PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Apa saja faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung kelas V SD Negeri 07 Kota Bengkulu.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh guru untuk mengatasi kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menambah pengetahuan peneliti ketika sudah menjadi guru, agar dapat lebih memperhatikan metode dan model pengajaran di kelas untuk meminimalisir kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Sistematika Penulisan
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Analisis
Hakikat Belajar Matematika
22Ansyori Gunawan, “Analisis Kesalahan Siswa dalam Pemecahan Masalah Cerita Matematika Siswa Kelas V SDN 59 Kota Bengkulu,” (10 Januari 2017), hal. Penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika dapat berasal dari beberapa hal. Namun penelitian yang dilakukan relevan dengan penelitian sebelumnya mengenai analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
36Fera Adhadiyanti, Analisis kesulitan dan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika siswa SMA SDN 01 Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasa perlu untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pecahan. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa, maka perlu adanya analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada operasi hitung yang melibatkan pecahan.
Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung kelas V SD Negeri 07 diukur berdasarkan item. Peneliti : Bagaimana kemampuan siswa kelas 5 A dalam memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal cerita operasi hitung pecahan. Peneliti : Bagaimana kemampuan siswa kelas V A dalam menentukan model matematika soal berhitung pecahan.
Peneliti : Menurut bapak, dimana kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Pekerjaan Pecahan.
Tujuan Pembelajaran Matematika di SD
Pengertian Kesalahan Belajar
Dalam pembelajaran matematika, jika siswa mengalami kesulitan belajar, hal tersebut dianggap sebagai suatu hal yang wajar dan merupakan suatu kenyataan yang umum. Secara harafiah masalah belajar merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Learning Disability” yang berarti ketidakmampuan belajar. Kesulitan belajar merupakan istilah umum untuk berbagai jenis masalah dalam mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
Ketidakmampuan belajar bukan disebabkan oleh faktor luar berupa lingkungan, sosial, budaya, fasilitas belajar dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah siswa mengalami ketidakmampuan belajar, diperlukan suatu tindakan khusus yang disebut diagnosis ketidakmampuan belajar. Diagnosis ketidakmampuan belajar merupakan upaya untuk mengetahui ada atau tidaknya siswa mengalami ketidakmampuan belajar dengan melihat indikasi berikut ini. a) Nilai mata pelajaran dibawah sedang.
Jika seorang siswa mendapat nilai lebih rendah dari enam, mungkin ada kesulitan belajar. Kesulitan belajar dapat terjadi jika siswa menunjukkan gejala-gejala canggung, tidak nyaman dalam diam, tidak mampu berkonsentrasi, kurang semangat, dan lain-lain, pada saat proses belajar mengajar.
Hakikat Soal Cerita Matematika
Menyelesaikan masalah matematika dalam bentuk soal cerita tidak hanya memerlukan kemampuan berhitung saja, tetapi juga kemampuan menalar. Dalam matematika, banyak sekali permasalahan cerita dalam bidang pemecahan masalah dan dalam menyelesaikannya siswa perlu memahami maknanya. Kemampuan yang diperlukan dalam memecahkan masalah cerita tidak hanya pada keterampilan (skill) atau algoritma tertentu saja.
Namun hal ini juga memerlukan kemampuan untuk mengembangkan rencana atau strategi yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan cerita. Menyelesaikan soal cerita dengan benar memerlukan langkah awal yaitu membaca soal dengan cermat, memisahkan yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal, membuat model matematika, menyelesaikan model matematika, dan mengembalikan jawaban model matematika ke jawaban soal semula. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal untuk mengetahui penyebab siswa kesulitan memahami operasi hitung pecahan dalam bentuk soal cerita.
Dari uraian soal cerita dapat disimpulkan bahwa soal cerita merupakan uraian kalimat yang ditulis dalam bahasa verbal. 32Ummu Salma, Profil Estimasi Kemampuan Siswa SD Menyelesaikan Soal Cerita Matematika, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Matematika FMIPA) Vol.3 No.1 Tahun 2014.
Operasi Hitung Pecahan
Penyelesaian soal operasi hitung pecahan memerlukan pemahaman konsep yang lebih sulit dibandingkan operasi hitung bilangan lainnya, sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami operasi hitung pecahan, sehingga hasil belajar operasi hitung pecahan masih rendah. Operasi hitung pecahan merupakan mata pelajaran matematika, dan pemahaman tentang operasi hitung pecahan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Selain itu, banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang diselesaikan dengan menggunakan konsep pecahan.
Pengertian pecahan di sekolah dasar didasarkan pada pembagian suatu benda atau himpunan menjadi bagian-bagian yang sama besar. Misalnya seorang ibu yang baru pulang dari pasar membawa 3 buah apel dengan ukuran yang sama sedangkan ia mempunyai 2 orang anak. Pecahan bisa dijumlahkan jika penyebutnya sama, misalnya , sedangkan + tidak dapat diselesaikan karena penyebutnya tidak sama.
Pada silabus Tematik, mata pelajaran yang diajarkan di kelas V cukup banyak, namun yang dijadikan bahan untuk menulis skripsi ini hanya terbatas pada mata pelajaran operasi hitung pecahan. Pada kelas 5 SD, yang diajarkan pada mata pelajaran operasi hitung pecahan adalah penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan.
Kajian Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fera Adhadiyanti (2014)36 dalam disertasinya yang berjudul “Analisis Kesulitan dan Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Sejarah Matematika Siswa Kelas Atas SDN 01 Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru di SDN 01 Kabupaten Trenggalek. SDN 01 Kabupaten Trenggalek ditemukan bahwa pada saat ulangan harian sebagian besar siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal cerita matematika Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayatun Ni'imah (2010) 37 dalam tesis berjudul “Analisis Kesalahan Siswa Kelas V dalam Menyelesaikan Masalah” soal kata yang melibatkan campuran i.
37Hidayatun Ni'imah, Analisis Kesalahan Siswa Kelas V Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Dengan Melibatkan Campuran Di SDN 1 Kedondong. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ansyori Gunawan (2017)38 yang berjudul “Analisis Kesalahan Penyelesaian Soal Sejarah Matematika Siswa V SDN 59 Kota Bengkulu” menunjukkan siswa mengeluh kesulitan dalam menjawab soal cerita. Menurut guru, permasalahannya bukan soal yang diajarkan tidak sama dengan yang diajarkan, namun sebagian besar siswa belum memahami konsep pemecahan masalah. dengan kata-kata matematika.
38Ansyori Gunawan, “Analisis Kesalahan Siswa dan Penyelesaian Soal Cerita Matematika Kelas V SDN 59 Kota Bengkulu,” Jurnal PGSD FKIP Universitas Bengkulu Vol. Profil penilaian kemampuan siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan masalah dari cerita matematika” menunjukkan bahwa siswa masih mempunyai kendala dalam memahami soal khususnya soal cerita matematika.
Kerangka Berpikir
Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih banyak melakukan kesalahan pada materi perhitungan pecahan. Selain itu, kesulitan dalam mengerjakan kalimat matematika disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap konsep soal cerita matematika. Dalam hal ini peneliti mencoba menganalisis kesalahan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui penyebab kesalahan tersebut sehingga dapat ditemukan solusi atau upaya yang tepat antara guru dan siswa untuk mengatasi kesalahan tersebut.
Jenis Penelitian
Analisis data soal tes mengenai kesalahan yang dilakukan siswa kelas V pada saat menyelesaikan soal cerita matematika pada materi perhitungan pecahan dilakukan berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada lembar jawaban. Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan dan memperoleh data terkait analisis kesalahan siswa dalam pengerjaan operasi pecahan aritmatika matematika di SD Negeri 07 Kota Bengkulu.
Setting Penelitian
Subyek dan Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Data kualitatif biasanya dikumpulkan untuk menjaring informasi yang tidak dapat ditangkap secara kuantitatif. 43 Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai latar, sumber dan berbagai cara dokumentasi.44. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal cerita tentang operasi hitung pecahan sebanyak 5 butir. Dalam hal ini peneliti akan melakukan tes terhadap siswa sebagai subjek pilihan dalam penelitian ini.
Indikator kesalahan siswa dalam pemecahan masalah berupa soal cerita matematika dapat dibuat dari uraian di atas. Peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar terkait pembelajaran soal cerita matematika di SDN 07 Kota Bengkulu, terkait dengan kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita pada operasi hitung pecahan matematika. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dengan cara mengumpulkan data dengan kegiatan tanya jawab satu arah yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian.
Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode dokumentasi ini untuk memperoleh data dokumenter tentang aktivitas siswa dalam menyelesaikan soal teks operasi hitung campuran.
Teknik Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 07 Kota Bengkulu yang berjumlah 5 orang siswa yang dapat memberikan informasi tentang kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Pada hasil pekerjaan subjek 2 pada soal nomor 1, subjek mampu menyelesaikan soal dengan baik, namun subjek tidak menulis kesimpulan. Untuk soal nomor 3 subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal dan perhitungan yang baik, namun subjek tidak menulis kesimpulan. Untuk soal nomor 1 dan 3, kesalahan yang dilakukan subjek 2 pada soal nomor 2 adalah menuliskan jawaban yang salah.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas terlihat bahwa alasan subjek menjawab pertanyaan nomor 2 adalah kurang telitinya mengerjakan soal dan tidak menulis kesimpulan. Kesalahan subjek 4 pada soal nomor 1-5 adalah tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan. Gambar 4.8 menunjukkan bahwa hasil pekerjaan subjek 5 yang tampak pada saat mengerjakan soal nomor 1 dan 3 sudah baik, namun subjek tidak menuliskan kesimpulan.
Kesalahan yang dilakukan subjek pada soal nomor 4 adalah kesalahan dalam memahami informasi yang diberikan dalam tugas dan tidak menuliskan jawabannya. Berdasarkan wawancara di atas diketahui bahwa penyebab kesalahan dalam menjawab pertanyaan nomor 1 dan 3 adalah tidak menuliskan kesimpulan.
PENUTUP
Saran
Melihat kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi pecahan, disarankan agar guru matematika banyak memberikan latihan dan bimbingan dalam menyelesaikan soal cerita agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memperoleh hasil belajar yang baik. Peneliti : Metode pembelajaran apa yang digunakan untuk menyampaikan materi tentang materi cerita Operasi Hitung Campuran. Peneliti : Bagaimana cara menghubungkan soal cerita operasi hitung pecahan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Narasumber: Permasalahan cerita pada dasarnya disajikan dalam bentuk cerita pendek berupa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari atau permasalahan lain yang dialami siswa yang dituangkan dalam bentuk model matematika. Narasumber: Saat mengerjakan soal cerita matematika, kemampuan siswa dalam menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal cerita cukup baik. Narasumber: Beberapa siswa kurang memperhatikan apa yang ditanyakan dalam soal dan kurang teliti dalam memahami dan mengerjakan soal cerita.
Narasumber: Penyebab kesulitan siswa dalam menjawab soal cerita dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan penguasaan materi yang dipelajari, kesalahan dan ketidaktepatan dalam perhitungan. Narasumber : Seringkali karena dalam pembelajaran matematika, setiap materi terdapat soal cerita yang akan dikerjakan siswa untuk mengukur kemampuan dan mengatasi kesulitan siswa dalam mengerjakan latihan soal cerita.