• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kadar Logam Timbal dan Basophilic Stippling pada Darah Petugas SPBU Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kadar Logam Timbal dan Basophilic Stippling pada Darah Petugas SPBU Padang"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

ANALISIS KADAR TIMBAL LOGAM (Pb) DAN KAKI BASOPHIL DALAM DARAH PETUGAS SPBU PADANG. Penulis ingin memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Analisis Kadar Logam Timbal (Pb) dan Noda Basofilik Dalam Darah Padang”. Polisi SPBU".

Latar Belakang

Menurunnya kadar Hb dalam darah akan mempengaruhi status kesehatan orang yang terpapar Pb. Apa hubungan lama pelayanan dengan kandungan logam timbal (Pb) dalam darah pekerja SPBU di Kota Padang?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan di bidang kesehatan masyarakat khususnya bagi peneliti sendiri sebagai tambahan pengalaman dalam penelitian.

Pengertian Darah

  • Fungsi Darah
  • Komposisi Darah 1.Korpuskula : 45% 1.Korpuskula : 45%
  • Plasma darah : 55%
  • Pengertian Basophilic Stippling

Sel darah putih terbagi menjadi 2 golongan yaitu granulosit (dengan butiran protein) dan agranulosit (tanpa butiran protein). Jumlah leukosit yang banyak ini menyebabkan fagositosis sel darah merah oleh sel darah putih.

Gambar 1 Sel darah Putih (Sumber : kompasiana.com)
Gambar 1 Sel darah Putih (Sumber : kompasiana.com)

Kelainan Morfologi Sel DarahTepi .1 Kelainan morfologieritrosit .1 Kelainan morfologieritrosit

Kelainan warna eritrosit 1. Hipokromia

Polikromase adalah suatu keadaan yang ditandai dengan banyaknya eritrosit polikrom pada apusan darah tepi. Kondisi ini berhubungan dengan retikulositosis. Kristal berbentuk batang lurus atau melengkung mempunyai polimer rantai beta Hb-A, dengan warna biru kresil cemerlang yang tampak biru. Titik Basofilik Adanya titik biru yang menyebar pada eritrosit disebut titik basofilik atau bintik basofilik.

Gambar 14 Hipokromia( Sumber : Pdfslide.tips)  2. Hiperkromia
Gambar 14 Hipokromia( Sumber : Pdfslide.tips) 2. Hiperkromia

EDTA dan KrenasiEritrosit

Sediaan Apus DarahTepi

KonsentrasiLarutan

Konsentrasi larutan Konsentrasi larutan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja pemeriksaan hematologi karena dapat mempengaruhi penilaian hasil pemeriksaan laboratorium. Sel darah akan membesar dan rusak bila ditempatkan dalam larutan hipotonik karena membran plasma tidak lagi kuat menahan tekanan di dalam sel eritrosit itu sendiri. Sebaliknya jika eritrosit diletakkan dalam larutan hipertonik maka cairan eritrosit akan keluar ke media luar eritrosit. Akibatnya eritrosit menjadi keriput dan sel darah merah tidak mengalami perubahan pada larutan isotonik (Ratnaningsih, T. dan Usi Sukorini, 2005).

JenisAntikoagulan

Volumeantikoagulan

Mekanisme Timbal dalam tubuh manusia

Di dalam tubuh manusia, timbal (Pb) dapat membatasi aktivitas enzim yang terlibat dalam produksi hemoglobin (Hb), dan sebagian kecil timbal (Pb) dikeluarkan melalui urin atau feses, karena sebagian terikat pada protein, sedangkan sebagian lagi terakumulasi di ginjal, hati, kuku, jaringan, lemak dan rambut (Widowati, dkk, 2008). Timbal yang terakumulasi dalam tubuh manusia dapat meracuni atau mengganggu fungsi mental, perilaku, dan menyebabkan anemia. Grafik Akumulasi Timbal Dalam Tubuh Manusia (Naria, 2015) Logam timbal (Pb) yang masuk ke paru-paru melalui pernafasan akan diserap dan diikat dengan darah paru-paru kemudian diedarkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh.

Lebih dari 90% timbal (Pb) diserap dan terikat pada sel darah merah, sebagian juga terdapat pada albumin darah, α-globulin dan protein lainnya (Sugiharto, 2004). Timbal yang beredar di dalam darah akan didistribusikan ke jaringan lunak seperti tubulus ginjal dan sel hati, namun dimasukkan ke dalam tulang, rambut dan gigi untuk disimpan, 90% timbal akan disimpan di Timbal. Manfaat Timbal (Pb) Meski bersifat sangat beracun, timbal juga memiliki beragam manfaat bagi kehidupan.

Timbal digunakan sebagai bahan pewarna dalam pembuatan keramik, terutama untuk corak kuning dan merah.

Metabolisme Timbal Pb dalam tubuh

Penyerapan timbal di saluran pernafasan dipengaruhi oleh 3 proses yaitu deposisi, klirens mukosiliar, dan klirens alveolar. Partikel yang lebih besar lebih banyak disimpan di saluran pernapasan bagian atas dibandingkan partikel yang lebih kecil. Pendistribusian dan penyimpanan timbal yang terserap diangkut bersama darah menuju organ tubuh, sebanyak 95% timbal dalam darah diikat oleh eritrosit, yang dipecah menjadi dua bagian yaitu ke jaringan lunak (sumsum tulang, sistem saraf). , ginjal). , hati) dan untuk jaringan keras (tulang, kuku, rambut, gigi.

Ekskresi

Bahaya timbal

Keracunan timbal telah dikenal sejak zaman dokter Mesir dan Yunani kuno, hampir 5.000 tahun yang lalu. Keracunan timbal merupakan salah satu penyakit tertua dalam sejarah peradaban manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, keracunan timbal telah diketahui di seluruh dunia sebagai masalah kesehatan lokal yang serius, terutama pada masyarakat yang terpapar langsung pada sumber polusi timbal (Mayer et al., 2003). Ada pula indikasi akibat keracunan timbal yaitu kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, apatis, iritasi, kadang muntah, mudah lelah, sakit kepala, badan lemas, kerutan hitam pada gusi.

Anemia meningkat, nyeri samar pada tungkai, persendian dan perut, gangguan syaraf pada kaki dan tangan. Kelumpuhan otot-otot kaki dan lengan dan pada wanita dapat terjadi masalah pada siklus menstruasi seperti halnya aborsi (Sartono, 2001).

Sumber Pencemaran Timbal dan Efek Timbal pada manusia 34

Berbagai jenis logam, terutama timbal, juga dapat menyebabkan tumor atau kanker dan menjadi perhatian khusus. Hingga saat ini, kanker dianggap tidak dapat disembuhkan. Timbal alami: Timbal dapat ditemukan secara alami di bebatuan dengan kadar sekitar 13 miligram/kilogram, timbal di tanah dengan kadar sekitar 5-25 miligram/kg. Timbal juga terdapat pada air permukaan, kandungan timbal pada air danau dan air sungai sebesar 1-10 ug/L, sebaliknya kandungan timbal pada air laut lebih rendah dibandingkan dengan kandungan timbal pada air tawar.

Timbal dari aktivitas manusia Akibat penambangan, bijih timbal dari tambang mengandung sekitar 3% hingga 10% timbal, yang kemudian akan dikonsentrasikan kembali untuk memperoleh logam timbal murni.

Efek Timbal Pada manusia

Tinjauan tentang Eritropoiesis .1 Pengertian Eritropoiesis

  • Siklus Eritropoesis 1. Rubiblast
  • Faktor Pembentukan Eritroporsis Ada 3 faktor yang mempengaruhi eritropoiesis

Erythropoiesis adalah proses pembuatan eritrosit (sel darah merah). Pada anak-anak dan anak kecil, proses ini terjadi di limpa dan sumsum tulang, namun pada orang tua hanya terbatas pada sumsum tulang (Dorland, ed. 31) Erythropoiesis adalah proses pembuatan eritrosit yang terjadi di sumsum tulang hingga dewasa. Eritrosit terbentuk di darah tepi, yang dipengaruhi dan distimulasi oleh hormon eritropoietin. Dalam kondisi normal, jumlah rubriblas di sumsum tulang kurang dari 1% dari seluruh sel berinti. Prorubricyte Prorubricyte disebut juga normoblas basofilik atau eritroblas basofilik. Dimensinya lebih kecil dibandingkan rubriblast. Jumlahnya dalam kondisi normal adalah 1-4% dari seluruh sel berinti.

Inti sel-sel ini memiliki kromatin yang agresif dan menebal secara tidak teratur di beberapa tempat di mana terdapat daerah piknotik. Pada sel ini sudah tidak terdapat nukleus, inti sel lebih kecil dari Prorubricyte, namun sitoplasmanya lebih berwarna biru karena asam ribonukleat (RNA) dan merah karena hemoglobin. Penurunan suplai O2 eritroprotein ke ginjal memicu ginjal darah memproduksi hormon eritroprotein dalam darah, dan hormon ini kemudian memicu eritropoiesis di sumsum tulang.

Fagositosis eritrosit terutama terjadi pada eritrosit yang dilapisi antibodi, mekanisme ini menunjukkan adanya Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA).

Karakteristik dan Sumber Pb

  • Kandungan Pb
  • Toksisitas Pb

Kontaminasi Pb juga dilaporkan terjadi pada minuman beralkohol (wiski) yang diproduksi di industri rumah tangga dan pada minuman yang ditempatkan dalam wadah keramik berlapis kaca. Pada tahun 1969, dilaporkan bahwa 30% sampel wiski yang dibuat sebagai industri rumahan ilegal di Atlanta memiliki Pb lebih dari 1 miligram per miligram. liter, yaitu 20 kali lipat batas kadar Pb dalam air yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan. Sumber pencemaran Pb berasal dari pipa-pipa unit instalasi, dan dari radiator mobil yang mengandung Pb yang digunakan sebagai kapasitor.

Sumber pencemaran Pb berasal dari pipa-pipa unit instalasi maupun dari pendingin mobil yang mengandung Pb. Komponen Pb yang mengandung halogen terbentuk pada saat bensin dibakar, karena bensin sering ditambahkan pada cairan anti ledakan yang mempunyai bahan kimia pelembut. Pemulung ditambahkan agar dapat bereaksi dengan komponen Pb yang tertinggal di mesin 41 41 76 akibat terbakarnya bahan anti ledakan.

Komponen ini dilepaskan ke udara dan kurang berbahaya dibandingkan Pb organik. Pb anorganik diserap terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber utama Pb dalam tubuh.

Keracunan sub kronis

  • Spektofotometri Serapan Atom (SSA) .1 Pengertian .1 Pengertian
    • Skema Alat
    • Sumber Kesalahan PemeriksaanLaboratorium
  • Waktu dan Tempat Penelitian .1 Waktu Penelitian
    • TempatPenelitian
  • Populasi dan Sampel .1 Populasi .1 Populasi
    • Sampel
  • Kiteria inkulasi dan eksklusi .1 Kriteria Inkulasi
    • Kriteria Eksklusi
  • Variabel Penelitian
  • Defenisi Operasional
  • Persiapan Penelitian .1 Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
  • Prosedur Kerja Penelitian
    • Prosedur pengambilan darah vena
    • Prosedur pembuatan Sediaan Apus
    • Prosedur Pemeriksaan (Pb) timbal dalam darah 1. Disiapakan Sampel darah
    • Destruksi Basah
    • Persiapan Kurva Kalibrasi
  • Analisis Data

Hasilnya tampak dalam bentuk print out dengan angka yang menunjukkan kandungan timbal (Pb) pada sampel yang diperiksa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dalam darah dan ada tidaknya basofilik stripping dalam darah SPBU di Kota Padang, serta hubungan lama pelayanan dengan kadar timbal (Pb). . Sampel penelitian yang digunakan adalah darah seorang petugas SPBU di Kota Padang yang bersedia diambil darahnya sebanyak 3 ml menggunakan tabung EDTA.

Hasil penelitian kadar timbal (Pb) dan Basoppilik Stippling dalam darah petugas SPBU di Kota Padang menunjukkan bahwa menurut ASDR (1999), kadar timbal (Pb) dalam darah normal adalah <10 µg/hari. Berdasarkan hasil uji kadar timbal (Pb) diperoleh hasil dengan masa kerja yang lebih lama akan menghasilkan kadar timbal yang sangat tinggi dengan kadar timbal (Pb) sebesar 19,60 µg/dl dan hasil uji kadar timbal dengan masa kerja yang singkat akan menghasilkan kadar timbal yang rendah, atau normal dengan kadar timbal (Pb) sebesar 3,42 µg/dl. Dari uji korelasi senioritas dan kadar timbal diperoleh nilai signifikan sebesar 0,00 atau < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara senioritas dengan kadar timbal dalam darah petugas SPBU di Kota Padang.

Nilai korelasi sebesar 966 artinya lama masa kerja dengan kadar timbal dalam darah petugas SPBU Kota Padang mempunyai hubungan yang kuat, karena semakin lama masa kerja maka nilai kadar timbal dalam darah semakin tinggi.

Gambar 21 Spektofotometri Serapan Atom (sumber Day dan Underwoord, 2002)  Menurut Amalullia (2016) bagian-bagian alat antara lain:
Gambar 21 Spektofotometri Serapan Atom (sumber Day dan Underwoord, 2002) Menurut Amalullia (2016) bagian-bagian alat antara lain:

PEMBAHASAN

Pembahasan tentang Hasil Basophilic Stippling

Pemeriksaan Basophilic Stippling pada 10 Petugas SPBU Padang Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Padang. Pemeriksaan Basophilic Stippling dilakukan dengan cara membuat bercak darah pada benda kaca dan diamati menggunakan mikroskop. Pewarnaan yang digunakan adalah pewarna Giemsa, karena pewarna ini sangat baik untuk mengamati Basophilic Stippling, Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan noda basofilik pada darah petugas SPBU Padang. Dari hasil pengisian kotak kargo diketahui petugas SPBU Padang mempunyai kebiasaan menggunakan APD.

Kadar timbal dalam darah petugas SPBU di kota Padang ditemukan tinggi dengan kandungan timbal (Pb) sebesar 19,60 µg/dl dengan masa kerja 10 tahun dan hasil pemeriksaan kadar timbal dengan masa kerja 10 tahun. 1 tahun akan menghasilkan tingkat timbal yang rendah dengan hasil tingkat timbal (Pb). ) 3,42 mg/dl. Berdasarkan hubungan senioritas diperoleh nilai signifikan sebesar 0,00 atau < 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara senioritas dengan kadar timbal dalam darah petugas SPBU Kota Padang. Nilai korelasi sebesar 0,966 artinya lama pelayanan dengan kadar timbal dalam darah petugas SPBU Kota Padang mempunyai hubungan yang erat, karena semakin lama waktu pelayanan maka nilai kadar timbal dalam darah semakin tinggi.

Berdasarkan hasil uji bercak basofilik, tidak ditemukan bercak basofilik pada darah pegawai SPBU Kota Padang atau hasilnya negatif.

Gambar Anisocytosis (Sumber Microbe Notes)
Gambar Anisocytosis (Sumber Microbe Notes)

Gambar

Gambar 1 Sel darah Putih (Sumber : kompasiana.com)
Gambar 2 Plasama Darah (Sumber pendidikan.Abi-blog.com)  2.2  Basophilic Stippling
Gambar 3 Basophilic Stippling (Sumber dustygerbera.files.wordpress.com)  2.2.2  Histologi, Titik Basofilik
Gambar 4 Mikrosit (Sumber : Wordpress.com)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam Pb yang berada di SPBU Kabupaten Karanganyar berdasarkan lokasi sepi dan ramai serta hubungannya dengan masa kerja pekerja

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa variabel kadar timbal (Pb) dalam darah tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja pada

Akan tetapi masih ada aspek yang harus diperhatikan bagi pekerja akan faktor lain yang kemungkinan dapat menyebabkan naiknya kadar timbal dalam darah tanpa mereka sadari,

Analisis kadar logam timbal (Pb) pada daging ikan lele (Clarias bathracus L) yang beredar di Pasar Bekonang Mojolaban dilakukan untuk mengetahui kadar pasti

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 16 responden pada petugas SPBU Kota Jombang hampir setengah responden memiliki kadar kreatinin normal dengan jumlah 7

timbal (Pb) tidak dapat masuk ke dalam tubuh, 10 orang (45,5%) mengatakan jalur masuk timbal (Pb) yang paling sering terjadi pada operator SPBU yaitu pernapasan, 20 orang

Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar timbal (Pb) udara dengan kadar timbal (Pb) dalam darah pada pekerja bagian pengecatan industri karoseri di Semarang

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui perbedaan kadar timbal (Pb) dalam rambut pekerja SPBU di Indarung berdasarkan lokasi ramai dan lama masa