Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Analisis Optimasi Waktu dan Biaya Proyek Menggunakan Metode Time-Cost Tradeoff” (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sekolah Taraknita – Jakarta Tugas Akhir ini Proyek ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana, Bapak Ngadi dan Ibu Suyatmi selaku orang tua selalu memberikan doa dan dukungan selama penulisan proyek ini, perintah terakhir.
Kepada teman-teman Jurusan Teknik Sipil Universitas Mercubuana atas semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi bersama-sama. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian para pembaca.
DAFTAR TABEL
Pendahuluan
- 1 I. BAB I
- 2 ditentukan tidak tercapai. Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
- 3 mempercepat waktu penyelesaian
- Identifikasi Masalah
- Adanya keterlambatan dan belom optimalnya pelaksanaan pekerjaan pada Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta sehingga berpotensi terkena
- Perlu pemilihan alternatif yang lebih murah sebagai solusi untuk mempercepat pekerjaan
- Berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan jam kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta?
- Berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan tenaga kerja pada proyek proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta?
- Bagaimana perbandingan antar dua opsi tersebut di atas ?
- 4 1.4Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan jam kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita
- Untuk mengetahui berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan tenaga kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita
- Untuk mengetahui bagaimana perbandingan antar dua opsi tersebut di atas
- Kegiatan atau aktifitas yang digunakan sebagai objek penelitian adalah keseluruhan
- Harga bahan dan upah pekerja menggunakan harga bahan dan upah milik kontraktor Tahun 2019 - 2020
- Dari hasil penelitian ini diharapkan agar mahasiswa mengetahui cara melakukan percepatan waktu yang telah di pelajari di Universitas Mercu Buana
- Dari hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang waktu penyelesaian proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) optimum
- Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan pekerjaan finishing pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta
- 5 dapat menjadi bahan referensi khususnya mengenai analisis pertukaran waktu dan
- Hasil penelitian ini juga dapat memberikan pertimbangan bagi kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat mengetahui percepatan waktu dan biaya
Berapa biaya untuk mempercepat jam kerja dengan menambah jam kerja pada Proyek Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta. Berapa biaya untuk mempercepat waktu pengerjaan dengan menambah tenaga kerja pada proyek Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta. Untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan menambah jam kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita, menambah jam kerja pada Proyek Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta.
Untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan menambah tenaga kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita, menambah tenaga kerja pada Proyek Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih lanjut dan tugas akhir pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita Jakarta.
PENDAHULUAN
KAJIAN LITERATUR
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL dan PEMBAHASAN
6 data laporan harian, mingguan dan bulanan. Kemudian data diolah menggunakan
Pembahasan bukan merupakan kesimpulan dan penegasan dari hasil bab sebelumnya, namun berisi pembahasan kritis mengenai hasil bab sebelumnya dan apa yang belum dijelaskan pada bab sebelumnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Induktif
Manajemen Proyek
Biaya/ Anggaran (Cost)
8 2.Waktu/Jadwal (Time)
- Mutu
- Proses inisiasi (initiation process) 2. Proses perencanaan (planning process)
- Proses pengontrolan dan pengawasan (controlling and monitoring process) 5. Proses penutupan (closing process)
9 menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan
- Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek
- Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan
- Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan
- Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek
- Material Proyek mencakup spektrum luas : misalnya bahan-bahan kimia
10 untuk proyek ilmiah, pondasi untuk proyek konstruksi. survei data untuk
- Peralatan, yang biasanya digunakan untuk menunjukan tipe, ukuran dan jumlahnya, dalam beberapa kasus, peralatan dapat ditukar tempatkan untuk
- Jaringan Kerja (network planning)
11 memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan dan
12 (overlapping)
- Metode Preseden Diagram (Precedence Diagram Method / PDM)
13 digunakan pada metode PDM (Precedence Diagram Network)
- Perhitungan maju dilakukan untuk mendapatkan Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF)
- Perhitungan mundur dilakukan untuk mendapatkan Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF), jika lebih dari satu anak panah yang keluar dari kegiatan maka diambil yang
- Kegiatan mana yang harus diselesaikan sebelum kegiatan tertentu boleh dimulai dan berapa lama tenggang waktunya
- Kegiatan mana yang harus dimulai sesudah kegiatan tertentu c dimulai dan berapa
14 lama jarak waktunya
- Hitungan maju
- Hitungan mundur
- Jalur dan kegiatan kritis
- Microsoft Office Project
16 penyusunan jaringan kerja pada Microsoft Office Project
- Biaya Proyek
- Biaya langsung
17 2.Biaya Tidak Langsung
- Alternatif Percepatan
- Pengggantian atau penambahan peralatan
- Penggantian atau Perbaikan Metode Kerja
- Penambahan Tenaga Kerja
18 ketrampilan, dan keahlian harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang
- Penambahan Jam Kerja (Lembur)
- Penambahan Jam Kerja (Lembur)
- Waktu kerja normal adalah 7 jam (08.00 – 16.00), sedangkan lembur dilakukan setelah waktu kerja normal
19 2.Waktu kerja lembur dan harga upah pekerja untuk kerja lembur menurut Keputusan
20 Gambar 1 . Grafik Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam Kerja
- Mempersingkat Waktu Penyelesaian Proyek (Akselerasi/ Crashing)
Upah normal pekerja per hari = Produktivitas harian × Harga satuan upah pekerja Upah normal pekerja per jam = Produktivitas per jam × Harga satuan upah pekerja Biaya lembur pekerja = 1,5 × upah normal per jam untuk tambahan jam kerja pertama (lembur) + 2 × n × upah per jam normal untuk tambahan jam kerja berikutnya (lembur). Crashing merupakan suatu tindakan untuk mengurangi durasi pekerjaan secara keseluruhan setelah menganalisis alternatif-alternatif yang ada dalam jaringan kerja, bertujuan untuk mengoptimalkan waktu kerja dengan biaya yang serendah-rendahnya (Taufiqur Rahman, 2013: 1) yang dikutip oleh (Fika Giri, 2017).
22 Gambar 2 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipersingkat untuk satu kegiatan
23 a.Crash duration = Volume/(Prod.harian sesudah crash) (2.6)
- Normal Duration (durasi normal)
- Crash Duration (durasi dipercepat)
- Normal Cost (biaya normal)
- Crash Cost (biaya dipercepat)
- Cost Slope (biaya akibat percepatan)
24 2.9Hubungan Biaya Terhadap Waktu
25 2.10Analisis Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off Analisys)
26 10.1Penambahan jumlah jam kerja (kerja lembur)
- Penambahan tenaga kerja
- Pergantian atau penambahan peralatan
27 10.4Pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas
- Penggunaan metode konstruksi yang efektif
- Kerangka Berfikir
28 Tabel 2.4 Kerangka Berfikir
Maksud dan Tujuan
Untuk mengetahui berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan jam kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah
Untuk mengetahui berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan tenaga kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah
Identfikasi Masalah
Adanya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan gedung sekolah tarakanita jakarta sehinga berpotensi terkena penalty
Rumusan Masalah
Berapa biaya untuk memperce Berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan jam kerja pada proyek Pembangunan
Berapa biaya untuk mempercepat waktu pekerjaan dengan cara penambahan tenaga kerja pada proyek proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita
Analisa Data
III-55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Penelitian
- 56 pelaksanaannya sehingga dapat diketahui percepatan yang paling maksimum dan
- Waktu Pelaksanaan : 18 Bulan (548 Hari)
- 58 Gambar 3. 1 Gedung Sekolah Tarakanita
- Pengumpulan Data
- Numbers Premier
- Data Sekunder
- 59 1. Studi Lapangan
- Studi Literatur
- Identifikasi Masalah
- 60 4. Perumusan Masalah
- Penetapan Tujuan Penelitian
- Pengumpulan Data
- Data umum proyek
- Rencana Anggaran Biaya (RAB) 3. Data biaya tidak lamgsung proyek
- Time schedule (kurva-S) rencana dan aktual 5. Denah proyek
- Laporan mingguan
- Daftar harga satuan bahan dan upah
- 61 7. Pengolahan Data
- Menentukan dan menguraikan setiap item pekerjaan
- Menentukan hubungan keterkaitan antar pekerjaan dan konstrainnya
- Menentukan durasi tiap-tiap item pekerjaan berdasarkan data penjadwalan masing-masing kegiatan dan hasil diskusi dengan site manager
- Menentukan lintasan kritis
- Kompresi kegiatan-kegiatan pada lintasan kritis yang mempunyai nilai cost slope terendah
- Apabila dalam proses kompresi terbentuk lintasan kritis baru, maka kompresi dilakukan secara serentak pada kegiatan-kegiatan yang berada pada semua
- Kompresi dihentikan ketika terdapat salah satu lintasan kritis yang kegiatankegiatannya telah jenuh seluruhnya atau tidak bisa dikompresi lagi
- Analisis dan Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
- 63 3.5 METODE CRASHING
- 64 3.5.1 Crash Duration
- 65 Penambahan produktivitas kerja diperlukan untuk melakukan percepatan proyek
- 66 untuk mengefisienkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan kontraktor. Biasanya
- Crash Cost
- 68 Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung kemiringan biaya (cost slope) atau besar
- Time Cost Trade Off
- 70 Percepatan waktu penyelesaian proyek diiringi dengan adanya penambahan
- Penambahan jumlah jam kerja atau jam lembur 2. Penambahan jumlah tenaga kerja
- Penambahan material yang lebih cepat pemasangannya 4. Penambahan shift kerja
- Penerapan metode kontruksi yang lebih efektif 6. Pergantian dan penambahan peralatan
- 71 1. Menghitung waktu penyelesaian proyek dan mengidentifikasi jalur kritis dengan
- Menentukan biaya normal setiap aktivitas
- Menentukan biaya dipercepat setiap aktivitas
- Menghitung cost slope setiap komponen aktivitas
- Mempersingkat kurun waktu aktivitas, dimulai dari aktivitas kritis yang mempunyai cost slope terendah
- Apabila dalam proses percepatan proyek terbentuk jalur kritis baru, mempercepat aktivitas-aktivitas kritis yang mempunyai kombinasi cost slope terendah
- Mempersingkat waktu aktivitas sampai titik proyek dipersingkat
- Membuat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik dan hubungkan titik normal (biaya dan waktu normal), titik-titik yang terbentuk setiap kali
- Hitung biaya tidak langsung proyek dan tambahkan pada grafik
- Jumlahkan biaya langsung dan biaya tidak langsung untuk mencari biaya total sebelum kurun waktu yang diinginkan
- Periksa pada grafik biaya total untuk mencapai waktu optimal yaitu kurun waktu penyelesaian proyek dengan biaya terendah
- 72 kerja. Oleh karena itu, pilihlah total biaya dan waktu yang optimal supaya proyek dapat
- Alur Penelitian
Hitung biaya langsung, biaya tidak langsung dan total biaya setelah dipercepat dengan alternatif seperti menambah jam kerja (lembur), menambah jumlah karyawan dan menggabungkan alternatif. Analisis perbandingan percepatan merupakan hasil dari alternatif-alternatif seperti penambahan jam kerja (lembur), penambahan jumlah pegawai dan penggabungan alternatif-alternatif. Crashing merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengurangi pekerjaan sehingga akan mempengaruhi waktu penyelesaian proyek (Dimyati dan Nurjaman, 2014).
Indikator aktivitas yang dipilih untuk dipercepat adalah aktivitas dengan nilai costlope terkecil yang berada pada jalur kritis. Berikut grafik yang menunjukkan indikasi penurunan produktivitas pekerja seiring bertambahnya jam kerja. Produktivitas harian setelah kecelakaan, tambahan waktu lembur = (jam kerja per hari x produktivitas per jam) + (a x b x produktivitas per jam).. b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja.
Penambahan jam kerja dapat dilakukan dengan kelipatan 1 jam, 2 jam, dan 3 jam tergantung penambahan waktu kerja yang diinginkan dalam pelaksanaan proyek. Selain itu, strategi lain dapat diterapkan untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan menambah jumlah karyawan atau menambah shift. Semakin besar pertambahan jumlah jam kerja maka semakin cepat waktu penyelesaian proyek, namun hal ini dikaitkan dengan biaya tambahan yang semakin tinggi.
Jika waktu penyelesaian proyek dipercepat maka akan terjadi peningkatan biaya proyek langsung dan penurunan biaya tidak langsung. Cara-cara tersebut dapat dilakukan secara kombinasi atau terpisah, misalnya kombinasi penambahan jam kerja dengan penambahan jumlah pekerja, dan dapat juga dilakukan penambahan shift, dimana satuan kerja shift siang berbeda dengan shift malam. menggeser. Periksa grafik total biaya untuk mendapatkan waktu optimal, yaitu periode pelaksanaan proyek dengan biaya terendah.
Data Sekunder : - Kurva S
Analisis Kinerja Proyek
73 IV. BAB IV
HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Umum Proyek
- Rencana Anggaran Biaya
- 74 Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
- 75 4.4Penjadwalan proyek
- Work Breakdown Structure (WBS)
- 76 jaringan yang dilakukan adalah menganalisa hubungan antar aktivitas dengan dasar data
- Mengidentifikasi Jalur Kritis (Critical Path)
- 77 4.7Metode Crashing
- Penambahan Jam Kerja (Lembur)
- Harga upah pekerja untuk kerja lembur menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 11 diperhitungkan sebagai berikut
- Produktifitas untuk 4 jam kerja lembur diperhitungkan sebesar 60% dari produktifitas normal
- 78 4.8.1Crash Duration
- Menghitung produktifitas harian
- Menghitung produktifitas per jam (8 jam/hari) Produktifitas per jam =
- Menghitung produktifitas harian setelah di-crash
- 79 5.Mengetahui crash duration
- 85 4.8.2Crash Cost
- Menghitung harga satuan upah
- 86 Karena ada perbedaan harga satuan upah menurut Koefisien Peraturan Menteri
- Menghitung upah kerja harian normal
- 87 5. Menghitung tambahan biaya listrik kerja untuk lembur per hari (4 jam kerja)
- Menghitung crash cost total
2015) perencanaan proyek merupakan salah satu unsur luaran perencanaan yang dapat memberikan informasi mengenai rencana jadwal dan kemajuan proyek dalam hal efisiensi sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material, serta rencana durasi proyek dan waktu. kemajuan untuk menyelesaikan proyek. . Untuk mempercepat durasi penyelesaian proyek, maka durasi pengerjaan kegiatan kritis dipercepat, karena jalur kritis sangat menentukan dalam mempercepat durasi. Dalam penelitian ini kami mempercepat durasi proyek dengan dua alternatif yaitu dengan menambah jam kerja (lembur) dan menambah jumlah pekerja.
Untuk alternatif penambahan jam kerja (lembur), rencana kerja yang akan dilakukan untuk mempercepat durasi kerja adalah sebagai berikut :. Mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah dengan menambah jam kerja (lembur) bagi pekerja, dan langkah perhitungan untuk mencari tambahan jumlah jam kerja adalah sebagai berikut: Contoh perhitungan pekerjaan pasangan bata. Produktivitas lembur = jam kerja lembur x koefisien produktivitas x produksi per jam Jam kerja lembur per hari = 4 jam.
Total biaya upah satuan = koefisien tenaga kerja x biaya upah tenaga kerja Berikut biaya upah tenaga kerja kontraktor Proyek Pembangunan Gedung SMA Tarakanita 4 PT.
94 4.8.3 Cost Slope
Dengan adanya percepatan durasi pelaksanaan kegiatan tertentu, maka akan terjadi peningkatan biaya akibat percepatan durasi tersebut. Kenaikan biaya percepatan tergantung pada durasi percepatan yang direncanakan dan total biaya setelah percepatan (biaya kecelakaan).
96 4.9 Penambahan Jumlah Tenaga Kerja
- Tenaga kerja yang ditambah adalah pekerja dan tukang (batu/kayu/besi)
- Jumlah penambahan tenaga kerja sebesar 50% dari indeks kebutuhan tenaga kerja per hari
- Crash Duration
- Menghitung produktifitas penambahan jumlah tenaga kerja Produktifitas penambahan jumlah tenaga kerja
Untuk alternatif penambahan jumlah pekerja pada penelitian ini, maka rencana kerja yang akan dilakukan untuk mempercepat durasi suatu pekerjaan adalah sebagai berikut. Mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah dengan menambah jumlah pekerja Berikut langkah-langkah perhitungan untuk mengetahui penambahan jumlah pekerja: Contoh perhitungan pekerjaan perakitan dinding.
97 3. Menghitung produktifitas hari setelah di crash
C ra shDura tio nHarianNormal Penambahantenaga kerjaSetlahcrash
104 4.9.2Crash Cost
- Menghitung penambahan tenaga kerja (koefisien tenaga kerja mengikuti kontraktor) a. Penambahan pekerja/kenek
- Menghitung harga satuan upah setelah crash (penambahan jumlah tenaga kerja) Jumlah harga satuan upah crash = Koefisien tenaga kerja crash x harga upah tenaga
Perhitungan tenaga kerja tambahan (koefisien tenaga kerja mengikuti kontraktor) a.peningkatan jumlah pekerja 50% x koefisien tenaga kerja kontraktor) + koefisien tenaga kerja kontraktor. tambahan sebesar 50% x koefisien tenaga kerja kontraktor) + koefisien tenaga kerja kontraktor. Perhitungan harga satuan upah setelah kecelakaan (tambahan jumlah pekerja) Total harga satuan upah kecelakaan = Koefisien angkatan kerja kecelakaan x harga upah buruh Total harga satuan runtuh = Koefisien angkatan kerja kecelakaan x harga upah buruh.
105 Koefisien pekerjaan pembesian 1 kg Kontraktor PT. Multibangun Adhitama
116 4.10 Analisa Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off)
- Waktu dan Biaya Hasil Percepatan
117 Tabel 4.9 Biaya Tidak Langsung
Total Biaya
Ope rasional Proye k Gaji Staf Proye k
Overhe ad Pe rbulan Overhead Pe rhari
Biaya Perbulan
131 4.10.2 Membandingkan Waktu dan Biaya Optimum
Setelah mengetahui besarnya biaya langsung, biaya tidak langsung dan total biaya proyek percepatan, langkah selanjutnya adalah menganalisis setiap alternatif percepatan, dimana durasinya paling mendekati waktu penyelesaian proyek yang diminta owner, yaitu durasi optimal dari setiap proyek percepatan. disebut. alternatifnya, sehingga Anda juga bisa mengetahui biaya durasi yang optimal.
133 Dari gambar 4.2 Hubungan waktu dan biaya total untuk alternatif penambahan jam
- Waktu optimum percepatan durasi proyek dari durasi normal 548 HK menjadi 509 HK, karena durasi ini yang paling mendekati dan tidak melebihi durasi penyelesaian
- Tanggal penyelesaian proyek menjadi 30 April 2022 lebih maju dari permintaan pihak owner pada 29 April 2022 dan dari durasi normal yang selesai pada 8 Juni 202
- Total biaya optimum proyek akibat percepatan durasi proyek yaitu dari
135 Dari gambar 4.3 Hubungan waktu dan biaya total untuk alternatif penambahan jumlah
- Waktu optimum percepatan durasi proyek dari durasi normal 548 HK menjadi 360 HK, karena durasi ini yang paling mendekati dan tidak melebihi durasi penyelesaian waktu
- Tanggal penyelesaian proyek menjadi 02 Desember 2021 lebih maju dari permintaan pihak owner pada 29 April 2022 dan dari durasi normal yang selesai pada 8 Juni 202
137 Dari Tabel 4.12 Perbandingan durasi percepatan & biaya,dapat diketahui dari 2 alternatif
- Validasi Pakar
Hasil analisis alternatif penambahan jam kerja lebih menguntungkan dari segi biaya dan waktu karena total biaya setelah kerusakan masih lebih kecil dibandingkan total biaya durasi normal dan percepatan durasi lebih optimal. Durasi normal penyelesaian adalah 548 hari, hasil breakdown dari alternatif ini adalah 509 hari, lebih optimal dari keinginan pemilik yaitu 510 hari, sedangkan dari segi biaya, total biaya proyek optimal karena durasi yang dipercepat dari Rp ke Rp. Dari hasil analisis metode CPM (Critical Path Method) dengan menggunakan aplikasi Microsoft Project diperoleh perencanaan yang lebih akurat.
Sehingga mengetahui alternatif kegiatan yang berada pada jalur kritis memudahkan koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan juga memerlukan pengendalian yang ketat agar produktivitas kerja dapat terpenuhi pada rencana kegiatan jalur kritis dan durasi penyelesaian proyek yang direncanakan. memberikan berbagai manfaat dari segi waktu dan biaya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka dengan ini penulis menyajikan status kelayakan hasil akhir penelitian proyek dengan 'Analisis Optimasi Waktu dan Biaya.
137 V. BAB V
PENUTUP
- Percepatan waktu pekerjaan dengan cara penambahan jam kerja pada proyek Pembangunan Gedung Sekolah Tarakanita dengan cara penambahan produktifitas
- Waktu optimum percepatan durasi proyek dari durasi normal 548 HK menjadi 360 HK, karena durasi ini yang paling mendekati dan tidak melebihi durasi
- Dari perbandingan 2 opsi tersebut, dapat dilihat dari hasil penambahan diatas percepatan yang dilakukan dengan penambahan jam kerja lebih menghemat biaya
- 138 5.2 Saran
- Percepatan proyek dengan metode TCTO diharapkan dapat menjadi usulan bagi kontraktor untuk diterapkan ketika terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan
- Untuk proyek selanjutnya, kontraktor diharapkan untuk melakukan percepatan pada proyek segera setelah munculnya indikasi keterlambatan pada proyek
- Pada penelitian selanjutnya apabila ingin mendapatkan hasil analisis yang lebih mendetail diharapkan melakukan percepatan pada keseluruhan bagian proyek
- Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan percepatan proyek dengan menggunakan metode yang berbeda atau apabila tetap menggunakan metode
- DAFTAR PUSTAKA
Percepatan proyek dengan metode TCTO ini diharapkan dapat menjadi usulan bagi kontraktor untuk diterapkan apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan. biaya keseluruhan. Untuk proyek selanjutnya, kontraktor diharapkan dapat mempercepat pengerjaan proyek segera setelah terdapat indikasi penundaan proyek. Jika pada penelitian selanjutnya ingin memperoleh hasil analisis yang lebih detail, diharapkan keseluruhan proyek dapat dipercepat.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempercepat proyek dengan menggunakan metode yang berbeda, atau jika tetap menggunakan metode tersebut, menggunakan metode yang berbeda, atau jika tetap menggunakan metode proyek yang terdegradasi, diharapkan menggunakan alternatif yang berbeda. Menggunakan metode breakdown untuk mempercepat durasi proyek dengan alternatif penambahan jam lembur dan shift kerja. Penerapan time cost trade-off dalam optimalisasi biaya dan waktu dibandingkan penambahan pekerjaan dan shift kerja.
Penerapan metode waktu biaya dalam proyek konstruksi (studi kasus: proyek konstruksi bangunan Indonesia). Analisis percepatan waktu dan biaya suatu proyek konstruksi dengan penambahan jam kerja (lembur) menggunakan metode Time Cost Trade Off. Menggunakan trade-off waktu-biaya dalam optimasi biaya-waktu dengan menambahkan shift kerja dan kapasitas peralatan.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
RENCANA ANGGARAN BIAYA (ENGINEER ESTIMATE)
Meliputi seluruh dinding lantai 1 dengan tinggi 4,68 cm, meliputi : sifon, kerai, dinding koridor, railing tangga/landaian panjat dan pinggir jalan. Meliputi seluruh dinding ruangan lantai 2 dengan tinggi 1,5 inchi antara lain : siphon, roller blind, dinding lorong, railing tangga/landaian panjat dan trim. Melapisi seluruh dinding lantai 3 dengan tinggi 4,04 cm, antara lain : siphon, roller blind, dinding koridor, railing tangga/ramp dan pinggir.
Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknik. koridor, tempat diskusi, tangga utama, lobi) (ruang kelas, laboratorium). ruang toilet) (petugas kebersihan, ruang panel). Meliputi seluruh dinding lantai 4 setinggi 4,04 cm termasuk: siphon, roller shutters, dinding lorong, railing tangga/ramp dan trim. Melapisi seluruh dinding pada lantai 5 dengan tinggi 4,04 cm, antara lain : siphon, roller blind, dinding koridor, railing tangga/ramp dan pinggir jalan.
Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknik. koridor, area diskusi, tangga utama, lobi) (ruang kelas). ruang toilet) (petugas kebersihan, ruang panel). Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknik. koridor, area diskusi, tangga utama, lobi) (ruang kelas). Melapisi seluruh dinding lantai 6 dengan tinggi 4,04 cm, antara lain : siphon, roller blind, dinding koridor, railing tangga/ramp dan cladding.
Melapisi seluruh dinding pada lantai 7 dengan tinggi 4,04 cm, antara lain: trap, roll lag, dinding pada lorong, railing pada tangga/landai, dan finishing. Melapisi seluruh dinding pada lantai 8 dengan tinggi 4,04 cm, antara lain: trap, roll lag, dinding pada lorong, railing pada tangga/landai, dan finishing. Pekerjaan harus dilakukan sesuai spesifikasi teknik. tangga darurat, ruang mesin) (area atap beton).