ANALISIS
PROFITABILITAS PT CISARUA MOUNTAIN
DAIRY TBK
ABDUR ROHMAN
7211420090
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga artikel ini yang bertujuan untuk tugas akhir mata kuliah analisis informasi keuangan disusun secara selesai. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Heri Yanto, M. B. A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak Kiswanto, S.E., M.Si., CMA., CIBA., CERA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
3. Ibu Retnoningrum Hidayah, S.E., M. Si., M. Sc., QIA, CRMP 4. Serta pihak – pihak lain yang telah membantu dalam
peyusunan artikel ini.
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan artikel ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penulis sadar akan kekurangan dalam artikel ini. Kritik dan saran, serta masukan yang konstruktif akan penulis terima dengan seluas- luasnya untuk perbaikan dan penyempurnaan artikel ini.
Semarang, 8 Dessember 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 9
DAFTAR ISI ... 10
BAB 1 ... 12
1.1. Latar Belakang ... 12
1.1.1. Analisis Profitabilitas ... 12
1.1.2. Laporan Keuangan ... 13
1.1.3. Tujuan Laporan Keuangan ... 14
1.1.4. Profil PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk ... 14
1.2. Tujuan ... 15
1.3. Manfaat ... 15
1.4. Rumusan Masalah ... 15
BAB 2 ... 16
2.1. Analisis Profitabilitas ... 16
2.1.1. Rasio Profitabilitas ... 16
2.2. Laporan keuangan ... 17
2.2.1. pengertian laporan keuangan. ... 17
2.3. Tujuan Laporan Keuangan ... 18
2.3.1. Periode Pelaporan ... 22
2.4. Unsur Unsur Laporan Keuangan ... 22
BAB 3 ... 26
3.1. Analisis Profitabilitas ... 26
3.2. Soal Pembahasan ... 32
BAB 4 ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
LAMPIRAN ... 37
... 37
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Analisis Profitabilitas
Analisis profitabilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan laba yang dapat diterapkan pada jenis-jenis produk. Analisis profitabilitas ditujukan sebagai pendeteksi penyebab adanya laba ataupun rugi yang dihasilkan oleh jenis-jenis produk pada periode tertentu.
Ktika menganalisis profitabilitas pada setiap jenis produk dapat menggunakan dua konsep biaya, dua konsep tersebut yaitu:
a. Konsep full costing
Konsep full costing ini pusat laba dihitung berapa besarnya laba bersih dengan memadukan penghasilan setiap laba yang dikurangi oleh setiap biaya pada pusat laba yang memiiki sangkutan baik biaya tetap ataupun biaya variable.
b. Konsep variable costing
Penggunaan konsep variable costing di dasari oleh pemilihan metode lain di dalam pengambilan keputusan pada jalan menyajikan seberapa besarnya limit kontribusi pada setiap pusat laba guna dapat menutup biaya tetap sebagai dasar untuk menghasilkan laba.
1.1.1.1. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu ukuran yang memperlihatkan kemampuan dalam melakukan kemampuan untuk meningkatkan penjualan dan menekan biaya yang terjadi. Selain daripada itu, rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dijadikan manfaat seluruh dana yang dimiliki oleh perusahaan guna mendapatkan prfoit yang tinggi. Dalam rasio profitabilitas terdapat fungsi untuk menghitungnya. Fungsi tersebut berupa cross margin ratio, margin laba kotor, dan margin laba kotor atas penjualan. Rasio ini memiliki tujuan untuk menunjukkan bagaimana kebenaran antara nilai laba kotor terhadap nilai penjualan. Rumus untuk menghitung cross margin ratio yaitu sebagai berikut:
Cross margin = penjualan - HPP Penjualan
Kerika menggunakan rasio profitabilitas, kita bisa menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah:
a. Profit margin
Profit margin menurut S Munawir (2003:89) merupakan besarnya laba operasi yang dinnyatakan sebagai persentase dan jumlah laba bersih. Profit margin ini digunakan untuk mengukur tingkat laba yang bisa dicapai oleh perusahaan yang memiliki hubungan dengan penjualannya. Untuk rumus dari profit margin swndili adalah seperti dibawah ini:
Profit margin = laba usaha Penjualan netto b. Return Of Asset (ROA)
Analisis ini memiliki artian sebagai wujud dari rasio profitabilitas yang berguna dalam mengukur kemampuan entitas dalam menghasilkan profit dengan menerapkan total aktiva yang tersedia dan biaya modal. ROA yang positif menunjukkan arti bahwa dari total penjumlahan aktiva yang digunakan sebagai operasi perusahaan yang mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Namun apabila ROA menunjukkan nilai negatif maka total aktiva yang digunakan tidak memberikan laba atau bisa dibilang perusahaan dalam keadaan rugi. Return of asset memiliki rumus sebagai berikut
ROA = laba usaha Total aset c. Return OF Equity (ROE)
Return of equity atau yang biasa kita sebut dengan ROE memiliki artian tingkat profitabilitas dimana laba bersih yang dibandingkan dengan ekuitas ataupun modal. Rasio ROE memiliki fungsi sebagai pengukur berapa banyak profit yang dihasilkan pada perusahaan dibanding demgam modal yang telah disetor oleh stock holder. Formula untuk mendapatkan ROE sendiri adalah sebagai berikut
ROE = laba bersih Equity
Akan terapi ROE memiliki kelemahan pada setiap tahunnya bisa menunjukan data yan tidak stabil. Maka daripada itu investor terkadang menggunakan formula ini dengan memodifikasinya.
1.1.2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan. Perusahaan melaporkan bagaimana kondisi keuangannya dengan media laporan keuangan.
Ketika menyampaikan laporan keuangan perusahaan biasanya melakukan pelaporan didalam laporan tahunan, triwulan, maupun catur wulan dalam satu periode. Laporan keuangan juga merupakan komponen penting dalam perusahaan dimana berisi transaksi selama satu periode. Dalam laporan keuangan mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan baik berupa transaksi secara tunai maupun kredit. Dalam laporan keuangan juga memuat kas perusahaan. Pencatatan tersebut memiliki guna agar tidak terjadinya salah pelaporan keuangan yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam perusahaan. Pembuatan laporan keuangan terjadi ketika akhir masa akuntansi perusahaan. Hal tersebut bertujuan agar pelaporan keuangan bersifat final yang artinya tidak terjadi transaksi lagi di dalam perusahaan. Perusahaan dalam menentukan akhir periode akuntansi berbeda beda waktunya. Mayoritas perusahaan dalam menentukan periode akuntansi menggunakan metode tahunan, akan tetapi terdapat beberapa perusahaan yang menentukan periode akuntansinya dengan menggunakan metode beberapa bulan. Bisa berupa tiga bulan sekali, empat bulan sekali, maupun enam bulan sekali.
1.1.3. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan wadah yang menyajikan secara erstruktur dari posis keuangan dan sistem kienrja dari kegiatan keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang terkait dengan posisi keuangan, arus kas dari entitas, serta kinerja keuangan yang memiliki mangaat untuk sebagian besar kalangan yang menggunakan laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga memiliki manfaat sebagai penunjuk hasil pertanggungjawaban manajemen yang didasari penggunaan sumber daya yang telah diamanahkan kepada manajemen. Dalam mencapai tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi yang mengenai entitas. Informasi tersebut meliputi:
aset, ekuitas, liabilitas, beban, serta pendapatan yang termasuk juga keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik kapasitas sebagai pemilik dari dan arus kas.
1.1.4. Profil PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk
PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk merupakan produsen Produk Susu Premium dan Makanan Konsumen Premium yang terkemuka di Indonesia. Berdiri pada tahun 2006, PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk merupakan pelopor di kategori produk susu dan makanan konsumen, dengan reputasi di bidang
inovasi produk. Portofolio produk Susu Premium PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk meliputi produk-produk yogurt dan susu, yang dipasarkan di bawah merek “Cimory”. Produk dan Makanan Konsumen Premium PT.
Cisarua Mountain Dairy Tbk menghadirkan berbagai pilihan produk siap masak dan siap saji, seperti sosis, nugget ayam, daging luncheon, dan bakso.
Produk-produk ini dipasarkan di bawah merek “Kanzler”.
Visi:
Menjadi perusahaan publik yang memproduksi dan mendistribusikan makanan dan minuman berbasis protein untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Misi:
Menghasilkan produk-produk berbasis protein yang berkualitas
1.2.Tujuan
2. Menganalisis laporan keuangan PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk
3. Mengetahui permasalahan laporan keuangan PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk 4. Menerapkan konsep analisis laporan keuangan ke dalam soal dan juga
penyelesaiannya
1.3.Manfaat
2. Mengetahui analisis laporan keuangan PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk
3. Mengetahui apa saja permasalahan laporan keuangan PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk
4. Mengetahui penerapan konsep analisis laporan keuangan ke dalam soal dan juga penyelesaiannya
1.4.Rumusan Masalah
2. Bagaimana analisa dari laporan keuangan PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk 3. Bagaimana permasalahan laporan keuangan PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk 4. Bagaimana penerapan konsep analisis laporan keuangan ke dalam soal dan juga
penyelesaiannya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis Profitabilitas
Analisis profitabilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan laba yang dapat diterapkan pada jenis-jenis produk. Analisis profitabilitas ditujukan sebagai pendeteksi penyebab adanya laba ataupun rugi yang dihasilkan oleh jenis-jenis produk pada periode tertentu.
Ktika menganalisis profitabilitas pada setiap jenis produk dapat menggunakan dua konsep biaya, dua konsep tersebut yaitu:
c. Konsep full costing
Konsep full costing ini pusat laba dihitung berapa besarnya laba bersih dengan memadukan penghasilan setiap laba yang dikurangi oleh setiap biaya pada pusat laba yang memiiki sangkutan baik biaya tetap ataupun biaya variable.
d. Konsep variable costing
Penggunaan konsep variable costing di dasari oleh pemilihan metode lain di dalam pengambilan keputusan pada jalan menyajikan seberapa besarnya limit kontribusi pada setiap pusat laba guna dapat menutup biaya tetap sebagai dasar untuk menghasilkan laba.
2.1.1. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu ukuran yang memperlihatkan kemampuan dalam melakukan kemampuan untuk meningkatkan penjualan dan menekan biaya yang terjadi. Selain daripada itu, rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dijadikan manfaat seluruh dana yang dimiliki oleh perusahaan guna mendapatkan prfoit yang tinggi. Dalam rasio profitabilitas terdapat fungsi untuk menghitungnya. Fungsi tersebut berupa cross margin ratio, margin laba kotor, dan margin laba kotor atas penjualan. Rasio ini memiliki tujuan untuk menunjukkan bagaimana kebenaran antara nilai laba kotor terhadap nilai penjualan. Rumus untuk menghitung cross margin ratio yaitu sebagai berikut:
Cross margin = penjualan - HPP Penjualan
Kerika menggunakan rasio profitabilitas, kita bisa menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah:
d. Profit margin
Profit margin menurut S Munawir (2003:89) merupakan besarnya ;aba operasi yang dinnyatakan sebagai persentase dan jumlah laba bersih. Profit margin ini digunakan untuk mengukur tingkat laba yang bisa dicapai oleh perusahaan
yang memiliki hubungan dengan penjualannya. Untuk rumus dari profit margin swndili adalah seperti dibawah ini:
Profit margin = laba usaha Penjualan netto e. Return Of Asset (ROA)
Analisis ini memiliki artian sebagai wujud dari rasio profitabilitas yang berguna dalam mengukur kemampuan entitas dalam menghasilkan profit dengan menerapkan total aktiva yang tersedia dan biaya modal. ROA yang positif menunjukkan arti bahwa dari total penjumlahan aktiva yang digunakan sebagai operasi perusahaan yang mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Namun apabila ROA menunjukkan nilai negatif maka total aktiva yang digunakan tidak memberikan laba atau bisa dibilang perusahaan dalam keadaan rugi. Return of asset memiliki rumus sebagai berikut
ROA = laba usaha Total aset f. Return OF Equity (ROE)
Return of equity atau yang biasa kita sebut dengan ROE memiliki artian tingkat profitabilitas dimana laba bersih yang dibandingkan dengan ekuitas ataupun modal. Rasio ROE memiliki fungsi sebagai pengukur berapa banyak profit yang dihasilkan pada perusahaan dibanding demgam modal yang telah disetor oleh stock holder. Formula untuk mendapatkan ROE sendiri adalah sebagai berikut
ROE = laba bersih Equity
Akan terapi ROE memiliki kelemahan pada setiap tahunnya bisa menunjukan data yan tidak stabil. Maka daripada itu investor terkadang menggunakan formula ini dengan memodifikasinya.
2.2. Laporan keuangan
2.2.1. pengertian laporan keuangan.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Ikatan Akuntan Indonesia (Revisi 2009) mengatakan bahwa:
“Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas, yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”.
Menurut Kasmir (2012:7), “Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.
“Laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas dimana neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan- alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan” (Munawir, 2010:5) Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu, terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta perubahan ekuitas yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja keuangan bagi pengguna laporan dalam pengambilan keputusan.
2.3. Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi keuangan mengenai entitas pelapor yang bermanfaat bagi investor potensial dan investor saat ini, kreditur, pemberi pinjaman dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas merupakan tujuan dari pelaporan keuangan, dimana termasuk keputusan mengenai:
1. Pembelian, penjualan, atau pemilikan instrumen ekuitas dan instrumen
utang
2. Penyediaan dan penyelasaian pinjaman dan bentuk kredit lainnya
3. Menggunakan hak untuk memilih, mempengaruhi, tindakan manajemen yang mempengaruhi penggunaan sumber daya ekonomik entitas.
Tujuan mengenai keputusan tersebut bergantung pada timbal hasil investor saat ini maupun investor potensial, kreditur, bahkan pemberi pinjaman yang mana sebagai contohnya seperti deviden, pembayaran pokok dan bunga atau kenaikan harga pasar. Ekspektasi timbal hasil ini bergantung pada
penilaian hasil, jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari (prospek atas) arus kas masuk neto masa depan ke entitas dan pada penilaian mereka mengenai pewalikelolaan dan manajemen atas sumber daya ekonomik entitas. Investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kredit lainnya
membutuhkan informasi yang bisa membantu mereka dalam penilaian tersebut.
Investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kredit lainnya dalam membuat penilaian membutuhkan informasi seperti:
1. Sumber daya ekonomik entitas, klaim terhadap entitas serta perubahan sumber daya dan klaim
2. Sejauh mana efisien dan efektif manajemen entitas serta dewan pengarah melaksanakan tanggungjawab untuk menggunakan sumber daya ekonomik entitas.
Investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya disebut sebagai pengguna utama laporan keuangan yang bertujuan umum serta tidak dapat mensyaratkan entitas pelapor untuk menyediakan informasi secara langsung kepada mereka dan harus mengandalkan laporan keuangan yang bertujuan umum untuk memperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan.
Laporan keuangan yang bertujuan umum tidak dapat menyediakn seluruh informasi yang dibutuhkan dan perlu pertimbangan informasi terkait dari sumber lainnya. Sebagai contoh kondisi dan ekspektasi ekonomik secara umum, peristiwa dan kondisi politik, serta prospek masa depan industri dan entitas.
Laporan keuangan yang bertujuan umum ini tidak di desain untuk menunjukkan nilai entitas pelapor, tetapi menyediakan informasi untuk membantu investor saat ini, investor potensial, pemberi pinjaman dan kreditur lainnya dalam
mengestimasi nilai entitas pelapor. Dalam berbagai hal, laporan keuangan didasarkan pada estimasi, pertimbangan, dan model daripada penggambaran yang eksak.
Tujuan laporan keuangan untuk menyediakan informasi keuangan tentang aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban-beban entitas pelapor yang berguna bagi pengguna laporan keuangan dalam meniai prospek arus kas masuk neto masa depan ke entitas pelapor dan dalam menilai pewalikelolaan oleh
manajemen atas sumber daya ekonomik entitas. Yang menyediakan informasi seperti:
1. Mengakui aset, liabilitas, dan ekuitas pada laporan posisi keuangan 2. Mengakui penghasilan dan beban pada laporan kinerja keuangan
3. Pada laporan lain dan catatan, menyajikan dan mengungkapkan informasi tentang:
1. Aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban yang di akui termasuk informasi tentang sifatnya dan tentang risiko yang timbul dari aset dan liabilitas yang diakui.
2. Aset dan liabilitas yang belum diakui termasuk informasi tentang sifatnya dan tentang risiko yang timbul darinya
3. Arus kas
4. Kontribusi dari pemegang klaim ekuitas dan distribusi kepada mereka 5. Metode, asumsi, dan penilaian, yang digunakan dalam mengestimasi jumlah
yang disajikan atau diungkapkan, dan perubahan dalam metode, asumsi, dan penilaian tersebut.
Tujuan laporan keuangan memiliki beberapa klasifikasi, diantaranya:
1. Tujuan Khusus
Laporan keuangan memiliki ti=ujuan khusus yaitu untuk menyajikan bagaimana laporan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dari posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan kaidah GAAP.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum dari laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi serta kewajiban perusahaan
dengan tujuan untuk menilai darimana kekuatan dan kekurangan dari perusahaan, bertujuan sebagai penunjuk posisi keuangan dari investor, sebagai penilai kemampuan untuk menyelesaikan utang utang klien, serta sebagai penunjuk krmampuan sumber-sumber kekayaan investor yang ada untuk profitabilitas perusahaan. Tujuan laporan keuangan juga memuat informasi yang kredibel mengenai sumber kekayaan bersih yang memiliki asal dari kegiatan transaksi dalam mencari laba yang berarti memberikan gambaran mengenai dividen yang diharapkan oleh stok holder, penunjuk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada para kreditor, pegawai, pajak, pengumpul dana, dan supplier yang tujuannya sebagai perluasan perusahaan. Tujuan khusus dari pelaporan keuangan juga memuat tentang informasi yang diberikan kepada maanjemen yang bertujuan sebagai tuntunan untuk pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan, tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba juga menjadi faktor pelaporan keuangan. Tujuan khusus yang terakhir yaitu sebagai penaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba yang berguna untuk memberikan ingormasi yang diperlukan tentang perubahan harta.
3. Tujuan kualitatif
Menurut PSAK tahun 2022 tujuan kualitatif dari pelaporan keuangan memiliki beberapa definisi, diantaranya:
a. Relevance (relevan)
Memilih informasi yang benar-benar kredibel serta dapat digunakan untuk panduan agar pemakai laporan keuangan terbantu dalam proses pengambilan keputusan
b. Understandbility (mudah dipahami)
Informasi keuangan yang dipilih untuk disajikan tidak hanya intinya saja, akan tetapi juga harus memuat informasi yang dapat dimengerti oleh para pemakainya baik oleh pemakai internal maupun eksternal.
c. Verifiability (dapat diperiksa)
Hasil dari perakuntansian ini harus dapat diperiksa oleh pihak eksternal yang dapat menghasilkan opini yang sama
d. Neutrality (netral)
Laporan keuangan harus memiliki sifat netral terhatap para pemangku kepentingan. Informasi yang dimaksud untuk pihak umum bukan kepada pihak tertentu saja.
e. Timeliness (tepat waktu)
Laporan keuangan hanya bermanfaat sebagai pengambilan keputusan apabila diterbitkan pada waktu yang tepat
f. Comparability (dapat dibandingkan)
Informasi keuangan harus dapat saling dibandingkan, maknanya informasi keuangan harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness (lengkap)
Informasi keuangan yang dilaporkan harus dicakupi semua kebutuhan yang layak dari para pengguna laporan keuangan.
2.3.1. Periode Pelaporan
Informasi tentang laporan keuangan disusun untk jangka waktu tertentu:
1. Aset dan liabilitas
2. Penghasilan dan beban untuk periode pelaporan
Laporan keuangan disusun berdasakan asumsi kelangsungan usaha entitas pelapor dan entitas pelapor akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Oleh karena itu, entitas diasumsikan tidak memiliki intensi atau berkeinginan untuk melakukan likuidasi atau menghentikan perdagangan. Jika intensi atau keinginan tersebut timbul, maka laporan keuangan tersebut harus disusun dengan dasar yang berbeda. Jika demikian, laporan keuangan menjelaskan dasar yang digunakan tersebut. Sebenarnya entitas pelapor adalah entitas yang disyaratkan, atau memilih untuk menyusun laporan keuangan 2.4. Unsur Unsur Laporan Keuangan
Berikut adalah tabel Unsur Laporan Keuangan, sebagai berikut:
Item yang dibahas Unsur Definisi atau Deskripsi
Sumber daya ekonomi
Aset Sumber daya ekonomik kini yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu.
Klaim
Liabilitas Sumber daya ekonomik adalah hak yang memiliki potensi menghasilkan manfaat ekonomik.
Ekuitas Kewajiban kini entitas untuk mengalihkan sumber daya ekonomik sebagai akibat peristiwa masa lalu.
Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang mencerminkan kinerja keuangan
Penghasilan Kepentingan residual dalam aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.
Beban Peningkatan aset, atau penurunan liabilitas, yang menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari pemegang klaim ekuitas.
Perubahan lain dalam sumber daya ekonomik dan klaim
- Penurunan aset, atau peningkatan liabilitas, yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi ke pemegang klaim ekuitas.
- Kontribusi dari pemegang klaim ekuitas, dan distribusi kepada mereka.
A. Definisi Aset
Aset adalah sumber daya ekonomik kini yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
B. Hak
Hak yang memiliki potensi untuk menghasilkan manfaat ekonomik muncul dalam berbagai bentuk, termasuk:
a) hak yang sesuai dengan kewajiban pihak lain. misalnya:
1. hak untuk menerima kas.
2. hak untuk menerima barang atau jasa.
3. hak untuk menukarkan sumber daya ekonomik dengan pihak lain dengan persyaratan yang menguntungkan.
b) hak yang tidak sesuai dengan kewajiban pihak lain, misalnya:
1. hak atas objek fisik, seperti aset tetap atau persediaan. Contoh hak tersebut adalah hak untuk menggunakan objek fisik
2. hak untuk menggunakan kekayaan intelektual.
Pada prinsipnya, setiap hak entitas adalah aset yang terpisah. Namun, untuk tujuan akuntansi, hak terkait sering diperlakukan sebagai unit akun tunggal yang merupakan aset tunggal. Misalnya, kepemilikan legal objek fisik dapat menimbulkan beberapa hak, termasuk:
(a) hak untuk menggunakan objek;
(b) hak untuk menjual hak atas objek;
(c) hak untuk menjaminkan hak atas objek; dan (d) hak-hak lain yang tidak tercantum dalam (a)-(c).
DEFINISI LIABILITAS
Liabilitas adalah kewajiban kini entitas untuk mengalihkan sumber daya ekonomik sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
A. Kewajiban
Kewajiban adalah tugas atau tanggung jawab di mana entitas tidak memiliki kemampuan praktis untuk menghindarinya. Kewajiban selalu terutang kepada pihak (atau pihak-pihak) lain. Pihak lain dapat berupa orang atau entitas lain, sekelompok orang atau entitas lain, atau masyarakat pada umumnya. Kewajiban dapat memenuhi definisi liabilitas bahkan jika probabilitas pengalihan sumber daya ekonomik rendah. Namun demikian, probabilitas yang rendah dapat memengaruhi keputusan mengenai informasi apa yang harus diberikan tentang liabilitas dan bagaimana memberikan informasi tersebut, termasuk keputusan tentang apakah liabilitas diakui dan bagaimana pengukurannya. Kewajiban untuk mengalihkan sumber daya ekonomik termasuk, misalnya:
a) kewajiban untuk membayar kas.
b) kewajiban untuk mengirim barang atau memberikan jasa.
c) kewajiban untuk menukar sumber daya ekonomik dengan pihak lain dengan persyaratan yang tidak menguntungkan.
B. Kewajiban kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
Kewajiban kini timbul sebagai akibat dari peristiwa masa lalu hanya jika:
a) entitas telah memperoleh manfaat ekonomik atau mengambil tindakan; dan
b) sebagai konsekuensinya, entitas akan atau mungkin harus mengalihkan sumber daya ekonomik yang tidak akan dialihkan jika entitas tidak memperoleh manfaat ekonomik atau mengambil tindakan tersebut.
Kewajiban kini dapat timbul bahkan jika pengalihan sumber daya ekonomik tidak dapat dipaksakan sampai beberapa waktu di masa depan. Sebagai contoh, kewajiban kontraktual untuk membayar kas mungkin timbul sekarang, bahkan jika kontrak tidak mensyaratkan pembayaran sampai suatu tanggal di masa depan.
.
BAB 3
ANALISIS DAN SOAL 3.1.Analisis Profitabilitas
Untuk menentukan analisis profitabilitas dari PT Cisarua Mountain dairy bisa menggunakan beberapa metode daintaranya yaitu metode cross margin, profit margin, return of asset, maupun return of equity. Ketika melakukan analisis, sebaiknya data yang digunakan adalah data yang memiliki rentang waktu satu tahun terakhir atau tahun ini. Untuk lmenganalisis rasio profitabilitas maka bahan yang digunakan berupa anuual report yang berisi laporan keuangan PT Cisarua Mountain Tbk yang tertera. laporan laba rugi konsolidasi PT Cisarua Mountain Tbk adalah sebagai berikut:
(gambar 1.0 laporan laba rugi)
(gambar 1.1 lanjutan laporan laba rugi) 1. Analisis cross margin
Dalam rasio profitabilitas terdapat fungsi untuk menghitungnya. Fungsi tersebut berupa cross margin ratio, margin laba kotor, dan margin laba kotor atas penjualan.
Rasio ini memiliki tujuan untuk menunjukkan bagaimana kebenaran antara nilai laba kotor terhadap nilai penjualan. Rumus untuk menghitung cross margin ratio yaitu sebagai berikut:
Cross margin = penjualan - HPP Penjualan
Dari analisis yang dilakukan terdapat nilai penjualan pada cimory yaitu sebesar Rp.4.095.689.000.000 pada tahun 2021 dan harga pokok penjualan menunjukkan angka Rp.2.122.649.000.000 pada tahun 2021. Sedangkan untuk tahun 2020 sendiri pt cimori memiliki besar penjualan Rp.1.861.963.000.000 sedangkan untuk HPP nya
sendiri sebesar Rp.1.101.820.000.000 Maka daripada itu ketika dimasukkan kedalam rumus cross margin maka akan mendapatkan nilai
Tahun 2021
Cross margin = penjualan - HPP Penjualan
Cross margin = Rp.4.095.689.000.000-Rp.2.122.649.000.000 Rp.4.095.689.000.000
Cross margin = Rp.1.973.040.000.000 Rp.4.095.689.000.000 Cross margin = 0,4818
Cross margin = 48,18%
Sedangkan untuk tahun 2020 swndiri cross marginnya adalah Cross margin = penjualan - HPP
Penjualan
Cross margin = Rp.1.861.963.000.000 - Rp.1.101.820.000.000 Rp.1.861.963.000.000
Cross margin = Rp.760.143.000.000 Rp.1.861.963.000.000 Cross margin = 0,4082
Cross margin = 40,82%
Dapatb diketahui dari analisis cross ratio pt cimori memiliki defisit pada tahun 2021 yaitu peningkatan sebesar 7,83%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pt chimori memiliki dperkembangan dari segi cross margin.
2. Profit margin
Profit margin merupakan besarnya laba operasi yang dinnyatakan sebagai persentase dan jumlah laba bersih. Profit margin ini digunakan untuk mengukur tingkat laba yang bisa dicapai oleh perusahaan yang memiliki hubungan dengan penjualannya. Semakin tinggi tingkat ratio yang dicapai maka semakin bagus pula kegiatan operasional perusahaan, sebaliknya pun begitu. Untuk rumus dari profit margin swndili adalah seperti dibawah ini:
Profit margin = laba usaha
Penjualan netto
Dalam laporan laba rugi pt cimori ditemukan nya besaran laba usaha pada tahun 2021 yaitu sebesar Rp.1.006.669.000.000 sedangkan untuk penjualan netonya sendiri sebesar Rp.4.095.689.000.000 pada tahun 2021. Untuk tahun 2020 sendiri laba usaha pt cimory memiliki nilai sebesar Rp.760.143.000.000 sedangkan untuk penjualan netonya
memiliki nilai pada angka Rp.1.861.963.000.000 pada tahun 2020 Untuk tahun 2021 analisisnya yaitu sebagai berikut
Profit margin = laba usaha
Penjualan netto
Profit margin = Rp.1.006.669.000.000 Rp.4.095.689.000.000 Profit margin = Rp.0,2458 x 100 Profit margin = 24,58%
Untuk tahun 2020 analisisnya yaitu sebagai berikut Profit margin = laba usaha
Penjualan netto
Profit margin = Rp.235.970.000.000
Rp.1.861.963.000.000 Profit margin = Rp.0,1268 x 100
Profit margin = 12,68%
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis bprofit margin yaitu pt cimory mendapatkan kenaikan pada nilai profit margin yang tertera yaitu sebesar 12,17%. Nilai profit margin yang rendah menyebabkan kegiatan operasional perusahaan yang berjalan cukup baik.
3. ROA
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur bagaimana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan berapa laba karena pada rasio tersebut sudah mewakili atas seluruh aktivitas yang terjadi pada perusahaan.
ROA yang positif menunjukkan arti bahwa dari total penjumlahan aktiva yang digunakan sebagai operasi perusahaan yang mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Namun apabila ROA menunjukkan nilai negatif maka total aktiva yang digunakan tidak memberikan laba atau bisa dibilang perusahaan dalam keadaan rugi.
Return of asset memiliki rumus sebagai berikut
ROA = laba usaha Total aset
Nilai laba usaha pada tahun 2021 yaitu sebesar Rp.1.006.669.000.000 sedangkan untuk total asetnya sendiri sebesar Rp.5.603.779.000.000 pada tahun 2021. Untuk tahun 2020 sendiri laba usaha pt cimory memiliki nilai sebesar Rp.235.970.000.000 sedangkan untuk penjualan netonya memiliki nilai pada angka Rp.1.086.782.000.000 pada tahun 2020
Analisis dari tahun 2021 yaitu ROA = laba usaha
Total aset
ROA = Rp.1.006.669.000.000 Rp.5.603.779.000.000 ROA = 0,1797 x 100
ROA = 17,97%
Analisis dari tahun 2020 yaitu ROA = laba usaha
Total aset
ROA = Rp.235.970.000.000 Rp.1.086.782.000.000 ROA = 0,2172 x 100
ROA = 21,72%
Nilai ROA pada perusahaan cimori sendiri mengalami penurunan pada tahun 2021 dari tahun 2020 yaitu sebesar 3,75%. Al tersebut menunjukkan bagaimana ketidak efisienan pt cimori dalam melakukan kegiatan produksi
4. Analisis ROE
ROE adalah Return of Equity merupakan metode analisis seberapa efektif seorang pengusaha mengeluarkan modalnya untuk melakukan usaha. ROE sendiri tidak melibatkan adanya hutang dalam analisis. Hal tersebut mengakibatkan apabila perusahaan memiliki hutang yang besar, maka perusahaan tidak perlu khawatir dalam melakukan analisis ROE
Rumus untuk menganalisis ROE sendiri yaitu ROE = laba bersih
Equity
Pt cimori pada tahun 2021 memiliki besaran nilai laba bersih sebesar Rp.790.229.000.000 dan untuk total bekuitas nya sendiri sebesar pada Rp.4.696.939.000.000 pada tahun 2021.
Sedangkan pada tahun 2020 nya sendiri yaitu memiliki besaran laba bersih sebesar Rp.177.007.000.000 Sedangkan untuk total ekuitasnya sebesar Rp.734.379.000.000 pada tahun 2020
Untuk analisis pada tahun 2021 didapatkan nilai sebesar ROE = laba bersih
Equity
ROE = Rp.790.229.000.000 Rp.4.696.939.000.000
ROE = 0,1683
Untuk analisis pada tahun 2021 didapatkan nilai sebesar ROE = laba bersih
Equity
ROE = Rp.177.007.000.000 Rp.734.379.000.000
ROE = 0,2412
Pt cimori mengalami penurunan padatahun 2021 dari tahun 2020yaitu mengalami penurunan sebesar 7,2%. Hal tersebut menunjukikan bahwa rasio ROE pada cimori tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
Dari beberapa analisis diatas menunjukkan bahwwa pt cimori terdapat kurang labilnya pada hasil analisis. Dimana terdapat hasil analisis yang naik juga terdapat hasil analisis yang turun dari tahun 2020 ke tahun 2021. Hal tersebut mengakibatkan adanya profitabilitas pada perusahaan yang tidak stabil.
3.2.Soal Pembahasan
1. Pt suka maju memiliki perusahaan yang bertempat di daerah Jawa Tengah.
Perusahaan btersebut merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furnitur. PT Suka Maju sudah berdiri sejak tahun 1978 yang dimana setiap tahunnya memiliki penjualan yang baik. Pada tahun 2021 perusahaan ini mendapatkan laba usaha sebesar Rp.3.453.000.000 laba btersebut sudah bersifat final. Didalam akuntansinya ternyata didapatkan besaran penjual neto sebesar Rp.9.667.000.000. perusahaan tersebut membutuhkan data profit margin. Maka daripada itu, silahkan carilah besaran profit marginnya
Jawab:
Profit margin = laba usaha
Penjualan netto Profit margin = Rp.3.453.000.000
Rp.9.667.000.000
Profit margin = 0,3572 x 100 Profit margin = 35,72%
2. Di Kabupaten Pati terdapat satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, perusahaan tersebut memroduksi pada bagian tekstil. Perusahaan tersebut bernama PT Busana Mulya. Dalam melakukan kegiatan produksinya, PT Busana Mulya mencatat besarnya penjualan pada tahun 2021 sebesar Rp.5.878.000.000. Di dalam produksinya PT Busana Mulya mendapatkan HPP utnuk produknya sebesar Rp.2.767.000.000. PT Busana Mulya membutuhkan analisis cross margin.
Sehingga analisis cross margin adalah sebagai berikut Cross margin = penjualan - HPP
Penjualan
Cross margin = Rp.5.878.000.000-Rp.2.767.000.000 Rp.5.878.000.000
Cross margin = Rp.3.111.000.000 Rp.5.878.000.000
Cross margin = 0,5293 Cross margin = 52,93%
Cross margin = 0,5293
3. pada tahun 2003 didirikanlah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi makanan. Perusahaan tersebut memiliki nama PT Wareg Abadi.
Perusahaan tersebut ketika melakukan transaksi dicatat kedalam laporan keuangan.
Didalam keuangan tersebut perusahaan menghasilkan laba usaha sebesar Rp.1.056.000.000. ketika dilakukan stock opname, ditemui bahwa aset keseluruhan PT Wareg Abadi mendapatkan jumlah total aset sebanysk Rp.5.431.000.000.
carilah nilai return of asset pada perusahaan tersebut Jawab:
ROA = laba usaha Total aset
ROA = Rp.1.056.000.000 Rp.5.431.000.000 ROA = 0,1945 x 100
ROA = 19,45%
4. ketika pada tahun 1997, PT Horeg Abadi berdiri. Pada awalnya, perusahaan ersebut bergelut di bidang percetakan. Setelah tahun-tahun berjalan, PT Horeg Abadi berpindah haluan ke dalam bidang pembuatan keramik. Di btahun 2020 terjadi proses produksi yang menghasilkan laba bersih perusahaan sebesar Rp.5.721.000.000 dan ekuitas sebesar Rp. 8.444.000.000. carilah ROE dari data tersebut
jawab:
ROE = laba bersih Equity
ROE = Rp.5.721.000.000 Rp. 8.444.000.000 ROE = 0,6776
5. Di Kota Semarang terdapat satu perusahaan yang bergerak di bidang akanan penutup. Perusahaan tersebut memroduksi eskrim sebagai hasil produksi utama mereka. Perusahaan tersebut memiliki identitas sebagai Mississue. Ketika melakukan kegiatan produksi, perusahaan tersebut mendapatkan laba bersih sebesar Rp.2.323.000.000. Ketika melakukan kegiatan perakuntansian pada
periode pelaporan, didapatkan total ekuitas sebesar Rp.9.889.000.000. Berapakah nilai Return Of Equity pada Mississue?
Jawab:
ROE = laba bersih Equity
ROE = Rp.2.323.000.000 Rp.9.889.000.000 ROE = 0,2349
6. PT Kuda Hitam merupakan perusahaan yang bergerak bdi bidang manufaktur.
Perusahaan tersebut berfokus pada bidang produksi gitar. Dalam satu tahun ini, PT Kuda Hitam mendapatkan total penjualan Rp.4.569.000.000. dalam penentuan penjualan tersebut, ditentukan HPP pada penjualan teraebut sebesar Rp.1.455.000.000. tentukan cross marginnya!
7. Di kesempatan lain, PT Kuda hitam Mendapatkan total laba usaha sebesar Rp.3.576.000.000 sedangkan untuk total asetnya sebesar RP.7.654.000.000.
maka daripada itu PT Kuda Hitam memerlukan bantuan untuk menganalisis ROA yang ada!
8. Pada akhir periode akuntansi PT Kuda Hitam mencatat besaran ekuitasnya sebesar Rp.6.545.000.000. analisislah ROE nys!
9. Secara bersamaan dicatat penjualan neto sebesar Rp.5.450.000.000. bagaimana analisis profit marginnya?
10. Dari PT Kuda Hitam, tentukannlah kesimpulan dari beberapa analisis yang ada!
BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan
analisis profitabilitas adalah analisis byang digunakan untuk mengetahui seberapa layakkah perusahaan bketika melakukan proses produksi. Apabila nilai profitabilitas perusahaan rendah maka perusahaan tersebut tidak layak untuk melanjutkan proses produksi begitupun sebaliknya. Ketika melakukan analisis profitabilitas, digunakanlah beberapa cara. ,emetode yang digunakan seperti profit margin, cross margin, return of aset, maupun return of equity.
PT Cisarua Mountain Dairy memiliki masa depan byang bagus. Akan tetapi, ketika dianalisis menggunakan metode profitabilitas, perusahaan ini menemui ketidakstabilan dalam kegiatan produksi. Ketidakstabilan tersebut berdampak bagi perusahaan.
4.2. Saran
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk memiliki nilai profitabilitas yang tidak stabil. Hal tersebut diakrenakan pada tahun 2020 pada saat terjadi pandemi, perusahaan tersebut sedikit mengalami kerugian. Apabila ketidakstabilan tersebut terus dibiarkan, maka PT Cisarua Mountain Dairy Tbk akan beresiko mengalami kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
Keuangan, D. S. (2022). STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Mountain, C. D. (2021). Annual Report. Cisarua: PT Cisarua Mountain Dairy Tbk Usman, A. R. (2018). Analisis Profitabilitas Pada PT Fast Food Indonesia Tbk.
Vol. 1, April 2018
LAMPIRAN