• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IPA DAN IPS SMA NEGERI 9 PEKANBARU DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI TAHUN AJARAN 2019/2020 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROFIL CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IPA DAN IPS SMA NEGERI 9 PEKANBARU DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI TAHUN AJARAN 2019/2020 SKRIPSI"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IPA DAN IPS SMA NEGERI 9 PEKANBARU DALAM MATA PELAJARAN

EKONOMI TAHUN AJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1) Pendidikan

OLEH :

HELVIA OKTAVIANI SETIA NINGRUM 166810107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2020

(2)
(3)

PROFIL CARA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IPA DAN IPS SMA NEGERI 9 PEKANBARU DALAM MATA PELAJARAN

EKONOMI TAHUN AJARAN 2019/2020

Helvia Oktaviani SN 166810107

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran cara belajar dan motivasi belajar siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru dalam mata pelajaran ekonomi. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada variabel cara belajar siswa IPA lebih dominan pada indikator pembuatan jadwal dan pelaksananya, konsentrasi dan mengerjakan tugas sedangkan siswa IPS lebih dominan pada indikator membaca dan membuat catatan dan pada indikator mengulangi bahan pelajran baik siswa IPA maupun IPS sama-sama memiliki kesadaran diri yang rendah. Pada variabel motivasi belajar siswa IPA dan IPS pada indikator danya hasrat dan keinginan berhasil, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan yang kondusif memiliki kesamaan sedangkan pada indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar memiliki perbedaan yang mana siswa IPA dorongan belajarnya lebih ke teman sekelasnya sedangkan siswa IPS lebih kepda guru mata pelajarannya.

Kata Kunci : Cara Belajar, Motivasi Belajar

(4)

PROFILE OF HOW TO LEARN AND LEARNING MOTIVATION OF SCIENCE AND IPS STUDENTS IN SMA NEGERI 9 PEKANBARU IN

ECONOMIC ACADEMIC YEAR 2019/2020

Helvia Oktaviani SN 166810107

ABSTRACT

This study aims to determine the description of learning methods and learning motivation of science and social studies students of SMA Negeri 9 Pekanbaru in economics. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The results of this study indicate that the science student learning method variables are more dominant in the indicators of schedule making and implementation, concentration and doing assignments, while social studies students are more dominant in the indicators of reading and taking notes and on indicators of repeating study material, both science and social studies students have the same low self-awareness. In the variable of learning motivation for science and social studies students on the indicators of desire and desire to succeed, the existence of hopes and aspirations for the future, the existence of appreciation in learning, the existence of interesting activities in learning and a conducive environment have similarities, while the indicators of encouragement and need in learning. learning has a difference in which science students encourage learning more to their classmates, while social studies students are more to their subject teachers.

Keywords: Learning Method, Learning Motivation

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga dengan izin-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang bejurul “Profil Cara Belajar dan Motivasi Belajar Siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2019/2020”.

Dalam penulisan skripsi ini peneliti telah banyak mendapatkan bantuan, baik berupa bimbingan, saran, motivasi, moral maupun spritual dari berbagai pihak. Sehingga peneliti proposal ini menyampaikan trimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Syafrinaldi S.H., MCL., Rektor Universitas Islam Riau, Ibu Dr. Hj. Sri Amnah, M. Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Ibu Dra. Hj. Tity Hastuti, M.Pd., Wakil Dekan I, Bidang Akademik, Ibu Dr. Hj. Nurhuda, M.Pd., Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Bapak Drs. Daharis, M.Pd., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (UIR).

3. Bapak DR. H. Sukarni, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Bapak Purba Andy Wijaya, M.Pd Sekertaris Program Studi Pendidikan Akuntansi.

(6)

ii

4. Bapak DR. H. Sukarni, M.Si dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu dan kemudian selama proses bimbingan serta memberikan saran, dukungan dan nasehat-nasehat yang Insya Allah sangat berguna selama menyusun skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Dosen pendidikan akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama menimba ilmu di Universitas Islam Riau serta Karyawan-karyawati Tata Usaha Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Isalm Riau yang memberi pelayanan baik di Universitas Islam Riau.

6. Ibu Dra. Hj. Zuraida selaku Kepala SMA Negeri 9 Pekanbaru dan Ibu Atik Satyaningsih selaku guru mata pelajaran ekonomi di sekolah SMA Negeri 9 Pekanbaru yang telah memberikan izin untuk penelitian serta yang selalu memberikan arahan dan bantuan serta dukungannya selama melakukan penelitian.

7. Keluarga tercinta, Bapak Dedi Sugianto dan Ibu Garmi, serta adik semata wayangku Helnanda Reginaldo yang selalu memberikan doa dan dukungan serta moril maupun material sehingga peneliti selesai tepat waktu.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 terutama kelas A yang selama ini memotivasi dan memberi semangat, kebersamaan dan doanya dalam menyelesaikan skripsi ini, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

iii

Kritik membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Atas bantuan yang diberikan para pihak, peneliti mengucapkan trimakasih, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

Pekanbaru, Agustus 2020 peneliti

Helvia Oktaviani SN

(8)

iv DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Definisi Operasional ... 8

BAB II TINJUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Profil ... 10

2.1.1 Unsur-unsur Cara Belajar ... 10

2.1.2 Unsur-unsur Motivasi Belajar ... 11

2.2 Cara Belajar ... 12

(9)

v

2.2.1 Pengertian Cara Belajar ... 12

2.2.2 Indikator Cara Belajar ... 14

2.2.3 Cara Belajar yang Baik ... 15

2.2.4 Ciri-ciri belajar anak pintar dan anak sedang ... 17

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cara Belajar ... 18

2.3 Motivasi Belajar ... 20

2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar... 20

2.3.2 Indikator Motivasi Belajar ... 22

2.3.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 23

2.3.4 Fungsi Motivasi Belajar... 24

2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 24

2.3.6 Ciri-ciri orang termotivasi ... 25

2.3.7 Upaya Menumbuhkan motivasi ... 26

2.4 Penelitian Relevan ... 28

2.5 Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Subjek Penelitian... 31

3.4 Variabel Penelitian ... 32

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 32

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 33

(10)

vi

3.7 Instrumen Penelitian ... 34

3.8 Teknik Analisis Data ... 35

3.8.1 Analisis Deskriptif... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Deskripsi Tempat Penelitian ... 36

4.1.1 Sejarah Singkat Sekolah ... 36

4.1.2 Profil Sekolah ... 37

4.1.3 Visi dan Misi ... 38

4.2 Deskripsi Data dan Temuan Penelitian ... 39

4.3 Analisa Data Peneliitian ... 49

4.4 Interprestasi Data(Pembahasan) ... 68

4.4.1 Profil Cara Belajar Siswa IPA dan IPS ... 68

4.4.2 Profil Cara Belajar Siswa IPA dan IPS ... 70

4.4.3 Profil Cara Belajar dan Motivasi Belajar Siswa IPA dan IPS ... 73

BAB V PENUTUP ... 75

5.1 Kesimpulan... 75

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 30 Gambar 4.1 Grafik Cara Belajar Siswa IPA dan IPS ... 50 Gambar 4.2 Grafik Motivasi Belajar Siswa IPA dan IPS ... 58

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Responden Penelitian ... 32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Cara Belajar dan Motivasi Belajar ... 36

Tabel 4.1 Hasil Angket Cara Belajar Siswa Kelas X IPA ... 40

Tabel 4.2 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X IPA ... 42

Tabel 4.3 Hasil Angket Cara Belajar Siswa Kelas X IPS ... 45

Tabel 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X IPS... 47

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian

Lampiran 2 Daftar Wawancara Dengan Guru Mata Pelajaran

Lampiran 3 Data Ulangan Harian Siswa

Lampiran 4 Rekapitulasi Data Hasil Instrumen Penelitian Cara Belajar

Lampiran 5 Rekapitulasi Data Hasil Instrumen Penelitian Motivasi Belajar

Lampiran 6 Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Mengetahui Cara belajar dan Motivasi Belajar Siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru

Lampiran 7 Dokumentasi Wawancara Dan Pengisian Angket Penelitian

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperulkan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Terdapat tiga jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah pertama dan menengah atas.

Pendidikan Menengah Atas (SMA) merupakan jenjang pendidikan menengah setelah menamatkan sekolah menengah pertama (SMP) atau yang sederajat. Sekolah Menengah Atas diselenggarakan dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu mulai dari kelas 10 sampai 12. Dengan aturan kurikulum 2013 penetapan jurusan di mulai dari kelas 10, ada dua jurusan di SMA Negeri 9 Pekanbaru yaitu IPA dan IPS. Kelas IPA mengambil lintas minat pelajaran IPS yaitu tepatnya mata pelajaran ekonomi. Jadi IPA dan IPS sama-sama belajar ekonomi dengan alokasi waktu untuk kelas 10 yaitu tiga jam, kelas 11 empat jam dan kelas 12 empat jam.

Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan yang lain

(15)

2

dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama. Pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa. Guru menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan menyimpannya dalam ingatan yang sewaktu- waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut.

Menurut Pidarta (2009:206) belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman (bukan dari hasil perkembangan, pengaruh obat, atau kecelakaan) dan bisa melaksanakanya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikanya kepada orang lain.Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experencing). Belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Selain itu belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan ( Hamalik Oemar, 2014:27-28). Cara belajar adalah kebiasaan belajar atau cara belajar yang mempengaruhi belajar meliputi antara lain; mengulangi bahan pelajaran, membaca dan membuat catatan, kosentrasi, mengerjakan tugas, cara mengatur waktu belajar ( Slameto, 1995: 82 ).

Surya Brata (1989) dalam buku Nyanyu Khodijah ( 2014:58-61) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu ada dua macam yaitu, faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajara yang meliputi faktor-faktor fisikologis dan faktor-faktor non sosial, sedangkan faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar yang meliputi faktor-faktor sosial dan faktor-faktor non sosial. Faktor sosial yang mempengaruhi belajar merupakan

(16)

faktor manusia baik manusia itu hadir secara langsung maupun tidak seperti orang tua, guru dan teman-teman sebaya atau orang-orang di sekitar lingkungan belajar.

Sedangkan faktor non sosial yaitu faktor bukan manusia yang membpengaruhi proses dan hasil belajarnya melainkan keadaan udara yaitu suhu dan cuaca, waktu (pagi, siang dan malam), tempat(letak dan pergedungannya) dan alat alat atau perlengkapan belajar.

Didalam belajar diperlukan adanya motivasi, karena motivasi dianggap sebagai daya penggerak siswa untuk menuju hal yang akan di capainya. Motivasi belajar akan menyebabkan terjadinya perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri seseorang. Didalam kegiatan belajar mengajar dikelas siswa lainnya dapat dikatakan sebagai penggerak motivasi terhadap teman sebayanya sendiri.

Winkel (1996) dalam buku Nyanyu Khodijah (2014:152) mengemukakan bahwa motivasi belajar ada dua jenis, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri tanpa rangsangan atau bantuan orang lain. Motivasi instrinsik dapat berupa keperibadian, sikap, pengalaman, pendidikan atau berupa penghargaan dan cita- cita. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tumbuh karena rangsangan atau bantuan orang lain. Motivasi ekstrinsik disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau hukuman.

(17)

4

Sadirman (1990) dalam buku Nyanyu Khodijah (2014: 156) Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki akan tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Perannya yang sangat khas adalah dalam penumbuhan gairah, perasaan dan semangat untuk belajar. Motivasi belajar adalah dorongan yang menjadi penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dan mencapai suatu tujuan yaitu untuk mencapai prestasi belajar.

Dari pengamatan yang peneliti lihat selama melaksanakan KPLP ( Kegiatan Praktek Lapangan Pendidikan ) tepatnya pada bulan Agustus sampai Oktober di SMA Negeri 9 Pekanbaru penulis melihat bahwa semua siswa memiliki keterampilan dan cara belajar yang berbeda-beda selama dalam proses belajar. E.

Slavin (2011 : 168) mengemukakan bahwa siswa mempunyai kemampuan berbeda-beda baik dalam abstraksi, memecahkan masalah dan belajar . Aunnurahman (2012:132) mengemukakan bahwa siswa adalah individual yang memiliki keunikan berbeda satu sama lain dan tak satupun yang memiliki ciri-ciri persis sama meskipun mereka kembar.

Berdasarkan dari pengamatan ketika guru mengajar, guru memakai metode pembelajaran yang sama, baik mengajar di IPA ataupun di IPS. Namun ketika diberi ulangan ternyata hasilnya berbeda, kelas X IPA mendapatkan nilai rata-rata dikelasnya yaitu 84,36 sedangkan kelas X IPS mendapatkan nilai rata rata kelas yaitu 80,05. Padahal pada dasarnya siswa IPA dan IPS mempunyai kemampuan

(18)

sama, yaitu kemampuan berhitung, menghafal, berbahasa asing, berkomunikasi, menganalisa suatu masalah.

Pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran inti untuk anak IPS sedang untuk anak IPA tidak tetapi pada faktanya yang terjadi di kelas anak IPA tidak kalah dengan anak IPS. Anak IPA juga menguasai materi ekonomi yang telah diajarkan oleh guru mata pelajaran sama halnya anak IPS. Di dalam proses pembelajaranpun anak IPA sangat antusias ketika mengikuti mata pelajaran ekonomi dan anak IPS juga begitu tetapi kebanyakan mereka lebih asik main sendiri dengan teman sebangkunya. cara belajar anak IPA dan IPS sangat bervariasi dari belajar yang memngandalkan bantuan dari teman dan belajar sendiri dengan cara yang disukainya salah satu dengan mendengarkan musik.

Seharusnya anak IPS lebih baik dari anak IPA setidaknya sama tetapi pada kenyataanya nilai anak IPA jauh lebih tinggi dari pada anak IPS, anak IPA nilai rata-ratanya yaitu 84,34 sedangkan anak IPS mendapatkan nilai dengan rata-rata 80,06.

Dengan melihat fenomena diatas perlu dilihat bagaimana cara belajar serta motivasi belajar anak IPA dan IPS. Maka peneliti akan mengadakan penelitian yang berjudul “Pofil Cara Belajar dan Motivasi Belajar Siswa IPA dan X IPS dalam Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 9 Pekanbaru”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang peneliti temukan diatas maka diidentifiksi beberapa sejumlah masalah pendidikan yang berkaitan dengan cara belajar dan motivasi belajar antara siswa IPA dan IPS adalah sebagai berikut :

(19)

6

1. Adanya anggapan guru bahwa mampu menerima materi pembelajaran yang disampaikan dengan cara yang sama.

2. Guru mengajar dengan metode yang sama tetapi hasil belajar antara kelas IPA dan IPS berbeda.

3. Pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran inti untuk anak IPS sedang untuk anak IPA tidak tetapi pada faktanya yang terjadi di kelas anak IPA tidak kalah dengan anak IPS.

4. Seharusnya anak IPS mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada anak IPA, tetapi pada kenyataannya anak IPA memiliki rata-rata lebih tinggi dari pada anak IPS.

1.3 Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas terdapat beberapa permaslahan dalam kegiatan pembelajaran , namun penelitian ini akan dibatasi pada aspek profil cara belajar (cara mengikuti belajar di dalam kelas dan di rumah) dan motivasi belajar (motivasi belajar ekstrinsik yang berasal dari teman sekelas dan guru ) siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru dalam mata pelajaran ekonomi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara belajar siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru dalam mata pelajaran ekonomi?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru dalam mata pelajaran ekonomi?

(20)

1.5 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran cara belajar siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru dan mata pelajaran ekonomi.

2. Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa IPA dan IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru dalam mata pelajaran ekonomi.

1.6 Manfaat penelitian

Melalui penelitian ini, manfaat yang dapat diungkapkan dsalam gambaran perbedaan cara belajar dan motivasi belajar siswa IPA dan IPS dapat dibagi dalam dua manfaat yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang terlihat dengan cara belajar dan motivasi belajar.

b. Sebagai bahan atau referensi bagi orang lain yang ingin mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa sebagai gambaran tola ukur untuk meningkatkan hasil belajar melalui cara belajar dan motivasi belajar.

b. Bagi guru sebagai informasi untuk memperhatikan cara belajar dan motivasi belajar siswa serta dapat menyesuaikan metode pembelajaran antara siswa IPA dan IPS

(21)

8

c. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan cara belajar dan motivasi belajar siswa agar siswa lebih giat dalam belajarnya.

d. Bagi peneliti sebagai salah satu penerapan teori- teori yang telah diperoleh selama menjalani studi di Universitas Islam Riau, dan juga memperluas pengetahuan dan awan baru sebagai bekal masa depan yang lebih baik.

1.7 Defisi operasional

Untuk menghindari kesalahan dan penafsiran istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini perlu diberikan defisi operasional sebagai berikut :

1. Profil

Menurut Hasan Alwin (2005:40) mengemukakan profil adalah pandangan mengenai seseorang. Jadi profil merupakan gambran terhadap suatu obyek baik itu yang ada di dalam satu lingkup wilayah. Dalam penelitian ini yang di maksudkan dengan profil adalah bagaimana gambaran cara belajar dan motivasi belajar siswa IPA dan IPS dalam mata pelajaran ekonomi.

2. Cara Belajar

Menurut ( Slameto, 2013 : 82 ) cara belajar adalah kebiasaan belajar atau cara belajar yang mempengaruhi belajar meliputi antara lain; mengulangi bahan pelajaran, membaca dan membuat catatan, kosentrasi, mengerjakan tugas, cara mengatur waktu belajar.Cara belajar dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas X IPA dan X IPS di SMA Negeri 9 Pekanbaru.

(22)

3. Motivasi Belajar

Menurut (Oemar Hamalik, 2013 : 158) motivasi belajar adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dalam penelitian ini adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang tumbuh dari dalam diri individu dan yang dipengaruhi oleh faktor luar individu.

(23)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil

Kata profil berasal dari bahasa italia, profilo dan profilare yang berarti gambaran garis besar. Arti profil menurut kamus besar bahasa indonesia adalah pandangan dari samping (tentang wajah orang); lukisan (gambar) orang dari samping; sketsa; biografis; penampang (tanah, gunung dan sebagainya); grafik atau ikhitsar yang memberi fakta tentang hal-hal khusus. Menurut Hasan Alwin (2005:40) mengemukakan profil adalah pandangan mengenai seseorang. Dari pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat dimengerti bahwa pendapat- pendapat tersebut tidak jauh berbeda. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa profil adalah suatu gambaran secara garis besar terhadap suatu objek tergantung dari segi mana memandangnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan profil adalah gambaran tentang bagaimana cara belajar dan motivasi belajar siswa IPA dan IPS di dalam mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Pekanbaru.

2.1.2 Unsur-unsur Cara Belajar dan Motivasi Belajar 2.1.2.1 Unsur-unsur Cara Belajar

1) Perlunya bimbingan

Cara belajar yang efektif salah satunya yaitu membimbing siswa mengingat kecakapan dan ketangksan belajar berbeda-beda secara individualnya. Walaupun demikian dapat diatasi dengan cara memberikan berbagai petunjuk serta arahan tentang cara belajar yang efesien. Dengan diberikan petunjuk-petunjuk tersebut

(24)

diharapkan siswa sukses dalam belajarnya, tetapi itu semua tergantung dari tekat usaha yang telah di lakukan.

2) Kondisi dan strategi belajar

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memperhatikan hal-hal berikut : kondisi intren dimana situasi ini yang berada dalam diri siswa itu sendiri seperti kesehatan, keamanan, ketentraman dan sebagainya. Selanjutnya yaitu kondisi eksternal dimana kondisi ini adalah kondisi yang ada di luar pribadi manusia, seperti kebersihan rumah, penerangan, serta keadaan lingkungan fisik yang lainnya. Selanjutnya yaitu strategi belajar yang mana apabila strategi belajar siswa tepat maka akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar.

3) Metode belajar

Metode belajar adalah cara ataupun jalan yang harus dilalui siswa dalam menempuh pembelajaran guna mencapai tujuan yang diinginkan. Kebiasaan belajar juga dapat mempengaruhi belajar itu sendiri, berbagai kebiasaan belajar itu meliputi : pembuatan jadwal dan pelaksanaanya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas.

2.1.2.2 Unsur-unsur Motivasi Belajar 1) Tujuan belajar

Dalam unsur motivasi belajar tujuan dalam belajar sangat penting, akan seperti apa yang menjadi target siswa dalam belajar. Untuk mencapai tujuan yang di harapkan dari pembelajaran tersebut maka siswa harus memiliki kesadaran diri

(25)

12

untuk melakukan perubahan-perubahan dalam belajarnya, seperti yang awalnya bermalas-malasan maka siswa harus di tuntut untuk lebih giat lagi dlam belajar.

2) Kekuatan dalam diri individu

Kekuatan dalam diri individu adalah hal yang paling besar sebagai dorongan untuk siswa melakukan perubahan-perubahan dalam belajarnya. Dengan dorongan dan keinginan dari dalam diri sendiri maka secara refleks siswa akan merasa baik- baik saja akan perubahan yang telah di lakukan seperti yang awalnya bermalas- malasan mengerjakan tugas sekarang lebih rajin mengerjakan tugas.

3) Keuntungan

Keuntungan dari mempunyai motivasi belajar yang tinggi yaitu mempermudah melakukan perubahan dalam belajarnya. Artinya tanpa harus d ingatkan oleh guru siswa memiliki kesadaran diri untuk lebih rajin dalam belajarnya.

2.2 Cara Belajar

2.2.1 Pengertian Cara Belajar

Menurut Suhaenah Soparno dalam buku Maryam (2011:12) cara belajar merupakan kebiasaan belajar atau gaya belajar yang diperhatikan oleh anak didik dalam menunjang tujuan pembelajaran. Menurut Slameto (2003:82) cara belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Hakim (2002:7) cara belajar efesien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa mengusai ilmu dengan lebih mudah dan cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan.

(26)

Menurut hamalik (2012) dalam skripsi Mita (2020:15) cara belajar pada dasarnya adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai situasi belajarnya, misalnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Didalam mengikuti kegiatan belajar ini setiap individu mempunyai kemampuan serta cara belajar yang berbeda-beda untuk mempelajari setiap jenis pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan, Slavin (2011: 160)

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa cara belajar adalah cara atau jalan yang ditempuh siswa dalam melaksanakan belajar sesuai dengan kemampuan dirinya, kesenangan dalam belajar yang seperti apa agar lebih mudah memahami pelajaran. Biasanya siswa menggunakan cara belajar masing-masing sesuai kebiasaan atau dengan hobi masing-masing untuk memudahkan memahami pelajaran.

Menurut Dalyono (2012:57) cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Menurut Oemar Hamalik (2012:19) cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara satu strategi siswa, cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya dalam mengikuti kegiatan belajar, dan menghadapi ulangan/ujian.

Slameto (2013:82) mengemukakan bahwa cara belajar ada 5 yaitu : 1) pembuatan jadwal dan pelaksanaanya, 2) membaca dan membuat catatan, 3) mengulangi bahan pelajaran, 4) konsentrasi dan 5) mengerjakan tugas.

(27)

14

2.2.2 Indikator Cara Belajar

Berdasarkan uraian tentang cara belajar diatas, penulis mengambil indikator cara belajar menurut slameto (2013:82) yaitu :

a. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya

Siswa yang tidak bisa membagi waktu untuk belajar maka nantinya akan mengalami kesulitan salah satunya yaitu merasa tidak punya waktu untuk belajar.

Maka dari itu siswa dituntut untuk memiliki jadwal belajar dan melaksanakannya, supaya belajarnya lebih baik lagi dan tercapai tujuan yang diinginkan.

b. Membaca dan membuat catatan

Membaca memilki pengaruh yang besar dalam belajar, hampir disetiap kegiatan dalam belajar yaitu membaca. Bacaan yang baik adalah bacaan yang banyak menambah pengetahuan dan wawasan yang luas tentunya yang bersifat positif. Menurut Sudjana (2008:67) mengatakan bahwa dengan membaca buku, siswa akan lebih kaya memahami bahan ajar yang diberikan guru.

c. Mengulangi bahan pelajaran

Mengulangi bahan pelajaran akan besar pengaruhnya terhadap belajar, dengan pengulangan pelajaran yang belum di kuasai maka akan dapat merangsang untuk dapat menumbuhkan daya ingat siswa.

d. Konsentrasi

Konsentrasi memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar, apabila seseorang berkonsentrasi maka dalam belajarnya akan dengan mudah memahami apa yang di sampaikan oleh guru. Selain itu konsentrasi dapat menjadikan siswa fokus terhadap apa yang sedang di pelajari.

(28)

e. Mengerjakan tugas

Dalam pelajaran ekonomi biasanya selalu di akhiri dengan pemberian tugas yang harus di kerjakan siswa di rumah. Salah satu tujuan dari pemberian tugas adalah agar siswa mempelajari kembali bahan pelajaran yang telah di sampaikan di kelas, agar tidak lupa.

2.2.3 Cara Belajar Yang Baik

Crow and crow dalam purwanto (2010 :116) mengemukakan cara belajar yang baik adalah :

a. Adanya tugas yang jelas dan tegas

Siswa pada umumnya dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan dalam belajar, jika mereka mengerti apa tujuan dari mereka belajar dan sumber belajar yang jelas untuk di pelajari. Sehingga tugas-tugas yang diberikan dapat terselesaikan dengan baik.

b. Belajar membaca dengan baik

Ketelitian dan kecermatan dalam membaca diperlukan guna untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipahami dari sumber yang dibaca.

c. Pelajari dan kuasai bagian-bagian yang sukar dari bahan yang dipelajari Pada pelajaran terdapat bagian-bagian yang sukar di pahami oleh karena itu di butuhkan pengulangan agar apa yang diperoleh tidak melenceng dari yang seharusnya di pahami.

d. Buatlah outline dan catatan pada waktu belajar

Outline dan catatan tentang materi pelajaran sangat membantu siswa dalam memahami suatu materi yang telah dipelajari

(29)

16

e. Kerjakan atau jawab pertanyaan

Siswa sebaiknya menjawab pertanyaan yang terdapat di akhir bab pada sumber belajar atau buku pelajaran tersebut. Suatu cara belajar yang baik ketika siswa mampu membuat pertanyaan dan di jawab sendiri sesuai dengan apa yang telah dipelajari.

f. Hubungkan bahan-bahan yang baru dengan yang lama

Belajar merupakan suatu proses berkesinambungan untuk membuat suatu konsep-konsep baru, ide serta pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Oleh sebab itu sebelum siswa mempelajari materi baru siswa hendaknya mengulang pelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan materi baru, karena berkaitan maka nantinya akan mendapat pengetahuan baru.

g. Gunakan bermacam-macam sumber dalam belajar

Dalam belajar hendaknya siswa mempunyai refrensi lebih dari satu buku, baik itu dari modul, buku-buku pelajaran atau LKS (lembar Kerja Siswa) dan sebagainya. Karena dengan memperbanyak sumber beljar akan menambah pengetahuan siswa.

h. Pelajari baik-baik tabel, peta, grafik, dan sebagainya

Dengan mepelajari peta, tabel, gambar, grafik yang terdapat didalam buku memperoleh pengetahuan yang lebih luas.

i. Buatlah rangkuman dan reviewDengan membuat rangkuman siswa lebih mudah mengulang materi, semakin pandai siswa membuat rangkuman

(30)

semakin mudah mengadakan rieview atau pengulangan kembali pelajaran yang telah diterima.

2.2.4 Ciri-ciri Belajar Anak Pintar dan Anak Sedang 2.2.4.1 Ciri-ciri Belajar Anak Pintar

Gifted Child dalam Hamalik (2014:183) mengemukakan bahwa ciri-ciri anak yang pintar atau anak cerdas yaitu mempunyai energi yang lebih besar, dorongan ingin tahunya lebih besar, sikap sosialnya lebih baik, aktif, lebih mampu melakukan abstraksi, lebih cepat dan lebih jelas menghayati hubungan-hubungan, bekerja atas dasar rencana dan inisiatif sendiri, suka menyelidiki yang baru dan lebih luas, lebih mantap dengan tugas-tugas rutin yang sederhana, lebih cepat mempelajari proses-proses mekanis, tidak menyukai tugas-tugas yang tidak dimengerti, tidak suka menggunakan cara hafalan dengan ingatan, percaya kepada abilitas sendiri, dan cepat malas kalau diberi hal-hal yang kurang minatnya. Selain dari itu anak yang cerdas dapat menempatkan, mengatur bahan-bahan, menemukan, merumuskan hubungan-hubungan, menarik kesimpulan, dan membaca bahan-bahan yang lebih sulit. Dan juga mereka dapat membantu para siswa yang lebih rendah darinya untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin yang leih mudah, siswa yang cerdas dapat diberi tugas-tugas yang lebih luas dan masalah- masalah yang lebih sulit.

2.2.4.2 Ciri- ciri Belajar Anak Sedang

Gifted Child dalam Hamalik (2014:184) mengemukakan bahwa ciri-ciri belajar anak sedang yaitu, belajar dalam unit-unit yang lebih singkat, butuh sering diperiksa kemajuannya dan perlu banyak perbaikan, perbendaharaan bahasanya

(31)

18

lebih terbatas, perlu memiliki banyak kata-kata baru untuk memperjelas pengertian, tidak melihat adanya kesimpulan-kesimpulan atau pengertian- pengertian sesudahnya, kurang memiliki abilitas kreatif dan abilitas untuk merencanakan, lebih lambat memperoleh keterampilan-keterampilan mekanis dan metodik, lebih mudah mengerjakan tugas-tugas rutin tetapi sulit membaca dan melakukan abstraksi, cepat mengambil kesimpulan tapi kurang kritis dan mudah puas dengan jawaban yang dangkal, kurang senang atas kemajuan orang lain, mempunyai pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan pada waktu masuk sekolah, karena itu ia mudah marah, kurang percaya diri sendiri, dan lebih berminat terhadap kehidupan di luar sekolah. Selian itu ciri siswa yang lamban dalam belajarnya mereka mudah terpengaruh oleh saran-saran orang lain, kesulitan dalam belajarnya bertumpuk-tumpuk, mempunyai ruang minat yang sempit, cenderung pada kegiatan-kegiatan yang over konvensasi, tidak dapat melihat unsur-unsur yang bersamaan didalan beberapa situasi yang berbeda-beda, serta kurang mampu melihat hasil-hasil akhir dalam perbuatannya.

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cara Belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cara belajar siswa, yang mencakup dua hal yaitu faktor dalam diri siswa (faktor intren) dan faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal). Menurut Suryabrata (1989) dalam buku Khodijah (2016:58) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu dapat di golongkan menjadi dua hal, yaitu :

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar

(32)

Yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis yang mencakup dua hal yaitu keadaan tonus jasmani pada umumnya, yang mana keadaan jasmani juga dapat mempengaruhi kesiapan dan aktivitas belajar. Orang yang keadaan jasmaninya segar akan siap dan aktif pada proses pembelajaran begitupun sebaliknya orang yang mempunyai riwayat penyakit akan mengalami kesulitan untuk fokus pada belajarnya yang mana hal ini dapat mengganggu aktivitas belajar.

Selanjutnya itu keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu, keadaan yang terutama adalah panca indra, panca indra akan mempengaruhi belajar. Panca indra merupakan alat untuk belajar, jadi paca indra merupakan syarat agar belajar berjalan dengan baik salah satunya yaitu indra pengelihatan dan pendengaran, dimana maata dan teling adalah suatu akses dalam proses belajar dapat diterima otak dengan baik. Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar yaitu minat, motivasi, inteligensi, memori, dan emosi.

2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar

Faktor ini mencakup dua hal yaitu faktor-faktor sosal dan faktor-faktor non sosial. Faktor sosial terdiri itu yang hadir dari manusia itu sendiri baik itu hadir secara langsung ataupun tidak, dalam hal ini orang tua sangat berperan penting dalam belajar anak. Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, motivasi dan perhatian merupakan bentuk dukungan belajar dari orang tua untuk mencapaian yang diinginkan dalam belajar. Guru juga berperan penting dalam proses pembelajaran siswa ketika disekolah serta teman-teman sebaya ataupun orang-orang disekitar lingkungan belajar, kehadiran orang lain secara langsung

(33)

20

maupun tidak langsung baik yang berpengaruh baik atau buruk merupakan berpengaruh pada belajar seseorang.

Faktor non sosial seperti keadaan udara, suhu dan cuaca dapat berpengaruh jika keadaan cuaca yang kurang baik akan berdampak juga pada kenyamanan belajar seseorang. Apabila cuaca ataupun keadaan udaranya yang sangat panas maka akan membuat seseorang kehilangan konsentrasi dalam belajarnya sehingga tidak bisa mencapai belajar yang optimal. Waktu belajar pun juga berpengaruh, biasanya seseorang lebiih mudah belajar di pagi hari dibandingkan pada siang, sore dan malam hari. Tempat belajarpun juga mempengaruhi yang mana jika tempat tersebut ramai seseorang akan kehilangan konsentrasi karena kebisingan dapat menganggu proses belajar. Alat-alat belajarpun mempengaruhi karena dengan kelengkapan alat-alat tersebut seseorang dapat dengan mudah mengerjakan apa yang harus ia kerjakan dengan alat tersebut.

2.3 Motivasi Belajar

2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Sadirman (2011:75) motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Adapun pendapat Mc. Donald dalam buku Sadirman (2011:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Selanjutnya menurut Purwanto (2010:71) motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari

(34)

untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tegak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tentang pengertian motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak siswa untuk melakukan perubahan didalam dirinya sehingga mampu menempatkan dirinya kepada apa yang seharusnya dicapai, yang ditandai dengan tanggapan kepada apa yang telah diterima nya dikelas sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga tujuan yang diharapkan akan dicapai dengan baik dan maksimal.

Menurut Dimyati dan Mujiono (2013:80) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Koeswara dalam buku dimyati dan mudjiono (2013:80) dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

Menurut Uno (2013:23) hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal yang ditujukan pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya hasrat dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga dapat memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik.

(35)

22

2.3.2 Indikator Motivasi Belajar

Berdasarkan uraian tentang motivasi belajar diatas, peneliti mengambil indikator motivasi belajar menurut Uno (2013:23) yaitu :

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Dengan memiliki hasrat dan keinginan berhasil yang besar seseorang memiliki dorongan untuk berubah ke arah yang dituju dalam belajar. Yang mana sebagai bentuk perubahan yang diinginkan dalam belajar, seperti siswa yang mendapatkan nilai terbaik di kelas.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar yang besar dapat berpengaruh terhadap belajar siswa, dengan dorongan untuk menjadi lebih baik dalam belajarnya yang berasal dari dalam dirinya sendiri ataupun dari teman- teman sekitarnya dengan sendirinya siswa akan melakukan perubahan dalam belajar.

c. Adanya hasrat dan cita-cita masa depan

Adanya hasrat dan cita-cita masa depan yang tinggi dapat berpengaruh terhadap belajar siswa, dengan memiliki keinginan dan tekad yang kuat seseorang secara sadar akan menggapai apa yang diinginkan di masa yang akan datang.

d. Adanya penghargaan dalam belajar

Adanya penghargaan dalam belajar akan berpengaruh sangat besar terhadap belajar, karena biasanya siswa sangat menyukai penghargaan yang d berikan guru . Ketika siswa telah mencapai tujuan dari belajarnya dan guru memberikan reword

(36)

yang nilai tertinggi akan d berikan hadiah, maka siswa yang lainnya pun akan ikut berpacu dalam belajar.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar akan berpengaruh besar terhadap belajar, karena dengan kegiatan yang menarik dlam proses pembelajaran akan membuat siswa semakin bergairah untuk belajar. Dengan kegiatan yang menarik dalam belajar maka siswa tidak akan jenuh sehingga dapat menimbulkan gairah semangat siswa untuk belajar.

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif

Adanya lingkungan belajar yang kondusif maka akan berpengaruh besar terhadap belajarnya, dengan lingkungan yang aman serta nyaman maka siswa akan senang untuk belajar. Tidak terganggu dengan ruang kelas yang kotor ataupun lingkungan sekitar kelas yang berisik.

2.3.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar

Menurut Hamalik (2014:162) jenis-jenis motivasi itu ada dua macam : (1) motivasi intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering disebut motivasi murni yang mana motivasi ini timbul dalam diri siswa itu sndiri, misalkan keinginan mendapatkan keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali perten- tengan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan

(37)

24

hukuman. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan disekolah, sebab pengajaran disekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa.

2.3.4 Fungsi Motivasi Belajar

Dalam belajar motivasi dapat mempengaruhi tercapainya hasil belajar yang baik, dalam belajar motivasi sangat diperlukan, guna mencapai hasil belajar yang optimal. Sadirman (2011:85) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini sebagai daya penggerak, dari setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2. Menentukan arah perbuatan, dengan adanya motivasi dapat mememberikan suatu arahan kemana kegiatan yang akan dituju.

3. Menyeleksi perbuatan, menentukan perbuatan-perbuatan apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang tidak sebaiknya d lakukan karena di anggap membuang-buang waktu.

2.3.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Max Darsono (2000) dalam skripsi Siska (2016:17) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah :

1. Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita cita adalah target yang akan dicapai siswa, hal yang di ingin dicapai yang mana ini memperkuat motivasi belajar siswa.

2. Kemampuan belajar

Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan, kemampuan ini mencakup dari pengelihatan, ingatan, pikiran, penghematan dan fantasi.

(38)

3. Kondisi siswa

Siswa adalah mahluk yang mempunyai kesatuan psikofisik, yang terdiri dari kondisi fisik dan psikologis.

4. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan berada di luar diri siswa, yang mana kondisi ini berupa kondisi lingkungan sekolah, lingkungan belajar baik dirumah maupun dimana ia belajar, dimana lingkungan yang nyaman akan memberikan motivasi yang tinggi kepada siswaa.

5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajaar adalah unsur-unsur yang keberadaanya tidak dapat ditentukan dalam proses belajar kadang tidak setabil kadang kuat dan kadang juga lemah. Misalnya emosi siswa, semangat belajar dan situasi dalam rumah atau dlam keluarga.

2.3.6 Ciri-ciri Orang Termotivasi

Orang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada diri orang tersebut. Ciri-ciri orang yang termotivasi salah satunya yaitu orang yang tidak gampang putus asa dalam mengerjakan suatu hal ataupun menekuni apa yang telah ia kerjakan, selalu ingin mendapatkan yang terbaik dan berusaha dalam segala hal.

Sadirman (2011:83) mengemukakan motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut : tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat terhadap macam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat

(39)

26

mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, senang mencari dan memecahkan maslah soal-soal.

Jadi dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa orang yang termotivasi itu dapat dilihat dari dalam diri orang tersebut. Yang mana dapat dilihatanya dari keuletan dan mau berusaha, minim sekali kata putus asa yang d hasapi melainkan bertekat keras dalam mendapatkan hal yang ingin di capai.

2.3.7 Upaya Menumbuhkan Motivasi

Banyak cara yang digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi siswa, karena motivasi merupakan suatu proseas psikologis yang mencerminkan sikap. Menurut Hamalik (2014:166-168) ada 9 cara menumbuhkan motivasi belajar siswa ataupun membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu sebagai berikut:

1. Memberi Angka

Dalam hal ini angka menjadi ukuran dalam pencapaian kegiatan belajarnya, angka menjadi simbol dari nilai yang telah diterima d akhir pembelajaran. Banyak siswa yang belajar dengan pencapaian utama yaitu untuk mendapatkan nilai yang baik, baik itu di ulangan harian, ulangan tengah semster ataupun pada nilai rapotnya. Jadi nilai yang baik dianggap sebagai motivasi siswa dalam belajar.

2. Pujian

Siswa yang sukses mengerjakan tugasnya dengan baik perlu diberikan pujian, pujian ini adalah sebagai bentuk dorongan yang positif dan merupakan motivasi yang baik.

3. Hadiah

(40)

Dengan memberi hadiah kepada siswa yang mendapat hasil belajar yang baik akan menumbuhkan motivasi untuk berlomba-lomba mendapat yang semestinya didapat.

4. Kerja Kelompok

Dengan kerja kelompok dapat menimbulkan motivasi bagi sesama teman sebayanya karena motivasi dari teman sebaya berpengaruh besar terhadap siswa

5. Persaingan

Persaingan sehat akan memberikan motif-motif sosial kepada murid. Hanya saja persaingan dapat menimbulkan hal yang kurang baik seperti : rusaknya hubungan persahabatn, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok belajar.

6. Tujuan dan level of aspiration

Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.

7. Penilaian

Penilaian secara kontiniu mendorong suswa memperoleh hasil yang baik, disamping itu para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorong siswa untuk lebih teliti dan seksama.

8. Karyawisata dan ekskursi

Cara ini merangsang motivasi belajar, pengalaman langsung sangat bermakna, selain itu objek yang dilihat langsung dapat menarik minatnya untuk belajar.

(41)

28

9. Film pendidikan

Dengan melihat gambaran cerita dari film dapat membuat siswa termotivasi untuk menjadi lebih baik dalam belajarnya.

2.4 Penelitian Relevan

Adapun penelitian yang terkait dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Indah Permata sari (2016) dalam penelitiannya yang berjudul

“Perbedaan Aktivitas dan Motivasi Belajar Siswa di Kelas XI IPA 1 dan XI IPS 1 dalam Pembelajaran PPKN di MAN 1 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016”. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan aktivitas dan motivasi belajar karena setiap siswa masing-masing mempunyai aktivitas yang beragam dalam pembelajaran begitu pula dalam motivasi belajarnya. Pada penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu mengenai profil cara belajar dan motivasi belajar siswa kelas X sedangkan pada peneliti sebelumnya perbedaan aktivitas dan motivasi belajar siswa kelas XI.

2. Rani Febrian (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Perbandingan Cara Belajar Siswa IPA dan IPS Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI di SMAN 5 Padang”. Hasil penelitian ini adalah secara umum cara belajar IPA dan IPS tidak ada bedanya. Pada penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai profil cara belajar dan motivasi belajar antra X IPA dan X IPS dalam mata pelajaran ekonomi. Pada penelitian yang akan dilakukan melihat gmbaran antra siswa ipa dan ips itu seperti apa cara belajar dan motivsi belajarnya.

(42)

3. Sevty Mulyaningsih (2019) dalam penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Cara Belajar dan Iklim Sekolah terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2018”.

Hasil dari penelitian ini adalah pada uji simultan nilai sig cara belajar>0.05 dan iklim sekolah<0.05 artinya variabel iklim sekolah memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar sedangkan cara belajar tidak memiliki pengaruh signifikan dengan besar R Square 0.176 dengan persamaan Y=21.088- 0.005X1 +0.399X2. Pada penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu mengenai profil cara belajar dan motivasi belajar sedangkan penelitian terdahulu pengaruh cara belajar dan iklim sekolah terhadap motivasi belajar. Pada penelitian yang akan dilakukan yaitu terfokus kepada kelas X IPA dan X IPS sedangkan penelitian terdahulu itu keseluruhan satu sekolah yaitu pada SMA Muhammadiyah Kota Tasikmalaya.

2.5 Kerangka Pemikiran

Pembelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran berupa pembelajaran yang dinamis dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Mata pelajaran ekonomi harus diajarkan sesuai kebutuhan siswa untuk menghadapi tantangan hidup dikemudian hari. Proses pembelajaran dimana siswa sebagai pusatnya akan membuat suasana belajar semakin hidup sehingga siswa dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan temannya. Dengan berkumpul di suatu forum diskusi maka timbul cara belajar yang berbeda-beda dan motivasi yang tinggi saat prosess pembelajaran berlangsung.

(43)

30

Banyak cara belajar yang dapat dilakukan siswa disekolah seperti : membaca dengan baik, membuat catatan pada waktu belajar, menghubungkan bahan-bahan pelajaran yang lama dengan yang baru, membuat rangkuman dan lain-lain. Motivasi belajar merupakan tujuan yang hendak dicapai saat proses pembelajaran, karena motivasi belajar menjadi ukuran keberhasilan seseorang dalam proses pembelajarannya.

Dalam penelitian ini siswa akan diberi angket untuk di isi yang nantinya akan peneliti olah sehingga mengetahui bagaimna cara belajar dan motivasi belajar pada siswa-siswi tersebut. Yang mana cara belajar yang akan di lihat yaitu dari indikator Slameto (2013:82) yaitu : pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas. Sedangkan untuk cara belajarnya yaitu dari indikator Uno (2013:23) yaitu : adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar dan lingkungan yang kondusif.

IPA dan IPS

Cara Belajar

Motivasi Belajar

(44)

31 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga bertanggung jawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan suatu objek penelian (Darmadi 2011:7). Penelitian kualititatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan fenomena-fenomena baru berupa ucapan atau tulisan dari perilaku dari orang-orang yang diamati (Sujarweni, 2014:19)

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang berkaitan dengan penulisan ini, maka penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2020 dan penelitian ini bertempat di SMA Negeri 9 Pekanbaru yang berlokasi di jl. Semeru No. 12 kelurahan Rintis kec. Limapuluh kota Pekanbaru.

3.3 Subjek Penelitian

Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yang dipilih dengan tujuan dan alasan tertentu. Para partisipan yang akan dibagikan angket terbuka yaitu pada kelas X IPA 6 dan X IPS 1 yang berjumlah 71 siswa.

(45)

32

Tabel 3.1 Responden Penelitian

3.4 Variabel Penelitian

Dalam suatu variabel penelitian terkandung konsep yang dapat dilihat dan diukur. Variabel adalah suatu penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian (Arikunto 2013:91). Variabel dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu profil cara belajar dan motivasi belajar antara X IPA dan X IPS dalam mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Pekanbaru.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Adapun data yang yang diambil peneliti berupa:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya (Iqbal Hasan, 2009:19). Data pimer dalam penelitian ini adalah hasil angket yang berasal dari responden terhadap pertanyaan yang mengacu kepada indikator-indikator cara belajar dan motivasi belajar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Iqbal Hasan, 2009:19). Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu. Kumpulan berupa data mengenai profil sekolah, struktur, denah sekolah, pembagian tugas, penjadwalan, dan lain-lain.

No SAMPEL JUMLAH

1 X IPA SMA Negeri 9 Pekanbaru 36 Siswa 2 X IPS SMA Negeri 9 Pekanbaru 35 Siswa

Total 71 Siswa

(46)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian dilaksanakan dengan memperhitungkan teknik, yaitu :

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) dalam buku Sugiyono (2015:203) observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, proses antara keduanya yaitu pengamatan dan ingatan.

2. Angket (kuesioner)

Menurut sugiyono (2015 : 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membeli seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini yang menjadi partisipan adalah siswa kelas X di SMA Negeri 9 Pekanbaru, angket yang digunakan yaitu agket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih slah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda checklist jawaban yang menurutnya benar.

3. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 274) dokumentasi merupakan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk

(47)

34

juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian ( Margono S, 2007 : 181).

4. Wawancara

Wawancara merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung dari informan. Dalam wawancara ini peneliti menyiapkan daftar pertanyaan agar isu yang tergali tidak keluar dari konteks.

Wawancara dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan terstruktur dengan alat bantu berupa catatan-catatan dan rekaman audio. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Ekonomi.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini berupa angket tentang cara belajar dan motivasi belajar. Instrument ini disusun sejumlah pertanyaan yang nantinya harus dijawab oleh setiap responden. Adapun kisi-kisi angket yang akan dipaparkan nantinya berupa indiator-indikator yang terdapat dalam angket meliputi cara belajar dan motivasi belajar, sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Cara Belajar Dan Motivasi Belajar

Variabel Indikator Jumlah

Item

Cara Belajar (Slameto 2013:82)

Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya

1 dan 2 Membaca dan membuat catatan 3 dan 4 Mengulangi bahan pelajaran 5

Konsentrasi 6

Mengerjakan Tugas 7

Motivasi

Belajar (Uno 2013: 23)

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

1 dan 2 Adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar

3 dan 4 Adanya harapan dan cita-cita

masa depan

5 dan 6

(48)

Adanya penghargaan dalam belajar

7 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

8 Lingkungan yang kondusif 9

3.8 Teknik Analisis Data

Sebagaimana diungkapkan Potton dalam Hasan, (2002:97) analisis data adalah prosess mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam satu pola, kategori dan satu uraian dasar. Metode analisis data dengan menggunakan alat uji instrument yang terdiri dari analisis deskriptif, dan wawancara, untuk mengetahui bagaimana profil cara belajar dan motivasi belajar.

3.8.1 Analisis Deskriptif

Sebelum ditentukan bagaimana profil cara belajar dan motivasi belajar siswa, peneliti ingin mengetahui tingkat persentase jawaban responden dengan menggunakan rumus :

𝑃 = 𝑓

𝑁 𝑋 100%

Keterangan :

P = Persentase yang dicari F = Frekuensi Jawaban N = Jumlah Sampel

Guna menafsirkan skor nilai yang diperoleh melalui perhitungan atas angket tersebut, maka setelah mendapatkan persentasenya akan di lihat juga bagaimana alasan para siswa tersebut.

(49)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Sekolah

Dari awal pendirian bernama SMA Negeri 7 lalu pada tahun 1998 berubah nama menjadi SMA Negeri 9 Pekanbaru. SMA Negeri 9 Pekanbaru adalah salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di provinsi Riau, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 9 Pekanbaru ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X smpai kelas XII. Didirikan pada tahun 1985 kepala sekolah yang pertama adalah Dra. Widasih sekolah memiliki 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Sekolah ini sangat berprestasi baik dalam akademik maupun non akademik. Dalam bidang akademik, banyak prestasi yang didapatkan. Sekolah ini juga pernah mewakili Riau dalam ajang perlombaan Olimpiade Sains di Insitut Pertanian Bogor. Selain itu SMA Negeri 9 Pekanbaru memiliki prestasi dalam bidang non akademik, terutama bidang kesenian.

Tingkat ekonomi di SMA Negeri 9 Pekanbaru bervariasi. Banyak juga anak- anak berprestasi namun kurang mampu yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah disini. Sekolah ini masuk pukul 07.00 WIB dengan agenda wajib bagi para siswa baik dari kelas X sampai kelas XII yaitu 15 menit membaca Al- Quran dan Al Kitab kepercayaan dan agama masing-masing, dan 15 menit lagi untuk kegiatan literasi dan di lanjutkan pada pelajaran yang akan berlangsung di jam pertama. SMA Negeri 9 Pekanbaru adalah SMA berkarakter bangsa. Sekolah ini

(50)

adalah sekolah yang mengadakan PABEL (Panggung Band Pelajar) tersebar se- Sumatera yang mengundang band-band dan penyanyi papan atas.

SMA Negeri 9 Pekanbaru dulunya dikenal sebagai sekolah selebriti namun sekarang image negatif itu sudah tidak ada karena terbukti SMA Negeri 9 Pekanbaru adalah sekolah yang memiliki disiplin tinggi dan dijuluki berkarakter bangsa selain itu SMA Negeri 9 Pekanbaru menjadi salah satu sekolah yang paling berbakat dibagian ekstrakulikuler-nya dan juga disegani dalam berbagai macam pertandingan olahraga jika ingin mengembangkan bakat dan kereatifitas serta tidak melupakan pembelajaran adalah julukan di SMA Negeri 9 Pekanbaru ini. SMA Negeri 9 Pekanbaru juga merupakan salah satu sekolah model yang menjadi acuan indeks prestasi untuk sekolah lainnya di Pekanbaru.

4.1.2 Profil Sekolah

1. Nama sekolah : SMA Negeri 9 Pekanbaru 2. Nomor Statistik Sekolah : 34409608008

3. Tipe Sekolah : SSN

4. Alamat Sekolah : Jln. Semeru No. 12 kelurahan Rintis Kec.

Lima Puluh Kota Pekanbaru Provinsi Riau

5. Kelurahan : Rintis

6. Kecamatan : Lima Puluh

7. Provinsi : Riau

8. Kota : Pekanbaru

9. Telepon Sekolah : (0761) 23753 10. Status Sekolah : Negeri

(51)

38

11. Nilai Akreditasi Sekolah : A

12. Luas Tanah : 400 m2

13. Luas Bangunan : 144 m2

14. Status Bangunan : Milik Pemerintah

15. E-mail : sman9pku@yahoo.co.id

16. Web : www.sman9-pekanbaru-sch.id

4.1.3 Visi dan Misi

a. Visi SMA Negeri 9 Pekanbaru

Visi SMA Negeri 9 Pekanbaru “ menjadikan SMA Negeri 9 Pekanbaru sebagai Pusat Perkembangan IPTEK, Unggul dalam Prestasi, Berbudaya Melayu, Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan Berlandaskan Iman dan Taqwa Tahun 2020”.

b. Misi SMA Negeri 9 Pekanbaru

1. Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

2. Menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran, serta berbasis lingkungan.

3. Menciptakan lingkungan yang hijau, bersih, sehat dan kondusif dengan menyeimbangkan pola hidup yang berwawasan lingkungan serta berperan dalam pelestarian, peningkatan kualitas, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan, sehingga menjadi rujukan pendidikan lingkungan hidup bagi sekolah lain.

4. Melaksanakan program kewirausahaan.

5. Pengelolaan sarana pendukung yang ramah lingkungan.

(52)

6. Menyeimbangkan antara kegiatan akademik, non akademik dengan kegiatan keimanan dan ketaqwaan.

7. Mengoptimalkan kegiatan keagamaan.

8. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah.

9. sMeningkatkan pelayanan prima pada publik.

4.2 Deskripsi Data dan Temuan Penelitian

Hasil penelitian ini mengenai cara belajar dan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 9 Pekanbaru yang diperoleh melalui observasi, angket, wawancara dengan guru mata pelajaran dan juga dokumentasi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kombinasi yang berupa pertanyaan-pertanyaan dengan alternatif jawaban “YA” dan “TIDAK” serta diminta untuk memberikan alasan. Angket cara belajar terdapat 7 item pertanyaan dan angket motivasi belajar terdapat 9 item pernyataan.

Penelitian ini hanya dilakukan di kelas X baik IPA maupun IPS yaitu pada kelas X IPA 6 dan X IPS 1. Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari 2020 sampai Maret 2020. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui cara belajar dan motivasi belajar oleh masing-masing siswa IPA dan IPS.

Observasi yang dilakukan adalah dengan melihat proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, terutama respon siswa ketika mengikuti pembelajaran ekonomi berlangsung. Kemudian dilanjutkan dengan penyebaran angket terhadap siswa mengenai cara belajar dan motivasi belajar. Penelitian ini menjelaskan bagaimana cara belajar dan motivasi belajar yang dimiliki siswa di kelas X IPA dan IPS.

(53)

40

a. IPA

1) Cara Belajar

Berdasarkan hasil dari angket yang telah disebarkan di kelas X IPA diperoleh data bahwa siswa memiliki cara belajar masing-masing setiap individunya, dapat dilihat pada tabel yang tersaji berikut :

Tabel 4.1 Hasil Angket Cara Belajar Siswa Kelas X IPA

NO PERTANYAAN CARA BELAJAR IPA

JUMLAH

YA TIDAK

ITEM 1 32 4 36

Siswa

ITEM 2 29 7

ITEM 3 30 6

ITEM 4 31 5

ITEM 5 21 15

ITEM 6 35 1

ITEM 7 28 8

Sumber Data: Olahan tahun 2020

Pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pertanyaan di item 1 “Apakah saudara membuat jadwal mata pelajaran dan jadwal belajar ?” siswa yang menjawab “YA”

sebanyak 31 orang siswa dengan persentase sebesar 89%, sedangkan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 4 orang siswa dengan persentase sebesar 9%

sehingga jumlah responden pada item 1 sebanyak 36 orang siswa. Selanjutnya pertanyaan di item 2 “ Apakah saudara melaksanakan jadwal tersebut dalam belajar ?” siswa yang menjawab “YA” sebanyak 29 orang siswa dengan persentase sebesar 81%, sedangkan yang menjawab “TIDAK” sebanyak 7 orang siswa dengan persentase sebesar 19% sehingga jumlah responden pada item 2 sebanyak 36 orang siswa.

Selanjutnya pertanyaan di items 3 “Apakah dengan membaca saudara lebih bisa memahami materi pelajaran ?” perserta didik yang menjawab “YA”

Referensi

Dokumen terkait

Diffusion bonding : Mono filament diperkuat AMCs terutama dihasilkan oleh ikatan difusi (foil-serat-foil) rute atau oleh penguapan lapisan yang relatif tebal dari

Berdasarkan nilai koefisien penentu yang dihasilkan menunjukkan bahwa Rasio Profitabilitas, Earning Per Share dan Price Earning Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham

Ketika direaksikan dengan asam kolorida, tidak bereaksi, dengan asam sulfida, tidak bereaksi, dengan Amonium hidroksida dan Amonium klorida, tidak bereaksi,

[r]

John sebagai Account Officer yang memang sudah mengetahui data-data fiktif tersebut tidak melakukan pengecekan lapangan sehingga kredit yang diajukan bisa dengan mudah di

In revising student writing, teacher underline the error word or letter, and then directly write the correct one above the word or

[r]

he registry included 77 physicians (91% neurologists and 9% trained inter- nists on cerebrovascular disease) from 59 urban centres of diferent types: 39 public and 20 private