• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Pavement Condition Index) PADA JALAN DR. SAHARJO, KECAMATAN MOJOROTO, KOTA KEDIRI

N/A
N/A
Adhin Lutfihaki

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN PERKERASAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PCI (Pavement Condition Index) PADA JALAN DR. SAHARJO, KECAMATAN MOJOROTO, KOTA KEDIRI"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Kerusakan jalan yang terjadi di berbagai daerah saat ini merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan kerugian yang ditimbulkan sangat besar terutama bagi pengguna jalan, seperti waktu tempuh yang lama, kemacetan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain. Saharjo telah mengalami kerusakan di berbagai titik dan hingga saat ini belum dilakukan perbaikan sehingga survei dapat mengidentifikasi permasalahan kerusakan jalan tersebut sehingga dapat menarik perhatian pemerintah agar perbaikan kerusakan yang dialami jalan tersebut dapat dilakukan. . Pembagian ruas jalan tersebut adalah setiap 100 m dari total panjang jalan yang dijadikan sampel yaitu 500 m.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kerusakan pada Jalan Poros Makassar-Maros dan mengetahui cara penanggulangan kerusakan tersebut berdasarkan nomor kanan jalan dengan metode Bina Marga. Setiap ruas dievaluasi dengan mengukur dimensi, menentukan jenis dan derajat kerusakan untuk mendapatkan nilai PCI. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi di Jalan Ki Hajar Dewantara meliputi retakan kulit buaya, tambalan, keausan, retakan balok, lubang, tepi retak, pasrah. Bentuk pemeliharaan jalan tergantung pada hasil penilaian terhadap keadaan kerusakan jalan yang terjadi pada jalan tersebut.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan permukaan jalan, nilai kerusakan jalan dan urutan prioritas penanganan di Jalan Rajawali dengan menggunakan metode jalan raya tahun 1990. Setelah dilakukan pengukuran, Jalan Rajawali mempunyai panjang jalan ±5.765 meter. data yang diperlukan adalah data inventarisasi, jalan, data kerusakan jalan dan data volume lalu lintas, sedangkan data sekunder yang diperlukan adalah data umur jalan dan peta lokasi penelitian. Hasil analisa Jalan Rajawali menunjukkan jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan ini adalah tambalan, retak, berlubang, berlubang, bergelombang, terpeleset dan butiran lepas.

Jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan akibat berbagai faktor kerusakan berdasarkan pada Pedoman Pemeliharaan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga No.

Gambar 1.1 Peta lokasi Survey  Sumber: Google Earth
Gambar 1.1 Peta lokasi Survey Sumber: Google Earth

Kegemukan (Bleeding)

Bentuk fisik dari kerusakan ini dapat dikenali dengan munculnya lapisan aspal tipis (tanpa agregat) pada permukaan jalan, dan jika suhu permukaan jalan tinggi (terik matahari) atau lalu lintas padat maka akan terdapat bekasnya. batik bunga di jalan. ban akan terlihat dari kendaraan yang lewat. Pada metode penilaian PCI dilakukan identifikasi obesitas (perdarahan) untuk mengetahui tingkat atau derajat kerusakannya.Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi obesitas (perdarahan) dapat dilihat pada tabel 2.2. M Obesitas menyebabkan aspal menempel pada sepatu atau roda kendaraan setidaknya selama beberapa minggu dalam setahun.

Obesitas menjadi begitu jelas sehingga sebagian besar aspal tetap menempel pada sepatu dan roda kendaraan, setidaknya selama lebih dari beberapa minggu setiap tahunnya. Metode penilaian PCI mengidentifikasi retakan blok untuk menentukan tingkat kerusakan. Tingkat kerusakan berdasarkan retak blok dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tingkat Identifikasi Kerusakan L Retakan garis rambut membentuk kotak besar M Perkembangan lebih lanjut dari retakan garis rambut.

Retakan tepi adalah retakan yang sejajar dengan jalan raya dan biasanya juga berukuran 1 hingga 2 kaki dari tepi trotoar. Hal ini biasanya disebabkan oleh beban lalu lintas atau kondisi cuaca yang melemahkan pondasi atas dan bawah yang berada di dekat tepi trotoar. Diantara daerah yang retak pada tepi perkerasan juga disebabkan oleh kualitas tanah yang lunak dan terkadang terjadi pergeseran pondasi.

Pada metode evaluasi PCI dilakukan identifikasi retakan tepi untuk mengetahui tingkat atau derajat kerusakan yang terjadi.Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi retakan tepi dapat dilihat pada Tabel 2.4. Bentuk kerusakan yang terjadi berupa amblesan atau penurunan permukaan permukaan jalan pada suatu tempat tertentu (lokal) dengan atau tanpa retak. Kerusakan ini terkadang terjadi di dekat retakan atau di daerah yang drainasenya buruk (sehingga trotoar tergenang air).

Pada metode evaluasi PCI dilakukan identifikasi lubang (pits) untuk mengetahui tingkat atau tingkat kerusakan yang terjadi.Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi lubang (pits) dapat dilihat pada tabel 2.6. Jenis kerusakan ini terdiri dari jenis kerusakan sesuai dengan namanya yaitu retakan memanjang dan melintang pada perkerasan jalan. Pada metode evaluasi PCI dilakukan identifikasi retakan memanjang/transversal untuk mengetahui tingkat atau tingkat kerusakan yang terjadi.Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi retakan memanjang/transversal dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.2 Indentifikasi Tingkat Kerusakan Retak Kegemukan  (Bleeding/Flushing)
Tabel 2.2 Indentifikasi Tingkat Kerusakan Retak Kegemukan (Bleeding/Flushing)

Persilangan Jalan Rel (Railroad Crossing)

Pelepasan Butir (Whaethering/Raveling)

Cekungan (Bumps and Sags)

Kerusakan ini dikenal juga dengan istilah lain yaitu Ripples. Bentuk kerusakan ini berupa gelombang-gelombang pada lapisan permukaan atau bisa dikatakan alur-alur yang melewati jalan dan sering juga disebut dengan Gerakan Plastik. Pada metode penilaian PCI dilakukan identifikasi gelombang untuk mengetahui tingkat atau tingkat kerusakan yang terjadi.Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi gelombang dapat dilihat pada Tabel 2.11. M Ombak dengan palung ombak cukup dalam H Kolam dengan palung cukup dalam disertai.

Kerusakan ini biasanya terjadi pada perkerasan aspal yang tersebar di atas perkerasan beton semen portland. Retakan terjadi pada lapisan tambahan (overlay) aspal yang mencerminkan pola retakan berbeda pada perkerasan beton lama di bawahnya. Pada metode penilaian PCI terdapat identifikasi retak pantulan sendi yang menentukan tingkat atau tingkat kerusakan yang terjadi.Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi retak pantulan sendi dapat dilihat pada Tabel 2.12.

Pada metode penilaian PCI dilakukan identifikasi tepi jalan yang menurun secara vertikal (lane/shoulder drop) untuk mengetahui tingkat atau tingkat kerusakan yang terjadi. Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi tepi jalan yang menurun secara vertikal (lane/shoulder drop) dapat diketahui pada Tabel 2.13 dapat dilihat

Tabel 2.10 Indentifikasi Tingkat Kerusakan Cekungan
Tabel 2.10 Indentifikasi Tingkat Kerusakan Cekungan

Tambalan (Patching and Utility Cut Patching)

Kerusakan ini diakibatkan oleh penerapan lalu lintas yang berulang-ulang dimana agregat pada perkerasan jalan menjadi licin dan daya lekat permukaan roda pada tekstur perkerasan yang disebarnya menjadi tidak sempurna. Pada metode penilaian PCI dilakukan identifikasi keausan agregat (polished agregat) untuk mengetahui tingkat atau tingkat kerusakan yang terjadi.Tingkat kerusakan berdasarkan identifikasi keausan agregat (polished agregat) dapat dilihat pada Tabel 2.15. Metode PCI memberikan informasi kondisi perkerasan pada saat survei dilakukan, namun tidak dapat memberikan gambaran prediksi kedepannya dan dapat dijadikan masukan untuk pengukuran yang lebih detail.

PCI merupakan suatu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan, suatu sistem penilaian kondisi perkerasan berdasarkan derajat, jenis dan luas kerusakan, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pekerjaan pemeliharaan.

Tabel 2.13 Indentifikasi Tingkat Kerusakan Tambalan (Patching and  Utility Cut Patching)
Tabel 2.13 Indentifikasi Tingkat Kerusakan Tambalan (Patching and Utility Cut Patching)

Density (kadar kerusakan/kerapatan)

Nilai maksimum yang diperbolehkan untuk nilai pengurangan (m) adalah perhitungan jumlah data nilai pengurangan pada segmen tersebut, yaitu lebih dari 1. Jumlah data DV akan dikurangi menjadi jumlah m, termasuk desimal bagian. Adjusted Deductible Value (CDV) CDV adalah nilai pengurangan setiap jenis kerusakan.

Nilai Pengurangan Terkoreksi (Corrected Deduct Value, CDV) CDV adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang

Nilai Pengurangan Total (Total Deduct Value, TDV)

Nilai PCI

PCIr = nilai rata-rata PCI untuk seluruh wilayah penelitian PCL = nilai PCI untuk setiap unit sampel.

METODOLOGI

  • Identifikasi Masalah
  • Metode Pengumpulan Data
  • Studi Literatur
  • Survey Pengumpulan Data
  • Analisa Data
  • Bagan Alir (Flow Chart)

Langkah pertama yang dilakukan dalam penulisan penelitian ini adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada dari tema-tema BAB I. Agar diperoleh hasil yang sesuai dengan hasil teoritis yang diperoleh, diperlukan langkah-langkah penelitian yang tepat dan berurutan. Metodologi penelitian ini akan menguraikan langkah-langkah penelitian, perencanaan pemecahan masalah sehingga Anda dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

Kajian ini mencakup pemahaman teori dan konsep dasar serta metode yang sesuai untuk membentuk kerangka berpikir agar penelitian ini dapat lebih fokus dan menghasilkan luaran yang diinginkan. Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data, meliputi data primer hasil survei dan data sekunder untuk dapat dilakukan analisis. Jumlah surveyor pada survei ini sebanyak 3 orang dengan survei pertama dilakukan pengukuran geometri jalan.

Investigasi kerusakan dilakukan langsung pada dua jalur, yaitu 2 orang pengatur lalu lintas dan 4 orang pemantau yang melakukan pengukuran dan pendataan. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah data Dinas Perhubungan Kota Kediri yang berisi rata-rata volume lalu lintas harian di Jl. Dalam memperoleh data ringkas, hal pertama yang dilakukan adalah menganalisis data primer dan data sekunder.

Tabel 3.2 Formulir Survey Kerusakan Jalan
Tabel 3.2 Formulir Survey Kerusakan Jalan

Gambar

Gambar 1.1 Peta lokasi Survey  Sumber: Google Earth
Gambar 2.1 Deduct Value Retak Kuliat Buaya   Sumber: ASTM Internasional,2018
Tabel 2.1 Indentifkasi Tingkat kerusakan Retak Kulit Buaya  (Alligator Cracking)
Tabel 2.2 Indentifikasi Tingkat Kerusakan Retak Kegemukan  (Bleeding/Flushing)
+7

Referensi

Dokumen terkait

EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) SEBAGAI DASAR PENENTUAN PERBAIKAN JALAN (STUDI KASUS : JALAN SETURAN RAYA), Rensya Talapessy, NPM

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan Judul : "Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) Sebagai Dasar Penentuan

“ANALISIS PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA DAN PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX) (STUDI KASUS JL. JOYO AGUNG, JL. JOYO TAMBAKSARI, MERJOSARI,

Dalam melakukan kegiatan perbaikan jalan atau melakukan kegiatan penanganan kerusakan jalan sesuai tingkat kerusakan jalan dengan berdasarkan tingkat kerusakan yang

Pavement Condition Index (PCI) merupakan suatu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan

 Pavement condition index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi  perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat

Hubungan antara kerusakan permukaan jalan dan kecepatan adalah semakin rusak jalan maka semakin lambat kecepatan yang dapat ditempuh dan sebaliknya semakin bagus permukaan jalan maka

31, Cengklik Surakarta 57135 Email: Danangyans8@gmail.com Abstract: Analisa kerusakan perkerasan jalan dengan Metode Pavement Condition Index PCI Studi Kasus: Jalan Raya