• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis - lingkungan bisnis dan hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis - lingkungan bisnis dan hukum"

Copied!
243
0
0

Teks penuh

Dalam dunia industri terdapat 2 bentuk usaha yaitu organisasi usaha yang bergerak pada bidang manufaktur dan organisasi usaha yang bergerak pada bidang jasa. Industri manufaktur sendiri merupakan suatu organisasi bisnis yang bergerak dalam dunia produksi barang-barang yang dapat dilihat secara fisik. Sekutu komplementer adalah orang-orang di perusahaan yang bersedia mengelola perusahaan.

Lingkungan Politik Dalam Organisasi Bisnis

Hal ini terlihat pada undang-undang dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mendukung perekonomian dan dunia usaha. Strategi ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan, menghalangi pesaingnya dan menggunakan haknya untuk mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Strategi ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan, menghalangi pesaingnya dan menggunakan haknya untuk mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Tanggung Jawab Sosial Organisasi Bisnis

25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 yang menggunakan istilah “Corporate Social Responsibility” (CSR); dan UU No. Mengembangkan reputasi atau citra perusahaan di mata konsumen dan investor: Perusahaan yang melakukan kegiatan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan akan menciptakan reputasi atau citra yang baik. Konsumen akan menilai bahwa perusahaan yang melakukan kegiatan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan adalah perusahaan yang mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik, agar memberikan manfaat baik bagi konsumen maupun perusahaan.

Perubahan Sosial Budaya dalam Globalisasi

Kemajuan teknologi berarti semua informasi dapat diterima dengan lebih cepat dan akurat, melalui radio, televisi atau internet. Dengan pesatnya transfer informasi dan kemajuan teknologi, tren internasional juga berubah dengan cepat. Peran akuntansi dalam organisasi bisnis sangatlah penting karena akuntansi dianggap sebagai salah satu faktor penentu masa depan atau kelangsungan usaha suatu perusahaan.

Prinsip ini mensyaratkan keterbukaan dalam pelaksanaan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam penyajian secara lengkap seluruh informasi yang dimiliki perusahaan. Perusahaan juga dapat dengan mudah dan cepat mencari data atau informasi yang mungkin diperlukan untuk kemajuan proses perkembangan perusahaan. Dalam proses produksi, sistem informasi diberdayakan untuk melakukan penjadwalan (termasuk pengelolaan material proyek), membantu proses monitoring dan mengatur kebutuhan penyimpanan.

Suatu sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan tugas. Produk informasi merupakan tampilan pada perangkat pelanggan dan karyawan perusahaan yang memberikan informasi dan mendukung penyediaan produk dan layanan, misalnya informasi yang terdapat pada website perusahaan. Cara yang paling penting untuk melindungi kekayaan intelektual suatu organisasi bisnis adalah dengan menjaga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), khususnya mengenai merek yang merupakan identitas bisnis perusahaan yang paling penting bagi perusahaan, agar merek tersebut tidak ditiru oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. pihak lain.

Caranya dengan mendaftarkan kekayaan intelektual perusahaan, misalnya merek dagang, ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pelatihan kesadaran keamanan bisa efektif dalam mencegah dan mencegah kebocoran kekayaan intelektual, namun hanya jika ditargetkan pada informasi yang perlu diamankan oleh sekelompok karyawan tertentu. Pengelolaan sistem informasi dalam organisasi bisnis mencakup kebutuhan untuk memahami sumber daya yang digunakan, aktivitas yang dilakukan dan produk informasi yang dihasilkan dari sistem informasi.

Ekonomi Makro dan Otonomi Daerah

OTONOMI DAERAH: DASAR DAN PRINSIP HUKUM Dalam UU No. 32 Tahun 2004 ayat 5 Pasal 1, Pengertian otonomi daerah adalah hak, kewenangan dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya serta kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.KBBI menjelaskan bahwa daerah otonomi adalah hak, kewenangan dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, otonomi daerah berarti kemandirian daerah dalam mengambil keputusan dan memutuskan kepentingan daerahnya sendiri.

Selain itu daerah diberi kebebasan untuk mengurus urusan pemerintahan yang dilimpahkan, sehingga tercapai tujuan pembentukan daerah dan tujuan pemberian otonomi daerah itu sendiri, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sesuai dengan kemampuan dan kemungkinan daerah. wilayah. karakteristik masing-masing daerah. Yang harus dicapai melalui tujuan politik dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya mewujudkan demokratisasi politik melalui partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Perwujudan tujuan administratif yang ingin dicapai melalui pelaksanaan otonomi daerah adalah pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah.

Sedangkan tujuan perekonomian yang ingin dicapai dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah mewujudkan peningkatan indeks pembangunan manusia sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menurut Mardiasmo, tujuan utama pelaksanaan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian daerah. Untuk memahami hikmah dan isi otonomi daerah secara luas, maka perlu ditelusuri hikmah yang menjadi landasan lahirnya konsep desentralisasi.

Sistem rumah tangga riil menawarkan peluang bagi berbagai daerah (heterogen) untuk melakukan penyesuaian faktor.

Hubungan Multilateral dan Perdagangan

APEC (ASIA PACIFIC ECONOMI COOPERATION), merupakan forum kerjasama negara di kawasan

Tujuan APEC adalah menjadi kawasan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka, yang mulai berlaku paling lambat pada tahun 2020. Keikutsertaan Indonesia dalam forum APEC diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan juga diharapkan dapat memfasilitasi dan mempercepat kerja sama non-ekonomi antar negara anggota pada tingkat bilateral dan multilateral. UE (EUROPEAN UNION) adalah organisasi kerjasama dalam bidang ekonomi dan politik negara-negara di Eropa.

ADB (Asian Development Bank) yang didirikan pada tanggal 19 Desember 1966 berkedudukan di Manila – Filipina, bertujuan untuk membantu negara-negara berkembang di Asia dengan memberikan pinjaman lunak yaitu dengan jangka waktu pengembalian yang panjang dan suku bunga yang rendah. Tujuannya adalah untuk menjamin perdamaian dunia dan berupaya meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat di seluruh dunia. IMF (International Monetary Found) merupakan lembaga keuangan internasional yang didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan internasional.

IBRD (Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan), juga dikenal sebagai Bank Dunia atau Bank Dunia, adalah organisasi yang memberikan kredit kepada negara-negara anggota untuk tujuan pembangunan. WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), sebuah organisasi internasional yang bertugas mengatur dan memfasilitasi perdagangan antar negara dan menyelesaikan perselisihan dagang antar negara. ILO (International Labour Organization), atau Organisasi Perburuhan Internasional yang bertugas memajukan keadilan sosial dan hak-hak pekerja.

Contoh: ASEAN, MEE, dll. Kerja sama internasional merupakan kerja sama antar negara di dunia dan tidak terbatas pada satu kawasan saja.

Hukum Perikatan

Hukum perikatan menurut Hofmann adalah “suatu hubungan hukum antara sejumlah terbatas subjek-

Menurut Subyek, hukum perikatan adalah “suatu hubungan hukum antara dua pihak, dimana salah satu pihak mempunyai hak untuk menuntut sesuatu kepada pihak lain yang wajib memenuhi tuntutan tersebut”.

Unsur hubungan hukum dalam hukum perikatan adalah hubungan yang didalamnya melekat hak

Unsur kekayaan dalam hukum perikatan adalah kekayaan yang dimiliki oleh salah satu atau para

Unsur pihak-pihak dalam hukum perikatan adalah pihak kreditur dan pihak debitur yang memiliki

Unsur obyek hukum atau prestasi dalam hukum perikatan adalah adanya obyek hukum atau

Unsur Schuld dan Unsur Haftung dalam Hukum Perikatan adalah adanya hutang debitur kepada

Kreditur: orang yang berhak menuntut sesuatu dari pihak lain

Debitur: orang yang berkewajiban memenuhi tuntutan tersebut

Perikatan bersahaja atau perikatan murni adalah apabila dalam suatu perikatan hanya ada satu

Perikatan bersyarat (Pasal 1253–1267 KUHPer) adalah perikatan yang digantungkan pada suatu

Artinya setiap orang dapat dengan leluasa membuat perjanjian, baik yang diatur maupun yang tidak diatur dengan undang-undang. Perjanjian dengan syarat-syarat yang memberatkan – perjanjian ini lahir hanya jika peristiwa yang disebutkan atau diminta itu terjadi. Artinya saya hanya akan menyewakan rumah saya jika saya pindah ke luar negeri, jika saya tidak dipindahkan maka tidak ada perjanjian untuk menyewakan rumah saya.

Perjanjian dengan syarat pembatalan – perjanjian yang sudah ada akan berakhir jika peristiwa yang dimaksud terjadi. Contoh : Saya menyewakan rumah saya kepada A dengan syarat sewa ini akan berakhir jika anak saya yang berada di luar negeri kembali ke tanah air. Perjanjian tersebut tidak sah apabila pelaksanaannya hanya bergantung pada kehendak yang bersangkutan (debitur).

Perjanjian juga batal apabila syarat-syaratnya tidak mungkin dipenuhi, bertentangan dengan kesusilaan atau sesuatu yang dilarang oleh undang-undang. Contoh: Saya berjanji akan memberikan sebuah rumah kepada Amat jika ia berhasil menjatuhkan bintang dan bulan ke bumi, atau jika ia berhasil membakar rumah Ali, atau jika ia melakukan perbuatan zina. Apabila suatu perjanjian tergantung pada syarat terjadinya suatu peristiwa pada suatu waktu tertentu, maka syarat itu harus dianggap tidak terpenuhi apabila batas waktunya telah lewat dan peristiwa itu tidak terjadi.

Syarat batal ialah syarat yang apabila dipenuhi, menamatkan perjanjian sedia ada dan mengembalikan segala-galanya kepada keadaan asal seolah-olah perjanjian tidak pernah wujud (Perkara 1265 Kanun Jenayah).

Perikatan dengan ketetapan waktu (Pasal 1268–

Perikatan manasuka (alternatif) (pasal 1272–1277 KUHPer), dalam perikatan manasuka si berutang

Apabila 1 dari 2 barang itu musnah atau tidak dapat lagi diserahkan, maka perikatan itu menjadi

  • Perikatan tanggung-menanggung atau solider (Pasal 1278 – Pasal 1295 KUHPer), adalah perikatan
  • Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi (Pasal 1296-1303 KUHPer), dapat
  • Perikatan dengan ancaman hukuman (Pasal 1304 – 1312 KUHper), perikatan dimana si berutang
  • Asas Konsesualisme
  • Asas Kepastian Hukum
  • Asas Ikitikad Baik (Good Faith)
  • Asas Kepribadian (Personality)
  • Obyeknya harus tertentu, syarat ini diperlukan hanya terhadap perikatan yang timbul dari
  • Obyeknya harus diperbolehkan, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang,
  • Obyeknya dapat dinilai dengan uang, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
  • Obyeknya harus mungkin, yaitu yang mungkin sanggup dilaksanakan dan bukan sesuatu yang
  • Pembayaran
  • Konsignasi
  • Novasi
  • Kompensasi
  • Konfusio
  • Pembebasan utang
  • Musnahnya barang terutang
  • Batal/ pembatalan
  • Berlakunya suatu syarat batal
  • Dan lewatnya waktu (daluarsa)
  • Tidak memenuhi prestasi sama sekali. Sehubungan dengan dengan debitur yang tidak memenuhi
  • Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya
  • Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru
  • Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya
  • Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan
  • Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat
  • Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya
  • Syarat materill, yaitu adanya
  • Syarat formil, yaitu adanya peringatan atau somasi hal kelalaian atau wanprestasi pada pihak
  • Kewajiban untuk memberikan sesuatu yang telah dijanjikan
  • Kewajiban untuk melakukan suatu perbuatan
  • Kewajiban untuk tidak melaksanakan suatu perbuatan
  • Tidak dipenuhi prestasi karena suatu peristiwa yang membinasakan benda yang menjadi
  • Tidak dapat dipenuhi prestasi karena suatu peristiwa yang menghalangi perbuatan
  • Peristiwa itu tidak dapat diketahui atau diduga akan terjadi pada waktu membuat perikatan
  • Kewajiban membayar ganti rugi
  • Pembatalan perjanjian
  • Peralihan risiko

Perjanjian yang dapat dan tidak dapat dipecah (Pasal 1296-1303 KUH Perdata), dapat dipecah (Pasal 1296-1303 KUH Perdata), dapat atau tidaknya suatu perjanjian dipecah tergantung pada dapat atau tidaknya barang tersebut dibelah. dibagi dan apakah penyerahannya dapat dibagi atau tidak. Sekalipun barang atau perbuatan yang dimaksud dapat dipecah, namun apabila penyerahan atau pelaksanaan perbuatan itu tidak dapat dilakukan sebagian, maka perjanjian itu harus dianggap tidak dapat dibagi-bagi. Asas itikad baik tertuang dalam Pasal 1338 ayat (3) KUHP yang menyatakan: “Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.” Asas ini merupakan asas yang menyatakan bahwa para pihak yaitu kreditor dan debitur harus melaksanakan isi akad atas dasar keyakinan atau keyakinan yang teguh dan itikad baik para pihak.

Pasal 1315 KUHP berbunyi: “Pada umumnya seseorang tidak dapat mengadakan suatu perjanjian atau kontrak selain untuk dirinya sendiri.” Hakikat ketentuan ini jelas bahwa untuk dapat mengadakan suatu perjanjian, orang tersebut harus demi kepentingannya sendiri. Cidera Janji adalah tidak dipenuhinya kewajiban atau janji atau kelalaian pihak debitur, baik karena tidak melaksanakan apa yang telah diperjanjikan atau bahkan melakukan sesuatu yang tidak boleh terjadi sesuai perjanjian. Debitur yang memenuhi kinerjanya tetapi melakukan kesalahan, apabila kesalahan kinerjanya tidak dapat diperbaiki, maka debitur tersebut dikatakan tidak memenuhi kinerjanya sama sekali.

Force majeure adalah keadaan dimana debitur tidak dapat memenuhi kinerjanya karena suatu peristiwa terjadi bukan karena kesalahannya sendiri, peristiwa tersebut tidak dapat diketahui atau diharapkan terjadi pada saat dibuatnya perjanjian. Kinerja tidak dapat dipenuhi karena suatu peristiwa yang menghalangi debitur untuk melakukan suatu peristiwa yang menghalangi debitur untuk melakukan, dapat bersifat tetap atau sementara. Peristiwa ini tidak dapat diketahui atau diperkirakan akan terjadi pada saat kewajiban itu dibuat, baik oleh debitur maupun kreditur.

Sanksi atau hukuman ini, apabila seseorang tidak dapat melihat hakikat pembatalan itu sebagai suatu hukuman, maka debitur dianggap puas dengan segala pembatalan itu karena ia merasa.

HUKUM DAGANG, HUKUM PERDATA, DAN PERSEROAN

Oleh karena itu hukum dagang ini berlaku bagi mereka yang menjalankan usaha, yaitu mereka yang disebut pengusaha atau pelaku usaha. Penting sekali bagi para pelaku bisnis untuk memahami konsep hukum dagang biasa yaitu KUHP dan KUH Perdata. Istilah lain yang patut diketahui dalam pemahaman awal hukum dagang adalah pengertian perseroan dan perdagangan.

Hukum dagang adalah hukum perdata khusus, hukum perdata bersifat lex generalis (hukum umum), sedangkan hukum pidana bersifat lex specialis (hukum khusus). “Berlaku KUH Perdata, sepanjang UU Perdagangan tidak secara spesifik memperbolehkan adanya penyimpangan, juga untuk hal-hal yang disebutkan dalam KUHD.” Selain pasal-pasal di atas, masih ada beberapa pasal lain yang dapat digunakan untuk melihat hubungan antara hukum dagang dan hukum perdata, misalnya pada pasal-pasal KUH Perdata, pasal 15 dan 396 KUHP.

Materi hukum dagang pada berbagai bagiannya diatur dalam KUH Perdata, yaitu yang berkaitan dengan akad, seperti jual beli, sewa, pinjam meminjam. Secara khusus materi hukum dagang yang tidak atau tidak diatur dalam KUHD dan KUH Perdata ternyata dapat ditemukan dalam berbagai peraturan khusus yang belum terkodifikasi, seperti tentang koperasi, perusahaan negara, dan hak cipta. Terpisahnya keduanya hanya disebabkan oleh perkembangan hukum dagang itu sendiri dalam pengaturan hubungan internasional dalam hal perdagangan.

Sesuai dengan Pasal 1 KUHD, KUH Perdata merupakan sumber hukum dagang sepanjang KUHD tidak mengatur mengenai hal-hal tertentu dan hal-hal khusus tersebut diatur dalam KUH Perdata khususnya pada buku III.

Referensi

Dokumen terkait

SAGIA HRDF SIDF SCSB WAED MOL MOI CF KACST Saudi Arabian General Investment Authority Human Resource Development Fund Small Industries Development Fund Saudi Credit and