• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

ANALISIS FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN

PRODUKSI PADA PT. SEGARA TIMBER DI SAMARINDA

Mochammad Ulinnuha1

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui dan menguji pengaruh faktor internal yang terdiri dari variabel Kualitas SDM (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) bagian produksi pada PT. Segara Timber di Samarinda baik secara simultan maupun parsial, serta mengetahui variabel yang paling dominan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Segara Timber. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas sumber daya manusia dan motivasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap produktivitas kerja karyawannya. Artinya jika perusahaan (PT.

Segara Timber) memiliki sumber daya manusia dengan faktor internal (kualitas sdm dan motivasi) yang baik maka dapat dipastikan produktivitaspun akan menjadi baik dan sebaliknya jika faktor internalnya buruk maka produktivitaspun akan buruk. Hasil secara parsial membuktikan dengan adanya faktor internal pada karyawan, baik kualitas sdm ataupun hanya motivasi, produktivitas kerja akan tetap ada. Dengan kata lain jika karyawan hanya memiiki salah satu dari dua faktor tersebut (kualitas sdm atau motivasi) hal tersebut akan tetap mempengaruhi produktivitas kerja yang ada pada PT. Segara Timber.

Kata kunci : Kualitas SDM, Motivasi dan Produktivitas Kerja Karyawan

Pendahuluan

Di dalam era pasar bebas saat ini, persaingan dunia usaha menjadi semakin ketat para pesaing dari segala sektor usaha mulai berbenah dan menyusun strategi agar mampu tetap bertahan dan tidak tergerus oleh trend usaha yang ada. Perusahaan kayu sebenarnya dapat menjadi perusahaan yang mengungtungkan di era pasar bebas seperti ini. Hal tersebut dikarenakan masih dibutuhkannya produk-produk hasil olahan kayu seperti plafon, lemari, ataupun meja. Namun Seperti yang terjadi saat ini kenyataannya berbeda dengan harapan yang ada. Perusahaan kayu lapis (plywood) contohnya, yang dulunya menjamur di Kalimantan Timur sekarang perlahan mulai tidak terlihat lagi keberadaannya. Di Kalimantan Timur, data APKINDO (Asosiasi Panel Kayu Indonesia) Kalimantan Timur mengatakan bahwa pada tahun 2015 saja perusahaan kayu (plywood) di Kalimantan Timur hanya tersisa 8 dari 25 perusahaan yang beroperasi pada tahun 2005.

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: mochammadulinnuha19@gmail.com

(2)

507

Mengutip klaim yang dikatakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur tentang perijinan pengolahan hutan. Dinas kehutanan mengklaim “tidak ada satupun perusahaan kayu yang beroprasi di Kalimantan Timur yang tidak mengantongi izin. Dan pemerintah tidak akan mempersulit perijinan bagi perusahaan pengolah kayu. Selama perusahaan itu jelas status badan hukumnya dan juga selama kapasitas hutan produksi yang tersedia di kaltim masih cukup”. Pemerintah beralasan hutan patut diperhitungkan untuk menentukan strategi pembangunan daerah maupun negara. Karena itu investor- investor perusahaan kayu masih diperlukan di Kalimantan Timur.

Ini artinya faktor-faktor eksternal seperti kurangnya bahan baku (SDA) ataupun susahnya perijinan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bukanlah menjadi alasan utama banyaknya perusahaan kayu lapis yang tutup 10 tahun belakangan ini. Namun, dugaan adanya faktor lain seperti faktor internal yang kurang baik pada sumber daya manusianya lah yang mungkin menjadi penyebab gagalnya perusahaan-perusahaan itu untuk terus bertahan.

Dari observasi yang telah peneliti lakukan, peneliti menemukan fenomena bahwa telah terjadi fluktuasi peningkatan dan penurunan pada target produksi.

Untuk sebuah perusahaan tentu hal seperti ini akan dihindari. Karena, jika yang terjadi adalah penurunan maka dampaknya akan berpengaruh pada target produksi perusahaan yang mungkin dapat tidak tercapai.

Bagi sebuah perusahaan tidak tercapainya target produksi tentu saja menjadi sebuah masalah yang harus diselesaikan. Dalam mengatasi masalah tersebut, usaha yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan produktivitas sumber daya manusianya (karyawan). Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, dapat dimulai dengan memperhatikan faktor internal pada sumber daya manusianya.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Internal Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Segara Timber di Samarinda”.

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan orang didalam organisasi secara optimal agar kinerja organisasi pun seperti yang diharapkan.

Asumsi yang lahir dari manajemen sumber daya manusia adalah bahwa manusia memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karsa. Semua potensi ini mempengaruhi upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya. Bagaimana bagusnya rumusan tujuan dan rencana organisasi, maka akan sia – sia jika unsur sumber daya manusia tidak dikelola secara profesional.

(3)

508 Menurut Hasibuan (2007:6) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan dan masyarakat.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Wahyudi (2003:12) mengemukakan bahwa fungsi-fungsi MSDM adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Manajerial, meliputi : a. Perencanaan (Planning) b. Pengorganisasian (Organizing) c. Pengarahan (Directing)

d. Pengendalian (Controlling) 2. Fungsi Operasional

a. Fungsi pengadaan (procurement) b. Fungsi Pengembangan (development) c. Fungsi Pemeliharaan (maintenance) d. Fungsi Penggunaan (use)

Produktivitas Kerja

Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan meningkat.

Menururt Sedarmayanti (2001:31) produktivitas kerja menunjukkan bahwa individu merupakan perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja maksimal) dengan efesiensi salah satu masukan (tenaga) kerja yang mencakup kualitas, kuantitas dalam waktu waktu tertentu.

Menururt Siagian (2005:75) produktivitas kerja adalah Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.

Menurut Simamora (2004:110) Produktivitas kerja karyawan adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan Ouput dan Input yang optimal.

Pentingnya Produktivitas Kerja

Menurut Sinungan (2002:21) Sumberdaya Manusia memegang peranan utama dalam proses peningkatan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya merupakan hasil kerja manusia.

Indikator Produktivitas Kerja Karyawan

Menururt Simamora (2004:112) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas Kerja karyawan meliputi kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Dalam penelitian ini peneliti mengukur produktivitas kerja karyawan dengan menggunakan indikator-indikator dibawah ini:

(4)

509

1. Kuantitas 2. Kualitas

3. Ketepatan waktu Faktor Internal

Menurut Sofyandi (2008:38) bahwa lingkungan manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai serangkaian faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas dari aktivitas-aktivitas sumber daya manusia yang terdiri dari faktor internal yaitu yang bersumber dari dalam diri manusia.

Menurut Dale Timple (dalam Mangkunegara, 2010:70) Faktor internal adalah faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Seperti, produktivitas seseorang baik disebabkan karena mempunyai motivasi tinggi dan seseorang memiliki kualitas diri yang baik, sedangkan seseorang mempunyai produktivitas jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kualitas yang rendah dan orang tersebut tidak memiliki motivasi atau upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

Kualitas Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia menjadi faktor determinan bagi keberhasilan dan kemajuan suatu perusahaan. kerasnya kompetisi bisnis dewasa ini memaksa organisasi-organisasi baik pemerintah maupun swasta untuk memberdayakan dan mengoptimalkan segenap sumber daya yang mereka miliki guna mempertahankan kelangsungan organisasi. Berangkat dari sini maka suatu perusahaan yang ingin maju harus melihat sejauh mana kualitas sumber daya manusia ini mereka miliki.

Menurut Sedarmayanti (2001:27) sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah tenaga kerja atau karyawan di dalam suatu organisasi yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan.

Menurut matutina (2001:205) sumber daya manusia dapat dikatakan berkualitas manakala mereka mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemampuan tersebut hanya dapat dicapai manakala mereka mempunyai bekal pengetahuan/pendidikan, keterampilan dan pengalaman yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Manfaat Kualitas Sumber Daya Manusia

Kunci kelangsungan hidup organisasi terletak pada efektifitas organisasi dalam membina dan memanfaatkan keahlian keryawan dengan berusaha meminimalkan kelemahan mereka.

Kualitas sumber daya manusia memiliki manfaat ditinjau dari pengembangan perusahaan yaitu :

1. Perbaikan kinerja

2. Penyesuaian kompensasi 3. Keputusan penempatan 4. Kebutuhan pelatihan

5. Perencanaan dan pengembangan karier

(5)

510 Indikator Kualitas Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia menurut matutina (2001:205) mengacu pada:

1. Pengetahuan/pendidikan.

2. Keterampilan.

3. Pengalaman.

Motivasi

Menurut Sardiman (2007:73) menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Motivasi

Faktor-faktor yang menimbulkan motivasi kerja menurut Yuli (2005:47) adalah sebagai berikut:

1. Dorongan material (misal: uang, barang).

2. Kesempatan untuk mendapatkan kehormatan (misal: prektise, upah, imbalan dan kuasa perorangan).

3. Syarat-syarat pekerjaan yang diinginkan (misal: lingkungan bersih dan tenang).

4. Kebanggaan akan pekerjaan (baik untuk keluarga maupun orang lain).

5. Kesenangan individu dalam hubungan sosial dan organisasi.

Indikator Motivasi

Abraham Maslow yang dikutip dalam Sofyandi dan Garniwa (2007:102):

1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan rasa aman 3. Kebutuhan social 4. Kebutuhan penghargaan 5. Kebutuhan aktualisasi diri Hipotesis

1. Diduga faktor internal yang terdiri dari variabel motivasi dan kualitas sdm secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Diduga faktor internal yang terdiri dari variabel motivasi dan kualitas sdm secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

3. Diduga variabel motivasi merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Definisi Konsepsional

1. Faktor internal karyawan

a. Kualitas Sumber Daya Manusia:

Kualitas Sumber Daya Manusia adalah sumber daya yang memenuhi kriteria kualitas fisik dan kesehatan, kualitas intelektual (pengetahuan dan keterampilan) dan kualitas mental (kejuangan) dan

(6)

511

sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah tenaga kerja atau karyawan di dalam suatu organisasi yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan

b. Motivasi

Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.

2. Produktivitas kerja karyawan

Merupakan perbandingan hasil yang dicapai dengan waktu yang dibutuhkan sehingga dapat diketahui berapa banyak hasil yang diperoleh perorang.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nawawi (2003:64) metode metode penelitian ini adalah memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.

Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 2 variabel independen dan 1 variabel dependen yaitu:

1. Variabel bebas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, yaitu;

a. Kualitas sumber daya manusia b. Motivasi

2. Variabel terikat merupakan faktor yang dipengaruhi oleh faktor independen yaitu produktivitas kerja.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi yang bekerja pada PT. SEGARA TIMBER yang berjumlah 511 orang.

2. Sampel

Sampel yang akan diteliti dalam hal ini adalah karyawan bagian produksi yang bekerja pada PT. SEGARA TIMBER. Dalam menentukan besarnya jumlah sampel yang akan di teliti, peneliti akan menggunakan metode Slovin dengan rumus sebagai berikut:

N n = –––––––

1 + N. e2

(7)

512 Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal N = Populasi

e = Tingkat kesalahan Jadi besar sampel adalah:

n = 511/1 + 511 (0. 1)2 = 83, 633 = 84

Dari perhitungan di atas telah kita dapatkan nilai minimum sampel adalah sebesar 83, 633.Dan untuk mempermudah dalam pengolahan data nantinya, maka sampel akan dibulatkan mejadi 84.

Teknik Analisis Data Uji Validitas

Simamora (2004:172) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen.

Uji Reliabilitas

Menurut Simamora (2004:177) Kuisioner yang reliabel adalah kuisioner yang apabila diuji cobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asummsinya, tidak terdapat pada psikologi pada responden.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda menurut Arikunto (2002 : 270) uji regresi linear berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat (Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (X).

Dalam persamaan model, variabel - variabel tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e Pengujian Hipotesis

Pengujian tingkat penting (Test of significance) ini merupakan suatu prosedur dimana hasil sampel digunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis Gujarati (2001:90) dengan alat analisi yaitu uji t, uji F dan nilai koefisien determinansi (R2).

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, terbatas Ghozali (dalam arikunto, 2010:115).

Uji Statistik F

Menurut Gujarati (dalam arikunto, 2010:110) Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Kualitas sdm dan Motivasi terhadap Produktivitas pekerja secara simultan. Langkah–langkah yang dilakukan adalah:

1. Merumuskan Hipotesis (H1)

2. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0. 05 (α=0, 05) 3. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

4. Berdasarkan Probabilitas

(8)

513

Dengan menggunakan nilai probabilitas, H1 akan diterima jika probabilitas kurang dari 0, 05

Uji Statistik T

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua rah dengan hipotesis sebagai berikut:.

H0 : β1 = β2 = 0 (secara parsial tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap terikat. )

H1 : β1 = β2 ≠β0 (secara parsial ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap terikat. )

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Persamaan Regresi

Untuk menganalisis seberapa jauh variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. Segara Timber di Samarinda, maka dapat menggunakan model regresi linier berganda. Bentuk model regresi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Y=a+b1x1+b2x2+e Dimana :

Y = Produktivitas pekerja a = Konstanta

= kualitas sumber daya manusia

= motivasi

= Koefisien Regresi e = Standar error

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .048 3.304 .015 .988

kualitassdm .549 .116 .422 4.739 .000

Motivasi .245 .056 .388 4.357 .000

a. Dependent Variable: produktivitas Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel diperoleh model persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y= 0,048+0,549X1+0,245X2+e

Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa koefisien arah regresi antara variabel X1 dan X2 menyatakan adanya pengaruh positif terhadap variabel Y. Adapun cara membaca persamaan regresi di atas adalah :

(9)

514 1. Konstan = 0,048

Nilai konstanta positif menanjukan pengaruh positif variabel independen Bila variabel independen naik atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel produktivitas akan naik atau terpenuhi.

2. Kualitas sdm = 0,549

Merupakan nilai koefisien regresi variabel kualitas sumber daya manusia (x1) mengalami kenaikan satu satuan, maka produktivitas (y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,549 atau 54,9% koefisien bernilai positif artinya antara kualitas sdm (x1) dan produktivitas (Y) berhubungan positif. Kenaikan kualitas sdm (x1) akan mengakibatkan kenaikan produktivitas (Y)

3. Motivasi = 0,245

Merupakan nilai koefisien regresi variabel motivasi (x2) mengalami kenaikan satu satuan, maka produktivitas (y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,245 atau 24,5% koefisien bernilai positif artinya antara motivasi (x2) dan produktivitas (y) berhubungan positif. Kenaikan motivasi (x2) akan mengakibatkan kenaikan produktivitas (Y)

Koefisien Korelasi

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X1 dan X2) secara serentak terhadap variabel terikat (Y), semakin mendekati 1 berarti hubungannya semakin kuat.

Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Ganda Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .603a .363 .347 2.911

Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R = 0,603 yang berarti bahwa hubungan antara variabel bebas (X1dan X2) secara serentak dengan variabel terikat (Y) dalam kategori kuat.

Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R²) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .603a .363 .347 2.911

a. Predictors: (Constant), motivasi, kualitas sdm Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai koefisien determinasi R²sebesar 0,347 yang artinya bahwa kedua variabel independent (yang diteliti dalam penelitian ini memberikan pengaruh sebesar 34,7% terhadap produktivitas pekerja sedangkan sisanya 65,3% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitian ini.

(10)

515

Uji F atau Simultan

Uji F atau Simultan merupakan uji bersama-sama yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y.

Hasil Uji F atau Simultan ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 391.364 2 195.682 23.099 .000b

Residual 686.196 81 8.472

Total 1077.560 83

Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji F di atas diperoleh hasil bahwa nilai Sig. F-hitung = 0,000 < Alpha 0,05, maka H0 ditolak, H1 diterima. Jadi model linier antara variabel X1 dan X2 dengan variabel Y berpengaruh signifikan.

Uji T atau Parsial

Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hasil Uji T (Parsial) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .048 3.304 .015 .988

kualitassd

m .549 .116 .422 4.739 .000

Motivasi .245 .056 .388 4.357 .000

Dependent Variable: produktivitas Sumber : Hasil perhitungan SPSS

a. Kualitas Sumber Daya Manusia

Nilai Sig. t-hitung X1 0,000 < Alpha 0,05, berarti variabel kualitas sdm (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas (Y).

b. Motivasi

Nilai Sig. t-hitung X2 0,000 < Alpha 0,05, berarti variabel motivasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas (Y).

Variabel Yang Paling Berpengaruh

Pengujian ini untuk melihat variabel yang manakah yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan dengan melihat nilai standardized coefficients beta terbesar. Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS maka didapatkan hasil sebagai berikut:

(11)

516 Variabel Yang Paling Berpengaruh

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .048 3.304 .015 .988

kualitassdm .549 .116 .422 4.739 .000

Motivasi .245 .056 .388 4.357 .000

a. Dependent Variable: produktivitas Sumber : Hasil perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai standardized coefficients beta terbesar adalah variabel kualitas SDM (X1) sebesar 0,422. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas sumber daya manusia terbukti mempunyai pengaruh paling besar terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Segara Timber (Y).

Pembahasan

Pembahasan dibuat dengan melihat hubungan kausalitas yang terjadi sebagai pembuktian hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini sesuai dengan data yang digunakan dan kajian secara teoritis. Teori-teori ataupun hasil penelitian empiris yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan digunakan dalam melakukan pembahasan hasil penelitian, apakah teori atau hasil penelitian empiris tersebut mendukung, menolak atau bertentangan dengan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisis uji F diketahui bahwa variabel faktor internal yang terdiri dari (kualitas sdm dan motivasi) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Segara Timber di Samarinda (Y). Dibuktikan dari hasil uji F Sig. F-hitung = 0,000 < Alpha 0,05, maka H0 ditolak, H1 diterima : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Hal ini dikarenakan mayoritas responden menjawab setuju dan menganggap bahwa kualitas sdm dan motivasi adalah dua faktor yang diperlukan atau harus dimiliki oleh setiap karyawan agar produktivitas dapat meningkat.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dale Timple (dalam Mangkunegara, 2010:70) Faktor internal adalah faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Seperti, produktivitas seorang baik disebabkan karena mempunyai motivasi tinggi dan seseorang memiliki kualitas diri yang baik, sedangkan seseorang mempunyai produktivitas jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kualitas yang rendah dan orang tersebut tidak memiliki motivasi atau upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

Hal ini juga mengkonfirmasi penelitian terdahulu yaitu penelitian oleh Ami Pratiwi (2010) dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa kedua variabel kualitas sumber daya manusia dan motivasi secara simultan berpengaruh

(12)

517

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Djitoe Tobacco Surakarta (y).

Berdasarkan hasil analisis uji T diketahui bahwa variabel faktor internal yang terdiri dari (kualitas sdm dan motivasi) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Segara Timber di Samarinda (Y). Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kualitas Sumber Daya Manusia (X1)

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa veriabel kualitas sdm (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Segara Timber di Samarinda (Y). Dibuktikan dari hasil uji T Nilai Sig. t-hitung X1 0,000 < Alpha 0,05 Pengaruh positif ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas sumber daya manusianya maka semakin besar pula tingkat produktivitasnya.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh matutina (2001:205) sumber daya manusia dapat dikatakan berkualitas manakala mereka mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemampuan tersebut hanya dapat dicapai manakala mereka mempunyai bekal pendidikan, keterampilam dan pengalaman yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Demikian juga hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2001:27) Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah tenaga kerja atau karyawan di dalam suatu organisasi yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan. Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas dapat dipastikan kegiatan yang berjalan didalam sebuah organisasi pasti akan terhambat. Dengan adanya kualitas SDM yang baik tentu perusahaan akan lebih mudah untuk melakukan beberapa hal seperti, penempatan posisi yang sesuai maupun perbaikan kinerja dan produktivitas kerja.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan oleh widi yuliani (2011) yang menjelaskan bahwa variabel kualitas pekerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. pasar raya sri ratu semarang.

2. Motivasi (X2)

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel motivasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Segara Timber di Samarinda (Y). Dibuktikan dari hasil uji T Nilai Sig. t-hitung X2 0,000 < Alpha 0,05. Artinya, jika motivasi karyawannya itu baik maka produktivitas pun akan ikut baik.

Hal ini sesuai dengan teori Maslow (dalam hariandja, 2002:122) yaitu seseorang berperilaku atau bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Yaitu, kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan dan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri dan kebutuhan perwujudan diri.

(13)

518 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ami Pratiwi (2010) dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa variabel motivasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Djitoe Tobacco Surakarta (Y).

Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai standardized coefficients beta terbesar adalah variabel kualitas sumber daya manusia (X1) sebesar 0,422 lebih besar daripada variabel motivasi (X2) sebesar 0,388. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas sumber daya manusia (X1) terbukti mempunyai pengaruh paling besar terhadap variabel produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Segara Timber di Samarinda (Y).

Hal ini diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2001:27) Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah tenaga kerja atau karyawan di dalam suatu organisasi yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan. Tanpa adanya sumber daya manusia yang berkualitas dapat dipastikan kegiatan yang berjalan didalam sebuah organisasi pasti akan terhambat. Dengan adanya kualitas SDM yang baik tentu perusahaan akan lebih mudah untuk melakukan beberapa hal seperti, penempatan posisi yang sesuai maupun perbaikan kinerja dan produktivitas kerja.

Adapun hasil temuan sebelumnya pada latar belakang menujukan masih adanya karyawan yang sering terlambat masuk kerja.baik disebabkan karena faktor jauhnya jarak antara tempat tinggal dan tempat kerja ataupun karena tertinggal jemputan (kapal) perusahaan. Namun, apapun alasannya keterlambatan seperti ini seharusnya tidak terjadi karena dapat mengganggu produktivitas pekerja itu sendiri dan juga akan mengganggu kegiatan produksi dalam perusahaan.

Selanjutnya beberapa pekerja tidak serius dalam bekerja seperti sering mengobrol dengan rekannya. Hal ini sering terjadi saat tidak ada pengawas ataupun atasan yang mengawasi. Alasan mereka melakukan hal seperti itu (mengobrol) pun beragam. Ada yang merasa jenuh dalam bekerja sehingga butuh teman mengobrol ataupun karena ada yang tidak senang bekerja dibawah tekanan.

Namun, bekerja dengan tidak serius seperti itu tentu akan membuat pekerjaan lambat untuk terselesaikan dan akhirnya target produksipun bisa tidak tercapai.

Temuan lainnya adalah adanya karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang bukan tanggung jawabnya atau pekerjaan teman yang dilakukan oleh dia.

Biasanya hal ini sering terjadi pada tim kerja. Alasan mereka dalam hal ini karena didasari oleh faktor pertemanan. Ada teman yang meminta tolong untuk dibantu dan dia segan untuk menolaknya. Jika hanya dibantu sekedarnya mungkin tidak akan terlalu bermasalah namun jika harus mengerjakan selursuhnya tentu akan bermasalah. karena beban tugas yang harus dikerjakannya menjadi bertambah dan dalam menyelesaikan pekerjaannya akan menjadi lebih susah. Contohnya susah dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Temuan yang terakhir adalah tingkat keselamatan yang dirasa masih rendah. Terlihat bagaimana tumpukan kayu lapis itu disusun menjadi sangat

(14)

519

tinggi dan sedikit miring. Tentu hal ini akan menjadi sangat berbahaya terlebih lagi kayu-kayu itu disusun di area dekat dengan lintasan forklift (alat berat/truk angkut/truk garpu). Jika tersenggol sedikit saja tentu fatal akibatnya. Selain itu tentu hal ini akan menimbulkan kecemasan pada karyawan yang sedang bekerja dekat dengan area tumpukan tersebut. Akibatnya para karyawan menjadi kurang maksimal dalam bekerja.

Penutup

Berdasarkan analisis hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel faktor internal yang terdiri dari (kualitas sumber daya manusia dan motivasi) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Segara Timber di Samarinda.

Berdasarkan analisis hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel kualitas sumber daya manusia dan motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT.

Segara Timber di Samarinda.

Dari kedua variabel faktor internal yang diteliti variabel kualitas sumber daya manusia yang mempunyai pengaruh paling besar atau dominan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Segara Timber di Samarinda.

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan maka beberapa hal yang dapat disarankan oleh peneliti terhadap perusahaan adalah perusahaan dapat memberikan sanksi pada pekerja yang terlambat, Pengawas harus lebih ketat dalam mengawasi bawahan agar dapat bekerja dengan sungguh-sungguh.

Perusahaan juga dapat memberikan sanksi pada karyawan yang mengerjakan pekerjaan orang lain ataupun pekerja yang meminta tuganya dikerjakan orang lain, Perusahaan harus lebih memperhatikan keselamatan dan keamanan karyawan dengan cara tidak menyusun bahan (kayu lapis) dengan sangat tinggi.

Atau perusahaan tidak menempatkan tumpukan kayu lapis dekat dengan pekerja.

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya yang menyebutkan bahwa variabel kualitas sdm adalah variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja. Maka, disarankan pada perusahaan untuk dapat memberikan pelatihan maupun pengembangan kepada karyawan sehingga mereka menjadi lebih terampil (ahli), dan lebih baik dalam bekerja.

Saran bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan skripsi ini sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik, PT Rineka Cipta. Jakarta.

A.M., Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo, Jakarta.

(15)

520 Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,

PT. BumiAksara. Jakarta.

Henry Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. STI YKPN. Yogyakarta.

Mangkunegara, Prabu Anwar, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ke TujuhPT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Matutina, 2001, Manajemen Sumber daya Manusia, cetakan kedua, Gramedia Widia SaranaIndonesia, Jakarta.

H. Hadari Nawawi, 2003; Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif,Cetakan ke-7, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sedarmayanti.2001.Sumber Daya manusia dan Produktivitas Kerja Bandung : Mandar maju.

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Sofyandi dan Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Riorini, Sri vandayuli, “Quality Performance dan Komitmen Organisasi”, Jurnal MediaRiset Bisnis dan Manajemen. Volume 4, Nomor 3, 2004, hal 253- 274.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Wahyudi, bambang. 2003. Manajemen sumber daya manusia, Alfa Beta, Bandung.

Sumber Internet:

Yuliani, Widi, 2011. pengaruh kualitas kerja, pengawasan kerja dan kedisiplinan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Pasar raya sri ratu semarang, Jurnal Skripsi UDINUS,

(eprints.dinus.ac.id/17178/1/jurnal_15698.pdf , diakses 11 november 2015) Sumber keterangan Informasi kadishut, ( http://www.korankaltim.com/, diakses

20 oktober 2014)

Sumber Informasi perusahaan kayu kaltim, (http://www.APKINDO.com, diakses 18 oktober 2014)

Hutan kaltim, (www.dishut.kaltimprov.go.id/web/web/pages/22/profilhutankaltim, diakses 20 oktober 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilalukan oleh peneliti bahwa variabel pengembangan sumber daya manusia, disiplin kerja dan lingkungan kerja secara simultan

Secara simultan, berdasarkan hasil uji F, kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap dan jaminan berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan