PENDAHULUAN
Masalah Penelitian
- Identifikasi Masalah
- Batasan Masalah
- Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
Manfaat Penelitian
Sistematika Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperluas ilmu pengetahuan penulis khususnya dalam bidang manajemen investasi, dan menjadi wujud nyata dari ilmu yang telah penulis peroleh. Bab ini akan menjelaskan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian, dengan cara ini kita akan mendapatkan gambaran mengenai return dan risiko saham syariah yang ada, sehingga selanjutnya kita dapat mengetahui portofolio saham syariah mana yang dapat memberikan nilai investasi yang optimal. Bab ini memuat kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, serta memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi investor, peneliti dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk mengembangkan portofolio ekuitas syariah.
Tinjauan Pustaka
- Investasi
- Pengertian dan Tujuan Investasi
- Tipe-tipe Investasi
- Proses Investasi
- Pasar Modal
- Pengertian Pasar Modal
- Instrumen Pasar Modal
- Saham
- Pengertian Saham
- Jenis Saham
- Indeks Saham
- Saham Syariah
- Risiko
- Pengertian Risiko
- Risiko dalam Presepsi Syariah
- Portofolio
- Pengertian Portofolio
- Return Portofolio
- Risiko Portofolio
- Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
Setiap pemegang saham mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan rapat umum luar biasa (RULB). Pada saat likuidasi, pemegang saham biasa bertanggung jawab atas jumlah saham yang dimilikinya untuk kewajiban perseroan. Saham preferen adalah saham yang mempunyai hak istimewa dibandingkan dengan pemegang saham biasa, untuk hal-hal tertentu yang disepakati pada saat saham tersebut dikeluarkan.
Dalam hal terjadi pembagian dividen, pemegang saham preferen berhak atas dividen sebelum dibayarkan kepada pemegang saham biasa. Jika terjadi likuidasi, pemegang saham preferen berhak menuntut di hadapan pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara, meskipun dapat menghadiri rapat umum pemegang saham.
Penelitian Terdahulu
Dua puluh saham yang termasuk dalam LQ-45 diambil pada periode pengamatan yaitu pada bulan Januari sampai Juni 2008, dimana mayoritas perusahaan bergerak pada bidang yang sama dengan saham-saham lain yang akan dibandingkan (JII). Saham-saham yang dijadikan pembanding diambil dari 20 saham yang berasal dari JII, dengan mayoritas perusahaan beroperasi pada kisaran yang sama dengan saham LQ-45. Dari hasil pengolahan data harian berdasarkan data saham yang termasuk dalam JII dan LQ-45 tahun 2008 periode Januari – Juli diperoleh 4 kandidat portofolio optimal saham JII yaitu Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Timah Tbk (TINS), Bumi Resources Tbk (BUMI) dan 5 kandidat portofolio optimal dari saham LQ-45 yaitu Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Panin Life Tbk (PNLF), Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA ), Timah Tbk (TINS), Bumi Resources Tbk (BUMI).
Mokhamad Sukarno menerapkan model indeks tunggal pada 33 saham anggota sampel, dan hasilnya menunjukkan hanya 14 saham yang mempunyai kelebihan return on beta lebih besar dari cut-off (C*) = 0,024 dan merupakan kandidat portofolio. Saham-saham yang mempunyai koefisien beta yang relatif stabil dalam jangka waktu yang lama berarti saham tersebut juga mempunyai kelebihan nilai beta return on yang relatif stabil. Sedangkan investor dapat menghindari risiko sistematis dengan memilih saham-saham yang mempunyai kelebihan beta return yang besar.
Dalam perhitungan pendekatan CAPM dalam menilai risiko dan return saham JII menghasilkan 5 saham agresif dan 6 saham dengan kelebihan return positif. Saham-saham agresif tersebut adalah Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, dan United Tractors. Saham-saham yang memiliki kelebihan return positif adalah saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, Indocement Tunggal Prakasa, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam dan United Tractors.
Penelitian pada Bab 4 mengungkapkan 5 saham yang memenuhi kriteria tersebut dan dapat dilakukan investasi, yaitu. Setelah melakukan perhitungan dan analisis berdasarkan daftar harga penutupan setiap akhir bulan, diperoleh saham-saham yang masuk dalam portofolio yaitu saham Bank BCA (BBCA), Bank BRI (BBRI), Bank Danamon (BDMN), Bank Mandiri ( BMRI) dengan rasio sebagai berikut.
Kerangka Pemikiran
Untuk mencari nilai C* terlebih dahulu diharuskan mencari cutoff rate (Ci) yang memerlukan nilai Ai dan Bi pada setiap nilai dan untuk mencari Ai dan Bi dapat menggunakan rumus sebagai berikut. Expected return dari portofolio adalah rata-rata tertimbang dari ekspektasi return untuk setiap sekuritas dalam portofolio dan untuk mengetahui ekspektasi return dari portofolio dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Analisis portofolio merupakan perhitungan dalam pembentukan portofolio optimal yang dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut.
Misalnya dengan menggunakan rumus di atas, maka besarnya Rm pada saham JII dapat dihitung sebagai berikut. Misalnya dengan melihat rumus di atas, Anda dapat menghitung ekspektasi return pasar saham JII sebagai berikut. Berdasarkan rumus di atas, maka share beta dan share alpha dapat dihitung untuk masing-masing emiten.
Setelah melihat hasil perhitungan pada tabel di atas, maka perhitungan masing-masing emiten lainnya dapat dilihat secara detail pada Lampiran 7. Dengan menggunakan rumus di atas Anda bisa menghitung nilai Ci setiap emiten untuk mengetahui berapa perhitungan Ci setiap emiten. secara detail dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran 11. Langkah pertama adalah menentukan besar kecilnya skala masing-masing bagian (Xi) dan untuk menghitung besar kecilnya Xi gunakan rumus sebagai berikut.
Setelah mengetahui hasil nilai Xi, Anda dapat melanjutkan ke langkah berikutnya yaitu menentukan persentase aset yang diinvestasikan pada setiap saham (Wi) dan menggunakan rumus berikut untuk menghitung besarnya Wi. Saham-saham yang termasuk dalam portofolio optimal adalah saham-saham yang diterbitkan oleh Bumi Resources (BUMI), International Nickel (INCO), Indocement Tunggal Prakasa (INTP), Kalbe Farma (KLBF), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Telekomunikasi (TLKM), dan Unilever Indonesia (UNVR).
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Metode Pengumpulan Data
- Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi berupa publikasi (Supranto, 1998). Data harga saham dan Indeks Harga Saham Gabungan diperoleh dari data harga penutupan bulanan periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Oleh karena itu, sifat data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yaitu data yang dikumpulkan selama periode tertentu dan membandingkannya. beberapa perusahaan. .
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu (Sekaran, 2003). Terdapat 30 saham yang tercatat di JII yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Dewan Pengawas Syariah. Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data yang berupa data sekunder, termasuk melalui studi kepustakaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur dan juga dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id).
Metode Analisis Data
- Pemilihan Saham
- Analisis Portofolio Optimal
Penulis menggunakan Microsoft Excel untuk memudahkan dalam menghitung return portofolio dan risiko portofolio untuk setiap portofolio yang dibentuk. Berikut daftar hasil perhitungan ERB masing-masing emiten setelah dilakukan pemeringkatan: Tabel 4.8 Daftar Expected Return Beta (ERB). Pada penelitian ini metode penentuan portofolio paling optimal adalah dengan menggunakan metode indeks tunggal.
ANALISIS dan PEMBAHASAN
Analisis Portofolio
- Menghitung Return Individu (Ri)
- Menghitung Ekspektasi Return (E(Ri))
- Menghitung Return Pasar (Rm)
- Menghitung expected return Pasar (E(Rm))
- Menghitung Beta (β) dan Alpha (α)
- Menghitung Risk Free (Rf)
- Menghitung Varian Unsistematis (σei 2 )
- Menghitung Expected Return to Beta (ERB)
- Menghitung Nilai Cut-off Point (Ci)
- Menghitung Besarnya Xi dan Wi
- Menghitung Besarnya Beta Portofolio (β p )
- Menghitung Besarnya Nilai expected return Portofolio (E(Rp))
- Pembuktian Portofolio Optimal
Misalnya melihat persamaan di atas maka dapat dihitung besarnya return masing-masing emiten yang dimiliki ANTM (Aneka Tambang) bulan Januari 2005 adalah. Melihat contoh perhitungan Ri di atas terlihat bahwa return saham emiten ANTM pada bulan Januari 2005 adalah sebesar 0,05507 atau 5,51%. Berdasarkan tabel perhitungan di atas terlihat bahwa emiten dengan ekspektasi return tertinggi adalah emiten Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dengan total 0,053473 atau 5,35% per saham dan ekspektasi return terendah adalah emiten Telekomunikasi (TLKM). ) sebesar 0,014825 atau 1,48% per saham.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jika return pasar meningkat sebesar 1% maka saham ANTM akan meningkat sebesar atau 12,46%. Berdasarkan hasil perhitungan bebas risiko diketahui rata-rata tingkat bebas risiko tahunan sebesar 0,090823 atau 9,08% dan rata-rata bulanan sebesar 0,0015. Untuk gambaran lebih rinci mengenai perhitungan bebas risiko lihat Lampiran 8 Hasil perhitungan tingkat keuntungan bebas risiko akan digunakan untuk memilih saham-saham yang akan dimasukkan dalam pemilihan portofolio.
Jika dilihat dari tabel di atas, terlihat emiten dengan unsystematic variance terbesar adalah emiten Bumi Resources (BUMI) dengan nilai 0,050334. Setelah dilakukan perhitungan ERB pada masing-masing lembaga penerbit, maka hasil perhitungannya diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil. Melihat daftar hasil perhitungan nilai Xi dan Wi seluruh emiten di atas, ternyata persentase portofolio terbesar dimiliki oleh emiten UNVR sebesar 50,18% dan terkecil pada emiten TLKM sebesar 1,33%.
Melihat hasil perhitungan pada tabel diatas terlihat hasil perhitungan βp sebesar 0,535931 dan hasil perhitungan αp sebesar 0,020708. Melihat hasil perhitungan di atas terlihat bahwa ekspektasi return portofolio optimal sebesar 0,03149 atau 3,15%, dan variance error sisa portofolio optimal sebesar 0,26564.
Implikasi Manajerial
Portofolio yang efisien adalah portofolio yang menawarkan return tertinggi dengan risiko yang sama, atau risiko terendah dengan tingkat keuntungan yang sama (Husnan: 2005). Namun, dengan portofolio yang baik Anda harus melihat hasil bagi antara return dan risiko yang diterima. Melihat persamaan tersebut, terlihat bahwa portofolio optimal memiliki hasil bagi terbesar sebesar 44,64%, dengan return dan risiko sebesar 3,15%. masing-masing persentase sebesar 7,06%, emitennya adalah BUMI 3,6%, INCO 5,3%, INTP 13,1%, KLBF 3,4%, PTBA 23,1%, TLKM 1,3% dan UNVR 50,2%. Setelah mengetahui portofolio optimal, investor dan/atau calon investor sebaiknya menginvestasikan uangnya dalam bentuk saham berdasarkan persentase yang dihasilkan.
Saham-saham yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio adalah saham dari emiten Aneka Tambang (ANTM), Bumi Resources (BUMI), International Nickel (INCO), Indocement Tunggal Prakasa (INTP), Kalbe Farma (KLBF), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA ) . ), Telekomunikasi (TLKM) dan Unilever Indonesia (UNVR). Saham-saham tersebut dapat dimasukkan ke dalam portofolio karena mempunyai ekspektasi return yang lebih besar dibandingkan return bebas risiko. Pasalnya, saham-saham tersebut memiliki ekspektasi return to beta (ERB) yang lebih besar dibandingkan dengan intersep (C*).
Sementara itu, saham emiten Aneka Tambang (ANTM) tidak masuk dalam portofolio optimal karena ERB saham tersebut lebih kecil dibandingkan cut-off point berdasarkan periode 2005-2009. Analisis Portofolio Saham Optimal di Bursa Efek Indonesia (Studi Banding Saham-Saham yang Tercatat pada Saham LQ-45 dan Saham JI). Tbk Bakrie Telecom Tbk Bisi International Tbk 7 Ciputra Surya Tbk Bumi Resources Tbk Bakrie Telecom Tbk Bumi Resources Tbk Global Mediacom Tbk 8 Energi Mega.
Negara Tbk SMART Tbk Bukit Asam Coal Mine Tbk 23 Semen Cibinong Coal Mine Semen Gresik Coal Mine Sampoerna Argo Tbk. Tbk United Tractors Tbk United Tractors Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk 30 Unilever Indonesia.
KESIMPULAN dan SARAN
Saran
- Bagi Peneliti Selanjutnya
- Bagi Investor dan Manajerial Investasi
Menggunakan Metode CAPM untuk Menilai Risiko dan Return Ekuitas untuk Menentukan Peluang Investasi Pada Saham Jakarta Islamic Index Periode Januari 2004 – Desember 2008 di Bursa Efek Indonesia.