• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL MENGGUNAKAN RASCH MODEL KELAS X SMA NEGERI 2 BUNGURAN TIMUR - Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL MENGGUNAKAN RASCH MODEL KELAS X SMA NEGERI 2 BUNGURAN TIMUR - Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat menjadi suatu tantangan besar dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas agar dapat melahirkan generasi yang dapat bersaing dan dapat menghadapi perkembangan zaman. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya ialah adanya pelaksanaan pendidikan yang berkualitas.

Menurut Mirunnisa (2019), “keterlaksanaan pendidikan yang baik merupakan hal penting dikarenakan akhir dari pendidikan bertujuan untuk dapat generasi yang mempunyai kualitas”. Artinya, dengan terlaksanaanya pendidikan berkualitas merupakan suatu keharusan dalam mempersiapkan generasi muda yang mampu bersaing pada tantangan dunia pendidikan.

Dunia pendidikan selalu terhubung dengan kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Menurut Susanto et al., (2015) ada tiga unsur yang mendukung dalam proses pembelajaran yaitu tujuan dari pengajaran, kegiatan belajar mengajar, dan nilai evaluasi belajar. Umumnya, tugas seorang guru ialah merencanakan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan proses pembelajaran dan menilai hasil dari proses pembelajaran. Kegiatan pengukuran hasil belajar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi disebut dengan evaluasi. Evaluasi merupakan alat ukur yang sering dipakai untuk melihat seberapa paham peserta didik dalam menyerap materi yang telah diberikan (Hamimi et al., 2020).

Pelaksanaan evaluasi ditujukan untuk melihat tingkat pemahaman dan pengetahuan

(2)

peserta didik sehingga dapat mengetahui sejauh mana kemampuannya. Evaluasi ini juga membantu guru dalam melihat tingkat keberhasilan peserta didik selama proses pembelajaran di sekolah. Ini berarti seorang guru dituntut bukan lagi hanya sebatas memiliki kemampuan penguasaan materi dan pengajaran yang baik, tetapi harus berbekal dengan teknik evaluasi yang tepat. Sehingga pelaksanaan penilaian yang dilaksanakan dapat mengetahui terkait tingkat capaian belajar peserta didik.

Pada tingkat capaian belajar peserta didik yang menjadi instrumen pendukung ialah tes. Tes ialah cara untuk mendapatkan nilai yang dilaksanakan pada waktu, tempat, dan situasi yang memenuhi syarat tertentu yang dirancang untuk peserta didik. Untuk peserta didik yang telah mengikuti rangkaian proses pendidikan selama waktu yang telah ditentukan baru bisa diberikan sebuah tes (Alam, 2017).

Sebagaimana Peraturan Pemerintah RI nomor 32 pasal 1 menjelaskan mengenai standar nasional pendidikan (Peraturan Pemerintah RI, 2013) tentang definisi penilaian, evaluasi, dan ujian. “Penilaian ialah tahapan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi yang berguna untuk mengukur capaian dari hasil belajar peserta didik”. Artinya penilaian peserta didik dilakukan guna mengumpulkan informasi tentang pemahaman yang diolah langsung oleh tenaga pendidik atau guru. “Evaluasi pendidikan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan mengendalikan, menjamin, dan menetapkan mutu pada bermacam komponen pada tiap-tiap jenjang dan jalur maupun jenis pendidikan sebagai pertanggungjawaban dalam penyelenggara Pendidikan”. Artinya kegiatan evaluasi dilaksanakan sebagai bentuk tanggungjawab penyelenggara pendidikan terhadap berbagai jenis pendidikan agar dapat menetapkan suatu mutu pendidikan. “Ujian ialah aktifitas

(3)

yang dilaksanakan untuk memperoleh pengakuan hasil belajar peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dengan cara mengukur capaian kompetensi”. Artinya, peserta didik diberikan suatu ujian untuk mengukur pemahaman dilakukan setelah peserta didik menerima materi, hasil dari ujian tersebut yang akan menjadi pengakuan sebagai prestasi peserta didik.

Merujuk pada peraturan di atas, pengukuran pemahaman peserta didik harus dilaksanakan untuk melihat hasil belajar peserta didik. Salah satu pengukurannya ialah kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS) dengan teknik penilaian berupa tes tertulis. Hasil penilaian akhir semester menjadi gambaran sejauh mana pemahaman kompetensi yang sudah dipelajari peserta didik melalui proses pembelajaran dalam satu semester. Kegiatan pengukuran nilai tersebut menggunakan instrumen yang dikenal dengan butir soal.

Menurut Alam (2017) mengatakan bahwa butir soal adalah kumpulan pertanyaan-pertanyaan seputar materi pembelajaran yang akan diujikan. Beberapa jenis butir soal yang sering digunakan ialah soal pilihan ganda dan soal uraian.

Berdasarkan pernyataan diatas berarti butir soal yang digunakan untuk pengukuran sebelum diujikan kepada peserta didik baiknya harus mempunyai kualitas agar hasil penilaian terukur dengan tepat. Untuk mendapatkan kualitas soal baik dan tepat, guru perlu melakukan analisis butir soal. Analisis soal ialah suatu tahapan yang dilakukan secara sistematis, sehingga nantinya akan berguna untuk memdapatkan informasi khusus mengenai butir dari soal-soal yang diujikan (Anggraini, 2021).

Sebagaimana dikatakan Suaedi (2016) bahwa dengan melakukan analisis terhadap butir-butir soal akan mendapatkan secara rinci tentang kelemahan dan juga

(4)

kekuatan masing-masing dari butir soal. Secara jelas, analisis butir soal diperlukan untuk melihat bagaimana tingkat kebermutuan soal tersebut yang telah digunakan.

Guna dari mutu soal ialah dapat memberikan secara jelas dan tepat terkait penguasaan materi peserta didik untuk dapat membedakan peserta didik yang benar-benar paham akan materi dan peserta didik yang belum memahami materi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 2 Bunguran Timur, masih terdapat guru matematika yang tidak melakukan analisis butir soal matematika penilaian akhir semester (PAS) sebagaimana mestinya. Guru tidak melakukan analisis butir soal sebelum diujiankan yaitu kriteria butir soal ujian yang bermutu perlu adanya analisis secara validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dari soal evaluasi tes. Menurut hasil wawancara, guru hanya mengembangkan dan menuliskan sesuai kisi-kisi soal dengan mengadaptasi soal-soal sebelumnya dan tanpa melakukan validasi. Ini dikarenakan guru beranggapan bahwa soal sudah mempunyai kualitas baik, sehingga tidak lagi melakukan analisis butir soal lebih lanjut. Guru juga beranggapan bahwa untuk menganalisis butir soal membutuhkan waktu yang lama. Sejalan dengan pendapat Rahayu & Djazari (2016) bahwa guru beranggapan untuk dapat menganalisis butir soal yang akan digunakan dalam tes memerlukan banyak waktu dan tenaga. Sehingga tidak dilakukannya analisis butir soal yang berakibat soal yang digunakan untuk pengujian belum akurat dan tepat dalam mengukur pemahaman dari peserta didik.

Penelitian mengenai analisis butir soal sudah pernah dilaksanakan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian Amelia et al., (2021) mengenai analisis

(5)

butir soal menggunakan software Anates didapati pada tingkat kesukaran cenderung dalam kategori sukar, daya pembeda cenderung dalam kategori sangat buruk, dan untuk keefektifan pengecoh cenderung ke dalam kategori baik.

Kemudian Astuti (2020) mengenai analisis butir soal didapati kualitas soal ujian semester yang telah diujikan tidak berkualitas. Ini dibuktikan dari hasil analisis menggunakan software SPSS dengan mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan penggunaan distraktor pada 30 soal, hanya dijumpai 8 soal yang termasuk baik

Berdasarkan pemaparan-pemaparan tersebut, penelitian yang sering digunakan dalam mengevaluasi instrumen menggunakan analisis klasik ialah SPSS dan Anates. Namun, seiring perkembangan teknologi, penilaian klasik tergantikan oleh penilaian modern yaitu salah satunya adalah analisis Rasch model (Anekawati et al., 2023). Rasch model muncul dari analisis yang dilakukan oleh Dr. Georg Rasch, seorang ahli matematika dari Denmark (Sumintono & Widhiarso, 2015). Rasch model adalah satu model teori respon butir (ITR) yang paling popular. Rasch model merupakan suatu alat analisis yang sangat berguna untuk menguji validitas, reliabilitas instrument, serta person dan item secara sekaligus (S. Purnomo, 2016).

Berdasarkan uraian diatas, untuk dilakukannya analisis butir soal perlu digunakan suatu alat analisis yang baik agar hasil didapatkan tepat serta akurat dalam mengukur ketepatan butir soal yang diujikan. Analisis butir soal dengan menggunakan Rasch model untuk menganalisis data dapat memudahkan dalam menganalisis secara sekaligus dari item maupun person pada instrument tes. Selain itu, pemilihan penggunaan Rasch model juga masih belum banyak digunakan dalam

(6)

menganalisis instrument tes. Sejalan dengan Febrian & Fera (2019) penggunaan Rasch model dalam dunia asesmen masih belum banyak atau jarang dipergunakan untuk menganalisis data secara spesifik mengenai kualitas suatu perangkat pembelajaran sebagai tolak ukur dalam proses pembelajaran. Selain itu, menurut Sumintono & Widhiarso (2015) menyatakan bahwa dari berbagai pengembangan dalam menganalisis penilaian pendidikan, terkhusus instrumen tes, informasi akan lebih tepat jika menggunakan pemodelan Rasch. Sehingga dengan menggunakan Rasch model, informasi mengenai butir soal yang telah diujikan kemungkinan besar dapat diketahui secara akurat dan tepat.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Butir Soal Matematika pada Penilaian Akhir Semester Ganjil menggunakan Rasch Model kelas X SMA Negeri 2 Bunguran Timur”. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap dapat memberi masukkan dan membantu guru dalam mengetahui kondisi dari soal yang telah atau yang akan digunakan dalam pengujian sehingga bisa terjadi umpan balik untuk dapat memperbaiki sistem evaluasi yang ada dikelas dan menjadi suatu masukkan kepada sekolah untuk perbaikan program evaluasi pada kurun waktu yang akan datang

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah butir soal matematika sudah memenuhi kriteria instrumen yang baik untuk dijadikan sebagai alat evaluasi dalam mengukur kemampuan peserta didik yang akan di analisis menggunakan Rasch model pada

(7)

butir soal matematika dalam penilaian akhir semester ganjil di kelas X SMA Negeri 2 Bunguran Timur.

C. Batasan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini hanya terbatas pada analisis butir soal matematika pada penilaian akhir semester ganjil yang diukur dari reliabilitas, tingkat kesulitan (item dan person measure) dan tingkat kesesuaian (item dan person fit) menggunakan Rasch model pada kelas X SMA Negeri 2 Bunguran Timur Tahun Pelajaran 2022/2023.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis butir soal matematika mulai dari reliabilitas, tingkat kesulitan (item dan person measure) dan tingkat kesesuaian (item dan person fit) pada soal penilaian akhir semester ganjil menggunakan Rasch model

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian diharapkan agar dapat memberi kontribusi secara teoritis sebagai bahan dalam pertimbangan dan kajian untuk penelitian selanjutnya mengenai sistem evaluasi, pengukuran dan penilaian terkhusus pada pelajaran matematika.

2. Secara Praktis a. Bagi Guru

Penelitian diharapkan bisa memberikan bahan masukkan kepada guru khususnya mata pelajaran matematika, mengenai analisis butir soal yang diuji

(8)

kepada peserta didik, sehingga guru mampu meningkatkan kemampuannya dalam merancang soal evaluasi yang baik dikelas maupun disekolah.

b. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukkan kepada peserta didik tentang kemampuan dan sebagai dasar untuk bahan diskusi di kelas.

c. Bagi Peneliti

Penelitian diharapkan bisa memberikan dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi peneliti terkait evaluasi pembelajaran khususnya dalam menganalisis butir soal, sehingga menjadi pengalaman juga bekal peneliti sebagai calon tenaga pendidik pada waktu yang akan datang.

F. Definisi Istilah

Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang peneliti merasa perlu untuk didefinisikan sebagai pegangan agar memudahkan pembaca untuk memahami tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Adapun istilah-istilah sebagai berikut:

1. Analisis, penyelidikan terhadap suatu kegiatan untuk mengetahui situasi yang sebenarnya. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini ialah analisis butir soal dan peserta didik secara kuantitatif untuk setiap butir soal dan jawaban peserta didik, sehingga dapat diketahui apakah butir soal termasuk kriteria soal dan alat evaluasi yang baik. Dalam penelitian ini analisis dilakukan mulai dari reliabilitas, tingkat kesulitan (item dan person measure) dan tingkat kesesuaian (item dan person fit) menggunakan Rasch model

(9)

2. Butir soal yang dimaksud dalam penelitian ialah butir soal matematika pada Penilaian Akhir Semester Ganjil dalam kelas X di SMA Negeri 2 Bunguran Timur Tahun Pelajaran 2022/2023.

3. Analisis butir soal merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menentukan kualitas dan kuantitas dari sebuah instrumen tes secara keseluruhan. Penganalisisan butir soal dilakukan untuk mengetahui setiap butir soal dinyatakan layak atau tidak layak untuk dipergunakan dalam menguji kemampuan pembelajaran.

4. Penilaian Akhir Semester merupakan salah satu bentuk kegiatan evaluasi pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik pada setiap materi yang telah diterima selama pembelajaran dalam satu semester.

5. Rasch model merupakan model untuk penelaahan butir soal atau analisis butir soal menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal.

Pada penelitian ini, Rasch model digunakan untuk menganalisis butir soal matematika dengan bantuan program komputer yaitu software Winsteps.

6. Tingkat kesulitan butir soal (item measure) menjelaskan uraian dari tiap butir soal dengan urutan soal sangat sulit sampai sangat mudah yang dilihat berdasarkan nilai logit soal.

7. Tingkat kesulitan/abilitas peserta didik (person measure) menjelaskan tentang data kemampuan dari peserta didik yang diurutkan dari tinggi hingga remdah berdasarkan nilai logit tiap individu.

(10)

8. Tingkat kesesuaian butir soal (item fit) menjelaskan apakah butir soal berfungsi secara normal dalam melakukan mengukuran atau tidak. Fungsi lainnya adalah untuk melihat kualitas kesesuaian butir dengan model.

9. Tingkat kesesuaian peserta didik (person fit) menjelaskan tentang kesesuaian jawaban peserta didik dengan abilitasnya dibandingkan model ideal.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui validitas isi, validitas konstruksi, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal Penilaian Akhir Semester

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan kualitas butir soal meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat

Pengujian butir soal geometri SMP dalam penskalaan PCM menghasilkan beberapa karakteristik butir, yang terdiri atas, Fit item, Fit person, Tingkat kesukaran,

a) Analisis Peta WRIGHT (Person-Item Map) memaparkan mengenai peta sebaran person dan item mencakup kemampuan abilitas siswa serta tingkat kesulitan soal dalam skala dan standard

Dengan mengacu pada program Iteman 3.0, pada model tes ini kualitas tes antara lain mencakup statistik tingkat kesulitan butir soal (item difficulty), daya beda

Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan fungsi pengecoh terhadap soal Penilaian Akhir

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, tingkat diskriminasi dan distraktor atau pengecoh dari butir soal UAS Mata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari instrumen tes matematika yang dilihat dari validitas butir soal, tingkat kesulitan butir, daya pembeda butir soal dan