• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis efektivitas dan efisiensi terhadap kualitas kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis efektivitas dan efisiensi terhadap kualitas kerja"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI TERHADAP KUALITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA

DINAS PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR)

Shiddiq Rumambi Menggakasi1, Ahmad Musseng2, Sukardi3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1shiddiqypup2015@gmail.com, 2amusseng@gmail.com, 3sukardisempd@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine whether the effectiveness and efficiency affect the performance of Makassar City Trade Department employees, either partially or simultaneously. This research uses quantitative research methods. And the data analysis technique used is the validity test, reliability test, multiple linear regression analysis, T test and F test. Based on the results of data processing in this study the effectiveness partially affects the performance where the statistical value of T count> from T table, while the efficiency is not can affect performance according to the calculated T statistic <from the T table. Simultaneously the effectiveness and efficiency affect the performance, where the statistical value of F count> from F table.

Keywords: Effectiveness, Efficiency, performance, and Employees.

PENDAHULUAN

Undang-Undang dasar 1945 pada alinea ke 4 menyatakan bahwa tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah untuk mewujudkan kesejahteraan publik serta mencerdaskan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Pemerintah bertanggung jawab atas terbentuknya lingkungan sosial, ekonomi, politik dan hukum yang baik dan terkendali .Peningkatan kualitas kinerja aparatur dan pelayanan publik seperti kedisiplinan, budaya kerja, penghematan, hingga kualitas pelayanan seringkali menjadi sorotan, (Duadji, 2012).

Pelaksanaan good governance yang baik bergantung pada tiga elemen yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu pemerintah (government) dan perangkatnya sebagai regulator, sektor swasta (private sector) sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sipil (civil society) sebagai pengguna produk dari pelaku usaha (Maryam, 2016). Demi meningkatkan kinerja aparatur sipil negara, maka prinsip-prinsip good governance harus menjadi dasar dalam sektor pelayanan masyarakat. Dalam upaya mewujudkan pemerintah yang sehat dan bersih konsep good governance sangat diperlukan pada otonomi daerah, dengan lebih mengedepankan prinsip partisifatif, penegakan hukum yang efektif,

responsif, kesetaraan, efektif dan efisien, profesional, akuntabel,dan pengawasan yang efektif.

E-Government mengarahkan untuk penggunaan teknologi oleh semua agen pemerintah seperti internet, yang mempunyai kemapuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis dan yang terkait dengan pemerintahan.

Dalam meningkatkan kinerja pegawai hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah efektivitas dan efisiensi. Menurut Taman (2011), efektivitas pada hakikatnya berkaitan dengan tercapainya tujuan atau target yang ditentukan, kegiatan operasional dikatakan efektif jika proses aktivitasnya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan efisiensi memiliki makna yang berbeda dengan efektivitas, meskipun dalam mencapai tujuan organisasi saling berhubungan, menurut Taman (2011), Efisiensi erat hubungannya dengan produktivitas, proses produktivitas operasional dapat disebut efisien jika hasil output dicapai dengan menggunakan sumber daya dan anggaran serendah mungkin. Dalam mencapai kinerja pegawai perlu ditunjang oleh tingkat kemampuan dan tingkat pendidikan, agar pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan waktu yang yang telah ditentukan sebelumnya (Dwiputrianti, 2018).

(2)

Sesuai dengan prinsip-prinsip good governance untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada sektor industri dan perdagangan di wilayah Kota Makassar pemerintah daerah memutuskan peraturan melalui Peraturan Walikota Makassar Nomor 104 Tahun 2016, tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas perdagangan. Dinas perdagangan Kota Makassar dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Makassar melalui Sekertariat Kota Makassar Sesuai tugas pokoknya, yaitu merumuskan, membina dan mengendalikan kebijakan dibidang perindustrian dan perdagangan.

Rumusan Masalah, Berdasarkan latar belakang ialah Apakah efektivitas dan efisiensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar?

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui:

1) Apakah efektivitas berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Dinas Perdagangan Kota Makassar.

2) Apakah efisiensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar, 3) Apakah efektivitas dan efisiensi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Kegiatan operasional organisasi merupakan sebuah usaha pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif dan efisien (Maksimal) dalam mencapai tujuannya. Efektivitas berasal dari kata efek dann digunakan sebagai hubungan sebab akibat, menurut artiharfiahnya adalah suatu akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan (Ahmad, 2014). Perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadi tantangan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan (peraturan) yang akan diterapkan sebagai respon atas perunahan yang terjadi.

Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi lembaga sektor publik, disamping disamping memiliki ruang lingkup yang luas dan juga kompleks pemerintah juga harus memikirkan sebuah sistem informasi dalam menghadapi permasalahan- permasalahan dalam pemerintahan, agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan ekonomis maka sistem informasi harus diimbangi dengan kemajuan teknologi informasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood dalam Rahadi

(2007), ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan teknologi informasi berbasis komputer yaitu: perangakat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan pengguna (Brainware). Melalui surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: K.26-30/V.104- 4/99 dalam butir 3 yang menyebutkan bahwa

“Pelaporan penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai tahun 2016 harus menggunakan aplikasi E-Lapkin (Laporan Kinerja Secara Online).

Menurut Taman (2011), Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna), kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatannya mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.

Menurut Muchdoro (2019), efisiensi adalah suatu penghematan dalam penggunaan sumber daya dalam penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, efisiensi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

efisiensi dalam hal waktu dan biaya. Efisiensi merupakan variabel yang sangat penting dalam setiap kegiatan organisasi pemerintah (pelayanan publik) dalam meningkatkan pelayanannya. Efisiensi merupakan variabel yang sangat mempenaruhi dalam setiap kegiatan organisasi pelayanan publik (pemerintah) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 101 Tahun 2000, merumuskan arti Good governance sebagai berikut: Kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip- prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisien, efektiftas, supermasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

Performance atau kinerja seorang pegawai, didalamnya telah terintegrasi secara nyata berbagai indikator-indikator, seperti kemampuan, motivasi kerja, iklim kerja (Musseng, 2017). sedangkan menurut Dwiputri (2018), dalam mencapai kinerja seorang pegawai perlu ditunjang oleh tingkat kemampuan dan tingkat pendidikan, agar pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Kinerja seorang pegawai harus di evaluasi dari waktu ke waktu sebagai respon atas perubahan lingkungan yang terjadi, agar pegawai memiliki skill dan standar kompetensi sesuai pada bidangnya.

Menurut Fauziah (2014), mengemukakan bahwa kinerja atau prestasi

(3)

kerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau kelompok. Adapun kebijakan pemerintah dalam menilai kinerja pegawai diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019, yaitu Penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilakukan berdasarkan prinsip (a) Objektif, (b) Terukur, (c) Akuntabel, (d) Partisipatif (e) transparan. Menurut Ajib Rakhmawanto (2017), Baik buruknya kinerja kinerja tidak hanya ditentukan dari kuantitas seorang pegawai dalam bekerja, tetapi juga harus diukur dari kualitas kerjanya.

Pengukuran kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan, program dan kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi organisasi (Sedarmayanti, 2015).

Menurut Musseng (2013), penilaian kinerja pegawai sangat penting karena bermanfaat untuk mengetahui efektivitas kerja organisasi, sehingga tujuan organisasi tersebut akan dapat tercapai. Baik buruknya kinerja kinerja tidak hanya ditentukan dari kuantitas seorang pegawai dalam bekerja, tetapi juga harus diukur dari kualitas kerjanya. Menurut Deasler dalam Rakhmawanto (2017), ada dimensi- dimensi prestasi kerja secara individual seperti kualitas dan kuantitas yang perlu dinilai, dimensi-dimensi prestasi kerja hendaknya berdasarkan atas prilaku agar semua penilaian dapat dilakukan dengan bukti-bukti objektif dan dapat diamati.

Ahmad (2014), meneliti tentang efektivitas kinerja pegawai Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif (Mixed Methodes) dan analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kemampuan menyesuaikan diri, prestasi dan kepuasan kerja terhadap efektivitas kinerja pegawai.

Erawati et al (2017), meneliti tentang efektivitas kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan analiis pengolahan distribusi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kinerja pada Kantor Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa berada pada kategori efektif.

Hipotesis yang diajukan berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

H1: Efektivitas berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar H2: Efisiensi berpengaruh terhadap kinerja Pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar H3: Efektivitas dan efisiensi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar

Gambar 1. Model Penelitian

H1

H2

H3

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang disusun oleh penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif atau metode penelitian campuran (Mixed Methodes) yang akan saling melengkapi, dimana penelitian kuantitatif akan digunakan menganalisis hubungan antara variabel penelitian dan membuktikan hipotesis menggunakan uji statistik regresi linier berganda. Sedangkan metode kualitatif akan mendeskripsikan hasil pengolahan data kuantitatif yang berbentuk tabulasi dan angka-angka, kemudian diolah menggunakan program IBM SPSS 25.0

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Dinas Perdagangan Kota Makassar yang berlokasi di jalan Rappocini raya No. 219, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Adapun jangka waktu penelitian ini selama 2 (dua) bulan.

Data penelitian dikelompokkan bedasarkan jenisnya, yaitu : 1) Menurut Indrawan dan Yaniawati (2017), Penelitian kuantitatif adalah suatu bentuk penelitian ilmiah yang mengkaji satu permasalahan dari suatu fenomena, serta melihat kemungkinan kaitan atau hubungan-hubungannya antar variabel dalam permasalahan yang ditetapkan.

Data kuantitatif yang berupa kuesioner kepada pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar, 2) Menurut Indrawan dan Yaniawati (2017),

Kinerja Pegawai (Y) Efektivitas (X1)

Efisiensi (X2)

(4)

Metode penelitian dalam pendekatan kualitatif digunakan untuk melihat lebih dalam suatu fenomena sosial termasuk di dalamnya kajian ilmu pendidikan, manajemen dan administrasi bisnis, kebijakan publik pembangunan ataupun ilmu hukum. data kualitatif berupa nama, jenis kelamin, usia, pendidikan dan pangkat.

Sedangkan berdasarkan sumber data, yaitu: 1) data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber data, 2) data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya lewat berita publik, orang lain atau dokumentasi.

Tehnik pengumpulan data penelitian menggunakan dua cara, yaitu: a) kuesioner ialah berupa alat bantu daftar pertanyaan secara tertulis, Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang sangat popular dalam pendekatan kualitatif yang harus mempertimbangkan faktor etis dan menghormati narasumber ataupun institusinya (Indrawan dan Yaniawati, 2017). b) studi dokumentasi merupakan upaya memperoleh data atau informasi terkait dengan masalah yang diteliti. Menurut Indrawan Yaniawati (2017), Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi diartikan sebagai upaya untuk memperoleh data dan informasi berupa catatan/gambar yang tersimpan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar yang berjumlah 55 pegawai. Dan sampel penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Perdagangan Kota Makassar yang berjumlah 55 pegawai.

Dikarenakan pada penelitian ini populasinya hanya berjumlah 55 pegawai maka peneliti mengunakan teknik sampling jenuh, dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel.

Variabel penelitian terdiri dari 2 (dua) variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen, dimana masing-masing variabel akan dijabarkan menjadi indikator Menurut Sedarmayanti (2015), Syarat indikator kinerja adalah sebagai berikut : 1) Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan kesalahan intepretasi. 2) Dapat diukur secara obyektif, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. 3) Harus melalui obyektif yang relevan. 4) Dapat dicapai, penting dan harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan input, output, hasil manfaat dan dampak serta proses. 5) Harus fleksibel dan sensitive terhadap perubahan, pelaksanaan dan

hasil pelaksanaan kegiatan. 6) Efektif, data/informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan biaya yang tersedia.

Variabel yang nantinya indikator tersebut dijadikan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian yang berupa pernyataan.

Yang pertama ialah efektivitas terdiri dari: 1) kebijakan/peraturan, 2) teknologi informasi, 3) gaji dan keuntungan finansial.

Kedua efisiensi terdiri dari: 1) anggaran operasional, 2) kedisiplinan, 3) kerjasama. Dan yang terakhir adalah kinerja yang terdiri dari:

1) kualitas pekerjaan, 2) kuantitas pekerjaan.

Penelitian ini menggunakan skala Likert dalam mengukur variabel-variabel yang ada, menurut Menurut Indrawan dan Yaniawati (2017), skala ini pada mulanya untuk mengukur kesetujuan dan ketidak setujuan seseorang terhadap suatu objek. Variabel akan dijabarkan menjadi indikator variabel, dan indikator tersebut dijadikan sebagai dasar untuk menyusun item-item instrumen penelitian yang berupa pernyataan, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan: 1) analisis deskriptif yaitu menggambarkan objek penelitian menjadi suatu deskriptif, untuk itu deskriptif harus mampu membawa pembaca laporan penelitian kearah peristiwa yang dialami, dan sekaligus mengajak memahami pribadi seseorang, peristiwa atau kebiasaan suatu komunitas yang tengah diamati. 2) analisis regresi linier berganda selain sebagai alat deskriptif, regresi linier berganda juga digunakan sebagai sebuah alat untuk menarik kesimpulan, menguji hipotesis, dan untuk mengestimasi nilai-nilai populasi (Indrawan dan Yaniawati, 2017).

Data yang diperoleh diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. kemuadian di analisis secara kualitatif, yaitu pengungkapan data tidak dalam bentuk angka-angka tetapi mendeskripsikan nilai dari hasil pengolahan data. Sedangkan secara kuantitatif, data diintepretasikan dalam bentuk angka-angka.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji statistik regresi linier berganda Berdasarkan hasil olah data SPSS versi 25,0 (termuat pada Tabel 1) menunjukkan persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini sebagai berikut : Y=5,205 + 0,755X1 + 0,020X2

Tabel 1. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Terhadap Kinerja Pegawai

ANOVAa Model Sum of

Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regressio n

16,052 2 8,026 202, 841

,000b Residual 2,057 52 ,040

Total 18,109 54

a. Dependent Variable: Kinerja (Y) b. Predictors: (Constant), Efisiensi (X2),

Efektivitas (X1)

Sumber: data primer diolah (2019).

Tabel 2. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Terhadap Kinerja Pegawai

Coefficientsa Model Unstandard

ized Coefficient

s

Standar dized Coeffic ients

T Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 5,205 ,765 6,801 ,000 Efektivitas

(X1)

,755 ,038 ,951 19,67 6

,000 Efisiensi

(X2)

-,020 ,023 -,041 -,850 ,399 a. Dependent Variable: Kinerja (Y) Sumber: data primer diolah (2019).

Hasil uji parsial Berdasarkan hasil olah data SPSS versi 25,0 diketahui T-hitung (termuat dalam Tabel 1) Variabel efektivitas (X1) sebesar 19,676 > T-tabel, pengujian ini dapat dilihat pada Kolom 3, dengan tingkat signifikansi 0,000 (probabilitas < 0,05) yang terdapat pada kolom 4, sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 1 diterima.

Sedangkan T-hitung (termuat dalam Tabel 2) Variabel efisiensi (X2) sebesar 0,850 < T- tabel, dengan tingkat signifikansi 0,399 (probabilitas> 0,005) yang terdapat pada kolom 4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y), maka hipotesis 2 ditolak.

Koefisien determinasi (termuat dalam tabel 3) diperoleh Nilai pada R² sebesar 88,6%.Yang berarti pengaruh variabel independen (efektivitas dan efisiensi) sebesar 88,6% sedangkan pengaruh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini sebesar:

Tabel 3. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Terhadap Kinerja Pegawai

Model Summary Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,941a ,886 ,882 ,199 a. Predictors: (Constant), Efisiensi (X2), Efektivitas (X1)

Sumber: data primer diolah (2019).

Pada ruang lingkup pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya Ahmad (2014), Efektivitas kerja yang baik tergantung pengembangan sumber daya manusia dengan cara yang tepat.

Pembahasan efisiensi terhadap kinerja pegawai menunjukkan hasil penelitian efisiensi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini karena keadaan sumber daya manusia (SDM) pada Dinas Perdagangan Kota Makassar 92%

berusia berusia 40 > tahun yang kebanyakan tidak familiar tentang teknologi Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya Hasibuan (2007), pengembangan e government melalui perubahan budaya kerja dari tradisional menjadi elektronik terkendala langkanya sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

PENUTUP

Kesimpulan penelitian dari analisis pengaruh efektivitas dan efisiensi terhadap kinerja pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar menunjukkan hasil bahwa Berdasarkan output uji statistik T - hitung variabel efektivitas lebih besar dari T - Tabel.

Sehingg Hipotesis 1 diterima. Sedangkan output uji statistik T - hitung variabel efisiensi lebih kecil dari T - Tabel. Sehingga Hipotesis 2 ditolak. Dan output uji statistik F - hitung variabel efektivitas dan efisiensi lebih besar dari F - Tabel. Sehingga Hipotesis 3 diterima

Pembahasan efektivitas terhadap kinerja pegawai menunjukkan hasil penelitian

(6)

efektivitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Saran kepada Dinas Perdagangan Kota Makassar Kompetensi aparatur sipil merupakan unsur yang sangat penting dalam menjalankan tugas pada sektor publik.

Pengembangan dan pelatihan terhadap pegawai harus menjadi prioritas penting pada saat ini dan di masa yang akan datang, khususnya tentang teknologi agar tercipta terobosan baru dalam memberikan pelayanan publik yang lebih baik dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Untuk peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini sebelum memasukkan variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini, agar dapat membedakan terlebih dahulu penelitian pada sektor privat dansektor publik agar lebih memudahkan peneliti selanjutnya dalam menyusun desain penelitian.

Dalam penyusunan karya tulis dan penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, F. (2014). Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi Ilmu Administrasi.

Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar

Ahdiyana, M. (2010). Memperkuat Manajemen Strategis Dengan Pengukuran Kinerja Dalam Organisasi Sektor Publik. Konferensi Administrasi Negara.

Bandung: Universitas Padjajaran.

Diakses pada tanggal 6 Juli 2019 melalui website

http://staffnew.uny.ac.id/staff/19730318200 8122001.

Daryanto, A. (2007). Merit Sistem Dalam Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS. 1 (2):1978-7103. Diakses tanggal 27 Juni

2019 melalui Website

http://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article /view/13

Dwiputrianti, S. (2018). Reformasi Kinerja Pegawai Administrasi Melalui KompensasiFinansial Pendidikan Tinggi Dalam Meningkatkan Daya Saing Global.

Jurnal Kebijakan dan Manajemen.

12 (2):1978-7103. November: 156-172.

Diakses tanggal 27 juni 2019 melalui website

http://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article /view/31

Duadji, N. (2012). Good Governance Dalam Pemerintahan. Jurnal Mimbar. Jurnal Mimbar. 28 (2). Bandar Lampung:

Universitas Lampung. Desember: 201- 209.

Erawati, I., Darwis, M., & Nasrullah, M.

(2017). Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Jurnal Office ISSN 2460-0067. 3 (1). Januari: 12-18. Diakses pada tanggal 5 Juli 2019.

Fatimawati, E., & Ahmad, J. (2018).

Implementasi Peraturan Bupati TentangPedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Terhadap Program Bantuan Kultivator Kabupaten Enrekang. Prosiding Konfrensi Nasional.

Jakarta: Universitas Muhammadiya Jakarta.

Maret: 77-81

Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2017).

Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Cetakan Ketiga. Bandung: PT Refika Aditama

Musseng, A. (2017). Analisis Pengaruh Motivasi Kinerja aparat Pemerintah Kelurahan Pallameang Kabupaten Pinrang.

Jurnal AKMEN. ISSN 1829-8524. 14 (1).

Diakses 10 juli 2019. melalui website https://e-

jurnal.stienobelindonesia.ac.id/index.php/a kmen/article/view/12

Musseng, A. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Budaya organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Kota Makassar. Jurnal AKMEN.

ISSN 1829-8524. 10 (4). Diakses 10 Juli 2019 melalui website https://e- jurnal.stienobelindonesia.ac.id/index.php/a kmen/article/view/375

Maryam, N.S. (2016). Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.

Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi.

ISSN 2086-1109. 6 (1). Juni: 1-18.

Diakses pada tanggal 19 Juni 2019 melalui website

http://repository.unikom.ac.id/51314

(7)

Moleong, J.L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan Ketigapuluh Dua.

Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

Maryam, N.S. (2016). Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan

Publik. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. ISSN 2086-1109. 6 (1).

Juni : 1-18. Diakses pada tanggal 19 Juni 2019 melalui website

PAN, R.B (2017). Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Surat Edaran Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi. Tahun 2016 Nomor B/2810/M.PAN- RB/08/2016. Jakarta:

Kementrian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.

Peraturan Pemerintah. (2019). Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77. Jakarta:

Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia

http://repository.unikom.ac.id/51314 Rakhmawanto, A. (2017). Netralitas Pegawai

Negeri Sipil : Implikasinya terhadap kinerja & Pelayanan Publik. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS ISSN 1970-7103. 2 (2). November:

109-142. Diakses pada tanggal 13 Juni 2019 melalui website https://jurnal.bkn.go.id/idex.php/asn/article/

view/41

Rakhmawanto, A. (2017). Pengembangan Sistem Manajemen Aparatur Sipil Negara Berbasik teknologi Informasi Analisis Implementasi dan Hambatan.

Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS ISSN 1970-7103. 11 (2).

November: 13-25. Diakses pada 21 Juni 2019 melalui website

http://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article /view/41/51

Rakhmawanto, A. (2018). Presfektif Pemberian Formasi Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Anggaran Pemerintah Daerah. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS. 12 (2). November:

91-104. diakses pada tanggal 28 juni 2019. melalui website http://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article /view/27

Sedarmayanti. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi, dan

Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan Ketujuh. Bandung: PT Refika Aditama Taman, A. (2011). Pedoman Audit

Operasional. Buku tidak dipublikasikan.

Yogyakarta : Kantor Audit Internal Universitas Negeri Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan variabel- variabel yang akan diteliti, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap

Hipotesis Berdasarkan model penelitian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage