• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kemampuan penalaran matematis siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kemampuan penalaran matematis siswa"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufik dan bimbingan-Nya sehingga perencanaan, pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Mukni'ah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN KHAS Jember yang menerima judul skripsi ini. Indah Wahyuni, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan dan Sains UIN KHAS Jember yang menerima judul skripsi ini dan memberikan kenyamanan dalam penyusunan skripsi ini.

Bapak Fikri Apriyono, S.Pd, M.Pd, selaku Koordinator Program Studi Tadris Matematika UIN KHAS Jember yang menerima judul skripsi ini dan memberikan arahan kepada penulis selaku mahasiswa Tadris Matematika. Kepala SMP Negeri 3 Rambipuji Ny. Sri Utami, S.Pd yang telah memberikan izin kepada penulis serta membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini. Guru mata pelajaran Matematika dan siswa kelas VII C SMP Negeri 3 Rambipuji yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.

Seluruh keluarga besar, sahabat dan sahabat saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah membantu dan memberikan dukungan penuh dalam segala hal hingga selesainya skripsi ini.

PENDAHULUAN

  • Konteks Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

“Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Rambipuji dalam Menyelesaikan Soal Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Materi Persamaan Linier Satu Variabel Ditinjau dari Gaya Belajar.” Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII gaya belajar visual dalam menyelesaikan soal-soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada persamaan linear satu variabel? Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII dengan gaya belajar auditori dalam menyelesaikan soal-soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada persamaan linear satu variabel?

Bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan soal-soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada persamaan linear satu variabel? Keterampilan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII dengan Gaya Belajar Visual dalam Menyelesaikan Persamaan Linier Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Berbasis Persamaan Linier Satu Variabel. Keterampilan penalaran matematis siswa kelas VII gaya belajar auditori dalam menyelesaikan soal berdasarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) persamaan linear satu variabel.

Kemampuan penalaran matematis siswa VII. kelas dengan gaya belajar kinestetik dalam menyelesaikan masalah berdasarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada persamaan linear satu variabel.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Penelitian Monica Sayuri, Yuyu Yuhana dan Syamsuri berjudul “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA Ditinjau dari Gaya Belajar”. Hasil penelitian menggambarkan bahwa siswa mempunyai tingkat kemampuan penalaran rata-rata untuk setiap gaya belajar. Lajiba berjudul “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Dilihat dari Gaya Belajar Siswa pada Materi Logika Matematika”.

16 Monica Sayuri, Yuyu Yuhana, dan Syamsuri, “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA Dilihat dari Gaya Belajar,” Wilangan 1, No. Penelitian Muhamad Ridwan berjudul “Profil Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Dilihat dari Gaya Belajar .” Keterampilan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada materi teorema.

Oleh karena itu peneliti merasa penting untuk melanjutkan penelitian ini yang lebih menekankan pada analisis kemampuan penalaran matematis ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Rambipuji dalam menyelesaikan soal berbasis HOTS persamaan linear satu variabel. .

Kajian Teori

  • Kemampuan Penalaran Matematis
  • Materi Persamaan Linear Satu Variabel a. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel
  • Gaya Belajar

35 Ulfa Azizah, “Analisis kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa MTs Ma’haduttholabah dalam menyelesaikan masalah komparatif kelas VII J berbentuk gaya belajar tipe inkuiri (Belanda)” (disertasi, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2019). Gaya belajar merupakan perpaduan proses seseorang dalam menyerap informasi, mengolah informasi tersebut kemudian mengelolanya di otak.39 Gaya belajar merupakan cara belajar yang paling disukai oleh setiap siswa karena masing-masing mempunyai minat dan karakteristik yang unik. Secara umum diasumsikan bahwa gaya belajar seseorang berasal dari latar belakang psikologis, pengetahuan, variabel kepribadian, sosial budaya dan pengalaman pendidikan.40 Gaya belajar seseorang.

40 Yusri Wahyuni, “Identifikasi Gaya Belajar (Visual, Auditori, Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta,” JPPM 10, No. Gaya belajar visual merupakan salah satu gaya belajar siswa yang secara fundamental lebih penting daripada cara siswa belajar suatu subjek dengan cara mengamati objek pembelajaran.43 Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar visual antara lain mengerjakan sesuatu dengan rapi dan teratur, berbicara dengan tempo cepat, fokus pada apa yang dilihatnya, cenderung membaca seperti pembaca yang cepat, lemah dalam mengarang kata-kata, mengingat asosiasi visual, dan memperhatikan detail.44. 42 Arylien Ludji Bire, Uda Geradus, dan Josua Bire, “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan 44, no.

Siswa dengan gaya belajar kinestetik mempunyai ciri-ciri antara lain bicara lambat, sulit mengingat, menghafal sambil berjalan dan melihat, menggunakan jari untuk mengarahkan membaca, tidak mampu duduk diam dalam waktu lama tanpa melakukan sesuatu, lebih disukai tulisan tangan yang buruk, selalu berorientasi fisik dan bersemangat untuk melakukan sesuatu. melakukan banyak hal. hal-hal.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap-Tahap Penelitian

Belum pernah dilakukan penelitian mengenai penalaran matematis kaitannya dengan gaya belajar siswa di sekolah ini. Kelas VIIC terlebih dahulu diberikan angket gaya belajar, kemudian hasil angket tersebut dianalisis untuk mengetahui gaya belajar masing-masing siswa. Angket dalam penelitian ini terdiri dari 30 pernyataan dengan 4 pilihan tingkat kesesuaian yang menggambarkan gaya belajar siswa.

Kuesioner diberikan kepada siswa Kelas VII C SMP Negeri 3 Rambipuji untuk mengetahui gaya belajar masing-masing siswa. Data dari angket gaya belajar diorganisasikan ke dalam transkrip nilai, dan peneliti kemudian mengklasifikasikan siswa ke dalam masing-masing gaya belajar, auditori dan kinestetik. Peneliti melakukan tes penalaran matematis terhadap 6 subjek yang terdiri dari 2 subjek dari masing-masing gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

Menyusun laporan kemampuan penalaran matematis siswa VII. SMP Negeri 3 kelas Rambipuji tentang persamaan linear satu variabel ditinjau dari gaya belajar.

Tabel 3.1  Skala Likert
Tabel 3.1 Skala Likert

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Penyajian dan Analisis Data

  • Penalaran Matematis Siswa dengan Gaya Belajar Visual a. Subjek Visual 1 (SV1)
  • Penalaran Matematis Siswa dengan Gaya Belajar Auditorial a. Subjek Auditorial 1 (SA1)
  • Penalaran Matematis Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik a. Subjek Kinestetik 1 (SK1)

Berdasarkan Gambar 4.2, subjek SV1 mampu menyelesaikan soal 1, dimulai dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal tersebut. Hasil tes SV2 pada soal nomor 3. Berdasarkan Gambar 4.7, subjek SV2 mampu menyelesaikan soal nomor 3 dengan menuliskan secara lengkap informasi pada soal tersebut. Jelas subjek SV2 mampu menemukan solusi dari permasalahan pada soal nomor 3. e) Mampu menarik kesimpulan atau menggeneralisasi.

Berdasarkan Gambar 4.8, subjek SA1 mampu menyelesaikan soal nomor 1 dimulai dengan menuliskan informasi pada soal tersebut secara lengkap. Berdasarkan Gambar 4.9, subjek SA1 dapat menyelesaikan soal nomor 2 dimulai dengan menyatakan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut. Berdasarkan Gambar 4.10, subjek SA1 mampu menyelesaikan soal nomor 3 dimulai dengan menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal tersebut.

Berdasarkan Gambar 4.16, subjek SK1 sudah mampu menyelesaikan soal nomor 3, dimulai dengan menuliskan informasi yang terdapat pada soal tersebut. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara terhadap subjek SK2 diketahui bahwa subjek SK2 menyelesaikan soal nomor 2.

Gambar 4.1  Output Uji Reabilitas
Gambar 4.1 Output Uji Reabilitas

PENUTUP

Kesimpulan

Namun pada saat wawancara, siswa menunjukkan kemampuan penalarannya dengan sangat baik yaitu menjelaskan secara detail tahapan-tahapan pengerjaan solusi dari masalah yang ditemukannya. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi indikator kemampuan penalaran matematis antara lain menuliskan informasi yang terkandung dalam soal, kemudian memanipulasi masalah dalam bentuk matematis untuk menciptakan pola fenomena matematis dan mengkonstruksi bukti kebenaran penyelesaian masalah. Namun berbeda dengan saat wawancara, siswa kinestetik kesulitan dalam mengungkapkan pendapatnya sehingga sikap berbicaranya agak lambat.

Hal ini disebabkan pembelajar kinestetik kurang pandai dalam mengeja kata, sehingga kesulitan dalam menjelaskan solusi permasalahan secara lisan.

Saran

Dalam proses pembelajaran, guru harus memahami karakteristik gaya belajar siswa agar dapat menerapkan gaya belajar yang paling dominan dalam pembelajaran di kelas. Gaya belajar ini diharapkan dapat membuat siswa tertarik untuk belajar matematika sehingga dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Dengan gaya belajar yang tepat, mereka dapat meningkatkan minatnya terhadap matematika sehingga meningkatkan kemampuan penalaran matematisnya.

Penelitian ini menemukan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa memiliki tingkat kinerja yang berbeda-beda sesuai dengan gaya belajarnya. Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan ilmu lain untuk mengembangkan informasi terkait analisis kemampuan penalaran matematis ditinjau dari gaya belajar dengan materi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Validator 2

Validator 3

Pernyataan nomor 1-10 untuk kuesioner kategori visual konsisten dengan tujuan mengidentifikasi gaya belajar visual. Pernyataan nomor 21-30 untuk kategori kinestetik pada angket sesuai dengan tujuan untuk mengidentifikasi gaya belajar kinestetik. Diketahui, harga penjilidan buku di himpunan sekolah Susanti dijual 4 kali lipat dari harga tempat pensil.

Sedangkan jika Susanti membeli 1 penjilid buku dan 1 kotak pensil, maka Susanti harus membayar Rp. Buatlah pengertian matematis dari informasi di atas dan kemudian tentukan harga masing-masing pengikat dan kotak pensil. Karena total waktunya adalah 2 jam dan total waktunya. Itu adalah hasil penjumlahan waktu yang dihabiskan pada rute pertama dan kedua, sehingga model masalahnya adalah. dimana t, s dan v berturut-turut adalah waktu, jarak dan kecepatan).

Firda pada jalur pertama berjarak 8 km, sedangkan jarak yang ditempuh Firda pada jalur kedua adalah 28 km. Pertanyaannya adalah Susanti membeli 3 penjilid buku = 2 tempat pulpen dan 1 penjilid buku = 1 tempat pena. Sekarang tugas kita adalah mencari harga x sehingga kita dapat mengetahui berapa harga setiap kotak pensil dan buku binder.

SV1 : Jarak jogging Firda di Jemberplein, jarak rute pertama dan jarak rute kedua. SV1: Rute pertama diberikan sebagai , karena jarak antara rute pertama dan jarak kedua adalah 36.

Transkip Wawancara SV2

SV2: Misal harga sebuah tempat pensil, harga sebuah buku penjilidan adalah 4 kali lipat dari harga sebuah tempat pensil, yaitu 3 buku penjilidan dan 2 tempat pensil. SV2 : Saya menggunakan persamaan yang kedua yaitu , kemudian 5 dipindahkan ke ruas kanan sehingga menjadi dan mencari nilainya.

Transkip Wawancara SA1

SA1: Langkah pertama mencari nilai menggunakan rumus keliling persegi panjang seperti ini (tunjuk jawabannya). SA1: Jalur pertama cepat, jalur kedua cepat, pada jalur pertama dan kedua Firda menempuh jarak dalam waktu 2 jam. Peneliti : Anda telah menyebutkan informasinya tadi dan bagaimana Keyzora mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematika.

SA1 : Misal harga pulpen harga satu bindernya 4 kali lipat dari harga pulpen yaitu 3 binder dan 2 pulpen. Kemudian carilah harga binder dengan menggunakan contoh yaitu harga binder adalah 4 kali harga pulpen.

Transkip Wawancara SA2

Transkip Wawancara SK1

SK1: Jadi, panjang tanah Pak Fajar adalah meter dan lebar tanah Pak Fajar adalah meter. SK1 : Diketahui lintasan pertama , lintasan kedua , dan total jarak yang ditempuh Firda selama lari adalah 2 jam. SK1 : Harga binder pulpen, 3 binder untuk 2 pulpen dan 1 binder untuk 1 pulpen.

Peneliti: Dari apa yang telah disebutkan di atas, bagaimana cara Cherry mengubah soal-soal dalam bentuk matematika.

Transkip Wawancara SK2

SK2: Substitusikan nilai pada persamaan garis lintang (), lalu kalikan hasil ini (yang menunjukkan hasil) dengan 2 untuk mendapatkan panjang tanah.

Subjek Penelitian Mengerjakan Soal Kemampuan Penalaran Matematis

Pelaksanaan Wawancara

Referensi

Dokumen terkait