• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MIMPI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RESPATI KARYA RAGIEL JP: KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS MIMPI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RESPATI KARYA RAGIEL JP: KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MIMPI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RESPATI KARYA RAGIEL JP: KAJIAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

Widi Nofrianti

Universitas PGRI Palembang widinofrianti5@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mimpi tokoh utama yang terdapat dalam novel Respati dan mendeskripsikan pengaruh mimpi terhadap kepribadian tokoh utama serta unsur intrinsik dalam novel Respati karya Ragiel JP: Kajian Psikoanalisis. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Dalam penelitian ini teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik analisis isi. Berdasarkan teknik pengumpulan data dari analisis data yang digunakan peneliti ini mendeskripsikan tentang Analisis Mimpi Tokoh Utama dalam Novel Respati Karya Ragiel JP: Kajian Psikonalisis Sigmund Freud. Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut, isi manifes tokoh utama yaitu Respati digambarkan melalui latar yang sama, selain tempat hadir figur mimpi yaitu sosok berjubah gelap yang berwujud Dokter Lesmana. Kandungan Laten dalam novel ini melalui empat cara kerja mimpi yaitu kondensasi, pemindahan, simbolisasi dan revisi sekunder merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh alam bawah sadar Respati tentang tugasnya sebagai seorang penjelajah mimpi. Seluruh kejadian dalam mimpinya hanya melibatkan dirinya sendiri, tidak ada manusia lain. Selain itu, karena mimpi yang sering dialaminya berkaitan dengan kasus pembunuhan yang ada di Yogyakarta, kehidupan Respati berubah dan tidak seperti kehidupan orang pada umumnya yang tidak mempunyai kualitas tidur yang baik.

Kata Kunci: Mimpi, Novel, Kajian Psikoanalisis

Abstract

This study aims to describe the dreams of the main character in the novel Respati and describe the influence of dreams on the personality of the main character and the intrinsic elements in the novel Respati by Ragiel JP: Psychoanalytic Studies. This qualitative research uses a qualitative descriptive method. The data collection technique used is documentation. In this research, the data validity technique used is triangulation technique. The data analysis technique used in this research is content analysis technique.

Based on the data collection technique, the data analysis used by this researcher describes the Dream Analysis of the Main Character in Ragiel JP's Respati Novel: Sigmund Freud's Psychoanalytic Study. Then it can be concluded as follows, the contents of the manifest of the main character, namely Respati, are depicted through the same background, other than the place where the dream figure is present, namely a dark robed figure in the form of Doctor Lesmana. The latent content in this novel through four ways dreams work, namely condensation, transfer, symbolization and secondary revision is the message that Respati's subconscious wants to convey about her duties as a dream explorer. The entire incident in his dream involved only himself, no other human being. In addition, because the dream he often experiences is related to the murder case in Yogyakarta, Respati's life has changed and is not like the life of ordinary people who do not have good sleep quality.

Keywords: Dreams, Novels, Psychoanalytic Studies

(2)

A. PENDAHULUAN

Mimpi merupakan sebuah aktivitas yang terjadi dan dialami pada saat manusia tertidur. Gejala kejiwaan yang terjadi ini dapat menghasilkan mimpi baik ataupun mimpi yang buruk. Mimpi yang sering diartikan hanya sebagai bunga tidur, namun dalam teori Freud berbeda, menurutnya ada sesuatu dibalik mimpi. Lahirnya mimpi berasal dari alam bawah sadar yang berdampingan erat dengan jati diri. Manusia tidak pernah bebas dari pengaruh alam bawah sadar terutama ketika ia tertidur. Disaat manusia tertidur bisa mendatangkan pesan atau bunga tidur yang berkaitan erat dengan fantasi karena berbagai macam faktor psikologis.

Kosasih dalam (Effendi &

Hetilaniar, 2019, p. 63) menjelaskan bahwa novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel sebagai karya yang penuh imajinasi mengandung gambaran kehidupan yang dialami tokoh-tokoh.

Novel Respati karya Ragiel JP ini mengangkat tema fantasi dan misteri dari mimpi yang dialami tokoh utama, Respati. Tokoh utama dalam novel ini mempunyai kemampuan aneh sebagai penjelajah mimpi.

Respati seorang yatim piatu, tinggal bersama dengan kakek, nenek, serta Anggara, adik kandungnya. Pada awalnya kemampuan yang dimiliki Respati terasa sebagai anugerah, tapi, lambat laun perjalanan menjelajah mimpi mendatangkan masalah, mimpi yang dialaminya kali ini berbeda dengan mimpi-mimpi

sebelumnya. Jika mimpi sebelumnya menyenangkan namun sekarang Respati semakin sering mengalami mimpi buruk saat ia tidur. Apalagi semenjak kemunculan sosok berjubah hitam dan bertudung misterius memasuki mimpinya.

Bahkan sosok misterius itu terlihat di dunia nyata. Dari sanalah Respati mulai merasakan ada tanda bahaya yang sedang mengancamnya.

Mimpi dalam novel Respati ini terjadi berulang-ulang, misterius, dan terasa nyata bagi tokoh utama.

Ketidakjelasan dari mimpi yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Respati inilah yang membuat mimpi menarik untuk dikaji. Pesan alam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar, hingga aktivitas emosi yang kadang tidak disadari membuat mimpi sangat sulit dipahami dan sulit dimengerti.

Analisis mimpi dapat digunakan untuk mengungkap pesan bawah sadar atau permasalahan yang terpendam, baik dari segi hasrat, ketakutan atau kekhawatiran yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang..

Penelitian yang relevan mengenai kajian psikoanalisis dengan mengkaji mimpi tokoh utama pada novel pernah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Makassar Fakultas Bahasa dan Sastra oleh Siti Naisah pada tahun 2021, yang berjudul Analisis Mimpi Tokoh Utama dalam Novel Gelombang Karya Dee Lestari. Hasil dari penelitian ini yaitu isi manifes mimpi yang terjadi pada tokoh utama dalam Novel Gelombang terdapat isi manifes yang terjadi berulang-ulang dan terjadi sampai

(3)

tokoh utama beranjak dewasa, karena ketidaktahuannya, dia hanya terus menghindarinya dan akhirnya terus bermimpi. Sedangkan isi laten bisa diinterpretasikan dengan melihat isi manifes mimpi. Isi manifes yang terjadi pada tokoh utama, mengantarkan tokoh utama kemudian mencari tau makna sebenarnya dari mimpi tersebut, untuk mengetahuinya isi laten kemudian terdiri dari kondensasi, pemindahan, simbolisasi dan revisi sekunder. Serta pengaruh kepribadian tokoh utama pada Novel Gelombang ialah tidak menimbulkan banyak sisi negative melainkan sisi positif.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Siti Naisah pada tahun 2021 dengan peneliti sendiri adalah bertumpu pada psikoanalisis dengan mengkaji mimpi tokoh utama dalam novel. Perbedaannya terletak pada judul novel. Peneliti sebelumnya menggunakan novel yang berjudul Novel Gelombang Karya Dee Lestari, sedangkan peneliti sendiri menggunakan novel yang berjudul Respati karya Ragiel JP.

B. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan teknik analisis isi, peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan proses mimpi tokoh utama yaitu isi manifes dan isi laten mimpi tokoh utama dan pengaruh mimpi terhadap kepribadian tokoh utama dalam novel Respati karya Ragiel JP dengan menggunakan kajian psikoanalisis.

Dengan demikian, data yang digunakan berupa kutipan (kata, frasa, klausa, atau kalimat) yang menunjukkan isi manifes, isi laten dan pengaruh mimpi dalam novel Respati karya Ragiel JP. Dari teks tersebut kitab isa mengetahui makna yang terdapat dalam mimpi tokoh utama dalam novel Respati karya Ragiel JP.

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah novel Respati karya Ragiel JP, yang diterbitkan pertama kali di Indonesia tahun 2021 oleh PT Gramedia Pustaka Utama – M&C di Jakarta Pusat, memiliki lebar 13 cm dan panjang 19 cm, dan jumlah halaman pada novel ini 244 halaman.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijelaskan secara rinci tujuan dari penelitian, yakni menganalisis mimpi tokoh utama dalam novel Respati karya Ragiel JP, yang terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama, penyajian hasil analisis data yang mengungkapkan isi manifes mimpi tokoh utama. Kedua, penyajian hasil analisis yang mengungkapkan isi laten mimpi tokoh utama. Dan ketiga, penyajian hasil analisis yang mengungkapkan pengaruh mimpi terhadap kepribadian tokoh utama.

1.1 Isi Manifes Mimpi TokoH Utama Dalam Novel Respati Karya Ragiel JP

Milner dalam Minderop, (2016, p. 18) menjelaskan bahwa “isi manifes adalah gambar-gambar yang kita ingat ketika kita terjaga, dan muncul ke dalam pikiran kita ketika kita mencoba mengingatnya.” Tokoh

(4)

utama dalam novel Respati karya Ragiel JP adalah Respati. Dalam novel ini, Respati bermimpi buruk tentang mimpi di lorong yang penuh pintu. Kemudian Respati mengingat tentang mimpi yang ia alami seperti pada kutipan berikut.

Data 1 Kutipan 1

"Sepasang mata cokelat memandangku dengan perasaan cemas. Wajah bulat yang sudah sangat kukenal itu,mengamatiku dari ujung kaki hingga ujung kepala. Matanya kembali menyipit seolah sedang meneliti sesuatu yang aneh.

"Ada apa? tanyaku sambil memandang balik mata cokelat itu.” Kenapa menatapku seperti itu?

"Kamu tadi teriak”, jawabnya sambil mengamati wajahku yang bersimbah peluh.

“Aku menarik napas dalam, berusaha mengusir mimpi buruk yang kembali hadir. Hutan lebat dengan pohon menjulang tinggi.

Sebuah kastil dengan menara mencakar langit yang dijaga makhluk berbadan harimau dan kepala monyet. " (JP, 2021, p. 4) Kutipan 2

"Mimpi buruk lagi?" tanya Tirta, lalu memungut selimut yang semalam aku gunakan tidur di atas sofa. Kusambar gelas di samping meja dan meneguk isinya banyak-banyak. "Mimpi yang sama, seperti yang pernah aku ceritakan padamu, Tirta"

Tirta mengerutkan kening.

"Mimpi di lorong yang penuh pintu?" Aku mengangguk." (JP, 2021, p. 4)

Data 1 menunjukkan bahwa Respati mengingat dirinya berada disuatu tempat yang terdapat hutan lebat dengan pohon menjulang tinggi. Sebuah kastil dengan menara mencakar langit yang dijaga makhluk berbadan harimau dan kepala monyet, itulah yang ada di dalam mimpi Respati. Mimpi yang sama seperti yang pernah diceritakannya kepada Tirta seperti dalam kutipan 2. Pernyataan itu menunjukkan bahwa mimpi itu sudah pernah dialami Respati sebelumnya. Pernyataan dalam kutipan 2 juga merupakan bagian dari isi manifes mimpi.

Orang yang bermimpi juga bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai bagian lain dari isi manifes.

Data 2 Kutipan 3

“Pikiranku kembali mengingat berbagai kejadian aneh yang terjadi hari ini. Dimulai dengan mimpi lorong gelap, mimpi orang yang baru saja kutemui di depan toko, hingga sosok gelap yang mengikutiku. Apa sebenarnya yang terjadi?

Bertahun-tahun berkutat di dunia mimpi, baru kali ini aku merasa takut dengan semua ini.

Tentang mimpi manusia tergantung terbalik dan tentang sosok berjubah gelap itu. Aku menduga semua ini saling

(5)

berkaitan, tapi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

(JP, 2021, p. 10)

Setelah teringat dengan semua mimpi yang telah terjadi, Respati merasa ada yang aneh dengan mimpinya karena selama ia berkutat di dunia mimpi, baru kali ini ia merasa takut dengan semua mimpi yang dialaminya.

Mimpi kedua yang dialami Respati masih sama, bedanya mimpi kali ini seperti nyata, untuk kedua kalinya ia bermimpi berada di hutan dan di sebuah kastil seperti dalam kutipan berikut.

Data 3 Kutipan 4

"Dengan wajah bersimbah peluh, aku terbangun dan duduk di atas tempat tidur. Dadaku berdebar dengan napas memburu. Mimpi ini sedikit berbeda dengan mimpi yang kemarin saat aku tidur di rumah Tirta. Jika mimpi kemarin aku hanya berjalan di lorong penuh- pintu dan serangan makhluk- makhluk yang menggila." (JP, 2021, p. 12)

Kutipan 5

"Mimpi kali ini berbeda. Mimpi itu sangat nyata, bahkan rasa sakit yang diakibatkan cakaran monyet masih terasa nyeri di lenganku. " (JP, 2021, p. 12) Data 3 menunjukkan bahwa Mimpi yang dialami Respati kali ini sedikit berbeda dengan mimpi yang dialaminya saat tidur di rumah Tirta.

Jika mimpi kemarin ia hanya berjalan

di lorong penuh pintu, mimpi kali ini berbeda yaitu terjadi peningkatan karena adanya interaksi antara Respati dan monyet tersebut walaupun peningkatan tersebut menyakiti fisik Respati sendiri seperti dalam kutipan 5. Pernyataan itu merupakan bagian dari isi manifes mimpi.

Mimpi ketiga yang dialami Respati kini sudah ada peningkatan dari mimpi pertama dan kedua yang dialaminya.

Data 4 Kutipan 6

“Sosok berjubah gelap berdiri di tengah padang pasir dengan cuaca yang sangat menyengat.

Embusan angin gurun yang panas menggoyangkan ujung jubah hitamnya yang seperti kelelawar raksasa. Sosok berjubah itu sedang memandang sesuatu di ujung sana-sesuatu yang tidak bisa kulihat. Sosok berjubah gelap itu berdiri membelakangiku. Sudah lama aku menunggumu, katanya dengan suara merdu. "Aku di mana? tanyaku ketika melihat pemandangan sekitar yang sangat asing. "Siapa Anda sebenarnya?" Halo, Respati"

Sosok berjubah itu berpaling ke arahku. Aku tetap tidak bisa melihat wajahnya yang ditutupi tudung jubah. "Aku sama sepertimu". (JP, 2021, p. 33)

Namun, mimpi ketiga yang dialami Respati kali ini, Ia kembali berada di sebuah bangunan menyerupai kastil.

(6)

Data 5 Kutipan 7

“Sosok berjubah kembali berkata, Apa kamu bisa masuk ke dalam mimpi seseorang?

"Bagaimana Anda bisa tahu?"

"Tentu saja aku tahu" jawabnya sambil terkekeh. Dia kembali mengangkat sebelah tangan, lalu secara ajaib padang rumput dan pintu gerbang dengan tanaman merambat itu lenyap seketika.

Alih-alih semua menghilang sebuah bangunan menyerupai kastil berdiri kokoh dihadapanku.” (JP, 2021, p. 34) Kutipan 8

“Dia kembali mengangkat sebelah tangan, lalu secara ajaib sebuah rantai muncul dari ketiadaan. Rantai itu terasa panas ketika membelit kedua tanganku. "Lepaskan aku!"

teriakku ketika rantai membara itu semakin kencang mengikat tangan. "Aku harus bangun."

Sosok berjubah itu tertawa nyaring. Tidak salah lagi, dia adalah orang yang pernah kutemui di mimpi Tirta beberapa hari yang lalu. Mimpi ketika aku melihat ada lima mayat digantung terbalik.” (JP, 2021, pp. 34-36)

Kutipan 9

“Sekali lagi, kesadaran dan kekuatan untuk bertahan hidup menguasaiku. Jika memang ini hanya dunia mimpi yang diciptakan sosok ini, tentu saja aku bisa menciptakan sebuah ilusi di mimpiku sendiri. Aku

memejamkan mata dan berusaha membayangkan jika ikatan rantai ini terlepas. Benar saja, ikatan rantai itu benar- benar terlepas.” (JP, 2021, p. 35) Kutipan 7, 8 dan 9 menunjukkan bahwa Respati bermimpi di tempat yang sama, Ia berada disebuah bangunan menyerupai kastil yang berdiri kokoh dihadapannya, bedanya dalam mimpi ini Respati bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan sosok berjubah gelap.

Mimpi ketiga yang dialami Respati ini sangat menguji mentalnya, setelah berhasil dari serangan sosok berjubah gelap yang telah menjerat kedua tangannya dengan rantai panas. Setelah itu, Respati mencoba melakukan perlawanan agar sosok itu tidak bertindak lebih jauh untuk lebih menyakiti dirinya. Ia menciptakan ilusi dengan membayangkan sebuah pedang. Secara ajaib sebilah pedang perak muncul dan dengan sebuah pekik kemenangan, Respati menghunuskan pedang ke arah sosok berjubah dan membuat sosok itu mengabur seperti dalam kutipan berikut.

Data 6 Kutipan 10

“Sebelum sosok gelap itu bertindak lebih jauh, aku membayangkan tanganku tengah memegang sebuah pedang-lagi-lagi secara ajaib- sebilah pedang perak muncul.

Dengan sebuah pekik

kemenangan, aku

(7)

menghunuskan pedang itu ke arah sosok berjubah yang langsung saja mengabur dan membuatku seolah tersedot ke sebuah lorong gelap.” (JP, 2021, p. 35)

Kutipan 10 menunjukkan bahwa Respati sudah mahir dalam mengendalikan mimpinya dengan cara melindungi diri dari sosok berjubah gelap agar sosok itu tidak bertindak lebih jauh untuk menyakiti Respati.

Mimpi keempat yang dialami Respati yaitu ia berada di sebuah stadion sepak bola.

Data 7 Kutipan 11

“Kini aku bisa mengingat semuanya, tentang mimpi berada di stadion sepak bola dan bertemu dengan pemain bola favoritku. Insiden angin badai yang memporak-porandakan stadiom, hingga mimpi buruk lain tentang kelelawar raksasa dan sosok transparan bercahaya.” (JP, 2021, p. 66)

Perasaan bahagia meluap-luap di dalam hati Respati ketika semua anggota klub ikut berfoto bersama namun tiba-tiba ada seekor kelelawar raksasa yang terbang melesat kearah Respati.

Data 8 Kutipan 12

“Selama beberapa detik aku membayangkan tubuhku bercahaya—dan benar—

tubuhku langsung bercahaya

sangat terang seolah memakai jubah berbahan cahaya, tapi nyatanya cahaya itu memukul mundur sang kelelawar raksasa.

Ada sesuatu yang aneh dengan mimpi yang aku ciptakan kali ini.

Sesosok manusia transparan muncul begitu saja tanpa kuminta. Aku tidak mengerti apa yang selanjutnya terjadi, tetapi cahaya terang yang keluar dari manusia transparan itu membuat mataku silau.” (JP, 2021, pp. 61-62)

Kutipan 12 menunjukkan Respati sudah mahir untuk menciptakan ilusi yang diinginkannya guna untuk melawan kelelawar raksasa yang tiba-tiba muncul dimimpi indahnya, kelelawar raksasa itu ingin menyerang Respati. Kemudian Respati terbangun dari mimpinya seperti dalam kutipan berikut ini.

Data 9 Kutipan 13

“Napasku terengah-engah dengan dada terasa sesak ketika terbangun dari mimpi buruk tentang kelelawar raksasa. Paru- paruku bagaikan diremas-remas dengan paksa begitu menyadari bahwa kelelawar raksasa telah lenyap. Sesuatu berdenyut menyakitkan di dalam kepala, membuatku linglung dan ambruk. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi, semuanya berubah gelap." (JP, 2021, p. 62)

Kutipan 13 ini merupakan bagian dari isi manifes mimpi. Dalam kutipan ini menunjukkan bahwa

(8)

Respati terbangun dari mimpi buruk tentang kelelawar raksasa. Dapat dilihat pada kutipan berikut.

Data 10 Kutipan 14

"Sesuatu berdenyut dengan menyakitkan di dalam kepala ketika aku mendengar ada yang memanggil namaku. Seberkas cahaya terang menusuk mata.

Aku mengerjap-ngerjapkan mata, berusaha menyesuaikan dengan keadaan sekeliling.

Nuansa serba putih bercampur aroma obat membuatku mual.

Aku tersadar kalau aku sedang berada di rumah sakit." (JP, 2021, p. 63)

Kutipan 14 ini menunjukkan bahwa setelah mengalami mimpi buruk tentang kelelawar raksasa, Respati mengalami pingsan.

Mimpi kelima yang dialami Respati sangat menyenangkan dan begitu nyata baginya. Ia berada di sebuah kebun stroberi yang anehnya berwarna kuning seperti dalam kutipan berikut.

Data 11 Kutipan 15

“Keesokan harinya aku terbangun dengan perasaan berbunga. Mimpi semalam

begitu nyata dan

menyenangkan. Aku berada di sebuah kebun stroberi. Selain menikmati stroberi berwarna kuning, aku juga ingin mengendarai burung, lalu dalam hitungan detik seekor burung elang berukuran raksasa dengan

bulu berwarna emas muncul secara ajaib dihadapanku. (JP, 2021, p. 81)

Kutipan 15 menunjukkan bahwa mimpi yang dialami Respati sungguh begitu menyenangkan. Mimpi kelima yang dialaminya ini memberikan sensasi kepuasan tersendiri.

Mimpi keenam yang dialami Respati kali ini ia mengalami mimpi yang paling menakjubkan yang pernah dialaminya selain mimpi di kebun stroberi

Data 12 Kutipan 16

“Aku bisa mengendalikan apa pun yang kuinginkan. Ini adalah mimpi paling menakjubkan yang pernah kualami selain mimpi di kebun stroberi. Tak ada lagi perasaan aneh dalam dunia mimpi kali ini karena begitu tenang dan damai.” (JP, 2021, p.

104) Kutipan 17

“Namun, perkiraanku salah.

Sebuah pusaran aneh muncul tepat berada di bawahku.

Pusaran air itu semakin lama semakin mengerikan seolah itu mulut iblis yang siap menelanku.

Sesosok makhluk raksasa muncul dari dalam pusaran air, ukurannya sangat besar dengan bulu-bulu berwarna hitam yang basah.” (JP, 2021, pp. 105-106)

Mimpi keenam yang dialami Respati kali ini sangat membuatnya takut karena perkiraan ia yang salah, dirinya mengira bahwa mimpi itu mimpi yang paling seperti dalam

(9)

kutipan 16. Ia sangat senang dan menikmati mimpi tersebut tapi tiba- tiba sesosok makhluk raksasa muncul dari dalam pusaran air hingga Respati berteriak ketakutan dan akhirnya terbangun dari mimpi seperti dalam kutipan 17.

Mimpi ketujuh yang dialami Respati ini ia kembali lagi ketempat yang sama yaitu sebuah bangunan menyerupai kastil gelap berdiri kokoh di hadapannya. Respati sudah terhitung empat kali melihat bangunan ini di dalam mimpi.

Data 12 Kutipan 18

“Datangnya sosok gelap yang sering hadir di dalam mimpi, membuatku merasa enggan untuk menjelajahi dunia mimpi seperti dulu.” (JP, 2021, p. 143) Kutipan 18 Respati berhasil memodifikasi mimpi. Mimpi kedelapan yang dialami Respati ia masih bertemu dengan sosok berjubah gelap yang menyerangnya dan mengakibatkan luka pada tubuh Respati seperti dalam kutipan di bawah ini:

Data 13 Kutipan 19

"Manusia berjubah itu kembali menyusup ke dalam mimpiku semalam, dia kembali menyakitiku sampai tubuhku luka seperti ini." (JP, 2021, p.

179)

Kutipan 19 menunjukkan Respati kembali bertemu sosok berjubah gelap.

Mimpi kesembilan yang dialami Respati, ia bermimpi tentang pamannya yang lompat dari ketinggian seperti dalam kutipan di bawah ini:

Data 14 Kutipan 20

"Aku bermimpi tentang Paman Samsul yang tengah berdiri di atas gedung dan dikelilingi badut. paman Samsul memakai pakaian serba putih dan melambaikan tangan padaku.

Dia tersenyum dan melompat dari atas gedung tinggi itu." (JP, 2021, p. 211)

Kutipan 20 menunjukkan bahwa Respati bermimpi tentang Paman Samsul yang melompat dari atas gedung tinggi. Pagi harinya, Respati mendapat kabar bahwa Paman Samsul mengalami kecelakaan saat meliput berita di Wonosobo.

1.2 Isi Laten Mimpi Tokoh Utama Dalam Novel Respati Karya Ragiel JP

Isi laten dapat dicapai dengan interpretasi mengenai isi manifes yang dapat dianalisis dengan analisis penyensoran. Freud menyebutnya sebagai kerja mimpi (dreamwork) yang terdiri dari :

Kondensasi

Kondensasi merupakan pemadatan, bersifat arbriter dengan meringkas atau menghilangkan bagian-bagian yang dianggap tidak penting (Endraswara, 2008, p. 203).

Dalam novel ini, pada kondensasi mimpi yang dialami tokoh utama dalam novel Respati

(10)

karya Ragiel JP menjadikan mimpi sebagai petunjuk yang ada di dunia nyata seperti dalam kutipan berikut.

Data 1

"Tentang mimpi manusia tergantung terbalik dan tentang sosok berjubah gelap itu. Aku menduga semua ini saling berkaitan tapi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi." (JP, 2021, p. 10)

Kutipan diatas menunjukkan bahwa dalam mimpinya Respati merasa adanya sebuah petunjuk dari mimpinya dikarenakan mimpinya seolah saling berkaitan. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara mimpi dengan alam sadar Respati yang dapat disebut proses kondensasi mimpi.

Data 2

“Aku berpaling ke arah yang ditunjuk Anggara. Di sana sekitar lima meter dibalik pohon mangga. Sosok berjubah gelap sedang berdiri menghadap ke arah kami.” (JP, 2021, p. 9) Kutipan data 2 menceritakan tentang Respati yang melihat sosok berjubah gelap di dunia nyata.

Setelah melihat sosok berjubah gelap di dunia nyata, Respati pun bertemu sosok berjubah gelap di dalam mimpi, berikut kutipan datanya.

Data 3

"Mulai dari kastil yang mengerikan dengan suasana gelap, suara rintihan, beberapa mayat yang digantung, hingga sosok berjubah gelap yang memegang tanganku agar tidak lari.” (JP, 2021, p. 15)

Berdasarkan kutipan data 2 menunjukkan adanya persamaan antara alam sadar dan mimpi dari

Respati yang dapat disebut proses kondensasi mimpi.

Selain itu, di bawah ini juga terdapat kutipan yang menjelaskan banyaknya mimpi yang dialami Respati, berikut kutipan datanya.

Data 4

"Datangnya sosok gelap yang sering hadir di dalam mimpi, membuatku merasa enggan untuk menjelajahi duniamimpi seperti dulu." (JP, 2021, p. 143)

“Sebuah bangunan menyerupai kastil gelap berdiri kokoh di hadapanku. Aku ingat dengan kastil itu, sudah lebih dari dua kali aku melihat bangunan ini di dalam mimpi.” (JP, 2021, p. 137) Berdasarkan kutipan data 4 di atas menceritakan tentang tokoh Respati yang mengalami mimpi buruk yang sama selama beberapa waktu.

Dalam mimpi, Respati berhasil mengetahui sosok berjubah gelap yang selalu hadir di dalam mimpinya dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini.

Data 5

"Sosok berjubah itu kembali tertawa. Dia mulai membuka kerudung jubahnya. Begitu kerudung jubahnya terbuka, aku bagaikan tersambar petir begitu melihat siapa sosok yang ada di balik kerudung jubah itu.

"Dokter Lesmana?!" Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. "Anda..." (JP, 2021, p.

222)

Berdasarkan kutipan data 5 di atas menunjukkan bahwa Respati sebagai penjelajah mimpi yang

(11)

membuat datangnya mimpi-mimpi tentang kasus pembunuhan mayat yang digantung terbalik dan sosok berjubah gelap kembali terjadi dan kebenaran pun terungkap. Hal tersebut termasuk kondensasi mimpi.

Data dibawah ini menjelaskan hasrat Respati untuk mengetahui siapa yang membunuh Mayang juga telah diketahui Respati dapat dilihat dalam kutipan data berikut.

Data 6

"Setelah menjelaskan semuanya kepada Wulan, tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam mimpiku, Wulan tampak sangat terpukul begitu mengetahui bahwa orang yang selama ini melakukan kejahatan adalah Dokter Lesmana. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa Paman Lesmana yang melakukan semua ini, Respati, ucap Wulan." (JP, 2021, p. 242) Kutipan data 6 menjelaskan adanya hasrat dalam diri Respati sebagai seorang penjelajah mimpi yang ingin mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi di Yogyakarta, hal itulah yang membuat datangnya mimpi-mimpi tentang gambaran mayat yang digantung terbalik selalu hadir dalam mimpinya. Sehingga hal tersebut termasuk kondensasi mimpi.

Data dibawah ini menjelaskan mimpi yang dialami Respati mengenai kejadian kecelakaan Paman Samsul dapat dilihat pada kutipan data dibawah ini.

Data 7

"Aku bermimpi tentang Paman Samsul yang tengah berdiri di atas gedung dan dikelilingi

badut. paman Samsul memakai pakaian serba putih dan melambaikan tangan padaku.

Dia tersenyum dan melompat dari atas gedung tinggi itu." (JP, 2021, p. 211)

“Pagi harinya aku mendapat kabar buruk bahwa Paman Samsul semalam mengalami kecelakaan saat sedang meliput berita di Wonosobo.” (JP, 2021, p. 212)

Kutipan data 7 menjelaskan kejadian yang dialami Paman Samsul. Respati melihat secara jelas Paman Samsul memakai pakaian serba putih dan melambaikan tangan padaku. Dia tersenyum dan melompat dari atas gedung tinggi.

Kejadian dalam mimpi tersebut sama seperti kejadian yang dialami tersebut sama seperti kejadian yang dialami Paman Samsul di kehidupan nyata. Sehingga dapat disimpulkan kejadian nyata dapat masuk dalam mimpi seseorang ketika seseorang tersebut memikirkannya.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan kondensasi yang ada dalam novel Respati karya Ragiel JP (1) adanya pengulangan mimpi, (2) mimpi terjadi sesuai keinginan seperti menemukan kebenaran mengenai kasus pembunuhan mayat yang digantung terbalik yang ada di Yogyakarta, mengetahui pembunuh Mayang dan melihat kecelakaan Paman Samsul.

Pemindahan

Pemindahan bisa memiliki dua bentuk: pertama, unsur laten bisa digantikan bukan oleh bagian dari unsur itu sendiri, tetapi dari unsur

(12)

yang bersifat kiasan; kedua, pusat perhatian bisa dipindah dari unsur penting pada unsur lain yang tidak penting, sehingga pusat mimpi bergeser dari sebelumnya dan memunculkan sesuatu yang asing sama sekali (Freud, 2009, pp. 185- 190). Karmaka berpendapat dalam pemindahan, hasrat terhadap suatu objek dialihkan ke objek lain. Mimpi memungkinkan seseorang mengungkapkan hasrat yang ditekan karena hasrat tersebut tidak dapat diwujudkan dalam kehidupan normal.

Dalam novel ini, pada pemindahan mimpi yang dialami tokoh utama dalam novel Respati karya Ragiel JP menjadikan mimpi tidak sesuai dengan hasrat atau keinginan dari tokoh Respati, hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan data dibawah ini.

Data 8

"Aku menatap langit-langit kamar bercat putih, sekilas mataku melirik ke poster klub sepak bola yang terpajang di dinding kamar. Aku selalu berkhayal kalau suatu saat nanti bisa bertemu dengan mereka, atau bergabung di klub" (JP, 2021, p. 58)

"Sorakan memenuhi telinga ketika menyadari di mana sekarang aku berada. Ribuan penonton memenuhi tribun- tribun tinggi yang mengelilingi sebuah stadion sepakbola.

Kesadaran menyapaku bahwa sekarang aku sedang berada di alam mimpi." (JP, 2021, p. 59)

“Pemain bola itu menyerahkan kaus dan bola yang sedang dipegangnya, tidak lupa dia juga menandatanganinya. Perasaan bahagaia meluap-luap di dalam hati ketika semua anggota klub ikut berfoto bersama.” (JP, 2021, p. 60)

Kutipan data 8 tersebut menunjukkan hal yang terjadi dalam mimpi Respati tidak terjadi di kehidupan nyata.

Dibawah ini juga terdapat kutipan yang menjelaskan bahwa keinginan Respati tentang klub sepak bola favoritnya hanya ada di dalam mimpi.

Data 9

“Kini aku bisa mengingat semuanya, tentang mimpi berada di stadion sepak bola dan bertemu dengan pemain bola favoritku." (JP, 2021, p. 66) Berdasarkan data 8 dan 9, Freud berpendapat dalam pemindahan mimpi, mimpi tidak lagi memiliki kemiripan dengan pusat pikiran mimpi dan hanya memproduksi bentuk terdistorsi dari harapan mimpi. Sehingga kutipan data8 dan 9 tersebut termasuk pemindahan mimpi dikarenakan hal yang terjadi dalam mimpi tidak terjadi dalam alam sadar tokoh.

Selanjutnya data dibawah ini menunjukkan adanya pemindahan objek dalam mimpi Respati. Berikut kutipan datanya.

Data 10

“Dokter Lesmana menyeringai bengis melihat keterkejutanku.

"Ya, ini aku, sosok yang selama ini selalu menyusup ke dalam mimpimu. Aku yang selama ini selalu menyakitimu dengan

(13)

mimpi-mimpi buruk. "Tapi saya kira Paman Yudistira," kataku, masih tidak percaya bahwa musuh yang selama ini menyakitiku adalah mentorku sendiri. "Saya tidak pernah menyangka, kalau Dokter-lah yang selama ini menyusupi mimpiku. Anda mentorku, Dok."

(JP, 2021, pp. 222-223)

Berdasarkan kutipan data 10, Respati bertemu dengan sosok berjubah gelap yang misterius.

Respati mengenal sosok Dokter Lesmana sebagai mentornya dalam mengendalikan mimpi tetapi pada kenyataannya itu hanya pengharapan Respati. Dokter Lesmana bukan sosok mentor yang baik, melainkan musuh dalam selimut.

Kutipan tersebut dapat disimpulkan sebagai pemindahan mimpi karena ada pengharapan Respati mengenai Dokter Lesmana sebagai sosok mentor yang baik tetapi faktanya Dokter lesmana merupakan musuh dalam selimut.

Selanjutnya data di bawah ini juga menunjukkan adanya pemindahan mimpi tentang sosok Dokter Lesmana. Berikut kutipan datanya.

Data 11

“Sosok berjubah itu kembali tertawa. Dia mulai membuka kerudung jubahnya. Begitu kerudung jubahnya terbuka, aku bagaikan tersambar petir begitu melihat siapa sosok yang ada di balik kerudung jubah itu.

"Dokter Lesmana?!" Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. "Anda..." (JP, 2021, p.

222)

Kutipan data 11 sosok tersebut selalu menyakiti Respati. Hal tersebut dapat disimpulkan sebagai pemindahan mimpi karena sosok tersebut merupakan Dokter Lesmana yang berganti objek menjadi sosok yang misterius dalam mimpi Respati.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan pemindahan mimpi dalam novel Respati karya Ragiel JP meliputi (1) pergantian sosok mentor dengan sosok musuh dalam selimut, (2) pergantian sosok Dokter Lesmana dengan sosok berjubah gelap yang misterius, (3) ketidaksesuaian mimpi dengan alam sadar.

Simbolisasi (Gambaran Visual) Simbolisasi (pelambangan) merupakan pemakaian lambang- lambang konvensional yang dihasilkan oleh imajinasi, yang berupa kata, benda, sikap, perilaku, dan peristiwa. Dalam cerita rekaan terungkap melalui alur, tokoh, latar, dan penceritaan (Endraswara, 2008, pp. 202-203).

Representasi simbol melalui mimpi dalam novel Respati dapat dilihat dari data berikut.

Data 12

“Semua mayat yang kulihat di dalam mimpi mereka tewas dalam posisi tergantung terbalik.” (JP, 2021, p. 49)

Kutipan data 12 menjelaskan mayat yang digantung terbalik yang dilihat Respati dalam mimpi memiliki arti yakni sebagai petunjuk untuk mendapatkan jawaban dari kasus pembunuhan mayat yang digantung terbalik yang ada di Yogyakarta.

(14)

Di bawah ini juga terdapat representasi simbol mimpi lain yang ada pada mimpi Respati.

Data 13

“Kabut-kabut tipis terlihat mengelilingi kastil. Sesosok makhluk berbadan harimau dengan wajah monyet menjaga pintu kastil.” (JP, 2021, p. 11)

“Kelelawar raksasa itu terus mengejarku dengan pekikan yang anehnya seperti pekikan elang.” (JP, 2021, p. 61)

“Sesosok makhluk raksasa muncul dari dalam pusaran air, ukurannya sangat besar dengan bulu-bulu berwarna hitam yang basah.” (JP, 2021, p. 106)

“Dua makhluk bertanduk bertanduk mengacung- acungkan tombak ke arahku.”

(JP, 2021, p. 221)

Kutipan data 13 tersebut menjelaskan adanya sosok-sosok yang mendatangi mimpi Respati.

Pembahasan di atas dapat disimpulkan simbolisasi mimpi dalam novel Respati karya Ragiel JP meliputi (1) petunjuk kasus pembunuhan yang berkaitan erat dengan kemampuan Respati sebagai penjelajah mimpi disimbolkan dengan mayat yang digantung dengan posisi terbalik, (2) kemampuan aneh sebagai penjelajah mimpi yang berkaitan dengan kasus pembunuhan disimbolkan dengan sosok yang menyeramkan.

Revisi Sekunder

Freud menyebut proses membentuk suatu keseluruhan yang

koheren dan elemen-elemen mimpi yang terpencar ini sebagai revisi sekunder. Freud menjelaskan apabila seseorang bangun dari tidur dan mulai mengingat mimpinya serta mulai berpikir tentang apa maknanya.

Saat Respati dirawat di Rumah Sakit kebetulan Dokter yang menanganinya ialah Dokter Lesmana. Respati pun menceritakan mimpi yang dialaminya kepada Dokter Lesmana seperti dalam kutipan dibawah ini:

Data 14

"Apa kamu sudah ingat semuanya?" tanya Dokter Lesmana. "Apa kamu sudah mengingat mimpi-mimpimu?"

Aku mengangguk dan mulai menceritakan semua mimpi itua." (JP, 2021, p. 67)

Setelah menceritakan mimpi yang merupakan isi manifes dari Respati. Dokter Lesmana berpendapat bahwa mimpi itu memang nyata. Sejak saat itu Dokter Lesmana pun bersedia menjadi mentor Respati dan penyataan tersebut disampaikan oleh Wulan kepada Respati seperti dalam kutipan di bawah ini:

Data 15

"Paman ingin mengajarimu mengendalikan mimpi supaya kamu bisa mencegah penyusup itu kembali masuk ke dalam mimpimu.

"Kapan Dokter Lesmana mulai menjadi mentorku?"

"Mungkin beberapa hari lagi,"

jawab Wulan." (JP, 2021, p. 128)

(15)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Dokter Lesmana yang ingin membantu Respati dalam mengendalikan mimpi.

Menurut Freud revisi sekunder terjadi pada waktu mimpi itu sendiri.

Untuk mengurangi pengaruh mimpi tanpa pertolongan untuk mengintrupsi tidur orang yang bermimpi, maka terjadi interpretasi yang bersifat penilaian (judgemental interpretation) kepada pihak orang yang bermimpi dengan

mengemukakan bahwa

bagaimanapun “itu hanyalah mimpi”.

Setelah mengetahui bahwa Dokter Lesmana ingin menjadi mentornya. Dokter Lesmana memberikan kepercayaan kepada Respati untuk mengungkap kasus pembunuhan yang ada di Yogyakarta seperti dalam kutipan di bawah ini:

Data 16

"Wajah Dokter Lesmana langsung berubah murung, ada sorot penuh kedukaan terpancar dari sana. "Aku berharap banyak padamu, Respati. Aku berharap kamu bisa mengetahui siapa sebenarnya dalang di balik semua pembunuhan itu.

Setidaknya dengan

keberhasilanmu menguak identitasnya, aku menjadi lega karena akhirnya mengetahui siapa yang membunuh Mayang."

(JP, 2021, p. 186)

"Aku butuh bantuanmu, Respati.

Aku ingin kamu menggunakan bakatmu untuk masuk ke dalam mimpi orang ini.” (JP, 2021, p.

157)

Kutipan diatas menunjukkan bahwa Dokter Lesmana memberikan

latihan pertama kepada Respati dalam mengendalikan mimpi.

Setelah itu, Respati mencoba melindungi diri dari serangan sosok berjubah gelap seperti dalam kutipan di bawah ini :

Data 17

Aku mengangkat tangan dan mencoba menciptakan perisai untuk melindungi diri. Selama beberapa saat tanganku mengeluarkan cahaya seperti sebuah gelembung yang kugunakan untuk melindungi serangan sang musuh.” (JP, 2021, pp.

228-229)

Kutipan diatas menunjukkan bahwa Respati sudah mahir dalam menciptakan ilusi lewat hati dan pikirannya untuk melindungi diri dari serangan musuh. Pada saat ini juga Respati pun mendapat jawaban dari kasus pembunuhan tersebut seperti dalam kutipan di bawah ini:

Data 18

"Sosok berjubah itu kembali tertawa. Dia mulai membuka kerudung jubahnya. Begitu kerudung jubahnya terbuka, aku bagaikan tersambar petir begitu melihat siapa sosok yang ada dibalik kerudung jubah itu.

"Dokter Lesmana?!" Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat.” (JP, 2021, pp. 222-223)

"Jadi, selama ini anda yang melakukan semua pembunuhan- pembunuhan itu?"

Anda menjijikkan." (JP, 2021, p.

224)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa dengan kemampuan yang dimiliki Respati sebagai penjelajah mimpi akhirnya ia bisa mengetahui bahwa sosok berjubah gelap yang

(16)

selalu menyusup ke dalam mimpinya ialah Dokter Lesmana.

Pembahasan di atas dapat disimpulkan cara revisi sekunder mimpi dalam novel Respati karya Ragiel JP ialah Respati mulai mengendalikan dirinya saat bermimpi, dimana saat dia dilemahkan oleh penyusup dengan intimidasi di alam mimpi dengan cara menyakiti Respati atau orang- orang yang Respati sayangi, sejak saat itu Respati memilih objek hati dan pikirannya sebagai kekuatannya untuk melawan si penyusup agar mendapatkan informasi mengenai kasus pembunuhan mayat yang digantung terbalik yang ada di Yogyakarta.

1.3 Pengaruh Mimpi Tokoh Utama Freud dalam (Naisah, 2021) kepribadian memiliki peran penting dalam membentuk karakter (watak) seseorang. Kepribadian tokoh utama setelah mengalami mimpi dapat dilihat sebagai berikut:

Data 1

“Aku menyambar buku Kimia untuk mengusir bayang-bayang sosok misterius. Kepalaku kembali berdenyut menyakitkan apabila teringat dengan berbagai hal horor yang diciptakan si penyusup. Mayat terbalik, kelelawar raksasa, stadion sepak bola yang hancur, semua rentetan mimpi itu berputar hebat di kepala, membuat kepalaku seolah terbelah saking sakitnya." (JP, 2021, p. 143)

Kutipan diatas menunjukkan bahwa Respati gemar membaca

buku, itulah cara yang digunakan Respati untuk tidak memikirkan hal menakutkan tentang mimpi- mimpinya.

Data 2

"Wulan juga menceritakan bahwa gadis yang kemarin kumodifikasi mimpinya telah mengalami sedikit perubahan, dia sudah mulai membaik dan sekarang berada di Jakarta untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

"Syukurlah," kataku sedikit haru.

"Setidaknya aku bisa membantu seseorang dengan kelainanku ini. " (JP, 2021, p. 195)

Kutipan diatas menunjukkan bahwa Respati telah berhasil memodifikasi mimpi pasien Dokter Lesmana yang sedang kritis, Lintang mengidap penyakit kanker darah.

Berkat kemampuan yang dimiliki Respati, ia bisa membantu seseorang untuk hal yang positif dan bermanfaat.

Pembahasan

Melalui proses analisis data pada bagian penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh suatu gambaran berdasarkan teori Psikoanalisis Sigmund Freud mengenai mimpi yakni, a) isi manifes, b) isi laten dan, pengaruh mimpi terhadap kepribadian tokoh utama.

Dalam sebuah jurnal di Jerman, Freud menjelaskan pengertian dari psikoanalisis. Pertama, istilah ini digunakan untuk menunjukkan satu

(17)

metode penelitian terhadap proses- proses psikis (seperti mimpi) yang selama ini tidak terjangkau secara ilmiah. Kedua, psikoanalisis digunakan sebagai metode untuk menyembuhkan gangguan- gangguan psikis yang diakibatkan oleh pasien neurosis (Susanto, 2012, pp. 54-55).

1. Isi Manifes

Dari hasil analisis data diatas, dalam kasus mimpi Respati dalam novel Respati ini, mimpi yang dialami Respati sering terjadi dan berulang setiap ia mulai tertidur.

Mulai dari sebelumnya ia hanya bermimpi berada di sebuah hutan lebat dan sebuah kastil dengan menara mencakar langit yang dijaga makhluk berbadan harimau dan kepala monyet hingga pada mimpi kesembilan, Respati mimpi melihat kecelakaan Paman Samsul.

Gambaran tersebutlah yang disebut isi manifes.

2. Isi Laten

Isi laten dapat dicapai dengan interpretasi mengenai isi manifes yang dapat dianalisis dengan analisis penyensoran. Freud menyebutnya sebagai kerja mimpi (dreamwork) yang terdiri dari : kondensasi, pemindahan, simbolisasi dan revisi sekunder.

Proses kondensasi yaitu (1) adanya pengulangan mimpi dan (2) mimpi terjadi sesuai keinginan seperti menemukan kebenaran mengenai kasus pembunuhan mayat yang digantung terbalik yang ada di Yogyakarta, mengetahui pembunuh

Mayang dan melihat kecelakaan Paman Samsul.

Kedua proses pemindahan yaitu (1) pergantian sosok mentor dengan musuh dalam selimut, (2) pergantian sosok Dokter lesmana dengan sosok berjubah gelap yang misterius dan (3) ketidaksesuaian mimpi dengan alam sadar yaitu mimpi berada di stadion sepak bola hingga bertemu klub sepak bola favorit Respati yang tidak terjadi di alam sadar. Ketiga proses simbolisasi yaitu (1) mayat yang digantung terbalik merupakan petunjuk dari kasus pembunuhan dan (2) sosok menyeramkan merupakan keterkaitan kemampuan aneh sebagai penjelajah mimpi yang dimiliki Respati dan yang keempat yaitu cara kerja revisi sekunder dalam novel Respati ini, Respati mulai mengendalikan dirinya saat bermimpi dengan memilih objek hati dan pikirannya sebagai kekuatannya untuk melawan si penyusup.

3. Pengaruh Mimpi Tokoh Utama terhadap Kepribadian

Milner dalam Minderop, (2016, p. 18) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Sastra menjelaskan mengenai konsep tentang fungsi kepribadian manusia. Milner menjelaskan bahwa “fungsi psikologi kepribadian adalah untuk menguraikan dan mengorganisasi tingkah laku manusia atau kejadian- kejadian yang dialami individu secara sistematis.”

D. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian pada penyajian dan pembasan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa dalam novel Respati karya

(18)

Ragiel JP terdapat isi manifes mimpi, isi laten mimpi dan pengaruh mimpi terhadap kepribadian tokoh utama sebagai berikut Mimpi yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Respati terdapat isi manifes yang terjadi berulang dan terjadi hingga tokoh utama merasa adanya sebuah petunjuk dari mimpi yang dialaminya. Ia pun terus menghadapi setiap mimpi yang dialaminya ketika tidur dan mencari tahu maksud dari mimpi-mimpi tersebut. Freud dalam Fromm, (2020, p. 81) dalam bukunya yang berjudul Bahasa yang Terlupakan menjelaskan mengenai konsep isi laten mimpi. Freud menjelaskan bahwa “mimpi yang sebenarnya, yang merupakan ekspresi dari hasrat tersembunyi kita disebut sebagai “mimpi laten”.

Kandungan laten mimpi tokoh utama dalam novel Respati merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh alam bawah sadar Respati tentang kemampuannya sebagai penjelajah mimpi berhubungan erat dengan kasus pembunuhan yang ada di Yogyakarta. Sedangkan pengaruh mimpi terhadap kepribadian tokoh utama yaitu mimpi yang dialami tokoh utama utama tidak menimbulkan banyak sisi negatif melainkan sisi positif. Meskipun ia mengalami efek dari dunia mimpi seperti luka fisik, ia tidak menggunakan kemampuannya untuk ego dirinya sendiri ia tetap menjadi orang yang tulus, berjiwa besar dan bisa meringankan keuangan keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, D., & Hetilaniar. (2019).

Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra serta Implikasinya dalam Pengajaran Sastra. Diksa:

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 63.

Endraswara, S. (2008). Metode Penelitian Psikologi Sastra.

Yogyakarta: Media Pressindo.

Freud, S. (2009). Pengantar Umum Psikoanalisis. Yogyakarta:

PUSTAKA PELAJAR.

Fromm, E. (2020). Bahasa yang Terlupakan. Yogyakarta:

IRCiSoD.

JP, R. (2021). Respati. Jakarta: PT Gramedia.

Minderop, A. (2016). Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Naisah, S. (2021). Analisis Mimpi Tokoh Utama dalam Novel Gelombang Karya Dee Lestari:

Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud.

Susanto, D. (2012). Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta: Tim Redaksi CAPS.

Referensi

Dokumen terkait

menceritakan kejadian yang dialami tokoh utama Baron dalam novel The Desert Dreams, Jingga dalam novel Jingga, dan Frangi dalam novel Mimpi Bayang. Semua tokoh utama

Masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah keraguan yang dialami tokoh penembak ketika menjalankan tugas untuk membunuh seseorang dalam cerpen “Keroncong

Berangkat dari teks Telegram kita dapat menyimpulkan bahwa dalam novel ini delir dan mimpi bergantian menggangu Daku tokoh utama dalam novel ini. Delir dan mimpi membuat

tersebut memunculkan fenomena-fenomena psikologi kepribadian melalui tokoh-tokohnya, terutama tokoh utamanya Paria, yang mengalami berbagai dianamika kepribadian dalam

Berdasarkan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, novel Ta’aruf Cinta karya Mae terjadi banyak interaksi antartokoh. Dalam novel ini terdapat sembilan

Objek penelitiannya adalah aspek kepribadian tokoh utama yang terdapat dalam Novel Mimpi Bungsu karya Vanny Chrisma W dengan tinjauan psikologi sastra yang

Berdasarkan Id, Ego dan Superego dalam tokoh Sandra pada cerpen tersebut maka dapat dilihat bahwa tokoh tersebut mengalami gejolak dan konflik dengan tokoh yang digambarkan sebagai

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perjuangan tokoh utama Merry Riana yang terlihat pada penggambaran alur dan penokohan dalam novel Mimpi Sejuta Dolar karya