• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diawal tahun 2020 ini, terjadi penyebaran virus berbahaya yang dirasakan oleh seluruh dunia. Virus yang akrab disebut Corona Virus Deseased 2019 atau dikenal dengan COVID-19 merupakan virus yang sangat berbahaya dan mematikan karena membuat orang yang terjangkit menderita penyakit pneunomia yaitu infeksi yang menyerang jaringan dan kantung udara diparu-paru dan menempel di saluran pernafasan dan kecepatan mutasinya sangat tinggi. Setelah mendengar soal virus ini, World Health Organization (WHO) kemudian mengambil tindakan lebih lanjut dan memberikan penyataan bahwa COVID-19 dapat tertular dari satu individu ke individu lainnya. WHO menyatakan bahwa virus ini dapat tesebar jika seseorang batuk atau bersin.

Dalam menangani permasalah COVID-19 ini, pemerintah melakukan kebijakan dengan melakukan lockdown. Dimana lockdown diharapkan dapat menghentikan penyebaran virus ini. Sebuah penelitian yang dituliskan oleh Nailu l Mona, bahwa virus corona COVID-19 merupakan virus yang sangat mudah menyebar.1 Virus ini dapat menyerang siapapun yang melakukan hubungan sosial atau bersentuhan dengan orang pembawa virus (carier). Karena itu yang dapat dilakukan masyarakat yaitu mematuhi pemerintah dengan mengikuti langkah lockdown dan melakukan sosial distancing semaksimal mungkin.

1Nailul Mona, Konsep isolasi dalam jaringan sosial untuk meminimalisasi penyebaran vius corona di Indonesia (Jakarta : Humaniora Terapan, 2020), hlm. 5

(2)

Sistem pendidikan online dinilai kurang efektif karena banyak kendala dalam proses pelaksanaannya. Penyebab salah satunya yaitu keterbatasan jaringan koneksi internet di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini juga berdampak pada proses pembelajaran siswa, karena kurangnya bertatap muka antara guru dan siswa, hingga seorang guru sulit untuk memantau para siswa/siswi nya.2

Belajar merupakan sebuah proses yang akan dialami seseorang sepanjang hidupnya. Menurut para penganut aliran keperilakuan (behavioristik) jika ada terjadi pengkondisian lingkungan yang diikuti dengan adanya penguatan (reinforcement) maka hal ini disebut belajar. Maka dari itu stimulus menjadi penyebab pokok terbentuknya respon-respon dalam belajar.3 Adapun stimulus yang dimaksud dinamakan operant conditioning dimana akan merangsang siswa untuk mengembangkan perilaku yang dikendaki guru maupun siswa. Belajar adalah hal yang terjadi didalam otak manusia dimana adanya proses yang secara formal dapat membandingkan berbagai proses yang terjadi didalam tubuh manusia seperti proses pernafasan dan pencernaan.

Pembelajaran di era pandemi merupakan pembelajaran untuk membangun pemikiran tanpa harus melakukan pertemuan secara fisik, sedangkan pasca pandemi COVID-19 merupakan pembelajaran personal dan pembelajaran secara sosial, dimana individu telah menjadi sosok yang matang dalam konsep diri.

Pandemi wabah COVID-19 mebawa cerita sendiri dalam perkembangan

22Nailul Mona, Konsep isolasi dalam jaringan sosial untuk meminimalisasi penyebaran vius corona di Indonesia (Jakarta : Humaniora Terapan, 2020), hlm. 16

3 Mardianto, Psikologi Pendidikan, cetakan kelima (Medan Perdana Publishing, 2017),

hlm. 68-70

(3)

pendidikan berbasis teknologi dan informasi. Pandemi wabah COVID-19 membawa cerita sendiri dalam perkembangan pendidikan berbasis teknologi dan informasi.

Pandemi COVID-19 merupakan pandemi yang mengakibatkan banyak hal berubah. Salah satu contohnya di dunia pendidikan. COVID-19 adalah virus yang sudah di klaim dapat tertular melalui hubungan sosial, seperti percikan air luda saat berbicara. Di Indonesia sudah banyak penduduk yang tersebar COVID-19 dan pasien yang terinfeksi penyakit ini. Untuk mencegah penularan dari penyakit ini, pemerintah menggerakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan melakukan sosial distancing. Kementrian pendidikan dan kebudayaan juga mengambil tindakan untuk meliburkan sekolah.4

Dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin Abdurrahim bin Auf memberitahukan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

ٍّ ح ِصُم ىلع ٌض ِرْمُم ُد َروُي لا

Artinya : “ Janganlah mencampur unta yang sakit dengan unta yang sehat”5 Hadits diatas mencerminkan dari sebuah cerita bahwasanya Rasullah SAW pernah menyuruh sahabatnya menjauhi seseorang yang sedang menderita sakit lepra. Maka petunjuk dari Hadits diatas adalah untuk menghindarkan unta yang sakit dengan unta yang sehat dari kemungkinan-kemungkinan terjangkit penyakit

4Kenang Kelana, Pedagogik dan COVID-19, (Jakarta : Taman Pembelajar Rawamangun 2020), hlm. 15-16

5 HR. Bukhari no. 5771 dan Muslim no. 2221

(4)

menular. Di zaman Rasululullah SAW pernah terjadi wabah kusta yang menular dan mematikan sebelum diketahui obatnya. Kala itu, Rasulullah SAW memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat orang yang mengalami kusta atau lepra.

Dalam sebuah hadist, Rasullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

َنيِموُذْجَمْلا ىَلِإ َرَظَّنلا اوُميِدُت َلا

Artinya: "Jangan kamu terus menerus melihat orang yang menghidap penyakit kusta." (HR Bukhari)6

Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya untuk tidak dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Dan sebaliknya jika berada di dalam tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar.

Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini:

َلاَف اَهِب ْمُتْنَأ َو ٍض ْرَأِب َعَق َو اَذِإ َو ،اَهوُلُخْدَت َلاَف ٍض ْرَأِب ِنوُعاَّطلاِب ْمُتْعِمَس اَذِإ َهْنِم اوُج ُرْخَت ا

Artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)7

6 HR. Bukhari no. 5772 dan Muslim no. 2222

7 HR. Bukhari no. 5773 dan Muslim no. 2223

(5)

Dikutip dalam buku berjudul 'Rahasia Sehat Ala Rasulullah SAW: Belajar Hidup Melalui Hadith-hadith Nabi' oleh Nabil Thawil, di zaman Rasulullah SAW jikalau ada sebuah daerah atau komunitas terjangkit penyakit Tha'un, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam memerintahkan untuk mengisolasi atau mengkarantina para penderitanya di tempat isolasi khusus, jauh dari pemukiman penduduk. Tha'un sebagaimana disabdakan Rasulullah saw adalah wabah penyakit menular yang mematikan, penyebabnya berasal dari bakteri Pasterella Pestis yang menyerang tubuh manusia. Jika umat muslim menghadapi hal ini, dalam sebuah hadits disebutkan janji surga dan pahala yang besar bagi siapa saja yang bersabar ketika menghadapi wabah penyakit.

ٍمِلْسُم هِلُكِل ٌةَداَهَش ُنوُعاَّطلا

Artinya: "Kematian karena wabah adalah surga bagi tiap muslim (yang meninggal karenanya). (HR Bukhari)8

Selain Rasulullah, di zaman khalifah Umar bin Khattab juga ada wabah penyakit. Dalam sebuah hadist diceritakan, Umar sedang dalam perjalanan ke Syam lalu ia mendapatkan kabar tentang wabah penyakit yaitu wabah Tha’un (kolera). Wabah tersebut menyerang hampir seluruh penghuni Syam dan menyebabkan beberapa sahabat nabi terkena penyakit tersebut dan akhirnya meninggal dunia dikarenakan penyakit tersebut. Hadist yang dinarasikan Abdullah bin 'Amir mengatakan, Umar kemudian tidak melanjutkan perjalanan. Berikut haditsnya:

8 HR. Bukhari no. 5774 dan Muslim no. 2224

(6)

، ِمْأَّشلاِب َعَق َو ْدَق َءاَب َوْلا َّنَأ ُهَغَلَب َغ ْرَسِب َناَك اَّمَلَف ، ِمْأَّشلا ىَلِإ َج َرَخ ، َرَمُع َّنَأ ملسو هيلع الله ىلص ِ َّاللّ َلوُس َر َّنَأ ٍف ْوَع ُنْب ِنَمْح َّرلا ُدْبَع ُه َرَبْخَأَف َلاَق

"

َس اَذِإ َلاَف اَهِب ْمُتْنَأ َو ٍض ْرَأِب َعَق َو اَذِإ َو ِهْيَلَع اوُمَدْقَت َلاَف ٍض ْرَأِب ِهِب ْمُتْعِم

" ُهْنِم ا ًرا َرِف اوُج ُرْخَت

Artinya: "Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di wilayah bernama Sargh. Saat itu Umar mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam.

Abdurrahman bin Auf kemudian mengatakan pada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata, "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhori)9

Setelah dinyatakan sebagai pandemi Corona virus, beberapa negara pun melakukan lockdown di beberapa wilayah terbanyak yang terkena paparan virus corona terbanyak, guna untuk mencegah penyebaran virus corona. Pemerintah Indonesia sudah berencana melakukan lockdown. Karena hal tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Anwar Mahakim mensupport pemerintah daerah untuk meliburkan sekolah demi mencegah terjadinya penyebaran COVID-19. Walaupun sekarang di Indonesia telah disemarakkan

9 HR. Bukhari no. 5775 dan Muslim no. 2225

(7)

dengan istilah New Normal, Gubernur Sumatera Utara yaitu Bapak Edi Rahmayadi masih belum mengizinkan siswa/siswi masuk ke sekolah.10

Menurut saya berdasarkan pemaparan di atas dan setelah mempertimbangkan tentang hadist terkait wabah, apapun yang menjadi kendala, pendidikan tetaplah penting, mencerdaskan anak bangsa adalah kewajiban tenaga pendidik, karna tanpa ilmu, tidak akan terlahir keteraturan dan keseimbangan. Jika sudah tidak teratur dan tidak seimbang, mustahil sistem kehidupan akan bertahan lama. Pada masa COVID-19 Sekolah diliburkan menyebabkan beberapa masalah dalam dunia pendidikan. Seperti yang didikemukakann oleh Agus Purwanto dkk dalam penelitiannya bahwa sekolah yang dilokasikan di rumah masing-masing menyebabkan siswa/siswi merasa tertekan dan dipaksa belajar dengan jarak jauh tanpa memikirkan fasilitas yang mereka miliki.11

SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa Kecamatan Bandar Pasir Mandoge adalah salah satu sekolah terpencil dan terpelosok tentu saja sudah ikut merasakan keresahan wabah COVID-19 ini, mereka juga melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Seluruh siswa diliburkan dan proses pembelajaran tatap muka ditiadakan. Hal ini saya dapati dari hasil wawancara tidak terstruktur dengan salah satu guru di sekolah tersebut yaitu Ibu Dina Sari, S.Pd.I; S.Sos.I selaku guru agama Islam jurusan IPA di SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa Kec. Bandar Pair Mandoge.

10 Ahmad, Polemic Lockdown di Tengah Kegelisahan kaum Majinal, (Vol.4.No.1, 2020), hlm. 70

11 Agus Purwanto dkk, Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Vol. 2. No. 1, 2020, hlm. 3

(8)

Ibu Dina mengakui, bahwa sejak adanya pandemi COVID-19, guru-guru sekolah dan siswa/siswi mengalami banyak kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Ibu Dina juga mengatakan bahwa sekolah tersebut memberikan beberapa opsi dalam menangani kendala-kendala yang dialami dalam proses pembelajaran pada saat pandemi COVID-19. Berdasarkan masalah tersebut saya tertarik untuk melakukan penelitian skripsi saya yang berjudul “Dampak COVID- 19 Terhadap Proses Pembelajaran PAI di SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa Kecamatan Bandar Pasir Mandoge .

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini berorientasi pada dampak COVID-19 terhadap proses pembelajaran PAI di SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.

Dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembelajaran PAI pada masa pandemi COVID-19 di SMA Swasta YPUS Kecamatan Bandar Pasir Mandoge ?

2. Bagaimana Dampak COVID-19 terhadap pembelajaran PAI di SMA Swasta YPUS Kecamatan Bandar Pasir Mandoge ?

3. Bagaimana upaya strategis yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mendidik dan membimbing siswa/siswi dalam pembelajaran PAI pada masa pandemi COVID-19 di SMA Swasta YPUS kecamatan Bandar Pasir Mandoge ?

(9)

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Dampak COVID-19 terhadap Proses pembelajaran PAI di SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dengan uraian sebagai berikut :

1. Mengetahui proses pembelajaran pada masa pandemi yang dilakukan oleh pihak sekolah SMA Swasta YPUS Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.

2. Mengetahui kendala yang dialami SMA Swasta YPUS Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dalam melakukan proses belajar dan mengajar pada masa COVID-19.

3. Mengetahui upaya strategis yang dilakukan pihak sekolah dalam mendidik dan membimbing siswa/siswi pada masa COVID-19 di SMA Swasta YPUS Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.

Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan adalah:

1) Bagi siswa

- Siswa dapat mengutarakan kendala yang di alami dalam proses pembelajaran pada masa pandemi COVID-19.

- Siswa dapat mengutarakan penggunaan alternatif yang diberikan sekolah dalam menangani kendala yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19.

2) Bagi guru

- Guru dapat mengutarakan kendala yang dialami selama melakukan

(10)

kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi COVID-19.

- Guru dapat mengutarakan pendapat dalam penggunaan alternatif yang diberikan sekolah dalam menangani kendala yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19.

3) Bagi sekolah

- Dapat mengetahui informasi kendala yang dialami siswa/siswi dan guru-guru sehingga lebih memilih alternatif yang lebih baik.

D. Batasan istilah

Problematika yang diangkat dalam penelitian ini adalah dampak COVID- 19 terhadap dunia pendidikan dengan pemberlakuan memutus rantai penyebaran COVID-19 (sosial distancing) dan memberlakukan aturan karantina di suatu wilayah (lockdown) yang sudah pasti berdampak pada bidang pendidikan di Indonesia terutama pendidikan Islam.

COVID-19 adalah penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei China, dan saat itu menyerang secara global, mengakibatkan pandemi corona virus 2019-20 yang sedang berlangsung (Eman Supriatna, 2020: 557). Virus Corona atau COVID-19 adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. virus ini masih berhubungan dengan penyebab SARS dan MERS yang sempat merebak beberapa tahun lalu.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, dan merupakan bantuan yang

(11)

diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.

Mata pelajaran PAI merupakan sebuah mata pelajaran yang bertujuan agar siswa mampu dan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, menghayati dan mengamalkan itu artinya perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai).

Hal ini berpengaruh pada kemampuan siswa/siswi dalam mengakses berbagai informasi yang berakibat pada kemajuan dunia secara umum dan dunia pendidikan secara khusus. Pendidikan Islam mengatur diri, individu dan masyarakat agar mempraktikkan Islam secara keseluruhan dalam kehidupan pribadi dan masyarakat, sementara di masa pandemi ini kita dituntut untuk tidak banyak bersosialisasi sehingga sangat menghambat dan mempersempit ladang amal untuk saling membantu dan berbagi kebaikan pada sesama makhluk Allah SWT.

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, agar tidak terjadi kejanggalan dalam pemahaman terhadap skripsi perlu dibuat batasan terhadap istilah kunci dari judul yang dibuat. Dengan demikian, pembahasan tidak terlalu melebar. Maka dari itu penulis membatasi pembahasan pada topik Dampak COVID-19 Terhadap proses Pembelajaran PAI di SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, yaitu berfokus pada dampak dan kendala apa saja yang terjadi pada peserata didik di sekolah tersebut dalam kegiatan belajar meangajar selama masa pandemi COVID-19. Pembahasan juga mencakup bagaimana proses pembelajaran, hasil belajar, pemahaman peserta

(12)

didik terhadap pelajaran yang diajarkan, serta alternatif atau strategi yang dapat dilakukan oleh tenaga didik atau para guru dalam menghadapi proses belajar mengajar pada masa pandemi COVID-19 ini.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka yaitu kegiatan pemahaman ulang dokumentasi dari hasil yang telah dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan dari sumber sekunder pada bidang minat peneliti, keterangan dari penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan memuat permasalahan-permasalahan prosedur penelitian dan hasil yang akan dicapai. Hasil yang penting dari kajian pustaka tersebut disampaikan dan dipakai untuk menyusun konsep dan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan sebagai kelanjutan dan penyempurnaan hal ini untuk menghindari duplikasi dalam penelitian.12

Sebelum tulisan ini dikaji, ada beberapa tulisan sebelumnya yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti yaitu Dampak COVID-19 terhadap prose pembelajaran PAI kelas di SMA Swasta YPUS Kec. Bandar Pasir Mandoge. Penelitian-penelitian tersebut menjadi bahan rujukan bagi peneliti dalam merampungkan karya tulis ini.

1. Dampak COVID-19 pada pembelajaran online pada sekolah maupun universitas (Engko, Usmany), membahas tentang bentuk perkembangan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah menggunakan e-learning atau pembelajaran online. Pembelajaran online diartikan sebagai suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi

12 Engko, Usmany, Jurnal Akuntansi. Vol. 6. No. 1 (Universitas Pattimura, April 2020), hlm. 23-38

(13)

dengan jaringan komputer lainnya keseluruh penjuru dunia. Aplikasi e- learning ini dapat memfasilitasi aktivitas pelatihan-pelatihan dan pembelajaran serta proses belajar mengajar secara formal maupun informal.

Dalam penerapan e-learning (pembelajaran online), para guru dan peserta didiknya memiliki perannya masing-masing. Para guru memiliki peran sebagai fasilitator dan pembimbing dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan para siswa/siswi memiliki peran sebagai konstruktor pengetahuan, pembelajar mandiri dan pemecah masalah. Kegiatan pembelajaran online ini dilakukan untuk mengganti kegiatan pembelajaran secara langsung. Pembelajaran online memiliki beberapa kelemahan salah satunya penggunaan jaringan internet yang membutuhkan infrastruktur yang memadai dan membutuhkan banyak biaya, komunikasi melalui internet terdapat berbagai kendala/lamban.

Meskipun terdapat kendala pembelajaran online dapat dikatakan efektif apabila para siswa/siswi dapat mencapai tujuan pembelajaran dan para peserta didik aktif dengan adanya interaksi antara guru dan murid dalam pembelajaran tersebut dan tidak berpusat kepada guru saja.

2. Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran Di Indonesia

Abd.Rahim Mansyur yaitu membahas tentang COVID-19 yang merupakan wabah penyakit yang berasal dari Tiongkok yang menyebar sangat cepat ke seluruh penjuru dunia. COVID-19 menyebar di Indonesia pada awal Maret 2020. Penyebaran virus ini menyebabkan kerugian untuk banyak negara terutama dalam bidang ekonomi. Dalam bidang pendidikan, COVID-19 juga mengubah model pembelajaran secara drastis seluruh kegiatan pembelajaran

(14)

dilakukan secara daring mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Guru menggunakan media untuk memudahkan proses pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, media juga akan meudahkan peserta didik memahami materi pelajaran yang diberikan. Dengan demikian, media merupakan transportasi penyalur belajar atau penyalur pesan selama proses pembelajaran. Fungsi media pembelajaran dapat memaksimalkan proses pembelajaran karena membangkitkan minat dan motivasi peserta didik mengikuti pembelajaran. Stimulus yang baik juga dapat dihasilkan melalui penggunaan media pembelajaran karena berpengaruh secara psikologis pada diri peserta didik. Media yang lazim digunakan dalam pembelajaran yaitu audio visual, media cetak seperti buku pelajaran, terutama media yang paling klasik seperti papan tulis yang umumnya digunakan guru dalam pembelajaran. Adanya COVID-19 berdampak pada peralihan penggunaan media. Media pembelajaran bertransformasi lebih canggih menggunakan perangkat teknologi jaringan. Hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa guru dan peserta didik harus menggunakan media pembelajaran baru dengan lingkungan dan suasana pembelajaran baru. Beberapa transformasi penggunaan media pembelajaran di antaranya yaitu penggunaan Wathshapp Group untuk diskusi dan wadah pemberian tugas sekolah, penggunaan aplikasi Zoom, Google Classroom, WebEx untuk konferensi tatap muka pembelajaran secara daring, dan penggunaan Youtube untuk wadah eksplorasi materi secara visual dan pemakaian jaringan televisi seperti TVRI untuk

(15)

pendalaman materi pelajaran.13 Semua jenis media ini, meskipun terasa menjadi solusi selama pandemi, namun memiliki berbagai kelemahan.

Berbagai kelemahan diantaranya berkaitan dengan daya dukung jaringan yang sering terganggu sehingga tatap muka virtual pembelajaran tidak maksimal.

Berdasarkan dari beberapa karya tulis yang telah dikemukakan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa dari karya tulis ilmiah tersebut terdapat beberapa persamaan dalam pembahasan terkait dengan judul yang dipilih yaitu dampak COVID-19 terhadap pendidik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat pula perbedaan didalamnya, baik dari segi persepsi kajian maupun dari metodologi penulisan serta bahasan dalam penelitian.

F. Sistematika Pembahasan

Adapun pemaparan sistematika dalam penulisan penelittian ini yaitu : Bab I pendahuluan :

Pada bab ini penulis akan menyajiakan beberapa sub-bab yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, batasan masalah, telaah pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II landasan teori :

Pada bab ini penulis akan menyajikan teori-teori yang besangkutan dengan permasalahan dalam proses pembelajaran pada masa pandemi, dampak COVID- 19 terhadap proses pembelajaran PAI di SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa Kecamatan Bandar Pasir Mandoge meliputi pengertian dampak,

13 Abd. Rahim Mansyur, Education and Learning Journal. Vol. 1. No. 2, Juli 2020, hlm..

113-123

(16)

pengertian COVID-19, kegiatan belajar dan mengajar (KBM), pengertian guru, pengertian murid, pengertian pembelajaran daring / e-learning, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan pendidikan agama Islam.

Bab III metodologi Penelitian :

Pada bab ini penulis akan menyajikan tetang metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan menggunakan beberapa sub-bab yaitu: jenis penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengambilan informan, variabel dan indikator, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan pengolahan data.

Bab IV hasil penelitian:

Pada bab ini penulis akan menyajiakan dan memapakar hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah didapat meliputi profil SMA Swasta Yayasan Perguruan Umum Sentosa, dan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan.

Bab V Penutup

Pada bab ini penulis akan memaparkan kesimpulan, kritik dan saran dari hasil penelitian yang telah didapat.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat permasalahan yang ada, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengurangi kecemasan akademik pada siswa SMA N 1 Jakenan selama pandemi Covid-19

Efektifitas Implementasi Pembelajaran Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Subang.. Rancangan Pengembangan Instrumen

Beberapa penelitian yang telah mengkaji mengenai masalah belajar daring selama pandemi adalah sebagai berikut (1) Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses

b) Realistis, guru hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional

Abstract: Wisata Pantai di Desa Ketapang Raya adalah salah satu sumber pendapatan masyarakat sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun, setelah adanya pandemi Covid-19 sektor

Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat beberapa kendala yang dialami oleh murid, guru dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar online yaitu penguasaan

Untuk menggali dan mendapatkan informasi terkait dampak dari panemi COVID-19 terhadap proses belajar di perguruan tinggi, maka kami memberikan ruang lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku petani cabai merah keriting saat pandemi COVID-19 dan bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap kegiatan usahatani