Endah Alfiana, 2023: Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Materi Komparatif Kelas VII SMP Negeri 1 Leces Probolinggo. “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berdasarkan Model Krulik dan Rudnick pada Materi Komparatif Kelas VII SMP Negeri 1 Leces Probolinggo”.
Fokus Penelitian
Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa pada kategori kemampuan matematis tinggi ketika menyelesaikan soal HOTS berdasarkan model Krulik dan Rudnick pada materi perbandingan di VII. ke kelas SMP Negeri 1 Leces Probolinggo. Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa dalam kategori kemampuan matematis rendah dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan model Krulik dan Rudnick pada materi perbandingan di kelas VII SMP Negeri 1 Leces Probolinggo.
Tujuan Penelitian
Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa pada kategori kemampuan matematis sedang ketika menyelesaikan soal HOTS berdasarkan model Krulik dan Rudnick pada materi perbandingan di VII. ke kelas SMP Negeri 1 Leces Probolinggo. Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dengan Kemampuan Matematis Tingkat Rendah dalam Menyelesaikan Soal HOTS Berbasis Model Krulik dan Rudnick pada Materi Komparasi di Kelas VII SMP Negeri 1 Leces Problinggo.
Manfaat Penelitian
Guru menentukan keadaan individu siswa mengenai materi apa yang belum dipahami dan dikuasai, serta sejauh mana kemampuan penalaran matematis siswa sudah cukup baik sehingga guru dapat memenuhi mutu pengajaran yang diberikan pada pertemuan berikutnya.
Definisi Istilah
Model Krulik dan Rudnick merupakan model pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Krulik dan Rudnick yang memuat 4 tahapan dalam penyelesaian masalah matematika yaitu membaca dan mengeksplorasi, membuat rencana, menyelesaikan masalah, serta merevisi dan merefleksikan (melihat ke belakang dan merefleksikan). .
Sistematika Pembahasan
BAB II ialah kajian kepustakaan, pada bab kedua ini menelaah secara pandangan terkait penelitian terdahulu, kajian teori yang dijadikan sebagai
BAB V ialah penutup, pada bab terakhir ini sudah bisa ditarik adanya kesimpulan dan juga saran bahwa yang terdapat pada bab-bab sebelumnya
Kajian Teori
- Kemampuan Penalaran Matematis a. Definisi Penalaran Matematis
 - HOTS
 - Model Krulik dan Rudnick
 - Perbandingan
 
Tahap pemecahan masalah (solving the problem) pada indikator kemampuan penalaran matematis terdiri dari penggunaan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematis, menyusun argumen yang valid, dan memeriksa keabsahan argumen. Tahap asesmen dan refleksi (melihat ke belakang dan merefleksikan) terhadap indikator kemampuan penalaran matematis yaitu menarik kesimpulan yang logis.
Lokasi Penelitian
Subjek Penelitian
Dari hasil PAS semester I siswa kelas VII E yang dihitung dengan menggunakan standar deviasi untuk mengetahui tingkat kemampuan matematikanya, kemudian diklasifikasi menjadi 3 kategori tingkat berupa kemampuan matematika tinggi, kemampuan matematika sedang dan rendah. keterampilan matematika dimana dua mata pelajaran (siswa) dipilih untuk setiap tingkat. ). Setelah diperoleh nilai mean dan standar deviasi, dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat kemampuan matematika.
Teknik Pengumpulan Data
Diketahui kemampuan penalaran matematis berada pada kategori kemampuan matematis tinggi, kemampuan penalaran matematis berada pada kategori kemampuan matematis sedang, kemampuan penalaran matematis berada pada kategori kemampuan matematis rendah, kemudian dipilih dua subjek dari masing-masing kemampuan. Tes dirancang untuk menunjukkan kemampuan penalaran matematis siswa sesuai dengan indikator kemampuan penalaran matematis berdasarkan langkah Krulik dan Rudnick dalam penelitian ini. Instrumen tes kemampuan penalaran matematis pada penelitian ini menggunakan soal HOTS berbasis model Klurik dan Rudnick pada materi perbandingan di kelas VII SMP Negeri 1 Leces Probolinggo.
Tes ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS. Validitas tes kemampuan penalaran matematis diuji dengan pengujian validitas konstruk yaitu dengan meminta pendapat para ahli terhadap instrumen tes yang telah disiapkan, dalam hal ini instrumen dikonstruksi menurut aspek-aspek yang diukur berdasarkan teori-teori tertentu. Panduan wawancara yang digunakan digunakan sebagai media untuk menggali lebih jauh hal-hal yang belum diperoleh secara utuh dari hasil tes kemampuan berpikir siswa.
Soal-soal yang disusun berdasarkan tujuan menganalisis kemampuan penalaran siswa dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan langkah Klurik dan Rudnick. Panduan wawancara dalam penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan soal-soal HOTS.
Analisis Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi hasil tes kemampuan penalaran matematis dan hasil wawancara. Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan/atau transformasi data yang muncul dalam keseluruhan korpus (badan) catatan lapangan tertulis, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainnya.46 Kondensasi data mengacu pada proses memilih, menyederhanakan, mengabstraksi dan mentransformasikan data yang diperoleh dari lapangan dan transkrip penelitian. Apabila data yang diperoleh mengenai kemampuan penalaran matematis sudah mencukupi, maka data tersebut digunakan sebagai jawaban fokus penelitian.
Data yang telah melalui beberapa tahapan hingga tahap abstraksi pada penelitian selanjutnya disederhanakan dan ditransformasikan dengan berbagai cara, yaitu melalui seleksi yang cermat, melalui uraian atau rangkuman singkat, klasifikasi data dalam suatu model, dan lain-lain. Data dalam penelitian ini disederhanakan dengan mengklasifikasikan dan mengidentifikasi respon subjek berdasarkan kemampuan matematika siswa. Dalam hal ini, Miles, Huberman, dan Saldana menyatakan “bentuk penyajian data yang paling umum untuk data penelitian kualitatif di masa lalu adalah teks naratif.”47 Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah tes, naratif.
Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data yang ditampilkan dan dideskripsikan dari hasil tes kemampuan penalaran masing-masing subjek, yang didukung dengan hasil wawancara. Kesimpulan tersebut didasarkan pada data-data yang kami peroleh di lapangan, baik dari hasil karya tertulis maupun dari hasil lisan, seperti hasil tes kemampuan menalar menurut indikator, dan hasil wawancara.
Keabsahan Data
- Tahap-tahap Penelitian
 - Profil Lembaga Tempat Penelitian a. Indentitas Sekolah
 - Pelaksanaan Penelitian
 
Penyusunan dan penyusunan instrumen penelitian yang dilakukan peneliti meliputi tes kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi perbandingan dan petunjuk wawancara. Tahap selanjutnya adalah melakukan wawancara terhadap subjek dengan tujuan untuk mencari informasi lebih mendalam dari kegiatan keterampilan penalaran matematis kaitannya dengan materi perbandingan yang telah diselesaikan oleh subjek penelitian sebelumnya. Peneliti kemudian menyusun laporan penelitian sesuai dengan kesimpulan yang diambil dari judul penelitian yaitu analisis keterampilan penalaran matematis dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan model Krulik dan Rudnick pada materi perbandingan.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyiapkan instrumen penelitian berupa soal tes kemampuan penalaran matematis dan pedoman wawancara. Alat tes kemampuan penalaran matematis dilengkapi dengan kisi-kisi tes, kunci jawaban dan panduan wawancara. Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh, dilakukan revisi sesuai saran validator hingga tes kemampuan penalaran matematis dan pedoman wawancara siap digunakan.
4 Senin 6 Februari 2023 Meminta izin penelitian kepada kepala SMP Negeri 1 Leces 5 Selasa 14 Februari 2023 Melaksanakan penelitian dalam bentuk tes. Berdasarkan hasil perhitungan validasi, validasi tes penalaran matematis, dan validasi pedoman wawancara, kedua instrumen dinyatakan dalam kategori valid.
Penyajian Data dan Analisis
Berikut pemaparan hasil tes dan wawancara kemampuan penalaran matematis mahasiswa kategori kemampuan matematis tinggi pada S1 berdasarkan teori Krulik dan Rudnick. S104: Bahwa siswa yang duduk di meja kecil mendapat bagian yang sama dengan yang duduk di meja besar. Berikut pemaparan hasil tes dan wawancara kemampuan penalaran matematis siswa kategori kemampuan matematika tinggi pada Magister berdasarkan teori Krulik dan Rudnick.
S2 tertera pada lembar jawaban apakah siswa yang duduk di meja kecil mendapat bagian yang sama dengan siswa yang duduk di meja besar. S2 memenuhi indikator penalaran yang pertama yaitu mensintesis dan mengkaji dugaan yang dijelaskan pada langkah Krulik dan Rudnick, indikator membaca dan eksplorasi serta hasil wawancara, dimana S2 mampu menyatakan dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam pertanyaan yang diajukan. . Berikut pemaparan hasil tes dan wawancara kemampuan penalaran matematis siswa pada kategori kemampuan matematika sedang pada S3 berdasarkan teori Krulik dan Rudnick.
Berikut pemaparan hasil tes dan wawancara kemampuan penalaran matematis siswa pada kategori kemampuan matematis sedang pada S4 berdasarkan teori Krulik dan Rudnick. S4 memenuhi indikator kemampuan penalaran yang pertama yaitu penyusunan dan revisi dugaan yang dijelaskan pada langkah Krulik dan Rudnick, indikator membaca dan inkuiri serta hasil wawancara dimana S4 mampu menyatakan dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam pertanyaan yang diberikan. . Berikut pemaparan hasil tes dan wawancara kemampuan penalaran matematis siswa kategori kemampuan matematika rendah pada S5 berdasarkan teori Krulik dan Rudnick.
Berikut pemaparan hasil tes dan wawancara kemampuan penalaran matematis siswa kategori kemampuan matematika rendah pada S6 berdasarkan teori Krulik dan Rudnick.
Pembahasan Temuan
- Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kategori Kemampuan Matematika Tinggi
 - Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kategori Kemampuan Matematika Sedang
 - Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kategori Kemampuan Matematika Rendah
 
50 Risky Amini Saragih, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Berbasis Masalah pada Siswa SMP” (disertasi, Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Dasrussalam. 51 Ardi Gurtiadi, Nina Agustyaningrum dan Yudhi Hanggara Analisis Siswa ’ Penalaran Matematis dalam Kaitannya dengan Penyelesaian Masalah Materi Tiga Dimensi,” Jurnal Absis, No. 52 Sigit Raharjo, Hairul Saleh, dan Dian Sawitri, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Menggunakan Pendekatan Terbuka dalam Pembelajaran Matematika,” Paedagoria : Jurnal Ilmu Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, no.
55 Ardi Gurtiadi, Nina Agustyaningrum, dan Yudhi Hanggara, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Materi Tiga Dimensi,” Jurnal Abssis, No. Mata pelajaran dengan kemampuan penalaran matematis rendah ditemukan tidak memenuhi empat indikator penalaran matematis kemampuan untuk mencapai skor minimal pada setiap indikator, yaitu menyajikan pernyataan matematis secara lisan dan tertulis, menyajikan dugaan, melakukan manipulasi matematis, mengumpulkan bukti, memberikan alasan, atau membuktikan penyelesaian yang berbeda. , dan menarik kesimpulan. 57 Sigit Raharjo, Hairul Saleh, dan Dian Sawitri, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Menggunakan Pendekatan Terbuka dalam Pembelajaran Matematika,” Paedagoria: Jurnal Kajian Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, no.
Kemampuan penalaran matematis siswa yang berada pada kategori kemampuan matematis tinggi ditunjukkan dengan mampu membuat dan mempelajari dugaan dengan menuliskan apa yang diketahui dan diperlukan dalam permasalahan. Kemampuan penalaran matematis siswa pada kategori kemampuan matematika rendah mampu memenuhi indikator menyusun dan merevisi dugaan serta mengevaluasi proses jawaban dan penyelesaian.
Saran
S103: Yang diketahui meja besar dapat menampung 6 omelet dan 12 orang, sedangkan meja kecil menampung 4 omelet dan 10 orang. Q104: Tahukah Anda masalah apa yang ditanyakan dalam pertanyaan tersebut? P114: Apakah Anda sudah menyelesaikan langkah-langkah pemecahan masalah secara runtut dan sesuai rencana yang Anda buat? P216: Apakah Anda melakukan langkah-langkah pemecahan masalah secara runtut dan sesuai dengan rencana yang Anda buat?
P315: Apakah langkah-langkah pemecahan masalah sudah dilaksanakan secara runtut dan sesuai rencana yang dibuat? P413: Sudahkah Anda menyelesaikan langkah-langkah pemecahan masalah secara runtut dan sesuai rencana yang Anda buat? P512: Apakah langkah-langkah pemecahan masalah sudah dilaksanakan secara runtut dan sesuai rencana yang dibuat?
P615: Apakah langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut sudah Anda laksanakan secara runtut dan sesuai dengan rencana yang Anda buat?