ANALISIS KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN LINGKUNGAN KERJATERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BADAN NARKOTIKA NASIONAL
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Dewiana Jemamut1, Dyan Fauziah Suryadi2, Syahrul Mansyur3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
ABSTRACT
This research aims to find out whether the variables of individual characteristics and work environment influence employee work productivity and to find out the most dominant variable influence employee work productivity. This research was quantitative research. Data collection methods through observation and questionnaires. The data used were primary and secondary data. From the results of this research, it showed that the most dominant variable influencing was employee work productivity variable. It can be seen from the value of determination which has an influence of 60.5% on employee work productivity.
Keywords: Individual Characteristics, Work Environment and Employee Work Productivity.
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) didalam suatu instansi adalah seluruh individu mulai dari bawah sampai dengan atasan, yang bekerja dan menjadi anggota dalam instansi.
Keberadaan manusia merupakan sumber daya yang paling istimewa, keistimewaan yang ada pada manusia adalah satu-satunya sumber daya didalam instansi yang mempunyai
pikiran, perasaan dan
kepribadian yang berbeda-beda.
Kepribadian pegawai yang berbeda- beda menjadikan pegawai mempunyai ciri khas tersendiri sehingga membentuk suatu karakteristik individu pada pegawai. Baik buruknya karakteristik individu pegawai tergantung bagaimana mereka mengaplikasikannnya. Karakteristik individu yang berbeda-beda ini disebabkan oleh kemampuan, nilai, sikap dan minat.
Karakteristik yang berbeda-beda pada setiap individu menciptakan kontribusi kinerja yang berbeda juga pada instansi, pegawai dengan karateristik yang baik, akan menjadi pegawai tersebut lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaanya, sehingga kinerja yang dihasilkan menjadi optimal dan sangat baik pengaruhnya bagi instansi. Karakteristik individu merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah dengan
lingkungan atau pendidikan, karakteristik dalam pegawai yang baik mudah beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja dan menigkatkan kinerja pegawai tersebut.
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas- tugas yang dibebankan.
Lingkungan kerja sangat berperan penting dalam menciptakan suatu dorongan kepada pegawai agar dapat meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan intansi.
Lingkungan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja yang tinggi dan lingkungan kerja yang tidak memadai dapat menurunkan kinerja pegawai yang bisa menghambat tercapainya tujuan instansi.
kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
penerangan atau cahaya, temperatur di tempat kerja, kelembaban di tempat kerja dan faktor- faktor lainnya. Produktivitas tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting, karena produktivitas tenaga kerja memiliki peran besar dalam menetukan sukses tidaknya suatu instansi dalam mencapai tujuannya.
Produktivitas adalah ukuran efesiensi produktif suatu perbandingan antara hasil
keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan mil.
Keberlangsungan instansi tersebut dalam mencapai tujuan instansi. Berdasarkan Fenomena yang penulis teliti pada lembaga Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi selatan peneliti menemukan beberapa poin penting terkait karakteristik individu dan lingkungan kerja pada dasarnya bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja di Badan Narkotik Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP-SS) masih kurang maksimal untuk menunjang kinerja pegawaia serta kurangnya fasilitas yang dapat menunjang kinerja pegawai dan kurang mengetahui karakteristik individu satu dengan yang lainya.
Secara karakteristik peneliti menemukan setidaknya masih kurang baik kinerja pegawai karena tingkat kedisiplinan, dan secara faktor lingkungan kerja, fasilitas dan kenyamanan tempat kerja sangat tidak mendukung. Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka penulis menemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1.Apakah Karakteristik Individu berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai? 2. Apakah Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai? 3. Apakah Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai?
Adapun Tujuan dari penlitian dilakuakan adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui pengaruh karakteristik terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinai Sulawesi Selatan. 3. Untuk mengetahui karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.
TINJAUAN LITERATUR
Menurut Kurniawati (2017) Setiap manusia mempunyai karakteristik berbeda- beda antara yang satu dengan yang lainya.
Karakteristik yang berbeda ini disebabkan oleh kemampuan, nilai, sikap, dan minat. Menurut Robins (2019) Karakteristik merupakan ciri
kebiasaan atau sifat yang membedakan seseorang dengan yang lain serta kemampuan dalam mengarahkan tindakan seorang individu. Karakteristik individu juga merupakan jumlah total cara individu beraksi dan berintraksi dengan yang lain terhadap lingkungannya. Sedangkan karateristik personal adalah kemampuan dari seorang pegawai dalam pengambilan keputusan loyalitas kepada perusahaan, keahlian komunikasi atau tingkat inisiatif. (Kirana, 2017) Secara umum karakteristik individu merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah dengan lingkungan atau pendidikan.
Karakteristik pegawai yang baik mudah beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja dan meningkatkan kinerja pegawai tersebut. Menurut Nitisemito (2017) Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Sedangkan menurut Pramudia (2019) Lingkungan kerja yaitu suatu tempat yang dapat mempengaruhi orang-orang yang ada didalamnya, lingkungan kerja dapat berupa layout, sarana dan prasarana serta hubungan sesama rekan kerja, jika lingkungan kerja dapat membuat suasana nyaman dan memberikan ketenangan maka akan membuat suasana kerja menjadi kondusif, sehingga dapat meningkatkan hasil kinerja seseorang menjadi lebih baik, karna bekerja tapa ganguan.
Lingkungan kerja merupakan suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat kerja.
(Daft, 2017) Lingkungan kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam kinerja pegawai seperti penerangan cahaya, temperatur ditempat kerja, kelembaban ditempat kerja, siklus udara ditempat kerja, kebisngan ditempat kerja dan faktor lainnya.
(Budianto, 2015). Dalam kegiatanya setiap instansi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai untuk mencapai produktvititas kerja yang maksimal.
Produktvitas kerja sebagai pengalat ukur keberhasilan dalam menjalankan usaha, semakin tinggi produktvitas kerja pegawai dalam suatu instansi maka akan meningkatkan kinerja yang baik.
Produktivitas menurut Sinungan (2017) hubungan antara hasil nyata ataupun fisik
(barang dan jasa) Produktivitas juga merupakan ukuran efesiensi produktif.
Suatu perbandingan antara hasil dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai. Sedangkan menurut Anoraga (2016) Produktivitas kerja adalah tingkat efesiensi proses penghasilan dari sumber daya yang digunakan, yang berkualitas lebih baik dengan usaha yang sama. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai adalah, pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan mental etika kerja (Serdamayanti, 2017).
Hasil penelitian sebelumnya Rahmat Hidayat (2017) dengan judul penelitian pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Cladetak Bi Metal Manufacturing.
Kesimpulanya : A. karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja karyawan. B.
Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. C. ketiga indikator Karakteristik individu dan lima indikator lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dyke Adelia Ramandhani dan Ahmat Riski Sridad (2019) dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik dan Pekerjaan dan Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada Unit Bisnis Comercial Banking Bank Surabaya.
Kesimpulanya: masing-masing indikator terhadap konstruknya mempunyai nilai yang signifikan. Budianto (2015) dengan judul penelitian Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pada PT Perusahan Gas Negara (Persero) Tbk Sbu Distribusi WilayahJakarta.Kesimpulanya : Dari keempat masing indikator lingkungan kerja yang mempunyai hasil paling signifikan yaitu lingkungan kerja. Maka dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, hipotesis dari penelitian ini adalalah :
H1:Karakteristik individu berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.
H2:Lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi selatan.
H3:Karakteristik individu dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktvitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.
Gambar 1. Model Penelitian
H2
H3
Sumber: Sutrisno (2015).
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang artinya statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obiek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagai mana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Lokasi Dan Waktu Penelitian ini yaitu di Jl.
Manunggal 22, Kel. Maccini Sombala, Kec Tamalate Makassar. Penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu dari bulan September sampai dengan bulan oktober tahun 2019. Data penelitian yang digunakan adalah data kuantitatif. Merupakan data yang berupa angka yang dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan statistik yang diperoleh dari kuesioner. Data yang digunakan bersumer dari data primer data sekunder.
Data primer adalah data yang bersumber dari penyebaran kuesioner. Data sekunder merupakan data yang bersumber dari perusahan berupa dokumen-dokumen yang sudah jadi dan diolah oleh pihak ketiga.
Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : observasi yaitu penelitian secara langsung pada objek penelitian dimana data yang diperoleh berdasarkan hasil survey dilapangan.
Kuesioner yaitu daftar yang berisi beberapa item-item pertanyaan untuk diisi oleh responden sesuai dengan kondisi yang diketahuinya dan dirasakannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : Variabel
Karakterstik Individu (x1
Lingkungan Kerja (x2
Produktivitas kerja Pegawai
(Y)
indpenden dan dependen. Variabel indpenden adalah variabel yang dapat mempengaruhi.
Variabel indpenden dalam penelitian ini adalah karakteristik individu (X1) dan lingkungan kerja (X2).
Variabel dependen adalah variabel yang dapat dipengaruhi. Varibel dependen dalam penelitian ini adalah produktivtas kerja pegawai (Y). Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang teridir atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah terdiri dari seluruh pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti sebagai sumber data.
Dalam penelitian ini, teknik penetuan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik sampling jenuh adalah teknik penetuan sampel atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Jadi dalam penelitian ini penulis mengambil sebanyak 60 orang responden.
Teknik Analisis Data Uji Regresi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regeresi linear berganda dengan rumus : (Muin, 2019).
Y= bo+b1x1=b2x2+e Dimana :
Y= Produktivitas Kerja Pegawai X1= Karakteristik Individu X2= Lingkungan Kerja B0= Konstanta
B1 dan b2= Koefisien Regresi e= Faktor Kesalahan
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemapuan variabel indpenden menjelaskan variabel dependen.Nilai R skuare dikatakan baik jika diatas 0.10 karena nilai R skuare berkisar antara 0-1.
Uji Hipotesis : a.Uji parsial (Uji T) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tiap-tiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. b.Uji simultan digunakan untuk mempengaruhi seberapa jauh pengaruh variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependenden.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut adalah pelaksanaan dari variabel-karakteristik indivdu dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. Analisis Regresi Linear Berganda. Regeresi linear berganda digunakan untuk melakukan pengujian hubungan antara variabel dependen (variabel terikat) dengan dua atau beberapa variabel indpenden (variabel bebas) yang dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Tujuan penelitian ini yang pertama yang akan dianlisis adalah pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja sebagai motivator dalam meningkatkan kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain, karakteristik individu (x1), dan lingkungan kerja (x2). Analisis selanjutnya untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari hasil uji analisis melalui perankat lunak SPSS 25 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda.
Coefficienta
Model Unstandardized
Coefficients
B Std.
Error Constanta 23.692 1.807 Karakteristik
Individu
.644 .092 Lingkungan Kerja .760 .087 a. Dependen Variabel
Sumber : data primer diolah (2020).
Dari hasil olahan tabel diatas adalah sebagai berikut :
Y=23.692+0,644x1+0,760x2
Regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Konstanta sebesar 23.692 dengan menganggap variabel karakteristik individu dan lingkungan kerja sama dengan nol, maka besarnya produktvitas kerja pegawai sebesar 23.692. Nilai koefisien variabel karakteristik individu B1 sebesar 0,644 menunjukan bahwa setiap perubahan karakteristik individu akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai sebesar 0,644.
Nilai koefisisen variabel lingkungan kerja B2
sebesar 0,760 menunjukan bahwa setiap perubahan lingkungan kerja akan meninngkatkan produktivitas kerja pegawai sebesar 0,760.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan.
Tabel 2. Hasil Koefisien Determinasi R2 Model Summary
Mod el
R R
Squa re
Adjuste d R
Std.Erro r
Estimate .778
a
.605 .592 1.61416 a. Predictors:(Contant),Karakteristik
Individu,Lingkungan Kerja
Sumber : data primer diolah (2020).
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 25 dapat dilihat bahwa nilai R square yang dicapai adalah sebesar 0,605 atau sebesar 60,5% Hasil ini menunjukan bahwa karakteristik individu dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai sebesar 60,5%
sedangkan sisanya 39,5% disebabkan oleh variabel lain, karena R square memiliki bias yang semakin banyak variabel yang dimasukan dalam model akan mengakibatkan nilai R2 semakin besar. Oleh karenanya harus memperhitungkan adjust R square. Adjust Rsquare dalam penelitian ini adalah 0,592 yang artinya 59,2% perubahan produktivtas kerja pegawai disebabkan oleh karakteristik individu dan lingkungan kerja sisanya 4,08%
disebabkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model tersebut
Uji parsial (Uji T) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tiap-tiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Tabel 3. Hasil Uji T
Model
Unstandar dized coeffisien ts
Stan dardi zed Coef ficie nt
T sig
B Std.
Err
Beta
or (Consta
nt)
23.
692 1.8 07
13.1 09
.000 Karakte
ristik Individ u
.64 4
.09 2
.660 7.00 5
.000
Lingku ngan kerja
.76 0
.08 7
.826 .000
a. Dependen:Produktivitas kerja pegawai Sumber : data primer diolah (2020).
Berdasarkan pengelolaan data Signifikan dari variabel indpenden terhadap variabel dependen secara parsial yaitu bila nilai
t
hitung lebih besar dari ttabel maka dapat dinyatakan siginifikan. Nilai konstanta sebesar 23.692 dengan mengangap variabel karakteristik individu dan lingkungan kerja sama dengan nol, maka besarnya produktivitas kerja pegawai adalah 23.692 nilai koefisien karakteristik individu (x1) menunjukan nilai signifikan 000<0,05 dan nilai thitung 7.005 >ttabel 2,002 sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.
Variabel Lingkungan Kerja (x2) menunjukan nilai signifikan 000 <0,05 dan dilai thitung 8.757 > ttabel 2,002 maka terdapat pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.
Uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. tabel hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Hasil UJi F (Fisher) ANOVA
Model Sum of squar es
D f
Mean Squar e
F S
i g Regress
ion
227.8 87
2 113.9 43
43.7 32
0 0 0
b
Residua l
148.5 13
5 7
2.605 Total 376.4
00 5 9
a. Dependen Variabel Produktivitas Kerja (Y)
a. Predictors: (Constan), Lingkungan Kerja (x2), Karakteristik Individu (X1)
Sumber : data primer diolah (2020).
Dilihat dari hasil olah data uji f menunjukan nilai signifikan untuk brepengaruh x1 dan x2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,000< 0,05 dan nilai fhitung 43.732 > Ftabel 3,16 sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu (x1) dan lingkungan kerja (x2) berepengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja pegawai (Y) Pada Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan.
Berdasarkan hasil pengujian pada analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa variable karakteristik individu dan lingkungan kerja mampu memberikan perubahan dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan sebesar 0,592 atau sebesar 59,2%
sedangkan sisanya 4,08% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil dari uji T menunjukkan karakteristik inividu dan lingkungan kerja mempunyai nilai signifikan 0,000 atau kurang dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis diterima. Berikut pembahsaan dari hasil uji hipotesis:
1.Pengaruh karakteristik individu terhadap produktivitas kerja pegawai.
Hasil analisis menunjukan nilai thitung sebesar 7.005 > t tabel sebesar 2,002 bahwa karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai. Hal ini berarti produktivitas kerja pegawai dapat meningkat apabila kepala Badan Narkotika Nasional dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta tanpa memandang jabatan pegawai. Pegawai merasa diperhatikan instansi saat pegawai mengalami masalah dan dibantu dalam memecahkan masalah, pegawai merasa adanya kepercayaan dengan rekan kerja untuk mencapai kerja tim yang maksimal, serta pegawai merasa suatu keputusan mampu diambil berdasarkan mufakat.
Hal ini mengindikasikan bahwa ketika instansi dan dengan arah tujuan yang telah ditetapkan, melaluai pengambilan keputusan berdasarkan fakta tanpa memandang jabatan tertentu membantu pegawai menyelsaikan masalah yang ada, kesolidan kerja tim dan adanya mufakat saat pengambilan keputusan
maka karakteristik individu Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan akan memperoleh kepuasan kerja sehingga akan menjadi lebih baik dan pekerjaan dapat berjalan dengan optimal. 2. Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Produktivitas kerja pegawai.
Lingkungan kerja yang nyaman akan berdampak langsung terhadap pegawai terutama dalam hal penyelsaian pkerjaan yang diberikan kepada pegawai. Hasil analisis menujukan bahwa nilai thitung sebesar 7.005
> t tabel 0,002 ini berarti bahwa Pengaruh lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktvitas kerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. Pegawai akan merasa nyaman dengan kondisi lingkungan kerja yang ada, jika kondisi lingkungan kerja tersebut sesuai dengan niat pegawai dan tidak merasa terganggu, ketika mereka bekerja, sehingga dengan kenyamanan tersebut mereka terpacu dalam bekerja, hal ini menyebabkan banyak pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik sehingga kinerja mereka pun dapat dikatakan baik.
PENUTUP
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian melalui uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa: 1) Karakteristik individu secara parsila berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai Pada Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan. 2) Lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktvitas kerja pegawai Pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. 3) Karakteristik individu dan lingkungan kerja secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai Pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.
Saran: 1) Sebaiknya pegawai menumbuhkan karakteristik yang baik sehinnga dapat bekerja sama antara individu yang satu dengan yang lainnya dan mampu memberikan kontribusi kepada Badan Narkotika Nasional agar mempertahankan lingkungan yang kondisif sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang baik Pada Badan Narkotika Nasional Sulawesi Selatan. 2) Diharapkan penelitian ini menjadi bahan tambahan petimbangan bagi pegawai
Pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi pandi (2018).Manajemen Sumber daya Manusia Teori Konsep dan Indikator.Yoyakarta. Zanafa Publishing.
Ansofino dkk. (2016) Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta: Deeublish Akhyadi, S. (2015) Pengembangan Sumber
daya Manusia.Bandung: Alfabeta Kasmir. (2018). Manajemen Sumber Daya
Manusia Teori Dan Praktik. Depok Pt Raja Grasindo Persada
Kirana,C. (2017) Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Guslen Publishing.
Mangkunegra, P. (2014). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung.
Refika Aditama
Muliadi. (2015). Manajemen sumber daya manusia. Bogor. Media
Prihartoro, A.(2015) Peningkatan Sumber daya Manusia Melalui Motivasi, Disiplin,Lingkungan Kerja,dan Komit men. Yogyakarta:Sardunuharjo
Rahmat (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Takalar: Yaysan Ahmar Cendekia Indonesia
Serdamayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Sdm Untuk Meningkatkan Kompetensi Kinerja dan Produktivitas. Bandung: ana Sinambela, P. (2018).Manajemen sumber daya
manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara Sujarweni Wiratna. (2015) Metode Penelitian
Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustakakabarupress
Sumarjo, M. dan Prisha, J. (2018). Manajemen Sumber daya manusia konsep- kunci.
Bandung :Alfabeta
Sugiyono (2018).Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan RDB.
Bandung: Alfabeta
Stoner.(2018).Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan dengan
Ulfatih, N. (2018).Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan.
Depok:Raja Grafindo
Wibowo (2017). Manajemen Kinerja. Depok :Grasindo Persada
Yunarsih Tjutju dan Suwatno. (2016).
Manajemen Sumber daya Manusia.
Bandung: Alfabeta
Zainal rivai V.(2018). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis Pengelolaan Berkualitas Dan Berdaya Saing.Malang Jatim:Intras Publishing