• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesiapan Manajemen Sarana Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19 ( studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri 52 Banda Aceh)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kesiapan Manajemen Sarana Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19 ( studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri 52 Banda Aceh)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Analisis Kesiapan Manajemen Sarana Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19 (studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri 52 Banda Aceh)

Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19 Pandemic Era (Case study at State Elementary School 52 Banda Aceh)

Dewi Reka Puspita1, Hambali2, Fadhillah 3,*

Universitas Serambi Mekkah, Jalan Unmuha, Bathon Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh

1rekapuspita227@gmail.com; 2hambali@serambimekkah.ac.id

*Corresponding Author: fadhillah@serambimekkah.ac.id Tanggal Submisi: 11 Maret 2021, Tanggal Penerimaan: 20 Maret 2021

Abstrak

Sistem pembelajaran tatap muka berganti menjadi sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ/

Daring) disebabkan oleh mewabahnya virus covid-19 sejak awal tahun 2020 di Indonesia, yang pada akhirnya mengharuskan sekolah untuk mempersiapkan diri termasuk dalam hal sarana prasarana pembelajaran yang berkualitas dan harus memenuhi standar minimal, dalam pemenuhan tersebut terdapat beberapa kendala dalam penyelengaraan proses pembelajaran khususnya di SD Negeri 52 Banda Aceh. Oleh karena melalui penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesiapan sekolah dalam pengelolaan sarana pembelajaran di era pandemi covid-19 yang dilakukan secara kualitatif, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan manajemen sarana di era pandemi covid- 19 di SD Negeri 52 Banda Aceh sudah mengikuti tahap fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan sarana pembelajaran. Terkait dengan pelaksanaan pembelajaran di era pandemic berlangsung secara bertahap dengan ketentuan protokol kesehatan sarana sekolah, namun terkait dengan manajemen sumber daya manusia yang menggunakan sarana belajar daring masih kurang optimal dimana wali murid sebagian besar tidak mampu menggunakan dan menyediakan sarana teknologi sehingga tidak terjadi interkasi pembelajaran secara daring pada sebagian murid.

Kata Kunci: Manajemen, Sarana Pembelajaran, Pandemi Covid-19

Abstract

The face-to-face learning system has changed to the Distance Learning (PJJ/Online) system due to the outbreak of the covid-19 virus since early 2020 in Indonesia, which ultimately requires schools to prepare themselves, including in terms of quality learning infrastructure and must meet minimum standards. In fulfilling this, there are several obstacles in the implementation of the learning process, especially at SD Negeri 52 Banda Aceh. Therefore, this study aims to identify school readiness in managing learning facilities in the era of the covid-19 pandemic which was carried out qualitatively, where the results showed that the readiness of facilities management in the era of the covid-19 pandemic at SD Negeri 52 Banda Aceh had followed the management function stage.

(2)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

starting from planning, procurement, storage, maintenance, and elimination of learning facilities. Regarding the implementation of learning in the pandemic era, it takes place in stages with the provisions of the health protocol for school facilities, but related to human resource management using online learning facilities is still less than optimal where most of the guardians of students are unable to use and provide technological facilities so that there is no direct learning interaction. online for some students.

Keywords: Management, Learning Facilities, Covid-19 Pandemic

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok setiap individu agar tumbuh sesuai dengan apa yang ada pada diri dan lingkungannya untuk menjadi jati diri yang hakiki.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP).

Dengan disahkannya UU Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 yang menjadi dasar pijakan yang kuat bagi penyelenggara pendidikan nasional. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Pasal 42 Bab VII tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Nasional berkaitan dengan standar nasional pendidikan, yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas proses pengajaran dan harus memenuhi standar minimal. Standar Sarana dan Prasarana dalam Sistem Pendidikan Nasional adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Pada akhir tahun 2020 dunia di gemparkan dengan adanya virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Virus ini di sebut Corona virus 2019 (covid-19). Menurut Muna (2020: 6) menyatakan bahwa “Virus Corona merupakan pandemi yang mudah menyebar yang dapat menyerang siapapun yang terhubung dengan pembawa virus dalam sebuah jaringan sosial”. Sebuah penyakit yang kemudian menjadikan banyak hal menjadi tidak biasa dalam kehidupan manusia. Semua orang seakan menghadapi sebuah wabah yang mengerikan dan mengancam nyawa setiap manusia yang dihinggapi oleh Covid-19. . Efek samping yang juga belum terputus adalah bidang pendidikan, dari pertengahan Maret hingga saat ini efek dari Covid-19 ini masih berlanjut. Hal ini berefek pada terhambatnya proses pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan surat edaran kemendikbud No 4 Tahun 2020, poin ke 2 disampaikan terkait dengan pembelajaran dari rumah melalui atau pembelajaran jarak jauh. Menanggapi surat

(3)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

edaran dari kemendikbud untuk memutus tali rantai virus corona gubernur Aceh mengeluarkan surat edaran No 440/4989 tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di rumah. Berdasarkan surat edaran dari Kemendikbud dan Gubernur Aceh kepala sekolah SD Negeri 52 Banda Aceh memutuskan untuk pembelajaran di sekolah di tiadakan dan di gantikan dengan pembelajaran secara daring atau online learning.

Menurut Thome “pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan video steraming online” (Kuntarto, 2017: 101). Sehingga sarana pembelajaran sangat bergantung dengan koneksi jaringan internet yang menghubungkan antar perangkat guru dan para siswa. Aplikasi yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana dalam pembelajaran daring seperti Whatsapp Group, Google Classroom, Cloud, Jitsi, Edmodo, Quizzi, Zoom dan lain-lain.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2020 di SD Negeri 52 Banda Aceh diketahui bahwa selama masa covid sebenarnya banyak kendala yang dapat temukan di lapangan saat ini. Seperti, masih terkendalanya dalam hal infrastruktur atau perangkat seperti computer atau gadget karena tidak semua murid atau wali murid memliki android dan tidak semua wali murid dapat mengaplikasikan zoom sehingga proses belajar mengajar terhambat kemudian ketidakaktifan orang tua dalam membimbing anak belajar secara mandiri di rumah. . Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian guna untuk mengetahui bagaimana kesiapan manajemen sarana pembelajaran di era pndemi covid-19 dan penulis tertarik memilih judul skripsi tentang “Manajemen Sarana Pembelajaran di era pandemi Covid 19 di SD Negeri 52 Banda Aceh”.

(4)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, untuk mendeskripsikan tentang kesiapan manajemen sarana pembelajaran di era pandemi covid-19, dengan subjek penelitian terdiri 1 orang Kepala sekolah dasar Negeri 52 Banda Aceh, 6 orang wali kelas 1 hingga kelas 6 di SD Negeri 52 Banda Aceh, dan 4 orang Wali murid. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dimana observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam metode observasi ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan yaitu peneliti hanya Mengamati langsung keadaan manajemen sarana sekolah dengan bantuan kamera handphone jika ada hal penting yang perlu direkam, selain itu peneliti mengamati setiap kejadian lalu mencatatnya dalam buku catatan penelitian.

Selain itu peneliti juga akan berkunjung ke orang tua siswa dimana proses pembelajaran daring pun melibatkan orang tua dalam proses menyiapkan sarana pembelajaran daring.

Selanjutnya wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif, wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari para responden dalam berbagai situasi dan konteks. Dokumentasi, menurut sugiono (2015: 329) menyatakan bahwa “ Studi dokumentasi adalah suatu cara yang di gunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tuisan angka, dan gambar berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.” Metode dokumentasi yang peneliti maksud adalah cara untuk memperoleh data-data yang terkait dengan judul peneliti yang berbentuk dokumen, baik dokumen pribadi atau dokumen resmi. Data-data dokumentasi yang peneliti kumpulkan adalah data-data yang bersangkutan dengan Manajemen Sarana pembelajaran di era pandemi covid-19 di SD Negeri 52 Banda Aceh. Data yang diperoleh dari responden melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi merupakan deskripsi tentang pendapat, pengetahuan, pengalaman dan aspek lainnyan untuk dianalisa dan disajikan memiliki makna. Untuk menggunakan analisis data berdasarkan langlah-langkah berikut reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Hasil observasi dan hasil wawancara yang di lakukan dengan kepala sekolah, guru dan wali murid yang di temukan di lapangan adalah sebagai berikut:

a. Kepala sekolah mengeluarkan kebijakan belajar di rumah berdasarkan surat edaran Gubernur No 440/4989 tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di rumah mulai dari bulan maret tahun 2020. Proses pembelajaran berlangsung dengan sistem daring menggunakan media whatsApp dan zoom. Manajemen sarana pembelajaran selama daring guru menggunakan RPP daring dan

(5)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

Memakai Masker Menjaga Jarak

silabus. Media pembelajaran selama daring adalah WhatsApp dan Zoom.

Prosedur perencanaan penggunaan whatsapp selama daring, di pagi hari guru memberikan materi dan tugas kepada siswa kemudian menggunakan zoom apabila ada materi langsung yang akan di ajarkan, namun apa bila ada siswa yang tidak mengerti guru memperbolehkan untuk bertanya melalui WhatsApp pribadi, dan wali murid akan datang ke sekolah seminggu sekali untuk mengantar tugas siswa. Kendala yang di hadapi guru dan wali murid selama daring adalah tidak semua wali murid mampu mengaplikasikan gadget seperti contohnya zoom jadi guru kesulitan untuk menyampaikan pembelajaran secara langsung, kemudian orang tua terkendala kuota internet dan kurangnya waktu orang tua untuk mendampingi anak belajar.

b. Kepala sekolah SD Negeri 52 Banda Aceh kembali mengeluarkan kebijakan tentang sistem pembelajaran tatap muka sesuai dengan surat edaran Gubernur Aceh No

11/INSTR/2020 tentang pembelajaran tatap muka. Jadi sarana pembelajaran daring pun dihapus seperti wa dan zoom. Namun pembelajaran tatap muka berlangsung secara bertahap atau menggunakan shift. Manajemen sarana sekolah sesuai dengan SOP Protokol kesehatan sarana sekolah.

Mencuci tangan

Gambar 1. Standar Operasional Prosedur Kesehatan seolah

Sarana sekolah selama pandemi covid-19 seperti pengecek suhu badan, hands sanitizer, masker, dan wastafel pencuci tangan. Pengadaan sarana di lakukan pada bulan

Siswa

Melakukan Cek Suhu Tubuh saat masuk ke area sekolah

Menggunakan Pencuci Tangan saat masuk ke area sekolah

Menerapkan sistem 3 M

(6)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

April tahun 2020 pembiayaan untuk pengadaan sarana di sekolah ini di bantu oleh dana BOS, dan pemerintah. Selama tatap muka prosedur perencanaan pembelajarannya tetap mematuhi protokol kesehatan, pembelajaran tetap menggunakan RPP dan menggunakan silabus namun di persingkat karena pembelajaran tatap muka hanya berlangsung selama 2 jam dalam satu shift. Pengadaan sarana pembelajaran di atur oleh kepala sekolah dan di bantu oleh bendahara sekolah, penyimpanan sarana di tugaskan kepada penjaga sekolah seperti wastafel pencuci tangan, dan pengecek suhu badan. Namun pemeliharaan sarananya guru ikut berperan seperti menjaga sarana yang sudah ada salah satu contohnya hand sanitizer jika sudah habis di isi ulang oleh penjaga sekolah.

Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa penelitian yang menurut peneliti ada kesamaan dalam hal penyelesaian masalah yakni penelitian menurut Silvie Namora Anggelie Siregar (2019: 94) “Manajemen Sarana Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Dalam Pembelajaran Di Mtsn Al-Hasanah Medan Tahun Pelajaran 2019.” Hasil dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana dalam meningkatkan mutu pembelajaran pastinya akan terdapat faktor pendukung dan penghambat. Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa Di MTs Al Hasanah Medan yang menjadi faktor pendukung manajemen sarana dan prasrana dalam meningkatkan mutu pembelajaran yaitu adanya kerjasama semua masyarakat sekolah dan faktor penghambatnya yaitu kurangnya dana. Kemudian menurut Harub dkk, (2019: 65) “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di SD Negeri Lamtrubee Aceh Besar” Volume 7, No. 1 Februari 2019. Hasil dari penelitian ini adalah fasilitas pendidikan di SD Negeri Lamtrubee Aceh Besar, upaya yang dilakukan sudah terlaksana dengan perencanaan pengadaan kebutuhan fasilitas pendidikan dan usulan sudah diajukan untuk setiap inventarisasi perlengkapan dan pengusulan kepihak dinas pendidikan terkait agar sarana dan prasarana dianggap tidak layak pakai dan tidak bisa digunakan akan dihapus.

Sedangkan menurut Fahlevi dkk, (2016:56) “Manajemen Sarana Dan Prasarana Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran” Hasil dari penelitian ini adalah fasilitas pendidikan dan upaya yang dilakukan, mengajukan perencanaan sarana dan prasarana lalu menganalisis kebutuhan yang dibutuhkan dan diterimanya pengajuan kebutuhan yang dilaporkan sehingga perencanaan dilakukan setiap awal tahun atau awal semester akan tetapi terdapat sedikit kendala penggunaan sarana dan prasarana dari peserta didik yang kurang dalam hal perawatan sehingga rentan menimbulkan kerusakan.

(7)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan bahwa kesiapan manajemen sarana di era pandemi covid-19 di SD Negeri 52 Banda Aceh sudah baik di karenakan kesiapan manajemen sarana pembelajarannya sudah sesuai dengan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan pemeliharaan sarana pembelajaran. SD Negeri 52 melaksanakan pembelajaran di rumah berdasarkan surat edaran Gubernur No 440/4989 tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di rumah mulai dari bulan maret tahun 2020. Proses pembelajaran berlangsung dengan sistem daring menggunakan media whatsApp dan zoom. Manajemen sarana pembelajaran selama daring guru menggunakan RPP daring dan silabus di SD Negeri 52 Banda Aceh, namun terdapat kendala yang di hadapi guru dan wali murid selama daring yaitu tidak semua wali murid mampu mengaplikasikan gadget seperti contohnya zoom jadi guru kesulitan untuk menyampaikan pelajaran secara langsung, kemudian orang tua terkendala kurang nya kuota internet dan kurangnya waktu untuk mendampingi anak belajar di rumah.

Kemudian selama tahun 2021 Kepala sekolah SD Negeri 52 Banda Aceh kembali mengeluarkan kebijakan tentang sistem pembelajaran tatap muka sesuai dengan surat edaran Gubernur Aceh No 11/INSTR/2020 tentang pembelajaran tatap muka. Jadi sarana pembelajaran dengan menggunakan sistem daring seperti wa dan zoom d hapus karena pembelajaran di ganti ke sistem pembelajaran tatap muka. Namun pembelajaran berlangsung secara bertahap atau menggunakan shift. Manajemen sarana sekolah sesuai dengan SOP Protokol kesehatan sarana sekolah.

SARAN

Sehubungan dengan hasil penelitian di atas, maka yang menjadi saran-saran penulis adalah di harapkan kepada kepala sekolah untuk juga memperhatikan wali murid yang memiliki ekonomi di bawah agar dapat membantu kuota internet tidak hanya membantu untuk guru agar proses pembelajaran daring tetap berjalan dengan lancar, Di harapkan kepada guru untuk dapat mensosialisasikan cara penggunaan zoom sehingga proses pembelajaran dengan materi langsung tidak terhambat, di harapkan kepada wali murid untuk dapat bekerja sama selaku guru kedua anak di rumah agar dapat membantu mendampingi proses pembelajaran anak.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, seluruh warga sekolah di SD Negeri 52 Banda Aceh, kepala sekolah, guru, orang tua siswa, siswa dan tenaga kependidikan.

(8)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. 2018 Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep Dan Indikator). Riau:

Zanafa Publishing.

Atsani, K.L.G.M.Z. 2020. Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Al- Hikmah: Jurnal Studi Islam, I(1): 82-93.

Dewi,W.A.F. 2020. Dampak Covid 19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, Ii(1): 55-61.

Fahlevi,R.,Imron,A.,&Kusumaningrum,D.E.2016. Manajemen Sarana Dan Prasarana Untuk Meningkatksn Mutu Pembelajaran. Manajemen Pendidikan,Xxv(1): 88- 94.

Harun, C.Z.,& Usman,N.2019. Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sd Negeri Lamteube Aceh Besar.Jurnal Administrasi Pendidikan : Program Pascasarjana Unsyiah, Vii(1).

Heri. 2013. Akuntansi Dasar 1 Dan 2. Jakarta: Caps.

Kuntarto, E.2017. Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia

Di Perguruan Tinggi. Indonesian Language Education And Literature, Iii(1),99-110.

Majir, A.2017. Dasar Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Deepublish Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Kompetensi Guru.

Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Mayarani, S. 2014. Peran Komite Sekolah Dalam Pengadaan Sarana Dan Prasarana Di Sd Negeri Pucang Iv Sidoarjo. Inspirasi Manajemen Pendidikan. Iv(4): 163-176.

Miles Dan Huberman. 2016. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode- Metode Baru. Jakarta: UIP.

MUNA, F.N., 2020. Pengaruh Penerapan Literasi Digital Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ipa Pada Masa Pandemi Covid-19 Siswa Kelas Ix Smp Nu Suruh Tahun Pelajaran 2020/2021.

Ningsih, S., 2020. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. JINOTEP (Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran):

Kajian Dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran, 7(2), pp.124-132.

Romli. 2015. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: Gramedia

Saihudin 2018. Manajemen Institusi Pendidikan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Santana . 2015.Pembelajaran Daring. Jakarta. Rajawali Pres.

Siregar, S.N.A. 2019. Manajemen Sarana Prasarana Dalam Meningkatakan Mutu

(9)

Dewi Reka Puspita, Hambali, Fadhillah (Analysis of Learning Facilities Management Readiness in the Covid-19)

Pembelajaran Di Mtsn Al-Hasanah Medan (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negri Sumatra Utara).Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) Bandung: Penerbit CV. Alpabeta.

Sinta,I.M.2019. Manajamen Sarana Dan Prasarana.Jurnal Isema:Islamic Educational Management,Iv(1):77-92

Referensi

Dokumen terkait

“Analisis Kurikulum Merdeka Dalam Mengatasi Learning Loss Di Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan).” Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 4,

This mission has demonstrated that South Africa has the potential to contribute to space technology as these nano- satellites were locally produced at the Africa Space Innovation Centre