• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMPN 1 KAMPAR KIRI TAHUN AJARAN 2018/2019

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMPN 1 KAMPAR KIRI TAHUN AJARAN 2018/2019"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa pada mata pelajaran IPA kelas VIII di SMPN 1 Kampar Kiri. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Kampar Kiri yang berjumlah 110 orang.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar, R (2015) dengan judul “Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA pada Mata Pelajaran Biologi di SMAN 1 Rambah Hilir”. Apalagi penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2016) dengan judul “Analisis Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas VII di.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk memperoleh gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi dengan judul “Analisis Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kampar Kiri Tahun Ajaran. "

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran tentang motivasi belajar siswa pada mata pelajaran biologi dengan judul “Analisis Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kampar Kiri Tahun Pelajaran 2018/2019 ".

Tujuan dan Manfaat Penelitian .1 Tujuan Penelitian .1 Tujuan Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Definisi Istilah Judul

Pengertian Belajar

Mungkin prinsip pengajaran tertua yang menekankan pada pengulangan adalah prinsip yang dikemukakan oleh teori psikologi kekuasaan. Prinsip pembelajaran yang berkaitan dengan umpan balik dan penguatan terutama ditekankan oleh teori pembelajaran Operant Conditioning dari B.F.

Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan suatu penggerak psikologis dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dan meningkatkan keterampilan serta pengalaman. Bagi siswa, pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut: (1) menyadarkan mereka akan posisi awal belajar, proses dan hasil akhirnya; Misalnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab tertentu, ia gagal memahami isinya, sehingga ia terdorong untuk membaca ulang, (2) memberikan informasi tentang kekuatan upaya belajarnya, dibandingkan dengan teman-temannya; Misalnya, bila upaya belajar seorang siswa terbukti kurang, maka ia akan berusaha serajin temannya yang sedang belajar dan berhasil untuk (3) mengarahkan kegiatan belajar; Sebagai gambaran, setelah mengetahui ia tidak belajar dengan sungguh-sungguh, terbukti ia banyak bercanda, misalnya akan mengubah perilaku belajarnya, (4) meningkatkan semangat belajarnya; Misalnya, jika uang sekolahnya sudah habis dan ada adik-adiknya yang dinafkahi orang tuanya, maka ia berusaha cepat lulus, (5) menyadarkannya akan perjalanan terus menerus belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya). istirahat atau bermain); Individu dilatih untuk menggunakan kekuasaan sedemikian rupa sehingga mereka bisa sukses.

Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Motivasi yang termasuk dalam situasi belajar timbul dari kebutuhan dan tujuan siswa itu sendiri, Motivasi ini sering disebut motivasi murni. Motivasi ekstrinsik masih ditunjukkan di sekolah, karena tidak semua pembelajaran di sekolah menarik minat, atau cocok untuk siswa.Antar.

Bentuk –Bentuk Motivasi

Dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa, baik kompetisi individu maupun kelompok. Hukuman merupakan penguatan negatif, namun jika diberikan secara tepat dan bijaksana, hukuman dapat menjadi alat motivasi. Yang penting bagi guru adalah bahwa motivasi yang berbeda dapat dikembangkan dan diarahkan untuk menghasilkan hasil pembelajaran yang bermakna.

Mungkin pada awalnya karena ada sesuatu (semacam motivasi) sehingga siswa rajin belajar, namun guru harus bisa melanjutkan dari tahap rajin belajar agar dapat digiring pada kegiatan pembelajaran yang bermakna sehingga hasilnya akan baik. bermakna bagi kehidupan subjek belajar.

Penelitian yang Relevan

Tempat dan Waktu

  • Sampel

Purposive sampling dilakukan dengan mengambil subjek bukan berdasarkan strata, kebetulan atau wilayah, melainkan berdasarkan tujuan tertentu (Arikunto, 2013:117). Mengingat populasi dalam penelitian ini cukup besar yaitu mencapai 110 subjek, maka jumlah sampel yang diambil adalah 100% dari total populasi.

Metode penelitian

Prosedur Penelitian

Purposive sampling dilakukan dengan mengambil subjek bukan berdasarkan strata, acak atau wilayah, tetapi berdasarkan tujuan tertentu (Arikunto.

Instrumen Penelitian dan Uji Coba Instrumen Penelitian .1 Instrumen Penelitian .1 Instrumen Penelitian

  • Uji Coba Instrumen Penelitian

Metode penilaian angket motivasi siswa menggunakan skala Likert yang dimodifikasi dengan memberikan skor berdasarkan pernyataan positif dan pernyataan negatif. Jika responden menjawab pernyataan positif dengan jawaban Setuju (S) mendapat skor 3, Setuju Saja (CS) mendapat skor 2, Tidak Setuju (TS) mendapat skor 1. Jika responden menjawab a pernyataan negatif dengan jawaban Setuju (S) mendapat skor 1, Cukup Setuju (CS) mendapat skor 2, Tidak Setuju (TS) mendapat skor 3.

Setelah menyiapkan instrumen penelitian, langkah selanjutnya adalah menguji angket atau instrumen pada salah satu kelas yang menjadi sampel penelitian. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen atau angket yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3 Kisi—Kisi Angket Motivasi Belajar Biologi
Tabel 3 Kisi—Kisi Angket Motivasi Belajar Biologi

Uji Validitas Instrumen

Uji Reliabilitas Instrumen

Teknik Pengumpulan Data

Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk mengetahui sesuatu dengan melihat catatan, arsip, dokumen yang berkaitan dengan orang yang diselidiki (Ahmadi, 2004:96). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto-foto siswa saat menjawab angket eksperimen dan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai guru IPA untuk memperoleh informasi tentang kegiatan pembelajaran di kelas.

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap responden untuk memperoleh informasi mengenai kebenaran alasan responden dalam menjawab alternatif jawaban yang dipilihnya pada angket motivasi belajar. Studi literatur merupakan upaya mengumpulkan informasi terkait teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan variabel yang diteliti.

Teknik Analisis Data

Selain itu, menurut Widoyoko, observasi adalah suatu cara pengumpulan data dimana pengumpul data mengamati secara visual gejala-gejala yang diamati dan menafsirkan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan, sehingga keabsahan data sangat tergantung pada kemampuan. pengamat (peneliti). Untuk menentukan kesimpulan tentang kriteria masing-masing variabel, peneliti membandingkannya dengan kriteria penilaian yang peneliti modifikasi berdasarkan jumlah pernyataan dalam kuesioner dan jumlah pilihan jawaban pernyataan tersebut.

Tabel 5. Modifikasi Skor Angket
Tabel 5. Modifikasi Skor Angket

Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan data pada tabel diatas terlihat persentase tertinggi terdapat pada subindikator 3 dengan persentase sebesar 81,93% dan persentase terendah terdapat pada subindikator 6 dengan persentase sebesar 71,58% dengan rata-rata persentase sebesar 75,89 (sedang).

Analisis Data

  • Analisis Deskriptif Motivasi Belajar IPA Siswa

Dimana hasil dari kuisioner ini dituangkan dalam bentuk tabel yaitu proses mengubah data dan alat pengumpul data (kuesioner) menjadi tabel angka (persentase). Hasil angket dituangkan dalam tabel yang merupakan proses mengubah data dan alat pengumpul data (kuesioner) menjadi tabel angka (persentase), untuk lebih jelasnya lihat rincian dibawah ini :.

Sub Indikator Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, subindikator 1 (adanya passion dan keinginan untuk sukses) mempunyai rata-rata sebesar 76,52 dengan kategori sedang. Terlihat dari Gambar 2 dan Tabel 7 persentase tertinggi terdapat pada subindikator 1 yaitu pertanyaan nomor 2 dengan persentase sebesar 83,33%, sedangkan persentase terendah terdapat pada pertanyaan nomor 1 dan 8 dengan persentase sebesar 72,12%. . Berdasarkan hasil analisis deskriptif, subindikator 2 (adanya harapan dan harapan di masa depan) mempunyai rata-rata sebesar 75,75 dengan kategori sedang.

Terlihat dari Gambar 3 dan Tabel 8 persentase tertinggi terdapat pada subindikator 2 yaitu soal nomor 10 dengan persentase sebesar 78,48%, dan persentase terendah pada pertanyaan no. 13 dengan pangsa 72,72%.

Gambar 2: Persentase 9 Item Dari Sub Indikator 1
Gambar 2: Persentase 9 Item Dari Sub Indikator 1

Sub Indikator Menunjukkan Minat

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, jika diklasifikasi, subindikator 3 (menunjukkan minat) mempunyai rata-rata sebesar 81,93 dengan kategori tinggi. Pada Gambar 4 dan Tabel 9 diketahui persentase tertinggi terdapat pada subindikator 3 yaitu pada butir soal nomor 15 dengan persentase sebesar 81,52% dan persentase terendah terdapat pada butir soal nomor 14 dengan persentase sebesar 71,52%. .

Gambar 4: Persentase 5 Item Dari Sub Indikator 3
Gambar 4: Persentase 5 Item Dari Sub Indikator 3

Sub Indikator Tekun dalam Menghadapi Tugas

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, jika diklasifikasi, subindikator 4 (kecermatan dalam menyelesaikan tugas) mempunyai mean sebesar 78,99 dengan kategori sedang. Pada Gambar 5 dan Tabel 10 diketahui persentase tertinggi terdapat pada subindikator 4 yaitu pada butir soal nomor 21 dengan persentase sebesar 83,33% dan persentase terendah terdapat pada soal nomor 19 dengan persentase sebesar 72,73%.

Gambar 5: Persentase 4 Item Dari Sub Indikator 4
Gambar 5: Persentase 4 Item Dari Sub Indikator 4

Sub Indikator Adanya Penghargaan dalam Belajar

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, subindikator 5 (adanya apresiasi dalam pembelajaran) bila dikategorikan mempunyai rerata sebesar 71,81 dengan kategori sedang. Pada Gambar 6 dan Tabel 11 diketahui persentase tertinggi terdapat pada subindikator 5 yaitu pada butir pertanyaan nomor 23 dengan persentase sebesar 78,79% dan persentase terendah terdapat pada butir pertanyaan nomor 26 dengan persentase sebesar 63,94%.

Sub Indikator Adanya Kegiatan Menarik dalam Belajar

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, jika diklasifikasi, subindikator 6 (adanya kegiatan menarik dalam pembelajaran) mempunyai rata-rata sebesar 71,58 dengan kategori sedang. Untuk lebih jelasnya persentase tanggapan setiap poin pada subindikator 6 dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini: Bahan yang tersedia hanya sedikit. Pada Gambar 7 dan Tabel 12 diketahui persentase tertinggi terdapat pada subindikator 6 yaitu pada butir soal nomor 30 dengan persentase sebesar 76,67% dan persentase terendah terdapat pada soal nomor 31 dengan persentase sebesar 61,21%.

Sub Indikator Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif Sehingga Memungkinkan Peserta Didik Dapat Belajar dengan Baik

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, subindikator 7 (adanya lingkungan belajar yang menstimulasi sehingga memungkinkan siswa belajar dengan baik) mempunyai rata-rata sebesar 72,49 dengan kategori sedang. Terlihat dari Gambar 8 dan Tabel 13 persentase tertinggi terdapat pada subindikator 7 yaitu pada soal no. 33 dan 35 dengan persentase 76,67%, dan persentase terendah pada soal no. 37 dengan persentase 61,82%. .

Gambar 8: Persentase 6 Item Dari Sub Indikator 7 0
Gambar 8: Persentase 6 Item Dari Sub Indikator 7 0

Sub Indikator Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar

  • Pembahasan Hasil Penelitian
  • Kesimpulan
  • Saran

Sedangkan nilai persentase terendah pada subindikator ini terdapat pada item pertanyaan nomor 13 dengan persentase sebesar 72,73%. Pernyataan pada item ini adalah “Saya ingin menjadi ilmuwan”. Sedangkan nilai persentase terendah pada subindikator ini terdapat pada item pertanyaan nomor 14 dengan persentase sebesar 71,52%. Pernyataan pada item ini adalah “Saya kurang rajin belajar IPA”. Hasil angket variabel motivasi internal yang diperoleh pada subindikator 4 yaitu rajin menyelesaikan tugas mencapai nilai persentase tertinggi pada subindikator ini pada butir soal nomor 21 dengan persentase sebesar 83,33%, sedangkan pernyataan pada item ini adalah "Saya frustasi untuk belajar sains".

Berdasarkan jawaban responden dari pernyataan angket dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami frustasi dalam belajar IPA, adapun nilai persentase terendah pada sub indikator ini terdapat pada soal nomor 19 dengan persentase sebesar 72,73%, sedangkan pernyataan pada poin ini adalah “Saya melaksanakan tugas keilmuan dengan baik dan sungguh-sungguh.” Nilai persentase terendah pada subindikator ini terdapat pada item pertanyaan nomor 26 dengan persentase sebesar 63,94%. Pernyataan pada item ini adalah “Guru sering memberikan apresiasi ketika mampu mengerjakan tugas”. Sedangkan nilai persentase terendah pada subindikator ini terdapat pada pertanyaan nomor 31 dengan persentase sebesar 61,21%. Pernyataan dalam poin ini adalah “Kegiatan diskusi memakan banyak waktu dan pikiran, sedangkan materi yang diperoleh sedikit.”

Sedangkan nilai persentase terendah pada subindikator ini terdapat pada poin nomor 40 dengan persentase sebesar 75,76% Pernyataan pada item ini adalah “Saya sering mendiskusikan pelajaran IPA dengan teman-teman untuk menambah pemahaman saya”.

Gambar 9: Persentase 5 Item Dari Sub Indikator 8
Gambar 9: Persentase 5 Item Dari Sub Indikator 8

Gambar

Tabel 1. Populasi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kecamatan Kampar Kiri
Tabel 2. Rasio pengambilan sampel konvensional
Tabel 3 Kisi—Kisi Angket Motivasi Belajar Biologi
Tabel 4. Skor Item Alternatif Jawaban Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus I diperoleh rata-rata aktivitas belajar antar siswa melalui model pembelajaran snowball throwing

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung diketahui rata-rata Pre-Test pada kelompok kontrol 52,75

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa metode pembelajaran discovery learning sangat baik untuk digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada

Jadi dari penjelasan diawal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa efektifitas metode resitasi pada mata pelajaran akidah akhlak kelas IV MI Raudlatusshibyan NW Belencong dari

Ani dalam Kurniasih dan Berlin (2014:2), menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan penenlitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan untuk

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh persepsi siswa tentang ketersediaan dan pemanfaatan fasilitas laboratorium IPA terhadap motivasi belajar

homogenitas diantaranya sebagai berikut: 1) Membuka lembar kerja Variable View. 2) Membuat dua variable data pada lembar kerja tersebut yaitu variable untuk nilai rata-rata

Siswa memiliki semangat yang tinggi atau rendah dalam belajar dikarenakan ada atau tidaknya dorongan dan dukungan dari orang tua.9 Masalah yang dihadapi siswa di sekolah misal kurangnya