• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kelayakan usaha perkebunan kelapa sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2025

Membagikan "Analisis kelayakan usaha perkebunan kelapa sawit"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

V-1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada usaha perkebunan kelapa sawit. kesimpulan akan menjawab mengenai rumusan masalah dan saran akan diberikan untuk penelitian lanjutan dan pemilik usaha yang akan menjalakannya.

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada usaha perkebunan kelapa sawit adalah sebagai berikut:

1. Aspek teknis dari usaha perkebunan kelapa sawit dapat dikatakan layak.

2. Aspek pasar dari usaha perkebunan kelapa sawit dapat dikatakan layak.

3. Aspek lingkungan dari usaha perekebunan kelapa sawit dapat dikatakan layak.

4. Aspek hukum dari usaha perkebunan kelapa sawit dapat dikatakan layak.

5. Aspek finansial dari usaha perkebunan kelapa sawit dapat dikatakan layak.

V.2 Saran

Berikut ini merupakan saran yang akan diberikan kepada penelitian selanjutnya dan pemilik usaha perkebunan kelapa sawit:

1. Bagi peneliti selanjutnya :

a. Peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti aspek lain yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini.

b. Peneliti selanjutnya sebaiknya juga meneliti produk yang baik dalam mendampingi perkebunan kelapa sawit.

2. Bagi pemilik usaha perkebunan kelapa sawit :

a. Untuk aspek teknis perkuat lagi pengawasan dalam memelihara perkebunan kelapa sawit, dikarenakan akan ada hal yang tidak diperkirakan dalam bisnis perkebunan kelapa sawit.

(2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V-2

b. Untuk aspek pasar perkuat lagi jaringan dengan pabrik yang telah diajak untuj melakukan kemitraan.

c. Untuk aspek hukum, perkuat aspek-aspek legalitas yang akan diajukan, dikarenakan pemeliharaan perkebunan yang tidak menaati peraturan daerah sekitar dapat menghambat proses legalitas perkebunan sehingga perkebunan tidak dapat beroperasi.

d. Untuk aspek lingkungan, perhatikan unsur warga yang berada di sekitar perkebunan, unsur warga sangat penting dikarenakan hal ini dapat membantu kelancaran proses operasional. Dengan berhubungan baik dengan warga sekitar, pemilik usaha dapat menjalankan usahanya dengan baik.

e. Untuk aspek finansial, dengan membeli kebutuhan yang masal, dapat mengurangi biaya, seperti pembelian pupuk untuk 5 tahun kedepan, dapat mengurangi biaya dikarenakan pemilik dapat menghindari inflasi setiap tahunnya.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ales, Nitisemito, dan M. Umar Burhan. 1995. Wawasan Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Adlin, Lubis U. 1992. Kelapa sawit di indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat. Pematang Siantar

https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak- sawit/item166?, diakses pada 22 September 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 25 Februari 2008 Di unduh Dari http://www.litbang.pertanian.go.id/press/one/16/

Kasmir dan jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi, Cetakan Kedepalan. Jakarta: Penerbit Prenada Media Group.

Maruli, Pardamean. 2014. Agribisnis Kelapa Sawit. Cetakan Pertama. Medan.

Penerbit Agromedia Group.

Peraturan Menteri Pertanian No.14. 2009 Di unduh dari http://jikalahari.or.id/wp-

content/uploads/2016/03/129_PERMEN_Pertanian-No-14-Th- 2009_Pembukaan-Kebun-sawit-Dilahan-Gambut.pdf

Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Pedoman Perizinan Pengelolaan Usaha Perkebunan. Diunduh Dari https://jdih.kalteng.go.id/uploads/prokum-2012051613275266.pdf

Schumpeter J. 1934. The Theory of Economic Development. An Inquiry into Profits, Capital, Credit, Interest and the Business Cycle. Harvard U.

Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2013-2015. Diunduh dari http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/statistik/2015/SAW IT%202013%20-2015.pdf

Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2014-2016. Diunduh dari http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/statistik/2016/SAW IT%202014-2016.pdf

Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2013-2015. Diunduh dari http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/statistik/2017/Kela pa-Sawit-2015-2017.pdf

(4)

Todaro, Michael. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta. Erlangga

Umar, Husein. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 3PT. Cetakan Gramedia Pustaka utama. Jakarta

Yacob Ibrahim, H. M. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin luas lahan tanaman kelapa sawit akan meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan ekonomi lokal masyarakat sekitar

DAMANIK, Perubahan Pola Penguasaan, Pemilikan dan Penggunaan Lahan di sekitar Perkebunan Kelapa Sawit, Kasus pada Empat Desa di Sekitar Perkebunan Kelapa Sawit PT.. Tebora

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangkaan sumberdaya tanah yang dapat diakses oleh petani menyebabkan pembagian pendapatan dalam masyarakat desa di sekitar lokasi perkebunan

Tujuan penetian ini adalah untuk mengetahui; (1) Keragaan aspek non-finansial dan (2) kelayakan aspek finansial pada usaha pembibitan kelapa sawit bersertifikat di

Kabupaten Asahan dengan potensi ternak domba di perkebunan kelapa sawit dalam upaya peningkatan daya saing dan memiliki kelayakan usaha untuk pengembangan

ASN serta aspek- aspek yang mempengaruhinya, Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif komparatif yaitu membandingkan produktivitas kelapa sawit pada lahan perkebunan rakyat dan

Pertama lokasi pengembangan produk dapat dilakukan di perusahaan dan dibuat lokasi industri khusus, dari hasil ini juga akan diperhatikan dari aspek bahan baku utama

Dengan model paket 20 ekor induk maka tingkat pendapatan atau nilai produksi yang diperoleh peternak agribisnis setelah 2 tahun pemeliharaan tertera pada Table 2 bahwa produksi