• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI DESA KAMPIRI KECAMATAN PAMMANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI DESA KAMPIRI KECAMATAN PAMMANA "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani jagung di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo dan kelayakan usahatani jagung di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani bengkuang di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo sebesar Rp. Dari hasil uji kelayakan usahatani jagung hibrida di Desa Kampiri menunjukkan nilai analisis R/C Ratio sebesar 4,42 dan B/C Ratio sebesar 2,57 sehingga usahatani jagung di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo layak. bisnis karena dapat memberikan keuntungan bagi petani jagung hibrida.

Jangan lupa panjatkan doa dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya agar penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Jagung di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo”. Kepada pemerintah Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo beserta jajarannya yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di daerah tersebut.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian

Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat produksi jagung tertinggi di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir produksi jagung di Sulawesi Selatan cenderung stabil. Di bawah ini adalah luas areal pemanenan dan produksi tanaman jagung di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. Desa Kampiri merupakan salah satu desa di Kabupaten Wajo yang sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani, khususnya petani jagung.

Keadaan yang terjadi di lapangan pada daerah penelitian berdasarkan informasi dari para petani di daerah penelitian usahatani jagung, prospek pemilihan jagung sebagai komoditas pertanian cukup menjanjikan karena tanaman jagung memiliki umur yang lebih muda dari segi perawatan dan umur tanaman. pasar. sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, perlu dikaji pendapatan dari usahatani jagung dan apakah layak untuk dijadikan mata pencaharian masyarakat di Desa Kampiri.

TINJAUAN PUSTAKA

Jagung Hibrida

Menurut Srihartanto, dkk, (2013), peningkatan produktivitas jagung terus dilakukan melalui upaya penerapan teknologi budidaya tepat guna pada lokasi tertentu. Saat ini telah banyak varietas jagung yang diciptakan melalui pemuliaan, namun tidak semuanya dapat menghasilkan hasil yang maksimal sesuai dengan lingkungan tumbuh di mana ia ditanam, sehingga pemilihan varietas yang tepat sangat berpengaruh terhadap produksi dan produktivitas jagung yang optimal. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penggunaan varietas unggul seperti: aspek tanah dan iklim (lingkungan), preferensi petani, potensi hasil tinggi, ketahanan terhadap hama, penyakit dan kekeringan, serta umur genjah.

Varietas unggul mempunyai peranan besar dalam upaya peningkatan produktivitas karena berpotensi memberikan hasil yang tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit (Srihartanto, dkk. Salah satu cara untuk memperoleh hasil jagung yang optimal adalah dengan mengatur populasi tanaman. Pola tanam adalah i. agar setiap baris penanaman mengalami efek sebagai tanaman tepi.

Ilmu Usahatani Jagung

Secara umum, tanaman di tepi mempunyai hasil lebih tinggi dibandingkan tanaman di bagian dalam barisan. Tanaman tepi juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik karena persaingan antar spesies antar tanaman dapat dikurangi (Pahruddin, dkk, 2004). Prasetya (2006) menyatakan bahwa pertanian adalah suatu ilmu yang mempelajari norma-norma yang mengatur usahatani agar dapat dicapai pendapatan yang sebesar-besarnya.

Sedangkan menurut Daniel (2001), pertanian adalah ilmu yang mempelajari cara petani menggabungkan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen) dan bagaimana petani memilih jenis dan ukuran industri pertanian berupa tanaman. atau hewan ternak yang dapat memberikan penghasilan yang paling besar dan tetap. Kapasitas lahan tentunya menggambarkan kemampuan lahan dalam menyerap tenaga kerja dan modal guna menghasilkan output produksi bruto maksimum pada tingkat teknologi tertentu.

Lahan Pertanaman

Modal (sarana produksi)

Oleh karena itu, modal tetap diartikan sebagai biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Peristiwa ini berlangsung dalam waktu yang relatif singkat dan tidak dapat diterapkan dalam jangka panjang (Soekartawi, 2002). Sedangkan modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses produksi dan habis digunakan sekali dalam proses produksi, misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, atau membayar upah tenaga kerja.

Tenaga Kerja

  • Teori Produksi
    • Biaya Produksi
    • Faktor produksi
    • Penerimaan
    • Pendapatan
  • Kelayakan Usaha

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan kebutuhan pada tingkat tertentu agar jumlahnya optimal. Apabila persoalan mutu pekerjaan tidak diperhatikan maka akan muncul hambatan-hambatan dalam proses produksi. Mereka yang berada di bawah usia dewasa akan menerima upah yang juga lebih rendah dibandingkan pekerja dewasa.

Tenaga kerja non manusia seperti mesin dan hewan ternak turut menentukan tingkat upah tenaga kerja. Dalam bidang pertanian, petani akan mengeluarkan biaya produksi yang besarnya tergantung pada komponen biaya yang dikeluarkan petani, seperti harga input produksi, upah tenaga kerja dan harga produksi pertanian (Prawirokusumo, 1990).

Net B/C Rasio

Studi Kelayakan Usaha merupakan kegiatan yang mempelajari secara mendalam suatu usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan. Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah usaha yang akan dijalankan akan mendatangkan manfaat yang lebih besar dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan (Kasmir dan Jakfar, 2012). Dalam meneliti suatu usaha, penilai harus menggunakan beberapa metode sekaligus, umumnya ada empat metode yang biasa digunakan sebagai bahan pertimbangan. Kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha antara lain net present value (NPV), cost benefit. Laporan, Tingkat Pengembalian Internal (IRR).

22 Begitu juga sebaliknya jika B/C bersih < 1, maka projek atau syarikat yang akan ditubuhkan tidak layak untuk diluluskan.

Return Cost Ratio (R/C)

Benefit Cost Rasio (B/C)

  • Penelitian terdahulu
  • Kerangka Pemikiran

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kriteria kelayakan investasi (NPV, IRR, Net B/C, Gross B/C, PR, PP), analisis sensitivitas dan analisis SWOT. Sedangkan hasil analisis SWOT yang dilakukan adalah posisi bersaing relatif usahatani kopi arabika berada pada wilayah abu-abu yang artinya lemah namun menawarkan peluang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net B/C, Gross B/C, PV, NPV, IRR, Sensitivitas dan PP.

Hasil analisis yang dilakukan adalah nilai net B/C Ratio sebesar 2,18 dan Gross B/C Ratio sebesar 1,28. Pengembalian modal awal diakui setelah dianalisis dengan menggunakan analisis payback period yaitu 2 tahun 2 bulan. Disimpulkan bahwa usahatani kopi arabika yang dilakukan oleh petani di Desa Bandung layak untuk dilakukan.

Petani jagung adalah petani yang menanam tanaman jagung mulai dari penanaman, pemeliharaan hingga panen. Dalam hal ini petani berperan sebagai petani yang menjalankan usaha pertaniannya sekaligus sebagai investor yang menanamkan modalnya. Petani juga merupakan karyawan dan dapat menjadi manajer yang menentukan keberhasilan usaha pertanian yang dikelolanya.

Hasil produksi tersebut kemudian dijual dengan harga jual yang telah ditentukan oleh petani, sehingga petani jagung memperoleh pendapatan. Setelah diperoleh pendapatan bersih selanjutnya dilakukan pengujian apakah budidaya jagung di Desa Payabakung Kecamatan Hamparan Perak Sumatera Utara layak atau tidak.

Gambar .   1  Kerangka  Pikir  Analisi  Kelayakan  Usahatani  Jagung  Hibrida
Gambar . 1 Kerangka Pikir Analisi Kelayakan Usahatani Jagung Hibrida

METODE PENELITIAN

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Teknik Penentuan Sampel

Jenis Dan Sumber Data

Data primer adalah data mentah yang diambil oleh peneliti sendiri (bukan orang lain) dari sumber primer untuk keperluan penelitiannya dan data tersebut sebelumnya belum ada, data primer dapat diperoleh melalui : Wawancara, Kuesioner dan Observasi (Juliandi, 2015) Dalam hal ini pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei, sehingga cara utama pengumpulan data dari responden adalah melalui teknik wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Wawancara dilakukan dengan responden diambil dari seluruh petani jagung. petani di Desa Kampiri, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan disediakan oleh peneliti untuk kepentingan penelitiannya, data asli tidak diambil alih oleh peneliti, melainkan oleh pihak lain (Juliandi, 2015) dalam produksi jagung.

Analisis Revenue Cost Ratio (R/C)

Analisis Benevit Cost Ratio(B/C)

  • Sejarah Berdirinya Usahatani
  • Identitas Responden
    • Tingkat Umur
    • Tingkat Pendidikan Responden
    • Pengalaman Usahatani
    • Luas Lahan
    • Jumlah Tanggungan Keluarga
  • Analisis Pendapatan Usahatani
    • Biaya Tetap
    • Penerimaan
    • Total Pendapatan
    • Analisis Kelayakan B/C Ratio
  • Kesimpulan
  • Saran

Jumlah penduduk di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo pada tahun 2018 sebanyak 2.311 jiwa yang tersebar di kota, jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk laki-laki yang berjumlah 1.105 laki-laki dan 1.206 perempuan. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk desa Kampiri pada umumnya berpendidikan tinggi sehingga dapat menentukan tingkat pengetahuan suatu negara. Luas lahan tanam mempengaruhi jumlah produksi jagung hibrida yang akan dihasilkan serta pendapatan yang diterima petani.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data jumlah petani responden berdasarkan luas lahan pertanian jagung hibrida seperti terlihat pada Tabel 11. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani responden mempunyai luas lahan pertanian jagung hibrida antara 100 - 150 are. Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa terdapat lima jenis biaya variabel yang digunakan petani sampel pada usahatani jagung hibrida yaitu benih, pupuk urea, pupuk phonska, tenaga kerja dan pestisida dengan total biaya variabel sebesar Rp.

Alat pertanian yang digunakan petani jagung hibrida adalah tangki, cangkul, parang dan beban. Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa terdapat empat jenis alat yang digunakan petani sampel dalam melaksanakan usahataninya, sehingga dapat memudahkan petani jagung hibrida dalam melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan harga produksi dan harga jual per unit produksi, rata-rata hasil budidaya jagung hibrida per musim panen adalah Rp.

Untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari menanam jagung hibrida yang dikelolanya diperlukan analisis pendapatan. Jadi, rata-rata pendapatan yang diperoleh petani jagung hibrida untuk satu kali panen adalah Rp. Analisis R/C atau rasio dalam penelitian digunakan untuk mengetahui apakah budidaya jagung hibrida yang dikembangkan oleh petani di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo menguntungkan atau layak untuk dilakukan atau tidak.

Budidaya jagung hibrida di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo mampu meningkatkan pendapatan petani secara signifikan. Hasil analisis kelayakan budidaya jagung hibrida menunjukkan R/C Ratio sebesar 4,42 dan B/C Ratio sebesar 2,57, sehingga budidaya jagung hibrida di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo layak dilakukan karena memberikan keuntungan bagi jagung hibrida. petani.

Gambar 2. Peta Kabupaten Wajo
Gambar 2. Peta Kabupaten Wajo

DAFTAR PUSTAKA

Identitas Responden

Analisis Kelayakan Replikasi R/C Ratio, B/C Ratio, NPV dan IRR pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Kampiri Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.

Gambar 3. Wawancara Dengan Petani Jagung Hibrida
Gambar 3. Wawancara Dengan Petani Jagung Hibrida

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar .   1  Kerangka  Pikir  Analisi  Kelayakan  Usahatani  Jagung  Hibrida
Gambar 2. Peta Kabupaten Wajo
Tabel 4. Usia Penduduk Desa Kampiri
Tabel 7. Pengalaman Usahatani Penduduk Desa Kampiri  No  Pengalaman Usahatani
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan dari definisi diatas, bahwa harga pokok produksi merupakan pengkelompokan biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk proses produksi