‘ก) dengan laju pertumbuhan ๐‘2 yang dialami oleh spesies predator puncak (๐‘ง(๐‘ก)) sebagai akibat memakan lebih banyak spesies mangsa (๐‘ฅ2(๐‘ก)) dibandingkan dengan jumlah rasa kenyang yang digandakan oleh ๐‘š22 yang dialami oleh spesies mangsa ( ๐‘ฅ(๐‘ก) )) karena spesies predator puncak. Perlakuan lain yang diberikan pada spesies predator puncak (๐‘ง(๐‘ก)) adalah laju pertumbuhan ๐‘3 yang dialami oleh spesies predator puncak (๐‘ง(๐‘ก)) akibat memakan spesies predator menengah (๐‘ฆ2(๐‘ก)) lebih dari dua kali lipat sebaliknya dengan tingkat kejenuhan ganda sebesar ๐‘š32 yang dialami oleh spesies predator perantara (๐‘ฆ2(๐‘ก) )) akibat aksi a spesies predator pex. 34 Dari sekian banyak faktor yang dialami dalam pertumbuhan spesies predator puncak (๐‘ง(๐‘ก)), terdapat beberapa faktor yaitu kematian alami ๐œ‡ dan kejadian laju emigrasi ๐‘ž yang menyebabkan populasi predator puncak (๐‘ง(๐‘ก)) menurun.

Model rantai makanan yang digunakan adalah model predator-mangsa tiga spesies yang terdiri dari spesies mangsa, spesies predator menengah dan spesies predator puncak. Sistem persamaan diferensial model predator-mangsa tiga spesies merupakan sistem persamaan diferensial biasa nonlinier, sehingga perlu dilakukan linierisasi terhadap persamaan tersebut yang nantinya akan dianalisis stabilitasnya di sekitar titik tetap. Nilai titik tetap ini sama dengan nilai titik tetap persamaan nonlinier, sehingga persamaan linier merupakan linierisasi di sekitar titik tetap persamaan nonlinier.

Menurut Finizio dan Ladas (1988), penentuan kestabilan titik tetap dapat diperoleh dengan melihat nilai eigen yaitu ๐œ†๐‘–, ๐‘– = 1, 2, 3,. Untuk titik tetap ๐‘ฅ1 = 1, ๐‘ฆ1 = 0, ๐‘ง1 = 0, sistem pada model predator-prey ketiga spesies ini dinyatakan tidak stabil karena memiliki Eigenvalues โ€‹โ€‹positif (๐‘…๐‘’(๐œ†๐‘– > 0), untuk masing-masing ๐‘–). Simulasi pada Gambar 3.1 diambil dari model sistem persamaan diferensial predator-prey tiga spesies dengan titik tetap ๐‘ฅ ๐‘ฆ dan ๐‘ง dari persamaan tersebut dengan ๐‘ก โ†’ โˆž dapat dikatakan bahwa sistem persamaan diferensial nonlinier tidak stabil karena bergerak menjauhi titik tetap.

Berdasarkan pembahasan di atas, ada titik-titik tetap yang tidak stabil, dan tidak ada data yang stabil, karena dalam penelitian ini stabil maka harus menggunakan syarat. Namun, dengan besarnya parameter yang diketahui sebelumnya, bahkan tanpa kondisi, ada titik tetap, dan kondisi stabil ternyata tidak stabil. Ketidakstabilan ini dipengaruhi oleh kematian populasi predator menengah dan atas serta perpindahan atau migrasi populasi predator puncak.

Hasil analisis dinamik sistem persamaan diferensial predator-mangsa tiga spesies diperoleh tiga titik tetap, yaitu titik tetap. Pada analisis stabilitas dan analisis simulasi, model predator-mangsa ketiga spesies ini tidak stabil dengan adanya nilai eigen positif, dan citra simulasi menunjukkan bahwa citra model bergerak menjauh dari nilai titik tetap.

Tabel 3.1 Besaran Parameter
Tabel 3.1 Besaran Parameter

PENUTUP

Saran

Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN Harapan Jaya XVII, Bekasi dan tamat pada tahun 2005, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 5 Bekasi dan lulus pada tahun 2008. Selanjutnya menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2011 jurusan Matematika melalui jalur SNMPTN tertulis. Anggota Paduan Suara Gema Gita Bahana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2012 dengan mengikuti Lomba Paduan Suara di SDGNCF Semarang tahun 2013 dan meraih medali perunggu, serta mengikuti Lomba Paduan Suara CIFCC Universitas Negeri Malang tahun 2015 dan meraih medali perak.

Gambar

Tabel 2.1 Menentukan Titik Tetap ..................................................................
Tabel 2.1 Mencari Titik Tetap  Titik Tetap
Tabel 3.1 Besaran Parameter
Gambar  3.1  Grafik  simulasi  prey,  intermediate  predator,  top  predator  dengan ๐‘ฅ(0) = 0.8, ๐‘ฆ(0) = 0.2, dan ๐‘ง(0) = 0.9
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema dari nilai eigen, vektor eigen, dan diagonalisasi, sistem persamaan differensial, model predator

Dinamika populasi mangsa pada habitat pertama dan mangsa pada habitat kedua serta pemangsa yang terjadi akan stabil ke suatu nilai saat tingkat pertumbuhan

Hasil simulasi pada titik kesetimbangan tersebut menunjukkan bahwa semakin besar tingkat interaksi prey terhadap spesies lain , maka dalam jangka waktu yang lama

Pada model prey - predator udang windu di simulasikan mengunakan metode Adam Bashforth- Moulton orde empat menunjukkan bahwa banyaknya populasi udang windu

Judul Skripsi : Analisis persamaan diferensial model populasi kontinu untuk spesies tunggal Menyatakan bahwa skripsi tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan karya orang lain,

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah Membahas secara analitis mengenai kestabilan dari model populasi prey predator yang melibatkan pemanenan pada predator.

Pengaruh kehadiran predator kedua pada model rantai makanan tiga spesies untuk kasus pertama didapat dua hasil yaitu populasi prey, predator pertama dan. predator

Laju populasi untuk dua jenis spesies Predator-Prey yang bersaing dalam satu ekosistem dapat dimodelkan secara matematik ke dalam bentuk persamaan diferensial, sehingga dari