Judul Tesis: Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Cerita Pada Materi Program Linier Di SMA Negeri 3 Sidrap. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi program linier, berdasarkan kesulitan yang dialami dan faktor penyebab yang mendasarinya, antara lain: memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa, membiarkan siswa aktif bertanya dan menggunakan media pembelajaran.
Latar Belakang Masalah
Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan menerapkan konsep, prinsip, informasi, dan perhitungan matematis untuk menyelesaikan masalah cerita pada materi pemrograman linier. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan analisis alamat permasalahan siswa dalam menyelesaikan tugas cerita pada materi program linier di SMAN 3 SIDRAP.
Rumusan masalah
Oleh karena itu diperlukan tindakan untuk mencari solusi mengatasi permasalahan siswa dalam menyelesaikan permasalahan cerita pada materi program linier.Langkah yang dilakukan adalah menganalisis permasalahan siswa di SMAN 3 SIDRAP. Apa saja faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier?
Tujuan penelitian
Kegunaan penelitian
Pada penelitian terdahulu dan peneliti yang akan kita telusuri, mempunyai kesamaan dalam menganalisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita. Penelitian terdahulu telah mengkaji kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita SLDV dengan membatasi variabel yang digunakan pada dua variabel, adapun tujuan penelitian yang akan kita pelajari adalah menganalisis kesulitan tersebut.
Tinjauan Teori
- Pengertian Kesulitan Belajar
- Jenis-jenis kesulitan dalam belajar
- Faktor-faktor penyebab kesulitan
- Pembelajaran Matematika
- Kesulitan dalam pembelajaran matematika
- Materi program linear a. Pengertian program linear
17Siti Nurjanah, Istiqomah, “Analisis permasalahan siswa dalam menyelesaikan permasalahan program linier pada siswa kelas x TKJ SMA Piri 2 Yogyakarta.”. Untuk menyelesaikan permasalahan pada program linier menggunakan metode vertex dan metode garis probe.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
Fokus penelitian
Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara
Wawancara ini dilakukan secara langsung terhadap sejumlah siswa yang teridentifikasi mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier yang dibuktikan dengan hasil observasi tes penilaian siswa. Untuk mengatasi permasalahan siswa tersebut, peneliti juga mewawancarai langsung salah satu guru matematika.
Dokumentasi
Data yang diperoleh dalam wawancara ini berupa deskripsi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier, serta faktor-faktor yang mungkin menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier, serta cara-caranya. untuk mengatasi siswa. ' kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linier.
Triangulasi
Bentuk konkritnya biasanya berupa tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan yang telah menguasai metode tertentu dalam Focus Group Discussion (FGD). 3) Metode triangulasi dilakukan dengan membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Untuk memperoleh kebenaran informasi yang dapat dipercaya dan gambaran lengkap tentang kebenaran informasi yang dapat dipercaya serta gambaran lengkap tentang informasi yang dapat dipercaya dan gambaran lengkap tentang informasi tertentu, peneliti dapat menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur, (4) Teori triangulasi dapat meningkatkan kedalaman • pemahaman sepanjang peneliti mampu menggali pengetahuan teoritis secara mendalam berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh. Triangulasi sumber merupakan uji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber.
Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan hasil tes tertulis yang dibawa siswa. Informan yang dimaksud disini adalah guru matematika dan siswa kelas XI IPS 2 SMAN 3 SIDRAP.
Uji Keabsahan Data
Kriteria tersebut dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif mempunyai kualitas atau tidak.” 41 Oleh karena itu, peneliti akan memeriksa data dan teknik pengumpulan data untuk menunjukkan rasionalitas untuk menentukan bahwa hasil penelitian dapat dipertahankan (reliable). Cara terbaik untuk menjamin agar hasil penelitian dapat dipertahankan adalah dengan menggunakan teknik audit reliabilitas, yaitu dengan meminta auditor independen untuk meninjau kegiatan yang dilakukan peneliti, di samping catatan data atau informasi dari lapangan, arsip, dan penelitian. laporan. yang telah dilakukan oleh peneliti.42. Konfirmabilitas adalah suatu proses kriteria penelitian, yaitu langkah-langkah apa yang dipilih peneliti dalam mengkonfirmasikan hasil temuannya.” 43.
Jika hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmasi. 34; Teknik Validasi Data Dalam Penelitian Kesehatan Masyarakat Kualitatif.” JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat.
Teknik analisis data
Sebelum melaksanakan tahap ini, data penelitian yang diperoleh berupa hasil tes evaluasi siswa, wawancara dan dokumentasi dianalisis secara cermat. Hasil survei tes evaluasi siswa dianalisis dan dibagi menjadi tiga kategori (tinggi, sedang, dan rendah), siswa yang termasuk dalam kategori rendah diwawancarai untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi program linier. Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik, dan sejenisnya.
Selanjutnya penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan agar data yang direduksi dapat tersusun dengan baik dan disusun menjadi suatu pola hubungan, sehingga memudahkan dalam memahami data penelitian. Menarik kesimpulan berarti mereduksi hasil dan juga menyajikan data yang sebenarnya telah dianalisis oleh peneliti.
Kesimpulan diperoleh dengan membandingkan analisis hasil tes evaluasi siswa yang menjadi subjek penelitian dengan hasil wawancara, sehingga dapat mengetahui jenis dan faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi program linier.
Hasil Penelitian
Deskripsi Data Persentase Skor Siswa
Analisa Data Gambaran kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linear
Pada soal nomor 1 terdapat 2 jenis kesulitan yang ditemui siswa yaitu soal konsep dan soal aritmatika untuk siswa nomor 7. Siswa yang mengalami permasalahan konsep pada soal nomor 2 yaitu siswa dengan nomor urut 3 dan 8 jawaban kedua siswa tersebut hampir sama. Pada soal nomor 3, terdapat dua jenis kesulitan yang dialami siswa, yaitu kesulitan prinsip dan kesulitan informasi.
Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban siswa dapat disimpulkan bahwa permasalahan informasi yang dialami siswa pada soal nomor 3 disebabkan karena siswa belum memahami cara menentukan vertex test untuk menentukan nilai optimal pada soal cerita nomor 3 sampai mengantarkan. Pada soal nomor 4 terdapat 2 jenis permasalahan yang dialami siswa yaitu kesulitan prinsip dan permasalahan informasi. Siswa yang mengalami kesulitan konsep pada soal nomor 4 adalah siswa dengan nomor urut 9 dan 10 yang mempunyai jawaban yang sama.
Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban siswa dapat disimpulkan bahwa kesulitan utama yang dihadapi siswa pada soal nomor 4 adalah tahapan pengerjaan soal yang dimulai dari pembuatan model.
Mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linear program linear
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan faktor-faktor yang memberikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi.
Gambaran kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linear program linear
“Sesuai dengan hasil penelitian I. Mubarokah dan T. Nusantara, siswa masih kesulitan untuk mengubah soal-soal sehari-hari yang berkaitan dengan program linier yaitu mengubah soal ke model matematika.” 61. Berdasarkan analisis jawaban siswa, permasalahan pokok terletak pada mengubah masalah menjadi model matematika, menuliskan persamaan, menggambar grafik dan menentukan luas himpunan. 61I Mubarokah dan T Nusantara, “Analisis Kesalahan Siswa pada Pemodelan Matematika Program Linier,” Jurnal Guru Matematika Undek sha 11, no.
62Sowanto Jumramiatun dan Mikrayanti, “Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Topik Program Linear,” SUPERMAT Jurnal Guru Matematika 4, no. Sesuai hasil penelitian Intan Bela Yulia yaitu permasalahan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika online, siswa belum dapat memiliki inisiatif belajar sendiri sehingga menunggu instruksi atau tugas dari guru, siswa mempelajari materi matematika sesuai yang diberikan guru. , bukan tapi apa yang dibutuhkan dan tujuannya. atau tujuan belajar online siswa dalam pelajaran matematika masih sebatas mencapai nilai yang memuaskan daripada keterampilan yang seharusnya ditingkatkan.” 63. 63Intan Bela Yulia dan Aan Putra, “Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Online,” Refleksi Pembelajaran Inovatif, Vol. .
Masih terdapat beberapa siswa yang melakukan kesalahan dalam melakukan operasi perhitungan setiap kali siswa menguji simpul pada proses pengerjaan soal cerita pada materi program linier.
Faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linear
Kesulitan berhitung adalah kesulitan memahami konsep bilangan sederhana dan tidak memahami bilangan. Dari analisis jawaban siswa, kesulitan dalam berhitung terletak pada penggunaan operasi hitung seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam prinsip dan informasi adalah rutinitas belajar siswa yang kurang stabil.
Siswa yang rutin mengikuti proses belajar mengajar belum tentu mengalami kesulitan dalam belajar matematika, apalagi siswa yang tidak rutin belajar tentu akan mengalami kesulitan terutama pada materi pemrograman linier. Menurut pandangan Imelda, siswa yang rutin belajar akan terlatih bertanya sehingga tidak mengalami kesulitan dalam bertanya, sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat menulis jawaban”.66. Faktor yang membuat siswa kesulitan dalam menghitung, adalah kekurangan fokus ketika mereka melakukan operasi aritmatika atau tidak dapat menghitung dengan benar.
Hal ini menyulitkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan cerita pada materi program linier, terutama pada saat proses penentuan titik sudut untuk membuat daerah penyelesaiannya.
Mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi program linear. program linear
Maka cara untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi program linier adalah dengan mengajak siswa banyak bertanya tentang kendala yang dihadapinya. Sesuai dengan pendapat M.Royani, bagi siswa, bertanya merupakan bagian penting dari penyelidikan, yaitu untuk menggali informasi, memberitahukan kepada mereka tentang apa yang telah mereka ketahui, dan mengarahkan mereka pada aspek-aspek yang masih belum mereka ketahui”69. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat belajar siswa.
Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya agar materi lebih mudah dipahami, menarik dan menarik. 69M.Royani, “Menanyakan keterampilan siswa SMP melalui kuis kelompok dengan strategi pembelajaran aktif pada materi segi empat”, EDU-MAT; Jurnal Guru Matematika, 2 no. 1 (2015). Situasi pandemi saat ini yang membuat siswa belajar dari rumah secara online sangat membutuhkan media pembelajaran.
Salah satu media pembelajaran yang baik digunakan pada masa pandemi saat ini adalah YouTube karena memuat banyak penjelasan yang lebih mudah dipahami siswa, terutama untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi pemrograman linier.
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Program Linier Siswa Kelas X TKJ SMK Piri 2 Yogyakarta." Prosiding Seminar Nasional Etnomatsenia 53 No. Dede Nuryan dan Tina Rosyan, "Analisis Kesalahan Siswa SMK dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Penyelesaian Soal Materi Pemrograman Linier." Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika 3, No. Dinda Rahmawati dan Laelatul Dhian Permata, "Analisis Kesalahan Pembelajar dalam Menyelesaikan Masalah Cerita Pemrograman Linier Menggunakan Prosedur Newman.".
Echy Puspitasari, “Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Sekolah Menengah.” Jurnal Pendidikan Pembelajaran Khatulistiwa 4, no.5 (2015). Isma Nuriza dan Edy Yusmin, “Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Cerita pada Materi Program Linear Berdasarkan Gaya Belajar Siswa SMA.” Jurnal Khatulistiwa Pendidikan dan Pembelajaran 9, no. Sowanto Jumramiatun dan Mikrayanti, “Analisis Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Cerita pada Topik Program Linear.”.
Judul Penelitian: Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita pada materi program linier di SMAN 3 SIDRAP.
Membuat grafik dari kendala yang
Siswa
Biodata Penulis